Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Cokelat dan Perempuan (Analisis Wacana Kritis Sara Mills pada Iklan Televisi Tim-Tam dan Tango Crunch Cake) T1 362009102 BAB VI

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Perempuan masih saja dijadikan menjadi posisi objek khususnya dalam
iklan produk makanan. Setelah dilakukannya penelitian mengenai konstruksi
cokelat dan perempuan lewat iklan Tim-Tam versi Kebahagiaan Kecil Berlapis
Cokelat dan Tango Crunch Cake dengan analisis Sara Mills ditemukannya posisi
subjek-objek dan pemirsa. Namun keberadaan posisi pemirsa tidak menjadi pasif
melainkan aktif dalam mengambil ahli analisis konstruksi cokelat dan perempuan.
Perempuan sebagai subjek dengan menggambarkan dirinya sendiri sebagai objek
sesuai dengan maunya pengiklan. Kesimpulan yang dapat diuraikan peneliti
bahwa di era modernisasi seperti saat ini, perempuan masih saja dikonstruksi
sesuai dengan pandangan laki-laki dimana, tubuh perempuan dijadikan daya tarik
visual.
Dalam wacana feminis, diyakini dalam banyak teks perempuan
ditampilkan sebagai objek bukan subjek sehingga, ditemukannya beberapa
konstruksi identitas perempuan lewat iklan Tim-Tam dimana, laki-laki diposisikan
sebagai pemirsa yaitu ;

1


1. Konstruksi lewat ketubuhan, iklan menggambarkan perempuan melalui
cokelat dengan beberapa kandungannya sangat bermanfaat bagi tubuh
khususnya yang berdampak untuk kecantikan. Secara tidak langsung
dengan mengkonsumsi cokelat Tim-Tam perempuan akan memiliki
tubuh yang langsing, kulit putih dan mulus sama seperti endorser
dalam iklan.
2. Konstruksi lewat pakaian. Pakaian yang dikenakan perempuan dalam
iklan memperlihatkan bahan yang digunakan tipis dan lekukan tubuh
yang menjadi objek tanda sebagai penyampaian kenikmatan cokelat
Tim-Tam yang bertagline “ Kebahagiaan Kecil Berlapis Cokelat “ yang

memposisikan perempuan sebagai objek feminitas. Pakaian sebagai
media

komunikasi

menciptakan

beberapa


pengertian,

yaitu

fashionability, menciptakan pengertian masa kini, cerah, dan cantik.
sociability, menciptakan pengertian feminim atau maskulin. Dan
formlity, menciptakan suasana resmi atau santai. Begitu juga halnya

dengan cokelat khususnya produk Tim-Tam dikonstruksikan sebagai
makanan yang sebagian besar penikmatnya merupakan perempuan,
cokelat mampu memberi suasana menjadi cerah atau sebagai moodbooster dan orang yang mengkonsumsinya akan terlihat cantik, dan

juga cokelat hanya dikonsumsi saat-saat waktu senggang atau santai.

Selanjutnya lewat iklan Tango Crunch Cake yaitu;
1.

Konstruksi Perempuan sebagai Makhluk Sempurna

2


Hal ini berkaitan dengan bahan kandungan yang sempurna dari Tango
Crunch Cake, yaitu cokelat premium didukung dengan ungkapan

verbalnya, Citarasa Kesempurnaan. Perempuan sebagai makhluk
sempurna diartikan dimana perempuan yang tanpa menggunakan
makeup tebal memiliki struktur wajah yang cantik, kulit mulus dan

putih juga tahu memilih snack yang dikonsumsi seperti Tango Crunch
Cake.

2.

Konstruksi Perempuan sebagai Objek Pelengkap
Perempuan dikatakan sebagai objek pelengkap karena disini
perempuan mempunyai ditampilkan selama durasi empat detik saja.
Hal ini dikaitkan dengan keberadaan produk Tango Crunch Cake
dimana, hanya sebagai makanan kecil (snack) di luar makanan utama
seperti halnya dalam konstruksi snack dalam menjalankan program
diet maupun saat perayaan hanya dijadikan sebagai hantaran atau gift

kepada orang lain. Dengan konstruksi yang dihasilkan, perempuan
sebagai Objek pelengkap disimpulkan bahwa perempuan merupakan
kaum yang sama dengan cokelat yang hanya sebagai hantaran saja
dalam arti negatif.

Konstruksi yang ada terlahir dari pola-pola konstruksi identitas
perempuan dikarenakan berada dalam posisi objek. Lewat pola ketubuhan,
penampilan, dimana selalu dikatakan perempuan cantik dan sempurna harus
memiliki ciri-ciri ideal seperti, tubuh langsing, ramping dan tinggi dengan kulit

3

putih yang mulus, hidung mancung, mata yang cerah. Perempuan sedang
menikmati cokelat dengan ekspresi sedang menggigit bibir bawah yang artinya
sedang menggoda dipolakan sedang menggoda laki-laki. Selain itu, penggunaan
perempuan dipolakan juga melalui pakaian yang dikenakan, yaitu dengan pakaian
feminim dapat mengubah pandangan laki-laki yang selalu menjadi keindahan
dalam sebuah iklan untuk menyampaikan pesan sebuah produk khususnya
kenikmatan cokelat. Perempuan sebagai objek pelengkap dipolakan selalu berada
dalam keadaan yang tidak terlalu penting dan mengurusi hal-hal yang tidak terlalu

penting juga seperti mengurus kebutuhan keluarga dan diri sendiri.
Padahal, jika ditelusuri, iklan untuk menyampaikan kenikmatan sebuah
cokelat tidak harus menggunakan perempuan dengan ketubuhan dan poin lainnya
yang mendukung yang akhirnya menciptakan konstruksi identitas perempuan
yang posisinya selalu menjadi objek. Contohnya iklan beng-beng Maxx, dapat
menjadi salah satu wujud nyata bahwa keberhasilan penyampaian pesan iklan
tidak melulu menggunakan perempuan untuk menggambarkan kenikmatan
cokelat tetapi, dengan konsep yang lebih modern lagi dimana mengangakat
realitas anak muda yang senang kumpul sambil menikmati beng-beng Maxx.

4

6.2. Saran
Dari hasil kesimpulan di atas, diperoleh saran terhadap konstruksi
perempuan dalam iklan. Perempuan sebaiknya ditampilkan bukan sekadar sebagai
makhluk yang ditampilkan lewat tubuh yang menonjolkan struktur wajah yang
cantik apabila memiliki kulit putih dan mulus, rambut panjang, lurus serta digerai
akan tetapi, perempuan dapat ditampilkan lebih kepada kenyataannya. Karena
kecantikan bukan saja dilihat dari tubuh langsing, kulitnya, dan pakaian yang
dikenakan. Keberadaan perempuan juga selalu dikaitkan dengan hal menggoda

dengan menampilkan bagian tubuhnya saja seperti bibir dan mata. Posisi
perempuan sebagai objek pelengkap dapat diubah seiring dengan kenyataan
bahwa perempuan mampu tampil sebagai kaum yang superior mampu
mengerjakan pekerjaan yang penting seperti yang dikerjakan laki-laki. Pada iklan,
diusahakan ideologi patriarki dimana pandangan laki-laki terhadap ketubuhan,
pakaian tidak ditonjolkan yang akhirnya membangun framing kepada penonton.

5

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Cokelat dan Perempuan (Analisis Wacana Kritis Sara Mills pada Iklan Televisi Tim-Tam dan Tango Crunch Cake) T1 362009102 BAB I

1 1 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Cokelat dan Perempuan (Analisis Wacana Kritis Sara Mills pada Iklan Televisi Tim-Tam dan Tango Crunch Cake) T1 362009102 BAB II

0 0 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Cokelat dan Perempuan (Analisis Wacana Kritis Sara Mills pada Iklan Televisi Tim-Tam dan Tango Crunch Cake) T1 362009102 BAB IV

1 2 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Cokelat dan Perempuan (Analisis Wacana Kritis Sara Mills pada Iklan Televisi Tim-Tam dan Tango Crunch Cake) T1 362009102 BAB V

0 0 32

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Cokelat dan Perempuan (Analisis Wacana Kritis Sara Mills pada Iklan Televisi Tim-Tam dan Tango Crunch Cake)

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Cokelat dan Perempuan (Analisis Wacana Kritis Sara Mills pada Iklan Televisi Tim-Tam dan Tango Crunch Cake)

0 0 7

T1__BAB VI Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Maskulinitas Pemimpin Perempuan di Televisi Indonesia: Analisis Wacana Kritis Sara Mills pada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam Program Talkshow Kick Andy Metro T

0 1 2

T1__BAB VI Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Wacana Citra Tokoh Utama Perempuan pada Sastra Populer: Analisis Wacana Kritis Model Sara Mills pada Novel Tetralogi 4 Musim Karya Ilana Tan T1 BAB VI

0 0 3

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Maskulinitas Pemimpin Perempuan di Televisi Indonesia: Analisis Wacana Kritis Sara Mills pada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam Program Talkshow Kick Andy Metro

0 0 6

T1__BAB VI Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Wacana Kritis Sara Mills pada Video Blog Bayu Skak: Studi Kasus pada Video Blog Bayu Skak Episode Arek Lanang dan Arek Wedok T1 BAB VI

0 0 3