Reaksi pasar modal terhadap informasi hasil pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia (versi Quick Count dan Komisi Pemilihan Umum) tahun 2009 - USD Repository

  

“REAKSI PASAR MODAL TERHADAP INFORMASI HASIL

PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN REPUBLIK

  

INDONESIA (VERSI QUICK COUNT DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM)

TAHUN 2009”

SKRIPSI

  Disusun dan diajukan untuk memenuhi sebagai salah satu syarat untuk mencapai derajat Sarjana Strata-1 jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

  Oleh: Nama : Sumanti Manurung NIM : 06 2214 113

  

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

“REAKSI PASAR MODAL TERHADAP INFORMASI HASIL

PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN REPUBLIK

  

INDONESIA (VERSI QUICK COUNT DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM)

TAHUN 2009”

SKRIPSI

  Disusun dan diajukan untuk memenuhi sebagai salah satu syarat untuk mencapai derajat Sarjana Strata-1 jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

  Oleh: Nama : Sumanti Manurung NIM : 06 2214 113

  

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan untuk : 1. Tuhan Allah atas berkat dan karunianya.

  2. Yesus Kristus, Tuhan dan juru selamatku.

  3. Roh Kudus sebagai penghibur.

  4. Bapak saya Monang Manurung dan Tianna Br.

  Sinurat

  5. Kakak saya : Lemsi Manurung, Timer Manurung, Norma Manurung, Ervina Manurung, Herlin Manurung, Prianto Manurung, Dyana Manurung, dan buat adik saya Dohar Mauli Manurung.

  6. Semua sahabat dan keluarga.

  

HALAMAN MOTTO

“Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu”.

  (II Kor :5:7)

“Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu. Dan

setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita. Dan

inilah doaku, semoga kasih-Mu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan

dalam segala macam pengertian”. (Filipi 1:3-4, 9)

“Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan tetapi orang bodoh menghina

hikmat dan didikan”. (Amsal 1:7)

“Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini

  

Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan

memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan”.

  

(Yesaya 41 : 10)

  

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang

  pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dalam naskah ini dan disebutkan dalam referensi. Dan apabila dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar maka saya sanggup menerima hukuman/sanksi apapun sesuai peraturan yang berlaku.”

  Yogyakarta, Juli 2010 Penyusun,

  Sumanti Manurung 062214113

  

ABSTRAK

“REAKSI PASAR MODAL TERHADAP INFORMASI HASIL

PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN REPUBLIK

  

INDONESIA (VERSI QUICK COUNT DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM)

TAHUN 2009”

  Pasar modal merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli dengan resiko untung dan rugi. Pasar modal berperan dalam mengalokasikan dana bagi para pelaku pasar. Perkembangan pasar modal tidak lepas dari pengaruh politik dalam suatu Negara.

  Penelitian ini bertujuan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap suatu

  

event politik yaitu peristiwa pengumuman hasil pemilihan presiden dan wakil

  presiden tahun 2009 melalui pendekatan harga saham dan volume perdagangan saham.

  Penelitian ini merupakan studi peristiwa (event study) terhadap perusahaan LQ 45 dengan peristiwa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden yang dikeluarkan oleh Quick Count dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan pendekatan harga saham dan volume perdagangan.

  Hasil penelitian dengan pendekatan harga saham menunjukkan bahwa pasar modal tidak bereaksi terhadap peristiwa pengumuman hasil pemilihan presiden dan wakil presiden dilihat dari peristiwa hasil Quick Count dan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sedangkan hasil penelitian melalui pendekatan volume perdagangan menunjukkan bahwa perusahaan yang terdaftar dalam LQ 45 bereaksi terhadap peristiwa pengumuman hasil pemilihan presiden dan wakil presiden baik dilihat dari peristiwa hasil Quick Count dan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kata Kunci: Abnormal return, harga saham dan volume perdagangan, perusahaan LQ 45

  ABSTRACT

“CAPITAL MARKET REACTION TOWARDS INFORMATION OF

RESULTS OF INDONESIAN PRESIDENT AND VICE PRESIDENT

ELECTION (QUICK COUNT AND ELECTION COMMISION

  

VERSIONS) IN 2009”

  Capital market is a place where sellers and buyers met with profit and loss risks. Capital market has a role in allocating funds for market participants. The development of capital market cannot be separated with political influence in a country.

  This research aimed to examine capital market reaction towards a political event, which is the president and vice president election result announcement in 2009 by studying stock price and stock trading volume movements.

  This research is an event study on LQ 45 companies in response to the event of president and vice president election result which was announced by the Quick Count and the Official Election Commission.

  Result of this research using stock price approach showed that capital market did not react to the event of president and vice president election result announcement from both the Quick Count and the Official Election Commission. Meanwhile, based on trading volume results showed that companies which were listed in LQ 45 reacted to the announcements both by the Quick Count and the Official Election Commission. Key Words: Abnormal return, stock price and trading volume, LQ 45 companies

  LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan dibawah ini saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Sumanti Manurung Nomor Mahasiswa : 062214113 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan pada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

“REAKSI PASAR MODAL TERHADAP INFORMASI HASIL

PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN REPUBLIK

  

INDONESIA (VERSI QUICK COUNT DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM)

TAHUN 2009”

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkajian data, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta ijin dari saya maupun memberikan loyalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya tulis dengan sebenarnya.

  Yogyakarta, 8 Agustus 2010 Yang menyatakan Sumanti Manurung

KATA PENGANTAR

  Immanuel Segala puji syukur kuucapkan kepada Tuhan Allahku yang hidup, yang selalu menyertai dan melindungiku setiap waktu sampai saat ini.

  Saya juga mengucap syukur atas berkat dan karunia yang telah diberikan kepada saya hingga saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul : “Reaksi Pasar Modal Terhadap Informasi Hasil Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia (Versi Quick Count dan Komisi Pemilihan Umum) Tahun 2009”

  Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Strata-1 di Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

  Penulis menyadari bahwa karya ini terwujud tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Drs. YP. Supardiono, M.Si., Ak., QIA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi.

  2. V. Mardi Widyadmono, SE, MBA, selaku Kaporodi Jurusan Manajemen.

  3. Ibu Ike Janita Dewi,S.E,M.B.A, Phd. Selaku dosen pembimbing I.

  4. Bapak Drs. L.Bambang Harnoto, M.Si. Selaku dosen pembimbing II.

  5. Bapak, Ibu, kakakku (Lemsi, Timer, Norma, Ervina, Herlin, Prianto, kasih atas doa dan dukungannya. Terutama buat almahrum Oppung Lemsi yang sudah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa sebelum sempat melihatku lulus kuliah.

  6. Buat teman-teman kos yang selalu usil (Nha-naa, Okta, Tere, Gita, Veta, dan Tami), terima kasih buat dukungannya.

  7. Buat teman-teman nongkrong (Emma, Landong, Yanti, Eva, Dwi, Shinta).

  8. Anak-anak Manajemen USD angkatan 2006.

  9. Semua pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan dan semangatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Atas semua ini, penulis hanya dapat mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungannya. Mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

  Yogyakarta, Juli 2010 Penulis

  Sumanti Manurung

  DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................................... iv

HALAMAN MOTTO .................................................................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ....................................................... vi

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................................................... vii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ...................... ix

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................................. xvi

  BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................. 5 C. Tujuan Masalah.................................................................................. 6 D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pasar Modal ...................................................................................... 8

  1. Pengertian Pasar Modal............................................................... 8

  2. Instrumen Pasar Modal ............................................................. 10

  3. Manfaat dan Fungsi Pasar Modal .............................................. 12

  C. Informasi di Pasar Modal .............................................................. 18

  D. Return Tidak Normal (Abnormal Return) .................................... 21

  E. Aktivitas Volume Perdagangan (Trading Volume Activity) ......... 23

  F. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 24

  G. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 26

  BAB III METODE PENELITIAN

  29 A. Jenis Penelitian .............................................................................. 29

  B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 29

  C. Populasi dan Sampel ...................................................................... 30

  D. Teknik Pengambilan Sampel .......................................................... 30

  E. Periode Pengamatan ....................................................................... 31

  F. Jenis dan Sumber Data ................................................................... 32

  G. Defenisi dan Operasional Variabel ................................................. 33

  H. Pengujian Instrumen ....................................................................... 36

  BAB IV GAMBARAN UMUM PASAR MODAL DI INDONESIA 51 A. Sejarah Pasar Modal di Indonesia .................................................. 51 B. Bursa Efek Indonesia (BEI) ........................................................... 58

  1. Sejarah Bursa Efek Indonesia ................................................... 58

  2. Penggabungan BEJ dan BES Menjadi Bursa Efek Indonesia .................................................................................. 61

  3. Mekanisme Perdagangan Bursa Efek Indonesia ....................... 62

  4. Proses Go Public ........................................................................ 65

  C. BAPEPAM....................................................................................... 68

  D. LQ 45 ........................................................................................ 69

  BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN 71 A. Sampel Saham ................................................................................. 71 B. Analisis Data .................................................................................... 76

  1. Pengujian Hipotesis I ................................................................ 77

  2. Pengujian Hipotesis II ............................................................... 84

  3. Pengujian Hipotesis III .............................................................. 90

  4. Pengujian Hipotesis IV ............................................................. 96

  C. Pembahasan ................................................................................... 102

  BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 105 A. Kesimpulan .................................................................................... 105 B. Saran ………………….. ............................................................. 109 DAFTAR PUSTAKA 112 LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  5.1. Daftar Saham Perusahaan yang Masuk Dalam Indeks LQ 45

  5.2. Nama Emiten yang Dijadikan Sampel Akhir

  5.3. Rata-rata Harga Saham versi Quick Count

  5.4. Return pasar/return ekspektasi versi Quick Count

  5.5. Abnormal Return sebelum dan setelah Quick Count

  5.6. Hasil Uji Statistik Beda Dua Rata-rata Abnormal Return Saham Sebelum dan Setelah Quick Count

  5.7. Rata-rata Saham yang Diperdagangkan

  5.8. Rata-rata Saham yang Beredar

  5.9. Volume Aktivitas Perdagangan

  5.10. Hasil Hasil Uji Statistik Beda Dua Rata-rata Trading Volume Activity Saham Sebelum dan Setelah Quick Count

  5.11. Rata-rata Harga Saham versi Komisi Pemilihan Umum

  5.12. Return Pasar/return Ekspektasi versi Komisi Pemilihan Umum

  5.13. Rata-rata Return Tidak Normal Sebelum dan setelah pengumuman KPU

  

5.14. Hasil Hasil Uji Statistik Beda Dua Rata-rata Trading Volume Activity Sebelum dan

Setelah Pengumuman Hasil Presiden dan Wakil Presiden oleh KPU

  5.15. Rata-rata Saham yang Diperdagangkan

  5.16. Rata-rata Saham yang Beredar

  5.17. Volume Aktivitas Perdagangan Versi KPU

  

5.18. Hasil Hasil Uji Statistik Beda Dua Rata-rata Trading Volume Activity Sebelum dan

Setelah Pengumuman Hasil Presiden dan Wakil Presiden oleh KPU

  DAFTAR LAMPIRAN 1) Closing Price (Event Versi Quick Count).

  2) Closing Price (Event Versi Komisi Pemilihan Umum). 3) Return Realisasi atau Return Sesungguhnya Versi Quick Count. 4) Abnormal Return atau Return Tidak Normal Masing-masing Saham Versi Quick Count.

  5) Saham yang Diperdagangkan (list) dan Saham Beredar (Volume) Versi Quick Count.

  6) Return Realisasi atau Return Sesungguhnya Versi Komisi Pemilihan Umum.

  7) Abnormal Return atau Return Tidak Normal Masing-masing Saham Versi Komisi Pemilihan Umum.

  8) Saham yang Diperdagangkan (list) dan Saham Beredar (Volume) Versi Komisi Pemilihan Umum.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan tempat bertemu antara penjual dan pembeli

  dengan resiko untung dan rugi. Kebutuhan dana jangka pendek umumnya diperoleh di pasar uang (misalnya bank komersial). Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam kehidupan ekonomi, terutama dalam proses alokasi dana masyarakat (Jogiyanto, 2003).

  Sebagai instrumen ekonomi, pasar modal tidak lepas dari berbagai pengaruh, seperti pengaruh ekonomi (mikro dan makro) dan pengaruh politik. Pengaruh ekonomi mikro seperti perubahan kinerja perusahaan dan perubahan strategi perusahaan. Sedangkan ekonomi makro terjadi seperti perubahan suku bunga tabungan dan deposito, kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan pemerintah, turut berpengaruh pada fluktuasi harga dan volume perdagangan di pasar modal.

  Kegiatan perdagangan efek di bursa saham, sebagai bagian dari aktivitas ekonomi, juga tidak lepas dari pengaruh gejolak politik dalam suatu negara. Peristiwa politik memang tidak mengintervensi bursa saham

  2 diserap oleh para pelaku pasar modal untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan di masa yang akan datang. Informasi tersebut mempengaruhi pengambilan keputusan investor dan pada akhirnya pasar bereaksi terhadap informasi.

  Kondisi politik yang dapat mempengaruhi pasar modal adalah pilpres Republik Indonesia tanggal 9 Juli 2009. Peristiwa ini sangat penting karena dapat menentukan kemajuan bidang ekonomi (pasar finansial) negara. Pemilihan dan pengumuman hasil pilpres oleh Quick Count dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang sesuai harapan pasar, akan diikuti dengan semakin membaiknya kondisi pasar atau pasar mendapat respons positif terhadap peristiwa tersebut. Sebaliknya, peristiwa yang tidak sesuai dengan harapan pasar, mengakibatkan memburuknya kondisi pasar atau pasar mendapat respon negatif pasar terhadap pengumuman.

  Pengujian kandungan informasi pengumuman hasil pemilihan presiden dan wakil presiden terhadap aktivitas bursa efek ini dimaksudkan untuk melihat reaksi pasar terhadap hasil pilpres yang dapat diukur dengan menggunakan abnormal return. Pengujian ini dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman. Jika pengumuman tersebut mengandung informasi, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan

  3 Untuk mempelajari reaksi pasar terhadap peristiwa (event) dapat dilakukan dengan studi peristiwa (event study). Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi dari suatu informasi (Jogiyanto, 2003). Dalam hal ini, pengujian kandungan informasi peristiwa pengumuman hasil pemilihan presiden dan wakil presiden dilihat dari versi Quick Count dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terhadap aktivitas Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009.

  Pengujian kandungan informasi terhadap aktivitas pasar modal, dimaksudkan untuk melihat reaksi pasar terhadap pengumuman hasil pemilihan presiden dan wakil presiden versi Quick Count dan KPU. Peristiwa ini dapat diukur dengan menggunakan abnormal return. Pengujian ini dimaksudkan untuk melihat reaksi pasar terhadap pengumuman. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return (Jogiyanto, 2003).

  Jika digunakan abnormal return maka dapat dikatakan bahwa pengumuman yang mempunyai kandungan informasi akan memberikan

  

abnormal return kepada pasar. Sebaliknya yang tidak mengandung

  informasi tidak memberikan abnormal return kepada pasar. Selain

  

abnormal return , reaksi pasar modal terhadap informasi juga dapat dilihat

  melalui pergerakan volume aktivitas perdagangan (Trading Volume

  4 peristiwa akan mengakibatkan keputusan perdagangan diatas keputusan perdagangan yang normal.

  Nugroho (2005) melakukan penelitian tentang Reaksi Pasar Modal Terhadap Peristiwa Politik. Dari analisis penelitian tersebut, menyatakan bahwa pasar modal bereaksi terhadap evant study, sedangkan pada hari

  

evant day , pasar modal tidak berpengaruh signifikan terhadap peristiwa

  politik. Berdasarkan hal tersebut, penulis berupaya melakukan event study mengenai kaitan antara perubahan harga saham dan aktivitas volume perdagangan di BEI dengan judul “REAKSI PASAR MODAL

  

TERHADAP INFORMASI HASIL PEMILIHAN PRESIDEN DAN

WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (VERSI QUICK

COUNT DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM) TAHUN 2009”

  5

B. Rumusan Masalah

  Masalah-masalah utama yang akan dijadikan pokok bahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata return tidak normal (average abnormal return) yang diperoleh investor sebelum dan setelah informasi hasil pemilihan presiden dan wakil presiden versi Quick Count tahun 2009?

  2. Apakah ada perbedaan antara rata-rata aktivitas volume perdagangan yang diperoleh investor sebelum dan setelah informasi hasil pemilihan presiden dan wakil presiden versi Quick Count tahun 2009?

  3. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata return tidak normal (average abnormal return) yang diperoleh investor sebelum dan setelah informasi hasil pemilihan presiden dan wakil presiden versi Komisi Pemilihan Umum (KPU) tahun 2009?

  4. Apakah ada perbedaan antara rata-rata aktivitas volume perdagangan yang diperoleh investor sebelum dan setelah informasi hasil pemilihan presiden dan wakil presiden versi Komisi Pemilihan Umum (KPU) tahun 2009?

  6

C. Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk melihat apakah ada perbedaan antara rata-rata aktivitas volume perdagangan yang diperoleh investor sebelum dan setelah informasi hasil pemilihan presiden dan wakil presiden versi Quick Count tahun 2009.

  2. Untuk melihat apakah ada perbedaan antara rata-rata aktivitas volume perdagangan yang diperoleh investor sebelum dan setelah informasi hasil pemilihan presiden dan wakil presiden versi Quick Count tahun 2009.

  3. Untuk melihat apakah ada perbedaan antara abnormal return yang diperoleh investor sebelum dan setelah pengumuman informasi hasil pemilihan presiden dan wakil presiden versi Komisi Pemilihan Umum (KPU) tahun 2009.

  4. Untuk melihat apakah ada perbedaan antara aktivitas volume perdagangan yang diperoleh investor sebelum dan setelah pengumuman informasi hasil pemilihan presiden dan wakil presiden versi Komisi Pemilihan Umum (KPU) tahun 2009.

  7

D. Manfaat Penelitian

  Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Investor :

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan mengenai dampak suatu peristiwa politik terhadap return saham dan volume perdagangan serta seberapa besar dampak tersebut terhadap perusahaan, sehingga dapat membantu investor dalam melakukan analisis investasi.

2. Bagi Masyarakat

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap masyarakat mengenai perspektif tentang event politik Republik Indonesia terhadap pasar modal di Bursa Efek Indonesia (BEI).

  3. Bagi Pemerintah Penelitian ini diharapkan dapat menambah kepekaan pemerintah mengenai pergerakan pasar modal Indonesia pasca pemilihan dan presiden dan wakil presiden, sehingga dapat membuat kebijakan- kebijakan yang dapat membantu para pelaku ekonomi demi kesejahteraan masyarakat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pasar modal sangat dibutuhkan oleh setiap negara, hampir di seluruh

  dunia memiliki pasar modal (capital market) kecuali negara-negara yang masih berbenah yang belum mampu melepaskan diri dari persoalan ekonomi dan politik dalam negara tersebut. Keberadaan pasar modal di suatu negara bisa menjadi acuan untuk melihat tentang bagaimana kegairahan atau dinamisnya bisnis negara yang bersangkutan dalam menggerakkan berbagai kebijakan ekonominya (Fahmi & Hadi, 2009). Selanjutnya, untuk memahami pasar modal, berikut ini akan dibahas lebih jelas mengenai pasar modal yang dijadikan menjadi acuan oleh penulis.

A. Pasar Modal 1. Pengertian Pasar Modal

  Pasar merupakan tempat melakukan transaksi antara pembeli dan penjual, dimana pembeli dan penjual tidak harus bertemu dalam suatu tempat atau bertemu langsung. Secara umum pasar modal merupakan suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi dalam rangka memperoleh modal. Penjual dalam pasar modal merupakan perusahaan yang membutuhkan modal atau emiten (Kasmir, 2005).

  9 Sekuritas merupakan secarik kertas yang menunjukkan hak pemodal untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan sekuritas, dan berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal menjalankan haknya di pasar. Apabila sekuritas bisa diperjual-belikan, dan merupakan instrumen keuangan yang berjangka panjang, maka penerbitannya dilakukan di pasar yang disebut pasar modal (Suad, 2003).

  Pasar modal merupakan tempat bertemu antara pembeli dan penjual dengan resiko untung dan rugi. Kebutuhan dana jangka pendek umumnya diperoleh di pasar uang. Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi (Jogiyanto, 2003).

  Sekuritas pasar uang biasanya lebih banyak diperdagangkan daripada sekuritas jangka panjang, sehingga lebih likuid. Selain itu, sekuritas jangka pendek mempunyai fluktuasi harga yang lebih panjang, menjadikan investasi pasar uang lebih aman. Perusahaan dan Bank secara aktif menggunakan pasar uang untuk mendapatkan bunga atas kelebihan (surplus) dana yang diharapkan oleh investor untuk jangka waktu sementara (Mishkin, 2008).

  Pasar modal merupakan pasar dari sejumlah instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjual-belikan dalam bentuk utang maupun modal sendiri. Kalangan bisnis, individu, dan

  10 tempat terjadinya transaksi asset keuangan jangka panjang atau long-

  term financial asset . Jenis surat berharga yang diperjual-belikan di

  pasar modal memiliki jatuh tempo lebih dari satu tahun. Pasar modal memungkinkan terpenuhinya kebutuhan dana jangka panjang untuk investasi jangka panjang dalam bentuk bangunan, peralatan, dan sarana lainnya (Sartono, 2001).

2. Instrumen Pasar Modal

  Untuk melakukan transaksi di pasar biasanya ada barang atau jasa yang diperjual-belikan, yang dikenal dengan instrumen pasar modal. Instrumen pasar modal yang diperdagangkan berbentuk surat- surat berharga yang dapat diperjual-belikan kembali oleh pemiliknya.

  Instrumen pasar modal bersifat kepemilikan diwujudkan dalam bentuk saham, sedangkan yang bersifat hutang diwujudkan dalam bentuk obligasi. Jenis-jenis instrumen pasar modal (Kasmir 2005), yaitu :

  a. Saham (stocks) Saham merupakan surat berharga yang bersifat kepemilikan.

  Pemilik saham merupakan pemilik perusahaan. Semakin besar saham yang dimiliki, semakin besar kekuasaan pemilik di dalam perusahaan. Keuntungan yang diperoleh dari saham adalah deviden.

  Suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikan dalam

  11 mengeluarkan saham preferen (prefered stock) (Jogiyanto, 2003). Saham preferen mempunyai hak-hak prioritas lebih dari saham biasa. Hak-hak prioritas dari saham saham preferen yaitu deviden yang tetap dan hak terhadap aktiva jika terjadi likuidasi. Jenis-jenis saham ditinjau dari beberapa segi antara lain :

  1) Dari segi cara peralihan

  a) saham atas unjuk (bearer stocks) yaitu saham yang tidak mempunyai nama atau tidak tertulis nama pemilik dalam saham tersebut.

  b) Saham atas nama (registered stocks), yaitu didalam saham tertulis nama pemilik saham dan untuk dialihkan kepada pihak lain diperlukan syarat dan prosedur. 2) Dari segi hak tagih

  a) Saham biasa (common stocks), bagi pemilik saham biasa ini hak untuk memperoleh deviden akan didahulukan lebih dulu kepada saham preferen. Begitu juga dengan hak terhadap harta perusahaan apabila dilikuidasi.

  b) Saham preferen (prefered stock), merupakan saham yang memperoleh hak utama dalam deviden dan harta apabila pada saat perusahaan dilikuidasi. Untuk menarik minat investor terhadap saham preferen dan untuk memberikan beberapa alternatif yang menguntungkan baik bagi investor

  12 beberapa macam saham telah dibentuk. Macam-macam saham preferen adalah saham preferen yang dapat dikonversikan ke saham biasa (convertible prefered stock), saham preferen yang dapat ditebus (callable prefered

  stock ), saham preferen dengan tingkat deviden yang

  mengambang (floating atau adjustable-rate prefered stock) (Jogiyanto, 2003).

  b.

  Obligasi (bonds) Surat berharga obligasi merupakan instrumen hutang bagi perusahaan yang hendak memperoleh modal. Keuntungan dari membeli obligasi diwujudkan dalam bentuk kupon. Berbeda dengan saham, obligasi tidak mempunyai hak terhadap manajemen dan kekayaan perusahaan. Perusahaan mengeluarkan obligasi sebesar obligasi yang dimilikinya. Obligasi dimasukkan dalam modal asing atau hutang jangka panjang.

3. Manfaat dan Fungsi Pasar Modal

  Menurut Sartono (2001) manfaat pasar modal relevan dapat diklasifikasikan sebagai berikut : a. Bagi Emiten

  Pasar modal sebagai alternatif untuk menghimpun dana masyarakat bagi emiten memberikan banyak manfaat. Adapun

  13 1)

  Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar, dan dapat sekaligus diterima oleh emiten pada saat pasar perdana.

  2) Tidak ada covenant sehingga dapat lebih leluasa dalam mengelola dana yang diperoleh perusahaan.

  3) Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan dan ketergantungan terhadap bank kecil. Jangka penggunaan dana tak terbatas.

  4) Cash flow hasil penjualan saham biasanya akan lebih besar daripada harga nominal perusahaan. Emisi saham sangat cocok untuk membiayai yang beresiko tinggi.

  5) Tidak ada beban finansial yang tetap, profesionalisme manajemen meningkat.

  b. Bagi Pemodal Bagi investor, investasi melalui pasar modal dapat dilakukan dengan cara membeli instrumen pasar modal seperti saham, obligasi, ataupun sekuritas kredit. Adapun manfaat pasar modal bagi investor sebagai berikut : 1) Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi.

  Peningkatan tersebut akan tercermin pada meningkatnya harga saham yang menjadi capital gain.

  2) Sebagai pemegang saham, investor memperoleh deviden, dan sebagai pemegang obligasi, investor memperoleh bunga tetap

  14 3)

  Bagi pemegang saham, mempunyai hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dan hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) bagi pemegang obligasi.

  4) Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen untuk memperkecil resiko secara keseluruhan dan memaksimumkan keuntungan.

  5) Dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi misalnya dari saham A ke saham B sehingga dapat mengurangi resiko dan meningkatkan keuntungan.

  c. Bagi Lembaga Penunjang Berkembangnya pasar modal mendorong perkembangan lembaga penunjang menjadi lebih profesional dalam memberikan pelayanan sesuai dengan bidang masing-masing. Keberhasilan pasar modal tidak lepas dari peran lembaga penunjang. Manfaat lain berkembangnya pasar modal adalah munculnya lembaga penunjang baru sehingga semakin bervariasi dan likuiditas efek semakin tinggi.

  d. Bagi Pemerintah Adapun manfaat yang langsung dirasakan oleh pemerintah adalah:

  1) Sebagai sumber pembiayaan BUMN sehingga tidak lagi tergantung pada subsidi dari pemerintah.

  15 2)

  Manajemen badan usaha menjadi lebih baik sehingga manajemen dituntut untuk lebih profesional.

  3) Meningkatnya pendapatan dari sektor pajak, penghematan devisa bagi pembiayaan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja.

  Pengertian bursa saham (bursa efek) menurut UU No.8 Tahun 1995 adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka. Fungsi dari bursa efek adalah : a) Menciptakan pasar secara terus-menerus bagi efek yang telah ditawarkan kepada masyarakat.

  b) Menciptakan harga yang wajar bagi efek bersangkutan melalui mekanisme pasar.

  c) Membantu pembelanjaan (pemenuhan dana) dunia usaha, melalui penghimpunan masyarakat. Memperluas proses perluasan partisipasi masyarakat dalam pemilikan saham- saham perusahaan.

  16

B. Pasar Modal Yang Efisien

  Pasar modal yang efisien merupakan pasar yang harga sekuritas- sekuritasnya telah mencerminkan semua informasi yang relevan. Semakin cepat informasi baru tercermin pada harga sekuritas, semakin efisien pasar modal. Para investor akan mengalami kesulitan untuk memperoleh keuntungan diatas normal secara konsisten dengan melakukan transaksi perdagangan di bursa efek (Husnan, 2003).

  Secara umum, efisiensi pasar (market efficiency) didefinisikan oleh Beaver (1989) sebagai hubungan antara harga-harga sekuritas dengan informasi. Efisiensi pasar didefinisikan dalam beberapa macam defenisi (Jogiyanto, 2003), yaitu :

  1. Fama (1970) : efisiensi pasar berdasarkan akurasi dari ekspektasi harga Suatu pasar sekuritas dikatakan efisien jika harga-harga sekuritas mencerminkan secara penuh informasi yang tersedia.

  Konsep ini menekankan pada dua aspek, yaitu “fully reflect” dan

  “information available ”. Adapun “fully reflect” menunjukkan bahwa harga dari sekuritas secara akurat mencerminkan informasi yang ada.

  Pasar dikatakan efisien juga menggunakan informasi yang tersedia

  (information available ), investor-investor secara akurat dapat mengekpektasi harga dari sekuritas bersangkutan.

  2. Beaver (1989) : efisiensi pasar berdasarkan distribusi informasi

  17 Pasar dikatakan efisien terhadap suatu informasi, jika dan hanya jika harga-harga sekuritas bertindak seakan-akan setiap orang mengamati sistem informasi tersebut. Konsep ini mengatakan bahwa jika setiap orang mengamati suatu sistem informasi yang menghasilkan informasi, maka setiap orang dianggap mendapatkan informasi yang sama. Jika harga-harga sekuritas mempunyai properti seperti yang didefinisikannya, maka harga-harga dikatakan fully

  reflect terhadap informasi yang tersedia. Definisi ini mempunyai arti

  bahwa pasar dikatakan efisien terhadap satu set informasi yang spesifik (dihasilkan dari suatu sistem informasi) jika harga yang terjadi setelah informasi diterima oleh pelaku pasar sama dengan harga yang akan terjadi jika setiap orang mendapatkan set informasi tersebut.

  3. Jones (1995) : efisiensi pasar didasarkan pada proses dinamik Efisiensi pasar mengasumsikan semua kecepatan penyesuaian dari harga sekuritas karena penyebaran informasi yang ada terjadi dengan seketika. Efisiensi pasar tidak mengharuskan kecepatan penyesuaian harus terjadi seketika, tetapi terjadi dengan cepat (quickly) setelah informasi disebarkan untuk menjadi tersedia bagi semua orang. Suatu pasar yang efisien adalah pasar yang harga-harga sekuritasnya secara cepat dan penuh mencerminkan semua informasi yang tersedia terhadap aktiva.

  18

C. Informasi di Pasar Modal

  Informasi atau fakta material mengenai peristiwa atau kejadian akan mempengaruhi pasar modal (bursa efek). Dengan adanya informasi akan membantu para pelaku pasar (pemodal, calon pemodal atau pihak lain yang berkepentingan atas informasi) dalam mengambil keputusan. Fama (Suad, 1996), informasi yang relevan diklasifikasikan menjadi 3 tipe, yaitu (1) informasi mengenai perubahan harga di waktu yang lalu (past price

  

changes ), (2) informasi yang tersedia kepada publik (public information),

  dan (3) informasi yang tersedia kepada publik maupun tidak (public and private information ).

  Bentuk efisiensi pasar dapat ditinjau dari segi ketersediaan informasinya atau dapat dilihat tidak hanya ketersediaan informasi, tetapi dapat juga dilihat dari kecanggihan pelaku pasar dalam pengambilan keputusan berdasarkan analisis dari informasi yang tersedia. Pasar efisien yang ditinjau dari sudut informasi disebut dengan efisiensi pasar secara informasi (informationally efficient market). Sedangkan pasar efisien yang ditinjau dari sudut kecanggihan pelaku pasar dalam mengambil keputusan berdasarkan informasi yang tersedia disebut dengan efisiensi pasar secara keputusan (decisionally efficient market) (Jogiyanto, 2003).

  1. Efisiensi Pasar Secara Informasi Kunci utama mengukur pasar yang efisien adalah hubungan antara harga sekuritas dengan informasi. Fama (1970) dalam buku

  19 Jogiyanto (2003) menyajikan tiga macam bentuk dari informasi efisiensi yaitu : a.

  Efisiensi Pasar Bentuk Lemah (weak form) Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga-harga dari sekuritas tercermin secara penuh (fully reflect) informasi masa lalu. Informasi masa lalu ini merupakan informasi yang sudah terjadi. Jika pasar efisien secara bentuk lemah, maka nilai-nilai masa lalu tidak dapat digunakan untuk memprediksi harga sekarang. Investor tidak dapat menggunakan informasi masa lalu untuk mendapatkan keuntungan yang tidak normal.

  b. Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat (semi strong form) Pasar dikatakan setengah kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan (fully reflect) semua informasi yang dipublikasikan (all publucly avilable information) termasuk informasi yang berada di laporan-laporan keuangan perusahaan emiten. Jika pasar efisien dalam bentuk setengah kuat, maka tidak ada investor atau grup investor yang dapat menggunakan informasi yang dipublikasikan untuk mendapatkan keuntungan tidak normal dalam jangka waktu yang cukup lama.

  c. Efisiensi Pasar Bentuk Kuat (strong form) Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan (fully reflect) semua

  20 tidak ada individual investor atau grup dari investor yang dapat memperoleh keuntungan tidak normal (abnormal return) karena mempunyai privat.

2. Efisiensi Pasar Secara Keputusan

  Suatu informasi dikatakan efisien apabila informasi dapat diserap atau diterima oleh pelaku pasar dengan baik. Fama (1970) dalam buku Jogiyanto (2003) efisiensi pasar didasarkan pada ketersediaan informasi

  (informationally efficient market ). Efisiensi pasar ditentukan dengan

  seberapa luas informasi yang tersedia di pasar. Pelaku pasar harus menginterpretasikan dan menganalisis informasi sebagai kabar yang baik atau buruk. Pengumuman laba perusahaan yang dapat dengan mudah diinterpretasikan sebagai kabar baik atau kabar buruk. Jika laba meningkat dari laba periode sebelumnya, maka dapat diartikan sebagai kabar baik. Jika laba menurun dapat diartikan sebagai kabar buruk.

  Pasar yang efisien secara informasi merupakan pasar yang adil, sehingga penyelenggara pasar dan regulator berusaha membuat pasar saham seefisien mungkin. Pasar dikatakan adil, karena diharapkan semua pelaku pasar mendapatkan informasi yang sama kualitas dan jumlahnya dan yang diterima pada saat yang sama, sehingga tidak ada investor yang dapat menikmati keuntungan tidak normal di atas kerugian investor lain.

  Hipotesis kandungan informasi atau pengisyaratan (information

  21 menganggap perubahan deviden sebagai syarat dari perkiraan manajemen atas laba. Reaksi investor terhadap perubahan dalam kebijakan tidak harus menunjukkan investor lebih menyukai deviden daripada laba ditahan. Sebaliknya, investor menganggap bahwa perubahan harga saham sebagai kandungan informasi atau pengisyaratan (information content, or signaling hyphotesis) yang penting dalam pengumuman deviden (Brigman & Houston, 2001).

D. Return Tidak Normal (Abnormal Return) Efisiensi pasar diuji dengan melihat abnormal return yang terjadi.

  Pasar dikatakan tidak efisien jika satu atau beberapa pelaku pasar dapat menikmati return yang tidak normal dalam waktu yang cukup lama.

  

Abnormal return merupakan kelebihan dari return normal. Return normal

  merupakan ekspektasi (return yang diharapkan oleh investor). Dengan demikian return tidak normal adalah selisih antara return ekspektasi (Jogiyanto, 2003).

  Abnormal return adalah selisih return yang sesungguhnya terjadi dengan return ekspektasi (return yang diharapkan oleh investor).

  Penelitian abnormal return umumnya merupakan suatu studi peristiwa

  

abnormal return yang mungkin dapat diperoleh dari suatu sekuritas

  disekitar pengumuman suatu peristiwa. Beberapa cara mengukur abnormal

  return , yaitu:

  22

  1. Model Disesuaikan Rata-rata (Mean-adjusted Model) Model ini menganggap return ekspektasi bernilai konstan yang sama dengan rata-rata return realisasi sebelumnya selama periode estimasi (estimation period). Periode estimasi (estimation period) umumnya merupakan periode sebelum peristiwa. Periode peristiwa disebut juga periode pengamatan atau jendela peristiwa (event window).

  2. Model Pasar (Market Model) Perhitungan return ekspektasi dengan model ini dilakukan melalui dua tahap yaitu ; (1) membentuk model ekspektasi dengan menggunakan data realisasi selama periode estimasi dan (2) menggunakan model ekspektasi ini untuk mengestimasi return ekspektasi di periode jendela. Model ekspektasi dapat dibentuk menggunakan teknik regresi OLS (Ordinary Least Square).

  3. Model Disesuaikan Pasar (Market Adjusted Model) Model ini beranggapan bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut. Dengan menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan periode estimasi untuk membentuk model estimasi, karena return sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar.

  23