Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebijakan Hukum Pidana dalam Pengembalian Kerugian Keuangan Negara Berupa Pembayaran Uang Pengganti oleh Terpidana Korupsi

KEBIJAKAN HUKUM PIDANA
DALAM PENGEMBALIAN KERUGIAN KEUANGAN
NEGARA BERUPA PEMBAYARAN UANG PENGGANTI
OLEH TERPIDANA KORUPSI

Tesis
Diajukan kepada
Program Pascasarjana Magister Ilmu Hukum
untuk Memperoleh Gelar Magister Hukum

Oleh:
LUSSY HERNAWATI
NPM : 322012006

Magister Ilmu Hukum
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2014
i

ii


iii

Motto

 Suatu perbuatan tidak dinilai dengan sistem yang irrasional
yang absolut, tetapi melalui prinsip-prinsip yang dapat
diukur ( Jeremy Bentham)
 Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak
dan kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan
oral lain, karena hidup hanyalah sekali. Ingat hanya pada
Allah apapun dan di manapun kita berada kepada Dia-lah
tempat meminta dan memohon.

iv

KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena dengan hanya rahmat dan hidayatnya penulis dapat
menyelesaikan penulisan Tesis ini.

Tesis dengan judul kebijakan hukum pidana dalam pengembalian
kerugian keuangan negara berupa pembayaran uang pengganti oleh
terpidana korupsi. Tesis ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
untuk memenuhi salah syarat guna memperoleh gelar Magister Ilmu Hukum
(S-2) Universitas Kristen Satya Wacana.
Pada kesempatan ini, secara khusus penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.

Tuhan Yang Maha Esa, sebagai segalanya bagi Penulis.
Tidak ada kata yang mampu terucap selain syukur dan
Alhamdulilah karena telah memberikan petunjuk untuk
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
1. Bapak Dr. Tri Budiyono, SH, M.hum selaku Ketua
Program Studi Magister Ilmu Hukum dan selaku Penguji II,
yang telah memberikan pelayana kepada penulis dalam hal
v

penyelenggaraan


akademik

sehingga

penulis

dapat

menyelesaikan Tesis ini dengan tidak ada hambatan apapun
dan penuh kesabaran dan ketulusan hati telah mencurahkan
dan memberikan arahan, petunjuk, dan saran-saran kepada
penulis sehingga dapat terwujudnya Tesis sesuai yang
diharapkan.
2.

Prof. Dr. Teguh Prasetyo, S.H., M.Si, dan Dr.Christina
Maya Indah, SH.,M.Hum sebagai dosen pembimbing Tesis
yang penuh kesabaran dan ketelitian dalam memberikan
bimbingan dan pengarahan kepada penulis hinggaa Tesis ini
dapat terselesai dengan baik.


3.

M. Haryanto, SH.,M.Hum selaku Penguji I, yang penuh
kesabaran dan ketulusan hati telah mencurahkan dan
memberikan arahan, petunjuk, dan saran-saran kepada penulis
sehingga dapat terwujudnya Tesis sesuai yang diharapkan.

4.

Bapak dan Ibu dosen Magister Ilmu Hukum UKSW, yang
telah mendidik dan membimbing penulis selama kuliah di
Magister Ilmu Hukum Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga.

vi

5.

Mbak Widya, selaku staf TU yang telah memberi bantuan

berupa sarana serta prasarana sehingga penulis dapat dengan
cepat menyelesaikan Tesis .

6.

Kedua orangtuaku (Kusri SH dan Pujiati) dan kedua adik
ku (Sena dan Ira), yang dengan penuh cinta kasih
memberikan motivasi, bimbingan, doa, teguran, semangat baik
secara moral maupun materil sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tesis ini.

7.

Arif Chandra Kuswantoro, S.pd, yang slalu mendoakan
penulis agar dapat menyelesaikan Tesis dengan baik dan
terimakasih karena selama ini telah menemani penulis untuk
mencari bahan-bahan dalam menyelesaikan Tesis.

8.


Kejaksaan

Negeri

Sragen,

yang

telah

memberikan

bantuannya dalam penulisan skripsi ini.
9.

Serta para pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya penulis menyadari meskipun telah berusaha sebaik
mungkin dalam penulis Tesis ini, namun sebagai manusia yang tidak

terlepas dari berbagai kesalahan dan keterbatasan. Demikianlah Tesis ini

vii

penulis susun, dan penulis segala saran dan kritik dari para pihak akan
penulis terima dengan lapang dada. Semoga penulis Tesisi ini dapat
bermanfaat bagi pengembangan ilmu hukum. Sekian dan terima kasih.

Salatiga,

Juni 2014

Lussy Hernawati

viii

Saripati

Tulisan ini merupakan penelitian terhadap Kebijakan Hukum Pidana Dalam
Pengembalian Kerugian Keuangan Negara Berupa Pembayaran Uang

Pengganti oleh Terpidana Korupsi antara lain Pasal 18 ayat (1), (2), dan (3)
Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi. Dengan Surat Edaran jaksa Agung Nomor 4 Tahun 1988;
Surat Jaksa Agung No. B-020/ A/ J.A/04/2009 tentang Tata Cara
Penyelesaian Denda dan Uang Pengganti Dalam Perkara Tindak Pidana
Korupsi; Surat Edaran Jaksa Agung Nomor No. B -28 / A / Ft.I / 05 / 2009
tanggal 11 Mei 2009, mengenai petunjuk kepada jaksa penuntut umum
dalam membuat surat-surat tuntutan; dan Surat Jaksa Agung No.1113/F/fd.1/05/2010 tentang Prioritas dan Pencapaian dalam Penanganan
Perkara Tindak Pidana Korupsi. Manfaat dari penulisan ini secara teoritis
diharapkan dapat digunakan sebagai kontribusi bagi pengembangan dan
perkembangan ilmu pengetahuan di bidang hukum, khususnya Hukum
Pidana Korupsi dan hasil penulisan dapat dijadikan acuan yang berharga
bagi pihak-pihak yang terlibat dalam pemeriksaaan tindak pidana korupsi
khususnya dalam pengembalian keuangan negara melalui pembayaran uang
pengganti. Metode dalam penulisan ini menggunakan tipe yuridis normatif
dengan pendekanatan perundang-undangan (stratute appoach) ,pendekatan
kasus, dan pendekatan Konseptual (conseptual approach).Spesifikasi
penulisan deskriptis analitis, tehnik pengumpulan data studi pustakaan dan
analisis data secara deduktif. Hasil penelitian menuntukkan bahwa
pengembalian kerugian keuangan negara harus sesuai dengan jiwa Undangundang Tipikor. Ketentuan pengembalian kerugian keuangan negara dalam

Pasal 18 ayat (1), (2) dan (3) memberi peluang terpidana tidak
mengembalikan kerugian keuangan negara, namundengan Surat Edaran
Jaksa Agung Nomor B-020/A/J.A/04/2009 lebih maju. Oleh karena itu
pengembalian kerugian keuangan negara berupa pembayaran uang
pengganti dapat maksimal.

Kata Kunci : Kerugian Keuangan Negara, Kejaksaan, Korupsi.

ix

Abstract

This paper is a study of the Criminal Law Policy Returns Losses In State
Finance Form of Payment in Lieu of Money by Convicted of Corruption
among others, Article 18 paragraph (1), (2), and (3) of Act No. 31 of 1999
on Eradication of Corruption. With the Supreme Prosecutors Circular No. 4
of 1988; Attorney General Letter No. B-020 / A / JA/04/2009 on Procedures
and Penalties Settlement Money Substitutes In Corruption Case; Attorney
General Circular No. No.. B -28 / A / Ft.I / 05/2009 dated May 11, 2009, on
the instructions to the public prosecutor in making the demand letters; and

letter of the Attorney General No.-1113/F/fd.1/05/2010 Priorities and
Achievement in Corruption Case Handling. Benefits of this paper is
theoretically expected to be used as a contribution to the development and
evolution of knowledge in the field of law, particularly the Law of
Corruption and writing the results can be used as a valuable reference for
those involved in the examination of corruption, especially in the country's
financial returns through payment of compensation. The method in this
paper uses the type of normative juridical approach legislation (stratute
appoach), case-based approach, and the approach of Conceptual
(conseptual approach). Specification descriptive analytical writing, library
research techniques of data collection and data analysis deductively. The
results of the study that the return of financial losses menuntukkan state
must comply with the spirit of Corruption Act. Refund provisions state
losses in Article 18 paragraph (1), (2) and (3) provide opportunities convict
restore the state's financial losses, namundengan Attorney General Circular
No. B-020/A/JA/04/2009 more advanced. Hence the return of the country's
financial losses in the form of payment of compensation to the maximum.

Keywords: State Financial Losses, Attorney, Corruption.


x

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................... i
Halaman Pengesahan ......................................................................... ii
Surat Pernyataan ................................................................................ iii
Moto .................................................................................................. iv
Kata Pengantar .................................................................................. v
Saripati .............................................................................................. ix
Abstract ............................................................................................. x
Daftar Isi ........................................................................................... xi
BAB I Pendahuluan
A. Latar belakang Masalah .......................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................... .............................................. 20
C. Tujuan Penelitian .................................................................... 20
D. Manfaat Penelitian .................................................................. 21
E. Kerangka Pemikiran ............................................................... 22
F. Sistematika Penulisan ............................................................. 34

BAB II Tinjauan Pustaka
A. Kebijakan Hukum Pidana ...................................................... 37
B. Kebijakan Hukum Pidana korupsi
1. Tindak Pidana Korupsi ...................................................... 42
2. Sanksi Pidana Dalam tindak Pidana Korupsi..................... 49
3. Pengaturan Pembayaran Kerugian Keuangan Negara .....
Berdasarkan Surat Edaran Jaksa Agung ............................ 53
xi

a. Surat Edaran Jaksa AgungNomor 4 Tahun 1988,
Tentang Pelaksanaan Pidana Tambahan
Pembayaran Uang Pengganti ....................................... 53
b. Surat Edaran Jaksa Agung Nomor B-020/A/J.A/2009,
tentang Tata Cara Penyelesaiaan Denda dan
Pembayaran Uang Pengganti Tindak Pidana Korupsi.... 55
c. Surat Edaran Jaksa Agung Nomor B-28/F.1/05/2009,
Tentang Petunjuk Kepada Jaksa Penuntut Umum
Dalam Membuat Surat Tuntutan ................................ 63
d. Surat Edaran Jaksa Agung Nomor
B-1113/F/Ft.1/05/2010, tentang Prioritas dan
Pencapaian Dalam Penanganan Perkara Tindak
Pidana korupsi ............................................................ 65
4. Pembayaran Kerugian Keuangan Negara oleh Terpidana
Korupsi ........................................................................... 66

BAB III Metode Penelitian
A. Jenis Penelitian .................................................................... 70
B. Pendekatan Peneltian ........................................................... 70
C. Spesifik Penelitian ............................................................... 72
D. Tehnik Pengumpulan Data ................................................... 72
E. Unit Amatan dan Unit Analisis ............................................ 74

BAB IV Hasil Penelitian dan Analisis
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Petikan Putusan Nomor 1361/K/Pid.sus/201.. 76
xii

2. Tuntutan Sanksi Uang Pengganti Oleh JPU .................... 79
B. Analisis
1. Kebijakan Formulasi Dalam Ketentuan
Undang-Undang Tipikor ................................................. 88
2. Ide Dasar Pembaharuan Hukum Pidana Mengenai
Kebijakan Hukum Dalam Sanksi Uang Penggant............ 99

BAB V Penutup
1. Kesimpulan ................................................................... 109
2. Saran ............................................................................. 110
Daftar Pustaka .......................................................................... 112
Lampiran .................................................................................. 116

xiii

Dokumen yang terkait

Tindak Pidana Korupsi yang Dilakukan Oleh CV Pada Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di Kota Binjai (Studi Kasus Putusan Pengadilan Tipikor Nomor 05/Pid.Sus K/2011/PN Medan)

7 61 152

PENGEMBALIAN KERUGIAN KEUANGAN NEGARA MELALUI PENJATUHAN SANKSI PEMBAYARAN UANG PENGGANTI DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI.

1 7 18

PENULISAN HUKUM / SKRIPSI PENGEMBALIAN KERUGIAN KEUANGAN NEGARA MELALUI PENJATUHAN SANKSI PEMBAYARAN UANG PENGGANTI DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI.

0 3 17

PENDAHULUAN PENGEMBALIAN KERUGIAN KEUANGAN NEGARA MELALUI PENJATUHAN SANKSI PEMBAYARAN UANG PENGGANTI DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI.

1 4 18

PENUTUP PENGEMBALIAN KERUGIAN KEUANGAN NEGARA MELALUI PENJATUHAN SANKSI PEMBAYARAN UANG PENGGANTI DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI.

0 12 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebijakan Hukum Pidana dalam Pengembalian Kerugian Keuangan Negara Berupa Pembayaran Uang Pengganti oleh Terpidana Korupsi

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebijakan Hukum Pidana dalam Pengembalian Kerugian Keuangan Negara Berupa Pembayaran Uang Pengganti oleh Terpidana Korupsi T2 322012006 BAB I

0 2 36

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebijakan Hukum Pidana dalam Pengembalian Kerugian Keuangan Negara Berupa Pembayaran Uang Pengganti oleh Terpidana Korupsi T2 322012006 BAB II

0 2 33

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebijakan Hukum Pidana dalam Pengembalian Kerugian Keuangan Negara Berupa Pembayaran Uang Pengganti oleh Terpidana Korupsi T2 322012006 BAB IV

0 1 33

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebijakan Hukum Pidana dalam Pengembalian Kerugian Keuangan Negara Berupa Pembayaran Uang Pengganti oleh Terpidana Korupsi T2 322012006 BAB V

0 0 3