Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perlakuan Akuntansi Berdasarkan International Accounting Standard 41 Peternakan Sapi Potong XXX Salatiga
PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN
INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARD
41 PETERNAKAN SAPI POTONG XXX
SALATIGA
Oleh:
ANISA DEWI ARISMAYA
NIM : 232011192
KERTAS KERJA
Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Guna Memenuhi Sebagian dari
Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi
FAKULTAS
: EKONOMIKA DAN BISNIS
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2014
i
ii
iii
ABSTRACT
Beef cattle at the Livestock Beef Cattle Super Salatiga is one of the assets
in the field of accounting treatment different from other assets. One of the
standards governing the treatment and recognition is IAS 41 are not applied in
Indonesia. But Indonesia needs a frame of reference for the treatment and
recognition of biological assets. In this study, conducted the analysis and
treatment of beef cattle recognition and presentation of biological assets on the
financial statements based on IAS 41. The data used in this study in the form of
financial statements in 2013, the sale and purchase documents, as well as the
authors conducted interviews with farm owners. From these results, it is known
that the application of IAS 41 on biological assets in the form of beef cattle can
not be fully implemented in Indonesia because the fair value can not be measured
reliably. Biological assets are measured at their acquisition cost of inventory and
assessment of sales is measured based on the exit price.
Keywords: Biological assets
iv
SARIPATI
Sapi potong pada Peternakan Sapi Potong Super Salatiga merupakan salah
satu aset di bidang akuntansi yang perlakuannya berbeda dengan aset-aset lainnya.
Salah satu standar yang mengatur tentang perlakuan dan pengakuan adalah IAS 41
yang belum diterapkan di Indonesia. Namun Indonesia membutuhkan sebuah
kerangka acuan untuk perlakuan dan pengakuan aset biologis. Pada penelitian ini,
dilakukan analisis perlakuan dan pengakuan sapi potong dan penyajian aset
biologis pada laporan keuangan berdasarkan IAS 41. Data yang digunakan dalam
penelitian ini berupa laporan keuangan tahun 2013, dokumen penjualan dan
pembelian, serta penulis melakukan wawancara kepada pemilik peternakan. Dari
hasil penelitian ini, diketahui bahwa penerapan IAS 41 atas aset biologis berupa
sapi potong belum dapat diterapkan sepenuhnya di Indonesia karena nilai wajar
yang belum dapat diukur secara handal. Aset biologis pada persediaan diukur
berdasarkan harga perolehan dan penilaian atas penjualannya diukur berdasarkan
exit price.
Kata Kunci: Aset biologis
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,
karunia dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan kertas
kerja ini. Kertas kerja ini juga dapat terselesaikan dengan baik atas bantuan dari
pihak-pihak yang telah memberikan dukungan dan dorongan bagi penulis. Untuk
itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1.
Kedua orangtuaku, Bpk. Djoko Erwiyono dan Ibu Sri Haryati serta kakakkakak saya Resti, Anin, Wawan, dan keponakan saya Alvaro yang selalu
memberikan segenap kasih sayang, cinta, nasehat, motivasi dan doa.
2.
Ibu Like Soegiono SE, M.Si selaku dosen pembimbing yang dengan sabar
selalu memberi nasehat, arahan dan petunjuk kepada penulis.
3.
Seluruh pengajar dan staff pegawai Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacanayang telah memberikan ilmu dan
pengetahuan kepada penulis selama menempuh studi.
4.
Sahabat-sahabat penulis dan Putra Aditama yang telah memberikan keceriaan
dan dukungan kepada penulis.
5.
Teman-teman Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang selama berkuliah yang
tidak bisa disebutkan satu persatu namanya yang selalu memberikan
dukungan, doa, semangat dan bimbingan. Terima kasih atas persahabatan,
masukan dan kebersamaan selama ini.
6.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas
semua bantuannya.
Salatiga, September 2014
Penulis
vi
INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARD
41 PETERNAKAN SAPI POTONG XXX
SALATIGA
Oleh:
ANISA DEWI ARISMAYA
NIM : 232011192
KERTAS KERJA
Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Guna Memenuhi Sebagian dari
Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi
FAKULTAS
: EKONOMIKA DAN BISNIS
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2014
i
ii
iii
ABSTRACT
Beef cattle at the Livestock Beef Cattle Super Salatiga is one of the assets
in the field of accounting treatment different from other assets. One of the
standards governing the treatment and recognition is IAS 41 are not applied in
Indonesia. But Indonesia needs a frame of reference for the treatment and
recognition of biological assets. In this study, conducted the analysis and
treatment of beef cattle recognition and presentation of biological assets on the
financial statements based on IAS 41. The data used in this study in the form of
financial statements in 2013, the sale and purchase documents, as well as the
authors conducted interviews with farm owners. From these results, it is known
that the application of IAS 41 on biological assets in the form of beef cattle can
not be fully implemented in Indonesia because the fair value can not be measured
reliably. Biological assets are measured at their acquisition cost of inventory and
assessment of sales is measured based on the exit price.
Keywords: Biological assets
iv
SARIPATI
Sapi potong pada Peternakan Sapi Potong Super Salatiga merupakan salah
satu aset di bidang akuntansi yang perlakuannya berbeda dengan aset-aset lainnya.
Salah satu standar yang mengatur tentang perlakuan dan pengakuan adalah IAS 41
yang belum diterapkan di Indonesia. Namun Indonesia membutuhkan sebuah
kerangka acuan untuk perlakuan dan pengakuan aset biologis. Pada penelitian ini,
dilakukan analisis perlakuan dan pengakuan sapi potong dan penyajian aset
biologis pada laporan keuangan berdasarkan IAS 41. Data yang digunakan dalam
penelitian ini berupa laporan keuangan tahun 2013, dokumen penjualan dan
pembelian, serta penulis melakukan wawancara kepada pemilik peternakan. Dari
hasil penelitian ini, diketahui bahwa penerapan IAS 41 atas aset biologis berupa
sapi potong belum dapat diterapkan sepenuhnya di Indonesia karena nilai wajar
yang belum dapat diukur secara handal. Aset biologis pada persediaan diukur
berdasarkan harga perolehan dan penilaian atas penjualannya diukur berdasarkan
exit price.
Kata Kunci: Aset biologis
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,
karunia dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan kertas
kerja ini. Kertas kerja ini juga dapat terselesaikan dengan baik atas bantuan dari
pihak-pihak yang telah memberikan dukungan dan dorongan bagi penulis. Untuk
itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1.
Kedua orangtuaku, Bpk. Djoko Erwiyono dan Ibu Sri Haryati serta kakakkakak saya Resti, Anin, Wawan, dan keponakan saya Alvaro yang selalu
memberikan segenap kasih sayang, cinta, nasehat, motivasi dan doa.
2.
Ibu Like Soegiono SE, M.Si selaku dosen pembimbing yang dengan sabar
selalu memberi nasehat, arahan dan petunjuk kepada penulis.
3.
Seluruh pengajar dan staff pegawai Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacanayang telah memberikan ilmu dan
pengetahuan kepada penulis selama menempuh studi.
4.
Sahabat-sahabat penulis dan Putra Aditama yang telah memberikan keceriaan
dan dukungan kepada penulis.
5.
Teman-teman Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang selama berkuliah yang
tidak bisa disebutkan satu persatu namanya yang selalu memberikan
dukungan, doa, semangat dan bimbingan. Terima kasih atas persahabatan,
masukan dan kebersamaan selama ini.
6.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas
semua bantuannya.
Salatiga, September 2014
Penulis
vi