USULAN PROGRAM IPTEK BAGI INOVASI DAN KREATIVITAS KAMPUS (IbIKK)

USULAN PROGRAM

  

IPTEK BAGI INOVASI DAN KREATIVITAS KAMPUS (IbIKK)

IbIKK Produk Inovasi Peralatan Laboratorium Sain

  

Oleh :

Yohandri, M.Si, Ph.D : 0025077807 (Ketua) Dr. Yulkifli, S.Pd., M.Si. : 0002077306 (Anggota) nggota)

  

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2016

INDENTITAS DAN URAIAN UMUM

  4 Zulhendri K, S.Pd., M.Si

  10. Rencana luaran yang ditargetkan  Jurnal nasional/prosiding (Tiap Tahun)  Draft Journal internasional (Tahun 3)  Draft buku ajar (Tahun 3)  Publikasi pada media masa

  9. Konstribusi mendasar pada khalayak sasaran Hadirnya produk inovasi peralatan laboratorium sain yang berkualitas dan terjangkau diharapkan dapat memberikan pengalaman laboratorium kepada peserta didik dan pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

  8. Permasalahan yang ditemukan dan solusi yang ditawarkan Permasalahan : Minim dan mahalnya peralatan laboratorium sain Solusi : Produksi inovasi peralatan laboratorium sain yang berkualitas dan terjangkau

  7. Mitra yang terlibat (jika ada)

  6. Lokasi Pengabdian kepada Masyarakat : Kampus UNP Air Tawar, Padang

  : Rp. 158.000.000  Tahun ke-2 : Rp. 157.500.000  Tahun ke-3 : Rp. 157.500.000

  5. Usulan biaya DRPM Ditjen Penguatan Risbang  Tahun ke-1

  4. Masa Pelaksanaan Mulai : bulan Maret tahun 2017 Berakhir : bulan Desember tahun 2019

  3. Objek (khalayak sasaran) Pengabdian kepada Masyarakat: Dunia pendidikan (sekolah menengah dan perguruan tinggi)

  10

  UNP

  Fisika Jurusan Fisika

  Anggota Pendidikan

  1. Judul Pengabdian Kepada : IbIKK Produk Inovasi Peralatan Laboratorium Sain Masyarakat

  2. Tim Pelaksana No Nama Jabatan

  Manajemen UNP

  Manajemen Jurusan

  Anggota Ekonomi

  3 Perengki Susanto, S.E, M.Sc

  10

  UNP

  2 Dr.Yulkifli, M.Si Anggota Sensor Jurusan Fisika

  12

  UNP

  Instrumentasi Jurusan Fisika

  1 Yohandri, Ph.D Ketua Fisika

  Waktu (jam/ minggu)

  Instansi Asal Alokasi

  Bidang Keahlian

  10

  

DAFTAR ISI

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  RINGKASAN

  Kegiatan IbIKK ini dalam jangka panjang bertujuan untuk menjadi basis produksi dan pengembangan inovasi peralatan laboratorium sain di wilayah Sumatera sebagai muara dari hasil penelitian yang dilakukan di perguruan tinggi. Sementara, target dari kegiatan ini adalah lahirnya berbagai produk inovasi peralatan laboratorium yang terjangkau dan berkualitas serta dapat digunakan dalam menunjang pendidikan sain baik di sekolah maupun di perguruan tinggi. Disamping itu, beberapa produk yang dihasilkan ditargetkan dapat memperoleh HKI atau paten. Untuk mencapai tujuan dari IbIKK, berbagai tahapan dan metode perlu dilakukan meliputi kajian kebutuhan yang dilakukan melalui analisis kurikulum pendidikan, disain dan simulasi sistem yang akan dikembangkan, perakitan peralatan, uji coba dan karakteriasi alat, standarisasi produk, pembuatan pentunjuk penggunaan dan panduan praktikum, uji coba pasar untuk mengetahui respon konsumen, packaging, promosi dan pemasaran. Disamping peralatan yang dilahirkan dari analisis kebutuhan, program ini juga dapat mengembangkan peralatan tertentu sesuai dengan permintaan dan pesanan dari konsumen. Tahap-tahap pengembangan peralatan dilakukan di Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi serta ruang workshop Jurusan Fisika Universitas Negeri Padang.

  Rencana kegiatan IbIKK ini disusun untuk jangka waktu tiga tahun mulai tahun 2017 hingga 2019. Pada tahun pertama, kegiatan difokuskan pada analisis kurikulum untuk mengetahui spesifikasi produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Berdasarkan hasil analisis, beberapa produk kemudian dikembangkan sesuai dengan tahap-tahap pada metode dan dilakukan uji coba pasar. Pada tahun pertama ini ditargetkan 4-5 jenis produk sudah dapat dipasarkan. Untuk tahun kedua, produksi peralatan lebih ditingkatkan baik dalam hal jumlah maupun jenis alat dengan target mencapai 10 jenis. Penyempurnaan alat juga terus dilakukan dan diharapkan pada tahun kedua ini sudah memenuhi SNI. Pada tahun ketiga, jenis peralatan yang diproduksi sudah lengkap mencapai 15 jenis dan promosi produk sudah mencapai wilayah Sumatera. Luaran kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan berbagai produk yang memiliki HKI dan paten. Dalam tahap pengembangan, beberapa alat hasil pengembangan akan diseminasikan pada forum seminar dan journal nasional. Diakhir tahun kegiatan, sebuah buku tentang pengembangan peralatan laboratorium sain yang telah dilakukan diharapkan dapat diterbitkan. Disamping itu, setiap peralatan yang diproduksi akan dilengkapi dengan petunjuk penggunaan dan panduan praktikum.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi Peralatan laboratoium merupakan sarana yang sangat penting dalam

  melakukan kegiatan praktikum dan eksperimen dalam proses pendidikan. Kualitas pendidikan ditentukan oleh tersedianya alat-alat praktikum atau eksperimen yang berkualitas. Namun kondisi saat ini, masih banyak lembaga pendidikan dan laboratorium yang tidak memiliki peralatan untuk melakukan kegiatan eksperimen atau praktikum. Disisi lain, kondisi alat yang ada saat ini juga sudah memprihatinkan karena ketidakmampuan dalam menggunakan, merawat, serta tidak tersedianya tenaga dan biaya untuk perbaikan peralatan.

  Saat ini, pengadaan peralatan laboratorium di Indonesia didominasi oleh perusahaan asing dan pengusaha Indonesia hanya sebagai penyalur dari produk luar negeri. Disamping harga yang mahal, produk import juga membutuhkan penanganan yang khusus sehingga sulit untuk diperbaiki jika bermasalah. Beberapa perusahaan Indonesia seperti “Pudak Saintifik” sudah mulai berkompetisi dengan perusahaan asing, namun masih belum dapat bersaing dengan baik karena produk-produk yang ditawarkan umumnya masih berbentuk analog dan mekanik. Disamping itu, produsen hanya menjual produk tanpa dilengkapi dengan pedoman dan panduan yang memadai sehingga peralatan yang sudah dimiliki konsumen tidak dapat digunakan secara optimal.

  Berdasarkan analsis situasi di atas, maka program IbIKK yang diajukan ini bertujuan untuk menghadirkan peralatan laboratorium sain yang dapat bersaing dengan produk perusahaan nasional maupun peralatan import. Peralatan laboratorium sain yang ditawarkan dikembangkan berbasis digital dan dilengkapi dengan berbagai sensor sehingga memiliki akurasi dan presisi data yang sangat baik. Keunggulan dari produk yang ditawarkan adalah alat bekerja secara digital berbasis sensor, harga sangat terjangkau, perawatan lebih murah, konsumen mendapatkan petunjuk dan pelatihan penggunaan alat, dilengkapi dengan modul praktikum dan jaminan purna jual lebih baik. Untuk kebutuhan tertentu, alat yang dikembangkan juga dapat terkoneksi dengan komputer dan data hasil pengukuran atau praktikum dapat ditampilan dan disimpan pada PC.

  Produk yang dihasilkan ditargetkan dapat dipasarkan pada beberapa instansi yang bergerak dalam bidang pendidikan. Konsumen yang sangat potensial adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang berjumlah 28,777 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan jumlah 18,354 seluruh Indonesia. Berdasarkan data, untuk SMP hanya 1,96% sekolah yang memiliki peralatan laboratium, sementara untuk SMA hanya 13,6% (Kemendiknas, 2013). Perguruan tinggi juga merupakan konsumen yang menjanjikan karena memiliki berbagai laboratorium dasar yang banyak membutuhkan peralatan. Selain dari konsumen di atas, pemerintah daerah juga menjadi salah satu konsumen penting mengingat pengadaan berbagai peralatan sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah.

1.2. Jenis dan Spesifikasi Produk a. Spesifikasi produk

  Spesifikasi produk yang dihasilkan sesuai dengan jenis peralatan laboratorium sain yang dihasilkan, namun secara umum spesifikasi produk adalah

  • Tampilan alat digital menggunakan 7-segment atau LCD
  • Memiliki akurasi dan presisi yang tinggi
  • Berbasis sensor sehingga dapat bekerja secara otomatis
  • Dapat terhubung dengan komputer (opsional) b.

   Desain

  Desain dari alat meliputi desain rangkaian elektronik dan desain mekanik. Setiap produk yang dihasilkan memiliki desain yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan fungsi dari peralatan. Salah satu contoh desain peralatan yang akan dibuat seperti terlihat pada Gambar 1.

  Gambar 1. Contoh desain peralatan eksperimen jatuh bebas

  Panel belakang alat

c. Mesin dan peralatan

  Untuk menproduksi peralatan laboratoium sain diperlukan beberapa mesin dan peralatan diantaranya adalah

  • Mesin potong dan pelipat plat untuk pembuatan apparatus
  • Mesin pelipat akrilik
  • Mesin bor listrik dan gergaji
  • Solder - Mesin las dan gerinda
  • Toolkits listrik dan berbagai peralatan pendukung lainnya d.

   Proses produksi

  Proses produksi peralatan laboratorium sain dilakukan melalui beberapa tahap meliputi, desain rangkaian elektronik dan alat, pengujian rangkaian, desain PCB, pemasangan komponen ke PCB, pembuatan kotak alat, uji coba alat, kalibrasi dan karakterisasi. Setiap produk yang telah selesai diproduksi dilengkapi dengan manual dan panduan praktikum. Secara sederhana, alur proses produksi seperti pada Gambar 2.

  Analisis Pemasangan Desain alat dan

  Uji coba kebutuhan/ komponen pada rangkaian rangkaian Pesanan

  PCB Pembuatan Pembuatan Kalibrasi dan

  Uji coba alat manual dan kotak alat karakterisasi panduan

  Gambar 2. Alur proses produksi e.

   Sistem Usaha

  Dalam mengembangkan usaha peralatan laboratorium sain, diperlukan pola atau model usaha yang tepat. Univeritas Negeri Padang menawarkan model pengembangan usaha lokal inti plasma berkelanjutan. Melalui model ini, UNP sebagai inti berperan sebagai fasilitator dan menyediakan dana pendamping, memberikan layanan teknis, breeding, dan pendampingan SDM melalui petugas khusus. Adapun tim pengelola IbIKK sebagai plasma berperan memproduksi peralatan, memasarkan dan mengelola usaha.

  1.3. Hubungan Produk dengan Temuan dan HKI PT

  Produk yang akan dihasilkan dalam program IbIKK secara umum berasal dari berbagai hasil penelitian yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa. Untuk itu, produk yang tercipta memiliki nilai inovasi yang memiliki peluang besar untuk mendapatkan HKI. Beberapa inovasi yang terdapat pada produk antara lain sistem berbasis sensor, tampilan umumnya digital menggunakan LCD atau 7-segment, dapat terhubungn dengan komputer, harga terjangkau, mudah dalam perawatan, memiliki akurasi dan presisi tinggi, dan memiliki pelayanan purna jual, serta setiap alat dilengkapi dengan manual dan panduan praktikum. Berbagai keunggulan dan inovasi yang ada ini sangat memungkinkan produk dapat didaftarkan dan memperoleh HKI.

  1.4. Dampak dan Manfaat IbIKK

  Secara umum, dampak dan manfaat IbIKK dari aspek sosial ekonomi bagi kebutuhan masyarakat secara nasional antara lain a. Meningkatnya mutu pendidikan dengan tersedianya peralatan laboratorium yang terjangkau di sekolah sehingga siswa memperoleh pendidikan yang lebih berkualitas.

  b. Mengurangi biaya pendidikan dengan pembelian peralatan laboratorium berkualitas dengan harga terjangkau.

  c. Mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap import peralatan pendidikan khususnya peralatan laboratorium sain dari luar negeri d. Menciptakan lapangan kerja baru dengan terlibatnya beberapa tenaga pekerja baik untuk produksi maupun pemasaran.

  e. Menciptakan wirausaha-wirausaha baru berbasis iptek dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat terutama di bidang pendidikan.

  f. Menunjang otonomi kampus sebagai Badan Layanan Umum untuk memperoleh pendapatan secara mandiri atau bermitra.

BAB 2. TARGET DAN LUARAN 2.1. Target Luaran Tahunan Kegiatan IbIKK direncanakan akan berlangsung selama 3 tahun yaitu mulai

  tahun 2017 sampai tahun 2019. Rencana kegiatan dan target luaran tiap tahun secara rinci diuraikan dalam jadwal kerja tahunan seperti terlihat pada Tabel 1.

  Tabel 1 Jadwal kerja tahunan program IbIKK No Tahun Rencana Kegiatan Target Luaran

  1 I (2017)

   Pembuatan Business Plan (BP)  Pengadaan bahan baku  Mengadakan peralatan pendukung produksi  Pembuatan desain alat  Memproduksi beberapa jenis produk  Uji coba alat  Uji alat ke calon konsumen  Membangun media promosi  Perekrutan anggota operasional  Memiliki ruang showroom  Presentasi produk dan pameran  Menghasilkan gross profit  Memiliki asset usaha  Pelatihan staf

   BP tersusun rinci  Bahan baku tersedia  2 Alat produksi  5 desain  5 Jenis produk  5 alat  3 Calon konsumen  Web, brosur dan sosial media  2 orang  Ruang showroom  2 Presentasi dan 1 pameran  Rp. 90.000.000,-  Nilai aset Rp. 62.200.000,-  1 Kegiatan pelatihan

  2 II (2018)

   Pengadaan bahan baku  Pengembangan jenis produk  Optimalisasi promosi  Memiliki ruang presentasi  Seminar/presentasi produk  Presentasi produk dan pameran  Menghasilkan gross profit  Memiliki asset usaha  Pelatihan staf

   Bahan baku tersedia  10 Jenis produk  1 Sponsor keg. pendidikan  Ruang presentasi kap. 15 org  2 seminar/presentasi  3 Presentasi dan 1 pameran  Rp. 270.000.000,-  Nilai aset Rp. 143.750.000,-  1 Kegiatan pelatihan

   Pengadaan bahan baku  Bahan baku tersedia

  3 III  Pengembangan jenis produk  15 Jenis produk (2019)  Membangun media promosi  Web, brosur dan sosial media  Presentasi produk dan pameran  4 Presentasi dan 1 pameran  Menghasilkan gross profit  Rp. 315.000.000,-  Memiliki asset usaha  Nilai aset Rp. 161.350.000,- 2.2.

   Penerapan Ipteks dalam Pelaksanaan Usaha

  Produk yang dikembangkan dalam program IbIKK ini sangat erat kaitannya dengan teknologi, maka penerapan IPTEKS yang utama adalah melalui penerapan teknologi dalam produk. Berbagai jenis sensor dan komponen elektronik digunakan dalam mengembangkan produk yang akan dihasilkan. Dukungan teknologi perangkat lunak juga digunakan dalam pemograman alat-alat digital seperti mikrokontroler dan antar muka komputer. Untuk memastikan alat yang dibuat sesuai dengan desain yang diinginkan, maka dalam perancangan alat akan digunakan modul simulator dan development board .

  Penerapan iptek tidak hanya pada proses pembuatan produk, dalam manajemen dan pemasaran teknologi IT juga akan dimaksimalkan. Untuk menjembatani unit usaha dengan konsumen, media web interaktif juga akan dikembangkan baik untuk pengenalan produk atau berinteraksi dengan calon konsumen. Disamping itu, promosi juga akan dilakukan melalui media sosial seperti facebook, tweeter dan sebagainya. Dengan demikian, dalam pelaksanaan usaha ini pengunaan teknologi informasi akan dioptimalkan baik untuk kegiatan manajemen maupun promosi produk ke masyarakat.

2.3. Rencana Capaian Tahunan

  Untuk mengukur keberhasilan progam IbIKK ini, maka beberapa indikator capaian dari kegiatan perlu ditetapkan. Jeni-jenis luaran dan indikator capaian kegiatan diuraikan dalam rencana capaian tahunan seperti pada Tabel 2. Tabel 2. Rencana Target Capaian Tahunan Indikator Capaian

  No Jenis Luaran TS TS+1 TS+2

  1 Publikasi ilmiah di jurnal

  accepted accepted accepted

  nasional/prosiding

  2 Publikasi pada media masa sudah sudah sudah

  terbit terbit terbit

  (cetak/elektronik)

  tidak ada draf

  3 Publikasi pada jurnal internasional accepted

  4 Terbentuknya unit usaha baru di perguruan tinggi berbasis produk

  1

  1

  1 intelektual dosen

  5 Jumlah jenis produk jasa dan atau barang komersil, model atau purwarupa yang terjual atau

  5

  10

  15 menghasilkan pendapatan bagi perguruan tinggi

  6 Jumlah wirausaha baru berbasis iptek

  1

  2

  3

  7 Hak kekayaan intelektual (paten, paten sederhana, hak cipta, merek

  draf

  dagang, rahasia dagang, desain produk terdaftar granted industri, perlindungan varietas tanaman, perlindungan topografi)

  8 Buku ajar Proses

  tidak ada draf editting

BAB 3. METODE PELAKSANAAN 1. Bahan Baku Bahan baku utama dari program IbIKK ini adalah komponen elektronik

  meliputi sensor, komponen pasif seperti resistor dan kapasitor, komponen aktif seperti

  IC, mikrokontroler, LCD, 7-segment dan komponen pendukung lainnya. Komponen elektronik banyak tersedia di pasaran dengan mutu dan kualitas dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk pembuatan apparatus, diperlukan bahan baku berupa besi dan logam dari jenis aluminium dan besi stainless. Bahan-bahan jenis logam ini juga banyak tersedia di toko-toko besi di sekitar area produksi. Untuk bahan-bahan atau komponen tertentu, juga dapat dipesan secara online baik dari supplier nasional maupun internasional 2.

   Produksi

  Saat ini, Jurusan Fisika FMIPA UNP memiliki berbagai peralatan yang dapat digunakan dalam proses produksi dan terdapat pada Laboratorium Jurusan Fisika FMIPA UNP. Secara rinci, nama alat, jumlah dan kapasitas produksi (satu hari) diuraikan dalam Tabel 3 berikut. Tabel 3. Daftar peralatan yang tersedia

  No Nama Alat Fungsi Jumlah Kapasitas

  1 Osiloskop Alat ukur listrik

  6

  10

  2 Multimeter Digital Alat ukur listrik

  8

  30

  3 Mesin pelipat plat Untuk melipat plat

  1

  20

  4 Mesin pemotong logam Untuk memotong logam

  2

  20

  5 Mesin las Melas besi

  1

  10

  6 Mesin bor Membor logam dan kayu

  6

  30

  7 Mesin bubut Pembuatan berbagai

  1

  4 komponen logam

  8 Mesin gerinda Pemoles benda logam

  2

  10

  9 Ketam listrik Ketam media kayu

  2

  15

  10 Mesin kompresor Pengecatan alat

  1

  10 Untuk pengembangan kedepan, beberapa peralatan yang akan dikembangkan membutuhkan alat untuk melipat bahan akrilik dan alat untuk membentuk pipa kaca. Dalam jangka panjang juga akan dibutuhkan alat pemotong laser yang dapat digunakan untuk memotong secara presisi bahan-bahan yang terbuat dari akrilik, logam tipis, kayu dan bahan lainnya. Berdasarkan jumlah peralatan yang sudah tersedia maka perkiraan jumlah invesitasi yang sudah ditanamkan adalah sebesar Rp. 35.000.000,- Sementara itu, untuk pengembangan peralatan produksi kedepan diperlukan dana investasi sebesar Rp. 5.000.000,-.

  Untuk mendukung program IbIKK ini, Jurusan Fisika memiliki berbagai fasilitas yaitu Jaringan Internet, Laboratorium Jurusan yang terdiri atas 9 Laboratorium, ruang seminar, bengkel dan workshop. Sementara itu, ruang tambahan yang diperlukan khusus untuk program IbIKK adalah ruang penyimpanan, showroom dan kantor pemasaran.

3. Proses Produksi

  Core bisnis dari program IbIKK ini adalah produk berupa peralatan

  laboratorium sain, sehingga kualitas produk menjadi perhatian serius. Oleh karenanya, proses produksi harus dilakukan secara terpadu dengan proses pengendalian kualitas produk yang dihasilkan. Proses produksi diawali dengan analisis kebutuhan konsumen dalam bidang pendidikan berdasarkan kurikulum yang digunakan. Untuk kebutuhan khusus atau pesanan, maka analisis dilakukan terhadap kebutuhan calon pemesan produk. Berdasarkan analisis yang dilakukan, dirancang alat laboratorium sain sesuai dengan tuntutan dan konsep yang akan dipraktikkan. Tahap berikutnya adalah merancang rangkaian dan simulasi untuk memastikan alat bekerja sesuai dengan rancangan yang telah dibuat. Setelah rangkaian selesai, dilanjutkan dengan membuat alat dan komponen pendukung lainnya. Alat yang telah selesai kemudian

  apparatus diuji coba untuk memastikan semua bagian berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.

  Setelah selesai uji coba, alat dilengkapi dengan manual operasi dan pentunjuk praktikum. Uji coba terbatas juga dilakukan pada calon konsumen untuk mendapatkan tanggapan tentang alat yang sudah dibuat untuk penyempurnaan. Alat yang sudah disempurnakan kemudian dipasarkan melalui berbagai media seperti brosur, web, media sosial dan promosi ke lembaga pendidikan yang relevan dengan produk. Secara umum, proses produksi sebuah produk dalam program IbIKK ini seperti terlihat pada alur dalam Gambar 3.

  Penentun peralatan yang akan Analsis kebutuhan diproduksi

   Rancangan apparatus Desain konsep alat  Rancangan rangkaian elektronik  Pemilihan komponen, sensor dan bahan Pengadaan bahan  Pemesanan bahan baku baku  Pemesanan komponen dan sensor  Perancangan rangkaian elektronik  Simulasi rangkaian Pengembangan  Pengujian rangkaian sistem elektronik  Pembuatan papan rangkaian

    Perancangan apparatus Pembuatan

   Pembuatan apparatus Apparatus alat  Pengujian sistem mekanik

   Uji akurasi  Uji presisi Uji coba alat  Validitas konsep di laboratorium  Uji Praktikalitas  Pembuatan manual operasi alat

  Pembuatan manual  Pembuat panduan praktikum dan panduan  Uji Praktikalitas Uji coba alat pada  Validitas konsep calon konsumen  Saran dan respon calon konsumen  Perbaikan Penyempurnaan  Packaging alat

  Gambar 3. Bagan alir proses produksi peralatan laboratorium sain Untuk mendukung proses produksi, berbagai peralatan telah tersedia di

  Laboratorium Jurusan Fisika FMIPA UNP. Secara sederhana lay-out peralatan yang sudah dimiliki dan yang akan dibutuhkan dalam kegiatan IbIKK ini seperti terlihat dalam Gambar 4.

  Laboratorium Fisika Lantai I Lab.

  Perpustakaan Lab. Fisika Pembelajaran R. Staf WC Fisika

  Geofisik

  Keterangan

  1. Mesin bor Workshop/

  2. Mesin gerinda Bengkel Fisika

  3. Mesin pelipat plat

  4. Mesin potong plat

  1

  3

  5

  5. Mesin bubut

  6. Mesin las listrik

  2

  4

  6

  7. Kompresor

  7 A B Alat yang akan dibutuhkan

  A. Mesin pelipat akrilik

  

B. Mesin pembentuk pipas gelas

  Laboratorium Fisika Lantai II Lab. Elektronika dan Lab.

  Ruang Instrumentasi X-RD Lab Material WC Seminar

  8

9 Keterangan

  8. Osiloskop

  9. Mutimeter dan berbagai alat

  Lab. Fisika

  ukur listrik lainnya

  Komputasi

  Laboratorium Fisika Lantai III Lab.

  Lab. Fisika dasar Fisika Lab Fisika WC Sekolah Lanjut Lab Fisika Lanjut

  Gambar 4. Lay-out peralatan yang sudah dimiliki dan akan dibutuhkan

  Produk yang dihasilkan dalam program IbIKK penting untuk memiliki sistem penjaminan mutu yang jelas. Sarana dan prasarana yang diperlukan dalam melaksanakan pengujian dan kalibrasi antara lain adalah sumber daya laboratorium yang terdiri dari personil manajerial, personil penguji, teknisi, peralatan, perlengkapan dan metode yang digunakan dalam pengujian atau kalibrasi. Agar program penjaminan mutu berjalan dengan efektif dan efisien maka Sistem Manajemen Mutu Pengelolaan Laboratorium mengacu pada ISO 17025;2008. Dengan demikian, diharapkan sumber daya laboratorium dapat dikelola dengan optimal dan menghasilkan data pengujian produk yang valid dan terpercaya.

4. Manajemen

  Perencanaan produksi (production planning) merupakan bagian dari rencana strategis yang digunakan dalam program IbIKK dan dibuat secara harmonis dengan rencana bisnis dan rencana pemasaran. Perencanaan produksi yang dilakukan meliputi pengaturan strategi produksi dan penentuan sumber daya yang dibutuhkan. Pengaturan strategi dilakukan berdasarkan dua hal yaitu sesuai demand dan memproduksi secara konstan. Kebutuhan sumber daya meliputi tenaga kerja, bahan baku, fasilitas, peralatan dan dana.

  Untuk proses pengendalian keuangan, akan dibuatkan . Kegiatan ini penting untuk merekam semua transaksi

  accounting-bookkeeping

  keuangan, pengeluaran dan pemasukan, penerbitan invoice, serta mencatat histori akun. Berdasarkan data ini manajer dapat melakukan penilaian secara independent mengenai rasio keuntungan dan biaya operasional setiap periode produksi. Selain itu, juga untuk mengobservasi kinerja anggaran dan hal-hal terkait dengan perpajakan, termasuk inventarisasi (inventory) harta perusahaan, keefektifan operasional usaha, menjaga sistem akuntansi dan transaksi perusahaan. Untuk menjamin semua proses dilakukan secara benar maka kegiatan program IbIKK ini juga dipantau melalui audit internal.

  Pola manajemen yang digunakan dalam program IbIKK ini bertanggung jawab langsung pada LPM dan DIKTI yang didelegasikan dalam sistem manajemen UNP. IbIKK ini diharapkan akan menjadi salah satu income generator bagi UNP, untuk itu, sistem manajemen IbIKK ini akan dibangun dengan menggunakan Sistem Plasma. Dengan sistem manajemen plasma ini, diharapakan semua stakeholder wirausaha UNP dalam bidang pengembangan peralatan laboratorium dapat mengembangkan wirausahanya secara independen dan bermitra dengan IbIKK ini. Untuk mendukung kegiatan operasional, program IbIKK ini akan dikelola oleh seorang direktur yang didukung oleh staf manajer keuangan, sekretaris dan manajer operasional. Manajer operasional mengkoordinir tiga unit yang ada di bawah tanggung jawabnya yaitu unit pengadaan barang, unit produksi dan unit pemasaran. Struktur organisasi pengelolan program IbIKK ini seperti terlihat dalam Gambar 5.

  

Pimpinan

Jurusan Fisika

Direktur

Manajer

  Sekretaris Keuangan

Manajer

Operasional

  

Unit Unit Unit

Pengadaan Barang Produksi Pemasaran  Bahan baku  Desain  Promosi  Peralatan  Pembuatan  IT  ATK  Pengujian  Kerjasama  Packaging  Penjualan

  Gambar 5. Struktur Organisasi 5.

   Pemasaran

  Produk yang dihasilkan dalam IbIKK ini berhubungan dengan kebutuhan dunia pendidikan di Indonesia pada umumnya. Produk IbIKK ini merupakan salah satu sumber untuk memenuhi kebutuhan peralatan laboratorium sain yang selama ini diimport dari luar negeri dengan biaya yang mahal. Produk ini ditargetkan dapat dipasarkan pada beberapa instansi yang bergerak dalam bidang pendidikan. Konsumen yang sangat potensial adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang berjumlah 28,777 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan jumlah 18,354 seluruh Indonesia. Berdasarkan data, untuk SMP hanya 1,96% sekolah yang memiliki peralatan laboratorium, sementara untuk SMA hanya 13,6% (Kemendiknas, 2013). Perguruan tinggi juga merupakan konsumen yang menjanjikan karena memiliki berbagai laboratorium dasar yang banyak membutuhkan peralatan laboratorium.

  Teknik pemasaran yang akan digunakan meliputi positioning statement,

  

pricing strategy, promotion strategy dan developing relationship. Secara rinci

  metode-metode pemasaran diuraikan sebagai berikut a.

   Positioning statement

  Metode ini digunakan untuk menanamkan produk pada pikiran konsumen diantara produk sejenis lainnya. Penanaman produk ini dilakukan melalui penguatan brand sehingga mudah diingat oleh konsumen. Untuk mewujudkan penguatan brand ini dilakukan dengan membuat simbol dan logo perusahaan pada semua produk dan alat promosi yang digunakan. Disamping itu, tenaga pemasar juga berperan untuk menyampaikan pesan produk kepada konsumen.

  b. Pricing strategy

  Metode ini dapat digunakan untuk menarik konsumen melalui pemberian harga promosi atau diskon. Harga diskon dapat diberikan untuk pemesanan dalam bentuk paket atau transaksi mencapai level tertentu. Dalam pricing strategy ini dapat dilakukan penetration pricing dimana harga yang ditawarkan untuk produk sejenis diposisikan lebih murah dengan kualitas produk yang sama.

  c. Promotion strategy

  Metode ini memaksimalkan penggunaan media antara lain leaflet, poster, brosur, artikel publikasi, spanduk, dan media elektronik seperti internet. Khusus untuk internet, promosi dilakukan melalui website dan sosial media seperti facebook dan tweeter. Calon konsumen dapat mempelajari dan mengunduh brosur alat secara online melalui web yang sudah disediakan.

  d. Developing relationship

  Metode ini dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan berbagi lembaga yang terkait untuk saling mempromosikan dan saling menguatkan posisi sehingga kemajuan bersama dapat diperoleh.

6. Sumber Daya Manusia

  Kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan tingkat kualitas sebuah produk usaha. Struktur organisasi program IbIKK ini terdiri dari seorang direktur yang dibantu oleh seorang sekretaris, seorang manajer keuangan dan seorang manajer operasional. Sekretaris dan manajer keuangan berkualifikasi S2, sementara untuk manajer operasional berkualifikasi S3. Untuk unit yang ada di bawah manajemen operasional dikelola oleh 3 staf yang berkualifikasi S1. Gaji karyawan yang bekerja akan disesuaikan dengan Upah Minimum Regional dan kondisi keuangan perusahaan. Setiap staf yang terlibat berpeluang untuk mengembangkan kemampuan terutama dalam proses produksi dan pemasaran.

  7. Fasilitas

  Fasilitas yang dibutuhkan IbIKK ini terdiri atas kantor, ruang penyimpanan,

  

showroom , bengkel/workshop, kendaran, jaringan internet, instalasi listrik, air, ruang

  administrasi dan lain-lain. Luas fasilitas yang dimiliki untuk kegiatan IbIKK ini seperti dalam Tabel 4.

  Tabel 4. Luas fasilitas untuk kegiatan IbIKK

  2 No Nama Ruangan Luas (m )

  1 Bengkel/Workshop 120

  2 Lab Elektronika dan Instrumentasi 190

  3 Ruang Kantor

  50

  4 Showroom (akan diadakan)

  40 Disamping fasilitas ruangan, jaringan internet di kampus sudah sangat memadai dengan bandwidth mencapai 1-3MBps. Kelebihan lain adalah akses jalan menuju jalan utama tersedia dengan baik.

  8. Finansial Dukungan finansial sangat dibutuhkan untuk membangun IbIKK ini.

  Dukungan dana IbIKK berasal dari Kemenristek DIKTI dan dana pendamping dari UNP. Kelayakan usaha program IbIKK ini dapat dilihat berdasarkan nilai B/C ratio, titik impas dan IRR-nya. Dalam uraian berikut akan dipaparkan perkiraan modal kerja, cash-flow, B/C ratio, titik impas dan IRR dari program IbIKK a.

   Perkiraan Modal Kerja

  Modal kerja dihitung berdasarkan pengeluaran yang akan dikeluarkan setiap bulanya selama satu tahun. Perkiraan modal kerja selama satu tahun diuraikan dalam Tabel 5.

  Tabel 5 Perkiraan modal kerja No Jenis Anggaran Vol Satuan Harga Satuan Total (Rp)

  1 Gaji karyawan

  12 Bulan 3,000,000 36,000,000 Sewa gedung,

  3

  12 Bulan 3,500,000 42,000,000 kendaraan dll

  4 Pembuatan produk 30 set 1,913,333 57,400,000

  5 Pemeliharaan

  12 Bulan 350,000 4,200,000

  6 Marketing

  12 Bulan 345,833 4,150,000

  Total 143,750,000 b. Prediksi Cash-flow

  Berdasarkan perkiraan modal kerja dan rencana investasi maka aliran kas program IbIKK selama tiga tahun seperti terlihat dalam Tabel 6. Aset awal berupa gedung, izin, software yang sudah ada saat ini, tidak dimasukkan. Seluruh expenses telah dihitung, dimana beban gaji, beban sewa ruang, maupun beban lainnya sudah memperhitungkan kondisi sebenarnya. Renovasi ruangan merupakan kontribusi dari UNP dan tidak dimasukkan ke dalam aliran kas. Tabel 6 Prediksi Cash-flow

  Tahun No Uraian 2017 2018 2019

  Modal Awal 1 -62,200,000 -115,950,000 -7,300,000 Penerimaan 2 90,000,000 270,000,000 315,000,000 total kas masuk 3 27,800,000 154,050,000 307,700,000 Renovasi Bangunan

  4 Peralatan/Investasi 5 4,800,000 Bahan Baku dan 6 57,400,000 penunjang Kas Keluar

  7

  a. Gaji karyawan 36,000,000 36,000,000 36,000,000

  b. Sewa gedung, 42,000,000 42,000,000 42,000,000 kendaraan dll c. Pembuatan

  57,400,000 75,000,000 75,000,000 produk d. Pemeliharaan

  4,200,000 4,200,000 4,200,000

  e. Marketing 4,150,000 4,150,000 4,150,000

  Total Kas Keluar 8 62,200,000 143,750,000 161,350,000 161,350,000 Saldo Akhir 9 -62,200,000 -115,950,000 -7,300,000 146,350,000

c. B/C Ratio, Titik Impas (BEP) dan IRR

  Terlihat dari Tabel 6 bahwa nilai penjualan (revenue) mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan data Tabel 6 ini dapat dihitung Benefit-Cost Ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR) dan Break Event Point (BEP). Nilai B/C Ratio dari program IbIKK ini pada tahun tiga mencapai 1,67, sementara IRR dan BEP secara berturut-turut adalah 24,5% dan 89,93 unit. Data perhitungan ini menunjukan bahwa usaha produk inovasi peralatan laboratorium sain sangat layak untuk dikembangkan. Perhitungan B/C Ratio , IRR dan BEP secara lengkap seperti tertera dalam Tabel 7 dan Tabel 8. Tabel 7. Perhitungan B/C ratio

  

DF PV Gross Benefit PV Net Benefit

BC THN

  Ratio

14% Benefit Cost Positif Negatif

  2016

  1.00

  • 62,200,000 -62,200,000 2017

  0.89 80,100,000 127,937,500 -47.837.500

  0.63 2018

  0.77 207,900,000 124,239,500 83,660,500

  1.67 2019

  0.67 211,050,000 108,104,500 102,945,500

  1.95 Total 499,050,000 298,081,500 186,606,000 -110,037,500

  1.67 Tabel 8. Perhitungan IRR dan BEP

DF DF BEP THN NET NPV NPV+ NPV+

  IRR (Unit) 22% 24%

  • 2016 1.00 -62,200,000

  1.00 -62,200,000 0.82 -

  0.81 - 2017 -

  24.5%

  89.83

  2018 83,660,500 0.67 56,052,535 0.65 54,379,325 2019 102,945,500 0.55 56,620,025 0.52 53,531,660

  

TOTAL 50,472,560 45,710,985

d.

   Penggunaan Anggaran

  Berdasarkan anggaran yang diusulkan dalam program IbIKK, penggunaan anggaran diuraikan seperti dalam Tabel 9. Anggaran yang diusulkan berasal dari DRPM DIKTI dan dana pendamping UNP.

  Tabel 9. Penggunaan Anggaran IbIKK untuk Tahun 2017

  

No Jenis Anggaran DRPM UNP TOTAL

  Renovasi Bangunan

  1 Peralatan/Investasi 4,800,000 2 4,800,000

  Bahan Baku dan penunjang 70,390,000 3 70,390,000 Modal kerja

  4

  a. Gaji karyawan 30,000,000

  30,000,000

  b. Sewa gedung, kendaraan dll 32,000,000 42,000,000 10,000,000

  c. Uang makan, transpor 15,540,000 15,540,000

  d. Bahan habis pakai 26,920,000 26,920,000

  e. Pemeliharaan 4,200,000 4,200,000

  f. Marketing 4,150,000 4,150,000

  Total 2017 158,000,000 40,000,000 198,000,000

BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI Tim pelaksana IbIKK produk inovasi peralatan laboratorium sain memiliki

  latar belakang kompetensi akademik multi disiplin. Tim IbIKK ini menyadari sepenuhnya bahwa hanya dengan kompetensi yang tepat yang dapat mengelola program ini secara sehat dan berkelanjutan. Untuk itu, kualifikasi kompetensi tim IbIKK ini meliputi kompetensi khusus dalam instrumentasi fisika, kompetensi bidang sensor, kompetensi ekonomi dan manajemen dan kompetensi bidang pendidikan (CV pengelola terlampir). Keempat kompetensi khusus yang dibutuhkan tersebut sudah terwakili oleh 4 pengelola IbIKK dengan tugas dan kepakaran masing-masing seperti dalam Tabel 10. Tabel 10. Susunan Tim Pelaksana IbIKK dan pembagian tugas

  Instansi No Nama Bidang Ilmu Uraian Tugas

  Asal Mengelola kegiatan

  Fisika

  1 Yohandri, Ph.D UNP pengabdian, mendesain alat, Instrumentasi dan menyusun laporan

  Sistem Pengembangan sistem

  2 Dr. Yukifli, M.Si UNP Sensor sensor dan instrumentasi

  Perengki Susanto, Ekonomi Mengelola manajemen dan

  3 UNP S.E, M.Sc. Manajemen keuangan Zulhendri Kamus, Fisika Menganalisis kebutuhan

  4 UNP S.Pd., M.Si Pendidikan peralatan dan konsep fisika

  Secara umum kinerja lembaga pengabdian pada masyarakat Universitas Negeri Padang sudah sangat baik, hal ini dibuktikan dengan banyaknya kegiatan pengabdian yang telah dilakukan. Untuk pelaksanaan kegiatan IbIKK ini, tim pengusul sudah punya pengalaman dalam mengembangkan berbagai peralatan baik untuk eksperimen laboratorium maupun berbagai alat yang dapat digunakan oleh masyarakat. Ketua pelaksana sudah pernah meraih dua kali hibah IbM dalam pembuatan alat-alat untuk kelompok tani. Disamping itu, dalam kegiatan sebelumnya ketua tim pelaksana bekerja sama dengan Anggota (Dr. Yulkifli, M.Si) telah berhasil mengembangkan peralatan laboratorium sain dalam skema penelitian Hibah TIM Pascasarjana dengan judul penelitian “Desain dan Pembuatan Alat-alat Praktikum Berbasis Teknologi

  

Digital Sebagai Pendukung Perangkat Matakuliah Pengembangan Alat Laboratorium

Fisika Berbasis KKNI Untuk Mahasiswa Pendidikan Fisika PPs UNP ” . Bersama

  anggota keempat (Zulhendri Kamus, S.Pd, M.Si), ketua pelaksana sering terlibat sebagai tim pembimbing tugas akhir mahasiswa yang mengerjakan pengembangan peralatan laboratorium sain. Anggota ketiga (Perengki Susanto, S.E, M.Sc), merupakan staf pengajar dengan latar belakang ekonomi manajemen yang sudah berpengalaman dalam mengelola berbagai program PKM seperti pada CV terlampir. Dari kegiatan-kegiatan kerja sama antara tim pengelola sebelumnya, beberapa peralatan sudah berhasil dikembangkan seperti terlihat pada Gambar 5.

  Ayunan Bandul Gerak Jatuh Bebas Gerak Melingkar

  Gambar 5. Contoh produk yang pernah dibuat Dalam pelaksanaan program IbIKK ini, tim pengusul terlibat langsung dalam manajemen dan proses produksi. Peran setiap anggota tim pengusul seperti tertera dalam Tabel 11. Table 11. Peran tim pengusul dalam manajemen IbIKK

  

Jabatan Nama Fakultas/Kompetensi

  Direktur Yohandri, M.Si, Ph.D FMIPA/ Instrumentasi Manajer

  Dr. Yulkifli, M.Si FMIPA/Sistem Sensor Operasional

  Ekonomi/Ekonomi Manajer Keuangan Perengki Susanto, S.E, M.Sc. Manajemen

  Sekretaris Zulhendri Kamus, S.Pd, M.Si FMIPA/Pend. Fisika Program IbIKK ini berada dibawah pengawasan Lembaga Pengabdian pada

  Masyarakat (LPM) Universitas Negeri Padang. Proses administrasi dan pelaporan kegiatan IbIKK ini dikelola melalui LPM UNP. IbIKK ini diharapkan akan menjadi salah satu income generator bagi UNP yang saat ini sudah berstatus Badan Layanan Umum (BLU).

  Akuntabilitas pemasukan dan pengeluaran uang di bawah pengelolaan perguruan tinggi dikontrol melalui sistem audit. Audit penggunaan dana institusi dilakukan oleh pihak internal dan eksternal untuk memastikan bahwa penggunaan dana tidak menyimpang dari aturan yang telah ditetapkan oleh Dirjen Anggaran Kemenkeu. Audit internal dilakukan oleh Satuan Pengawasan Internal (SPI) secara berkala. Setelah audit SPI dilakukan audit oleh pihak ekternal meliputi Inspektorat, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK).

BAB 5. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 5.1. Anggaran Biaya Komponen biaya dari kegiatan pengabdian ini terdiri dari empat bagian yaitu:

  honorarium, pembelian bahan habis pakai, perjalanan, dan sewa untuk peralatan/mesin/ruang laboratorium. Ringkasan untuk tiap jenis pengeluaran seperti terlihat dalam Tabel 12. Tabel 12. Ringkasan Anggaran Biaya IbIKK yang Diajukan Setiap Tahun

  No Jenis Pengeluaran Biaya yang diusulkan (Rp)

  Tahun I Tahun II Tahun III

  1 Honorarium pelaksana, petugas laboratorium, honor operator dan honor pembuat sistem (maksimum 30%)

  52,320,000 52,320,000 52,320,000

  2 Pembelian bahan habis pakai untuk pembelian ATK, fotocopy, laporan, cetak, publikasi, bahan labor, bahan pembuat alat

  70,390,000 69,890,000 77,030,000

  3 Perjalanan untuk seminar dan workshop dan lumpsum 15,540,000 15,540,000 8,400,000

  4 Sewa untuk peralatan mesin/kendaraan 59,750,000 59,750,000 59,750,000

  Jumlah Total 198,000,000 197,500,000 197,500,000 5.2. Jadwal Kegiatan

  Pelaksanaan program IbIKK ini direncanakan akan berlangsung selama 3 tahun dimulai tahun 2017 dan berakhir pada tahun 2019. Kegiatan setiap tahunnya akan dilaksanakan selama 12 bulan. Secara umum, bentuk kegiatan IbIKK ini meliputi análisis kebutuhan, mendesain alat, pembuatan alat, pengujian alat, dan pemasaran. Kegiatan lengkap beserta alokasi waktu yang direncanakan tertuang dalam Jadwal pelaksanaan kegiatan seperti pada Tabel 13. Tabel 13. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan IbIKK Tahun I - III

  Tahun I: Bulan Ke Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

  Pembangunan Sistem Usaha Analisis kurikulum pendidikan Membuat desain peralatan Mengadakan bahan baku Rekruitmen SDM Pembuatan rangkaian elektronik Pembuatan apparatus alat Uji coba dan karakterisasi alat Pengujian alat oleh konsumen Penyempurnaan dan packaging Pembuatan brosur, manual dan panduan praktikum Pemasaran Publikasi Ilmiah Nasional dan internasional

  Tahun II Bulan Ke Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

  Analisis kurikulum pendidikan Membuat desain peralatan Mengadakan bahan baku Pembuatan rangkaian elektronik Pembuatan apparatus alat Uji coba dan karakterisasi alat Pengujian alat oleh konsumen Penyempurnaan dan packaging Pembuatan brosur, manual dan panduan praktikum Pemasaran Publikasi Ilmiah Nasional dan internasional

  Tahun III Bulan Ke Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

  Analisis kurikulum pendidikan Membuat desain peralatan Mengadakan bahan baku Rekruitmen SDM (tenaga pemasaran) Pembuatan rangkaian elektronik Pembuatan apparatus alat Uji coba dan karakterisasi alat Pengujian alat oleh konsumen Penyempurnaan dan packaging Pembuatan brosur, manual dan panduan praktikum Pemasaran Publikasi Ilmiah Nasional dan internasional

  DAFTAR PUSTAKA Kemendiknas, 2013, Data Pokok Direktorat Pembinaan SMA, Jakarta.

  Lampiran 1. Justifikasi Anggaran

1. Honorarium

  (Jam/ Minggu) Minggu Honor per Tahun (Rp)

  10 40 6,400,000 6,400,000 6,400,000

  8 40 6,400,000 6,400,000 6,400,000 Sub Total 52,320,000 52,320,000 52,320,000

  7 Petugas Laboratorium (2 org) 20,000

  8 40 7,680,000 7,680,000 7,680,000

  6 Honor pembuat sistem (2 org) 24,000

  8 40 3,840,000 3,840,000 3,840,000

  5 Honor operator 12,000

  4 Anggota 3 16,000

  Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3

  No Honor Honor/ Jam (Rp) Waktu

  3 Anggota 2 20,000