PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KARAKTER PADA PENDIDIKAN JASMANI MELALUI AKTIVITAS PERMAINAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN ENTIKONG KABUPATEN SANGGAU KALIMANTAN BARAT.

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KARAKTER
PADA PENDIDIKAN JASMANI MELALUI AKTIVITAS
PERMAINAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR
DI KECAMATAN ENTIKONG KABUPATEN
SANGGAU KALIMANTAN BARAT

TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister
Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang

Oleh:

INDRIA SUSILAWATI
0602513026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016

1


2

3

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam tesis ini benar – benar
karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain atau pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku, baik sebagian
atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam tesis ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Atas pernyataan ini saya siap
menanggung sangsi yang dijatuhkan apabila ditemukan adanya pelanggaran
terhadap etika keilmuan dalam karya ini.

Semarang, Januari 2016
Yang membuat pernyataan

Indria Susilawati
NIM: 0602513026


4

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

„‟Janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan jangan pula
engkau terlalu mengulurkannya, nanti kamu menjadi tercela dan menyesal. (QS.
AL-ISRA‟29)
“Doa adalah kunci kebutuhan, penghibur orang-orang miskin, perlindungan bagi
orang-orang terjepit, dan obat hati bagi orang yang dikejar kebutuhan serta
kewajiban bagi orang-orang beriman”
.

5

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, atas rahmat dan
ridhoNya


akhirnya

penulis

dapat

menyelesaikan

tesis

yang

berjudul

“Pengembangan Model Pembelajaran Karakter pada Pendidikan Jasmani Melalui
Aktivitas Permainan Pada Siswa Sekolah Dasar Di Kecamatan Entikong
Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat‟‟. Tesis ini disusun sebagai salah satu
persyaratan meraih gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan
Olahraga Universitas Negeri Semarang. Salawat dan salam senantiasa dilantunkan
kepada junjungan kita nabi Muhammad saw, semoga kita semua mendapatkan

safaatnya di yaumul akhir nanti. Amin.
Penyusunan tesis ini tidak luput dari partisipasi dan dukungan dari
berbagai pihak. Ucapan yang paling utama peneliti tunjukkan untuk kepada Dr.
Sulaiman. M.Pd dan Dr. Soekardi. M.Pd. selaku dosen pembimbing yang
senantiasa menyempatkan waktu disela-sela kesibukan beliau untuk memotivasi
dan membimbing peneliti. Untuk selanjutnya melalui kesempatan ini peneliti
mengucapkan terima kasih yang sedalamnya kepada.
1. Rektor Universitas Negeri Semarang atas kesempatan yang diberikan kepada
penulis untuk menempuh studi di Universitas Negeri Semarang.
2. Direktur, Asisten Direktur I, Asisten Direktur II Program Pascasarjana
UNNES atas dukungan kelancaran yang diberikan penulis dalam menempuh
studi.

6

3. Prof. Dr. Soegiyanto KS. M.S. Ketua Program Studi Pendidikan Olahraga
beserta Dr. Sulaiman M.Pd. seketaris Program Studi Olahraga yang telah
memberikan arahan selama pendidikan hingga penulisan tesis ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Olahraga Universitas Negeri
Semarang yang telah membekal ilmu dan pengetahuan dalam rangka

penyusunan tesis ini.
5. Bapak dan ibu yang selalu mendo‟akan dan memberikan dukungan selama
menempuh pendidikan hingga terselesaikannya tesis ini.
6. Bapak dan ibu kepala Sekolah dan guru SD 12 Entikong, SD Mis Entikong,
SD 03 Sontas yang telah berkenan memberikan ijin menjadi ahli dan sampel
dalam penelitian.
7. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan baik langsung maupun tidak langsung, sehingga
penyusunan Draf tesis ini berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Peneliti menyadari akan segala keterbatasan dan kekurangan dari isi maupun
tulisan tesis ini. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak. Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan
manfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya.
Semarang, Januari 2016

Indria Susilawati
NIM: 0602513026

7


ABSTRAK

INDRIA SUSILAWATI, 2015. Pengembangan Model Pembelajaran Karakter
Pada Pendidikan Jasmani Melalui Aktivitas Permainan Pada Siswa Sekolah
Dasar Di Kecamatan Entikong Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat. Program
Studi Pendidikan Olahraga. Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang
(UNNES). Pembimbing I: Dr. Sulaiman. M.Pd. Pembimbing II. Dr. Soekardi,
M.Pd
Kata Kunci: Pengembangan Model Pembelajaran, Karakter, Aktivitas Permainan.
Berdasarkan observasi yang telah peneliti lakukan, penelitian ini bertujuan
untuk menghasilkan model pembelajaran penjasorkes melalui aktivitas permainan
bagi siswa sekolah dasar yang terintegrasi dengan nilai-nilai karakter kerjasama,
tanggung jawab dan kejujuran. Permainan-permainan yang dikembangkan
diharapkan dapat digunakan oleh guru penjasorkes di sekolah dasar sebagai salah
satu bentuk pembelajaran dalam membentuk karakter siswa melalui aktivitas
bermain yang menyenangkan.
Penelitian pengembangan ini dilakukan dengan mengadopsi langkahlangkah penelitian pengembangan: (1) pengumpulan informasi di lapangan dan
melakukan analisis terhadap informasi yang telah dikumpulkan, (2)
mengembangkan produk awal (draf model), (3) validasi ahli dan revisi, (4) uji
coba lapangan skala kecil dan revisi, (5) uji coba lapangan skala besar dan revisi,

dan (6) pembuatan produk final. Uji coba skala kecil dilakukan terhadap siswa
kelas 5 SD 03 Sontas Kecamatan Entikong yang berjumlah 14 anak dan uji coba
skala besar dilakukan terhadap siswa kelas 5 SD N 12 Entikong Kabupaten
Sanggau yang berjumlah 40 siswa. Instrumen pengumpulan data yang digunakan
yaitu: (1) pedoman wawancara, (2) skala nilai, (3) pedoman observasi permainan
dan, (4) pedoman observasi keefektifan permainan, Teknik analisis data yang
digunakan yaitu analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini berupa buku panduan aktivitas permainan untuk
pembentukan karakter kerjasama, tanggung jawab dan kejujuran siswa sekolah
dasar kelas V, yang berisikan empat jenis permainan, yaitu: (1) permainan
berburu rusa, (2) permainan bola bekap, (3) permainan memasukan bola ke
keranjang dan, (4) permainanvoli lempar tangkap.
Dari hasil penilaian para pakar dan guru, dapat ditarik kesimpulan bahwa
pembelajaran melalui permainan yang disusun sangat baik untuk menanamkan
nilai-nilai karakter kerjasama, tanggung jawab dan kejujuran sehingga model
pembelajaran melalui aktivitas permainan ini layak untuk digunakan dalam
pembelajaran. Disarankan bagi guru penjasorkes untuk dapat menggunakan model
pembelajaran karakter pada pendidikan penjasorkes melalui aktifitas permainan
sebagai bahan ajar alternatif dalam memberikan pembelajaran penjasorkes untuk
menanamkan nilai-nilai karakter yang positif.


8

ABSTRACT

INDRIA SUSILAWATI, 2015, Character Learning Model in Physical Education
Through Games, Activity for Elementary School Students. Physical Education
Study Program. Graduate Program. Semarang State University. Advisor I: Dr.
Sulaiman, M.Pd. Advisor II. Dr. Soekardi, M.Pd.
Keyword: Characters Learning Model Through Game Activity.
Based on the observation that is done, this research is aimed to produce
Physical Education and Health learning model through games activity for
elementary school students which is integrated with cooperation character values,
responsibility, and honesty. The games which are developed is expected could be
used by physical education and health teacher in elementary school as one of
learning model in forming the students character through happily playing activity.
The research and develop ment is done by adapted research and
development steps as follow: (1) gathering information in the field and doing
analysis toward information which is collected, (2) developing previous product
(draft model), (3) expert validation and revision, (4) small scale field try out and

revision, (5) big scale field try out and revision and, (6) making final product.
Small scale field try out is done toward 5 th grade students of Elementary School
in Entikong Subdistrict, Sanggau District. Data collecting instrument that is used
are: (1) interview blueprint, (2) grade scale, (3) game observation guidelenes, (4)
game effectiveness observation gurdelines. Data analysis technigue which is and
used one guantitative descriptive analysis and gualitative descriptive analysis.
Results of this research is a guide book play activity for the formation of
the character of cooperation, responsibility and honesty elementary school
students grade V, which contains four types of games, namely: (1) the game
hunting deer, (2) the game ball hand over, (3) games entering ball to the basket,
(4) permainanvoli throwing catch.
From the results of the assessment experts and teachers, it can be concluded that
learning through the game very well prepared to instill character values of
cooperation, responsibility and honesty so that the model of learning through play
activity is feasible to be used in learning. Penjasorkes advisable for teachers to be
able to use the learning model penjasorkes character education through game
activities as an alternative teaching materials to provide learning penjasorkes to
instill character values are positive

9


DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................

ii

PERNYATAAN KEASLIAN ..........................................................................

iii

MOTO DAN PERSEMBAHAN .....................................................................

iv

PRAKATA .......................................................................................................


v

ABSTRAK .......................................................................................................

viii

ABSTRACT .......................................................................................................

ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................

x

DAFTAR TABEL ............................................................................................

xiii

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................

xv

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... .

xv

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

1

1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
1.8
1.9

Latar Belakang Masalah .................................................................
Identifikasi Masalah .......................................................................
Cakupan Masalah ...........................................................................
Rumusa Masalah ............................................................................
Tujuan Penelitian ...........................................................................
Manfaat Penelitian .........................................................................
Apesifik Produk yang di Kembangkan ..........................................
Pentingnya Pengembangan ............................................................
Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan .....................................

1
10
10
10
11
12
12
12
13

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORITIS, DAN KERANGKA
BERFIKIR .......................................................................................................
14
2.1
Kajian Pustaka................................................................................
24
2.2
Kerangka Teoritik ..........................................................................
24
2.2.1 Hakekat Bermain .................................................................... .......
24
2.2.2 Jenis Permainan...................................................................... .......
25
2.2.3 Kegiatan Dalam Bermain ....................................................... .......
29

10

2.2.4
2.2.5
2.2.6
2.2.7
2.2.8
2.2.9
2.2.10
2.2.11
2.2.12
2.2.13
2.2.14
2.2.15
2.2.16
2.2.17
2.2.18
2.2.19
2.2.20
2.3

Tahapan Bermain ................................................................... .......
Manfaat Bermain .................................................................... .......
Bermain Pada Anak Kelas 4-6 Usia 10-12 Tahun ................. .......
Hakekat Karakter ...................................................................... ....
Pengertian Pendidikan Karakter ................................................ ....
Pendidikan Karakter .................................................................. ....
Nilai-Nilai Karakter .................................................................. ....
Nilai Kejujuran .......................................................................... ....
Nilai Tanggung Jawab............................................................... ....
Nilai Kerjasama......................................................................... ....
Pengertian Pembelajaran ........................................................... ....
Komponen Pembelajaran .......................................................... ....
Teori Belajar.............................................................................. ....
Pengertian Penjasorkes ............................................................. ....
Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Sekolah Dasar ................ ....
Ruang Lingkup Penjasorkes SD ............................................... ....
Tujuan Penjasorkes ................................................................... ....
Kerangka Berfikif...........................................................................

31
34
35
40
41
44
46
51
54
60
62
63
66
69
70
71
72
81

BAB III METODE PENELITIAN...................................................................
3.1
Desain dan Langkah-Langkah Penelitian.......................................
3.2
Prosedur Penelitian.........................................................................
3.2.1 Analisis Kebutuhan......................................................... ................
3.2.2 Validasi Ahli......................................................... ..........................
3.2.3 Uji Coba Produk..............................................................................
3.2.4 Desain Uji Coba......................................................... .....................
3.2.5 Subyek Uji Coba......................................................... ....................
3.3
Sumber Data dan Subjek Penelitian ...............................................
3.3.1 Sumber Data.................................................. ..................................
3.3.2 Sumbjek Penelitian.................................................. .......................
3.4
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data .....................................
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data.................................................. ............
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data.................................................. .......
3.5
Uji Keabsahan Data, Uji Validitas dan Reabilitas...........................
3.5.1 Uji Keabsahan Data.........................................................................
3.5.2 Uji Validitas.................................................. ..................................
3.5.3 Reliabilitas.................................................. ....................................
3.6
Teknik Analisis Data........................... ............................................

83
84
84
84
90
91
92
92
93
93
94
94
94
94
103
103
103
104
104

11

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 107
4.1
Hasil Penelitian .............................................................................. 107
4.1.1 Penyajian Data Uji Coba......................................................... ........ 107
4.1.2 Data Analisis Kebutuhan................................................................. 107
4.1.3 Deskripsi Draf Produk Awal......................................................... .. 108
4.1.4 Validasi Ahli......................................................... .......................... 109
4.1.4.1 Validasi Draf Produk Awal......................................................... ... 109
4.1.4.2 Deskripsi Data Validasi Ahli......................................................... 111
4.1.4.3 Data Masukan Dari Ahli Materi..................................................... 111
4.1.4.4 Data Masukan Dari Para Ahli Materi Draf Produk Awal Sebelum Uji
Coba Skala Kecil......................................................... ................... 112
4.1.4.5 Revisi Draf Produk Awal Model Permainan Sebelum Uji Coba Skala
Kecil.............................................................................................. 121
4.1.5 Validasi Ahli Materi........................................................................ 132
4.1.6 Data Uji Coba Skala Kecil......................................................... ..... 133
4.1.7 Revisi Draf Skala Kecil......................................................... .......... 136
4.1.8 Data Uji Coba Skala Besar......................................................... ..... 147
4.1.9 Analisis Data Uji Coba Skala Besar................................................ 150
4.1.10 Revisi Produk......................................................... ......................... 153
4.2
Pembahasan .................................................................................... 165
4.2.1 Kajian Produk Akhir......................................................... .............. 167
4.3
Keterbatasan Penelitian .................................................................. 168
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 169
4.1
Simpulan ........................................................................................ 169
4.2
Implikasi ......................................................................................... 169
4.3
Saran ............................................................................................... 170
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
LAMPIRAN.................................................................................................... .

172
176

12

DAFTAR TABEL
Tabel

Halaman

Tabel 2.1 Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar

38

Tabel 2.2 Standar Kompetensi Dan Kompetensi dasar

39

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Klasifikasi Skala Nilai Untuk Para Pakar Terhadap Draf Awal
Model Permainan
96
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Klasifikasi Skala Nilai Untuk Guru SD Terhadap Draft Awal
Model Permainan
98
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Siswa Untuk Mengobservasi Nilai Karakter
Kejujuran Yang Muncul Pada Permainan Bola Bekap

100

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Untuk Mengobservasi Nilai Karakter Kejujuran
Yang Muncul Pada Permainan Berburu Rusa
101
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Untuk Mengobservasi Nilai Karakter Tanggung
Jawab Yang Muncul Pada Permainan Memasukkan Bola Kekranjang102
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Untuk Mengobservasi Nilai Karakter Kerjasama Yang
Muncul Pada Permainan Voli Lempar Tangkap
102
Tabel 3.7 Kriteria Untuk Menentukan Persentase

106

Tabel 4.1 Penilaian Ahli dan Guru Terhadap Draf Awal Model Permainan Bola
Bekap
132
Tabel 4.2 Penilaian Ahli dan Guru Terhadap Draf Awal Model Permainan Voli
Lempar Tangkap
133
Tabel 4.3 Penilaian Ahli dan Guru Terhadap Draf Awal Model Permainan Bola
Keranjang
133
Tabel 4.4 Penilaian Ahli dan Guru Terhadap Draf Awal Model Permainan
Berburu Rusa

133

Tabel 4.5 Data Skala Kecil Ahli dan Guru Terhadap Model Permainan Bola bekap
Tabel 4.6 Data Skala Kecil Ahli dan Guru Terhadap Model Permainan Bola
Keranjang

134

Tabel 4.7 Data Skala Kecil Ahli dan Guru Terhadap Permainan Berburu Rusa 135
Tabel 4.8 Data Skala Kecil Ahli dan Guru Terhadap Model Permainan Voli
Lempar Tangkap

135

Tabel 4.9 Data Masukan Permainan Pada Draf Awal

136

13

Tabel 4.10 Data Skala Besar Ahli dan Guru Terhadap Permainan Bola Bekap 148
Tabel 4.11 Data Skala Besar Ahli dan Guru Terhadap Permainan Lempar tangkap
Tabel 4.12 Data Skala Besar Ahli dan Guru Terhadap Permainan Bola
Keranjang
Tabel 4.13 Data Skala Besar Besar Guru Terhadap Permainan Berburu Rusa
Tabel 4.14 Data Masukan Permainan Pada Uji Coba Skala Besar

148
148
156

14

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

Gambar 2.1 Permainan Bola Bekap

76

Gambar 2.2 Permainan Berburu Rusa

77

Gambar 2.3 Permainan Voli Lempar Tangkap

79

Gambar 2.4 Permainan Bola Keranjang

80

Gambar 2.5 Skema Kerangka Berfikir

82

Gambar 4.1 Permainan Berburu Rusa

123

Gambar 4.2 Permainan Bola Bekap

125

Gambar 4.3 Permainan Bola Keranjang

128

Gambar 4.4 Permainan Lempar Tangkap

130

Gambar 4.5 Diagram Model Permainan

136

Gambar 4.6 Permainan Berburu Rusa

138

Gambar 4.7 Permainan Bola Bekap

141

Gambar 4.8 Permainan Bola Keranjang

143

Gambar 4.9 Permainan Voli Lempar Tangkap

146

Gambar 4.10 Diagram Permainan

150

Gambar 4. 11 Permainan Berburu Rusa

155

Gambar 4.12 Permainan Bola Bekap
Gambar 4.13 Permainan Bola Keranjang

158
161

Gambar 4.14 Permainan Voli Lempar Tangkap

163

Gambar 4.15 Aktivitas Pendinginan

165

15

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

Halaman

Lampiran 1 Surat keputusan pengangkatan dosen pembimbing

176

Lampiran 2 Surat ijin penelitian

177

Lampiran 3 Surat keterangan telah melakukan penelitian

178

Lampiran 4 Pedoman wawancara bagi guru SD

180

Lampiran 5 Petunjuk mengisi skala nilai terhadap draf model permainan untuk
para pakar
182
Lampiran 6 Petunjuk mengisi skala nilai terhadap draf model permainan untuk
guru SD
190
Lampiran 7 Pedoman observasi pakart erhadap skala kecil model permainan…198
Lampiran 8 Pedoman observasi guru terhadap skala kecil model permainan…. 206
Lampiran 9 Pedoman observasi pakar terhadap skala besar model permainan... 214
Lampiran 10 Pedoman observasi guru terhadap skala besar model permainan 222
Lampiran 11 Saran untuk para pakar dan guru terhadap perbaikan model
permainan

230

Lampiran 12 Draf model permainan berburu rusa hasil pengisian kuesioner ahli
materi dan pembelajaran
234
Lampiran 13 Draf model permainan bola bekap pengisian kuesioner ahli materi dan
pembelajaran
235
Lampiran 14 Draf model permainan voli lempar hasil pengisian kuesioner ahli
materi dan pembelajaran
236
Lampiran 15 Draf model permainan bola keranjang hasil pengisian kuesioner ahli
materi dan pembelajaran
237
Lampiran 16 Skala kecil model permainan berburu rusa hasil pengisian kuesioner
ahli materi dan pembelajaran
238
Lampiran 17 Skala kecil model permainan bola bekap hasil pengisian kuesioner
ahli materi dan pembelajaran
239
Lampiran 18 Skala kecil model permainan voli lempar tangkap hasil pengisian
kuesioner ahli materi dan pembelajaran
240

16

Lampiran 19 Skala kecil model permainan bola keranjang hasil pengisian
kuesioner ahli materi dan pembelajaran

241

Lampiran 20 Skala besar model permainan berburu rusa hasil pengisian kuesioner
ahli materi dan pembelajaran
242
Lampiran 21 Skala besar model permainan bola bekap hasil pengisian kuesioner
ahli materi dan pembelajaran
243
Lampiran 22 Skala besar model permainan voli lempar tangkap hasil pengisian
kuesioner ahli materi dan pembelajaran
244
Lampiran 23 Skala besar model permainan bola keranjang hasil pengisian
kuesioner ahli materi dan pembelajaran

245

Lampiran 24 Lembar format penilaian skala kecil siswa untuk permainan bola
bekap
246
Lampiran 25 Lembar format penilaian skala kecil siswa untuk permainan berburu
rusa
247
Lampiran 26 Lembar format penilaian skala kecil siswa untuk permainan voli
lempar tangkap
248
Lampiran 27 Lembar format penilaian skala kecil siswa untuk permainan bola
keranjang
249
Lampiran 28 Lembar format penilaian skala besar siswa untuk permainan bola
bekap
250
Lampiran 29 Lembar format penilaian skala besar siswa untuk permainan berburu
rusa
252
Lampiran 30 Lembar format penilaian skala besar siswa untuk permainan voli
lempar tangkap
254
Lampiran 31 Lembar format penilaian skala besar siswa untuk permainan bola
keranjang
256
Lampiran 32 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP

258

17

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan
yang bersifat mendasar. Perubahan-perubahan tersebut diantaranya perubahan
kehidupan dari masyarakat local ke masyarakat global. Sejak tahun 1998
UNESCO telah mengemukakan dua basis landasan, pertama: pendidikan harus
diletakan pada empat pilar yaitu belajar mengetahui (learning to know). Belajar
melakukan (learning to do), belajar hidup dalam kebersamaan (learning to live
together), dan belajar menjadi diri sendiri (learning to be): kedua, belajar seumur
hidup (life long learning), (UNESCO, 1998 dalam Mulyasa). Pelaksanaan
pendidikan di Indonesia diharapkan senantiasa mempertimbangkan dua basis
landasan dari UNESCO tersebut.
Dewasa ini bangsa Indonesia diharapkan pada berbagai permasalahan
yang terkait dengan krisis moral khususnya dikalangan pelajar. Fenomena
bullying Nampak sudah menjadi hal yang biasa dan sudah membudaya di
lingkungan sekolah – sekolah di Indonesia, bahkan akhir-akhir ini tawuran
semakin merebak dikalangan pelajar dan mahasiswa hingga menimbulkan korban
jiwa. Jika dibiarkan keadaan ini akan menimbulkan berbagai permasalahan pada
generasi yang akan datang, seperti yang dikemukakan oleh Rigby (2009) bahwa
budaya bullying dan perkelahian di sekolah dapat menimbulkan gangguan mental,
emosional, fisik dan akademik pada siswa yang menjadi korban.

18

Budaya kekerasan dan permasalahan krisis moral lainya sudah sangat
mengkhawatirkan dan perlu segera mendapat penanganan serius dari berbagai
pihak yang terkait. Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan Nasional telah
mencanangkan program pengembangan karakter melalui pendidikan karakter pada
berbagai aspek dalam sistem pendidikan nasional. Diharapkan dengan pendidikan
karakter dapat dikembangkan nilai-nilai yang membentuk karakter bangsa.
Dalam mengimplementasikan pendidikan karakter di sekolah pemerintah
telah melaksanakannya dengan berbagai strategi. Salah satu strategi yang terapkan
pemerintah adalah strategi pelaksanaan pendidikan karakter di tingkat satuan
pendidikan. Nilai – nilai pembentukan karakter di sekolah dilaksanakan melalui
program oprasional satuan pendidikan masing-masing (Kemendiknas, 2011).
Lebih lanjut di jelaskan pula bahwa strategi pelaksanaan pendidikan karakter di
satuan pendidikan merupakan suatu kesatuan dari program manajemen
peningkatan mutu.
Pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah dilakukan pada setiap aspek
khususnya dalam kegiatan belajar mengajar, terkait dengan hal ini Dirjen
Pendidikan Dasar (2011) menyatakan pendidikan karakter harus terintegrasi
dalam pembelajaran di kelas dan guru memegang peranan yang sangat penting.
Namun demikian permasalahan yang dihadapi oleh para guru dalam
mengintegrasikan

pendidikan

karakter

di

kelas

adalah

bagaimana

mengembangkan suatu inovasi metoda pembelajaran yang dapat menginisiasi
berkembangnya karakter siswa.

19

Penataan sistem pendidikan di indonesia senantiasa dilakukan, upaya
meningkatkan kualitas pendidikan terus menerus dilakukan baik secara
konvensional maupun secara inovatif. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pada Pasal 3, menyebutkan bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Karakter peserta didik yang
kuat dan kokoh diyakini merupakan suatu hal penting dan mutlak dimiliki peserta
didik untuk mengahdapi tantangan hidup dimasa kini dan masa-masa mendatang.
Pendidikan karakter yang diperoleh melalui pendidikan sangat diharapkan
menjadi kekuatan bagi peserta didik untuk menjadi anak- anak bangsa yang
memiliki kepribadian unggul sebagaimana diharapkan dalam tujuan pendidikan
nasional. Hal ini menunjukan betapa pentingnya peran satuan pendidikan dalam
pelaksanaan pendidikan karakter bagi peserta didik.
Bangsa Indonesia yang berkarakter mulia dan bermartabat ditunjukkan
dengan perilaku yang berakar dari agama yang diyakini, budaya yang melatar
belakangi, dan keluhuran tujuan yang dicita-citakan sehingga diharapkan warga
negara Indonesia dapat mengimplementasikan dalam kesehariannya nilai-nilai
luhur bangsa yang terkandung dalam Pancasila. Salah satu bapak pendiri bangsa,
presiden pertama Republik Indonesia, Bung Karno, bahkan menegaskan:“Bangsa

20

ini harus dibangun dengan mendahulukan pembangunan karakter (character
building) karena character building inilah yang akan membuat Indonesia menjadi
bangsa yang besar, maju dan jaya, serta bermartabat (Muchlas Samani 2011: 19).
Apabila character building ini tidak dilakukan, maka bangsa Indonesia akan
menjadi bangsa kuli. Dari pendapat Bung Karno tersebut tidak dapat disangkal
bahwa karakter merupakan aspek yang penting untuk kesuksesan manusia masa
depan. Karakter yang kuat akan membentuk mental yang kuat, dan mental yang
kuat akan melahirkan spirit yang kuat, pantang menyerah, berani mengarungi
proses panjang, serta menerjang arus badai yang bergelombang dan berbahaya.
Karakter yang kuat merupakan prasyarat untuk menjadi pemenang dalam medan
kompetisi kehidupan yang keras seperti saat sekarang ini. Bagi seorang yang
berkarakter lemah, tidak akan ada peluang untuk menjadi pemenang melainkan
hanya menjadi pecundang, sampah masyarakat, dan termarginalkan dalam proses
kompetisi yang ketat. Individu tersebut mudah menyerah, tidak mempunyai
prinsip, serta tidak mempunyai keberanian untuk menerjang gelombang ombak
dan badai kehidupan yang dahsyat.
Di Indonesia pelaksanaan pendidikan karakter saat ini memang dirasakan
belum optimal. Gambaran situasi masyarakat bahkan situasi dunia pendidikan di
Indonesia yang belum ideal menjadi motivasi pokok dalam mengimplementasikan
pendidikan karakter. Ditambah lagi dengan masuknya pengaruh globalisasi yang
semakin pesat, yang menyediakan berbagai macam fasilitas teknologi informasi
yang canggih sehingga seakan-akan membuat dunia ini tanpa batas sehingga dapat
menjadi sumber terbentuknya karakter buruk apabila salah memanfaatkannya .

21

Globalisasi memberi peluang dan fasilitas yang luar biasa bagi siapa saja yang
mau dan mampu memanfaatkannya, baik untuk kepentingan sendiri maupun
kepentingan umat seutuhnya. Namun, globalisasi tidak hanya membawa dampak
positif namun juga dampak negatif.
Lahirnya generasi instan yang ingin menikmati keinginan tanpa proses
perjuangan yang keras, dekadensi moral, konsumerisasi, dan sikap individual
yang tidak mau peduli satu sama lain adalah sebagian dampak negatif dari
globalisasi. Tidak hanya itu perubahan sikap dan perilaku dalam pergaulan
masyarakat khusunya para pelajar juga semakin memprihatinkan, mengingat
semakin meningkatnya tawuran antar pelajar, serta bentuk-bentuk kenakalan
remaja lainnya di kota-kota besar berupa pemerasan/kekerasan kecendrungan
dominasi senior terhadap yunior, fenomena suporter bonek, penggunaan narkoba,
dan lain-lain. Bahkan yang paling memprihatinkan, keinginan untuk membangun
sifat jujur pada anak-anak melalui kantin kejujuran di sejumlah sekolah, banyak
yang gagal, banyak usaha kantin kejujuran yang bangkrut karena belum
bangkitnya sikap jujur pada anak-anak. Hal-hal tersebut menjadi potret karakter
bangsa yang semakin lemah serta jauh dari nilai-nilai luhur Pancasila.
Pendidikan karakter dapat dilakukan bersamaan dengan kegiatan belajar
mengajar yang diintegrasikan dalam setiap mata pelajaran termasuk penjasorkes.
Pendidikan jasmani tersebut tidak hanya merupakan sebuah gerak badan, tapi
juga alat yang strategis untuk membina karakter. Menurut Josep Doty (2006: 1)
People participate in sports for a variety of reasons health and fitness, stress

22

management, socialization, relaxation, and others. One of the “other” reasons is
character development.
Di dalam penjasorkes banyak terkandung nilai-nilai karakter seperti
sportivitas, kejujuran, keberanian, kerja keras, pengendalian diri, tanggung jawab,
kerjasama, keadilan, dan kebijaksanaan, menghargai lawan dan sebagainya yang
dapat diintegrasikan dalam aktivitas gerak dan dalam berbagai bentuk permainan.
Dari pernyataan di atas jelas bahwa penjasorkes dapat menjadi ujung tombak
dalam mengubah karakter bangsa Indonesia menjadi lebih kuat. penjasorkes
diharapkan memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap perkembangan anak,
tidak hanya perkembangan intelektual dan perkembangan psikomotorik melalui
gerak, namun juga pada perkembangan kepribadiannya, terutama yang berkaitan
dengan karakter anak. Rusli Lutan (2001: 1) menyatakan bahwa penjasorkes
bertujuan untuk menyempurnakan dan membentuk kepribadian yang kuat, watak
yang baik, dan sifat yang mulia.
Usia kanak-kanak atau yang biasa disebut para ahli psikologi sebagai usia
emas terbukti merupakan periode yang sangat baik untuk mengembangkan segala
potensi kecerdasan serta untuk menanamkan nilai-nilai positif pada diri anak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 50 persen variabilitas kecerdasan
orang dewasa sudah terjadi ketika anak berusia empat tahun. Peningkatan 30
persen berikutnya terjadi pada usia delapan tahun, dan 20 persen sisanya setelah
anak melewati periode tersebut. (http://cetak.shnews.co/web/antara/peran.guru.or
ang.tua).

23

Dari hal tersebut, sudah sepatutnya pendidikan karakter dimulai dari dalam
keluarga, yang merupakan lingkungan pertama bagi pertumbuhan karakter anak.
Anak-anak adalah generasi yang akan menentukan nasib bangsa di kemudian hari.
Karakter anak-anak yang terbentuk sejak sekarang akan sangat menentukan
karakter bangsa di masa yang akan datang. Karakter anak-anak akan terbentuk
dengan baik, jika dalam proses tumbuh kembangnya mendapatkan cukup ruang
untuk mengekspresikan diri secara leluasa.
Periode usia sekolah dasar merupakan masa yang tepat untuk
mengembangkan nilai-nilai karakter. Menurut Hasil observasi dan wawancara
yang dilakukan oleh peneliti pada dua guru penjasorkes, Muhamad Nil Asri S.Pd,
di SDN 12 Entikong dan Wanti, S.Pd. di SDN. 03 Sontas, yang ada di Entikong
mengatakan, penjasorkes sangat berperan dalam membentuk kepribadian, sikap
dan karakter anak, karena pembelajaran penjasorkes mengharuskan siswa untuk
berinteraksi satu sama lain lewat aktivitas-aktivitas perminan. Anak akan terbiasa
berinteraksi dengan teman-temannya dan memiliki rasa solidaritas di antara
mereka yang sama-sama terlibat dalam suatu permainan atau tim yang sama.
Sebagian besar guru menyatakan Sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran dan
kesehariannya di sekolah khususnya dari aspek kerjasama, tanggung jawab, dan
kejujuran siswa, seiring berkembangnya arus informasi dan teknologi ternyata
sangat berpengaruh terhadap karakter-karakter siswanya. Siswa cendrung bersifat
individualis terkadang kurang mau perduli dengan lingkungan sekitar hal ini
menurut guru dikarenakan anak terlalu sering berinteraksi dengan media-media
sosial lewat internet seperti game online dan sebagainya khususnya siswa-siswa

24

kelas atas. Dalam hal kejujuran siswa SD kelas atas sudah mulai mengerti untuk
melakukan kecurangan-kecurangan ataupun menipu, hal ini tercermin dari
beberapa sikap siswa yang terkadang berpura-pura sakit hanya karena ingin
pulang padahal tidak sakit, sudah mulai timbul keinginan untuk mencontek dan
sebagainya. Dalam aspek tanggung jawab guru sudah mulai berusaha
menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa sejak dini seperti pelaksanaan piket,
memberikan tugas-tugas kepada siswa. Namun hal ini terkadang tidak berjalan
sesuai yang diinginkan masih ada siswa yang tidak melakukan tugas tersebut
seperti tidak melaksanankan piket kelas, datang ke sekolah terlambat dan tidak
mengerjakan PR yang diberikan oleh guru melihat hal tersebut guru juga telah
menyiapkan sanksi-sanksi bagi yang melanggar.
Dalam aspek kejujuran anak SD kelas atas khususnya kelas lima, sudah
mulai timbul keinginan untuk bersikap tidak jujur baik itu pada saat bermain
ataupun tidak mau mengakui kesalahan yang diperbuat dan justru kadang-kadang
menuduh teman lainnya. Menurut beberapa guru penjasorkes, dalam aktivitas
olahraga khususnya dalam pertandingan O2SN anak terkadang sudah mulai
bermain curang dengan berpura-pura jatuh, agar lawan mendapat sangsi dari
wasit. Menurut hasil observasi yang dilakukan peneliti pada saat pembelajaran,
guru kurang memberi penekanan pada pengembangan nilai-nilai karakter
khususnya dalam pembelajaran. Guru hanya memfokuskan pembelajaran pada
gerak anak saja. Di dalam aktivitas bermain, guru kurang mau mengawasi peserta
didik.

25

Dari pernyataan di atas jelas ada beberapa permasalahan khususnya dalam
karakter anak yang seharusnya lebih diperhatikan dan ditekankan dalam sebuah
proses pembelajaran penjasorkes karena pembelajaran bukan merupakan sebuah
proses yang semata-mata menekankan pada aspek kognitif dan psikomotor yang
hanya dinilai dengan angka-angka saja. Hal yang tidak kalah pentingnya
pembelajaran tersebut harus mencakup aspek afektif dan perilaku baik. Agar
natinya penerus bangsa ini tidak hanya cerdas secara intelektual dan kinestetik
tapi juga mempunyai moral dan tingkah laku yang baik sesuai dengan nilai-nilai
luhur Pancasila, pendidikan jasmani merupakan alat yang dirasa tepat dalam
mengembangkan aspek-aspek karakter dalam diri anak, karena penjasorkes
merupakan proses pembelajaran yang mampu mencakup ketiga aspek tersebut
secara langsung.
Oleh karena itu peneliti yakin, lewat permainan aktivitas jasmani upaya
untuk pembelajaran karakter anak usia sekolah dasar khususnya kelas atas akan
dapat dilakukan, sehingga peneliti tertarik untuk membuat model-model
permainan aktivitas jasmani yang di dalamnya terkandung nilai-nilai karakter
untuk anak sekolah dasar. Peneliti berasumsi bahwa dengan membuat model
permainan, bola bekap, berburu rusa, voli lempar tangkap, dan bola keranjang
tersebut anak tidak hanya sebatas mengetahui nilai-nilai karakter yang baik,
namun mau melakukan tindakan tersebut dan nantinya diharapkan menjadi
habituasi (kebiasaan) dalam diri anak, sehingga diharapkan penerus bangsa ini
nantinya akan memiliki karakter yang kuat sesuai dengan nilai-nilai luhur yang
terkandung di dalam Pancasila.

26

1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah disampaikan dapat di identifikasi
beberapa permasalahan, yaitu:
1. Belum maksimalnya pendidikan karakter tanggung jawab, kerjasama, dan
kejujuran diajarkan di sekolah.
2. Belum maksimalnya peran penjasorkes terhadap pembelajaran karakter.
3. Kurangnya penekanan terhadap nilai-nilai karakter dalam pembelajaran
penjasorkes.
4. Kurangnya model pembelajaran penjasorkes melalui aktivitas permainan
yang terintegrasi dengan nilai karakter kerjasama, tanggung jawab dan
kejujuran siswa sekolah dasar

1.3 Cakupan Masalah
Dari berbagai macam permasalahan yang telah diidentifikasi, dibatasi satu
permasalahan yang akan diteliti lebih lanjut yaitu pengembangan model
pembelajaran penjasorkes melalui aktivitas permainan yang terintegrasi dengan
nilai karakter kerjasama, tanggung jawab dan kejujuran siswa sekolah dasar.
1.4 Rumusan Masalah
Dengan mengacu pada identifikasi dan pembatasan masalah di atas, dapat
dirumuskan suatu permasalahan yaitu:

27

1. Bagaimana model pembelajaran penjasorkes melalui aktivitas permainan
yang mampu menanamkan nilai karakter, kerjasama, tanggung jawab dan
kejujuran di sekolah dasar?
2. Apakah model pembelajaran penjasorkes melalui aktivitas permainan
mampu menanamkan nilai karakter, kerjasama, tanggung jawab dan
kejujuran efektif untuk pembelajaran penjasorkes di sekolah dasar?
3. Apakah model pembelajaran penjasorkes melalui aktivitas permainan yang
mampu menanamkan nilai karakter, kerjasama, tanggung jawab dan
kejujuran dapat diterima oleh siswa sekolah dasar?

1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari Penelitian ini adalah:
1. Untuk mengembangkan model pembelajaran penjasorkes melalui aktivitas
permainan yang mampu menanamkan karakter kerjasama, tanggung jawab
dan kejujuran siswa sekolah dasar.
2. Untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran penjasorkes melalui
aktivitas permainan efektif dilaksanakan di SD mampu menanamkan
karakter kerjasama, tanggung jawab dan kejujuran siswa sekolah dasar.
3. Menghasilkan

model

pembelajaran

penjasorkes

melalui

aktivitas

permainan yang mampu menanamkan karakter kerjasama, tanggung jawab
dan kejujuran siswa sekolah dasar.

28

1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat teoritis, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan ilmu
pengetahuan yang sifatnya informatife guna memberikan kontribusi didalam
pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan. Bagi penelitian ini dapat
memperluas wawasan ilmu yang diperoleh dengan kondisi sebenarnya di sekolah.
Manfaat praktis, penelitian ini dapat memberikan solusi tentang masalah
yang dihadapi khususnya didalam pembelajaran aktivitas permainan untuk
pembentukan karakter kerjasama, tanggung jawab, dan kejujuran siswa.
Meningkatkan pengetahuan bagi guru pendidikan jasmani dan kesehatan.
1.7 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
Produk yang dikembangkan adalah model pembelajaran penjasorkes
melalui aktivitas permainan yang mampu membangun karakter kerjasama,
tanggung jawab dan kejujuran siswa sekolah dasar yang dibuat dalam bentuk
buku dan vidio. Buku dan vidio ini berisi penjelasan mengenai model
pembelajaran penjasorkes melalui aktivitas permainan yang terintegrasi dengan
nilai-nilai karakter di dalamnya khususnya kerjasama, tanggung jawab dan
kejujuran yang nantinya diharapkan akan bermanfaat dalam menunjang proses
pembelajaran sekaligus memperkuat karakter anak sejak sekolah dasar.
1.8 Pentingnya Pengembangan
Model pembelajaran karakter ini penting untuk dikembangkan dalam
menambah ragam atau bentuk pembelajaran karakter melalui aktivitas permainan,
yang diberikan kepada siswa SD sebagai proses pembelajaran penjasorkes.

29

Pemecahan masalah yang terkait pada pembelajaran karakter melalui aktivitas
permainan dapat menumbuhkan perubahan dan memperkuat karakter khususnya
kerjasama, tanggung jawab dan kejujuran siswa sebagai saran untuk bekal
kehidupan dalam proses tumbuh kembang, serta dapat pula meningkatkan
komponen kesegaran jasmani sehinga pembelajaran karakter melalui aktivitas
permainan dapat ditingkatkan.
1.9 Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
Dengan mengembangkan suatu model permainan untuk pembelajaran
karakter, diharapkan proses pembelajaran akan menjadi lebih baik serta aspek
afektif yang berhubungan dengan karakter anak menjadi lebih kuat. Selain itu juga
diharapkan dengan dikembangkannya model pembelajaran tersebut aktivitas
pembelajaran penjasorkes sekolah tidak monoton dan lebih variatif. Permainan ini
merupakan langkah awal dalam pembelajaran penjasorkes yang mempunyai
tujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter anak, agar memiliki karakter yang
kuat.

Mengingat

penelitian

ini

dilakukan di

wilayah

Entikong

maka

pengembangan model permainan ini hanya dibatasi dalam wilayah Daerah
entikong dan pada siswa sekolah dasar.

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN PERMAINAN BOLABASKET UNTUK PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA SEKOLAH DASAR

1 16 102

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN SENAM SIBUYUNG UNTUK PEMBELAJARAN AKTIVITAS RITMIK KELAS III SEKOLAH DASAR NAWA PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI i KARTIKA KECAMATAN KOTA KABUPATEN KUDUS

0 5 161

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN SEPAKBOLA MELALUI PERMAINAN TEMBAK KAKI PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI TRETEP KECAMATAN TRETEP KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2011

0 9 134

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN PENDEKATAN TEMATIK DALAM UPAYA PEMBINAAN SIKAP CINTA TANAH AIR : Di Sekolah Dasar Negeri Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat.

0 0 77

MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI BERBASIS NILAI SPORTIVITAS BAGI SISWA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN SUMEDANG.

0 1 93

PENANGGULANGAN PERDAGANGAN PEREMPUAN DI PERBATASAN ENTIKONG KABUPATEN SANGGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT: PERSPEKTIF KEAMANAN MANUSIA.

1 2 1

Pembentukan Karakter Siswa Melalui Permainan Pramuka Berkelompok Pada Pendidikan Dasar

0 0 20

PERAN PENDIDIKAN SEJARAH TERHADAP KETAHANAN NASIONAL MASYARAKAT DAERAH PERBATASAN (Studi Kasus Pembelajaran Sejarah di Sekolah Menengah Atas Kecamatan Entikong Kabupaten Sanggau Provinsi Kalimantan Barat).

0 1 24

Model Pengembangan Karakter melalui Pendidikan Jasmani dan Olahraga

0 0 24

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN LAROMPAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA SMPLB-B (TUNARUNGU) DI KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016 -

0 2 64