KENDALI JARAK JAUH MENGGUNAKAN WLAN TUGAS AKHIR - Kendali jarak jauh menggunakan WLAN - USD Repository
KENDALI JARAK JAUH MENGGUNAKAN WLAN TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Elektro
Disusun oleh MADE INDRA ANGGA WIJAYA NIM : 035114029 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
REMOTE CONTROL USING WLAN
FINAL PROJECT
Presented as Partial Fulfillment of the Requirements
To Obtain the Sarjana Teknik Degree
In Electrical Engineering Study Program
By:
Name : Made Indra Angga Wijaya
Student Number : 035114029
ELECTRICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM
DEPARTMENT OF ELECTRICAL ENGINEERING
SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
LEMBAR PENGESAHAN OLEH PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN OLEH PEMBIMBING TUGAS AKHIR TUGAS AKHIR KENDALI JARAK JAUH MENGGUNAKAN WLAN KENDALI JARAK JAUH MENGGUNAKAN WLAN (REMOTE CONTROL USING WLAN) (REMOTE CONTROL USING WLAN) Disusun oleh: Disusun oleh: MADE INDRA ANGGA WIJAYA MADE INDRA ANGGA WIJAYA
NIM : 035114029 NIM : 035114029 Telah disetujui oleh: Telah disetujui oleh: Pembimbing I Pembimbing I
Damar Damar Wijaya, Wijaya, S.T., S.T., M.T. M.T. Tanggal Tanggal _______________ _______________
Pembimbing II Pembimbing IIAgustinus Bayu Primawan, S.T., M.Eng. Agustinus Bayu Primawan, S.T., M.Eng. Tanggal _______________ Tanggal _______________
HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR KENDALI JARAK JAUH MENGGUNAKAN WLAN (REMOTE CONTROL USING WLAN) Disusun oleh:
MADE INDRA ANGGA WIJAYA NIM : 035114029 Telah dipertahankan di depan panitia penguji
Pada tanggal : 19 Maret 2008 dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan Panitia Penguji: Nama Lengkap
Tanda Tangan Ketua : B. Djoko Untoro Suwarno, S.Si., M.T. ..............................
Sekretaris : A. Bayu Primawan, S.T., M.Eng. .............................. Anggota : Damar Wijaya, S.T., M.T. .............................. Anggota : Pius Yozy Merucahyo, S.T., M.T .............................. Yogyakarta, ___________________ Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata
Dharma Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
“Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain,
kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka,
sebagaimana layaknya karya ilmiah.”
Yogyakarta, 10 Maret 2008 Made Indra Angga W.
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“ KEMENANGAN BUKAN KARENA TIDAK PERNAH
JATUH, NAMUN KARENA BERANI BANGKIT
SETIAP KALI KITA JATUH ”
Kupersembahkan tugas ahkir ini kepada
kedua orangtuaku (I Md. Ramlie S. dan Ni Nym. Anggraeni) atas doa,
keringat dan air mata yang telah tercurah untukku, kakakku, adikku, dan Emy yang selalu memberiku semangat dan menyayangiku, dan semua teman-teman yang telah memberi doa dan dukungan semangat.
INTISARI
Pengendalian jarak jauh menggunakan WLAN (Wireless Local AreaNetwork ) adalah pengendalian bergerak tanpa kabel terhadap sebuah motor.
WLAN digunakan, karena memberikan kebebasan bergerak dalam melakukan
pengendalian selama masih dalam jaringan WiFi (Wireless Fidelity).Proses pengendalian dilakukan dengan sebuah PDA (Personal Digital
Assistant ) sebagai client atau remote control, sebuah PC (Personal Computer)
sebagai server dan sebuah hardware yang berfungsi sebagai rangkaian
pengkondisi motor. Koneksi antara PDA dan PC menggunakan jaringan ad hoc
(peer-to-peer). PDA mengendalikan motor dengan memberi perintah ke PC. PC
meneruskan perintah ke hardware melalui parallel port. Hardware menerima
perintah dan motor berputar sesuai perintah. Setelah motor berputar, PC menerima
feedback kondisi motor dari hardware, lalu PC mengirimkan feedback ke PDA.
Jenis pengendalian motor yang dilakukan adalah motor berputar ke kanan (Clock
Wise ), motor berputar ke kiri (Counter Clock Wise) dan motor diam (OFF).Pengendalian jarak jauh menggunakan WLAN ini sudah dicoba dan terbukti
dapat bekerja dengan baik. Motor berputar sesuai dengan perintah yang diberikan,
dan feedback yang diberikan telah sesuai dengan kondisi motor. Feedback yang
diberikan oleh web service, hanya pada client atau server yang memberikan
perintah pada saat itu. Kata kunci : pengendalian jarak jauh, WLAN, parallel port.
ABSTRACT
Remote control using WLAN is a motor wireless mobile controlling.
WLAN is used, because it gives a free mobile controlling as long as it still in
WiFi networks.The controlling process is using a PDA (Personal Digital Assistant) as the
client or remote controller, a PC (Personal Computer) as the server and a
hardware as a motor conditioning circuit. The Connection between PDA and PC
is using an ad hoc (peer-to-peer) network. PDA control the motor by giving
command to the PC. PC forward the command to the hardware through parallel
port. Hardware receives the command and motor spins according to the respective
command. After the motor spins, the PC receive the feedback of the motor
condition from hardware and then PC send the feedback to PDA. The motor
controlling type is motor spinning to the right (Clock Wise), motor spinning to the
left (Counter Clock Wise) and motor off.This WLAN remote control has been tested and it is proved that it works
well. The motor can be spin according to the command and the feedback is given
according to the motor condition. Feedback that given by web service, only to the
client or server that gives the command that time.Key word : remote controlling, WLAN, parallel port.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas asung kertha
wara nugraha-Nya penulis akhirnya dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan
baik dan lancar.Pada proses pembuatan tugas ahkir ini penulis menyadari bahwa banyak
pihak yang ikut membantu sehingga tugas ahkir ini dapat terselesaikan. Oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:1. Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas asung kertha wara nugraha-Nya.
2. Bapak Ir. Greg. Heliarko, S.J., S.S., B.S.T., M.A., M.Sc., selaku dekan fakultas teknik.
3. Bapak Damar Wijaya, S.T., M.T., selaku pembimbing I atas bimbingan, dukungan, saran dan kesabaran bagi penulis dari awal sampai tugas akhir ini bisa selesai.
4. Bapak Agustinus Bayu Primawan, S.T., M.Eng., selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyelesaikan tugas ahkir ini.
5. Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma.
6. Semua teman-teman teknik elektro yang sudah membantu dan memberi semangat dan inspirasi khususnya : Gigih (yang selalu memberi semangat dan membantu dalam menyelesaikan hardware),
Jacob, Denis (yang merelakan PDA-nya dipinjam), Joe, Suryo, Merry, Adit, Inggit, Boy.
7. Komang Juli Sapta yang telah banyak membantu, memberi inspirasi dan ilmu baru bagi penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
8. Semua orang yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ahkir ini.
Penulis menyadari bahwa tugas ahkir ini masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu semua kritik dan saran yang besifat membangun akan
penulis terima dengan senang hati. Akhir kata, semoga tugas akhir ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak. Terima kasih.Yogyakarta, 10 Maret 2008 Penulis Made Indra Angga Wijaya
DAFTAR ISI Halaman judul .........................................................................................................
5
1
2
2
3
3
4
5
1
6
9
13
13
13
14
1
2.2.4 Aturan Dasar Pemilihan Network-ID dan Host-ID ………. i iii v vi vii viii ix xi xiv xvi
Lembar pengesahan oleh pembimbing ................................................................... Lembar pernyataan keaslian karya .......................................................................... Halaman persembahan dan moto hidup .................................................................. Intisari ..................................................................................................................... Abstract.................................................................................................................... Kata pengantar ........................................................................................................ Daftar Isi ................................................................................................................. Daftar Gambar......................................................................................................... Daftar Tabel ............................................................................................................
1.6 Metode Penelitian ….............................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN .....................................................................................
1.1 Judul………………………...................................................................
1.2 Latar Belakang……...............................................................................
1.3 Batasan Masalah……………................................................................
1.4 Tujuan …………...................................................................................
1.5 Manfaat ...…………..………………………………………………....
1.7 Sistematika Penulisan ………………………………………………...
2.2.3 Kelas IP Address ………………………………………….
BAB 2 DASAR TEORI .........................................................................................
2.1 TCP/IP ..................................................................................................
2.1.1 OSI Protocol Layer ……………………………………….
2.1.2 TCP/IP Protocol Layer ……………………………………
2.2 IP (Internet Protocol) Address ……………...………………………...
2.2.1 Pengertian dan Fungsi .........................................................
2.2.2 IP Address Format ………………………………………..
15
2.3.1 XML ......................................................................................
30
19
22
22
24
25
26
26
26
27
29
30
31
18
32
34
34
34
35
36
37
38
39
41
41
18
17
2.3.2 WSDL ....................................................................................
2.6.4 Parallel Port Input ...............................................................
2.3.3 SOAP .....................................................................................
2.3.4 UDDI .....................................................................................
2.4 WLAN (Wireless LAN) ……………………………………………..
2.4.1 Keuntungan WLAN ............................................................
2.4.2 Topologi Jaringan WLAN ..................................................
2.5 Windows Mobile .............……………………………………………..
2.5.1 Windows Mobile 2003 SE ..................................................
2.6 Parallel Port ..………………………………………………………….
2.6.1 Batasan Port ........................................................................
2.6.2 Printer Port ..........................................................................
2.6.3 Parallel Port Output ............................................................
2.7 Transistor sebagai Saklar ..……………………………………………
2.7.1 Pemberian Prasikap Tegangan pada Basis ..........................17
2.7.2 Garis Beban DC ..................................................................
2.7.3 Titik Sumbat (Cut Off) dan Jenuh (Saturation) ..................
2.7.4 Daerah Aktif (Active Region) ..............................................
2.8 Relay …...…..........................................................................................
2.8.1 Normally Closed (NC) ........................................................
2.8.2 Normally Open (NO) ..……................................................
2.9 Fototransistor .....……………………………………………………...
2.10 Opto Isolator ...................…………………………………………
2.11 Op Amp sebagai Pembanding Tegangan ………………………...
2.12 Motor DC ........................................................................................
BAB 3 PERANCANGAN ......................................................................................
3.1 Diagram Blok ...........………………………………………………….
3.2 Algoritma Perancangan Program ..........................................................
42
3.3.2 Program Server ...............…………………………………
45
3.4 Perancangan Hardware .........................................................................
48
3.5 Layout Program .....................................................................................
54 3.5.1 Client Program Layout ........................................................
54 3.5.1.1 Form ........................................................................
55 3.5.1.2 Text Box ..................................................................
55 3.5.1.3 Push Button .............................................................
55 3.5.2 Server Program Layout .......................................................
56
3.6 Pengaturan Metode Adhoc WLAN .......................................................
57 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ..................………………………………
60
4.1 Client Program Layout ..........................................................................
60
4.2 Server Program Layout .........................................................................
64
4.3 Bentuk Fisik Hardware .........................................................................
65
4.4 Pengamatan Kinerja Alat ......................................................................
65 4.4.1 Pengamatan Kinerja Alat Secara Umum ...............................
65 4.4.2 Pengamatan Tingkat Keberhasilan Alat .................................
67 4.4.3 Pengamatan Jarak Efektif Pengendalian ................................
68 4.4.4 Pengamatan Hardware ...........................................................
69 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………..
73 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….
74 LAMPIRAN ………………………………………………………………………
76
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2-1. Lapisan OSI ………………………………………………
7 Gambar 2-2. Perbandingan arsitektur OSI dan TCP…………………….
10 Gambar 2-3. Notasi desimal bertitik ……….…………………………...
14 Gambar 2-4. Metode Adhoc / Peer to Peer (a)Wireless (b)Wired .……..
23 Gambar 2-5. Komunikasi antar-wireless client dengan menggunakan
24
metode infrastruktur ............................................…………
Gambar 2-6. Typical Windows Mobile 2003 for Pocket PC Today25 Screen ……………………………………………………
Gambar 2-7. Female parallel port ……………………….……………. 27
Gambar 2-8. (a) Bias Basis (b) Garis beban dc ……...……………….32 Gambar 2-9. Simbol relay.....................................…………………….
35 Gambar 2-10. Rangkaian transistor sebagai penggerak relay ................. 35 Gambar 2-11. Rangkaian Fototransistor ……..…………………………
36 Gambar 2-12. Rangkaian Opto Isolator “ Terhalang ON“ .…………….
38 Gambar 2-13. Rangkaian Opto Isolator “ Terhalang OFF“ ...................
38 Gambar 2-14. Terminal-terminal Op Amp ……………………………..
39 Gambar 2-15. Op Amp sebagai pembanding tegangan ………………...
39 Gambar 2-16. Skema motor DC ………….…………………………….
40 Gambar 2-17. Simbol Motor DC ……………………………………….
40
Gambar 3-2. Algoritma perancangan program kendali jarak jauh menggunakan WLAN..........................................................
58
64
63
63
62
62
61
61
60
59
58
57
42 Gambar 3-3. Diagram alir program client ..…………………...………...
56
54
Gambar 4-1. Layout program PDA (client)…………………………….. Gambar 4-2. Client dan server telah terkoneksi ……………………….. Gambar 4-3. Client dan server gagal terkoneksi ………………………. Gambar 4-4. Client memberi command CW …………………………... Gambar 4-5. Client memberi Command CCW ………………………… Gambar 4-6. Client memberi Command OFF ..………………………… Gambar 4-7. Pesan kesalahan melakukan koneksi …………………….. Gambar 4-8. Layout program server …………………………………… Gambar 4-9. Tampilan status motor ……………………………………
Gambar 3-11. Wireless Network Properties …………...………………. Gambar 3-12. Pemasangan SSID melalui Wireless Network Properties Gambar 3-13. Pemilihan option metode Adhoc ………………………...
Gambar 3-9. Layout program server …………………………………… Gambar 3-10. Network Connection Properties ………………………...
49 Gambar 3-8. Layout program client ………………………………..…...
48 Gambar 3-7. Rangkaian Penggerak Motor DC …………………………
47
46
Gambar 3-5. Diagram alir program web servis ……..…………………. Gambar 3-6. Diagram alir program pengendali motor …………………
44 Gambar 3-4. Diagram alir program aplikasi server …………………….
64
DAFTAR TABEL
HalamanTabel 2-1. Tabel Perbandingan Network-ID.………………………….. 15
Tabel 2-2. Tabel Perbandingan Host-ID………………………………. 15
Tabel 2-3. Tabel pengalamatan parallel port …………………………. 26
Tabel 2-4. Tabel bagian-bagian pin printer …………………………....28 Tabel 4-1. Kinerja alat secara umum …….…………………………….
66 Tabel 4-2(a). Pengendalian pada jarak lima meter …………………….
67 Tabel 4-2(b). Pengendalian pada jarak sepuluh meter …………………
67 Tabel 4-3. Jarak efektif masing-masing PDA dalam melakukan pengendalian ………………………………………………..
68 Tabel 4-4. Galat antara teori dan pengukuran saat kondisi CW ………...
70 Tabel 4-5. Galat antara teori dan pengukuran saat kondisi CCW ………
72
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Judul Pengendalian Jarak Jauh Menggunakan WLAN (Remote Control Using WLAN ).
1.2 Latar Belakang Selama ini masyarakat dapat mengontrol sesuatu dari jarak jauh dengan
menggunakan remote control biasa. Akan tetapi pengontrolan tersebut terhambat
oleh jarak dan penghalang. Apabila jarak antara alat yang dikontrol dengan
pengontrol itu melewati batas toleransinya, maka peralatan tersebut tidak dapat
berfungsi sesuai dengan yang diinginkan. Permasalahan tersebut dapat diatasi
dengan menggunakan teknologi WLAN (Wireless Local Area Network) yang
mempunyai akses yang lebih handal dibanding remote control biasa.WLAN menghubungkan dua atau lebih komputer tanpa menggunakan
kabel. Teknologi WLAN menggunakan standar radio 802.11 yang sekarang
umum disebut dengan WiFi atau Wireless Fidelity [1]. WLAN menggunakan
gelombang radio dengan teknologi spread spektrum yang memberikan kebebasan
untuk bergerak selama masih pada jangkauan sinyal WiFi tanpa terputus dari
jaringan.Pada penelitian ini akan dibuat prototipe sistem kendali jarak jauh yang
dengan sistem kendali peer-to-peer pada jaringan WLAN. Diharapkan prototipe
alat yang dibuat ini dapat dikembangkan dan dijadikan salah satu alternatif pilihan
dalam banyak proses yang membutuhkan pengendalian jarak jauh tanpa kabel.1.3 Batasan Masalah
Sistem pengendalian menggunakan WLAN ini mempunyai batasan masalah sebagai berikut :
a. Tugas akhir ini dirancang untuk pengendalian putaran (CW/CCW/OFF)
sebuah motor DC 12V melalui parallel port pada PC atau Laptop.b. Pengendalian tidak memperhitungkan kecepatan putaran motor.
c. Pengendalian menggunakan sebuah PDA (Personal Digital Assistant) yang
mempunyai fasilitas WLAN yang akan menjadi remote control (client).
d. Sebuah PC (Personal Computer) yang memiliki fasilitas WLAN sebagai
penerima (server) dan yang memberikan perintah ke alat.e. Menggunakan topologi ad hoc (peer-to-peer).
1.4 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat suatu prototipe sistem
pengendali jarak jauh dengan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pengiriman
informasi melalui WLAN.1.5 Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
a. Tersedianya alternatif lain untuk melakukan kendali jarak jauh dalam dunia
industri.
b. Memudahkan pengendalian suatu alat (mesin) pada suatu industri. Sehingga
manfaatnya berdampak pada efisiensi waktu dan tenaga kerja.1.6 Metode Penelitian
Penelitian ini disusun berdasarkan studi literatur, serta mempelajari cara
kerja dan sekaligus cara-cara merencanakan dan membuat peralatan tersebut.
Perencanaan peralatan menggunakan teori yang ada untuk mendapatkan
karakteristik yang sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Pembuatan program
dan peralatan untuk setiap bagian sesuai dengan fungsi masing-masing dan
kemudian diujikan apakah alat bekerja dengan baik dan sudah sesuai dengan
perancangan yang diinginkan. Selain itu, beberapa hal lain yang akan diujikan
adalah : a. Error yang terjadi selama pengujian.
b. Jarak maksimal antara client dan server agar alat masih dapat bekerja dengan
baik.1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB I : Berisi latar belakang, perumusan masalah, batasan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan tugas akhir.BAB II : Berisi teori-teori yang mendasari penulisan tugas akhir ini. BAB III : Berisi penjelasan tentang konsep dan langkah-langkah perancangan program pengendalian jarak jauh menggunakan WLAN
BAB IV : Berisi data hasil percobaan dan pembahasan dari program pengendalian jarak jauh menggunakan WLAN. BAB V : Berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran untuk pengembangan program lebih lanjut.
BAB II DASAR TEORI TCP/IP
2.1 TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah salah
satu jenis protokol yang memungkinkan kumpulan komputer untuk
berkomunikasi dan bertukar data di dalam suatu jaringan (network) [2]. Sebuah
arsitektur protokol adalah struktur urutan dari hardware dan software yang
mendukung pertukaran data di antara sistem dan mendukung aplikasi terdistribusi,
seperti electronic mail dan file transfer [3]. Protokol ini pertama kali
dikembangkan oleh DARPA (Deference Advanced Reseach Project Agency) sejak
tahun 1969.TCP/IP merupakan suatu penghubung antara satu komputer dengan
perangkat lainnya dalam suatu jaringan, meskipun kedua perangkat tersebut
mempunyai OS (Operating System) yang berbeda. Prinsip kerja TCP/IP secara
sederhana dapat dianalogikan pada saat pengiriman data. Pertama, mencakup
siapa yang mengirim, siapa yang menerima data tersebut serta isi dari data
tersebut. Kedua, bagaimana cara agar data tersebut sampai pada tujuan.Dari konsep ini dapat diketahui bahwa pengirim email memerlukan
perantara yang memungkinkan data sampai pada tujuannya, yaitu TCP/IP. Antara
TCP dan IP ada pembagian tugas masing-masing. TCP merupakan connection
data berlangsung. Selain itu, TCP juga bertanggung jawab untuk meyakinkan
bahwa data tersebut sampai pada tujuan, memeriksa kesalahan dan mengirimkan
error ke lapisan atas hanya bila TCP tidak berhasil melakukan hubungan.Jika isi data terlalu besar untuk satu datagram, maka TCP akan
membaginya ke dalam beberapa datagram. IP bertanggung jawab setelah
hubungan berlangsung, tugasnya adalah untuk mengatur rute paket data di dalam
jaringan. IP hanya bertugas sebagai “kurir” TCP dalam penyampaian datagram
dan tidak bertanggung jawab jika data tersebut tidak sampai dengan utuh, karena
IP tidak memiliki informasi mengenai isi data yang dikirim. Jika hal ini terjadi,
maka IP hanya akan memberikan pesan kesalahan (error message) ke sumber
data. IP hanya mengirimkan data tanpa mengetahui mana data yang akan disusun
berikutnya. Hal ini adalah penyebab banyaknya paket yang hilang sebelum
sampai pada tujuan.2.1.1 OSI Protocol Layer
Model OSI (Open System Interconnection) dikembangkan oleh ISO
(International Organization for Standardization) sebagai model untuk arsitektur
komunikasi komputer, serta sebagai kerangka kerja bagi pengembangan standar-
standar protocol [3]. OSI memiliki 7 lapisan (layer). Setiap lapisan menyediakan
tipe khusus pelayanan jaringan. Tiga lapisan teratas biasa dikenal sebagai upper
level protocol, sedangkan empat lapisan terbawah dikenal sebagai lower level
protocol.Tiap lapisan berdiri sendiri tetapi fungsi dari masing-masing lapisan
bergantung dari keberhasilan operasi lapisan di bawahnya. Sebuah lapisan
pengirim hanya perlu berhubungan dengan lapisan yang sama di penerima.
Lapisan data link penerima hanya berhubungan dengan lapisan data link
pengirim. Selain itu, sebuah lapisan juga berhubungan dengan satu lapisan di atas
atau di bawahnya. Misalnya lapisan network berhubungan dengan lapisan
transport di atasnya atau dengan lapisan data link di bawahnya. Model OSI dapat
dilihat pada Gambar 2-1.Gambar 2-1 Lapisan OSI [3]. Keterangan tiap lapisan OSI adalah [3]:
a. Physical layer berhubungan dengan transmisi dari aliran bit yang tidak
terstruktur melalui medium fisik. Physical layer memiliki empat karakteristik, yaitu mekanis, elektris, fungsional, dan prosedural.
b. Data link layer menyediakan transfer informasi yang lebih handal
melalui link fisik, mengirim blok-blok data (frame-frame) untuk keperluan sinkronisasi, error control, dan flow control.
c. Network layer menyediakan layanan transfer informasi di antara ujung
sistem melewati beberapa jaringan komunikasi berurutan. Pada lapisan
ini, sistem komputer berkomunikasi dengan jaringan untuk menentukan alamat tujuan dan meminta fasilitas jaringan tertentu, misalnya prioritas.
d. Transport layer menyediakan suatu mekanisme perubahan data di
antara ujung sistem. Layanan connection oriented transport menjamin
bahwa data yang dikirim bebas kesalahan, secara bertahap, dengan tidak mengalami duplikasi atau hilang.
e. Session layer menyediakan mekanisme untuk mengontrol komunikasi
antar aplikasi pada ujung sistem. Layanan-layanan kunci yang disediakan oleh session layer adalah sebagai berikut :- Disiplin dialog (Dialogue discipline) Bisa berupa dua saluran simultan (full duplex) atau dua saluran pilihan (half duplex).
Aliran data dapat ditandai dengan cara menentukan kelompok data.
- Recovery
Session layer dapat menyediakan suatu mekanisme pemeriksaan, agar bila terjadi kegagalan di antara checkpoint, Entitas session dapat mentransmisikan kembali seluruh data mulai dari checkpoint terakhir.
f. Presentation layer menentukan format data yang dipindahkan di antara aplikasi dan menawarkan pada program aplikasi serangkaian layanan informasi data. Presentation layer menentukan syntax yang dipergunakan di antara aplikasi.
g. Application layer menyediakan akses bagi program aplikasi untuk mengakses lingkungan OSI.
Lapisan menjalankan peran dalam pengalihan data dengan mengikuti
peraturan yang berlaku dan hanya berkomunikasi dengan lapisan yang setingkat.
Akibatnya sebuah lapisan pada satu sistem tertentu hanya akan berhubungan
dengan lapisan yang sama dari sistem yang lain. Proses ini dikenal sebagai "peer
process".2.1.2. TCP/IP Protocol Layer
TCP/IP memiliki lima lapisan. Lapisan atas (application layer) akan
memberikan data dan kendali ke lapisan di bawahnya sampai lapisan yang
terendah dicapai [2]. Antara dua lapisan yang berdekatan terdapat antarmuka
lapisan lebih atas. Himpunan lapisan dan protokol disebut sebagai "arsitektur
jaringan".OSI TCP/IP Application Application Presentation
Session Transport Transport (host-to-host)
Network Internet
Network Access Data Link
Physical Physical
Gambar 2-2 Perbandingan arsitektur OSI dan TCP/IP [3].Pengendalian komunikasi dalam bentuk lapisan menambah overhead
karena tiap lapisan berkomunikasi dengan lawannya melalui header (identitas)
[2]. Header adalah control information yang menyatakan alamat asal dan tujuan
jaringan. Walaupun rumit, tetapi fungsi tiap lapisan dapat dibuat dalam bentuk
modul sehingga kerumitan dapat ditanggulangi. Pada tulisan ini, model OSI
secara keseluruhan tidak dibahas secara mendalam, karena protokol TCP/IP tidak
persis mengikuti model referensi OSI. Walaupun demikian, model TCP/IP dapat
dilihat pada Gambar 2-2.Keterangan tiap lapisan TCP/IP adalah [3]:
a. Physical layer Lapisan ini menentukan karakteristik-karakteristik media transmisi,
rata-rata pensinyalan, serta skema pengkodean sinyal (signal encoding
scheme).b. Network access layer Lapisan ini hanya menggambarkan bagaimana data dikodekan menjadi sinyal-sinyal dan karakteristik antarmuka tambahan media.
c. Internet layer/network layer Lapisan ini berkaitan dengan routing data dari sumber ke host
tujuan melewati satu jaringan atau lebih yang dihubungkan melalui router.
Ketika jaringan menerima suatu pesan dari lapisan yang lebih atas,
lapisan jaringan akan menambahkan header pada pesan yang menyatakan
alamat asal dan tujuan jaringan.d. Transport layer/host to host Salah satu tanggung jawab lapisan transport adalah membagi
pesan-pesan menjadi fragmen yang cocok dengan pembatasan ukuran
yang dibentuk oleh jaringan. Pada sisi penerima, lapisan transport
menggabungkan kembali fragmen untuk mengembalikan pesan aslinya,
sehingga dapat diketahui bahwa lapisan transport memerlukan proses
khusus pada satu komputer ke proses yang bersesuaian pada komputer
tujuan. Hal ini dikenal sebagai SAP (Service Access Point) ID
(Identification) kepada setiap paket (SAP berlaku pada model OSI,
sedangkan istilah SAP pada TCP/IP disebut port).Transport Layer terdiri atas dua macam protokol penting yaitu
TCP(Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram
Protocol). TCP menyediakan pelayanan dalam pengiriman data dengan
menggunakan deteksi dan koreksi kesalahan dari ujung ke ujung (end to
end), sedangkan UDP menyediakan pelayanan pengiriman data yang
connectionless tanpa menggunakan deteksi dan koreksi kesalahan.UDP cukup banyak digunakan karena data yang dikirim cukup
kecil, sehingga menjadi lebih efisien digunakan sebagai protokol pada
Transport Layer. TCP menyediakan mekanisme yang dinamakan Positive
Acknowledgement with Re-transmission (PAR). Pada mekanisme ini, data
akan dikirim lagi sampai diperoleh tanda bahwa data telah terkirim dengan
baik dari alamat yang dituju. Satu unit data yang dipertukarkan antara
modul-modul TCP dinamakan segment.e. Application layer Lapisan ini disebut lapisan akhir (front end) atau bisa disebut user
program. Lapisan ini mendasari lapisan sebelumnya (physical layer,
network access, network layer, dan transport layer). Lapisan sebelumnya
hanya bertugas mengirimkan pesan yang ditujukan untuk lapisan ini. Di
lapisan ini dapat ditemukan program yang menyediakan pelayanan
jaringan, seperti mail server (email program), file transfer server (FTP
2.2 IP (Internet Protokol) Address
2.2.1 Pengertian dan Fungsi Alamat komputer dalam jaringan komputer dinamakan IP Address [4]. IP
Address ditulis sebagai 4 urutan bilangan desimal yang dipisahkan dengan titik.
Setiap bilangan tersebut berupa salah satu bilangan yang berharga di antara 0-255
(nilai desimal yang mungkin untuk 1 byte/8 bit). Contoh penulisan IP address
ialah sebagai berikut: 132.194.122.144. Jadi dengan menggunakan format seperti
itu, jumlah IP address yang tersedia ialah 255 X 255 X 255 X 255 IP address.
Setiap komputer yang terhubung ke jaringan harus memiliki satu IP address dan
satu alamat IP address hanya boleh dimiliki oleh satu komputer.2.2.2. IP Address Format