HUBUNGAN IKLAN PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT DI TELEVISI DENGAN LOYALITAS MEREK PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT PADA KONSUMEN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN IKLAN PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT
DI TELEVISI DENGAN LOYALITAS MEREK PRODUK
PASTA GIGI PEPSODENT PADA KONSUMEN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh :
Ronald P. Sihombing
NIM : 029114144 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
S K R I P S I
HUBUNGAN IKLAN PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT
DI TELEVISI DENGAN LOYALITAS MEREK
PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT
PADA KONSUMEN
Oleh :
Ronald P. Sihombing
NIM : 029114144
Telah disetujui oleh :
Pembimbing, P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si. tanggal 28 Juni 2008PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
Keluargaku yang sangat aku cintai, papa, mama, kak Raul juga adik ku Ruben.
I Love you all so much
Satu hal yang membuat ku terharu,
Ketika ku hampir putus asa,
Kalian ulurkan kasih yang menguatkan,
Ketika ku merasa kecewa,
Kalian berikan kehangatan, membangkitkan,
Ketika ku berbuat kesalahan,
Dengan tulus ikhlas kalian memaafkan.
Ketika ku meraih kesuksesan,
Kepada kalian, pertama kali kupersembahkan penghargaan.
Terima kasih atas segala kasih sayang dan semangat yang kalian berikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
iv
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.Yogyakarta, 24 Mei 2008 Penulis, ( Ronald P. Sihombing)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Ronald P.Sihombing (2008). Hubungan Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di
Televisi dengan Loyalitas Merek Produk Pasta gigi Pepsodent pada Konsumen:
Fakultas Psikologi. Universitas Sanata Dharma.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan iklan produk pasta
gigi Pepsodent di televisi dengan loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent
pada konsumen. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah bahwa ada
hubungan yang positif antara iklan produk pasta gigi Pepsodent di televisi dengan
loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent pada konsumen.Loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent berfungsi sebagai variabel
tergantung dan iklan produk pasta gigi Pepsodent di televisi sebagai variabel
bebas. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 50 orang terdiri dari pria dan wanita
berusia antara 20 sampai 26 tahun. Subjek diperoleh dengan menggunakan teknik
purposive random sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan skala loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent dan skala iklan
produk pasta gigi Pepsodent di Televisi. Teknik analisis data yang digunakan
untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah teknik korelasi Product
Moment dari Pearson.Hasil uji asumsi menyatakan bahwa sebaran data yang ada normal dan
mempunyai korelasi linear. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada hubungan
positif signifikan antara iklan produk pasta gigi Pepsodent di televisi dengan
loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent pada konsumen. Hal itu ditunjukkan
dari nilai korelasi sebesar 0.620 dan probabilitas sebesar 0.000 (p < 0,05).PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Ronald P. Sihombing. (2008). Correlation between Pepsodent Tootpaste
Product Commercial on Television and Brand Loyality of Pepsodent Tootpaste
Product at Consumer. Yogyakarta: Faculty of Psychology. Sanata Dharma
University.The research’s aim is to know about the correlation between Pepsodent
tootpaste product commercial on television and brand loyality of Pepsodent
tootpaste product at consumer. Hypothesis porposed of this research was that
there is a positif corellation between between Pepsodent tootpaste product
commercial on television and brand loyality of Pepsodent tootpaste product at
consumer.Brand loyality of Pepsodent tootpaste as independent variable and Pepsodent
tootpaste product commercial on television as dependent variable. Subjects of this
research are 55 people, male and female, age 20-26 years old. The subjects were
determined by using purposive random sampling technique. Data gained in this
research applies between Pepsodent tootpaste product commercial on television
scale and brand loyality of Pepsodent tootpaste scale. Data analysis technique
used to assess hypothesis in this research is the correlation technique Product
Moment from Pearson.The result of assumtion was a normal curve with linear corelation. The result
of data analysis showed that there is a significant positive correlation toward
between Pepsodent tootpaste product commercial on television and brand loyality
of Pepsodent tootpaste consumer. It is indicated by the value of correlation which
is 0,620 with probability which is 0,000 (p < 0,01).PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Segala puji, hormat juga syukur penulis berikan pada Tuhan Yesus Kristus
karena cinta-Nya yang tiada terukur yang selalu memberikan kekuatan sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari bahwa telah banyak pihak yang
memberikan bantuan berupa dorongan, arahan, dan data yang diperlukan mulai
dari persiapan, pelaksanaan penelitian hingga tersusunnya skripsi ini. Untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si selaku dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta serta dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Drs. H Wahyudi, M.Si dan Minta Istono, S.Psi., M.Si selaku dosen penguji
skripsi yang telah memberikan banyak masukan untuk menyempurnakan skripsi ini.
3. MM. Nimas Eki S., S.Psi., Psi., M.Si selaku dosen pembimbing akademik.
4. Dosen-dosen Fakultas Psikologi yang telah memberikan ilmu dan
pengetahuannya selama penulis menempuh studi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
5. Segenap staff Fakultas Psikologi, Mas Gandung, Pak Gie, Mbak Nanik, Mas
Muji dan Mas Doni, atas segala bantuan yang diberikan untuk kelancaran studi penulis di Fakultas Psikologi.
6. Kepada seluruh keluarga ku yang sangat aku sayangi, papa dan mama, kak
Raul dan adik ku Ruben atas segala do’a, pengorbanan, dukungan, bimbingan, ketulusan dan kesabarannya yang takkan pernah terbalas oleh apapun dan sampai kapanpun.
7. Buat nenek yang sangat aku sayangi (tambi) terima atas kasih sayangnya
dan perhatiannya kepada penulis selama ini, walaupun tambi sudah meninggal aku tidak akan pernah melupakan tambi.
8. Sahabat terbaik ku dari masa kecil hingga sekarang, yang selalu memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sampai kapan pun, kalian berdua adalah sahabat terbaik yang pernah aku punya.
9. Sahabat-sahabat ku dari Kalimantan yang terus mendukung dan mendoakan
suksesnya skripsi ku, Terima kasih untuk bantuannya (Hawili, Hana, kak Merry, Ririn dan Anit).
10. Teman-teman Psikologi 2002 yang telah banyak membantu penulis atas
masukan dan doanya, serta semangat yang kalian berikan takkan pernah terlupakan (Pertek, Eca, Dedy dll; terima kasih atas semangatnya yah..).
11. Sahabat-sahabat dekat ku di Yogya: Hetty, Galih dan Nana, frengky, Aji,
Lita, Niko dan Yoan yang telah memberikan bantuan mulai dari awal skripsi hingga selesainya. Terima kasih untuk semua masukan dan sarannya, terima kasih kalian telah membuat kehidupan selama kuliah ku menjadi indah dan menyenangkan.
12. Teman-teman KKN: Richard, Taim, Lani, Ulin, Tere, Dian Aning, Cisil, dan
Wulan Terima kasih atas segala kenangan indah yang telah kalian berikan di Di desa Tegal.
13. Saudara-saudara komsel ku di Gbi Keluarga Allah: bapak dan ibu Abulam
(ketua Komsel), Pak Daniel beserta istri, Ocha, mbak Tutik, mas Bismak, mbak Eka, Mas heru, Ko Soni beserta Istri dll. Terima kasih untuk doa dan dukungan moralnya sehingga penulis bisa selalu merasa dikuatkan senantiasa menjalani kehidupan ini.
14. Teman-teman kuliah di Fakultas Psikologi Sanata Dharma, semoga waktu
yang kita habiskan bersama dapat menjadi kenangan indah sampai hari tua kita.
15. Pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu, yang telah ikut
membantu baik langsung maupun tidak langsung, tanpa bantuan kalian skripsi ini tidak akan terselesaikan.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena
memiliki berbagai keterbatasan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan.Akhir kata, semoga skripsi ini berguna bagi kita semua.
Yogyakarta, 24 Mei 2008 Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL …………………………………………….... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………... ii HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………… iii HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………….... iv LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS............................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………….... vi ABSTRAK …………………………………………………………. vii ABSTRACK ……………………………………………………….. viii KATA PENGANTAR ……………………………………………… ix DAFTAR ISI ……………………………………………………….. xii DAFTAR TABEL ………………………………………………….. xv DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………….. xvi BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………….
1 A. Latar Belakang Masalah ……………………………..…..
1 B. Rumusan Masalah ……………………………………….
8 C. Tujuan Penelitian ………………………………….……..
8 D. Manfaat Penelitian …………………..…………….……..
8 BAB II. DASAR TEORI ……………………………………….........
9 A. Loyalitas Merek ……………………………..……………
9
2. Pengukuran Loyalitas Merek…………….…..............
32
41 E. Metode dan Alat Pengumpulan Data …………………...
39 D. Subjek Penelitian …………………………..…………….
39 C. Definisi Operasional.................................. ……………….
39 B. Identifikasi Variabel Penelitian ………………………......
39 A. Jenis Penelitian …………………………………………...
34 E. Hipotesis………………………………………………….. 38 BAB III. METODE PENELITIAN ……………………………….....
33 D. Hubungan Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi dengan Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent pada Konsumen................................…………………….
32
2. Perilaku Konsumen…………………………………...
1. Pengertian Konsumen…………………………………
30 C. Konsumen ………………………………….….. …………..
13
6. Produk Pasta Gigi Pepsodent…………………………
28
4. Kelebihan dan Kelemahan Televisi sebagai
Media Iklan………………………………………. …
265. Elemen-Elemen Iklan………………………………...
25
25
3. Televisi sebagai Media Iklan……………...................
23
2. Media Periklanan …………………………………...
1. Pengertian Iklan …….………………………………
23
B. Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent Di Televisi……………
3. Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Merek 18
42 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI F. Pelaksanaan Uji Coba Alat Pengumpulan Data ………...
47 G. Hasil Uji Coba Alat Pengumpulan Data ………………..
47
1. Validitas Alat Ukur ………………………………
48 2. Analisis Butir …………………………………......
49 3. Uji Reliabilitas …………………………………....
52 H. Metode Analisis Data …………………………...............
53 BAB IV. PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN ………....
54 A. Pelaksanaan Penelitian ………………………………….
54 B. Deskripsi Subjek dan data penlitian ………………..… 54 C. Analisis Hasil Penelitian ………………………………..
56 1. Uji Asumsi Penelitian …………………………….
56 a. Uji Normalitas ……………………………....
57 b. Uji Linieritas ………………………………..
57 2. Uji Hipotesis ……………………………………...
58 D. Pembahasan …………………………………………......
59 BAB V. PENUTUP ………………………………………………...
63 A. Kesimpulan ……………………………………………..
63 B. Saran …………………………………………………....
63 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………....
64 LAMPIRAN …………………………………………………………
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1. Prosentase Distribusi butir-butir pernyataan SkalaLoyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent Sebelum Uji Coba…………………………………………
44 Tabel 2. Prosentase Distribusi butir-butir pernyataan Skala Iklan Pasta Gigi Pepsodent Sebelum Uji Coba…......
46 Tabel 3. Butir yang Sahih dan Gugur pada Skala Loyalitas Merek Produk Pasta gigi Pepsodent....................
50 Tabel 4. Prosentase Distribusi Butir-butir Pernyataan Skala Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent setelah Uji Coba ………………………………………….
50 Tabel 5. Butir yang Sahih dan Gugur pada Skala Iklan Pasta Gigi Pepsodent di Televisi...........................................
51 Tabel 6. Prosentase Distribusi butir-butir pernyataan Skala Iklan Pasta Gigi Pepsodent di Televisi Setelah Uji Coba.…
52 Tabel 7. Deskripsi statsitik data penelitian………………………….
55 Tabel 8. Perbandingan Data Teoritik dan Data Empirik ……………
56 Tabel 9. Hasil Uji Normalitas ………………………….…….……. .
57 Tabel 10 . Hasil Uji Linearitas …………………………………… .
58 Tabel 11. Hasil Uji Hipotesis……………………………………..
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi Sebelum Uji Coba ……………….….................………
72 Lampiran 2. Skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi Sesudah Uji Coba……………………………...............
77 .Lampiran 3. Skala Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent Sebelum Uji Coba.……………..……………
82 Lampiran 4. Skala Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent Sesudah Uji Coba.………………………......
87 Lampiran 5. Data Skala Iklan produk pasta gigi Pepsodent di Televisi Sebelum Uji Coba……………………………………..…
91 Lampiran 6. Data Skala Iklan produk Pasta gigi Pepsodent di Televisi Sesudah Uji Coba. …….......................…………………
97 Lampiran 7. Data Skala Loyalitas merek Produk Pasta Gigi Pepsodent sesudah uji coba …......................................... 103 Lampiran 8. Analisis Butir Skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi........................ ..……………………………… 109 Lampiran 9. Realibilitas skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi Sebelum Uji Coba…..………...............…..… 111 Lampiran 10. Realibilitas skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi Sesudah Uji Coba………………………….. 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 11. Analisis Butir Skala Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent …….…………………………… 113 Lampiran 12. Reliabilitas Skala Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent Sebelum Uji coba…………………… 115 Lampiran 13. Reliabilitas Skala Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent Sesudah Uji Coba…………………… 116 Lampiran 14. Uji Normalitas……………………………………...... 117 Lampiran 15. Uji Linearitas………………………………………… 118 Lampiran 16. Deskripsi statistik……………………………………. 119 Lampiran 17. Uji Hipotesis…………………………………………. 120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan perindustrian semakin pesat dan kompetitif. Persaingan bisnis yang bernuansa kompetitif tersebut mendorong para eksekutif
perusahaan untuk berpikir kreatif dan inovatif agar perusahaannya bisa berdiri
kokoh diantara pesaingnya yang lain. Salah satu upaya yang dilakukan perusahaanselaku lembaga yang berusaha memenuhi kebutuhan konsumen adalah
menerapkan strategi pemasaran yang tepat serta menciptakan dan
mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.Dari sudut pandang strategi pemasaran, loyalitas merek adalah suatu
konsep yang sangat penting dalam mempengaruhi kesuksesan perusahaan.
Khususnya pada kondisi pasar dengan tingkat pertumbuhan yang sangat rendah
namun tingkat persaingannya sangat ketat seperti sekarang ini. Keberadaan
konsumen yang loyal pada merek sangat dibutuhkan perusahaan agar dapat
bertahan hidup. Loyalitas bahkan dianggap sebagai prestasi tertinggi yang harus
dicapai oleh produsen sehingga setiap perusahaan kemudian mendambakan
loyalitas konsumen yang tinggi dan dengan sekuat tenaga berusaha untuk
mempertahankannya (Peter dan Olson, 1996).Loyalitas merek secara sederhana dapat diartikan sebagai ukuran
keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek. Ukuran ini mampu memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
gambaran tentang mungkin tidaknya seseorang pelanggan beralih ke merek
produk yang lain, terutama jika pada merek tersebut didapati adanya perubahan,
baik menyangkut harga ataupun atribut lainnya. Loyalitas merek mencerminkan
tingkat ketertarikan konsumen dengan suatu merek produk sehingga dapat disebut
sebagai konsumen yang setia yaitu konsumen yang terus menerus menggunakan
produk dengan merek sama dalam berbagai kondisi (Durinto dkk, 2001).Banyak ahli sepakat bahwa loyalitas merupakan pembelian berulang,
meskipun tidak semua perilaku pembelian berulang merupakan perilaku loyal
(Peter dan Olson 1996). Menurut Hadipranata (1997), loyalitas konsumen
merupakan kebiasaan membeli berulang secara konsisten yang muncul sebagai
suatu kebiasaan yang disadari dengan pertimbangan-pertimbangan pribadi, baik
secara emosional maupun rasional sehingga sulit untuk berubah. Loyalitas ini
berasasaskan minat yang kuat, sikap yang baik, fanatisme dan adanya konsistensi.
Sebaliknya, apabila pengambilan keputusan membeli bukan atas dasar
pertimbangan pribadi seperti pertimbangan rasional maupun emosional maka
disebut loyalitas semu (Engel dan kawan-kawan, 1994). Loyalitas semu ini
mudah dipengaruhi untuk berpindah kemerek lain terlebih jika merek tersebut
menawarkan diskon atau hadiah.Loyalitas pada merek dapat dipengaruhi beberapa faktor, baik faktor dari
dalam maupun dari luar konsumen. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
loyalitas merek antara lain adalah kepuasan terhadap kinerja merek, sejarah
kebiasaan membeli konsumen, identifikasi sosial dan emosional, promosi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keterlibatan konsumen pada produk, keinginan mencari keragaman dan
sensitivitas harga (Sheet, Mital dan Newman, 1999).Salah satu faktor yang sangat penting dalam membangun loyalitas
konsumen adalah faktor promosi melalui teknik periklanan. Periklanan menjadi
sangat penting karena merupakan salah satu teknik promosi yang langsung dapat
menyentuh persepsi publik dalam mengkampanyekan pesan komersial kepada
masyarakat, serta merupakan salah satu instrumen kegiatan promosi yang
mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi respon konsumen. Dalam
periklanan, fitur, manfaat dan nilai suatu produk yang diwakili oleh merek dapat
dikampanyekan sehingga memberikan berdampak positif dan dalam jangka
waktu tertentu menarik calon konsumen yang loyal (Kasali, 1995).Ketika konsumen menjatuhkan pilihannya pada satu merek untuk
menjadikannya bagian dari konsumsi, ada serangkaian proses pemenuhan
informasi yang terjadi secara terus menerus tetap berlangsung dipikiran
konsumen. Proses ini dimulai dari kondisi ketidaksadaran (unawere) yaitu saat
konsumen sama sekali tidak mengetahui merek tersebut. Lalu berlanjut kekondisi
sadar (aware) yaitu bila ada informasi yang menarik baginya, berlanjut ke minat
pada taraf tertentu ditindaklanjuti dengan proses pencarian dan upaya. Bila
informasi yang diterima dari proses mencoba ini sesuai dengan yang
dibutuhkannya akan terjadi pengulangan pembelian, dan akhirnya konsumen
mengadopsi (Handoyo, 2004)Berdasarkan proses tersebut, periklanan menjadi sangat penting karena
bertujuan memberikan informasi kepada konsumen akan keberadaan produk dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
jasa, selain juga membangun citra positif perusahaan dan merek produk yang
bersangkutan. Lewat proses promosi, konsumen yang awalnya mungkin tidak
tahu akan keberadaan suatu produk menjadi tahu dan terdorong untuk mencoba
(Kotler, 1994). Konsumen yang telah mencoba produk kemudian mendapat
kepuasan atas kualitas produk yang dibelinya akan cenderung melakukan
pembelian berulang. Adanya kualitas produk yang memuaskan dan diperkuat
dengan periklanan yang intensif dapat menyebabkan loyalitas konsumen terhadap
merek yang ditawarkan pun akan lebih mudah diperoleh (Handoyo, 2004).Berdasarkan hal ini, periklanan akan memiliki manfaat dalam menyoroti
berbagai kebutuhan yang berhubungan erat dengan konsumen yang ditargetkan
sehingga menarik konsumen sebagai calon pelanggan yang loyal (Schifman dan
Kanuk, 2004), disatu sisi juga akan menguatkan preferensi terhadap merek pada
konsumen yang memang sudah loyal terhadap merek tersebut (Handoyo, 2004).Periklanan menurut Kotler dan A.B Susanto (dalam Handoyo, 2004)
adalah semua bentuk presentasi non personal dan promosi ide, barang atau jasa
oleh sponsor yang ditujukan dengan mendapat bayaran. Iklan merupakan cara
yang efektif untuk menyebarkan pesan dari segi biaya dan memotivasi konsumen
untuk menggunakan suatu produk. Adanya kegiatan periklanan sering kali
mengakibatkan terjadinya penjualan dengan segera meskipun banyak juga
penjualan yang baru terjadi dimasa yang akan datang (Kasali, 1995). Oleh
karena itu, iklan perlu dirancang secara baik dan menarik sehingga dapat
menimbulkan respon yang positif.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Implikasinya untuk produsen adalah, produsen harus bisa menciptakan
produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen serta berusaha
membangun citra yang positif tentang mereknya tersebut. Apabila informasi
yang diterima tentang produk dan citra merek tersebut dimaknai secara positif
tentunya akan mendukung proses pembelian bahkan dapat memunculkan kesan
jangka panjang pada konsumen.Makna yang diberikan oleh konsumen terhadap iklan yang ada bisa saja
berbeda antara konsumen yang satu dengan yang lain. Seseorang bisa
memberikan tanggapan yang positif apabila iklan tersebut dianggap menarik
perhatian, memikat hati dan dapat menimbulkan keinginan untuk menggunakan
produk yang diiklankan. Lain halnya jika iklan yang dilihat tidak menarik dan
membosankan, bisa saja menimbulkan penolakan.Menyadari hal tersebut, sudah selayaknyalah jika perusahaan
merancangkan iklan dengan perencanaan yang baik pula. Untuk menghasilkan
iklan yang efektif, suatu perusahaan dituntut menjalankankan elemen-elemen
yang meliputi AIDCA antara lain: perhatian (Attention), minat (Interest), rasa
percaya (Conviction), dan tindakan (Action) (Kasali, 1995). Dengan kata lain,
iklan harus dapat menarik perhatian sasarannya agar menimbulkan minat dan rasaingin tahu lebih lanjut tentang produk yang ditawarkan, sehingga akan
menggerakan keinginan untuk memiliki atau menikmati produk tersebut. Iklan
juga harus dapat meyakinkan bahwa produk yang diiklankan merupakan produk
yang bermutu dan bermanfaat agar konsumen tidak goyah lagi dan akan tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
percaya sehingga akan sesegera mungkin melakukan tindakan pembelian
(Handoyo, 2004).Dalam pembuatan dan penyebaran iklan juga terdapat salah satu bagian
terpenting yaitu menentukan saluran atau media yang tepat sehingga pesan iklan
dapat sampai kepada konsumen (Radiosunu, 1986). Pada awalnya, periklanan
hanya dapat dilakukan di media radio, koran atau majalah, pamflet-pamflet
maupun selebaran yang diedarkan kepada konsumen. Namun sejak munculnya
stasiun televisi swasta, para pemasar mulai mengalihkan medium periklanan
mereka ke talevisi, karena televisi dianggap mampu menampilkan pesan yang
ingin disampaikan pemasar kekonsumen secara lebih efektif.Faktor terpenting kenapa televisi menjadi begitu menarik bagi iklan adalah
karakteristik yang dimiliki oleh media ini. Periklanan di televisi merupakan cara
yang efektif untuk meraih konsumen dalam jumlah besar dan tersebar secara
geografis (Handoyo, 2004). Stantoton (1986) menambahkan bahwa televisi
merupakan media yang perkembangannya paling menonjol diantara media lain
dan paling serba guna karena himbauaan yang ada di televisi datang lewat
penglihatan dan pendengaran sehingga produk-produk dapat diiklankan dan
diterangkan televisi dengan sangat luwes.Salah satu perusahan yang sering menggunakan unsur kreatif dalam
periklanan di televisi adalah produsen Pepsodent dengan salah satu produknya
yaitu pasta gigi. Pepsodent merupakan produk kesehatan yang diproduksi oleh
PT. Unilever Indonesia, Tbk Surabaya dan selama ini telah mengeluarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berbagai macam produk kesehatan gigi dan mulut seperti pasta gigi, sikat gigi,
dan mouthwash.Pasta gigi Pepsodent merupakan pasta gigi yang paling terkenal dan tertua
di Indonesia, sejak awal keberadaannya selalu memberikan lebih dari sekedar
kemanjuran dasar. Pepsodent adalah pasta gigi pertama di Indonesia yang kembali
meluncurkan pasta gigi berflorida pada tahun 1980-an dan satu-satunya pasta gigi
di Indonesia yang secara aktif mendidik dan mempromosikan kebiasaan menyikat
gigi secara benar melalui program sekolah dan layanan pemeriksaan gigi gratis.
Sejak itu, Pepsodent telah melengkapi jajaran produknya mulai dari pembersihan
dasar hingga pasta gigi dengan manfaat lengkap.Penayangan iklan di televisi dapat dinikmati diseluruh wilayah yang luas.
Disatu pihak iklan dapat digunakan untuk membangun kesan jangka panjang
suatu produk, dan dipihak lain memicu penjualan dengan cepat (Handyo, 2004).
Ketika konsumen melihat iklan pasta gigi Pepsodent di televisi, diharapkan iklan
tersebut memiliki kesan tersendiri dan direspon secara positif oleh konsumen.Jika iklan pasta gigi Pepsodent di televisi tersebut dimaknai secara positif
karena mampu menarik perhatian, memunculkan minat, rasa percaya bahkan
memunculkan emosi untuk segera melakukan pembelian, diharapkan produk dan
iklan tersebut akan makin melekat dihati konsumen dan makin diingat. Bila
iklannya makin diingat semestinya merek yang dikampanyekan pun lebih melekat
dibenak konsumen. Sikap positif pada iklan inilah yang akan menguatkan
preferensi terhadap merek yang sudah dikenal oleh konsumen terutama konsumen
yang loyal terhadap merek tersebut (Handoyo, 2004). Dengan kata iklan produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Rumusan Masalah Dengan melihat latar belakang permasalahan tersebut di atas, penelitian ini
dimaksudkan untuk melihat : “ Apakah ada hubungan antara iklan produk pasta
gigi Pepsodent di televisi dengan loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent
pada konsumen?.” C. Tujuan PenelitianPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara
iklan produk pasta gigi pepsodent di televisi terhadap loyalitas merek pada
konsumen.D. Manfaat Penelitian Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.
- Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman dan
sumbangan toritis bagi ilmu psikologi industri, khususnya yang berhubungan
dengan periklanan dan loyalitas konsumen. - Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan informasi bagi perusahaan khususnya yang terkait dengan strategi periklanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II DASAR TEORI A. Loyalitas Merek
1. Pengertian Loyalitas Merek
Perilaku konsumen yang loyal terhadap suatu produk barang maupun jasa
bukanlah perkara yang kecil karena perilaku tersebut sangat berpengaruh terhadap
kelangsungan hidup perusahaan selaku lembaga yang berusaha memenuhi
kebutuhan konsumen. Tiap perusahaan dituntut untuk menciptakan strategi
pemasaran yang berkualitas dan memberikan kepuasan sehingga memotivasi
konsumen menyukai merek suatu produk yang dipasarkan pemasar dan
memunculkan loyalitas terhadap merek tersebut (Handoyo, 2004).Loyalitas konsumen terhadap merek sering diistilahkan sebagai loyalitas
merek karena konsumen akan selalu mengaitkan dirinya pada merek tertentu
supaya mempermudah mencari produk yang pernah dibelinya. Loyalitas merek
dapat diartikan sebagai ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek.
Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seseorang
pelanggan beralih ke merek produk yang lain, terutama jika pada merek tersebut
didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga ataupun atribut lainnya
(Durinto dkk, 2001)Dalam kehidupan sehari-hari, loyalitas mempunyai banyak arti. Secara khusus, individu yang loyal adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Orang memiliki sikap positif kepada suatu merek (sikap terhadap merek).
b. Membeli merek lebih sering dibandingkan dengan dengan merek lain dalam
kategori yang sama. Ini adalah pengukuran proporsi pembelian.
c. Terus membeli merek itu dalam jangka waktu yang lama atau disebut juga
kesetian (East, 1997).Untuk mempelajari definisi loyalitas merek secara lebih mendalam terdapat terdapat dua pendekatan yang harus di perhatikan yaitu:
1. Pendekatan Behavioral Pendekatan behavioral menekankan bahwa bahwa loyalitas merek dibentuk
oleh perilaku, dan oleh karena itu perilaku pembelian berulang didefinisikan
sebagai loyalitas.2. Pendekatan Kognitif Pendekatan ini menekankan bahwa loyalitas merupakan fungsi dari proses psikologis (decision making).
Para ilmuwan behavioral meyakini bahwa loyalitas merek timbul karena
percobaan mula-mula yang diperkuat oleh rasa puas dan kemudian menimbulkan
pembelian yang berulang kali. Sebaliknya, para peneliti kognitif menekankan
peran proses mental dalam membangun kesetiaan merek. Mereka yakin bahwa
para konsumen terlibat dalam perilaku pemecahan masalah yang mendalam
mencakup perbandingan merek dan sifat, yang terakhir pada pilihan merek yang
kuat dan perilaku pembelian berulang (Schifman dan Kanuk, 2004).Peter dan Olson (1996) mengunakan pendekatan behavioral dan kognitif
dalam mempelajari loyalitas terhadap merek. Loyalitas didefinisikan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keinginan melakukan dan perilaku pembelian berulang. Selain memfokuskan pada
perilaku, maka proses kognitif juga harus diperhatikan sebagai suatu hal yang
sangat berpengaruh terhadap pembentukan perilaku tersebut. Dalam beberapa hal,
loyalitas merek mungkin merupakan hasil dari aktivitas kognitif dan pengambilan
keputusan yang ekstensif.Sejalan dengan definisi di atas, Jacoby (dalam Engel dan Blackwell, 1982)
mengatakan bahwa loyalitas merek pada dasarnya terdiri dari dua hal yaitu
perilaku loyal dan sikap loyal. Loyalitas merupakan tindakan membeli berulang
yang selektif, didasarkan pada proses pengambilan keputusan psikologik yang
evaluatif. Hal ini senada dengan pandangan Dharmmesta (1996) yang mengatakan
bahwa loyalitas merek merupakan Attitudinal yang berkolerasi dengan perilaku,
atau merupakan fungsi dari psikologis.Jacoby dan Chestnut (dalam Hawkins, Best dan Coney, 1998)
mengklarifikasikan istilah loyalitas merek secara konseptual yaitu mencakup
enam kondisi sebagai berikut: Loyalitas merek adalah (1) prasangka (2) respon
perilaku (3) terlihat setiap waktu (4) oleh unit pembuatan keputusan, dalam hal ini
konsumen (5) tetapi tetap menghormati merek lain (6) yang merupakan fungsi
dari proses psikologis.