HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KULTUR ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMK NEGERI DI KABUPATEN ASAHAN.

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
DAN KULTUR ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU
SMK NEGERI Dl KABUPATEN ASAHAN
TESIS

Oleh:
ARDI ALIANSYAH
~
: 809132025

PROGRAM PASC,ASARJANA
lJNIV'ERSITAS Ni~GERI
MEDAN

MEDAN

~

2012
l :


HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
DAN KULTUR ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU
SMK NEGERI Dl KABUPATEN ASAHAN
TESIS

Oleh:
ARDI ALIANSYAH
~
: 809132025

PROGRAM PASC,ASARJANA
lJNIV'ERSITAS Ni~GERI
MEDAN

MEDAN

~

2012
l :


.
TESIS
HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
DAN KULTUR ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU
SMK NEGERI DI KABUPATEN ASAHAN

Disusun dan diajukan oleh:

ARDI ALIANSYAH
NIM.809132025

Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis Pada Tanggal
07 Maret 2012 dan Dinyatakan Telah Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan

Medan, 07 Maret 2012
Menyetujui
Tim Pembimbing

Pembimbing I

u

Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si
NIP. 19630520 198703 1 004

Mengetahui
Program Studi
Administrasi Pendidikan
Ketua,

'

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN

NO NAMA
1.


Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si.
NIP. 19630520 198703 1 004
(Pembimbing I)

2.

.

.

Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd.
NIP. 19441030 197603 1 001
(Pembimbing IT)

3.

Prof. Dr. Sumarno, M.Pd.
NIP. 19630320 199102 1 001
(Penguji)


4.

Pruf. Dr. H. Syaiful Sagal3, M.Pd.
NIP. 19580509198611 1 001
(Peaguji)

. S.

Dr. Irsan Rangkuti, M.Pd.
NIP. 19610323 198703 1 001
(Penguji)

Mahasiswa
: Ardi Aliansyah
NIM
: 809132025 ·
Tanggal_ Ujian : 07 Maret 2012

Nama


PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT
DAN MEMALSUKAN DATA
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama

ARDI ALIANSY AH

NIM

809132025

Angkatan

XVII

Judul

HUBUNGAN GA YA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
DAN KULTUR ORGANISASI DENGAN KINER.IA GURU
SMK NEGERI DI KABUPA TEN ASA HAN


.

.

Dengan ini menyatakan bahwa:
l. Benar tesis saya adalah karya saya sendiri, bukan dikerjakan orang lain;

2. saya tidak melakukan plagiat dalam penulisa tesis saya;
3. saya tidak merubah atau memalsukan penelitian saya.
Jika di kemudian hari terbukti saya telah melakukan salah satu hal di atas,
maka saya bersedia dikenakan sanksi yang berlaku berupa pencopotan

gelar saya
Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Diketahui oleh:

Medan, 31 Januari 2012


Syarifuddin, M. Sc, Ph.d
NIP. 19591122 198601 1001

NIM. 809132025

ABSTRAK
Ardi Aliansyab: Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kultur
Organisasi dengan Kinelja Guru SMK Negeri di Kabupaten Asahan. Tesis.
Medan: Program Pascasarjana UNIMED, 2012.

-

.

Kinelja guru merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam
meningkatkan mutu pendidikan. Bila guru mempunyai kinelja yang baik maka
basil proses belajar mengajar juga akan baik. Kinelja guru dapat dipengaruhi oleh
banyak faktor diantaranya kepemimpinan kepala sekolah dan kultur organisasi
sekolab tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (I) hubungan gaya
kepem.impinan dengan kinelja guru SMK Negeri di K.abupaten Asahan; (2)

hubungan kultur organisasi dengan kinerja guru SMK Negeri di Kabupaten
Asahan; dan {3) hubungan gaya kepemimpinan kepala sekolah dan kultur
organisasi sekolah secara bersama-sama dengan kinerja guru SMK Negeri di
Kabupaten Asahan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasional. Populasi
penelitian ini adalah guru SMK Negeri di Kabupaten Asahan yang selurulmya
berjumlah 290 guru. Sampel penelitian sebanyak 87 orang guru di SMK Negeri di
Kabupaten Asaban, yang ditentukan dengan teknik proportional random
sampling. lnstrumen penelitian menggunakan angket. Teknik analisis yang
digunakan analisis korelasi ganda.
Hasil penelitian dan pengujian hipotesis disimpulkan bahwa: 1) terdapat
hubungan positif yang signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah
dengan kinelja guru SMK Negeri di Kabupaten Asahan dengan nilai r sebesar
0,406 dan l!.itung sebesar 4,096 serta sumbangan efektif sebesar 14,35%; 2) terdapat
hubungan positif yang signifikan antara kultur organisasi dengan kinelja para guru
SMK Negeri di Kabupaten Asahan dengan nilai r sebesar 0,417 dan lbitung sebesar
4,230 serta sumbangan efektif sebesar 15,25%; 3) terdapat hubungan positif yang
signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dan kultur organisasi secara
simultan (bersama-sama) dengan kinelja para guru SMK Negeri di Kabupaten
Asahan dengan nilai R sebesar 0,296 dan nilai F11itung 17,693. Sebagai tindak lanjut

maka dalam rangka meningkatkan kinerja guru diharapkan kepada kepala sekolah
untuk dapat menjadi pemimpin yang efektif, lebih terbuka, dan memperlakukan
para guru sebagai ternan sejawat (sesama pendidik) serta diharapkan adanya
kerjasama para personel sekolah (kepala sekolah, guru maupun siswa) dalam
menciptakan kultur atau budaya organisasi sekolah yang positif dan kondusif,
sehingga guru dapat meningkatkan kinerjanya dalam melaksanakan tugas sebagai
pendidik.

ABSTRACT
Ardi Aliansyah: The Relations Between Principal Leadership Style and
Organizational Culture with SMK Teachers Performance in Asahan Regency.
Tesis. Medan: Postgraduate Program ofUNIMED, 2012.

-

.

Teacher's performance is one factor in improving the quality of education.
When teachers have a good performance then the results of teaching and learning
process will also be good. Teacher's performance can be affected by many

factors, including school leadership and culture of organization. This research
aimed to know: (I) the relationship of leadership style with the performance of
teachers at SMK Asahan Regency, (2) the relationship with the organization's
culture in teacher performance at SMK Asahan Regency, and (3) the relationship
of principal leadership style and organizational culture of schools together with
the performance of teachers at SMK Asahan Regency.
The research method used is a correlational method. The study population
was a teacher at SMK Asahan Regency teacher who totaled 290. Study sample as
many as 87 teachers at SMK Asahan Regency, which is determined by
proportional random sampling technique. Research using a questionnaire
instrument. Analytical techniques used correlation of multiple analysis.
The results of hypothesis testing concluded that: 1) there is a significant
positive relationship between principal leadership style with the performance of
teachers at SMK Asahan Regency with a value of r = 0.406 and ~
= 4.096 and
the effective contribution of 14.35%; 2) there is a positive relationship significant
relationship between organizational culture with the performance of teachers at
SMK Asahan Regency with a value of r = 0.417 and 1oount = 4.230 and the
effective contribution of 15.2%~
3) there is a significant positive relationship
between principal leadership styles and organizational cultures simultaneously
(with both) with the performance of teachers at SMK Asahan Regency with a
value of R = 0.296 and the value Fcount= 17.693. As a follow-up then in order to
improve the .performance of teachers is expected to head to school can be an
effective leader, more open, and treat the teachers as colleagues (fellow teachers)
and hoped the cooperation of school personnel (principals, teachers and students)
in creating a culture or a positive organizational culture and conducive school, so
teachers can improve their performance in carrying out duties as an educator.

ll

!!.

KATAPENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah swt yang selalu memberikan

rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan dengan
baik. Tesis betjudul ..Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan

Kultur Organisasi dengan Kinerja Guru SMK Negeri di Kabupateo
Asahan", disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program
Administrasi Pendidik.an. Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Penulisan tesis ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak baik moril maupun materil, semoga bantuan yang telah diberikan
menjadi amal ibadab dan mendapatkan rahmat dan hidayah dari Allah swt, Amin.
Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan
kepada:
1. Prof. Dr. lbnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan
sekaligus Dosen pembimbing I yang selalu dan tidak bosan-bosannya
memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal sampai
selesainya penyusunan tesis ini.
2. Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd, selaku pembimbing II yang juga telah
banyak memberikan bimbingan, saran, gagasan, masukan yang sangat
berharga dalam menyelesaikan tesis ini.
3. Prof. Dr. Belferik Manullang, selaku Direktur Program Pascasatjana
Universitas Negeri Medan.
4. Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, S.Sos, M.Pd selaku Ketua Program Studi
Administrasi Pendidikan. sekaligus nara sumber yang telah memberikan
masukan yang begitu berarti dalam penyusunan tesis ini.
5. Prof. Dr. Sumamo, M.Pd dan Dr. Irsan Rangkuti, M.Pd selaku nara sumber
yang sangat banyak memberikan masukan dan saran sehingga banyak
membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
6. Para Dosen di Sekolah Pascasatjana Universitas Negeri Medan yang telah
membekali penulis dengan ilmu, pengalaman, dan kematangan berpikir, yang
dapat digunakan untuk penyelesaian tesis ini.

lll

7. Drs.H. Zainal Aripin Sinaga, SH selaku kepala Dinas Pendidikan Kabupaten
Asahan yang telah memberi izin bagi penulis untuk mengadakan penelitian
dalam menyelesaikan tesis ini.
8. Semua kepala sekolah SMK Negeri yang ada di Kabupaten Asahan yang telah

memfasilitasi penulis dalam melakukan penelitian di lapangan.
9. Ayahanda tercinta Ali dan Ibwtda Tasrini yang telah mendidik. membesarkan
dan selalu memberikan dorongan serta doa bagi penulis dalam menjalani
bidup dan meraih cita-cita.
10. Ayahanda dan Ibunda mertua, Arifin Manurung dan Omiyah, yang telah
memotivasi penulis dalam meraih cita-cita.

11. Istriku tercinta Erlinawati Manurung, S.Pd serta anak-anakku tersayang Alfin

.

.

Al Fikri, Afifah An Nur dan Abyakta AI Ghazy yang selalu setia dan penuh
kesabaran mendampingi penulis dalam suka dan duka serta telah banyak
berkorban dan memberikan motivasi, semangat dan masukan sehingga penulis
bisa menyelesaikan studi tepat waktu.
12. Rekan-rekan mahasiswa Pascasmjana Unimed khususnya mahasiswa
Administrasi Pendidikan angkatan XVII yang telah memberi motivasi dan
konstribusi yang sangat berharga di saat perkuliahan sampai selesainya
penulisan tesis ini.

13. Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan tesis ini, semoga Allah swt
membalas semua kebaikannya, Amin.
Penulis menyadari tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak demi penyempurnaannya. Semoga tesis ini
bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi kemajuan pendidikan di Kabupaten
Asahan.
Medan, 7 Maret 2012
Penulis,
Ardi Aliansyah

iv

DAFTAR lSI

Halaman

ABSTRAK ....................................................................................................... .
ABSTRACT .................................................................. .................................... ii
K.ATA PENGANTAR ....................................................... .... ...... ..................... 111
DAFTAR lSI ..................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... ix
BAB I

PENDAHULUAN ............................................................................
A. Latar Belakang Masalah ..... ........... .................. ................. ...........
B. Identifikasi Masalah .....................................................................
C. Pembatasan Masalah ................................. ...................................
D. Rumusan Masalah ........................................................................
E. Tujuan Penelitian .........................................................................
F. Manfaat Penelitian .......................................................................

BAB II LANDASAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS ............ ........... .... ......... ............ ...............
A. Landasan Teoretis ........................................................................
1. Hakikat Kinelj a Guru .. .... .. .. ... .. ... .. .. ... .. .. ... .. .... .. ... .......... .... ....
2. Hakikat Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah ......................
3. Hakikat Kultur Organisasi .....................................................
B. Penelitian yang Relevan ...............................................................
C. Kerangka Berpikir ........................................................................
1. Hubungan antara Gaya kepemimpinan Kepala Sekolah
dengan Kinetja Guru ..............................................................
2. Hubungan antara Kultur Organisasi dengan Kinetja Guru ....
3. Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan
Kultur Organisasi Secara Bersama-sama dengan Kinerja
Guru .......................................................................................
D. Hipotesis Penelitian ....................................................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .........................................................
A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................
B. Metode Penelitian ...... ..... ....... .... ..... ... .. ... ........ .. .. ... .......... ...... ......
C. Populasi dan Sampel ...................................................................
D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ....................................
E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ..................
F. Pengembangan Instrumen Penelitian ...........................................
G. Teknik Analisis Data....................................................................

v

1
I
10
11
12
12
12

14
14
14
23
35

45
48
48
48

51
54
56
56
56
57
58
60
60
65

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN oooo·•·o•ooooooooOoooooo··································
A. Deskripsi Hasil Penelitian ................... ... ...... .... ......... ........ ...........
1. Deskripsi Data Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah ..........
2. Deskripsi Data Kultur Organisasi ..........................................
3. Deskripsi Data Kineija Guru..................................................
B. Uji Prasyarat Analisis Data .........................................................
1. Uji Nonnalitas ........................................................................
2. Uji Linieritas ..........................................................................
C. Pengujian Hipotesis .... ...... ....... ............ ...... ........ ...... .... ................
1. Uji Koefisien Korelasi ...........................................................
2. Uji Koefisien Korelasi Parsial ...............................................
3. Uji Keberartian Koefisien Korelasi .......................................
4. Sumbangan Relatif dan EfektifVariabel Bebas ....................
D. Pembahasan .................................................................................
1. Hubungan Gaya Kepemimpinana Kepala Sekolah dengan
KineJja Guru ............. .... .. .. .. ... ... .. ... .. ....... ... ... .. .............. .... .....
2. Hubungan Kultur Organisasi dengan Kinerja Guru................
3. Hubungan Gaya Kepemimpinana Kepala Sekolah dan
Kultur Organisasi Secara Simultan dengan Kinerja Guru .....

68
68

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ........................................
A. Simpulan ......................................................
B. lmplikasi ............................. 0............................. 0000.......................
C. Saran ..................................................

88

0 ............ 0 ..... ... ... ..... •

0 .............. 0 ...........................

68

70
72
74
74
75
76
76
78
79
81

81
81
84
86

88
89

92

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 94

vi

II

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1

Populasi Penelitian .......................................................................... 57

3.2

Sampel Penelitian ............................................................................ 58

3.3

Kisi-Kisi Instrumen Kinerja Guru ................................................... 61

3.4

Kisi-Kisi lnstrumen Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah ............ 61

3.5

Kisi-Kisi Instrumen Kultur Organisasi ............................................ 62

3.6

Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas ................................... 65

4.1

Distribusi Frekuensi Data Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah.... 68

4.2

Distribusi Frekuensi Data Kultur Organisasi ................................... 70

4.3

Distribusi Frekuensi Data Kinerja Guru ....................................... ... 72

4.4

Hasil Uji Nonnalitas Data ............................................................... 74

4.5

Hasil Pengujian Koefisien Korelasi Variabel Penelitian .......... ....... 77

4.6

Hasil Pengujian Koefisien Korelasi Parsial ..................................... 78

4. 7

Hasil Pengujian Keberartian Koefisien Korelasi ... .. ........ ....... ......... 80

4.8

Bobot Sumbangan Variabel Bebas .................................................. 81

vii

DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 3.1

Paradigma antara Variabel Penelitian ............................................. 58

4.1

Histogram Data Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah SMK
Negeri di Kabupaten Asahan .... .... .. ..... .. .. .............. ... ....................... 69

4.2. Diagram Batang Tingkat Kecenderungan Gaya Kepemimpinan
Kepala Sekolah SMK Negeri di Kabupaten Asahan........................ 70
4.3. Histogram Data Kultur Organisasi SMK Negeri di Kabupaten

Asahan ............................................................................................. 71
4.4. Diagram Batang Tingkat Kecenderungan Kultur Organisasi

SMK Negeri di Kabupaten Asahan ...... .... ............. ...... .............. ...... 72

4.5. Histogram Data Kinerja Guru SMK Negeri di Kabupaten
Asahan ............................................................................................. 73
4.6. Diagram Batang Tingkat Kecenderungan Kinerja Guru SMK
Negeri di Kabupaten Asahan ........................................................... 74

viii

I

DAFT AR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1.

lnstrumen Angket ...................................... .............. ...........................

98

2.

Tabulasi Data Ujicoba Validitas dan Reliabilitas Angket Gaya
Kepemimpinan Kepala Sekolah .........................................................

112

3.

Tabulasi Data Ujicoba Validitas dan Reliabilitas Angket Kultur
Organisasi .... .... .... ........ ... .... .... .. .. ... ....... ....... ....... ... ..... .. ........... .. ........ . 113

4.

Tabulasi Data Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah ........................

114

5. Tabulasi Data Kultur Organisasi ........................................................ 115
6.

Tabulasi Data Kinetja Guru ...............................................................

116

7.

Tabulasi Data Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah, Ku1tur
Organisasi, Kinetja Guru ...................................................................

117

8.

Perhitungan Distribusi Frekuensi Data Penelitian .............................

118

9.

Perhitungan Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian .................

127

10. Prosedur Pengujian Persamaan Regresi X atas Y ..............................

130

11. Uji Normalitas Data ...........................................................................

134

12. Pengujian Kelinieran dan Keberartian Persamaan Regresi X
atas Y ..................................................................................................

138

13. Perhitungan Koefisien Korelasi ......................................................... 145
14. Perhitungan Kooefisien Korelasi Parsial .. ........ ............... ..................

148

15. Perhitungan Uji Keberartian Koefisien Korelasi ...............................

150

16. Perhitungan Sumbangan Relatif dan Efektif ...... ................................

152

lX

II

BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan bertambah pesatnya jumlah penduduk di Indonesia dalarn
era globalisasi dan industrialisasi dewasa ini menimbulkan banyak permasalahan,
termasuk menyempitnya lapangan pekerjaan. Kesempatan kerja dengan orang
yang mencari kerja lebih banyak orang yang ingin mencari kerja, sehingga banyak
orang yang tidak mendapatkan kesempatan untuk bekerja. Akibatnya jumlah
pengangguran semakin besar yang berdarnpak pada kondisi perekonomian di
Indonesia. Pengangguran tidak hanya disebabkan oleh terbatasnya kesempatan
kerja, tetapi juga oleh ketidakmarnpuan pencari kerja untuk memenuhi
persyaratan atau kualifikasi yang diminta oleh dunia usaha.
Dengan melihat masalah lapangan pekerjaan, kurang tersedianya lapangan
pekerjaan akan berimbas pada kemapanan sosial dan eksistensi pendidikan dalarn
perspektif masyarakat. Pada masyarakat yang tengah berkembang, pendidikan
diposisikan sebagai sarana untuk peningkatan kesejahteraan melalui pemanfaatan
kesempatan kerja yang ada. Dalarn arti lain, tujuan akhir program pendidikan bagi
masyarakat pengguna jasa pendidikan adalah mendapatkan lapangan kerja yang
diharapkan atau setelah lulus dapat bekerja di sektor formal yang memiliki nilai
gengsi atau nilai yang lebih tinggi dibanding sektor informal.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) lebih banyak memberi penguatan
kepada penguasaan kemarnpuan produktif. Disadari bahwa untuk membekali
tamatan dalarn beradaptasi dengan lingkungan kerja perlu dibarengi dengan

2

penguasaan

kemampuan

untuk

berinteraksi

dengan

masyarakat

melalui

pembinaan kepribadian, pengembangan bakat, minat dan pengembangan diri
secara optimal, sebagai bekal memasuki dunia kerja. Hal ini juga berkaitan erat
dengan guru yang mendidik di sekolah.
Peranan guru sangat menentukan dalam usaha peningkatan mutu
pendidikan formal. Untuk itu guru sebagai agen pembelajaran dituntut untuk
mampu menyelenggarakan proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya dalam
kerangka pembangunan pendidikan. Guru mempunyai fungsi dan peran yang
sangat strategis dalam pembangunan bidang pendidikan, dan oleh karena itu perlu
dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat. UU No. 14 tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen Pasal 4 menegaskan bahwa guru sebagai agen pembelajaran
berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Namun kenyataan yang ada, salah satu permasalahan pendidikan yang
paling mendasar dan sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya
mutu pendidikan pada setiap jerijang dan satuan pendidikan dasar dan menengah.
Bangsa yang memiliki sumber daya pendidikan yang rendah mencerminkan
rendahnya kinetja guru dan buruknya sistem pengelolaan pendidikan pada suatu
bangsa (Ahmadi dan Prasetya, 1997:77).
Apabila ditelaah lebih mendalam dari segi proses, maka pendidikan selalu
merupakan proses pencernaan dan internalisasi nilai. Dalam hal ini sosok guru
menjadi manusia teladan dan tokoh panutan, karena pelajaran yang disampaikan
oleh guru kepada siswa dalam proses belajar mengajar ada1ah ilmu pengetahuan,
nilai, keterampilan, dan informasi yang dapat digunakan untuk mengubah diri dan

3

kehidupannya. Menurut Sardiman (2005:125) "guru adalah salah satu komponen
manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha
pembentukan sember daya manusia yang potensial dalam pembangunan". Itulah
sebabnya guru merupakan salah satu unsur dalam bidang pendidikan yang ikut
secara aktif berperan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional
sesuai dengan keinginan masyarakat.
Guru sebagai pelaksana pendidikan yang berhubungan langsung dengan
anak didik mempunyai peranan penting dalam meningkatkan mutu pendidikan

serta menentukan tercapai tidaknya tujuan pendidikan. Pentingnya peranan guru
dalam pencapaian tujuan pendidikan dikemukakan oleh Mulyasa (2004:185)
bahwa guru merupakan faktor penting yang besar pengaruhnya terhadap
keberhasilan pendidikan, bahkan sangat menentukan berhasil tidaknya siswa
dalam belajar. Lebih lanjut menurut Ahmadi dan Prasetya (1997:78) betapapun
baik dan lengkapnya kurikulum, metode, media, sumber sarana dan prasarana,
namun keberhasilan pendidikan terletak pada kinerja (performance) guru.
Hal ini berarti bahwa kinerja guru dalam menjalankan tugas dan fungsinya
sebagai pendidik merupakan salah satu faktor paling penting dalam meningkatkan
mutu pendidikan. Zhang and Fang (2010:3), menyebutkan "Teachers'
performance is among the most important issues in education sectors". Lebih

lanjut David and Macayan (2010:66), menyebutkan "Assessing the performance
ofteachers then seems to be as important as assessing the students or learners".

Namun, berbagai kasus menunjukkan bahwa di antara para guru banyak
yang merasa dirinya sudah dapat mengajar dengan baik, meskipun tidak dapat

4

menunjukkan alasan yang mendasari asumsi itu. Asumsi keliru tersebut seringkali
menyesatkan dan menurunkan kinerja, sehingga banyak guru yang suka
mengambil jalan pintas dalam

pembelajaran,

baik dalam

perencanaan,

pelaksanaan maupun evaluasi. Sebenamya para guru menyadari bahwa persiapan
memiliki peran penting dalam pembelajaran, meskipun demikian berdasarkan
pengamatan peneliti di SMK Negeri 1 Kisaran dari 62 orang guru, terdapat 19
orang atau 31% guru yang enggan dan tidak membuat persiapan mengajar,
khususnya persiapan tertulis dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP).
Menurunnya kinerja guru juga dapat disebabkan karena kurangnya
penghargaan dari berbagai pihak tentang apa yang telah dilakukan guru. Di satu
sisi guru atau pendidik sering kali disalahkan oleh pemerintah, masyarakat, orang
tua, bahkan siswa, karena guru dianggap tidak mampu membimbing siswa secara

maksimal. Ketidakmampuan ini ditunjukkan oleh hasil ujian nasional, ketika hasil
ujian nasional jelek, pendidik (guru) dituding sebagai penyebab utama bahkan
peran serta guru tidak pemah dihargai sedikit pun (Taufik, 2007:2). Siswa kurang
bergairah dalam belajar, kurang memiliki kemandirian, dan kurang kreatif,
mengakibatkan siswa lulus tidak memiliki kompetensi yang memadai, baik dari
segi afektif, kognitif maupun psikomotoriknya. Hal ini merupakan bagian dari
tanggung jawab

guru

sekaligus

merupakan

konsekwensi

dari

semakin

kompeleksnya persoalan yang dihadapi guru.
Karenanya semangat mengajar, kesungguhan, jujur, rasa syukur, rasa
tanggung jawab, penghargaan kepada waktu, berpikir positif, silaturahmi, tulus,

5

pengabdian dan beljiwa besar, sepertinya kurang diimplementasikan dalam sikap

dan kepribadian guru-guru tersebut. Akhimya kompetensi guru hanya beljalan
ketika ada pengawasan yang ketat, bertugas hila ada peraturan yang mengikat dan

taat karena ada sanksi yang menjerat.
Guru sebagai pendidik yang profesional dapat terlihat dari kemampuannya
dalam menyajikan keterampilan mengajar, menilai, membimbing, berkomunikasi
dengan siswa, menggunakan alat bantu mengajar, serta keterampilan membuat
persiapan pelaksanaan pembelajaran. Seorang guru yang memiliki tingkat kinelja
tentu akan memiliki kualitas mengajar yang tinggi (Sagala, 2009:71 ). Kualitas
mengajar yang tinggi tentu akan dapat meningkatkan antusiasme siswa dalam
menerima materi pelajaran, antusiasme siswa ini tentu pada gilirannya akan
meningkatkan output siswa yang pada akhimya dapat meningkatkan kualitas
sumber daya manusia Indonesia.
Bila guru mempunyai kinelja yang baik maka hasil proses belajar
mengajar juga akan baik. Kinerja memiliki peranan penting dalam pencapaian
tujuan pengajaran yang optimal. Oleh karena itu, pemberdayaan guru sebagai
ujung tombak peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia perlu terus
dilakukan agar salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia yang tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 alinea IV yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dapat
terwujud. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan
nasional antara lain melalui berbagai pelatihan dan peningkatan kualifikasi guru,
pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan
Iainnya, serta peningkatan mutu manajemen sekolah. Namun, dari berbagai

6

indikator mutu pendidikan belum menunjukan peningkatan yang merata. sebagian
sekolah terutama di kota-kota menunjukkan peningkatan mutu pendidikan yang
cukup menggembirakan tetapi sebagian lainnya masih memprihatinkan.
Pada kenyataannya banyak faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan
sekolah termasuk guru dalam meningkatkan mutu pendidikan sekolah. Akan
tetapi peningkatan pendidikan di sekolah tidak hanya dibebankan pada komponen
aspek mengajar guru saja, tetapi kondisi yang menyertai proses pembelajaran itu
juga harus diperhatikan. Seperti diungkapkan oleh Sagala (2009:72) bahwa
sekolah sebagai organisasi dalam melaksanakan fungsinya diharapkan dapat
memungsikan seluruh sumber daya yang ada. Kepala sekolah sebagai manager
tertinggi dalam satuan pendidikan di sekolah adalah orang yang paling
bertanggung jawab dalam memungsikan seluruh sumber daya pendidikan yang
ada di sekolah. Menurut Sergiovanni dalam Sagala (2009:88) kualitas ~ndika
yang diterima di sekolah akan menghasilkan kualitas belajar sebagai produk dari

keefektifan manajerial kepala sekolah, yang didukung oleh guru dan staf sekolah
lainnya sebagai cerminan keefektifan dan keberhasilan sekolah. Dalam prakteknya
kepala sekolah harus memberikan layanan yang optimal mengenai kebutuhan
tugas kepada guru dan personal sekolah lainnya. Oleh karena itu kepala sekolah
adalah orang yang berada digarda terdepan dalam mencari bentuk dan strategi
pengelolaan pendidikan yang tepat. Hal ini memberi makna bahwa keberhasilan

guru melakukan fungsi dan tugasnya sebagai pendidik tidak terlepas dari faktor
kepemimpinan kepala sekolah.

7

Menurut Trisnantari (2009:20), kepemimpinan merupakan sesuatu yang
sangat vital karena merupakan motor penggerak bagi segenap sumber daya yang
tersedia di lingkungan organisasi sekolah, terutama terhadap sumber daya
manusia yang terdiri dari para karyawan dan guru. Lebih lanjut menurut Mulyasa
(2004:182), kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang
dapat mendorong sekolah untuk dapat mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran
sekolah melalui program-program yang dilakukan secara terencana dan bertahap.
Oleh karena itu kepala sekolah dituntut memiliki kemampuan manajemen dan
kepemimpinan yang tangguh agar mampu mengambil keputusan dan prakarsa
untuk meningkatkan kinerja para guru serta mutu sekolah.
Dengan diberlakukannya UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, berarti Pemerintah Daerah memiliki kewenangan dalam seluruh bidang
pemerintahan termasuk di dalamnya penyelenggaraan sistem pendidikan.
Manajemen yang selama ini

dil~an

secara terpusat akan dikurangi

konsentrasinya dan bahkan sepenuhnya akan diserahkan ke daerah melalui sistem
desentralisasi penyelenggaraan sistem pendidikan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Secara operasional, sesungguhnya desentralisasi memberikan banyak
keuntungan bagi para pemimpin-pemimpin kreatif untuk mengembangkan
lembaganya. Desentralisasi menjadi peluang besar untuk menciptakan sekolah
yang efektif.
Era desentralisasi menuntut perubahan berbagai komponen dalam
organisasi dan juga gaya kepemimpinan. Artinya, dalam situasi yang tidak
menentu, penuh dengan perubahan dan ketidakpastian diperlukan keahlian

8

manajerial yang baik, sekaligus dapat mengembangkan keahliannya dalam bidang
kepemimpinan. Seorang pemimpin yang efektif haruslah mampu membangun
motivasi staf, menentukan arab, menangani perubahan secara benar dan menjadi
katalisator yang mampu mewarnai sikap dan perilaku staf.
Kepala

sekolah

dengan

segala kemampuan

manajerialnya dapat

mempengaruhi iklim organisasi yang dipimpinnya, yang pada akhimya akan
berpengaruh pula pada kinerja guru. Keberhasilan kepala sekolah dalam
melaksanakan tugasnya tergantung pada kepemimpinannya. Oleh karena itu gaya
kepemimpinan kepala sekolah merupakan faktor penting dalam menentukan
kinetja guru. Persoalannya sekarang adalah dapatkah para pemimpin (kepala
sekolah) memanfaatkan dan memiliki kesadaran penuh bahwa tugas dan tanggung
jawabnya untuk membangun bangsa di mulai dari kebijakan-kebijakan
kepemimpinannya

untuk

menciptakan

profesionalisme

yang

memiliki

kemandirian dan dapat memberdayakan berbagai potensi yang ada.
Selain kepemimpinan kepala sekolah, kultur organisasi sekolah juga ikut
mempengaruhi kualitas pendidikan di sekolah. Menurut Trisnantari (2009:21 ),
sekolah sebagai lembaga pendidikan merupakan organisasi pendidikan yang
mempunyai beberapa unsur yang terkandung dalam sistem pendidikan, yaitu:
tujuan, personil, fasilitas, dan aktivitas pengelolaan. Apabila ditinjau dari unsur
sistem organisasi, sekolah akan menjadi lebih berkualitas apabila memiliki tujuan
yang jelas, personel yang baik, sarana yang memadai, kultur (budaya) organisasi
yang kondusif atau adanya kegiatan pengelolaan yang efektif. Hal ini disebabkan

9

k.arena kultur organisasi akan memberikan pengaruh yang kuat pada kinerja
individu dan organisasi.
Kotter dan Hesket dalam Purba (2010:33) menyatakan bahwa variabel
penting yang mempengaruhi kemajuan dan produktivitas organisasi atau
perusahaan. bukan hanya pada faktor manajemen, fungsi-fungsi penyelesaian
tugas atau struktur organisasi, tetapi juga pada aspek kultur (budaya) yang ada
dalam organisasi atau perusahaan tersebut. Lebih lanjut para ahli manajemen

..

dalam Komariah dan Triatna (2008:98) mengungkapkan bahwa budaya atau

kultur organisasi dapat mempengaruhi persepsi, pandangan, dan cara kerja orang
yang ada di dalamnya. Apakah karyawan menunjukkan kegairahan, disiplin, rasa
suka atau moral-moral yang negatif seperti malas, kurang responsif, apatis, dan
sebagainya dapat ditentukan oleh pengaruh-pengaruh kultur yang terjadi pada
organisasi.
Demikian pula sebaliknya, bahwa perbedaan kultural memiliki dampak
besar terhadap kinerja organisasi dan kualitas pengalaman kerja yang dialami para
anggota organisasi. Dengan demikian, kultur organisasi merupakan suatu
kekuatan yang tidak terlihat tetapi dapat mempengaruhi pikiran, perasaan, dan
tindakan orang-orang yang berkeija dalam suatu organisasi termasuk organisasi
sekolah.
Sekolah memiliki kultur tersendiri yang dibentuk dan dipengaruhi oleh
nilai-nilai, persepsi, kebiasaan-kebiasaan, kebijakan-kebijakan pendidikan dan
perilaku orang-orang yang berada di dalamnya. Sekolah memiliki kekhasan sesuai .
dengan core bisnis yang dijalankan yaitu pembelajaran. Kultur atau budaya

10

sekolah semestinya menunjukkan kapabilitas yang sesuai dengan tuntutan
pembelajaran yaitu menumbuh kembangkan siswa sesuai dengan prinsip-prinsip
kemanusiaan. Kultur sekolah yang efektif merupakan nilai-nilai, kepercayaan dan
tindakan sebagai basil kesepakatan bersama yang melahirkan komitmen seluruh
personel untuk melaksanakan secara konsekuen dan konsisten. Kultur sekolah
yang kuat dan kondusif akan dapat meningkatkan semangat dan kinerja guru
dalam mensukseskan pembelajaran.

B. IdentirJkasi Masalab
Berdasarkan Jatar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi
sejumlah permasalahan penelitian yang didasari pada diri guru khususnya kinerja
mengajar guru. Kinerja guru-guru SMK Negeri di Kabupaten Asahan dapat
diidentifikasi berdasarkan berbagai pertanyaan diantaranya: I) Bagaimana kinerja
para guru SMK Negeri di Kabupaten Asahan?; 2) Apakah guru memilik.i
kebiasaan belajar yang baik sehingga dapat membantu terhadap peningkatan
kinerjanya?; 3) Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja guru
dalam mengelola pembelajaran?; 4) Bagaimanakah kepemimpinan kepala sekolah
SMK Negeri di Kabupaten Asahan?; 5) Usaha-usaha apa saja yang dilakukan
kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru dalam mengelola pembelajaran?;
6) Apakah ada hubungan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan
kinerja guru?; 7) Bagaimanakah kultur organisasi SMK Negeri di Kabupaten
Asahan?; 8) Apakah kultur organisasi sekolah berhubungan dengan kinerja
mengajar guru?; dan 9) Apakah gaya kepemimpinan kepala sekolah dan kultur
organisasi secara bersama-sama berhubungan dengan kinerja mengajar guru?

11

C. Pembatasan Masalab
Berdasarkan identifikasi masalah yang dipaparkan di atas ada banyak
masalah yang muncul bisa diteliti. Setiap masalah yang muncul tentu memerlukan
penelitian sendiri. Dalam hal ini penulis memiliki dua aspek saja yaitu: gaya
kepemimpinan kepala sekolah dan kultur organisasi sekolah, sedangkan kinerja

guru akan dibatasi pada unjuk kerja guru dalam menjalankan tugasnya secara rutin
seperti memulai pelajaran, mengelola kegiatan belajar-mengajar, mengorganisasi

waktu, melaksanakan penilaian proses dan basil belajar serta mengakhiri

.

.

pelajaran.
Pengambilan kedua aspek ini didasarkan keterkaitan penulis pada hal
tersebut, karena sangat berhubungan dengan profesi penulis sebagai salah seorang
guru/pendidik pada salah satu SMK Negeri di Kabupaten Asahan dan juga ilmu
yang penulis peroleh selama menuntut ilmu pada program Pasca Sarjana
Universitas Negeri Medan. Kedua aspek penelitan tersebut yaitu gaya
kepemimpinan kepala sekolah dan kultur organisasi di SMK Negeri se Kabupaten
Asahan dalam hubungannya dengan kinerja guru apakah mempunyai hubungan
yang berarti atau tidak.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan penjelasan di atas, maka masalah dalam penelitian

ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah terdapat hubungan positif yang signifikan antara gaya kepemimpinan
dengan kinerja guru SMK Negeri di Kabupaten Asahan?

12

2. Apakah terdapat hubungan positif yang signifikan antara kultur organisasi
dengan kineija guru SMK Negeri di Kabupaten Asahan?
3. Apakah terdapat hubungan positif yang signifikan antara gaya kepemimpinan
kepala sekolah dan kultur organisasi sekolah secara bersama-sama dengan
kineija guru SMK Negeri di Kabupaten Asahan?

E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka penelitian ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui:
1. Hubungan gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kineija guru SMK
Negeri di Kabupaten Asahan.
2. Hubungan kultur organisasi dengan kineija guru SMK Negeri di Kabupaten
Asahan.
3. Hubungan gaya kepemimpinan kepala sekolah dan kultur organisasi sekolah
secara bersama-sama dengan kineija guru SMK Negeri di Kabupaten Asahan.

F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoretis dan
sekaligus manfaat praktis dalam dunia pendidikan. Manfaat teoretis yang
diharapkan dari penelitian ini adalah munculnya pengetahuan baru dalam bidang
pendidikan atau dukungan terhadap pengetahuan bidang pengajaran sebelumnya
yang berkisar pada variabel yang menjadi objek penelitian ini yaitu gaya
kepemimpinan kepala sekolah, kultur organisasi, dan kineija guru. Selanjutnya

13

basil penelitian ini dapat dijadikan landasan empiris atau kerangka acuan bagi
peneliti pendidikan berikutnya.
Manfaat prak:tis yang diharapkan adalah bahwa temuan dari penelitian ini

akan dapat menjadi acuan dalam pengambilan kebijakan pendidikan dalam rangka
peningkatan kinerja guru dan peningkatan pemberdayaan guru dalam upaya
peningkatan mutu pendidikan dan pengajaran di masa yang akan datang.

..



BABV

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan basil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan,
diperoleh beberapa simpulan, antara lain:
1. Terdapat hubungan positif yang signiftkan antara gaya kepemimpinan kepala
sekolah dengan kineija para guru SMK Negeri di Kabupaten Asahan. Variabel
gaya kepemimpinan kepala sekolah memberikan swnbangan efektif sebesar
14,35% terhadap kinerja guru. Hal ini sekaligus memberi indikasi bahwa
kinerja guru dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pendidik
di~ngaruh

oleh bagaimana persepsi guru tentang kepemimpinan kepala
sekolah.

2. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara kultur organisasi dengan
kinerja para guru SMK Negeri di Kabupaten Asahan. Variabel kultur
organisasi memberikan swnbangan efektif sebesar 15,25% terhadap kinerja
guru. Hal ini juga memberi indikasi bahwa tinggi rendahnya kinerja guru
dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pendidik sangat dipengaruhi
oleh bagaimana persepsi guru tentang kultur organisasi sekolah. Karena pada
dasamya kultur organisasi dapat mempengaruhi persepsi, pandangan, dan cara
kerja orang (guru) yang ada di dalamnya. Apakah guru menunjukkan
kegairahan, disiplin, rasa suka atau moral-moral yang negatif seperti malas,
kurang responsif, apatis, dan sebagainya dapat ditentukan oleh pengaruh
kultur yang terjadi pada organisasi.

88

I.

89

3. Terdapat hubungan positif yang signiftkan antara gaya kepemimpinan kepala
sekolah dan kultur organisasi secara simultan (bersama-sama) dengan kinerja

para guru SMK Negeri di Kabupaten Asahan. Total sumbangan efektif
variabel gaya kepemimpinan kepala sekolah dan kultur organisasi terhadap
kinerja guru sebesar 29,60% Hal ini memberi indikasi bahwa gaya
kepemimpinan kepala sekolah dan kultur organisasi secara simultan akan
memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap kinerja guru.

B. Implikasi

..

Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan di atas, ada beberapa hal yang
menjadi implikasi dari hasil penelitian ini, antara lain:
1. Upaya meningkatkan kinerja guru melalui kepemimpinan kepala sekolah
Guru merupakan faktor penting yang besar pengaruhnya terhadap
keberhasilan pendidikan, bahkan sangat menentukan berhasil tidaknya siswa
dalam belajar. Betapapun baik dan lengkapnya kurikulum, metode, media, sumber
belajar, sarana dan prasarana, namun keberhasilan pendidikan terletak pada
kinerja (performance) guru. Bila guru mempunyai kinetja yang baik maka hasil
proses belajar mengajar yang dilaksanakan juga akan baik.
Akan tetapi peningkatan pendidikan di sekolah tidak hanya dibebankan
pada komponen aspek mengajar guru saja, tetapi kondisi yang menyertai proses
pembelajaran itu juga harus diperhatikan termasuk kepemimpinan kepala sekolah.
Kepala sekolah sebagai manager tertinggi dalam satuan pendidikan di sekolah,
bertanggung jawab dalam memungsikan seluruh sumber daya pendidikan yang
ada di sekolah.

90

Kepemimpinan pada dasarnya merupakan kemampuan seorang pemimpin
untuk mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan suatu tindakan pada diri
seseorang atau sekelompok orang untuk tujuan tertentu. Oleh karena itu, untuk
meningkatkan mutu pendidikan sekolah melalui peningkatan kineija guru, maka
kepala sekolah sebagai pemimpin dituntut agar mampu membangkitkan semangat,
motivasi dan kegairahan guru untuk menjalankan tugas dan fungsinya sebagai
pendidik dengan baik.
Guru yang memiliki persepsi yang baik tentang gaya kepemimpinan
kepala sekolah tentu akan lebih termotivasi dalam meningkatkan kineijanya. Agar

guru memiliki persepsi yang baik tentang kepemimpinannya, kepala sekolah harus
lebih bersikap demokratis dalam menghadapi berbagai persoalan maupun dalam
mengambil suatu keputusan atau kebijakan. Kepala sekolahjuga diharapkan untuk
lebih memberikan kebebasan kepada para guru untuk mengembangkan potensi,
minat dan kreativitasnya demi kemajuan sekolah yang dipimpinnya dengan tetap
memberikan pengawasan. Dengan kepemimpinan yang demokratis dari kepala
sekolah diharapkan dapat mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan para

guru untuk dapat meningkatkan kineijanya.

2. Upaya meningkatkan kineija guru melalui kultur organisasi.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan merupakan organisasi pendidikan
yang mempunyai beberapa unsur yang terkandung dalam sistem pendidikan,
yaitu: tujuan, personil, fasilitas, dan aktivitas pengelolaan. Apabila ditinjau dari
unsur sistem organisasi, sekolah akan menjadi lebih berkualitas apabila memiliki
tujuan yang jelas, personel yang baik, sarana yang memadai, kultur atau budaya

I'

91

organisasi yang kondusif atau adanya kegiatan pengelolaan yang efektif. Hal ini
disebabkan karena kultur organisasi akan memberikan pengaruh yang kuat pada
kinetja individu dan organisasi.
Kultur organisasi termasuk sekolah dapat mempengaruhi persepsi,
pandangan, dan cara kerja para guru maupun personel sekolah lainnya. Apakah
guru menunjukkan kegairahan, disiplin, rasa suka atau moral-moral yang negatif

seperti malas, kurang responsif, apatis, dan sebagainya dapat ditentukan oleh
pengaruh-pengaruh kultur yang terjadi dalam sekolah. Sekolah sebagai organisasi
pendidikan haruslah mampu menciptakan kultur atau budaya positif dan kondusif
dengan memberikan peluang sekolah beserta warganya berfungsi secara optimal,
beketja secara efisien, energik, penuh vitalitas, memiliki semangat tinggi, dan
akan mampu terus berkembang.
Agar guru dapat meningkatkan kinerjanya, perlu adanya ketjasama semua
pihak yang ada di dalam organisasi sekolah baik guru itu sendiri, kepala sekolah
sebagai pemimpin dan personel lainnya seperti pegawai atau staf tata usaha,
maupun para siswa dalam menciptakan budaya atau kultur yang positif. Para
personel sekolah harus dapat menumbuhkan sikap disiplin, kegairahan dan
semangat dalam menjalankan tugas baik sebagai pendidik (guru) maupun sebagai
pelajar (siswa) serta dapat melaksanakan atau mengaplikasikan berbagai norma,
asumsi, nilai-nilailkeyakinan serta kebiasaan yang dapat dimanivestasikan dalam
artifak nyata yang mudah diamati terutama perilaku warganya. Kultur organisasi
sekolah yang kuat dan kondusif akan dapat meningkatkan semangat dan kinetja
guru dalam mensukseskan pembelajaran.

92

C. Saran
Sebagai tindak lanjut dari basil penelitian, kesimpulan dan implikasi yang
telah diuraikan, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Kepada pihak sekolah khususnya kepala-kepala sekolah SMK Negeri di
Kabupaten Asahan sebagai solusi yang mungkin dapat dikembangkan dari
basil penelitian ini setelah dilakukan analisis teoritik dan data sebagai temuan
penelitian, maka diharapkan kepada para kepala sekolah untuk lebih bersikap
demokratis dalam menghadapi berbagai persoalan maupun dalam mengambil
suatu keputusan atau kebijakan demi kepentingan warga sekolah. Kepala
sekolah juga diharapkan untuk lebih memberikan kebebasan kepada para guru
untuk mengembangkan potensi, minat dan kreativitasnya demi kemajuan
sekolah yang dipimpinnya dengan tetap memberikan pengawasan. Dengan
kepemimpinan yang demokratis dari kepala sekolah diharapkan dapat
mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan para guru untuk dapat
meningkatkan kinerjanya.
2. Kepada para guru diharapkan untuk lebih meningkatkan kinerjanya dengan
lebih memahami dan menerapkan 4 (empat) domain kompetensi guru
meliputi: I) kompetensi pedagogik, 2) kepribadian, 3) sosial, dan 4)
profesional. Ada suatu bentuk forum yang dapat dikembangkan untuk
meningkatkan dialog instruksional dalam meningkatkan kinetja guru yaitu
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Oleh karena itu disarankan agar
kiranya para guru melaksanakan diskusi-diksusi dengan sesama guru dalam
upaya meningkatkan kinerja guru, melalui forum MGMP tersebut.

93

3. Dalam upaya meningkatkan kinerja guru diharapkan adanya kerjasama para
personel sekolah (kepala sekolah, guru maupun siswa) dalam menciptakan
kultur atau budaya organisasi sekolah yang positif dan kondusif, dengan
menumbuhkan motivasi, semangat dan kegairahan dalam melaksanakan
berbagai norma, asumsi, nilai-nilailkeyakinan serta kebiasaan yang positif dan
kondusif pula, sehingga guru dapat meningkatkan kinerjanya dalam
melaksanakan tugas sebagai pendidik.
4. Kepada peneliti dan pemerhati pendidikan. Karena penelitian ini baru sampai
mengangkat hubungan gaya kepemimpinan kepala sekolah dan kultur
organisasi dengan kinerja

guru,

maka peneliti

merekomendasi atau

menyarankan kiranya para peneliti selanjutnya dapat melanjutkan pasca
penelitian ini. Hal ini penting agar hasil penelitian ini bermanfaat sebagai
penyeimbang teori maupun sebagai refonnasi terhadap dunia pendidikan
k:hususnya kinerja guru.

DAFT AR PUST AKA

Ahmadi, A. dan Prasetya, J.T. 1997. Strategi Be/ajar Mengajar Untuk Faku/tas
Tarbiyah Komponen MKDK, Bandung: Pustaka Setia.
Aidla, A., and Vadi, M. 2007. Relationships Between Organizational Culture and
Performance in Estonian School with Regard to Their Size and Location.
Baltic Journal ofEconomic, Vol. 7, No. I, 2007.
Arikunto, 8.1990. Manajemen Pengajaran secara Manusiawi. Jakarta: Rineka
Cipta.
_ _ _ _ ,. 2003. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bwni Aksara.
_ _ _ _. 2006. Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan. Jakarta: Grafindo Persada.
Azwar, S. 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Burhanuddin. 1994. Ana/isis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
David, A.P., and Macayan., J.V. Assessment of Teacher Performance, The
Assessment Handbook, Vol. 3, 2010. ISSN 2094-1412, PEMEA, July
2010. http://pemea.club.officelive.com/Documents/ AH V3 A5.
Depdiknas. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Depdiknas. 2008. Penilaian Kinerja Guru, Jakarta: Direktorat Tenaga
Kependidikan, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional.
Faules.

Q.W., dan Pace, D.F. 2005. Komunikasi Organisasi Strategi
Meningkatkan Kinerja Perusahaan, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Handoko, H.T. 1995. Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Herujito, Y.M. 2001. Dasar-Dasar Manajemen.Jakarta: Grasindo.
Honari, H., Goudarzi, M., Heidari, A., and Darbani, H. 2011. The relationship
Between School Principals' Leadership Styles and Physical Education
Teachers' Efficiency. Business Administration and Managem

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI, KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DENGAN MOTIVASI KERJA GURU SMK NEGERI DI KOTA KISARAN KAB. ASAHAN.

0 3 35

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KULTUR ORGANISASI DENGAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Kultur Organisasi Dengan Kinerja Guru Sd Muhammadiyah I Surakarta.

0 2 22

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSITERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KULTUR ORGANISASI DENGAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Kultur Organisasi Dengan Kinerja Guru Sd Muhammadiyah I Surakarta.

0 2 17

HUBUNGAN PERSEPSI GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN EFIKASI DIRI Hubungan antara Persepsi Gaya Kepemimpinan Kepala sekolah dan Efikasi Diri dengan Kinerja Guru.

0 3 22

HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI SEKOLAH DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SMA NEGERI DI KOTA BINJAI.

0 2 12

HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI DEGAN KINERJA GURU DI SMP NEGERI KABUPATEN DAIRI.

0 2 31

GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA GURU SD NEGERI DI KECAMATAN PATUMBAK.

0 0 26

KONTRIBUSI GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KEPUASAN KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI DI KABUPATEN ASAHAN TAHUN 2005.

0 3 26

HUBUNGAN PEMBERIAN SUPERVISI DAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SMU NEGERI DI KABUPATEN LANGKAT.

0 1 25

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SMK NEGERI

0 1 12