PENGARUH KEGIATAN DOA BERSAMA TERHADAP KEPRIBADIAN ROHANI ANAK PANTI ASUHAN SANTA MARIA DAN BRAYAT PINUJI BANJARASRI KALIBAWANG KULON PROGO YOGYAKARTA

  

PENGARUH KEGIATAN DOA BERSAMA TERHADAP KEPRIBADIAN

ROHANI ANAK PANTI ASUHAN SANTA MARIA DAN BRAYAT

PINUJI BANJARASRI KALIBAWANG KULON PROGO YOGYAKARTA

  SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

  

Oleh

Dedimus Berangka

NIM: 071124009

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN

  

KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan kepada Semua orang yang telah ikut membantu dan mendukung dalam penyusunan skripsi ini, terutama kepada orang yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk menjalankan tugas perutusan studi di Jurusan Ilmu Pendidikan,

  Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  MOTTO

  Ukuran manusia menjadi pribadi yang benar-benar hebat adalah sejauh mana ia berkarya bagi kesejahteraan sesamanya.

  (M. Gandhi)

  ABSTRAK Skripsi ini berjudul PENGARUH KEGIATAN DOA BERSAMA

TERHADAP KEPRIBADIAN ROHANI ANAK PANTI ASUHAN SANTA

  MARIA DAN BRAYAT PINUJI BORO. Penulis memilih judul ini berdasarkan fakta bahwa anak-anak Panti Asuhan Santa Maria dan Brayat Pinuji Boro selalu hadir dan terlibat pada kegiatan doa bersama, sehingga memberikan pengaruh berbeda terhadap kepribadian rohani mereka. Skripsi ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh kegiatan doa bersama terhadap kepribadian rohani.

  Kegiatan doa bersama merupakan suatu usaha untuk membangun persaudaraan dan iman yang satu, untuk ikut ambil bagian dalam menanggapi dan mewujudkan rencana Allah di dunia. Kegiatan doa bersama merupakan bagian dari pendidikan agama di panti asuhan dalam bentuk perayaan Ekaristi, doa malam dan doa makan bersama. Sementara kepribadian rohani ialah kepribadian yang beriman dalam bimbingan Roh Kudus untuk berjuang bersama Kristus mewujudkan Kerajaan Allah melalui pengetahuan, perasaan dan naluri yang dimilikinya. Kepribadian rohani dipengaruhi oleh faktor ingkungan sosial, lingkungan fisik, pendidikan agama dan kehendak bebas. Adapun hipotesis penelitian ini adalah, Ho: tidak ada pengaruh doa bersama terhadap kepribadian rohani anak Panti Asuhan Santa Maria dan Brayat Pinuji Boro, Ha: terdapat pengaruh doa bersama terhadap kepribadian rohani anak Panti Asuhan Santa Maria dan Brayat Pinuji Boro.

  Jenis penelitian ini adalah kuantitatif berbentuk regresi menggunakan teknik purposive sampling. Populasi anak Panti Asuhan Santa Maria Dan Brayat Pinuji yang menjadi sampel penelitian ini adalah anak dengan jenjang pendidikan kelas III SD sampai dengan IX SLTP yang berjumlah 93 orang dengan pertimbangan mereka sudah mampu dan ikut terlibat dalam kegiatan doa bersama di panti asuhan dan sudah bisa mengerjakan soal dengan baik. Instrumen yang digunakan ialah skala sikap diferensial semantik yang dikembangkan dalam 15 pernyataan yang berkaitan dengan doa bersama dan 25 pernyataan kepribadian rohani. Dari 93 responden, data yang bisa diolah sebanyak 90, sedangkan 3 data memiliki jawaban tidak lengkap. Dari hasil uji validitas pada taraf signifikansi 5%, N 90 orang dengan nilai kritis 0,207 diperoleh 0,26 - 0,72 yang menyatakan semua item adalah valid. Sedangkan dari hasil uji reliabilitas diperoleh alpha sebesar 0,707, dengan ini dinyatakan butir-butir instrumen dinyatakan reliabel.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata (mean) kegiatan doa bersama yakni 185,58 tergolong baik dan rata-rata (mean) kepribadian rohani yakni 226,00 tergolong cukup baik. Dari hasil uji regresi linier sederhana diperoleh hasil sebesar 35,3% yang menyatakan bahwa ada sumbangan doa bersama (X) terhadap kepribadian rohani (Y) dan terdapat hubungan positif antar kedua variabel. Persamaan regresi yang diperoleh adalah Y=58.742 + 0,901x dan signifikansi diperoleh sebesar 0,000 yang menunjukkan bahwa hipotesis ini diterima. Dengan demikian setiap doa bersama bertambah satu, kepribadian

  ABSTRACT This thesis is lutitled THE INFLUENCE OF PRAYING TOGETHER ON

THE ORPHANS SPIRITUALITY OF SANTA MARIA ORPHANAGE

  CHILDREN AND BRAYAT PINUJI BORO. The author chose this topic based on the fact that the children of Santa Maria Orphanage and Brayat Pinuji Boro always attend and engange in praying together and these have a different effect on their spirituality. This thesis aims to see how much influence the activities of prayers on their spirituality life is.

  Praying together is an attempt to build brotherhood and one faith, to take

  part in responding to and realizing the plan of God in the world. Praying together is a part of religious education at an orphanage in the form of the celebration of the Eucharist, prayers and praying before eating. While the spiritual personality is a personality in the guidance of the Holy Spirit to manifest Christ's struggle with the Kingdom of God through knowledge, feelings and instincts they have had. Their spiritual personality is influenced by social environment, physical environment, education, religion and free will. The hypothesis of this study is, Ho: praying together has no influence on the spiritual personality of Santa Maria Orphanage children and Brayat Pinuji Boro, Ha: there is an influence of the prayer on the spiritual personality of Santa Maria Orphanage children and Brayat Pinuji Boro.

  This type of research is a quantitative form of regression used a purposive simple technique. Population of children of Santa Maria Orphanage And Brayat Pinuji became sample study in this case the students of primary school were children with primary school education from 3rd class grade to 9th grade students totally 93 students on account of they were capable to get involved in praying together in the orphanage house and could answer the items well. Data collection techniques in this thesis was the questionnaire method, while the type of instruments used is the attitude scale semantic diferensial developed in 15 statements pertaining to prayer and spiritual personality of 25 statements. Out of the 93 respondents, 90 were collected, meanwhile 3 data were deleted. A test of validity resulted a significance level of 5%, N 90 people with the critical value of 0.207 obtained from 0.26 to 0.72 which means that all the items were valid. While the realibity test resultsed an obtained alpha reliability of 0.707, with these they were realible.

  The results showed that the average (mean) 185.58 theise prayer activities were classified as good and average (mean) the spiritual personality 226.00 was also quite good. From the results obtained by simple linear regression had the results of 35.3% stating that there was a contribution of prayer together (X) on the spiritual personality (Y) and there was a positive relationship between the two variables. Regression equation obtained is Y = 58,742 + 0.901 x and significance of 0.000 was obtained which shows that this hypothesis is accepted. Thus, each increased activity by one common prayer, spiritual personalities would give an

KATA PENGANTAR

  Pujian dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah membimbing, menerangi dan mencerahkan penulis dengan Roh Kudus dan Rahmat-Nya yang berlimpah kasih karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PENGARUH KEGIATAN DOA BERSAMA TERHADAP KEPRIBADIAN ROHANI ANAK PANTI ASUHAN PUTRA SANTA MARIA DAN PANTI ASUHAN PUTRI BRAYAT PINUJI BORO. Penulisan skripsi ini dimaksud sebagai sumbangan bagi pembimbing panti asuhan dalam meningkatkan kepribadian rohani anak panti asuhan. Di samping itu skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik.

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini dapat terselesaikan berkat keterlibatan berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung yang dengan setia mendampingi, memberi motivasi, membimbing dan memberi kritikan yang membangun. Maka dari itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang tulus kepada:

  1. F.X. Dapiyanta, SFK., M.Pd., selaku dosen utama dan sekaligus dosen pembimbing akademik yang mendampingi, menuntun, mengembangkan ide dan memberi semangat dengan penuh kesabaran dan sepenuh hati

  2. Dr.B. Agus Rukiyanto, SJ., selaku dosen penguji II yang memberi semangat kepada penulis dalam mempertanggung jawabkan skripsi ini.

  3. Yoseph Kristianto, SFK., M.Pd., selaku dosen penguji III yang memberi semangat kepada penulis dalam mempertanggung jawabkan skripsi ini.

  4. Segenap Staf Dosen Prodi IPPAK, Fakultas Keguruan dan Ilmu Prndidikan Universitas Sanata Dharma yang mendidik dan mendampingi penulis selama belajar sampai terselesaikanya skripsi ini.

  5. Sr.M.Yofina, OSF., selaku pimpinan Panti Asuhan Brayat Pinuji Boro yang telah memberi kesempatan dan menolong dengan sepenuh hati kepada penulis untuk mengadakan penelitian di Panti Asuhan Brayat Pinuji Boro dan juga kepada pembimbing anak-anak Panti Asuhan Brayat Pinuji yang bersedia meluangkan waktu dan berkorban dalam membantu selama proses penelitian sampai terselesaikannya skrispsi ini.

  6. Br. Edmondus Sukapdi, FIC., selaku pimpinan Panti Asuhan Santa Maria Boro yang memberi kesempatan sepenuh hati kepada penulis untuk mengadakan penelitian di Panti Asuhan Santa Maria Boro, membantu dalam proses penelitian dan meluangkan waktu untuk bertemu dalam proses terselesaikannya skripsi ini.

  7. Teman-teman angkatan 2007/2008 yang selalu memberikan motivasi, dukungan, masukan ide dan juga kerjasama selama belajar di IPPAK sampai terselesaikannya skripsi ini.

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PESETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv MOTTO .......................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................... vii

  

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT ...................................................................................................... ix

  KATA PENGANTAR ................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xviii

  BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1 A. Latar Belakang .................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 5 C. Pembatasan Masalah ........................................................................... 6 D. Rumusan Masalah ............................................................................... 6 E. Tujuan Penulisan ................................................................................. 7 F. Manfaat Penulisan ............................................................................... 7 G. Metode Penulisan ................................................................................. 8 H. Sistematika Penulisan .......................................................................... 8

BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS .......................................... 10

A. Doa Bersama ....................................................................................... 10

  a. Doa dalam Nama Yesus ............................................................. 11

  b. Doa Berpengantara Yesus Kristus ............................................. 11

  c. Doa dalam Roh Kudus ............................................................... 12

  d. Doa Kepada Allah Bapa ............................................................ 13

  3. Tujuan Doa ..................................................................................... 14

  4. Bentuk-bentuk Doa ......................................................................... 16

  a. Dari Segi Rencana Keselamatan sebagai Prinsip Hidup ........... 16

  b. Dari Segi Perkembangan Rencana Keselamatan ....................... 17

  c. Dari Segi Keselamatan yang Sedang Berlangsung .................... 18

  5. Pengertian Doa Bersama ................................................................ 19

  6. Manfaat Doa Bersama .................................................................... 20

  7. Sifat Doa Bersama .......................................................................... 22

  a. Perayaan Ekaristi ....................................................................... 23

  b. Doa malam Bersama .................................................................. 23

  c. Doa Sebelum dan Sesudah Makan Bersama .............................. 25

  8. Sakramentalitas Doa Bersama ........................................................ 26

  9. Hubungan Timbal Balik dalam Beriman dengan Doa Bersama ...... 27

  B. Kepribadian Rohani ............................................................................ 27

  1. Pengertian Kepribadian menurut Ilmu Psikologi ........................... 27

  2. Unsur-unsur Kepribadian ............................................................... 29

  a. Pengetahuan ............................................................................... 29

  b. Perasaan ..................................................................................... 30

  c. Naluri ......................................................................................... 31

  3. Faktor Pembentuk Kepribadian .................................................... 32

  a. Faktor Lingkungan ..................................................................... 32

  b. Faktor Pendidikan Agama ......................................................... 36

  c. Faktor Kehendak Bebas ............................................................. 38

  4. Perkembangan Kepribadian .......................................................... 39

  a. Tahap Laten: 6-12 Tahun ........................................................... 39

  6. Tanda-tanda Kepribadian Rohani ................................................. 47

  1. Kegiatan Doa Bersama ................................................................... 60

  4. Deskripsi Data ................................................................................ 67

  3. Reliabilitas ...................................................................................... 67

  2. Validitas .......................................................................................... 66

  1. Uji Coba Terpakai .......................................................................... 66

  G. Pengembangan Instrumen ................................................................... 66

  3. Kisi-kisi Penelitian ......................................................................... 62

  2. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................ 61

  1. Jenis Data ........................................................................................ 61

  F. Instrumen Penelitian ........................................................................... 61

  2. Kepribadian Rohani ........................................................................ 60

  E. Definisi Operasional Variabel ............................................................. 59

  a. Perdamaian ................................................................................. 48

  D. Populasi dan Sampel ........................................................................... 58

  2. Waktu Penelitian ............................................................................. 58

  1. Tempat ............................................................................................. 58

  BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 57 A. Jenis Penelitian ................................................................................... 57 B. Desain Penelitian ................................................................................. 57 C. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 58

  E. Hipotesis ............................................................................................... 56

  D. Kerangka Pikir .................................................................................... 54

  C. Penelitian yang Relevan ...................................................................... 53

  d. Kepedulian ................................................................................. 51

  c. Persaudaraan .............................................................................. 50

  b. Keadilan ..................................................................................... 49

  a. Doa Bersama ............................................................................ 68

  1. Uji Normalitas ................................................................................ 69

  2. Uji Linieritas ................................................................................... 69

  3. Uji Homokedastisitas ...................................................................... 69

  I. Uji Hipotesis ....................................................................................... 70

  BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................. 71 A. Hasil Penelitian ................................................................................... 71

  1. Uji Persyaratan Analisis ................................................................. 71

  a. Uji Normalitas ............................................................................ 71

  b. Uji Linieritas .............................................................................. 73

  c. Uji Homokedastisitas ................................................................. 73

  2. Deskripsi Data ................................................................................ 74

  a. Kegiatan Doa Bersama .............................................................. 74

  b. Kepribadian Rohani ................................................................... 80

  B. Uji Hipotesis ....................................................................................... 86

  C. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................. 90

  D. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 95

  E. Usulan Program Kegiatan Doa Bersama ............................................. 96

  1. Latar Belakang Usulan Program ..................................................... 96

  2. Tema dan Tujuan ............................................................................ 98

  a. Perayaan Ekaristi Bersama ......................................................... 99

  b. Kegiatan Doa Malam Bersama ................................................... 100

  c. Kegiatan Doa Makan Bersama ................................................... 100

  3. Program Kegiatan Doa Bersama .................................................... 102

  a. Program Kegiatan Perayaan Ekaristi ......................................... 102

  b. Program Kegiatan Doa Malam Bersama ................................... 107

  c. Program Kegiatan Doa Makan Bersama ................................... 111

  4. Contoh Pelaksanaan Kegiatan Doa Bersama .................................. 116

  a. Perayaan Ekaristi ....................................................................... 116

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 136 A. Kesimpulan ......................................................................................... 136 B. Saran .................................................................................................... 138 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 139 LAMPIRAN .................................................................................................... 141 Lampiran 1: Koesioner Penelitian ............................................................ (1) Lampiran 2: Analisis Validitas Variabel Kepribadian Rohani ................ (7) Lampiran 3: Analisis Validitas Variabel Kegiatan Doa bersama ............ (8) Lampiran 4: Tabel Total Variabel X dan Y ............................................. (9) Lampiran 5: Reliability Statistics ............................................................ (10) Lampiran 6: ANOVA Table ................................................................... (11) Lampiran 7: Residuals Statistics .............................................................. (12) Lampiran 8: Descriptive Statistics ........................................................... (13) Lampiran 9: Model Summary .................................................................. (14) Lampiran 10: Anova ................................................................................ (15) Lampiran 11: Coefficients ....................................................................... (16) Lampiran 12: Correlations ....................................................................... (17) Lampiran 13: Tabel Descriptives Statistics ............................................. (18) Lampiran 14: Surat Permohonan Penelitian ............................................ (19)

DAFTAR SINGKATAN

  A. Singkatan Kitab Suci

  Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini m engikuti singkatan yang terdapat dalam daftar singkatan Alk itab Deuterokanonika (1995) terbitan Lembaga Alkitab Indonesia.

  B. Singkatan dalam Penelitian

  ANOVA : Analisys of Variance Ho : Hipotesis nol Ha : Hipotesis alternatif SPSS : Statistical Product and Service Solutions Std : Standard

  C. Singkatan lain

  KWI : Konferensi Waligereja Indonesia

  1  

   

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Roh Allah yang tinggal dalam diri seseorang merupakan kekuatan yang

  dapat menjadi tenaga pendorong seseorang untuk mendayagunakan potensi- potensi yang ada di dalam dirinya melalui pikiran dan perasaan yang mampu mendorongnya untuk mewujudkan Kerajaan Allah di tengah-tengah kehidupan manusia. Seseorang mampu menjadi seorang pribadi rohani yang hidup dalam karya Roh Allah yang dibimbing dan dihidupi oleh Roh Kudus dalam mewujudkan nilai-nilai Kerajaan Allah.

  Seorang pribadi rohani akan menampakkan sikap atau tindakan yang berciri holistik dalam mewujudkan nilai-nilai Kerajaan Allah dengan bimbingan Roh kudus dalam konteks relasi dengan sesama. Kepribadian yang diharapkan ialah yang memiliki kepekaan yang mendalam. Kepekaan itu antara lain ialah kepekaan akan lingkungan tempat tinggal baik di lingkungan panti asuhan maupun di luar panti asuhan dan kepekaan dengan sesama di dalam lingkungan panti asuhan dan di sekitarnya.

  Seseorang yang memiliki pribadi rohani mewujudkan perdamaian dengan

sesama dengan memaafkan kesalahan teman, meminta maaf kepada teman bila

bersalah sehingga mampu menciptakan suasana senang dalam dirinya. Ia

menciptakan keheningan dalam dirinya yang dapat membantunya mengolah

  2  

    Seorang pribadi rohani mewujudkan sikap adil dengan sesamanya seperti

dalam hal adil permainan, adil dalam pembagian hadiah atau juga makanan dan

sebagainya yang mencerminkan sikap atau tindakan adil bagi sesamanya. Ia juga

bersikap bersaudara pada semua makhluk Allah lainnya misalnya dengan merawat

dan melestarikan tanaman-tanaman di lingkungan tempat tinggalnya. Sikap

peduli pribadi rohani kepada sesamanya terwujud dalam sikap memberi

pertolongan atau bantuan kepada sesamanya baik itu berupa material, maupun non

material seperti menghibur yang sedih dan melayani yang sakit.

  Situasi di atas sangat berbeda dengan situasi yang dialami oleh para anak Panti Asuhan Putra Santa Maria dan Panti Asuhan Putri Brayat Pinuji. Hal ini disebabkan masa anak-anak adalah suatu masa pertumbuhan seseorang yang masih belum berkembang secara utuh, masih harus banyak belajar dan mendapatkan pengalaman agar memperoleh tempat di masyarakat (Monks, 1982: 215). Sedangkan masa remaja ialah masa perkembangan seseorang yang mulai menunjukkan dengan jelas sifat-sifat masa transisi, karena remaja belum memperoleh status orang dewasa tetapi tidak lagi memiliki status anak-anak. Maka sebagian besar di antara mereka memiliki kepribadian yang masih labil. Labil dalam arti bahwa anak-anak masih sangat mudah dipengaruhi sedangkan remaja masih dalam proses pencarian jati diri mereka.

  Selain itu para anak panti asuhan putra dan putri yang tinggal di panti asuhan datang dengan berbagai beban dan permasalahan hidup yang dialaminya, karena memiliki latar belakang permasalahan kehidupan dalam keluarga yang

  3  

   

  satu orang tuanya pergi atau kedua-duanya. Faktor-faktor tersebut ikut mempengaruhi perkembangan kepribadian rohani yang berbeda dalam diri mereka, sehingga sangat diperlukan suatu bimbingan dan arahan dari orang yang lebih dewasa kepada anak-anak tersebut agar nantinya mampu mengembangkan kepribadian rohaninya menjadi lebih baik.

  Melihat kenyataan yang demikian, lembaga panti asuhan putra dan putri sadar akan keadaan anak dan remaja yang masih harus dibimbing dan dibentuk menjadi pribadi rohani melalui berbagai macam hal. Dalam hal ini, Panti Asuhan St. Maria dan Brayat Pinuji Boro memiliki cara untuk mengarahkan anak asuhnya pada kegiatan yang dapat mengembangkan iman dan kepribadian mereka yaitu melalui kegiatan-kegiatan bersama. Salah satu kegiatan yang mereka lakukan adalah kegiatan doa bersama melalui doa Rosario, doa pagi dan doa malam, pendalaman iman, Ekaristi. Semua kegiatan ini dilakukan secara rutin dan berkelanjutan.

  Berdoa memang bukan saja urusan pribadi tetapi juga melibatkan orang lain. Melalui doa pribadi seseorang memang menjalin komunikasi yang lebih intim dengan Tuhan. Sedangkan doa bersama lebih menekankan aspek communio (kebersamaan/ persekutuan/ relasi) dalam semangat persaudaraan dan cinta kasih.

  Melalui doa bersama, seseorang akan lebih menghayati iman kepercayaannya dan mengungkapkannya dalam suasana persaudaraan dan cinta kasih sehingga imannya akan semakin diteguhkan.

  Kepribadian rohani yang beriman tak pernah dapat dilepaskan dari hidup

  4  

   

  membangun dan mengungkapkan komunikasi dan relasi dengan Allah. Doa yang merupakan peristiwa perjumpaan dengan Allah, memiliki daya kekuatan untuk membentuk hidup dan kepribadian manusia menuju kepenuhan dan keutuhan di dalam Allah (Darminta, 1997:5). Hal ini menunjukan bahwa doa menggerakkan seseorang untuk lebih mengenal Allah dalam hidupnya dan dirinya sendiri untuk menjadi lebih dewasa dalam iman dan kepribadian yang terpuji. Hal ini dapat terwujud apabila ia tekun dalam doa dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah sehingga mampu menampilkan sikap hidup yang lebih baik.

  Dalam lingkungan Panti Asuhan St. Maria dan Brayat Pinuji Boro, berdoa diwujudkan dalam kegiatan doa bersama secara rutin seperti Ekaristi pagi, doa malam, doa sebelum dan sesudah makan. Selain jadwal kegiatan doa yang rutin ini ada pula kegiatan-kegiatan doa bersama yang sifatnya insidental (tidak terencana) dan periodik (waktu-waktu tertentu) seperti doa menjelang ujian dan doa Rosario atau Novena.

  Pada prinsipnya setiap anak panti asuhan memiliki kesempatan untuk mengolah hidup beriman dan kepribadian rohani mereka masing-masing baik secara individu maupun bersama-sama. Tujuannya tidak lain ialah agar mereka lebih mampu mendekatkan diri kepada Allah dan mewujudkan Kerajaan Allah di tengah hidup bersama.

  Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa doa bersama yang dilakukan dengan tekun dan sepenuh hati serta penyerahan diri secara total kepada Allah mampu mengantarkan anak panti asuhan pada suatu perkembangan iman dan

  5  

   

  Buah dari doa dapat dilihat melalui tindakan dan sikap anak panti asuhan di dalam kehidupannya sehari-hari yaitu melalui pengetahuan, perasaan, naluri dan perilakunya yang sangat berperan dalam pembentukan kepribadian rohani.

  Karena itu penulis merasa tertarik untuk meneliti “Pengaruh Kegiatan Doa Bersama terhadap Kepribadian Rohani Anak Panti Asuhan St. Maria Boro dan Panti Asuhan Brayat Pinuji.” Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna bagi instansi terkait maupun masyarakat pada umumnya.

  Dalam hal ini agar kita bersama mengetahui sejauh mana kegiatan doa bersama dapat membantu anak untuk membantu kepribadiaan rohani mereka menjadi lebih baik.

B. Identifikasi Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kepribadian rohani anak Panti Asuhan Santa Maria dan Brayat

  Pinuji Boro?

  2. Apakah anak Panti Asuhan Santa Maria dan Brayat Pinuji Boro memiliki pengetahuan tentang perdamaian, keadilan, persaudaraan dan kepedulian?

  3. Apakah anak Panti Asuhan Santa Maria dan Brayat Pinuji Boro memiliki perasaan tentang perdamaian, keadilan, persaudaraan dan kepedulian?

  4. Apakah anak Panti Asuhan Santa Maria dan Brayat Pinuji Boro memiliki naluri tentang perdamaian, keadilan, persaudaraan dan kepedulian ?

  6  

   

  6. Bagaimana motivasi anak Panti Asuhan Santa Maria dan Brayat Pinuji Boro dalam menghayati doa bersama?

  7. Apakah kegiatan doa bersama berpengaruh terhadap kepribadian rohani?

  C. Pembatasan Masalah

  Setelah melihat permasalahan-permasalahan yang telah diuraikan di atas, penulis membatasi masalah pada kegiatan doa bersama di dalam panti asuhan dan kepribadian rohani anak-anak panti asuhan putra dan putri dengan tujuan agar penelitian lebih mendalam. Alasan lainnya yakni untuk melihat pengaruh yang ditimbulkan dari kegiatan doa bersama terhadap kepribadian rohani anak Panti Asuhan St. Maria dan Brayat Pinuji Boro. Ruang lingkup penelitian ini adalah anak-anak Panti Asuhan St. Maria dan Brayat Pinuji yang beralamat di Banjarasri, Kalibawang, Kulon Progo, Yogyakarta.

  D. Rumusan Masalah

  Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diungkapkan di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

  1. Apa yang dimaksud dengan kegiatan doa bersama dan kepribadian rohani?

2. Bagaimana kepribadian rohani anak-anak di Panti Asuhan Santa Maria dan

  Brayat Pinuji Boro?

  3. Seberapa besar pengaruh kegiatan doa bersama di panti asuhan terhadap kepribadian rohani anak Panti Asuhan Santa Maria dan Brayat Pinuji

  7  

   

E. Tujuan Penulisan

  Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menguraikan pengertian doa bersama dan kepribadian rohani.

  2. Memaparkan kepribadian rohani anak-anak di Panti Asuhan Santa Maria dan Brayat Pinuji Boro.

  3. Mendeskripsikan pengaruh kegiatan doa bersama terhadap kepribadian rohani anak Panti Asuhan Santa Maria dan Brayat Pinuji Boro.

F. Manfaat Penulisan

  Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi Panti Asuhan St.

  Maria dan Brayat Pinuji Boro, bagaimana seharusnya kegiatan doa bersama itu dilakukan agar dapat membantu kepribadian rohani masing-masing anak panti asuhan.

  2. Untuk membantu anak Panti Asuhan Boro menyadari pentingnya kegiatan doa bersama di panti asuhan yang dilakukan bukan hanya sebagai rutinitas saja melainkan sebagai suatu kebutuhan hidup mereka untuk dapat memiliki kepribadian rohani yang lebih baik.

  3. Untuk membantu para anak panti asuhan Boro menemukan identitas diri bagi perkembangan kepribadian rohaninya yang lebih baik melalui kegiatan doa bersama di lingkungan panti asuhan.

  8  

   

  4. Sebagai sumber belajar bagi peneliti dalam merencanakan, melaksanakan dan menyusun suatu penelitian pendidikan agar hasilnya dapat bermanfaat bagi banyak pihak yang berkepentingan.

  G. Metode Penulisan

  Metode penulisan yang digunakan adalah deskriptif analitis berdasarkan penelitian. Data yang dibutuhkan dikumpulkan menggunakan angket berskala yang jawabannya bersifat tertutup. Selain itu penulis juga mengembangkan refleksi pribadi dengan bantuan buku-buku pendukung.

  H. Sistematika Penulisan

  Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai penulisan ini, penulis akan menyampaikan pokok-pokok gagasn dalam penulisan.

  BAB I berisi pendahuluan, yang meliputi latar belakang penulisan, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.

  BAB II berisi Tinjauan Teoritis dan Hipotesis yang meliputi: Doa bersama dan kepribadian rohani, penelitian yang relevan, kerangka pikir dan hipotesis. Doa bersama terdiri dari pengertian doa secara umum, ciri-ciri doa, tujuan doa, bentuk- bentuk doa, pengertian doa bersama, manfaat doa bersama, sifat doa bersama, sakramentalitas doa bersama dan hubungan timbale balik dalam beriman dengan doa bersama. Kepribadian rohani terdiri dari pengertian kepribadian menurut ilmu psikologi, unsur-unsur kepribadian, faktor pembentuk kepribadian, perkembangan

  9  

   

  BAB III menjelaskan metodologi penelitian yang meliputi jenis penelitian, desain penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, definisi operasional variabel, instrumen penelitian, pengembangan instrument, uji persyaratan analisis dan hipotesis.

  BAB IV menguraikan tentang hasil penelitian yang terdiri dari uji persyaratan analisis, deskripsi data hasil penelitian, uji hipotesis, pembahasan hasil penelitian, keterbatasan penelitian; usulan program kegiatan doa bersama yang terdiri dari latar belakang penyususunan program, tema dan tujuan, progam kegiatan doa bersama dan contoh pelaksanaan kegiatan doa bersama.

BAB V penulis menyampaikan tentang kesimpulan yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

  10 BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Doa Bersama

  Secara Kristiani, memanjatkan doa kepada Allah tidak dibatasi baik secara pribadi maupun secara bersama. Untuk itu pada bagian ini akan diuraikan tentang doa secara umum dan tentang doa bersama.

1. Pengertian Doa secara Umum

  Doa adalah bekerja sama dengan Tuhan untuk menggenapi rencana-Nya, dan bukan berusaha untuk mencondongkan Dia kepada keinginan kita. Saat kita membuang keinginan kita sendiri dan tunduk kepada Dia yang mengetahui keadaan kita lebih dari kita sendiri dan yang “Mengetahui apa yang kamu perlukan sebelum kamu minta kepada-Nya (Matius 6:8)” doa kita mencapai tingkat yang tertinggi. Karena itu, doa yang dinaikkan dalam ketaatan kepada kehendak Ilahi selalu dikabulkan, baik didoakan secara pribadi atau bersama.

  Selain itu doa juga merupakan suatu relasi, perjumpaan dan pertemuan dengan pribadi lain, yakni dengan Allah dan juga sesama. Doa merangkul kita dengan sesama dalam cinta Tuhan yang mengantar kita ke arah transformasi diri menjadi pribadi yang lebih baik. Karena doa merupakan sesuatu yang secara spontan muncul dari kedalaman hati kita untuk menanggapi situasi-situasi nyata yang menghimpit hidup kita (Rex A. Pai, 2003:1-2).

  Menurut Darminta (1983: 40) doa merupakan gerak pertemuan kerinduan

  11 inilah yang menjadi kenyataan konkret bahwa manusia ikut ambil bagian dalam hidup ilahi di dunia ini. Hidup manusia menuju kepada Allah dan merindukan kepenuhan hidup dalam Allah.

2. Ciri-ciri Doa

  Sebagai orang Kristiani, doa diungkapkan kepada Allah dengan berbagai cara baik secara pribadi maupun secara bersama sebagai tanda ikut ambil bagian dalam misteri keselamatan yang disampaikan oleh Kristus. Maka ciri-ciri pokok doa adalah sebagai berikut:

  a. Doa dalam Nama Kristus

  Doa dalam nama Yesus mengungkapkan rasa kesatuan orang Kristiani dalam nama Yesus Kristus. Gereja dalam berdoa selalu menyebutkan nama Yesus Kristus (Kis. 7:59; 9:14). Gereja berkumpul dalam nama Yesus dan berdoa dalam nama-Nya, Yesus ada di tengah-tengah mereka (Mat. 18:20). Yesus menghendaki agar doa dalam nama-Nya selalu dilandasi oleh cinta kasih. Tanpa perkembangan cinta doa tidaklah bermakna dan hidup (Mrk. 11:25). Doa dalam nama Yesus secara konkret berarti doa yang dilandasi cinta yang operatif (Yak. 1:27) (Darminta, 1983: 20).

  b. Doa Berpengantara Yesus Kristus

  Bagi orang Kristiani berdoa dengan pengantara Yesus Kristus mengungkapkan kesatuaan dan persekutuan dengan Kristus. Doa dengan pengantara Yesus Kristus tertuju kepada terpenuhinya penyelesaian keselamatan.

  12 rencana keselamatan seperti yang terjadi dalam diri Yesus, dengan harapan agar yang terjadi dalam diri Yesus Kepala Tubuh, terjadi dalam umat manusia sebagai tubuh. Doa itu tumbuh dari kesadaran iman bahwa hanya dengan kekuatan Yesus mulia yang selalu hadir di tengah-tengah manusia keselamatan dapat menjadi kenyataan dalam hidup manusia. Singkatnya doa Kristen merupakan pengakuan iman bahwa kekuatan Kristus sedang bekerja dalam manusia karena berharap agar kuasa keselamatan ini terlaksana dan cinta erat dengan Kristus menjadi aktual (Darminta, 1983: 21).

  Doa umat Kristiani senantiasa dipanjatkan di dalam nama Yesus Kristus dan bersama-sama dengan Dia. Maka di dalam liturgi dan doa-doa Gereja, pribadi Yesus dan nama-Nya menjadi pusat doa setiap orang yang berdoa. Semua doa-doa kita disampaikan kepada Bapa dengan perantaraan Yesus Kristus Tuhan kita seorang Pribadi yang yang terus menjadi pengantara kita kepada Allah (Ibr 7:25). Sesungguhnya doa Yesus itu dan doa-doa yang lain yang dipanjatkan dalam nama-Nya telah memberikan dan akan tetap memberikan suka cita bagi setiap orang yang berseru kepada-Nya melalui Putera-Nya (Rex. A. Pai, 2003:46). Oleh karena itu doa berarti mengambil bagian dalam hidup Allah Tritunggal sendiri.

  Karena doa itu suatu gerakan dinamis: dalam roh, bersama Kristus sebagai perantara-Nya, menghadap Bapa (KWI 1996: 196).

c. Doa dalam Roh Kudus

  Yesus mengutus Roh Kudus kepada setiap umat-Nya yang berdoa. Doa

  13 mengungkapkan doanya. Doa dalam Roh Kudus berarti orang berdoa dalam kedalamannya, sebab Roh Kudus adalah Roh Kristus dan jiwa tubuh mistik-Nya yaitu Gereja.

  Roh Kuduslah yang membuat doa setiap manusia layak di hadapan Allah. Roh Kudus pula yang menuntun dan mengajarkan kepada manusia bagaimana berdoa secara benar. Roh Kudus mengajari manusia agar membuka diri ke hadapan Allah dan dengan sabar menanti saat terpenuhinya keselamatan di dalam dirinya. Roh Kudus membuat keselamatan itu menjadi realita hidup manusia sehari-hari sehingga manusia disebut anak-anak Allah (Darminta, 1983: 21).

d. Doa Kepada Allah Bapa

   Doa yang dipanjatkan kepada Allah Bapa itu berasal dari Bapa sendiri dan

  menuju kepada Bapa (Ef 1:14). Bapa merupakan sumber dan asal dari hidup dan segala kebaikan semua manusia, maka doa orang Kristen merupakan ungkapan kepercayaan dan penyerahan diri sebagai anak-anak Allah, sebab Allah Bapa merupakan sumber segala kebaikan, bahkan bagi orang-orang pendosa (Rm 5:6- 8). Doa Kristiani berarti mengangkat hati kepada kemerdekaan Allah agar manusia mengalami kemerdekaan dalam keselamatan sebagai anak-anak Allah Bapa (Darminta, 1983: 22).

  Kemerdekaan dalam keselamatan itu telah mereka peroleh dalam hidup mereka bersama orang lain maupun melalui ciptaan-Nya. Keselamatan dan kebahagiaan yang mereka peroleh itu akan terpenuhi selamanya pada akhir jaman.

  14

3. Tujuan Doa

  Pada umumnya setiap orang mempunyai tujuan tertentu dalam berdoa, sesuai dengan permasalahan hidup yang sedang dihadapi maupun yang akan dijalaninya. Artinya mereka menyesuaikan tujuan doa itu sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi. Maka tujuan doa mereka juga berbeda-beda (Mangunwijaya, 1986: 55).

  Setiap orang yang menjalin komunikasi dengan Allah melalui doa, memiliki tujuan masing-masing di dalam berdoa sesuai dengan keadaan dan kebutuhan seluruh hidup yang diperlukan seseorang dari Allah sendiri. Kebanyakan orang berdoa dengan tujuan memohon, mengucap syukur dan melambungkan pujian kepada-Nya.

  Kepada Allah kita menyampaikan permohonan, permohonan yang dipanjatkan selain untuk diri kita sendiri juga untuk orang lain. Biasanya isi dari doa permohonan untuk kesehatan dan keselamatan dalam hidup serta keberhasilan atau kesuksesan hidup si pendoa maupun untuk orang lain yang didoakannya. Bila permohonan seseorang dikabulkan Allah, maka hatinya tergerak untuk mengucap syukur kepada Allah atas berkat dan semua cinta-Nya yang berlimpah di dalam hidup seseorang.

  Seseorang selalu menyadari dan berusaha untuk menemukan kahadiran Allah dalam perjalanan hidupnya. Sebagai orang yang semakin beriman dan percaya akan Allah, maka seseorang akan melambungkan pujian untuk mengagungkan kebesaran Allah dan meninggikan nama-Nya, selain itu, tujuan

  15 orang sebagai pelaku doa benar-benar merindukan dan mencari kehendak Allah.

  Kerinduan akan Allah merupakan tatanan penting dalam hidup kita. Kerinduan dan seruan akan kehadiran Allah di dalam hidup kita menjadi faktor pembentuk doa-doa kita. Sedangkan mencari kehendak Allah yaitu apa yang penting untuk Kerajaan Allah merupakan tujuan dari doa kita.

  Doa juga bertujuan menumbuhkan kedewasaan tiap pribadi dalam arti doa juga betujuan mengenal diri pribadi pendoa itu sendiri. Mengenal diri berarti mengenal kekuatan dan kelemahan dalam diri. Apa yang telah dilakukan terhadap sesama temannya dan juga orang disekitarnya baik itu disadari atau tidak tetapi dapat mempengaruhi hubungan mereka dengan sesamanya dan juga Allah. Dalam berdoa, mereka diharapkan si pendoa menemukan gambaran-gambaran sikap dan tingkah laku yang negatif terhadap sesama dan juga Tuhan. Kesadaran itu merupakan langkah awal bagi mereka untuk berbuat baik kepada sesama dan juga Tuhan.

  Pada waktu berdoa setiap orang perlu merefleksikan apa yang telah dilakukan kepada sesama terlebih kepada Tuhan agar mereka mampu membentuk sikap yang lebih baik untuk mendukung kepribadian yang baik pula. Dengan kata lain doa bertujuan untuk mengalami Allah di dalam hidup seseorang. Karena pengalaman akan Allah di dalam hidup seseorang menyangkut seluruh hidup yang dijalaninya, maka doa berperan bagi pembentukan pribadi yang utuh dan dinamis.

  Doa mempunyai fungsi pengaturan dan penataan kembali pribadi dan hidup manusia baik yang internal maupun yang eksternal, baik sikap maupun tindakan

  16 dalam arti segala tingkah laku, sikap dan tindakan menjadi kenyataan yang patut kepada kehendak Allah (Darminta, 1983:62-63).

  Doa juga bertujuan mendatangkan kedamaian sejati bagi yang berdoa dan mampu membangun relasi yang intim dengan Tuhan di dalam doa sehingga membawa ketenangan dan damai dalam hati. Ketenangan dan kedamaian dalam arti tidak mudah cemas dan gelisah akan hidup yang dijalani sehingga mampu mendukung dan memberi kekuatan untuk melakukan kesaksian hidup dengan sesama di sekitarnya (Mardi Prasetya, 1992: 334). Dengan demikian doa mampu mengubah pribadi yang berdoa dan menyiapkannya untuk menerima kenyataan dalam hidupnya sehari-hari. Berkat doa kita semakin mampu mengubah kepribadian kita menjadi lebih baik karena doa menciptakan hubungan yang dekat antara dua pribadi si aku dan Engkau yang kekal.

4. Bentuk-bentuk Doa

  Bentuk di sini dilihat dari hakekat doa Kristiani yaitu komunikasi antara Allah dan manusia. Komunikasi ini dapat dilakukan secara pribadi maupun secara bersama. Komunikasi melalui doa yang diungkapkan oleh orang Kristiani sesuai dengan apa yang sedang dialami di dalam hidupnya.

a. Dari Segi Rencana Keselamatan sebagai Prinsip Hidup

  Dari segi rencana keselamatan Allah, sebagai prinsip hidup semua orang Kristen dan sebagai tanda cinta lekat manusia kepada-Nya, doa dapat berbentuk dua macam; pertama, doa pujian, doa ini memandang Allah di dalam diri-Nya

  17 Tritunggal. Pujian merupakan doa yang mengangkat hati manusia kepada Allah yang biasanya dirumuskan dalam bentuk nyanyian.

  Kedua, doa kebaktian, doa ini memandang Allah sebagai Pencipta dan Tuhan. Doa kebaktian orang Kristiani didasari oleh kesadaran bahwa manusia adalah ciptaan-Nya. Berhadapan dengan kesadaran diri sebagai ciptaan Allah yang agung itu, timbul rasa gentar dan takut sebagai seorang anak yang tidak mau dipisahkan dari Allah. Rasa takut penuh hormat sebagai sikap mengakui bahwa Allah jauh (Darminta, 1983: 25).

b. Dari Segi Perkembangan Rencana Keselamatan

Dokumen yang terkait

MANAJEMEN LAKTASI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF STUDI KUALITATIF PADA IBU BEKERJA DI KECAMATAN KALIBAWANG KULON PROGO YOGYAKARTA

0 3 13

TINJAUAN UMUM MENGENAI PANTI ASUHAN DAN ANAK LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PANTI ASUHAN ANAK TERLANTAR DI KABUPATEN MAGELANG.

0 12 22

PERANCANGAN JEMBATAN CONGOT KULON PROGO YOGYAKARTA PERANCANGAN JEMBATAN CONGOT KULON PROGO YOGYAKARTA.

0 5 31

PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL PENGASUH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK PANTI ASUHAN USIA REMAJA DI PANTI ASUHAN AL- WASHLIYAH GEDUNG JOHOR MEDAN.

0 4 28

PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL PENGASUH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK PANTI ASUHAN USIA REMAJA DI PANTI ASUHAN MAMIYAI AL-ITTIHADIYAH MEDAN.

0 2 20

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA ANAK PANTI ASUHAN MUHAMMADIYAH NANGGULAN KULON PROGO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU

0 1 18

HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN KEJADIAN GANGGUAN JIWA PADA KELUARGA DI DESA BANARAN GALUR KULON PROGO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN KEJADIAN GANGGUAN JIWA PADA KELUARGA DI DESA BANARAN GALUR KULON PROGO YOGYAKARTA - DIGI

0 0 13

HUBUNGAN TINGKAT KESEPIAN DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL PADA LANSIA DI DESA BANJARHARJO KALIBAWANG KULON PROGO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN TINGKAT KESEPIAN DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL PADA LANSIA DI DESA BANJARHARJO KALIBAWANG KULON PROGO YOGYAKARTA -

0 0 11

STEREOTIP PADA ANAK PANTI ASUHAN

0 0 15

TINGKAT KEDISIPLINAN PARA ANAK ASUH PENGHUNI PANTI ASUHAN BRAYAT PINUJI BORO TERHADAP TATA TERTIB PANTI ASUHAN DAN USULAN PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN YANG SESUAI Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program S

0 0 87