HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI REMAJA TERHADAP PERAN TEMAN SEBAYA DAN MORAL DISENGAGEMENT DENGAN PERILAKU CYBERBULLYING PADA SISWA SMA DI SURABAYA Repository - UNAIR REPOSITORY

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
i

SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI REMAJA TERHADAP PERAN
TEMAN SEBAYA DAN MORAL DISENGAGEMENT DENGAN
PERILAKU CYBERBULLYING PADA SISWA SMA DI SURABAYA
PENELITIAN KORELASIONAL

Oleh :
BELLA NABILA WIJAYA KRISNAWAN
NIM. 131411133020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2018

i
SKRIPSI


HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI....

BELLA NABILA W. K.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI REMAJA TERHADAP PERAN
TEMAN SEBAYA DAN MORAL DISENGAGEMENT DENGAN
PERILAKU CYBERBULLYING PADA SISWA SMA DI SURABAYA
PENELITIAN KORELASIONAL
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperwatan (S. Kep)
Pada Program Studi Pendidikan Ners Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga

Oleh :
BELLA NABILA WIJAYA KRISNAWAN
NIM. 131411133020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2018

i
SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI....

BELLA NABILA W. K.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ii

SURAT PERNYATAAN
Saya bersumpah bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan belum pernah
dikumpulkan oleh orang lain untuk memperoleh gelar dari berbagai jenjang
pendidikan di Perguruan Tinggi manapun
Surabaya, 31 Juli 2018
Yang Menyatakan


BELLA NABILA WIJAYA KRISNAWAN
131411133020

ii
SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI....

BELLA NABILA W. K.

iii

HALAMAN PERNYATAAN
PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS
Sebagai civitas akademik Universitas Airlangga. Saya yang bertanda tangan di
bawah ini:
Nama
: Bella Nabila Wijaya Krisnawan

NIM
: 131411133020
Program Studi : Pendidikan Ners
Fakultas
: Keperawatan
Jenis Karya : Skripsi
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Airlangga Hak Bebas Royalti Non – eksklusif (Non – exclusive
Royalty Free Right) atas karya saya yang berjudul: “Hubungan antara Persepsi
Remaja Terhadap Peran Teman Sebaya dan Moral Disengagement dengan
Perilaku Cyberbullying pada Siswa SMA di Surabaya” beserta perangkat yang
ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non – esklusif ini Universitas
Airlangga berhak menyimpan, alihmedia / format, mengelola dalam bentuk
pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama
tetap dicantumkan nama saya sebagai penulis / pencipta dan sebagai pemilik Hak
Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya

Surabaya, 31 Juli 2018
Yang menyatakan


Bella Nabila Wijaya Krisnawan
NIM. 131411133020

iii

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
iv

SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI REMAJA TERHADAP PERAN
TEMAN SEBAYA DAN MORAL DISENGAGEMENT DENGAN
PERILAKU CYBERBULLYING PADA SISWA SMA DI SURABAYA
Oleh:
Bella Nabila Wijaya Krisnawan
NIM.131411133020
SKRIPSI INI TELAH DISETUJUI
TANGGAL 26 JULI 2018
Oleh
Pembimbing Ketua


Eka Mishbahatul M.HAS, S.Kep.Ns., M.Kep
NIP. 198509112012122001
Pembimbing

Praba Diyan R, S.Kep.Ns., M.Kep
NIP. 198611092015042002

Mengetahui
a.n Dekan Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga Surabaya
Wakil Dekan I

Dr. Kusnanto, S.Kp., M.Kes
NIP. 196808291989031002

iv
SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI....


BELLA NABILA W. K.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
v

SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI REMAJA TERHADAP PERAN
TEMAN SEBAYA DAN MORAL DISENGAGEMENT DENGAN
PERILAKU CYBERBULLYING PADA SISWA SMA DI SURABAYA
Oleh:
Bella Nabila Wijaya Krisnawan
NIM. 131411133020
Telah diuji
Pada tanggal 31 Juli 2018
PANITIA PENGUJI
Ketua :
Elida Ulfiana, S.Kep.Ns., M.Kep.
NIP. 197910132010122001


(…………….………)

Anggota :
1. Eka Mishbahatul M.HAS, S.Kep.Ns., M.Kep. (…………….………)
NIP. 198509112012122001
2. Praba Diyan Rachmawati, S.Kep.Ns., M.Kep. (…………….………)
NIP. 198611092015042002

Mengetahui
a.n Dekan Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga Surabaya
Wakil Dekan I

Dr. Kusnanto, S.Kp., M.Kes
NIP. 196808291989031002

v
SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI....


BELLA NABILA W. K.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
vi

MOTTO
"Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan."
(Asy Syarh ayat 5-6)
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupannya."
(Al Baqarah ayat 286)
"Jadilah seperti orang asing atau perantau di dunia ini."
(HR. Bukhari)
“Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua ....”
(H.R. At-Tirmidzi, Al-Hakim, & Ath-Thabrani)
“Barang siapa yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, maka Allah
mudahkan jalannya menuju surga.”
(H.R. Muslim)
“If Your Dream is Alive,Then One Day it Will Come True”

-Seo Joo Hyun SNSD-

vi
SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI....

BELLA NABILA W. K.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
vii

UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat, hidayah dan limpahan
karunia–Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Hubungan antara Persepsi Remaja Terhadap Peran Teman Sebaya dan
Moral Disengagement dengan Perilaku Cyberbullying pada Siswa SMA di
Surabaya”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Keperawatan (S. Kep) di Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
Surabaya.

Ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya dan penghargaan yang setinggi –
tingginya penulis ucapkan kepada Eka Mishbahatul M.HAS, S.Kep.Ns., M.Kep.
selaku pembimbing I dan Praba Diyan Rachmawati, S.Kep.Ns., M.Kep. selaku
pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan,
masukan, arahan serta motivasi dalam penulisan skripsi ini.
Penyusunan skripsi ini tak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu
bersama ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Nursalam, M. Nurs., (Hons), selaku Dekan Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga.
2. Dr. Kusnanto, S.Kp., M. Kes., selaku Wakil Dekan I Fakultas
Keperawatan Universitas Airlangga yang telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Elida Ulfiana, S.Kep.Ns., M.Kep selaku ketua penguji yang telah
memberikan saran dan masukan yang bermanfaat dalam menyempurnakan
skripsi ini.
4. Bapak Setho Hadisuyatmana, S.Kep.Ns., M.NS (CommHlth&PC) selaku dosen
penguji proposal yang telah memberikan saran dan masukan yang bermanfaat
dalam menyempurnakan skripsi ini.
5. Ibu Ninuk Dian Kurniawati, S.Kep.Ns., MANP dan Ibu Ilya Krisnana, S. Kep.,
Ns., M. Kep. selaku dosen wali yang selalu memberikan motivasi serta
semangat di masa perkuliahan saya.
6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf pengajar Program Studi Pendidikan Ners
Fakultas Keperawatan UNAIR yang telah mendidik dan membimbing serta
memberikan ilmu selama masa perkuliahan.
7. Drs. Shohib, MM selaku kepala sekolah SMAN 3 Surabaya, Dra. Nuri Maria
Ulfa, M.Pd. selaku kepala sekolah SMAN 4 Surabaya, Drs. H.Moch.Shadali,
MM.Pd selaku kepala sekolah SMAN 9 Surabaya, Drs.H. Nurseno, M.Pd
selaku kepala sekolah SMAN 10 Surabaya, dan Dra. Marlina Kusmawati, M.M
selaku kepala sekolah SMAN 11 Surabaya yang telah memberikan izin untuk
melakukan penelitian di sekolah, serta kepada guru bimbingan konseling dan
staf sekolah yang telah membantu dan memfasilitasi proses pengambilan data
penelitian di sekolah.
8. Seluruh responden yang telah berpartisipasi selama proses pengambilan data
berlangsung.

vii
SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI....

BELLA NABILA W. K.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
viii

9. Bapak Djoko Krisnawan dan Ibu Waslinah selaku orang tua saya selaku orang
tua saya yang selalu memberikan cinta, kasih dan sayangnya serta motivasi dan
selalu menyebut nama saya dalam setiap doanya.
10. Kepada keluarga besar, saya uncapkan terima kasih banyak yang tidak
terhingga atas semua dukungan baik moril maupun materiil serta semangat
untuk penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
11. ABCS (Ayu Tria Kartika Putri, Citra Intan Trisnalia dan Senja Putrisia F.E.)
yang selalu ada untuk memberikan dukungan, bantuan, semangat, motivasi, dan
canda tawa selama masa perkuliahan.
12. Cuawak Squad (Licha, Indah, Tessa, Venni, Anna, Citra, Thaliah, Senja, Ayu)
yang telah memberikan dukungan, bantuan, semangat, motivasi, dan canda
tawa dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
13. Keluarga Kosan Mulyorejo Tengah 52-54 (Elisa, Dwida, Dinda, Nisa, Karina,
mba mel, dinana, laila, nana) yang telah memberikan ilmu, dukungan, semangat
dan motivasi selama proses pengerjaan skripsi ini.
14. Teman – teman di Tangerang, Tunasel, Elastico, serta sahabat saya (Dyah dan
Debby) yang telah memberikan bantuan, dukungan dan semangat.
15. Teman – teman seperjuangan A14, yang telah memberikan bantuan, dukungan,
dan semangat.
16. Teman – teman seperjuangan kelas A1 dan A2 saya ucapkan terima kasih telah
memberikan bantuan, dukungan dan semangat.
17. Teman – teman ROKAI (Avin, Retty) dan KKN Glagahwangi 57 saya ucapkan
terima kasih telah memberikan bantuan, dukungan dan semangat.
18. Semua kucing-kucingku, lagu, film, anime, game yang menemani saya dalam
mengerjakan skripsi ini dan membantu saya menghilangkan kejenuhan.
19. Terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang tidak dapat saya
sebutkan satu persatu, yang telah memberi motivasi dan bantuan hingga
skripsi ini dapat terselesaikan.
Semoga Allah membalas semua kebaikan yang telah membantu penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan
demi perbaikan-perbaikan ke depan. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi
profesi keperawatan. Aamiin Allaahumma Aamiin

Surabaya, 31 Juli 2018

Bella Nabila Wijaya Krisnawan
NIM. 131411133020

viii
SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI....

BELLA NABILA W. K.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ix

ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN ADOLESCENT PERCEPTION TOWARD
PEER ROLE AND MORAL DISENGAGEMENT WITH CYBERBULLYING
BEHAVIOR OF HIGH SCHOOL STUDENTS IN SURABAYA
A Correlation Study
By : Bella Nabila Wijaya Krisnawan
Introduction: The use of the internet often abusing the media by cyberbullying,
including teenagers. One of the factors that influence cyberbullying in adolescents
are peer role and moral disengagement. The purpose of this study is to analyze the
relationship between adolescent perceptions of peer role and moral disengagement
with cyberbullying behavior in high school students in Surabaya. Method: This
research used correlational design with cross sectional approach. The total sample
is 346 high school students in Surabaya done by purposive sampling. Independent
variable of this research are adolescent perception toward peer role and moral
disengagement, dependent variable from this research is cyberbullying behavior.
Data collection was using an online questionnaire by using google forms Peer
Group Role Questionnaire, Moral Disengagement Scale, Cyberbullying and Online
Aggression Survey Instrument and analyzed by Spearman's rho's correlation test
with significance value α ≤ 0.05. Results: The results show a sufficient relationship
between adolescent perception of peer role with cyberbullying offending behavior
(p=0.000; r=-0.518) and weak relationship with cyberbullying victimization value
(p=0.000; r=-0.296), strong relationship between adolescent perception of moral
disengagement with cyberbullying behavior offending value (p=0.000; r=0.721)
and sufficient relation with cyberbullying victimization value (p=0.000; r=0405).
Discussion: Adolescent perceptions of high peer roles and low moral
disengagement reduce the involvement of cyberbullying behavior in high school
students in Surabaya. School nurses are expected to provide health education about
knowledge for adolescents, regarding the importance of preventing cyberbullying
behavior and how to overcome it.

Keywords: peer role, moral disengagement, cyberbullying offending, cyberbullying
victimization adolescent

ix
SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI....

BELLA NABILA W. K.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
x

DAFTAR ISI
Halaman Judul dan Prasyarat Gelar ......................................................................... i
Surat Pernyataan ..................................................................................................... ii
Halaman Pernyataan .............................................................................................. iii
Lembar Persetujuan ............................................................................................... iv
Lembar Penetapan Panitia Penguji ......................................................................... v
Motto ...................................................................................................................... vi
Ucapan Terima Kasih............................................................................................ vii
Abstract .................................................................................................................. ix
Daftar Isi ................................................................................................................. x
Daftar Tabel .......................................................................................................... xii
Daftar Gambar...................................................................................................... xiii
Daftar Lampiran ................................................................................................... xiv
Daftar Singkatan ................................................................................................... xv
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 9
1.3 Tujuan .................................................................................................. 9
1.3.1 Tujuan Umum ............................................................................. 9
1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................................ 9
1.4 Manfaat .............................................................................................. 10
1.4.1 Teoritis ...................................................................................... 10
1.4.2 Praktis ....................................................................................... 10
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 12
2.1 Remaja ............................................................................................... 12
2.1.1 Definisi Remaja ........................................................................ 12
2.1.2 Batasan Usia Remaja ................................................................ 13
2.1.3 Ciri-ciri Remaja ........................................................................ 14
2.1.4 Tahap Perkembangan Masa Remaja ......................................... 17
2.1.5 Tugas Perkembangan Remaja .................................................. 19
2.2 Cyberbullying .................................................................................... 21
2.2.1 Definisi Cyberbullying ............................................................. 21
2.2.2 Karakteristik Cyberbullying Offending dan Victimization ....... 23
2.2.3 Metode dan Bentuk Aktivitas Cyberbullying ........................... 25
2.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Cyberbullying ................... 28
2.2.5 Dampak Cyberbullying ............................................................. 32
2.3 Peran Teman Sebaya ......................................................................... 34
2.3.1 Definisi Teman Sebaya ............................................................. 34
2.3.2 Macam-macam Teman Sebaya ................................................. 35
2.3.3 Fungsi Teman Sebaya ............................................................... 37
2.3.4 Dampak Positif dan Negatif Teman Sebaya ............................. 39
2.4 Moral Disengagement ....................................................................... 40
2.4.1 Pengertian Moral Disengagement ............................................ 40
2.4.2 Mekanisme Moral Disengagement ........................................... 41
2.5 Teori General Aggression Model (GAM) ......................................... 44
2.6 Keaslian Penelitian ............................................................................ 49

x
SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI....

BELLA NABILA W. K.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xi

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS .............................. 57
3.1 Kerangka Konseptual ........................................................................ 57
3.2 Hipotesis ............................................................................................ 60
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 61
4.1 Desain Penelitian ............................................................................... 61
4.2 Populasi, Sampel, dan Sampling ....................................................... 61
4.2.1 Populasi .................................................................................... 61
4.2.2 Sampel ...................................................................................... 62
4.2.3 Besar Sampel ............................................................................ 63
4.2.4 Sampling ................................................................................... 63
4.3 Variabel Penelitian ............................................................................ 64
4.3.1 Variabel Independen ................................................................. 64
4.3.2 Variabel Dependen ................................................................... 64
4.4 Definisi Operasional .......................................................................... 65
4.5 Alat dan Bahan .................................................................................. 67
4.6 Instrumen Penelitian .......................................................................... 67
4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 72
4.8 Uji Validitas dan reliabilitas .............................................................. 73
4.8.1 Uji validitas............................................................................... 73
4.8.2 Uji Reliabilitas .......................................................................... 76
4.9 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data ................................. 77
4.10 Cara Analisi Data .............................................................................. 78
4.11 Kerangka Operasional ....................................................................... 82
4.12 Masalah Etika .................................................................................... 83
4.13 Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 86
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 87
5.1 Hasil Penelitian .................................................................................. 87
5.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian......................................... 87
5.1.2 Karakteristik Demografi Responden ........................................ 92
5.1.3 Distribusi Data Variabel yang Diukur ...................................... 93
5.2 Pembahasan ....................................................................................... 97
5.2.1 Persepsi Remaja terhadap Peran Teman Sebaya pada
Siswa SMA di Surabaya ........................................................... 97
5.2.2 Persepsi Remaja terhadap Moral Disengagement pada
Siswa SMA di Surabaya ......................................................... 100
5.2.3 Perilaku Cyberbullying pada Siswa SMA di Surabaya .......... 102
5.2.4 Hubungan Persepsi Remaja terhadap Peran Teman
Sebaya dengan Perilaku Cyberbullying .................................. 104
5.2.5 Hubungan Persepsi Remaja terhadap Moral
Disengagement dengan Perilaku Cyberbullying .................... 110
BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 116
6.1 Simpulan .......................................................................................... 116
6.2 Saran ................................................................................................ 117
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 119
LAMPIRAN ........................................................................................................ 131

xi
SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI....

BELLA NABILA W. K.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xii

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Keaslian Penelitian .............................................................................. 49
Tabel 4.1 Distribusi Sampel Setiap Sekolah ....................................................... 64
Tabel 4.2 Definisi Operasional ........................................................................... 65
Tabel 4.3 Blue Print Kuesioner Peran Peer Group............................................. 68
Tabel 4.4 Penggolongan Kriteria Skor Berdasar Mean Hipotetik ...................... 69
Tabel 4.5 Kategorisasi Skor Peran Peer Group .................................................. 69
Tabel 4.6 Blue Print Kuesioner Moral Disengagement ...................................... 70
Tabel 4.7 Kategorisasi Skor Moral Disengagement ........................................... 71
Tabel 4.9 Blue Print Kuesioner Perilaku Cyberbullying .................................... 71
Tabel 4.11 Nilai interval untuk Cyberbullying Offending dan Victimization ....... 72
Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Kuesioner Peran Peer Group ............................... 74
Tabel 4.15 Hasil Uji Validitas Kuesioner Moral Disengagement Scale............... 74
Tabel 4.17 Hasil Uji Validitas Kuesioner Cyberbullying and Online
Aggression Survey Instrument (Offending) ......................................... 75
Tabel 4.19 Hasil Uji Validitas Kuesioner Cyberbullying and Online
Aggression Survey Instrument (Victimization) ................................... 75
Tabel 4.21 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian......................................... 76
Tabel 4.23 Analisis Statistik Variabel .................................................................. 79
Tabel 4.25 Interpretasi Hasil Uji Korelasi ............................................................ 79
Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Responden di SMAN 3 Surabaya, SMAN
4 Surabaya, SMAN 9 Surabaya, SMAN 10 Surabaya, SMAN 11
Surabaya .............................................................................................. 92
Tabel 5.2 Distribusi Data Persepsi Remaja terhadap Peran Teman Sebaya
di SMA Kota Surabaya ....................................................................... 93
Tabel 5.3 Distribusi Data Persepsi Remaja terhadap Moral Disengagement
Pada Remaja di SMA Kota Surabaya ................................................. 93
Tabel 5.4 Distribusi Data Perilaku Cyberbullying Offending Pada Remaja
di SMA Kota Surabaya ....................................................................... 94
Tabel 5.5 Distribusi Data Perilaku Cyberbullying Victimization Pada Remaja
di SMA Kota Surabaya ...................................................................... 94
Tabel 5.6 Hubungan antara Persepsi Remaja terhadap Peran Teman Sebaya
dengan Perilaku Cyberbullying di SMA Kota Surabaya .................... 95
Tabel 5.7 Hubungan antara Persepsi Remaja terhadap Moral Disengagement
dengan Perilaku Cyberbullying di SMA Kota Surabaya .................... 96

xii
SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI....

BELLA NABILA W. K.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xiii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Teori General Aggression Model (GAM) Anderson &
Bushman (2002) ............................................................................... 46
Gambar 2.2 Teori General Aggression Model (GAM) (Anderson &
Bushman, 2002) yang dimodifikasi oleh Kowalski et al.
(2014). .............................................................................................. 48
Gambar 4.1 Kerangka Operasional Hubungan antara Persepsi Remaja
terhadap Peran Teman Sebaya dan Moral Disengagement
dengan Perilaku Cyberbullying pada Siswa SMA di Surabaya ....... 82

xiii
SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI....

BELLA NABILA W. K.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xiv

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15

Penjelasan Penelitian Bagi Responden ......................................... 131
Lembar Informed Assent............................................................... 133
Lembar Pengumpulan Data Responden ....................................... 134
Kuesioner Peran Peer Group........................................................ 137
Kuesioner Moral Disengagement Scale ....................................... 139
Kuesioner Cyberbullying and Online Aggression Survey
Instrument ..................................................................................... 141
Hasil Uji Validitas dan Reabilitas ................................................ 143
Tabulasi Data Demografi Responden ........................................... 156
Tabulasi Data Khusus Persepsi Remaja Terhadap Peran
Teman Sebaya .............................................................................. 172
Tabulasi Data Khusus Persepsi Remaja Terhadap Moral
Disengagement ............................................................................. 192
Tabulasi Data Khusus Perilaku Cyberbullying Remaja ............... 211
Hasil Analisis Data ....................................................................... 143
Sertifikat Kelayakan Etik ............................................................. 253
Surat Ijin Penelitian ...................................................................... 254
Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian .................................... 256

xiv
SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI....

BELLA NABILA W. K.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xv

DAFTAR SINGKATAN
ANOVA
DepKes
E-mail
GAM
IM
IPA
KEMKOMINFO
MDS
PASW
PEOU
RI
SEM
SMA
SMP
SMPP
SMS
SPSS
UKS
UNICEF
WHO
WLMSV

: Analysis of Variance
: Departemen Kesehatan
: Electronic Mail
: General Aggression Model
: Instant Messaging
: Interaction Process Analysis
: Kementrian Komunikasi dan Informatika
: Moral Disengagement Scale
: Predictive Analytics SoftWare
: Perceived Ease of Use
: Republik Indonesia
: Structural Equation Modelling
: Sekolah Menengah Atas
: Sekolah Menengah Pertama
: Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan
: Short Message Service
: Statistical Product and Service Solutions
: Unit Kesehatan Sekolah
: United Nations Children's Fund
: World Health Organization
: Weighted Least Means Square Variance

xv
SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI....

BELLA NABILA W. K.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap tahunnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sangat
berkembang dengan pesat, termasuk penggunaan internet. Margono et al., (2014)
berpendapat bahwa Indonesia memiliki potensi pertumbuhan penggunaan media
sosial sebagai media komunikasi untuk berbagi informasi. Penggunaan internet
dapat memberikan dampak positif maupun negatif. Dampak positif penggunaan
internet diantaranya membantu dalam mencari informasi dan menyelesaikan tugas
(Mayangsari, 2015). Dampak negatif dari penggunaan internet dan teknologi
komunikasi lainnya adalah pengunaannya dijadikan media baru dalam
mengintimidasi seseorang atau biasa disebut cyberbullying (Margono, Yi &
Raikundalia, 2014). Menurut İçellioğlu & Özden (2014), cyberbullying menjadi
masalah penting yang muncul bersamaan dengan meningkatnya penggunaan
internet dan perangkat teknologi lainnya. Kowalski et al., (2014) menyimpulkan
dari penelitian sebelumnya bahwa baik korban maupun pelaku cyberbullying dapat
memunculkan perilaku maladaptif, kecemasan dan depresi, penurunan harga diri,
kontrol diri rendah, kesehatan fisik yang buruk, kesepian, keinginan mencederai
diri, dan bunuh diri.
Data statistik dari Kementrian Komunikasi dan Informatika pada tahun 2013,
pengguna internet di Surabaya mencapai sekitar 965 ribu pengguna. Menurut survei
yang dilakukan oleh Kaman (2007) tentang cyberbullying di 40 negara termasuk
Indonesia pada 2005 sampai 2006, hasilnya adalah Indonesia menempati peringkat
ketiga setelah Jepang dan Korea Selatan (Margono, Yi & Raikundalia, 2014).

1
SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI....

BELLA NABILA W. K.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2

Survei yang dilakukan oleh Ipsos tahun 2012 dengan melibatkan 18.687 orang di
24 negara termasuk Indonesia, menemukan bahwa kesadaran masyarakat Indonesia
tentang cyberbullying cukup tinggi yaitu 91%, dari jumlah tersebut sebanyak 53%
responden mengetahui bahwa telah terjadi cyberbullying di lingkungan sekitarnya
dan sebanyak 60% responden mengatakan bahwa cyberbullying paling banyak
terjadi di media sosial Facebook (Gottfried, 2012). Penelitian yang dilakukan oleh
Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan UNICEF pada
tahun 2011 hingga 2013 yang dirilis Februari 2014 yang melibatkan 400 anak dan
remaja di 11 provinsi di Indonesia dengan rentang usia 10 hingga 19 tahun
menyatakan sebagian besar remaja di Indonesia telah menjadi korban
cyberbullying. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa sebanyak 42%
responden menyadari adanya perilaku cyberbullying dan 13% responden mengaku
telah menjadi korban cyberbullying dengan bentuk hinaan dan ancaman.
Cyberbullying merupakan salah satu jenis bullying yang terjadi melalui internet,
telepon genggam, atau teknologi informasi lainnya (Huang & Chou, 2010).
Cyberbullying didefinisikan sebagai perilaku yang disengaja dan diulang-ulang
yang mencakup penghinaan, cyber-stalking, pengucilan, penganiayaan, dan
pelecehan yang dilakukan melalui komputer, telepon seluler dan perangkat
elektronik lainnya. Berbagai media tersebut digunakan sebagai tindakan agresif
oleh kelompok atau individu kepada orang lain, dan korban tidak dapat dengan
mudah menghindarinya (Hinduja & Patchin, 2009). Mesch (2009) dalam Notar,
Padgett & Roden (2013), cyberbullying paling sering muncul dari masalah
hubungan (perpisahan, iri, intoleransi, dan perselisihan) dan korban mengalami
dampak negatif yang kuat (terutama pada kesejahteraan sosialnya). Menurut

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI....

BELLA NABILA W. K.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3

Willard (2007), jenis cyberbullying dibagi menjadi tujuh yaitu; flaming,
harassment, denigration, impersonating, outing and trickery, exclusion, dan
cyberstalking.
Sarwono (2004) menyatakan bahwa remaja belum mampu memilah aktivitas
internet maupun media komunikasi yang bermanfaat, Qomariyah (2011) juga
menambahkan bahwa remaja juga cenderung mudah terpengaruh oleh lingkungan
sosial mereka tanpa mempertimbangkan terlebih dulu efek positif atau negatif yang
akan diterima saat melakukan aktivitas internet tertentu. Salah satu faktor yang
mungkin mempengaruhi perilaku cyberbullying di kalangan remaja adalah
pengaruh dari teman sebaya atau peer group. Menurut Sarwono (2004), remaja
berada pada tahap krisis identitas, cenderung mempunyai rasa keingintahuan yang
tinggi, selalu ingin mencoba hal-hal baru, dan mudah terpengaruh dengan temanteman sebayanya (peer group). Kelompok teman sebaya pada remaja biasanya
memiliki pengaruh lebih besar terhadap kecenderungan perilaku yang dipilih
seorang remaja, dibandingkan dengan dasar kecenderungan kenakalan yang
memang dimiliki oleh remaja itu sendiri (Hinduja & Patchin, 2013).
Pernyataan di atas dibuktikan dari penelitian oleh Pradana (2015) yang hasilnya
semakin positif peran peer group dengan remaja, maka perilaku cyberbullying pada
remaja semakin rendah. Perilaku cyberbullying tidak akan dilakukan oleh remaja
yang memiliki hubungan yang dekat dengan peer group, dan apabila terjadi
perselisihan mereka menyelesaikannya dengan cara bermusyawarah. Namun,
dalam penelitian ini masih ditemukan siswa yang beranggapan bahwa memiliki
kelompok peer group sebagai hal yang membanggakan dan siswa cenderung lebih
senang untuk mendengarkan nasihat temannya atau peer group daripada orang tua

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI....

BELLA NABILA W. K.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4

atau guru. Selain itu, siswa cenderung mengarah kepada pengaruh buruk peer
group, seperti perilaku negatif dari kesenangan siswa yang membahas keburukan
orang lain dengan kelompok peer group mereka (Pradana, 2015).
Faktor lainnya seperti moral disengagement juga dapat mempengaruhi perilaku
cyberbullying (Mayangsari, 2015). Bandura (1999) mendifinisikan moral
disengagement sebagai suatu proses pemikiran sosial di mana rata-rata orang
mampu melakukan perbuatan yang dapat menyakiti orang lain (Hymel, Rockehenderson, & Bonanno, 2005). Penelitian yang baru dilakukan di China
membuktikan bahwa moral disengagement yang lebih tinggi, memungkinkan
berkaitan dengan perilaku cyberbullying (Yang et al., 2018). Bauman (2010)
berpendapat bahwa dunia teknologi mungkin menjadi sebuah konteks sosial yang
mendorong moral disengagement seseorang untuk melakukan cyberbullying. Hal
ini dikarenakan karakteristik dari komunikasi online seperti anonimitas, jarak, tidak
terlihatnya korban cyber dan dianggap hanya sebagai lelucon, sehingga pelaku
cyberbullying tidak sepenuhnya menyadari tingkat keparahan yang dilakukannya
(Tanrikulu & Campbell, 2015).
Teori perkembangan psikososial Erik Erikson (1950, 1963) menjelaskan bahwa
remaja masuk ke dalam tahapan kelima yaitu tahap identity versus identity
confusion. Di dalam tahap ini Erikson menyebutkan istilah psychosocial
moratorium, yaitu suatu transisi para remaja, dari anak-anak yang masih
membutuhkan tuntunan, menuju ke masa dewasa dimana remaja mulai
menanggung beban tanggung jawabnya sendiri. Pada tahap ini remaja yang berhasil
dalam mengatasi krisis jati dirinya maka akan membentuk pribadi yang sukses dan
diterima oleh masyarakat, sedangkan remaja yang tidak mampu menanggulangi

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI....

BELLA NABILA W. K.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5

konflik kebutuhan dan krisis identitas di dalam dirinya akan terjatuh ke dalam suatu
kondisi yang disebut sebagai identity confusion. Para remaja yang kehilangan
identitas dirinya dan tidak berhasil dalam meregulasi konflik di dalam dirinya ini
cenderung mudah mendapatkan masalah di lingkungannya, baik di dalam
lingkungan sekolah maupun keluarga dan masyarakat (Santrock, 2012).
Dampak dari identitiy confusion ini sendiri bisa jadi salah satu dari dua kondisi
berikut ini, yaitu; (1) individu akan menarik diri dan mengisolasi dirinya dari
masyarakat dan sosial, seperti teman-teman dan keluarga, atau (2) individu jatuh
terbenam di dalam dunianya dengan teman-temannya dan kehilangan identitasnya
di dalam kerumunan orang-orang tersebut. Dua kemungkinan ini yang paling dekat
dan menjelaskan mengapa kebanyakan kasus cyberbullying terjadi pada remaja.
Bila seorang remaja ada pada kondisi pertama, besar kemungkinannya ia menjadi
korban dari cyberbullying, karena individu tersebut mengisolasi dirinya sendiri.
Sementara para pelaku cyberbullying sendiri besar kemungkinannya merupakan
remaja ada pada kondisi kedua, mereka akan melakukan tindak kejahatan melalui
media internet karena adanya pengaruh dari teman-teman sebayanya (Santrock,
2012).
Cyberbullying dalam dunia maya berpengaruh besar pada kehidupan remaja,
dalam hal ini Juvonen (2008) menjelaskan bahwa para remaja enggan memberitahu
orang tuanya mengenai insiden-insiden online yang terjadi pada remaja, hal ini di
karenakan remaja tidak mau orang tuanya membatasi kegiatan online yang remaja
lakukan. Oleh karena itu, Juvinen (2008) berkesimpulan bahwa cyberbullying bisa
menjadi beban bagi para remaja karena dapat terjadi dalam kurun waktu yang lama.
Menurut Wiederhold (2014), korban yang mengalami cyberbullying mungkin akan

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI....

BELLA NABILA W. K.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
6

mengalami gejala depresi, keinginan melukai diri sendiri, dan yang paling buruk
adalah bunuh diri (Shim & Shin, 2015). Penelitian yang dilakukan oleh Hinduja
dan Patchin (2011) dengan melibatkan 2.000 anak sekolah menengah atas di
Amerika Serikat mengungkapkan bahwa 20% dari responden dilaporkan memiliki
pemikiran yang serius mengenai percobaan bunuh diri, sedangkan 19% dilaporkan
telah melakukan percobaan bunuh diri. Hasil penelitian tersebut mengungkapkan
fakta bahwa korban merasa depresi, sedih, dan frustasi (Hinduja & Patchin, 2011).
Studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 23 Maret 2018 di SMA Negeri
9 Surabaya, yang dilakukan dengan mewawancarai 12 siswa (enam perempuan dan
enam laki-laki) secara acak mendapatkan hasil bahwa lima orang mengaku pernah
melakukan cyberbullying, satu siswa mengaku pernah menjadi korban
cyberbullying, dan enam orang mengaku menjadi bystander atau yang melihat
kejadian cyberbullying. Baik pelaku, korban, dan bystander mengaku mereka
pernah menjadi ketiganya. Bentuk cyberbullying yang pernah mereka lakukan
diantaranya meghina dengan kata-kata kasar (dua orang), memanggil dengan
julukan tertentu secara terus menerus (dua belas orang), membicarakan rahasia
orang lain kepada teman kelompoknya (lima orang), melakukan blocking pada akun
temannya (satu orang), menyebarkan gossip untuk memperburuk korban (dua belas
orang) dan mengirimkan gambar (meme) ke kalangan umum (tiga orang). Mereka
menganggap bahwa yang mereka lakukan hanyalah sebatas bercanda atau karena
mengikuti dari perilaku teman kelompoknya, dan tidak mengetahui bahwa tindakan
yang mereka lakukan adalah bentuk dari perilaku cyberbullying. Hasil dari
wawancara juga ditemukan bahwa dua siswa yang pernah terlibat cyberbullying,
mereka mengaku bahwa di kehidupan nyata mereka mengalami perselisihan dan

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI....

BELLA NABILA W. K.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
7

sama-sama tidak mau berkomunikasi satu sama lain saat di sekolah untuk waktu
yang cukup lama, padahal menurut Hurlock (2004) remaja butuh diakui di
lingkungannya karena berada dalam masa pencarian jati diri seseorang dan jika
terjadi peer pressure atau tekanan dari teman sebaya maka akan membuat remaja
melakukan hal-hal yang bukan dirinya, seperti perilaku negatif (Pradana, 2015).
Poland (2010), mengungkapkan bahwa beberapa upaya untuk memberantas
cyberbullying di sekolah meliputi pemberian edukasi mengenai cyberbullying
kepada guru-guru dan orang tua, serta membatasi penggunaan telepon selular oleh
siswa ketika mereka berada di sekolah. Teknik lain yang dapat dilakukan adalah
assertive training atau metode pelatihan untuk membantu seseorang agar dapat
mengekspresikan diri secara nyaman dan lancar dalam situasi yang sebelumnya.
Peran konselor dalam assertive training sangat dibutuhkan yaitu dengan berusaha
memberikan keberanian dalam diri individu, termasuk korban cyberbullying
(Willis, 2009). Korban cyberbullying diharapkan dapat mempraktikan kecakapankecakapan bergaul yang diperoleh dari teknik assertive training, sehingga mereka
mampu mengatasi ketidakmampuannya, mempelajari cara mengungkapkan
perasaan dan pikiran mereka secara lebih terbuka, sekaligus disertai keyakinan
bahwa mereka berhak untuk menunjukkan reaksi (Corey, 2009).
Perawat komunitas sebagai pelaksana asuhan keperawatan di sekolah
mempunyai peran untuk mengkaji masalah kesehatan baik fisik maupun mental
siswa, mengumpulkan data, analisis data, dan merumuskan prioritas masalah.
Perawat sekolah dapat melakukan perawatan sesaat (day care) kepada seluruh
warga di lingkungan institusi pendidikan, seperti melaksanakan program
pemeriksaan

SKRIPSI

kesehatan

secara

keseluruhan

(screening),

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI....

mempertahankan

BELLA NABILA W. K.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
8

kesehatan, dan memberikan pendidikan kesehatan (Efendi & Makhfudli, 2013).
Perawat memiliki peran dan fungsi yang penting dalam upaya pelayanan kesehatan
utama (Primary Health Care) yang lebih berfokus pada upaya promosi dan
pencegahan dampak dari perilaku cyberbullying kepada remaja yaitu dengan
memberikan pengetahuan bagi remaja terkait pentingnya pencegahan perilaku
cyberbullying dan cara penanggulangannya (Gaffar, 1999 dalam Annisa, 2012).
Fungsi perawat sebagai provider (pelaksanaan) lebih kepada kemampuan
perawat sebagai penyedia layanan keperawatan (praktisi) yang mempunyai
pengetahuan perilaku penyimpangan pada remaja, keterampilan, sikap empati
dalam pemberian asuhan keperawatan sehingga mempunyai kemampuan bekerja
secara mandiri maupun kolaborasi. Peran perawat di sekolah lebih difokuskan pada
anak di tatanan pendidikan

guna memenuhi kebutuhan anak dengan

mengikutsertakan keluarga maupun guru di sekolah dalam perencanaan pelayanan
kesehatan. Keperawatan kesehatan di sekolah merupakan salah satu jenis pelayanan
kesehatan yang ditunjukkan untuk mewujudkan kemandirian siswa untuk hidup
sehat, serta menciptakan lingkungan dan suasana sekolah yang sehat (Riziqin,
2014).
Berdasarkan dari pernyataan dan fenomena di atas, cyberbullying pada remaja
perlu dikaji kembali dan segera ditangani, sehingga dapat mencegah terjadinya
trauma pada remaja, baik fisik maupun psikologis yang ditimbulkan. Secara umum,
sikap seseorang terhadap sesuatu merupakan faktor penting dalam membentuk
tingkah lakunya yang relevan dengannya, demikian pula dengan sikap seseorang
terhadap niat berperilakunya terkait dengan cyberbullying (Shim & Shin, 2015).
Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku cyberbullying adalah peran teman

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI....

BELLA NABILA W. K.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
9

sebaya dan moral disengagement atau pelepasan moral. Fokus tujuan penelitian ini
adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara persepsi remaja terhadap peran
teman sebaya dan moral disengagement dengan perilaku cyberbullying pada anak
usia remaja di SMA dengan menggunakan teori General Aggression Model (GAM)
oleh Anderson & Bushman (2002) yang sudah dimodifikasi oleh Kowalski et al.
(2014).

1.2 Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan antara persepsi remaja terhadap peran teman sebaya dan
moral disengagement dengan perilaku cyberbullying pada siswa SMA di Surabaya?

1.3 Tujuan
1.3.1

Tujuan Umum
Menjelaskan hubungan antara persepsi remaja terhadap peran teman sebaya

dan moral disengagement dengan perilaku cyberbullying pada siswa SMA di
Surabaya.
1.3.2

Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi persepsi remaja terhadap peran teman sebaya pada siswa
SMA di Surabaya.
2. Mengidentifikasi persepsi remaja terhadap moral disengagement pada
siswa SMA di Surabaya.
3. Mengidentifikasi perilaku cyberbullying pada siswa SMA di Surabaya.
4. Menganalisis hubungan antara persepsi remaja terhadap peran teman sebaya
dengan perilaku cyberbullying pada siswa SMA di Surabaya.

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI....

BELLA NABILA W. K.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
10

5. Menganalisis

hubungan

antara

persepsi

remaja

terhadap

moral

disengagement dengan perilaku cyberbullying pada siswa SMA di
Surabaya.

1.4 Manfaat
1.4.1

Teoritis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi ilmiah yang

dapat digunakan sebagai penelitian selanjutnya dan sebagai kerangka dasar dalam
mengembangkan ilmu Keperawatan Komunitas pada remaja tentang perilaku
cyberbullying.
1.4.2

Praktis

1. Manfaat bagi siswa, memberikan informasi dan pemahaman kepada siswa
mengenai perilaku cyberbullying, sehingga diharapkan dapat mengurangi
tindakan cyberbullying yang terjadi dikalangan remaja. Selain itu, dapat
bermanfaat untuk mempersiapkan pertumbuhan dan perkembangan remaja.
Manfaat bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar
pertimbangan untuk membuat peraturan dalam upaya mencegah dampak
yang ditimbulkan dari tindakan cyberbullying. Pihak sekolah juga dapat
menjalin kerjasama dengan keluarga maupun pelayanan kesehatan apabila
menemukan siswa yang terkena dampak negatif dari cyberbullying, agar
siswa tersebut segera mendapatkan treatment atau rehabilitas..
2. Manfaat bagi perawat UKS, diharapkan menjadi sumber dan referensi bagi
keperawatan komunitas dalam sekolah guna mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan fisik, kesehatan mental, dan kesehatan lingkungan.

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI....

BELLA NABILA W. K.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
11

Selain itu, dapat membantu perawat dalam upaya pelayanan kesehatan
utama (primary health care) yang lebih berfokus pada preventif dan
promotif yaitu dengan memberikan pendidikan untuk pengenalan dan
pencegahan atau pengendalian masalah kesehatan pada remaja.
3. Manfaat bagi masyarakat, memberikan informasi dan pemahaman kepada
masyarakat umum mengenai perilaku cyberbullying pada remaja, serta
dapat membuat regulasi yang tepat untuk melindungi remaja dari pengaruh
negatif yang ditimbulkan, sehingga diharapkan dapat mengurangi tindakan
cyberbullying yang terjadi dikalangan remaja.

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI....

BELLA NABILA W. K.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Remaja
2.1.1

Definisi Remaja
Masa remaja adalah periode di mana seorang individu mengalami

perubahan fisik, prikologis, dan emosional yang besar (WHO, 2011). Remaja
berasal dari bahasa Latin adolescere (kata bendanya, adolescentia yang berarti
remaja) yang artinya “tumbuh” atau “tumbuh menuju dewasa”. Istilah adolescence
memiliki arti luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik
(Hurlock 2004 dalam Alkatiri, 2017). Menurut Santrock (2003), masa remaja
adalah masa perkembangan transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa
yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial. Menurut DepKes RI
(2005), masa remaja merupakan suatu proses tumbuh kembang yang
berkesinambungan atau masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa muda
(Pradana, 2015).
Masa remaja ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan yang sangat
cepat. Selama tahap ini, ukuran tubuh, kekuatan dan kemampuan reproduksi mulai
berkembang. Kemampuan individu untuk berpikir abstrak dan kritis juga
berkembang bersama dengan kesadaran diri, serta ada pula peningkatan pada
kontrol emosi. Hubungan sosial pada masa remaja mulai berpindah dari lingkup
keluarga ke jaringan yang lebih luas seperti teman-teman, orang dewasa yang
dihormati lainnya di dalam komunitas, dan juga orang dewasa di media (seperti
penyayi dan bintang film), sehingga membuat remaja memainkan peran yang lebih

12
SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI....

BELLA NABILA W. K.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
13

signifikan. Remaja juga mengalami perubahan dalam harapan dan persepsi sosial,
yang membutuhkan peningkatan kematangan emosi (WHO, 2011).
World Health Organization (WHO) (dalam Sarwono, 2004) mendefinisikan
remaja berdasarkan tiga kriteria yaitu biologik, psikologik, dan sosial ekonomi.
Berikut tiga definisi tersebut (Alkatiri, 2017):
1. Definisi remaja dalam kriteria biologik adalah masa ketika individu
berkembang dari saat pertama kali individu menunjukkan tanda-tanda
seksual sekunder sampai saat mencapai kematangan seksual.
2. Definisi remaja dalam kriteria psikologik adalah masa ketika individu
mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanakkanak menjadi dewasa.
3. Definisi remaja dalam kriteria sosial ekonomi adalah suatu masa ketika
terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada
keadaan yang relatif lebih mandiri.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
definisi remaja adalah periode atau masa transisi dari masa anak-anak menuju ke
masa

dewasa

ditandai

dengan

pertumbuhan

dan

perkembangan

yang

mempengaruhi biologis, psikologis, dan sosial ekonomi.
2.1.2

Batasan Usia Remaja
Menurut Santrock (2003) sebagian besar masyarakat dan kebanyakan

budaya, masa remaja pada umumnya dimulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir
pada usia 18-22 tahun (Notoatdmojo, 2007). Hurlock (2004) mengelompokkan
masa remaja menjadi dua yaitu masa awal remaja yang berlangsung dari usia 13
tahun sampai 16 tahun atau 17 tahun, dan akhir masa remaja dimulai dari 16 atau

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI....

BELLA NABILA W. K.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
14

17 tahun sampai 18 tahun. DepKes RI (2009) mengelompokkan usia remaja
menjadi dua kategori yaitu masa remaja awal berusia 12 sampai 16 tahun dan
remaja akhir berusia 17 sampai 25 tahun serta belum kawin (Pradana, 2015).
Batasan usia remaja menurut WHO adalah 10 sampai 19 tahun. WHO (World
Health Organizatioin), mengelompokkan masa remaja menjadi tiga tingkatan yang
berdasarkan usianya yaitu, remaja awal atau early adolescence (10-15 tahun),
remaja menengah atau middle adolescence (14-17 tahun) dan remaja akhir atau late
adolescence (16-19 tahun) (WHO, 2011).
2.1.3

Ciri-ciri Remaja
Menurut (Hurlock 2004 dalam Alkatiri 2017), masa remaja memiliki ciri-

ciri tertentu yang membedakannya dengan periode sebelum dan sesudahnya. Citriciri tersebut adalah :
1. Masa remaja sebagai periode yang penting
Pada masa remaja perkembangan fisik dan mental yang cepat menimbulkan
perlunya penyesuaian mental serta perlunya membentuk sikap, nilai dan
minat baru. Masa remaja dikatakan periode penting karena akibatnya yang
penting terhadap fisik dan perilaku serta menimbulkan efek jangka panjang
pada remaja.
2. Masa remaja sebagai periode peralihan
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju
masa dewasa. Pada masa ini, remaja bukan lagi seorang anak dan juga
bukan orang d