âMUSIKALIA BURUNGâ SEBUAH KONSEP PENGEMBANGAN KOTA DALAM HUTAN BERBASIS EKOSISTEM AVES.
1
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
“MUSIKALIA BURUNG”
SEBUAH KONSEP PENGEMBANGAN KOTA DALAM HUTAN
BERBASIS EKOSISTEM AVES
BIDANG KEGIATAN :
PKM - GAGASAN TERTULIS
Diusulkan Oleh :
Hemas Anggari Laras
(H 0812078) (2012)
Gayatri Zahra Sulthanah
(H 0812074) (2012)
Sri Andiny
(K 6413070) (2013)
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
PENGESAHAN PKM-GAGASAN TERTULIS
3
“MUSIKALIA BURUNG”
SEBUAH KONSEP PENGEMBANGAN KOTA DALAM HUTAN
BERBASIS EKOSISTEM AVES
Hemas Anggari Laras, Gayatri Zahra Sulthanah, Sri Andiny
RINGKASAN
Meningkatnya suhu global akan menyebabkan perubahan-perubahan yang
lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca
yang ekstrem serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Guna menanggulangi
dampak pemanasan global maka perlu adanya upaya dalam memperbaiki
ekosistem alam. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menanggulangi dampak
pemanasan global melalui jumlah luasan paru-paru dunia yang dipadukan dengan
konservasi fauna sehingga berdampak pada meningkatnya kualitas hidup
masyarakat serta menunjang program pemerintah kota “Solo, Kota dalam Hutan”.
Optimalisasi fungsi hutan kota menjadi sebuah gagasan yang memiliki multiplier
effect. Metode penulisan gagasan ini adalah studi literatur yang ditunjang dengan
pendalaman melalui diskusi terjadwal dengan dosen pembimbing dan semua
anggota tim PKM-GT.
Peningkatan fungsi hutan kota menjadi lebih penting sifatnya ketika
Pemerintah kota Solo membuat program “Solo sebagai Kota dalam Hutan”.
Program ini akan berhasil dengan baik jika secara riil ditunjang dengan program
dehabitasi fauna (burung) dalam wilayah hutan kota. Tempat yang akan dijadikan
sebagai kawasan pengembangan hutan kota ini adalah Taman Balekambang,
Kawasan Universitas Sebelas Maret (UNS), Taman Manahan dan Pinggir Kali
Bengawan Solo. Keberadaan burung dalam hutan kota akan menciptakan
keseimbangan ekosistem di alam dan perkembangbiakan flora yang ada di dalam
hutan kota tersebut.
Program ini akan berhasil jika syarat pakan burung tersedia oleh
pepohonan yang ada di Kota Solo. Program tersebut harus ditunjang dengan
penanaman pohon-pohon yang menghasilkan makanan bagi burung serta adanya
peraturan yang melindungi kehidupan burung-burung seperti pelarangan
perburuan dan penangkapan burung atau satwa liar. Diharapkan hutan kota ini
dapat menjadi tempat melepas penat serta menjadi lingkungan yang nyaman
dengan adanya kicauan burung di sekitar lingkungan masyarakat Kota Solo.
Disamping itu dapat menjadi daya tarik pariwisata.
Keywords : Hutan kota, burung, pepohonan, pemanasan global
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
“MUSIKALIA BURUNG”
SEBUAH KONSEP PENGEMBANGAN KOTA DALAM HUTAN
BERBASIS EKOSISTEM AVES
BIDANG KEGIATAN :
PKM - GAGASAN TERTULIS
Diusulkan Oleh :
Hemas Anggari Laras
(H 0812078) (2012)
Gayatri Zahra Sulthanah
(H 0812074) (2012)
Sri Andiny
(K 6413070) (2013)
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
PENGESAHAN PKM-GAGASAN TERTULIS
3
“MUSIKALIA BURUNG”
SEBUAH KONSEP PENGEMBANGAN KOTA DALAM HUTAN
BERBASIS EKOSISTEM AVES
Hemas Anggari Laras, Gayatri Zahra Sulthanah, Sri Andiny
RINGKASAN
Meningkatnya suhu global akan menyebabkan perubahan-perubahan yang
lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca
yang ekstrem serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Guna menanggulangi
dampak pemanasan global maka perlu adanya upaya dalam memperbaiki
ekosistem alam. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menanggulangi dampak
pemanasan global melalui jumlah luasan paru-paru dunia yang dipadukan dengan
konservasi fauna sehingga berdampak pada meningkatnya kualitas hidup
masyarakat serta menunjang program pemerintah kota “Solo, Kota dalam Hutan”.
Optimalisasi fungsi hutan kota menjadi sebuah gagasan yang memiliki multiplier
effect. Metode penulisan gagasan ini adalah studi literatur yang ditunjang dengan
pendalaman melalui diskusi terjadwal dengan dosen pembimbing dan semua
anggota tim PKM-GT.
Peningkatan fungsi hutan kota menjadi lebih penting sifatnya ketika
Pemerintah kota Solo membuat program “Solo sebagai Kota dalam Hutan”.
Program ini akan berhasil dengan baik jika secara riil ditunjang dengan program
dehabitasi fauna (burung) dalam wilayah hutan kota. Tempat yang akan dijadikan
sebagai kawasan pengembangan hutan kota ini adalah Taman Balekambang,
Kawasan Universitas Sebelas Maret (UNS), Taman Manahan dan Pinggir Kali
Bengawan Solo. Keberadaan burung dalam hutan kota akan menciptakan
keseimbangan ekosistem di alam dan perkembangbiakan flora yang ada di dalam
hutan kota tersebut.
Program ini akan berhasil jika syarat pakan burung tersedia oleh
pepohonan yang ada di Kota Solo. Program tersebut harus ditunjang dengan
penanaman pohon-pohon yang menghasilkan makanan bagi burung serta adanya
peraturan yang melindungi kehidupan burung-burung seperti pelarangan
perburuan dan penangkapan burung atau satwa liar. Diharapkan hutan kota ini
dapat menjadi tempat melepas penat serta menjadi lingkungan yang nyaman
dengan adanya kicauan burung di sekitar lingkungan masyarakat Kota Solo.
Disamping itu dapat menjadi daya tarik pariwisata.
Keywords : Hutan kota, burung, pepohonan, pemanasan global