KARAKTER ARTIS PORNO LUAR NEGERI DALAM FILM HOROR DI INDONESIA Karakter Artis Porno Luar Negeri Dalam Film Horor Di Indonesia Analisis Naratif Karakter Artis Porno Asia, Eropa, dan Amerika dalam Film Horor Suster Keramas 2, Pacar Hantu Perawan dan Pocon

KARAKTER ARTIS PORNO LUAR NEGERI DALAM FILM HOROR
DI INDONESIA
(Analisis Naratif Karakter Artis Porno Asia, Eropa dan Amerika dalam Film Horor
Suster Keramas 2, Pacar Hantu Perawan dan Pocong Mandi Goyang Pinggul )

NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagai persyaratan
Guna mencapai gelar Sarjana S-1
Ilmu Komunikasi

Disusun Oleh :
RISKI HARMOKO
L 100 080 121

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH SURAKARTA
2013
i
 


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Jl. A. Yani Tromol Pos 1 – Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417, Fax : 715448 Surakarta 57102

Website : http://www.ums.ac.id

Email : ums@ums.ac.id

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir :
Pembimbing I
Nama
: Fajar Junaedi, M.Si
NIP/NIK
:Pembimbing II
Nama
: Rinasari Kusuma, M.I.Kom
NIK
: 100.1103
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan

ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa :
Nama
: RISKI HARMOKO
NIM
: L 100 080 121
Fakultas/Jurusan
: FAKULTAS KOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA/ILMU KOMUNIKASI
Judul Skripsi
: KARAKTER ARTIS PORNO LUAR NEGERI
DALAM FILM HOROR DI INDONESIA
(Analisis Naratif Karakter Artis Porno Asia, Eropa
dan Amerika dalam Film Horor Suster Keramas 2,
Pacar Hantu Perawan dan Pocong Mandi Goyang
Pinggul )
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujui dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 30 Oktober 2013
 


 

Pembimbing I

Pembimbing II

Fajar Junaedi, M. Si

Rinasari Kusuma, M.I.Kom
NIK 100. 1103

NASKAH PUBLIKASI

KARAKTER ARTIS PORNO LUAR NEGERI DALAM FILM HOROR DI
INDONESIA
(Analisis Naratif Karakter Artis Porno Asia, Eropa dan Amerika dalam Film Horor
Suster Keramas 2, Pacar Hantu Perawan dan Pocong Mandi Goyang Pinggul )

Riski Harmoko

Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Informatika,
Universitas Muhammadiyah Surakarta
riski.harmoko@gmail.com

Abstrak

Film horor di Indonesia identik dengan pornografi sudah menjadi komoditas pasar.
Unsur pornografi dalam film horor semakin lengkap dengan diundangnya artis porno dari luar
negeri dalam film Suster Keramas 2, Pacar Hantu Perawan dan Pocong Goyang Pinggul.
Karakter yang dimiliki oleh artis porno dalam film horor di Indonesia sangatlah kuat dan
mampu menarik perhatian yang sangat kuat, untuk mengetahui karakter dari artis porno
tersebut akan digunakan analisis naratif Aristoteles yang mengedepankan struktur cerita dari
bagian awal, tengah dan akhir, dari ketiga struktur tersebut akan tampak bagaimana artis
porno digambarkan dengan identitas mereka dalam film tersebut, dan dengan melihat setiap
shot dalam adegan yang mereka jalani dalam film akan meperlihatkan bagaimana karakter
dari setiap artis porno tersebut, dari analisis tersebut diperoleh kesimpulan bahwa karakter
artis porno luar negeri memiliki kesamaan pada setiap artisnya yaitu memiliki karakter
sebagai sosok wanita yang suka berpakaian seksi dan memiliki sifat yang negatif yaitu,
penghianat, seperti wanita gampangan, wanita dengan gairah seksual yang tinggi, lemahnya
intelektualitas dan ceroboh. Selain memiliki karakter tersendiri, artis porno tersebut memiliki

posisi yang tidak penting dalam alur cerita film tersebut dan artis porno tersebut hanyalah
sebagai pemanis dalam film horor tersebut.

Kata Kunci : Film Horor, Karakter Artis Porno, Analisis Naratif Aristoteles.

ii
 

yang dijadikan daya tarik yakni unsur

PENDAHULUAN

pornografi, unsur tersebut dimasukan dalam

Film merupakan salah satu satu
bagian

dari

komunikasi


massa,

setiap adegan yang dilakoni oleh artis yang

dalam

bermain dalam film horor, unsur pornografi

komunikasi massa ataupun dalam kehidupan

tersebut dapat meliputi adegan sensual dari

sehari-hari film selalu memiliki tujuan dan

bercumbu,

pesan yang akan disampaiakan terhadap
penontonya.


Film

memiliki

berciuman

jenis-jenis

adegan
dan

telanjang,

darisegi

adegan

pakaian

yang


dikenakan oleh artis yang bersangkutan.

tersendiri dalam peredaranya, diantaranya
yakni film dengan jenis laga atau action,

Film horor mencapai puncaknya

jenis komedi, jenis drama atau roman dan

dalam memasukan unsur pornografi pada

misteri atau horor. Dari jenis-jenis tersebut

tahun 2009 dengan munculnya artis porno

akan ada peminat tersendiri oleh penonton

dari luar negeri Rin Sakuragi yang berasal


dalam memilih jenis film yang digemarinya.

dari Jepang dalam film Suster Keramas.

Dalam

perkembangan

film

Fenomena tersebut langsung ditanggapi

di

dengan munculnya beberapa artis porno dari

Indonesia film horor menjadi salah satu jenis

luar


film yang sangat digemari oleh penonton di

lainya

dalam

film

horor

berikutnya yakni pada tahun 2010 ada Tera

Indonesia, dapat dilihat dari banyaknya

Patrick yang berasal dari Amerika Serikat

jumlah penonton yang menontonton film

dalam film Rintihan Kuntilanak Perawan


tersebut salah satunya pada film jelangkung

dan Maria Ozawa dari Jepang dalam film

pada tahun 2003 dengan jumlah penonton

Hantu Tanah Kusir, sedangkan pada tahun

748.003 (Haryadi, 2008:80). Film horor

2011 ada Sora Aoi yang berasal dari Jepang

memiliki banyak peminat karena dalam film

dalam film Suster Keramas 2, Sasha Grey

tersebut terdapat unsur-unsur pendukung

 

negeri

berasal dari Amerika Serikat dalam film

yakni komunikan, komunikasi yang berjalan

Pocong Mandi Goyang Pinggul dan Vicky

efektif apabila pesan yang disampaikan oleh

Vetted berasal dari Norwegia dan Missa

komunikator

campo berasal dariAmerika Serikat dalam

komunikan. Supaya pesan tersebut dapat

Pacar

Hantu

Perawan.

dapat

dimengerti

oleh

Melihat

tersalurkan dengan tepat dan dimengerti

semakin maraknya digunakanya artis porno

akan diperluakan media dalam penyampaian

dari luar negeri dalam film horor di

pesan tersebut.

film

Indonesia

perlu

diketahui

bagaimana

Penggunaan

karakter dari artis poro tersebut digambarkan

komunikasi massa, dalam komunikasi massa

film Suster Keramas 2, Pacar Hantu
dan

Pocong

Mandi

dalam

penyampaian pesan merupakan bagian dari

dalam film horor tersebut, dalam hal ini pada

Perawan

media

penyampaian pesan akan memerlukan sarana

Goyang

karena

Pinggul.

komunikasi

massa

menyalurkan

pesan tersebut lebih luas dibandingkan
dengan komunikasi. Penyaluran pesan lebih

LANDASAN TEORI

luas dikarenakan pada komunikasi massa

Komunikasi

menggunakan media yang dijadikan alat
Komunikasi merupakan salah satu

utnuk penyaluran sebuah pesan, dalam

hal penting dalam kehidupan sehari-hari,

komunikasi

komunikasi dapat dilakukan dengan orang
lain ataupun dengan diri kita sendiri.
Komunikasi

memiliki

tugas

yakni

sumber

bukan

dari
suatu

seseorang

saja

melainkan

dari

organisasi

atau

kelompok,

komunikator

(sender) dalam komunikasi massa haruslah

meyampaikan pesan dari dari satu pihak

yang bagus dalam bidangnya, karena suatu

yang disebut komunikator kepada pihak lain

pesan


 

massa

(message)

dikirim

ke

khalayak

(receiver) yang akan diproses terlebih

penonton tidak bisa langsung memberikan

dahulu

media

timbal balik terhadap pesan yang terkandung

(channel), namun pesan hanya bersifat satu

dalam film tersebut. Film memiliki jenis

arah dan kemungkinan mendapatkan timbal

masing-masing, jenis film dapat dilihat dari

balik (feedback) semakin kecil.

alur cerita dan dari setiap adegan yang

sebe;lum

diproses

oleh

terdapat dalam film tersebut, jenis film

Film sebagai Media Komunikasi Massa

meliputi laga, humor, komedi dan horor
Film

merupakan

hasil

dari

(Bayu&Gora, 2004:26).

sekumpulan sinematografi yang terbentuk
Sinematografi Film

dari beberapa peristiwa yang disengaja atau
sudah diatur, film melakukan sesuatu yang

Sinematografis

secara

etimologis

berbeda dengan media lainya, film menurut

berasal dari bahasa Latin yaitu; Kinema

Van

Sobur

(gerak), photos (cahaya), graphos (lukisan).

memperlihatkan ceritanya dengan caranya

Jadi sinematografis dapat diartikan sebagai

sendiri,

aktivitas melukis gerak dengan bantuan sorot

Zoest

dalam

Alex

film memiliki kekhususan dalam

mediumnya dan cara pembuatanya (Sobur &

cahaya.

Zoest, 2003:130). Film merupakan media

sebagai ilmu dan teknik pembuatan film atau

komunikasi massa modern, film memiliki

ilmu, Film merupakan buah karya dari

peran sebagai sarana baru dalam hal

sinematografi.

mengirimkan pesan yang dijadikan satu

sinematografi merupakan hasil perpaduan

sebagai hiburan.

antara kemampuan dari seseorang atau

Sifat film dalam mengirimkan pesan
termasuk dalam golongan satu arah, karena

Sinematografi

 

diartikan

sebagai

sekelompok

orang

dalam

teknologi,

seni,

komunikasi,

berorganisasi.


Film

dapat

karya

penguasaan
dan

Komposisi

framing

nafsu

sangatlah

birahi

(Djubaedah,

2003:138).

dipengaruhi oleh pengambilan gambar pada

Pornografi menjadikan tubuh wanita sebagai

objek, untuk mendapatkan suatu karakter

bahan untuk dieksploitasi, salah satunya

yang

dengan

melaluyi media massa meliputi adegan-

frekuensi dan efek yang tinggi, framing

adegan dalam film dan sinetron. Kekuatan

dalam

media massa yang kuat menjadi momok

dibutuhkan

dan

sinematografi

cocok

memiliki

ukuran

tersendiri, besarnya ukuran didasarkan oleh

dalam

perkembangan

pornografi

yang

jauh dekatnya suatu objek yang diambil.

merajalela. Pornografi dalam media massa
diciptakan dalam bentuk gambar dan teks

Pornografi dalam Media

porno, dalam film diciptakan dalam bentuk
Pornografi merupakan salah satu
permalasahan
kehidupan,

yang

hinggap

pornografi

dan

adegan-adegan porno. Pornografi digunakan

dalam

dalam media karena pornografi menjadi

pornoaksi

tema

memiliki dampak yang sangat luas dan

yang

sangat

favorit

dikalangan

masyarakat kita.

menyebar dikalangan masyarakat umum.
Karakter dan Karakterisasi dalam Film

Faktor yang menjadikan pornografi semakin
meluas salah satunya adalah dengan adanya

Karakter bisa disebut juga sebagai

perkembangan teknologi yang semakin pesat

identitas baru dalam kehidupan seseorang

dan bebas.

yang masuk dalam media, dalam hal ini

Pornografi

dalam

Kamus

media film. Karakter dijadikan identitas

Besar

karena karakter mampu mengelompokan

Bahasa Indonesia merupakan gambaran

suatu

perilaku secara erotis atau tulisan yang

permasalahan

atau

suatau

cirri

tersendiri yang dilakukan oleh pemeran

mampu membangkitkan atau meningkatkan

dalam film. Karakter memiliki fungsi untuk

 

memperkuat

suatu

permasalahan

mengambil pada aspek yang lebih umum

yang

dan nilai sosial yang tertanam dalam tatanan

komplek di dalam alur cerita.

sosial. Peristiwa yang berlangsung dalam

Karakter dalam film mengambil

naratif terjadi terhadap para karakter dari

aspek yang umum, karena diposisikan

semua pernyataan pengertian karakter akan

menjadi mata pelajaran sosial, karakter

mendapat sedikit kesimpulan dari karakter,

merupakan efek dari suatu tanda yang

bahwa sebuah karakter harus diwujudkan

memiliki sifat personalitas yang memiliki

melalui nilai-nilai moral yang dipastikan

tanda melalui aksi dan peristiwa, ucapan dan
penampilan

dari

tokoh

untuk menjadi nilai intrinsik dalam diri kita

(Thwaites,

dan mewujudkan dalam suatu sistem daya

2011:189). Karakter juga berperan di dalam

juang yang akan menandai pemikiran sikap

naratif, akan tetapi karakter tidak akan bisa

dan perilaku kita.

berubah dan berkembang, karakter dalam
naratif akan bersifat datar dan seringkali

Naratif

mengulang dari yang sudah-sudah, didalam

Naratologi berasal dari bahasa Latin

cerita atau narasi akan terdapat suatu

yaitu

karakler yaitu tokoh yang mempunyai sifat

narratio

memiliki

arti

cerita,

perkataan, kisah dan hikayat dan logos

atau perilaku tertentu.

(ilmu). Naratologi juga disebut teori wacana
massa

(teks) naratif diartikan sebagai seperangkat

karakter digunakan oleh suara narasi, apakah

konsep mengenai cerita dan pen(cerita)an.

oleh narator atau oleh salah satu dari

Naratologi berkembang atas dasar analogi

karakter itu sendiri dan di bawah kontrol

linguistik,

mereka sendiri, itu menunjukan karakter

bagaimana hubungan antara subjek, predikat

yang berteori karena karakter dalam film itu

dan objek penderita (Ratna, 2009:128).

Dalam

berbagai

media


 

seperti

model

sintaksis,

Dalam media narasi memiliki cara

naratif. Penelitian kualitatif adalah penelitian

penataan seperti kita dalam menggambarkan

yang tidak mengadakan perhitungan atau

pengalaman hidup, perkembangan narasi

juga dengan penemuan penemuan yang tidak

meliputi beberapa era yakni prastrukturalis,

dapat

strukturalis dan pascastrukturalis, ketiga era

menggunakan prosedur-prosedur atau cara-

tersebut selalu memiliki perbedaan dalam

cara lain kuantifikasi (Rahmat, 2004:21).

pembahasan naratif, awal perkembanganya
naratif

dapat

dijumpati

dari

dicapai

atau

diperoleh

dengan

Pada penelitian ini mengambil objek

poetica

film horor yang menggunakan artis porno

Aristoteles yakni tentang cerita dan teks.

dari luar negeri yakni Suster Keramas 2,

Narasi dapat dipahami dan dijadikan urutan

Pacar Hantu Perawan dan Pocong Mandi

mengenai kejadian menjadi keseluruhan,

Goyang Pinggul. Teknik penelitian pada

sehingga akan diketahui makna dari setiap

penelitian ini adalah dokumentasi dan

peristiwa yang saling berkaitan.

kepustakaan. Dokumentasi adalah instrumen

Fokus dari narasi bukan hanya pada

untuk pengumpulan data yang digunakan

teks atau cerita namun juga pada setiap

dalam berbagai metode pengumpulan data

media massa, seperti film yang dapat dilihat

untuk menggali data masa lampau secara

dari alur cerita, karakter, suara dan sudut

sistematis dan objektif, sedangkan teknis

pandang yang dapat dilihat oleh orang lain.

analisis

data

yang

digunakan

dalam

penelitian ini adalah analisis naratif yang

METODE PENELITIAN

dikemukakan oleh Aristoteles dalam poetica,
Dalam

penelitian

ini

peneliti

menurut Aristoteles yang masuk dalam era

menggunakan pendekatan kualitatif dan
metode

analisis

menggunakan

pre strukturalis naratif adalah cerita dengan

analisis

awal, tengah dan akhir, naratif muncul


 

karena aksi dari pelaku cerita (Ratna, 2009:

bagian awal terdapat sub bab perkenalan

131).

tokoh, bagian tengah terdapat sub bab
munculnya masalah dan klimaks masalah

PEMBAHASAN

sedangkan bagian akhir terdapat sub bab
Dalam naratif Aristoteles, pusat dari

solusi atau penyelesaian masalah. Dari

perhatianya terletak pada tiga struktur cerita,

ketiga struktur cerita tersebut data yang

yakni bagian awal, tengah dan akhir. Dalam

didapat dari setiap adegan dans etiap shot

menentukan karakter dari awal, tengah dan

akan dikelompokan dan dirumuskan menjadi

akhir, peneliti akan melihat dari segi audio

suatu karakter dari setiap artis porno

dan visual, dari audio meliputi dialog dan

tersebut.

musik, sedangkan dari visual akan meliputi
Dari film Suster Keramas 2, karakter

kostum, make up, angle camera. Dari sudut

yang muncul dalam Sora Aoi adalah centil,

pandang yang berbeda peneliti akan melihat

mudah dikelabuhi, kurang pengetahuan dam

apakah terdapat suatu informasi yang baru
pada

setiap

adegan,

sehingga

seperti

peneliti

wanita

gampangan,

sedangkan

karakter Vicky Vette dalam film Pacar

mampu melihat karakter dari artis tersebut,

Hantu Perawan cenderung seksi, penyabar

dalam ketiga film tersebut akan dilihat

dan sosok kakak yang dihormati, selain itu

masing-masing karakter dari artis porno

ada karakter dari Missa Campo dalam film

tersebut.

yang sama yakni memiliki karakter tenang,
Dalam pembahasan setiap artis akan

seksi dan penghianat. Karakter yang terakhir

dibahas melalui penyajian data masing-

dalam Sasha Grey yakni sosok wanita yang

masing dari artis dan masing-masing dari

memiliki

struktur cerita Aristotes, yakni melalui

 

gairah

yang

tinggi,

suka

Dalam film berikutnya karakter dari

mengumbar keseksian dan memiliki peka

Sasha Grey dalam film horor Pocong Mandi

terhadap cinta yang tinggi.

Goyang Pinggul cenderung sebagai wanita

KESIMPULAN

yang mengumbar keseksianya, memiliki rasa
Berdasarkan

dari

hasil

cinta yang sangat mendalam dan memiliki

analisis dan pembahasan tentang karakter

gairah yang besar, serta karakter yang lain

artis porno dalam film horor Pacar Hantu

sebagai pemeran yang lain adalah karakter

Perawan, Pocong Mandi Goyang Pinggul
dan

Suster

Keramas

2

dapat

tenang dalam menghadapi permasalahan

ditarik

ataupun kehidupan. Dari keempat artis porno

kesimpulan sebagai berikut, karakter dari

tersebut juga dapat ditarik kesimpulan

Sora Aoi dalam film horor Suster Keramas 2

tentang posisi mereka di dalam, posisi para

cenderung centil, kurangnya pengetahuan,
mudah

dikelabui

gampangan,

dan

seperti

kecenderungan

artis porno tersebut memang tidak sentral

wanita

dan tidak penting dalam cerita tersebut,

mengumbar

fungsi dari artis tersebut hanyalah untuk

keseksian sangatlah melekat dengan karakter

menarik perhatian penonton supaya film

dari Vicky Vette dalam film Pacar Hantu

tersebut banyak diminati oleh penonton,

Perawan, Vicky di dalam film tersebut

kesamaan karakter artis yakni sama-sama

digambarkan sebagai seorang yang seksi,

mengumbar keseksian dan kemolekan tubuh

penyabar dan sosok kakak yang dihormati

mereka.

oleh adik-adiknya, sedangkan karakter Missa
Campo dalam film Pacar Hantu Perawan
memiliki karakter yang cenderung tenang,
seksi dan memiliki sifat sebagai penghianat.


 

And

PERSANTUNAN

Media

Jalasutra.
terimakasih kepada para dosen pembimbing
Bapak Fajar Juanedi dan Ibu Rinasari
Kusuma, yang selalu memberikan arahan
dan bimbingannya.
DAFTAR PUSTAKA
Bayu, M.Widagdo. & Gora, Winastyawan
S,2004. Bikin Sendiri Film Kamu,
Panduan Produksi Film Indonesia.
Yogyakarta: PD. Anindya.
Neng.

2003.

Pornografi

Pornoaksi: Ditinjau dari Hukum
Islam.

Jakarta

Timur:

Prenada

Media.
Haryadi, Rahmat. 2008. Saat Bioskop Jadi
Majelis Taklim:Sihir ayat-ayat cinta.
Jakarta:Hikmah.
Ratna, Nyoman kutha. 2009. Teori, Metode
dan

teknik

penelitian

Sastra.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sobur, Alex.2004. Semiotika Komunikasi.
Bandung: Remaja rosdakarya.
Thwaites, Tony, Davis, Liloyd dan Mules,
Warwick. 2011. Introducing Cultural

 

sebuah

pendekatan semiotic. Yogyakarta:

Dalam penelitian ini peneliti mengucapkan

Djubaedah,

Studies:

Dokumen yang terkait

UNSUR PORNOGRAFI DALAM FILM HOROR INDONESIA (Analisis Isi Film “Pacar Hantu Perawan” Karya Yoyok Dumprink)

5 17 41

UNSUR PORNOGRAFI DALAM FILM HOROR INDONESIA (Analisis Isi Film “Pacar Hantu Perawan” Karya Yoyok Dumprink)

1 22 41

KARAKTER ARTIS PORNO LUAR NEGERI DALAM FILM HOROR DI INDONESIA Karakter Artis Porno Luar Negeri Dalam Film Horor Di Indonesia Analisis Naratif Karakter Artis Porno Asia, Eropa, dan Amerika dalam Film Horor Suster Keramas 2, Pacar Hantu Perawan dan Pocon

0 0 15

BAB 1 PENDAHULUAN Karakter Artis Porno Luar Negeri Dalam Film Horor Di Indonesia Analisis Naratif Karakter Artis Porno Asia, Eropa, dan Amerika dalam Film Horor Suster Keramas 2, Pacar Hantu Perawan dan Pocong Mandi Goyang Pinggul.

0 2 44

PENDAHULUAN Eksploitasi Tubuh Perempuan Yang Berperan Sebagai Suster Dalam Film-Film Horor Indonesia (Analisis Isi Eksploitasi Tubuh Perempuan yang Berperan Sebagai Suster dalam Film Horor Indonesia Suster Keramas II dan Bangkitnya Suster Gepeng).

1 3 28

EKSPLOITASI SUSTER DALAM FILM-FILM HOROR INDONESIA (Analisis Isi Eksploitasi Tubuh Suster dalam Film Horor Indonesia Suster Eksploitasi Tubuh Perempuan Yang Berperan Sebagai Suster Dalam Film-Film Horor Indonesia (Analisis Isi Eksploitasi Tubuh Perempua

0 1 16

PORNOGRAFI DALAM FILM HOROR INDONESIA (Analisis Isi Adegan Pornografi dalam Film Horor Indonesia PORNOGRAFI DALAM FILM HOROR INDONESIA (Analisis Isi Adegan Pornografi dalam Film Horor Indonesia Periode Bulan Juli-Desember 2009).

0 0 20

PORNOGRAFI DALAM FILM HOROR (ANALISIS ISI PORNOGRAFI DALAM FILM HOROR PORNOGRAFI DALAM FILM HOROR (ANALISIS ISI PORNOGRAFI DALAM FILM HOROR INDONESIA PERIODE BULAN JANUARI-JUNI 2009).

0 0 22

LAPORAN PENELITIAN KOLABORATIFPORNOGRAFI DALAM FILM HOROR INDONESIA Pornografi Dalam Film Horor Indonesia (Analisis Isi Pornografi Dalam Film Horor “Hantu Binal Jembatan Semanggi” dan “Darah Janda Kolong Wewe”).

0 2 4

Resepsi Khalayak terhadap Artis JAV dalam Film Suster Keramas.

0 10 2