Mattimpa Bujung di Desa Masing - Repositori UIN Alauddin Makassar
Mattimpa Bujung
di Desa Masing
Editor: Dr. Hasyim Haddade, M. Ag.Dr. Mashuri Masri, S.Si., M.Si.
Kontributor :
Armadi Jaya Muh Ramlan
Takdir Budiman Rika Musriani
Nur Ilmi Usman Suci Mahanani
Husnaeni Wulandari Pertiwi Nur Sabrina.
PUSAKA ALMAIDA
2017
Mattimpa Bujung di Desa Masing Dr. Hasyim Haddade, M. Ag.
Dr. Mashuri Masri, S.Si., M.Si. Makassar: Pusaka Almaidah, 2017 xii + 142 hlm, ;16 x 23 cm
ISBN: 978-602-5813-36-8 Cetakan Pertama : 2017
Desain Sampul : Fachriyadi Penerbit : Pusaka Almaida Makassar Sanksi pelanggaran pasal 44 undang-undang No 12 Tahun 1997 tentang perubahan atas undang-undang No.6 Tahun 1982 ttentang hak cipta sebagaimana telah diubah dengan undang-undang Nomor 7 Tahun 1987.
1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau member izin untuk itu, dipidana dengan penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah)
2. Barang siapa yang dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan atau menjual kepada umumsuatu ciptaan atau barang dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/ataudenda paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak Sebagian atau seluruh isis buku ini dalam Bentuk apapun tanpa seizing dari penulis
SAMBUTAN REKTOR
Pelaksanaan KULIAH KERJA NYATA (KKN) merupakan agenda rutin dalam bidang pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa UIN Alauddin Makassar di bawah bimbingan Dosen Pembimbing KKN yang didampingi oleh Badan Pelaksana KKN. Pelaksanaannya melibatkan seluruh mahasiswa dari berbagai fakultas dan jurusan dengan asumsi bahwa pelaksanaan KKN ini dalam melakukan program-program kerjanya dilakukan dengan multi disipliner
approach,
sehingga program kerja KKN bisa dilaksanakan dalam berbagai pendekatan sesuai dengan disiplin ilmu mahasiswa yang ditempatkan di posko-posko KKN.
KULIAH KERJA NYATA (KKN) tentu diharapkan mampu mendekatkan teori-teori ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah dengan berbagai problematika yang dihadapi oleh masyarakat. Dalam menjalankan tugas-tugas pengabdian ini, pihak universitas memberikan tugas pokok kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), khususnya pada Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM). Dalam pelaksanaannya, Rektor UIN Alauddin Makassar berharap agar pelaksanaan KKN bisa berjalan dengan baik dan dilaksanakan sesuai dengan kaidah-kaidah keilmiahan dalam arti bahwa program yang dilakukan di lokasi KKN adalah program yang diangkat dari sebuah analisis ilmiah (hasil survey) dan dilaksanakan dengan langkah-langkah ilmiah serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Atas nama pimpinan UIN Alauddin Makassar, Rektor menghaturkan banyak terima kasih dan penghargaan kepada Ketua KKN dalam bentuk sebuah buku, sehingga proses dan hasil pelaksanaan KKN akan menjadi refrensi pengabdian pada masa-masa yang akan datang.
Makassar, 1 Agustus 2017 Rektor UIN Alauddin Makassar Prof. Dr. H. Musafir, M.Si.
NIP. 19560717 198603 1 003
SAMBUTAN KETUA LEMBAGA PENELITIAN
DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP2M) UIN
ALAUDDIN
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) memiliki tugas pokok untuk menyelenggarakan dan mengkoordinir pelaksanaan penelitian dan pengabdian masyarakat, baik yang dilakukan oleh dosen maupun mahasiswa. Dalam hal pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa, KKN merupakan wadah pengabdian yang diharapkan memberikan bekal dan peluang kepada mahasiswa untuk mengimplementasikan kajian-kajian ilmiah yang dilakukan di kampus.
KULIAH KERJA NYATA (KKN) merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa UIN Alauddin Makassar sebelum memperoleh gelar sarjana dalam bidang disiplin ilmu masing-masing. Pelaksanaan KKN ini tidak hanya sekedar datang dan mengabdi ke dearah-dearah lokasi pelaksanaan KKN, tetapi harus tetap diletakkan dalam bingkai sebagai sebuah kegiatan ilmiah. Dalam perspektif ini, maka KKN harus dirancang, dilaksanakan, dan terlaporkan secara ilmiah sehingga dapat terukur pencapaiannya. Pada kerangka ini, LP2M UIN Alauddin Makassar berupaya semaksimal mungkin untuk dapat mencapai tujuan pelaksanaan KKN ini.
Olehnya itu, LP2M UIN Alauddin Makassar menginisiasi untuk mempublikasikan rancangan, pelaksanaan, dan pelaporan KKN dengan melakukan analisis ilmiah terhadap setiap program-program kerja KKN yang dilakukan selama ber-KKN. Hal ini dilakukan agar segala capaian pelaksanaan KKN dapat terlaporkan dengan baik dan dapat terukur pencapaiannya, sehingga KKN yang merupakan kegiatan rutin dan wajib bagi mahasiswa dapat dilakukan secara sistematis dari masa ke masa.
Adanya upaya mengabadikan dalam bentuk publikasi hasil-hasil KKN ini tidak terlepas dari upaya maksimal yang dilakukan oleh segala pihak yang terlibat dalam pelaksanaan KKN ini, olehnya itu, Ketua serta apresiasi tinggi atas upaya yang tak kenal lelah untuk melakukan inovasi di PPM, baik secara internal maupun terbangunnya jaringan antar PPM sesama PTKAIN
Makassar, 1 Agustus 2017 Ketua LP2M UIN Alauddin Makassar Prof. Dr. Muhammad Saleh Tajuddin, M.A., Ph.D.
NIP. 19681110 1993031 006
KATA PENGANTAR
KEPALA PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
(PPM)
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
Sebagai ujung tombak pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PPM) UIN Alauddin Makassar senantiasa berusaha melakukan terobosan dan langkah-langkah inovatif untuk mewujudkan kegiatan- kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang semakin baik dan inovatif. Upaya ini adalah wujud tanggung jawab pengabdian terhadap masyarakat dan UIN Alauddin Makassar, sehingga kegiatan pengabdian masyarakat bisa semakin mendekatkan pihak civitas akademika UIN Alauddin dengan masyarakat dan mewujudkan keterlibatan langsung dalam pembangunan masyarakat.
Upaya membukukan dan publikasi laporan pelaksanaan KKN ini merupakan inovasi yang telah dilakukan oleh PPM UIN Alauddin sebagai upaya memudahkan kepada semua pihak untuk dapat mengakses hasil-hasil pengabdian yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKN di bawah bimbingan dosen pembimbing. Dengan adanya publikasi ini, program-program KKN dapat diukur capaiannya dan jika suatu saat nanti lokasi yang yang ditempati ber-KKN itu kembali ditempati oleh mahasiswa angkatan berikutnya, maka akan mudah untuk menganalisis capaian yang telah ada untuk selanjutnya dibuatkan program-program yang berkesinambungan.
Publikasi laporan KKN ini diinspirasi dari hasil ‘kunjungan pendalaman’ ke beberapa PTKIN (Jakarta, Bandung, dan Cirebon) serta bisa terlaksana dengan baik berkat dukungan dan bimbingan Bapak Rektor, Ketua dan Sekretaris LP2M, serta seluruh staf LP2M. Terkhusus kepada seluruh dosen pembimbing dan anggota Badan Pelaksana KKN Angkatan ke-54 dan 55 atas segala upaya pengabdian yang dilakukan dan menjadi kontributor utama penulisan buku laporan ini.
Makassar, 1 Agustus 2017 Kepala PPM UIN Alauddin Makassar Drs. H.M. Gazali Suyuti, M.HI.
NIP. 19560603 198703 1 003
PENGANTAR PENULIS
Alhamdulillah, segala puja dan puji hanya untuk Allah. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada junjungan Nabiyullah Muhammad saw. Atas rahmat, petunjuk dan risalah yang mengiringi kehadiran Rasulullah saw. di bumi, sebagai orang yang patut diteladani. Laporan ini merupakan laporan akhir KKN Angk. Ke-54 UIN Alauddin Makassar Tahun 2017 di Desa Masing sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban. Akan tetapi, kami menyadari bahwa buku laporan akhir KKN ini tentu tidak bisa terwujud tanpa partisipasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis akan menyampaikan penghargaan yang tinggi dan ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada pihak yang membantu dalam hal pembuatan laporan :
1. Prof. Dr. H. Musafir, M.Si., selaku Rektor UIN Alauddin Makassar yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Masing.
2. Prof. Dr. Saleh Tajuddin, M.Ag., selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) yang telah memberikan peluang untuk melaksanakan KKN di Desa Masing.
3. Drs. H. M. Gazali Suyuti, M.HI., selaku Ketua Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (P2M) yang telah memberikan pembekalan dan membantu dalam proses penyelesaian KKN Angk. 54 di Desa Masing.
4. Dr. Muhammad Shuhufi, M.Ag., selaku Badan Pelaksana (BP) KKN yang turut disibukkan untuk memfasilitasi kami dalam pelaporan akhir KKN
5. Dr. Hasyim Haddade, M. Ag., selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing kami dan tetap sabar meski kadang direpotkan dengan berbagai masalah yang dihadapi di lokasi KKN.
6. Dr. Mashuri Masri, S.Si., M.Si. selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing kami dan memberikan saran tentang proker yang kami laksanakan.
7. H. Muhammad Tang. SE kepala desa Masing yang telah memberikan kami fasilitas yang sangat luar biasa.
8. Seluruh Kepala Dusun dan imam masjid di Desa Masing yang telah bersedia meluangkan waktu membantu kami dalam merampungkan program KKN di desa Masing.
10. Kawan-kawan mahasiswa KKN UIN Alauddin Angkatan ke-54 yang mau berbagi dalam suka dan duka selama ber-KKN di Desa Masing. Semoga buku ini dapat memberi manfaat buat kita semua, khususnya kepa da kampus tercinta “Kampus Peradaban” UIN Alauddin dan diri kami semua. Saran dan kritik senantiasa penulis harapkan dari para pembaca.
Masing, 24 Sya’ban 1438 H.
22 Mei 2017 Masehi Penulis
DAFTAR ISI
SAMBUTAN REKTOR ………………………........................ iii
SAMBUTAN KETUA LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP2M) UINALAUDDIN ……………………….......................................... v
KATA PENGANTAR KEPALA PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PPM) UIN ALAUDDINMAKASSAR…………………................................................... vii
KATA PENGANTAR …………………………....................... ix
xi DAFTAR ISI…………….…....................................................BAB I. PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran ......................................................................1 B. Gambaran Umum ...................................................................2 BAB II. Kumpulan Program Kerja KKN ANGKATAN 54 UIN Alauddin Makassar A. Penyelenggaraan Jenazah Oleh Muh Ramlan….......................9 Peringatan Isra Mi’raj Oleh Nur Sabrina……...…...................24 B. C. Kerja Bakti Oleh Rika Musriani……………………............38 D. Mengajar di Sekolah Dasar Oleh Husnaeni.............................48 E. Pelatihan Pembuatan Sabun Cair Oleh Nur Ilmi Usman...58 F. Pembentukan Remaja Masjid Oleh Suci Mahanani……....70 G. Mengajar di TKA/TPA Oleh Wulandari Pertiwi.................80 H. Festival Anak Sholeh Oleh Takdir Budiman…….....……..93 I. Les Bahasa Inggris Oleh Armadi Jaya…………......……...107 BAB III. PENUTUP A. Kesimpulan…………………..........................................120 B. Rekomendasi……………………….…..……………….121
Mattimpa Bujung di Desa Masing
BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran Kuliah Kerja Nyata sesungguhnya adalah kuliah yang dilakukan
dari ruang kelas ke ruang masyarakat. Ruang yang sangat luas dan heterogen dalam menguji teori-teori keilmuan yang telah didapatkan di bangku kuliah. Masyarakat adalah guru kehidupan yang ditemukannya di lokasi KKN. Teori-teori keilmuan yang didapatkan di bangku kuliah, kemudian diperhadapkan pada fakta-fakta lapangan sebagai salah satu alat menguji kebenaran teori tersebut. Di sinilah dibutuhkan kreatifitas mahasiswa sebagai bagian dari pengembangan diri dan uji nyali sebelum terjun ke masyarakat yang sesungguhnya.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk kegiatan pengabdian kepadadengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu. Pelaksanaan kegiatan KKN biasanya berlangsung antara satu sampai dua bulan dan bertempat di daerah setingkat di untuk melaksanakan KKN sebagai kegiatan intrakurikuler yang memadukan tri dharma perguruan tinggi yakepada masyarakat. Kuliah kerja nyata dilaksanakan secara melembaga dan terstruktur sebagai bagian dari pelaksanaan kurikulum pendidikan tinggi, yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa program studi ilmu hukum strata satu (S1) dengan status intrakurikuler wajib.
Mahasiswa perlu menelaah dan merumuskan masalah yang dihadapi masyarakat serta memberikan alternatif pemecahannya (penelitian), kemudian membantu memecahkan dan menanggulangi masalah tersebut.
Tujuan besar yang didapatkan oleh mahasiswa dari program Kuliah Kerja Nyata adalah untuk mengoptimalkan pencapaian maksud dan tujuan perguruan tinggi, yakni menghasilkan sarjana yang menghayati permasalahan masyarakat dan mampu memberi solusi permasalahan secara pragmatis, dan membentuk kepribadian mahasiswa sebagai kader pembangunan dengan wawasan berfikir yang komprehensif.
Sedang, manfaat Kuliah Kerja Nyata yang diharapkan sebagai modal besar bagi mahasiswa dari program wajib ini antara lain agar
|Mattimpa Bujung di Desa Masing
persoalan yang bersifat “cross sectoral” secara pragmatis ilmiah dengan pendekatan interdisipliner, serta tumbuhnya kepedulian social dalam masyarakat.
Bagi masyarakat dan Pemerintah, program Kuliah Kerja Nyata adalah bagian dari kerja kreatif mahasiswa dalam memberikan bantuan pemikiran dan tenaga dalam pemecahan masalah pembangunan daerah setempat, dalam memperbaiki pola pikir dalam merencanakan, merumuskan, melaksanakan berbagai program pembangunan, khususnya dipedesaan yang kemungkinan masih dianggap baru bagi masyarakat setempat, serta menumbuhkan potensi dan inovasi di kalangan anggota masyarakat setempat dalam upaya memenuhi kebutuhan lewat pemanfaatan ilmu dan teknologi.
Kepentingan lain dari program kuliah kerja nyata ini dapat ditemukan antara lain: Melalui mahasiswa/dosen pembimbing, diperoleh umpan-balik sebagai pengayaan materi kuliah, penyempurnaan kurikulum, dan sumber inspirasi bagi suatu rancangan bentuk pengabdian kepada masyarakat yang lain atau penelitian. Demikian pula, diperolehnya bahan masukan bagi peningkatan atau perluasan kerjasama dengan pemerintahan setempat, termasuk dengan instansi vertikal yang terkait.
B. Gambaran Umum Desa Masing
Pada zaman dahulu terdapat beberapa orang atau kelompok orang yang merasa terkucilkan “ Tau Masiri “ dari orang – orang yang berkuasa pada saat itu. Konon ceritanya kelompok tersebut merasa malu sama pemerintahan saat itu. Maka orang yang tergabung dalam kelompok yang merasa dirinya malu terkucilkan pada saat itu membentuk sebuah wilayah. Itulah asal mulahnya terbentuknya Desa Masing dengan asal Kata “Masiri”.
Desa Masing merupakan salah satu Desa dari dua belas (12) desa yang ada di Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng. Desa Masing terdiri atas dua ( 2 ) dusun yakni Dusun Masing Dan Dusun Burecenge. Desa Masing adalah desa dengan potensi pertanian yang cukup banyak dan merupakan pemekaran dari Desa Baringeng. Berikut gambaran tentang sejarah perkembangan Desa ini.
Tahun Peristiwa
Mattimpa Bujung di Desa Masing
Dikepalai oleh Rustang Pemilihan Kepala Desa pertama dengan cara 1987 penunjukan langsun yaitu bapak H. A. Haddise dengan masa jabatan tahun 1987-1998 Pemilihan kepala Desa yang ke dua untuk periode 1998 tahun 1998-2005 yang terpilih adalah bapak A.
Junaedi Kepala Desa Masing A. Junaedi mundur dari jabatanya karena terpilih menjadi anggota DPRD
2004 TK II Kab. Soppeng dan digantikan oleh sekretaris Desa Masing , yaitu Baba S.Sos Dengan masa jabatan 2004-2005 Pemilihan kepala Desa ke tiga ( 3 ) di Desa Masing 2015 dengan periode 2005 - 2011 yaitu Bapak H.
Muhammad Tang Pemilihan Kepala Desa Ke Empat (4) Di Desa Masing dengan Priode 2011- 2017 yaitu Bapak H. 2011
Muhammad Tang Karena Desa Masing termasuk dari 13 Desa yang ada di Kabupaten Soppeng melakukan Pemilihan Serentak pada tahun 2016 maka bapak H. Muhammad Tang di Non Aktifkan (cuti) karena
2016
- – akan ikut pada pemilihan kepala Desa priode 2017 2023, sehingga diangkatlah pelaksana tugas yaitu Sekretaris Desa Bapak Baba, S.Sos sampai di tetapkannya kepala Desa terpilih. Pemilihan Kepala Desa ke Lima (5) di Desa Masing 2017 dengan priode 2017 -2023 yaitu di menangkan oleh Bapak H. Muhammad Tang.
1. Letak Wilayah
Desa Masing adalah sebuah desa yang berada di Kecamatan
|Mattimpa Bujung di Desa Masing
Sebelah Utara : Desa Baringeng Kecamatan Lilirilau
Sebelah Timur : Desa Manciri Kecamatan Ajang Ale
Sebelah Selatan : Desa Parenring Kecamatan Lilirilau
Sebelah Barat : Desa Baringeng dan Desa Lilirilau Topografi dan kontur tanah Desa Masing secara umum berupa
Areal Pertanian berupa kebun dan tegalan. Ketinggian dari atas permukaan laut 120, wilayah ± 865 Ha berupa bukit. Suhu rata-rata adalah 29°C dengan kelembapan udara 75,00 %,kemiringan tanah 30 derajat serta. Secara umum sepanjang tahun mengalami dua musim yaitu musim hujan (Januari-September) dan musim kemarau (April- Agustus)dengan curah hujan 68 mm/tahun.
2. Luas Wilayah
Jumlah luas tanah Desa Masing seluruhnya mencapai 18,65 KM² ha dan terdiri dari tanah darat, dan tanah sawah
3. Karakteristik Desa
Desa Masing merupakan kawasan pedesaan yang bersifat agraris, dengan mata pencaharian dari sebagian besar penduduknya adalah petani dan buruh tani serta sebagian kecil ada yang bergelut di bidang perdagangan, Di samping itu da juga yang berprofesi di bidang pertukangan.
Mattimpa Bujung di Desa Masing 4.
Demografi Wilayah Administratif Desa Masing
Keadaan Peduduk bedasarkan pesebaran wilayah. Berdasarkan Profil Desa pada tahun 2016 jumlah penduduk Desa Masing terdiri dari 3768 Jiwa degan rincian sebagai berikut.
Jumlah KK : 687 Jumlah laki – Laki : 1.078 Orang Jumlah Perempuan : 1.146 Orang Jumlah Total : 2.224 Orang 5.
Keadaan Sosial dan Budaya
a) Derajat Kesehatan Untuk angka kematian bayi dan ibu relative kecil, dikarenakan kader Posyandu, bidan dan dokter serta tenaga kesehatan secara rutin setiap bulan melakukan kunjungan/pengobatan dan selalu proaktif dan peduli terhadap masalah kesehatan warga.
b) PUSTU & Sarana Kesehatan Lainnya
Desa Masing memiliki PUSTU dan Desa Masing mempunyai Polindes yang dikelola oleh bidan Desa serta 4 unit Posyandu. Berikut daftar posyandu Desa Masing :
- Posyandu Bahagia Lokasi Dusun Masing - Posyandu Sakura Lokasi Dusun Masing - Posyandu Anggrek Lokasi Dusun Masing - Posyandu Asoka Lokasi Dusun Burecenge
c) Kesejahteraan Sosial
- Jumlah Keluarga Prasejahtera : 85
- Jumlah Keluarga Sejahtera I : 124
- Jumlah Keluarga Sejahtera II : 73
- Jumlah Keluarga Sejahtera III : 110
- Jumlah Keluarga Sejahtera III Plus : 45
- Pasangan usia subur dibawah 20 tahun : 63
- Pasangan usia subur 20 – 29 tahun : 135
|Mattimpa Bujung di Desa Masing
d) Pendidikan : SMP Negeri
:
1 Buah Sekolah Dasar Negeri
:
5 Buah Kelompok Bermain
:
1 Buah Sekolah Diniyah
:
1 Buah 6.
Keadaan budaya
Desa Masing merupakan desa yang terletak di Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng. Suku warga Desa Masing mayoritas adalah Suku Bugis. Bahasa yang digunakan sehari-hari pun adalah bahasa Bugis dan masyarakatnya pun seluruhnya beragama islam sehingga kondisi karakteristik masyarakat Desa Masing sangat kental dengan budaya Bugis serta unsur-unsur keislaman yang ada di tanah Sulawesi Selatan karena hal ini juga didukung dengan jumlah penduduk mayoritas di Desa Masing yang bersuku Bugis dan beragama islam serta tersedianya lingkungan masyarakat yang agamis yang ditunjang dengan faktor sarana dan parasarana yang mendukung untuk terlaksananya kegiatan-kegiatan keagamaan baik itu berupa di masjid maupun di musholla serta tempat- tempat tertentu lainnya.
Contoh nyata dari salah satu tradisi yang masih kental serta masih dipelihara oleh masyarakat Desa Masing yaitu berupa kegiatan
MATTIMPA BUJUNG serta MAPPADENDANG yang merupakan
suatu acara ritual Budaya yang di laksanakan leluhur turun temurun hingga sampai sekarang masih di laksanakan tiap tahunnya sebagai wujud rasa syukur mereka terhadap nikmat yang telah diberikan Allah SWT kepadanya. Kegiatan ini dilaksanakan di tempat tertentu
Selain itu adanya alat-alat musik Bugis seperti kecapi, gambus, dilengkapi dengan adanya kesedian tradisional setempat seperti kesenian
MAPPADENDANG dll. Menjadi salah satu faktor pendorong terhadap
upaya dalam rangka pelestarian budaya bugis di Desa Masing. Berikut kondisi lengkap tentang sosial budaya masyarakat Desa Masing:
7. Keadaan Sarana dan Prasarana Ekonomi Desa Masing
Mattimpa Bujung di Desa Masing
kawasan gambut sehingga memaniungkinkan para warga Desa Masing untuk membuka lahan dan bercocok tanam sebagai petani.
Mayoritas penduduk Desa Masing bermata pencaharian sebagai petani dengan memanfaatkan tanaman pangan seperti padi sawah, padi ladang, ubi-ubian, dan talas. Kemudian hasil dari bercocok tanam tersebut dipergunakan warga Desa Masing untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan digunakan sendiri untuk keluarga atau pun untuk dijual.
Disamping tanaman pangan, warga Desa Masing juga memfungsikan karakter tempat tinggal dengan menanam buah-buahan seperti mangga, rambutan, sawo, dan pisang yang sebagian besar dijual, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Perekonomian yang ada di Desa Masing merupakan aset yang besar bagi pertumbuhan perekonomian penduduk Desa. Selain mayoritas penduduk sebagai petani di Desa Bantarsari tumbuh usaha-usaha kerajinan, warung, toko, home industry, peternakan dan perikanan.
a) Kemampuan Keuangan Desa Kemampuan keuangan desa masih mengandalkan bantuan dari pemerintah sementara untuk pendapatan asli desa dan bantuan pihak ketiga masih sangat kurang.
b) Prasarana dan Sarana Perekonomian Desa
Sarana Jalan. Jalan desa yang merupakan akses menuju pusat kota Kecamatan kondisinya belum semua dan keadanya masih ada yang rusak. Sarana Telekomunikasi dan informasi. Dengan banyaknya alat telekomunikasi yang ada seperti telepon gengam (HP), akses internet membuat komunikasi semakin lancar dan mudah. Disamping itu sebagian keluarga telah memilki sarana TV, Radio, Komputer yang menjadikan pengetahuan perkembangan jaman semakin cepat.
Untuk sat ini Desa Masing telah memilki media informasi yang bisa diakses melalui internet, yaitu berupa website dengan alamat www.desamasing.com 8.
Keadaan Pemerintahan dan Kelembagaan Desa Masing Pemerintahan di Desa Masing ini telah berjalan dengan baik.
Setiap harinya masyarakat mendapatkan pelayanan yang maksimal dari perangkat desanya. Selain itu, setiap program dan kegiatan dari
|Mattimpa Bujung di Desa Masing
ini layak dijadikan sebagai desa unggulan yang mampu memicu potensi desa lain untuk bersaing mengembangkan desanya.
Hubungan antara perangkat desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) pun berjalan dengan sturktur dan koordinasi yang jelas sehingga dapat menginventarisasi segala aspirasi masyarakat untuk dapat direalisasikan dalam berbagai program desa. Ini bisa dilihat dalam proses perencanaan pembangunan yang dilaksanakan setiap tahun selalu diilaksankaan dengan baik melalui forum Musrenbang desa yang selalui diikuti semua pihak yang ada didesa. Namun, dalam penyelenggaraan pemerintahan Desa Masing, masih perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah vertikal karena realisasi program-program desa masih berpegangan pada swadaya masyarakat desa melalui PAD desa yang tentunya belum mencukupi untuk merealisasikan semua program.
Mattimpa Bujung di Desa Masing
STRUKTUR ORGANISASI
PEMERINTAH DESA MASING
KECAMATAN LILIRILAU KABUPATEN SOPPENG
Berdasarkan UU No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa, maka susunan struktur organisasi Pemerintahan Desa adalah sebagai berikut :
STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA (Berdasarkan UU No. 6 Tahun 2014)
Kepala Desa
H. MUHAMMAD TANG BADAN PERMUSYAWARATA N DESA (BPD) LPM / Lembaga Adat, BKAD & BUMDes Sekretaris Desa BABA, S.Sos
Kaur Keuangan RUSMINI Kaur Administrasi MARTAN Kasi
Kesejahteraan Kasi Pembangunan Kasi Pemerintahan Kadus Masing NURDIN Kadus Bureccenge HASTAN KETERANGAN : HUBUNGAN KONSULTATIF KADES & BPD
HUBUNGAN KEMITRAAN KADES DENGAN LPM, LEMBAGA ADAT,
BKAD & BUMDes Kaur UmumSUPRIADI
|Mattimpa Bujung di Desa Masing
BAB II Kumpulan Program Kerja Mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar Angkatan 54 PENANGGUNGJAWAB PROGRAM KERJA: 1. Pelatihan Penyelenggaraan Jenazah Oleh Muh Ramlan 2. Peringatan Isra Mi’raj Oleh Nur Sabrina 3. Kerja Bakti Oleh Rika Musriani 4. Mengajar di Sekolah Dasar Oleh Husnaeni 5. Pelatihan Pembuatan Sabun Cair Oleh Nur Ilmi Usman 6. Pembentukan Remaja Masjid Oleh Suci Mahanani 7. Mengajar di TKA/TPA Oleh Wulandari Pertiwi 8. Festival Anak Sholeh Oleh Takdir Budiman 9. Les Bahasa Inggris Oleh Armadi Jaya
Mattimpa Bujung di Desa Masing
MAHASISWA KKN ANGKATAN KE-54
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
DESA MASING KECAMATAN LILIRILAU KABUPATEN SOPPENG PENYELENGGARAAN JENAZAH Disusun oleh : MUH RAMLAN NIM: 1020113174 JURUSAN EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
KULIAH KERJA NYATA ANGKATAN 54
DESA MASING KEC. LILIRILAU
|Mattimpa Bujung di Desa Masing
BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran Mahasiswa dalam pengembangan pendidikan di masyarakat
dapat diharapkan mampu mengembangkan segala sesuatu yang dimiliki masyarakat menjadi hal yang bernilai dan diperlukan. Kekayaan alam dan kualitas yang ada pada mereka tidak akan diam di tempat, namun mampu melangkah ke dunia luar (secara global) dan diperhatikan oleh bangsa lain. Segala sesuatu yang telah di dapatkan perkuliahan merupakan ilmu yang sifatnya teoritis. Sehingga pada dasarnya perlu untuk mengimplementasikan ilmu-ilmu tersebut dalam dunia nyata, yang dalam tahap sarjana muda adalah dengan melakukan kerja praktek.
Kuliah kerja nyata merupakan mata kuliah wajib yang wajib ditempuh oleh mahasiswa. KKN pada dasar dilaksanakan di masyarakat dan langsung berinteraksi dengan masyarakat sehingga tujuannya untuk mengembangkan daerah sekitar melalui berbagai program yang dirancang. Sehingga dari kedua belah pihak yaitu mahasiswa dan masyarakat dapat saling belajar satu sama lain. Proses pembelajaran ini mahasiswa diharapkan dapat menghubungkan konsep-konsep perkuliahan dengan kehidupan nyata yang ada di masyarakat.
Konsep-konsep yang menjadi program kerja yang dapat diterapkan kemasyarakat adalah melalui penerapan berbagai hasil penelitian dan pengembangan teknologi kepada masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Mahasiswa pelaksana program KKN pun dapat memperoleh pengalaman nyata yang didapatkan langsung dari masyarakat sehingga dapat memperkaya pengalaman teoritis maupun praktek yang diperoleh di perguruan tinggi. Sehingga mahasiswa mengadakan suatu program kerja yang mana hasilnya akan berkenang dan bernilai sehingga nantinya akan membantu didalam kehidupan masyarakat. Adapun program yang usulkan adalah praktek atau pelatihan penyelenggaraan Jenazah. Program tersebut bermaksud untuk membantu merawat Jenazah sesuai dengan ajaran Islam. Persoalan merawat Jenazah menjadi suatu permasalahan dalam masyarakat terutama bagi mereka yang samasekali tidak mengetahui bagaimana tatacara nya memandikan Jenazah, mengkafani jenazah, Maenshalati Jenazah dan menguburkan Jenazah. Berdasarkan uraian
Mattimpa Bujung di Desa Masing Fenomena keberadaan sumber daya manusia dalam membantu
masyarakat menyelenggaraan Jenazah di Desa Masing ini mulai terasa
kurang. Selain itu proses penyelenggaraannya pun kurang sesuai apa
yang dicontohkan oleh Nabi kita. Dalam mengantisipasi hal diatas Kami
Mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar mengadakan Pelatihan
Penyelenggaraan Jenazah. Kegiatan ini berlangsung di Masjid Taqwa Bureccenge Desa Masing dengan jumlah peserta yang mencukupi tentu banyak dari kalangan Orang tua dan Tokoh Masyarakat termasuk para Imam Desa. Sebagai Pemateri dalam kegiatan ini Ustadz Suardi selaku perwakilan dari Kantor Urusan Agama Kec. Lilirilau Kab. Soppeng.
Dalam penjelasannya Ustadz Suardi memberikan beberapa hal yang berkaitan tentang Kematian dan tanda-tandanya. Setelah memberikan penjelasan tentang hal diatas, beliau langsung menuntun tata cara penyelenggaran Jenazah, yang di mulai dari tata cara Memandikan, Mengkafani, Menshalatkan, dan Cara Menguburkan Jenazah. Salah seorang peserta dari kalangan Orang tua dan Tokoh Masyarakat sangat terkesan kegiatan ini karena beliau tidak pernah mengikuti Pelatihan sebelumnya, dan Insya Allah Pelatihan ini akan kembali diselenggarakan oleh Ustadz Suardi beliau siap apabila ada masyarakat yang membutuhkan tenaganya.
D. Permasalahan
Adapun Permasalahan pelaksanaan program kerja tentang pelatihan penyelenggaraan Jeazah di desa Masing sebagai berikut: Berdasarkan hasil survei yang dilakukan selama 3 hari, ditemukan beberapa masalah yang memungkinkan untuk diselesaikan selama masa
Kuliah Kerja Nyata, di antaranya : Masih banyak warga yang belum memahami cara merawat
jenazah Beberapa tata cara merawat jenazah yang berlaku di
masyarakat masih tidak sesuai dengan ajaran islam Masih banyak warga yang belum tahu bacaan dalam shalat
Jenazah Kurangnya sosialisasi dari KUA tentang pentingnya
pelatihan penyelenggaraan Jenazah
|Mattimpa Bujung di Desa Masing E.
No. Nama Barang Jumlah Harga (Rp)
4. Uang Trasportasi
50 Kotak Rp. 30.000
3. Konsumsi
1 Bungkus Rp. 5.000
2. Kapas
15 Meter Rp. 30.000
1. Kain kafan
Dana yang dikeluarkan pada pelaksanaan program Pelatihan penyelenggaraan Jenazah yaitu sebesar Rp. 250.000 dengan rincian sebagai berikut:
Tujuan/ Target
G. Pendanaan
3 April 2017 13.00-selesai Masjid Taqwa Bureccenge
No. Tanggal Waktu Tempat 1.
Pelaksanaan program tentang pelatihan penyelenggaraan Jenazah bertempat di desa masing kecematan lilirilau kabupaten soppeng dengan rincian waktu kegiatan sebagai berikut:
F. Jadwal Pelaksanaan Program
b. Target/sasaran Pada dasarnya KKN (Kuliah Kerja Nyata) mempunyai 2 kelompok sasaran yaitu seluruh Imam dusun di desa masing dan masyarakat setempat.
a. Tujuan Tujuan dari pelaksanaan program kerja adalah untuk mengajarkan dan memberi informasi serta wawasan baru dalam pelatihan penyelenggaraan Jeazah.
1 Orang Rp. 150.000 Total Rp. 215.000
Mattimpa Bujung di Desa Masing
BAB II METODE PELAKSANAAN PROGRAM A. Metode Intervensi Sosial Metode intervensi sosial merupakan metode yang digunakan
dalam praktek lapangan pada Kuliah Kerja Nyata (KKN) terhadap masyarakat di desa masing. Adapun metode yang digunakan dalam pelaksanaan program Pelatihan penyelenggaraan Jenazah adalah dengan menyampaikan jadwal kegiatan, bersosialisasi kemasyarakat dengan menjelaskan tujuan dan manfaat dilaksanakannya program tersebut khususnya pada Tokoh Masyarakat, Imam masjid dan masyarakat secara umum.
B. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat
Pendekatan dalam pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk memulihkan atau meningkatkan kemampuan masyarakat agar mampu berbuat sesuai dengan harkat dan martabat dalam melaksanakan hak-hak dan tanggung jawabnya selaku anggota masyarakat, proses pendekatan ini lebih memungkinkan melaksanakan pembangunan yang memanusiakan yang lebih mengarah kepada bentuk partisipasi dalam perumusan suatu program.
Pendekatan yang dilakukan pada pelaksanaan program Pelatihan penyelenggaraan Jenazah yaitu dengan melakukan sosialisasi di masyarakat ( melalui acara isra’ mi’raj dengan himbauan secara langsung) dan membangun interaksi pada masyarakat secara umum yang menjadi sasaran utama dalam program tersebut.
C. Bentuk Pengabdian 1. Pendampingan Masyarakat
Bentuk pengabdian yang diberikan pada pelaksanaan program pelatihan penyelenggaraan jenazah yaitu dengan cara melatih masyarakat untuk mengetahui cara-cara memandikan, mengkafani, menyalatkan hingga menguburkan jenazah sesuai dengan ajaran agama Islam.
2. Pendidikan Masyarakat
Mahasiswa dan Masyarakat belajar bersama-sama untuk mengetahui cara-cara merawat jenazah, tentu dilatih oleh ustad yang sudah ahli dibidangnya.
|Mattimpa Bujung di Desa Masing
BAB III KONDISI DESA A. Sejarah Desa Desa Masing merupakan salah satu Desa dari dua belas (12) desa
yang ada di Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng. Desa Masing terdiri atas dua ( 2 ) dusun yakni Dusun Masing Dan Dusun Burecenge. Desa Masing adalah desa dengan potensi pertanian yang cukup banyak dan merupakan pemekaran dari Desa Baringeng. Berikut gambaran tentang sejarah perkembangan Desa ini
Pada zaman dahulu terdapat beberapa orang atau kelompok orang yang merasa terkucilkan “ Tau Masiri “ dari orang – orang yang berkuasa pada saat itu. Konon ceritanya kelompok tersebut merasa malu sama pemerintahan saat itu. Maka orang yang tergabung dalam kelompok yang merasa dirinya malu terkucilkan pada saat itu membentuk sebuah wilayah. Itulah asal mulahnya terbentuknya Desa Masing dengan asal Kata “Masiri”.
B. Letak Geografis
Desa Masing adalah sebuah desa yang berada di Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng Provinsi Sulawesi Selatan. Desa Masing memiliki luas wilayah 18.65 Km². batas-batas wilayah administrasi Pemerintahan Desa Masing adalah:
Sebelah Utara : Desa Baringeng Kecamatan Lilirilau
Sebelah Timur : Desa Manciri Kecamatan Ajang Ale
Sebelah Selatan : Desa Parenring Kecamatan Lilirilau
Sebelah Barat : Desa Baringeng dan Desa Lilirilau Luas Wilayah Jumlah luas tanah Desa Masing seluruhnya mencapai 18,65 KM² ha dan terdiri dari tanah darat, dan tanah sawah. Desa Masing merupakan kawasan pedesaan yang bersifat agraris, dengan mata pencaharian dari sebagian besar penduduknya adalah petani dan buruh tani serta sebagian kecil ada yang bergelut di bidang perdagangan, Di samping itu da juga yang berprofesi di bidang pertukangan. Keadaan Peduduk bedasarkan pesebaran wilayah. Berdasarkan Profil Desa pada tahun 2016 jumlah penduduk Desa
Mattimpa Bujung di Desa Masing
Jumlah Perempuan : 1.146 Orang Jumlah Total : 2.224 Orang Desa Masing terletak pada dataran tinggi dan memiliki karakter wilayah yang berbukit-bukit, tidak berawa, tidak terletak pada kawasan gambut sehingga memaniungkinkan para warga Desa Masing untuk membuka lahan dan bercocok tanam sebagai petani.
Mayoritas penduduk Desa Masing bermata pencaharian sebagai petani dengan memanfaatkan tanaman pangan seperti padi sawah, padi ladang, ubi-ubian, dan talas. Kemudian hasil dari bercocok tanam tersebut dipergunakan warga Desa Masing untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan digunakan sendiri untuk keluarga atau pun untuk dijual.
C. Keadaan Sarana dan Prasarana Desa Masing
Desa Masing memiliki Pustu dan mempunyai Polindes yang dikelola oleh bidan Desa, serta 4 unit Posyandu. Berikut daftar posyandu Desa Masing :
- Posyandu Bahagia Lokasi Dusun Masing - Posyandu Sakura Lokasi Dusun Masing - Posyandu Anggrek Lokasi Dusun Masing - Posyandu Asoka Lokasi Dusun Burecenge Jumlah Sekolah yang ada di desa Masing sebagai berikut :
SMP Negeri : 1 Buah
Sekolah Dasar Negeri : 5 Buah Kelompok Bermain : 1 Buah
Sekolah Diniyah : 1 Buah Sedang Jalan desa yang merupakan akses menuju pusat kota Kecamatan kondisinya belum semua baik dan keadaanya masih ada yang rusak. Sarana Telekomunikasi dan informasi. Dengan banyaknya alat telekomunikasi yang ada seperti telepon gengam (HP), akses internet membuat komunikasi semakin lancar dan mudah. Disamping itu sebagian keluarga telah memilki sarana TV, Radio, Komputer yang menjadikan pengetahuan perkembangan jaman semakin cepat. Untuk saat ini Desa Masing telah memilki media informasi yang bisa diakses
|Mattimpa Bujung di Desa Masing
BAB IV DESKRIPSI DAN HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN DESA MASING A. Kerangka Pemecahan Masalah Adapun tahapan-tahapan untuk memecahkan masalah
pelaksanaan program pelatihan penyelenggaraan Jenazah yaitu melakukan observasi yang dilakukan pada minggu ketiga di lokasi, langkah selanjutnya yang ditempuh bersosialisasi pada masyarakat dan imam masjid di desa masing selanjutnya menginformasikan akan pentingnya pelatihan penyelenggaraan jenazah ini untuk dilaksanakan mengingat masih kurangnya pemahaman kita akan pentingnya merawat Jenazah
Rapat Mahasiswa
KKN Desa Masing
Wawancara dengan Observasi SetiapImam Desa Dusun Hasil Pelatihan penyelenggaraan Jenazah
B.
Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelayanan dan Pengabdian
MasyarakatBentuk kegiatan yang dilakukan pada pelaksanaan program penyelengaraan jenazah yaitu memberikan materi berupa teori dan langsung praktek.
Hasil kegiatan yang dilakukan pada pelaksanaan program penyelengaraan jenazah yaitu terlaksana dengan baik dan antusias masyarakat dan Imam Desa. Dengan adanya praktek tersebut sangat
Mattimpa Bujung di Desa Masing
jenazah sangat membantu dalam memahami tatacara merawat jenazah baik itu secara adat maupun aturan ajaran islam. Berikut langkah-langkah penyelenggaraan jenazah :
a. Tata Cara Memandikan Jenazah
Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan/diperhatikan sebelum memandikan jenazah, yaitu sebagai berikut.
1. Siapkan tempat yang layak. Ruang tempat memandikan hendaknya terjaga dari penglihatan orang yang lalu lalang dan merupakan tempat yang memberikan kehormatan bagi jenazah.
2. Siapkan peralatan atau perlengkapannya antara tempat atau alas memandikan jenazah, wadah dan air secukupnya, sabun atau pembersih, kapur barus, air mawar atau daun bidara agar wangi dan tidak bau.
3. Orang yang berhak memandikan adalah muhrim dari si mayit seperti orang tua, suami atau isteri, anak, kerabat dekat, atau orang lain yang sejenis.
4. Dalam memandikan jenazah hendaknya mendahulukan anggota-anggota wudhu dan anggota badan yang sebelah kanan pada waktu mulai menyiramkan air. Memandikan jenazah disunahkan tiga kali atau lebih. Ketentuan aurat tetap berlaku pada pemandian jenazah.
5. Syarat-syarat jenazah yang harus dimandikan yaitu sebagai berikut.
a. Jenazah itu orang muslim atau muslimat
b. Jenazah itu bukan karena mati syahid (mati dalam peperangan membela agama). Hadis rasulullah SAW
“Dari Jabir, sesungguhnya
menyatakan artinya sebagai berikut:
nabi Muhammad SAW telah memerintahkan terhadap orang-orang yang gugur dalam perang uhud supaya dikuburkan dengan darah mereka, tidak dimandikan dan tidak dishalatkan.” (HR Bukhari)
c. Badan atau anggota badannya masih ada walaupun hanya sebagian yang tinggal(apabila karena kecelakaan atau hilang)
Cara memandikan jenazah tersebut adalah sebagai berikut.
1. Jenazah ditempatkan di tempat yang terlindung dari panas matahari, hujan atau pandangan orang banyak. Jenazah ditempatkan pada tempat yang lebih tinggi seperti dipan atau balai-balai.
2. Jenazah diberi pakaian mandi (pakaian basahan) agar auratnya tetap
|Mattimpa Bujung di Desa Masing
4. Membasuh anggota badan si mayyit mulai dari sebelah kanan atas menggunakan gayung/selang/cerek dengan air biasa.
5. Membersihkan kotoran dan najis yang melekat pada anggota badan jenazah dengan sopan dan lemah lembut dengan menggunakan sabun dan kain penggosok mulai dari kepala sampai telapak kaki.
6. Bersihkan mulut, gigi, hidung, telinga mayyit dengan kain termasuk kotoran yang ada pada kuku tangan dan kaki.
7. Jenazah diangkat (agak didudukkan), kemudian perutnya diurut supaya kotoran yang mungkin masih ada di perutnya dapat keluar (Sambil terus diguyur air sabun/wangi-wangian).
8. Menyiramkan air ke seluruh badan sampai merata dari atas kepala hingga sampai ke kaki. Setelah seluruh badan disiram air, kemudian dibersihkan dengan sabun dan disiram kembali sampai bersih. Disunatkan sebanyak tiga kali pembersihan. Hadis nabi Muhammad SAW yang artinya : “Dari Ummu Atiyah r.a. nabi SAW datang kepada
kami sewaktu kami memandikan putri beliau, kemudian beliau bersabda, mandikanlah ia tiga kali atau lima kali atau lebih, kalau kamu pandang lebih baik dari itu, dengan air serta daun bidara dan basuhlah yang terakhir dengan dicampur kapur barus.” (HR Bukhari dan Muslim). Pada riwayat lain, mulailah dengan bagian badannya yang kanan dan anggota wudhu dari jenazah tersebut).
9. Setelah beres, diwudukan dan terakhir disiram dengan air yang dicampur kapur barus, daun bidara, wewangian yang lainnya agar berbau harum.
10. Dikeringkan dengan kain atau handuk, lalu tutup dengan kain panjang.
11. Bawa ke tempat pengkafanan.
b. Tata Cara mengafani Jenazah
1. Siapkan perlengkapan untuk mengafani yaitu sebagai berikut