BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR - 14.A1.0005 STEFANUS PETER IBRAHIM (4.35).BAB III

BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR

3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur

3.1.1 Studi Aktifitas

A. Pengelompokan Kegiatan

  Pada museum terdapat dua jenis kelompok kegiatan, yaitu kelompok kegiatan pengunjung dan kelompok kegiatan pengelola. Kelompok kegiatan pengunjung dibagi menjadi perorangan dan perkelompok, sedangkan, kelompok kegiatan pengelola dibagi menjadi kegiatan administrasi, kegiatan konservasi, dan kegiatan servis.

1. Kelompok Kegiatan Pengunjung

  Pengunjung terbagi menjadi pengunjung perorangan dan pengunjung instansi sebagai berikut: Diagram 3.1. Pengunjung Museum

  Sumber: Studi Banding dan Analisis Pribadi Pengunjung terdiri dari kalangan semua umur, dengan alur kegiatan pengunjung masa kini sebagai berikut: Diagram 3.2. Alur Kegiatan Pengunjung

  Sumber: Analisis Pribadi Dengan waktu kunjungan 1-2 jam per rata-rata. Sedangkan untuk pendekatan jumlah pengunjung di Semarang menggunakan data jumlah peminat modelkit dan action figure melalui komunitas yang ada disemarang sebagai berikut

Tabel 3.1. Pendekatan Jumlah Pengunjung Museum

  Sumber: Wawancara dengan Ketua STOC, Wisnu Tri Laksono

  Jumlah Peminat Tahun Per Tahun

  2012 1820 2013 2787 2014 3284 2015 3632 2016 4655 2017 5160

  Dari tabel diatas didapatkan rata-rata kenaikan jumlah peminat modelkit dan action figure sebanyak 17% pertahun, maka perhitungan jumlah pengunjung museum kreasi modelkit dan action figure hingga 10 tahun mendatang ditargetkan mencapai 24.803 pengunjung. Maka diperoleh jumlah rata

  • – rata pengunjung per hari sebanyak 80 pengunjung dan pada waktu sibuk mencapai sebanyak 160 pengunjung.

2. Kelompok Kegiatan Pengelola

  Pengelola museum dibagi menjadi empat bidang sesuai dengan konsep museum yang berkualitas yang dipimpin kepala museum dan kepala tiap ke-empat bidang tersebut, mulai dari bidang administrasi, bidang pameran, bidang perpustakaan, dan bidang rekreasi.

Tabel 3.2. Daftar Pengelola Museum

  Sumber: Studi Banding dan Analisis Pribadi

PELAKU TUGAS JUMLAH

  Kepala Museum Memimpin pengelolaan museum

  1 Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan Kabid. Administrasi

  1 administrasi museum Bid. Administrasi Mengelola kegiatan administrasi museum

  1 Bid. Keuangan Mengelola keuangan museum

  2 Bid. Kepegawaian Mengelola kegiatan kepegawaian museum

  1 Bid. Perlengkapan Mengelola perlengkapan peralatan museum

  2 Bid. Pemeliharaan Mengelola pemeliharaan/perawatan museum

  2 Bid. Keamanan Mengelola & menjaga keamanan museum

  6 Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pameran Kabid. Pameran

  1 museum Bid. Registrasi Mengelola pencatatan koleksi museum

  1 Bid. Dokumentasi Mendokumentasikan koleksi untuk pameran

  2 Bid. Kuratorial Mencari dan menentukan benda koleksi museum

  7 Bid. Tata Pameran Mengatur penataan koleksi dalam pameran

  5 Kabid. Perpustakaan Bertanggung jawab atas pengelolaan perpustakaan

  1 Bid. Publikasi Mengelola publikasi koleksi buku perpustakaan

  2 Bid. Adm. Mengatur kegiatan administrasi perpustakaan

  1 Perpustakaan Petugas Mengatur peminjaman buku

  2 Perpustakaan Kabid. Rekreasi Bertanggung jawab atas kegiatan rekreasi museum

  1 Bid. Marketing Mengelola kegiatan pemasaran museum

  1 Bid. Ticketing Mengelola penjualan ticket

  2 Bid. Cinderamata Mengelola kegiatan penjualan souvenir

  3 Bid. Restoran Mengelola kegiatan penjualan di kafetaria

  5 Petugas Kebersihan Pemeliharaan kebersihan museum

  5 Total

  55 Untuk operasional museum sendiri, museum buka setiap hari

  Selasa

  • – Minggu pukul 08.00 - 17.00, untuk Senin digunakan untuk kegiatan perawatan. Kegiatan keamanan dilakukan setiap hari selama 24 jam dengan sistem shift.

B. Kategorisasi Kegiatan

  Kegiatan di Museum Kreasi Modelkit dan Action Figure dibagi menjadi empat kategori, yaitu kegiatan utama, penunjang, servis, dan pengelolaan.

Tabel 3.3. Kategorisasi Kegiatan Museum

  Sumber: Studi Banding dan Analisis Pribadi

KATEGORI AKTIVITAS FASILITAS KEGIATAN

  Pameran Utama

  Ruang Pameran Pengamatan/Berfoto

  Jual - beli tiket Ruang Tiket Menonton film pendek Ruang Audiovisual

  Berekreasi Ruang Rekreasi Membaca buku Perpustakaan

  Penunjang Jual-beli makanan/minuman Kafetaria

  Jual beli cinderamata Ruang Cinderamata Buang air Toilet

  Parkir Kendaraan Tempat Parkir

  1. Pengunjung, pola kegiatannya berdasarkan analisa pengamatan pengunjung museum masa kini dilokasi projek sejenis.

  Diagram 3.3. Pola Kegiatan Pengunjung Sumber: Studi Banding dan Analisis Pribadi

  2. Pengelola, pola kegiatannya berdasarkan analisa pengamatan pengelola museum masa kini di lokasi projek sejenis.

  Kebersihan Ruang Cleaning Service Maintenance Ruang Utilitas

  Keamanan Ruang Keamanan Bekerja Ruang Kerja

  Rapat Ruang Rapat Istirahat Pantry

  Konservasi modelkit dan action figure Kurator, Bengkel

  Reparasi Menyimpan koleksi modelkit dan action figure

  Ruang Penyimpanan Koleksi

  Servis Pengelolaan

C. Pola Kegiatan

  Diagram 3.4. Pola Kegiatan Pengelola Sumber: Studi Banding dan Analisis Pribadi

3.1.2 Studi Fasilitas

  Berdasarkan pendekatan studi aktifitas diatas maka dapat ditentukan fasilitas ruang museum, berserta persyaratan ruangnya sebagai berikut:

A. Kebutuhan Fasilitas Ruang

Tabel 3.4. Kebutuhan Fasilitas Ruang Museum

  Sumber: Studi Literatur dan Analisis Pribadi

PELAKU FASILITAS SIFAT KETERANGAN

  Lobby Publik Indoor Ruang Pameran Publik Indoor Ruang Audiovisual Publik Indoor Ruang Perpustakaan Publik Indoor Ruang Rekreasi Publik Indoor Ruang Cinderamata Privat Indoor Kafetaria Publik Semi Outdoor Mushola Publik Indoor ATM Center Privat Indoor Toilet Servis Indoor Area Parkir Servis Outdoor Ruang Kepala Museum Privat Indoor Ruang Bidang Administrasi Privat Indoor Ruang Bidang Pameran Privat Indoor R. Rapat Privat Indoor Ruang Utilitas Privat Indoor Ruang Keamanan Privat Indoor Ruang Cleaning Service Privat Indoor Toilet Privat Indoor Area Parkir Privat Outdoor

  Pengunjung Pengelola

Tabel 3.5. Persyaratan Fasilitas Ruang Museum

  Sumber: Studi Literatur dan Analisis Pribadi

  Berdasarkan pendekatan studi aktifitas dan persyaratan fasilitas diatas maka dapat dibuat pola sebagai berikut:

  1. Pola Hubungan Mikro

  Diagram 3.5. Pola Hubungan Ruang Museum Sumber: Analisis Pribadi

  S ta b il T e n a n g A la m i B u a ta n A la m i B u a ta n K e b a k a ra n S e k u ri ta s R a d ia s i K e le m b a p a n

1 Lobby x x x x x x x x

  

2 Ruang Perpustakaan x x x x x x x x

3 Ruang Audiovisual x x x x x x

4 Ruang Rekreasi x x x x x x x x

5 Ruang Pameran x x x x x x x x

6 Ruang Cinderamata x x x x x x x x

7 Kafetaria x x x x x x x x

  

8 Mushola x x x x x x x x

9 ATM Center x x x x x x

10 Ruang Kepala Museum x x x x x x x x x

11 Ruang Bidang Administrasi x x x x x x x x x

12 Ruang Bidang Pameran x x x x x x x x x x

  

13 Ruang Rapat x x x x x x x x x

14 Ruang Utilitas x x x x x

15 Ruang Keamanan x x x x x x x

16 Ruang Cleaning Service x x x x x x x x

17 Toilet x x x x x x x x

18 Area Parkir x x x x x x

Keamanan Kesehatan ASPEK NAMA RUANG NO

Akustik Pencahayaan Penghawaan

B. Pola Hubungan Ruang

  Diagram 3.6. Pola Hubungan Ruang Pengelola Sumber: Analisis Pribadi

2. Pola Hubungan Makro

  Diagram 3.7. Pola Hubungan Ruang Makro Sumber: Analisis Pribadi

C. Studi Ruang Khusus

  Dalam studi ruang khusus, didasarkan karakteristik dari modelkit dan action figure, yang perkembangannya tiap tahun selalu ada dengan ukuran yang sama ,tetapi variasi jenis dan inovasi benda tersebut baru sebagai bentuk upaya dalam meningkatkan jumlah pengunjung yang ditargetkan, sehingga untuk memenuhi kebutuhan perkembangan modelkit dan action figure yang akan datang perlu fleksibiltas ruang.

1. Studi Jarak Pandang pada Ruang Pameran

Gambar 3.1 menggambarkan hubungan antara dimensi manusia dengan display 2 dimensi dimana diilustrasikan sebagai display

  karya seni. Ketinggian mata adalah ukuran antropometri paling signifikan disini. Sudut pandang dimana detail kecil dapat terlihat dengan jelas hanya sekitar 1 .

Gambar 3.1. Jarak Pandang Efektif Display 2D

  Sumber: Human Dimension & Interior Space

Gambar 3.2. adalah sudut pandangan terhadap objek besar yang mempengaruhi jarak pandang antar objek dengan pengamat. Secara

  antrometri, pergerakan mengacu pada pergerakan leher dan jarak

  o o

  30 ke atas atau 40 ke bawah bisa tercapai tanpa ketegangan atau ketidaknyamanan seseorang.

Gambar 3.2. Jarak Pandang Terhadap Objek

  Sumber: Human Dimension & Interior Space Pada Gambar 3.3.A adalah ilustrasi jarak pergerakan kepala arah horizontal. Secara antrometri, pergerakan mengacu pada pergerakan

  o

  leher dan jarak 45 ke kanan atau ke kiri bisa tercapai tanpa ketegangan atau ketidaknyamanan seseorang. Gambar 3.4.B mengilustrasikan tentang jarak pergerakan kepala arah vertical. Jarak

  o o

  antara 0 – 30 adalah arah yang memungkinkan tanpa adanya ketidaknyamanan,

  A B

Gambar 3.3. Pergerakan Kepala

  Sumber: Human Dimension & Interior Space Bidang visual adalah bagian dari ruang, diukur dalam besaran sudut, yang dapat dilihat ketika kepala dan mata dalam keadaan tidak bergerak. Pada Gambar 3.4.A, pandangan bidang terpusat sekitar

  o

  60 pada setiap arah, sedangkan Gambar 3.4.B, standar garis

  o penglihatan diasumsikan horizontal pada 0 .

  A

B

Gambar 3.4. Bidang Visual

  Sumber: Human Dimension & Interior Space

  2. Studi Pencahayaan pada Ruang Pameran Cahaya memegang peranan penting dalam penyajian koleksi.

  Jenis cahaya yang ada museum adalah sinar ultraviolet, cahaya matahari langsung (sunlight), cahaya matahari yang sudah tersebar dilangit (daylight), serta cahaya buatan (artificial light) yang berasal dari lampu tabung (fluoresens), lampu pijiar/halogen.

  Berdasarkan sensitifis terhadap cahaya, terdapat tiga kelompok koleksi, yaitu:

  • Koleksi sangat sensitif, yaitu tekstil, kertas, lukisan cat air, dan foto berwarna. Kekuatan terhadap cahaya adalah 50 lux untuk 3000 jam pameran/tahun atau 150 lux untuk 250 jam/tahun.
  • Koleksi sensitif, yaitu koleksi cat minyak, foto hitam putih, tulang, kayu. Kekuatan terhadap cahaya adalah 200 lux untuk 3000 jam pameran/tahun.
  • Koleksi kurang sensitive, yaitu koleksi batu, logam, gelas, keramik. Untuk koleksi modelkit dan action figure masuk dalam kategori jenis ini, yaitu tahan terhadap cahaya.

  3. Studi Penghawaan pada Ruang Pameran

  Ruang pameran yang menyimpan koleksi modelkit dan action figure memerlukan pengaturan suhu dan kelembapan untuk menjaga benda koleksi dari kerusakan. Standar suhu dan kelembaban yang stabil yaitu suhu 20-24

  o

  C dan kelembaban 40-60%. Pengkondisian udara menggunakan peralatan berupa air conditioner (AC) untuk menjaga kestabilan suhu, serta humidifier dan dehumidifier untuk menjaga kestabilan kelembapan.

4. Perhitungan Luas Ruang Pameran

  Ruang pameran pada Museum Kreasi Modelkit dan Action Figure ini dibagi berdasarkan jenisnya, mulai dari kategori seri tersebut.

  Modelkit terdapat seri Gundam dan Militer, dan untuk Action Figure terdapat seri superhero dari Amerika (Marvel,DC,dll) serta dari Jepang (Kamen Rider, Power Rangers, dll). Yang membedakan adalah modelkit kit itu perlu dirakit, sedangkan action figure sudah jadi atau biasanya harus diwarna terdahulu biar menarik.

a. Modelkit

  Gunpla atau yang lebih dikenal dengan kepanjanga n “Gundam Plastic Model kit” adalah plastik Model kit Gundam yang diadaptasi dari anime berjudul Mobile Suit Gundam dan diproduksi oleh Bandai. Gundam sendiri memiliki 12 alur timeline dan macam jenisnya ada 1000 buah kurang lebih

Gambar 3.5. Gunpla

  Sumber: https://www.gundamkitscollection.com/2017/10/gunpla.html Modelkit militer yang mengambil berbentuk tank, pesawat, helikopter, kapal maupun figure militer dari berbagai jenis perang di masa lalu. Terdiri dari banyak parts kecil yang dicetak di beberapa runner yang dirakit sesuai petunjuk manual dengan menggunakan lem khusus. Setelah dirakit, model kit ini perlu di repaint / dicat lagi karena model kit militer umumnya berwarna polos. Alur timelinenya dari perang dunia 1 dan 2.

Gambar 3.6. Modelkit Militer

  Sumber: https://www.scalemates.com/kits/104981-tamiya- 35271-leopard-2a6

  b. Action Figure

  • Superhero Amerika Untuk Action Figure Superhero Amerika ini sudah tidak asing lagi, seperti Batman, Spiderman, Aquaman, Deathstroke, dll. Karakter – karakter ini didominasi oleh kreator Marvel dan DC.

  Sumber: https://gamesandcomics.it/catalogo/en/batman/2572- batman -armored-batman-play-arts-kai-pak-action-figure.html

Gambar 3.7. Superhero Amerika

  • Superhero Jepang Untuk Action Figure Superhero Jepang juga sudah tidak asing lagi, seperti Kamen Rider, Ultraman, Metal Hero, dll.

Gambar 3.8. Superhero Jepang

  Sumber:http://news.tokunation.com/2015/07/24/super- imaginative-chogokin-kamen-rider-garren-king-form Berikut data ukuran dan pendekatan jumlah koleksi modelkit dan action figure dari tahun 1980 – tahun 2017, sebagai berikut:

Tabel 3.6. Ukuran Benda Koleksi

  Sumber: Studi Banding dan Analisis Pribadi

JENIS UKURAN

  Gunpla Skala 1/12 p x l x t 110cm x 34,5cm x 217cm

  Gunpla Skala 1/24 55cm x 17,25cm x 90cm

  Gunpla Skala 1/48 27.5cm x 8.625cm x 52.5cm Gunpla Skala 1/60 22cm x 6.9cm x 42cm Gunpla Skala 1/100

  13,2cm x 4.14cm x 25,2cm Gunpla Skala 1/144 9,167cm x 2.875cm x 17,5cm

  Aircraft 1/72 14cm x 6.875cm x 10cm Armor 1/72 14cm x 6.875cm x 10cm

Armor 1/35 28cm x 13,75cm x 20cm

  1/35 1/72 Sideshow Skala 1/1 60cm x 24cm x 196cm

  Hot Toys Skala 1/6 10cm x 6cm x 32cm Play Arts Kai Skala 1/6 10cm x 6cm x 32cm

  SIC Non Scale 13,2cm x 3,8cm x 21,9cm SHF Non Scale 8,76cm x 2.875cm x 16cm

  Dari tabel ini dapat diketahui ukuran – ukuran benda koleksi yang akan mempengaruhi besaran luas ruang pameran museum kreasi modelkit dan action figure ini.

Tabel 3.7. Jumlah Koleksi Ruang Pameran

  1

  78 World War II

  40

  2 Militer World War I

  1

  50

  10

  35 Post Disaster Century

  80

  1

  3 Regild Century

  25

  5

  3

  1

  65

  3 Action Figure Superhero Amerika

  5 Advanced Generation Century

  40 Super Sentai

  10

  3 50 28 160

  Metal Hero

  4 100

  Kamen Rider

  5 125

  3

  Marvel

  Ultraman

  4 Action Figure Superhero Jepang

  64

  5

  96 DC Comics

  8

  1

  85

  Sumber: Studi Literartur dan Analisis Pribadi Jumlah koleksi mencapai 1826 buah, setelah ditentukan jumlah koleksi dalam museum maka dapat ditentukan besaran ruang pamer yang diperluhkan sebagai berikut:

  1

  13

  1

  1

  5 Mars Century

  5

  4

  6 10 200 215 100 Future Century

  10 After War Century

  3

  1

  1 Gundam Universal Century

  No Jenis Koleksi Skala 1/1 Skala 1/6 Skala 1/10 Skala 1/24 Skala 1/48 Skala 1/35 Skala 1/60 Skala 1/72 Skala 1/100 Skala 1/144 Non Skala

  Jenis koleksi: modelkit gunpla skala 1/10, 1/24, 1/48, 1/60, 1/100, 1/144 yang tersusun sesuai timeline serinya. Dimana gaya suasana yang diterapkan kedalam ruangan ini adalah Kontemporer dengan elemen warna netral, bersih dan halus.

  1. Ruang Pameran Modelkit Memamerkan koleksi modelkit gunpla dari masa ke masa.

  5

  1

  35

  6

  2

  3

  1

  1

  10 Anno Domini Century

  5 45 100

  1

  2

  25 Cosmic Era Century

  4

  2

  1

  6 Correct Century

  4

  5 18 105 Jumlah 18 158 316 528 480 Total Keseluruhan 1826 a. Perhitungan Kebutuhan Luas Skala 1/10 Dalam model skala 1/10 menggunakan teknik penyajian sistem diorama sebagai berikut:

  o

  30

  o

  40 o

  30 o

  40 Gambar 3.9. Jarak Pandang Vertikal Koleksi Skala 1/10

  Sumber: Studi Literatur dan Analisis Pribadi

  o o

  45

  45 Gambar 3.10. Jarak Pandang Horizontal Koleksi Skala 1/10 Sumber: Studi Literatur dan Analisis Pribadi Dari gambar diatas dapat diketahui jarak pandang minimal untuk bidang visual vertikal minimal 2,85 m dan bidang visual horizontal minimal 8,45 m. Maka dapat ditentukan luasan

  2 sebesar 45 m yang dapat diisi maksimal 3 koleksi skala 1/10.

Gambar 3.11. Ilustrasi I Besaran Ruang Koleksi Skala 1/10

  Sumber: Analisis Pribadi

Gambar 3.12. Ilustrasi Besaran Ruang Koleksi Skala 1/10

  Sumber: Analisis Pribadi

  b. Perhitungan Kebutuhan Luas Skala 1/24, 1/48, dan 1/60 Dalam perhitungan kebutuhan luas ini menggunakan patokan skala 1/24 dengan teknik penyajian sistem meja vitrin. o

  30 o

  40 o

  30 o

  40 Gambar 3.13. Jarak Pandang Vertikal Koleksi Skala 1/24

  Sumber: Studi Literatur dan Analisis Pribadi

o

o

  45

  45 Gambar 3.14. Jarak Pandang Horizontal Koleksi Skala 1/24

  Sumber: Studi Literartur dan Analisis Pribadi Dari gambar diatas dapat diketahui jarak pandang minimal untuk bidang visual vertikal minimal 2,06 m dan bidang visual horizontal minimal 4,37 m. Maka dapat ditentukan luasan

  2 sebesar 13,5 m yang dapat diisi maksimal 5 koleksi skala 1/24.

Gambar 3.15. Ilustrasi Besaran Ruang Koleksi Skala 1/24

  Sumber: Analisis Pribadi Dari ilustrasi tersebut dapat diasumsikan sebagai berikut

  Koleksi skala 1/60 < 1/48 < 1/24, dimana hal ini mempengaruhi isi dalam meja vitri. Berikut asumsi perhitungannya:

  • Skala 1/24, dapat disi 5 Koleksi dalam 1 meja vitrin
  • Skala 1/48, dapat diisi 10 Koleksi dalam 1 meja vitrin
  • Skala 1/60, dapat diisi 15 Koleksi dalam 1 meja vitrin

  c. Perhitungan Kebutuhan Luas Skala 1/100, 1/144, Non Skala, 1/35 dan 1/72.

  Dalam perhitungan kebutuhan luas menggunakan patokan skala 1/100 dengan teknik penyajian sistem dinding vitrin. o

  30 o

  40 o

  30 o

  40 Gambar 3.16. Jarak Pandang Vertikal Koleksi Skala 1/100

  Sumber: Studi Literatur dan Analisis Pribadi

  o o

  

45

  45 Gambar 3.17. Jarak Pandang Horizontal Koleksi Skala 1/100

  Sumber: Studi Literartur dan Analisis Pribadi Dari gambar diatas dapat diketahui jarak pandang minimal untuk bidang visual vertikal minimal 2,15 m dan bidang visual horizontal minimal 4,30 m. Maka dapat ditentukan luasan

  2

  sebesar 13,5 m yang dapat diisi maksimal 32 koleksi skala 1/100.

Gambar 3.18. Ilustrasi Besaran Ruang Koleksi Skala 1/100

  Sumber: Analisis Pribadi Dari ilustrasi diasumsikan sebagai berikut Koleksi Non Skala

  < 1/144 < 1/100, dimana hal ini mempengaruhi isi dalam dinding vitrin. Untuk kebutuhan luas skala 1/35 = 1/100 dan skala 1/72 = 1/44. Berikut asumsi perhitungannya:

  • Skala 1/100, dapat disi 32 Koleksi, 1 dinding vitrin
  • Skala 1/144, dapat diisi 64 Koleksi, 1 dinding vitrin
  • Skala Non Skala dapat diisi 96 Koleksi, 1 dinding vitrin

  d. Perhitungan Kebutuhan Luas Diorama Kreasi Dalam kebutuhan luas diorama kreasi menggunakan standart komunitas modelkit dalam membuat diorama dengan base dasar 1,2m x 1,2m dengan patokan bidang visual menggunakan skala 1/100 dan sistem meja vitrin.

Gambar 3.19. Ilustrasi Besaran Ruang Diorama Kreasi

  Sumber: Analisis Pribadi

  2 Dari gambar diatas dapat ditentukan luasan sebesar 38,44 m

  yang dapat diisi 1 diorama timeline dengan sistem penyajian meja vitrin.

  e. Perhitungan Kebutuhan Luas LCD Interaktif Berikut perhitungan kebutuhan luas yang dibutuhkan ruang pameran modelkit, dengan patokan jarak pandang efektif

  2 terhadap display 2D, ditemukan luas sebesaran 1,53 m .

Gambar 3.20. Ilustrasi Besaran Ruang LCD Interaktif

  Sumber: Analisis Pribadi Dari studi analisis diatas dapat dibuat perhitungan luasan ruang pamer modelkit sebagai berikut:

Tabel 3.8. Besaran Ruang Pamer Modelkit

  Sumber: Studi Literartur dan Analisis Pribadi

  

Ruang Pameran Modelkit

2 No. Kebutuhan Ruang Ukuran Kapasitas Jumlah (m ) 2

  4 Unit @ max 3

  1 Skala 1/10 180 45 m Koleksi

  1 Unit @ max 5

  2 Skala 1/24 13,5 Koleksi 2

  2 Unit @ max 9

  3 Skala 1/48

  27 13,5 m Koleksi

  2 Unit @ max 9

  4 Skala 1/60

  27 Koleksi 2

  10 Unit @ max

  5 Skala 1/100 135 13,5 m

  8 Koleksi/shaft 2

  9 Unit @ max

  6 Skala 1/144 121,5 13,5 m

  16 Koleksi/shaft 2

  2 Unit @ max

  7 Non Skala

  27 13,5 m

  24 Koleksi/shaft 2

  3 Unit @ max 8

  8 Skala 1/35 40,5 13,5 m Koleksi/shaft 2

  3 Unit @ max

  9 Skala 1/72 40,5 13,5 m

  16 Koleksi/sfat 2

  1 Unit dalam 14

  10 Diorama Kreasi 538,16 38,44 m 2 Timeline

11 LCD Interaktif

  7 Unit 10,71 1,53 m TOTAL 1160,87 TOTAL + SIRKULASI 100% 2321,74

  

Layout

  2. Ruang Pameran Action Figure

  Memamerkan koleksi action figure dari superhero amerika, dan superhero jepang yang berskala – non skala. Menggunakan gaya klasik yang mengungkapkan kualitas artistik yang mendetail.

  a. Perhitungan Luas Koleksi Skala 1/1

  

o

  30

o

  40 o

  30 o

  40 Gambar 3.21. Jarak Pandang Vertikal Koleksi Skala 1/1

  Sumber: Studi Literatur dan Analisis Pribadi

  o o

  45

  45 Gambar 3.22. Jarak Pandang Horizontal Koleksi Skala 1/1

  Sumber: Studi Literartur dan Analisis Pribadi Dari gambar diatas dapat diketahui jarak pandang minimal untuk bidang visual vertikal minimal 2,71 m dan bidang visual horizontal minimal 5,67 m. Maka dapat ditentukan luasan

  2 sebesar 24 m yang dapat diisi maksimal 3 koleksi skala 1/1.

Gambar 3.23. Ilustrasi Besaran Ruang Koleksi Skala 1/1

  Sumber: Analisis Pribadi

  b. Perhitungan Luas Koleksi Skala 1/6 dan Non Skala Dalam perhitungan kebutuhan luas menggunakan patokan skala 1/6 dengan teknik penyajian sistem dinding vitrin.

  o

  30 o

  40 o

  30 o

  40 Gambar 3.24. Jarak Pandang Vertikal Koleksi 1/6

  Sumber: Studi Literatur dan Analisis Pribadi o o

  45

  45 Gambar 3.25. Jarak Pandang Horizontal Koleksi 1/6

  Sumber: Studi Literatur dan Analisis Pribadi Dari gambar diatas dapat diketahui jarak pandang minimal untuk bidang visual vertikal minimal 2,15 m dan bidang visual horizontal minimal 4,30 m. Maka dapat ditentukan luasan

  2

  sebesar 11,25 m yang dapat diisi maksimal 14 koleksi skala 1/6.

Gambar 3.26. Ilustrasi Besaran Ruang Koleksi Skala 1/6

  Sumber: Studi Literatur dan Analisis Pribadi Dari ilustrasi tersebut dapat diasumsikan sebagai berikut Koleksi Non Skala < 1/6, dimana hal ini mempengaruhi isi dalam dinding vitrin. Berikut asumsi perhitungannya:

  • Skala 1/6, dapat disi 14 Koleksi, 1 dinding vitrin
  • Non Skala, dapat diisi 28 Koleksi, 1 dinding vitrin

  c. Perhitungan Diorama Kreasi Dalam kebutuhan luas diorama kreasi menggunakan standart komunitas action figure dalam membuat diorama dengan base dasar 1,2m x 1,2m dengan patokan bidang visual menggunakan skala 1/6 dan sistem meja vitrin.

Gambar 3.27. Ilustrasi Besaran Ruang Diorama Kreasi

  Sumber: Analisis Pribadi Dari gambar diatas dapat ditentukan luasan sebesar 38,44 m2 yang dapat diisi 1 diorama timeline dengan sistem penyajian meja vitrin. d. Perhitungan LCD Interaktif Berikut perhitungan kebutuhan luas yang dibutuhkan ruang pameran modelkit, dengan patokan jarak pandang efektif

  2 terhadap display 2D, ditemukan luas sebesaran 1,53 m .

Gambar 3.28. Ilustrasi Besaran Ruang LCD Interaktif

  Sumber: Analisis Pribadi Dari studi analisis diatas dapat dibuat perhitungan luasan ruang pamer action figure sebagai berikut:

Tabel 3.9. Besaran Ruang Pamer Action Figure

  Sumber: Analisis Pribadi

  

Ruang Pameran Action Figure

2 No. Kebutuhan Ruang Ukuran Kapasitas Jumlah (m ) 2

  10 Unit @ max

  1 Skala 1/1 240 24 m

  3 Koleksi

  12 Unit @ max

  2 Skala 1/6 162 2

  14 Koleksi 13,5 m

  12 Unit @ max

  3 Non Skala 162

  28 Koleksi 2

  1 Unit dalam 6

  4 Diorama Kreasi 230,64 38,44 m 2 Timeline

  5 LCD Interaktif

  4 Unit 6,12 1,53 m TOTAL 800,76 TOTAL + SIRKULASI 100% 1601,52 Layout

D. Studi Besaran Ruang

  Studi kapasitas, jumlah dan besaran ruang didasarkan pada:

  nd

  TSS : Time Savers Standarts for Building Types 2 Edition 30% : Kenyaman Fisik 40% : Kenyamanan Psikologis

Tabel 3.10. Besaran Ruang Museum

  Sumber: Studi Literatur dan Analisis Pribadi

NO. ANALISA PERHITUNGAN

  1. Lobby Luas untuk Staff Kebutuhan luas untuk 1 orang Staff Receptsionist:

  2

  2 Receptsionist 2m x 2,6m = 5,2m = 5,2m

  Luas untuk 2 Staff Ticketing:

  2

  = 2,97m Kebutuhan luas untuk 2 orang Staff Ticketing 2,2m x 1,35m = 2,97m

  2 Berdasarkan pada waktu puncak

  Sofa Set 20,16m

  2

  2 Sirkulasi : 40% Luas Total = 585,10 m

  x 160 = 384 m

  2

  untuk 160 orang = 2,4 m

  2 Luas kebutuhan lobby

  2 Luas kebutuhan untuk 3

  paling ramai 160 pengunjung dengan persentase antrian 20% yaitu 32 pengunjung, dengan 2 staff untuk ticketing, dengan tiap antrian 16 pengunjung 0,5mx0,35mx16 = 2,8m

  x 2 = 5,6 m

  2

  antrian pada 2 staff = 2,8 m

2 Kebutuhan Sofa Set sebanyak 3

  2 Luas kebutuhan untuk 2

  0,875m x 0,875m = 2,404 m

  2 Kebutuhan luas 1 orang = 3,14 x

  buah 2,4m x 2,8m x 3 = 20,16m

  2 Ruang Audiovisual Luas untuk 40 pengunjung:

  2

  2 Kebutuhan ruang 1 pengunjung = 0,45m x 40 = 18 m

  duduk

  2 Luas = 0,5m x 0,9m = 0,45 m Luas untuk 1 Staff

  Ticketing:

  2

  = 2,97m Sirkulasi : 40%

  Luas Total

  2 = 29,36 m

  Kebutuhan luas 1 staff operator

  

2

Luas = 1,46m x 1,4m = 2,044 m

  3. Perpustakaan Luas untuk 10 rak buku:

  2 Kebutuhan luas area untuk 10 rak = 28,8 m

  2

  buku sebesar 28,8 m Luas area baca untuk 20 orang

  2

  2

  1,4m x 10= 14m Luas untuk kepala

  2

  perpustakaan = 15,75m Kebutuhan area baca untuk 1 meja Luas = 1,40m x 1m = 1,4 m

  perpustakaan dihitung berdasarkan luas perabot : 3,5m x 4,5m = 15,75m

  2 Kebutuhan area staff perpustakaan

  Luas = 1,46m x 1,4m = 2,044 m

  2 Luas untuk 2 staff

  perpustakaan 2,044m

  2

  x 2= 4,088m

  2 Luas untuk loker

  0,98m

  2 Sirkulasi : 40% Luas Total = 89,06 m

  2

2 Kebutuhan luas area untuk kepala

  Kebutuhan luas loker (kapasitas 16)

  

2

Luas = 1,95m x 0,5m = 0,98 m

  4. Area Rekreasi Luas area merakit untuk Kebutuhan area merakit 1 meja 40 orang

  2

  2

  2 Luas = 1,40m x 1m = 1,4 m 1,4m x 20= 28m

  Luas untuk kepala rekreasi

  2

  = 15,75m Luas untuk 2 staff rekreasi

  2

  2

  2,044m x 2= 4,088m Sirkulasi : 40%

  Luas Total

  2 = 66,97 m Kebutuhan luas area untuk kepala rekreasi dihitung berdasarkan luas

  

2

  perabot : 3,5m x 4,5m = 15,75m Kebutuhan area staff rekreasi

  

2

Luas = 1,46m x 1,4m = 2,044 m

  5. Kafetaria Luas area makan untuk 40 Kebutuhan luas 1 meja makan untuk orang =

  2

  2

  4 orang 3,3m x10 = 33m

2 Luas = 1,65m x 2m = 3,3 m

  2 Luas dapur = 13m

  Sirkulasi : 40%

  Luas Total

  2 = 64,4 m Kebutuhan luas untuk 1 dapur yaitu: 5.2m x 2,5m = 13m

  2

  6. Ruang Cinderamata Kebutuhan untuk 1 ruang cinderamata yaitu: 10m x 10m = 100m

  cinderamata: 100m

  2 Sirkulasi : 30% Luas Total = 130 m

2 Luas untuk ruang

  2

  7. ATM Center Kebutuhan luas 1 mesin ATM yaitu : 2m x 1,5m = 3 m 2 Luas untuk 4 mesin ATM

  = 3m

  2

  x 4 = 12m

  2 Sirkulasi : 30% Luas Total = 15,6 m

  2

  8. Mushola Luas area sholat untuk 20 Kebutuhan luas 1 orang untuk sholat orang =

  2

  2

  yaitu: 0,72m x20 = 14,4m

  2

  1,2m x 0,6m = 0,72m Luas area wudhu:

  2

  2

  3,2mx1,8m = 5,76 m Sirkulasi : 40%

  Luas Total

  2 = 28,22 m

  Luas untuk area wudhu untuk 4 orang yaitu:

  2

  3,2m x 1,8m = 5,76m

  9. Ruang Kepala Museum Luas area kepala museum

  2 Kebutuhan luas area untuk kepala = 15,75m

  museum dihitung berdasarkan luas perabot : Luas area sofa satu set

  2

  3,5m x 4,5m 15,75m menerima tamu

  2

  = 5,76m Sirkulasi : 30%

  Luas Total

  2 = 27,963 m Kebutuhan luas area sofa satu set untuk menerima tamu : 3,2m x 1,8m = 5,76m

  2

  10. Bidang Administrasi Kebutuhan luas area untuk kepala administrasi dihitung berdasarkan luas perabot : 3,5m x 4,5m 15,75m

  administrasi dihitung berdasarkan luas perabot : Luas = 1,35m x 1,4m = 1,89m

  

2

Luas area kepala

  administrasi = 15,75m

  2 Luas area untuk 10 staff

2 Kebutuhan luas area untuk 1 staff

  administrasi = 1,89m

  2

  x 10 = 18,9m

  2 Sirkulasi : 30% Luas Total = 45,05 m

  2

  11. Bidang Pameran Luas area kepala pameran

  2 Kebutuhan luas area untuk kepala = 15,75m

  pameran dihitung berdasarkan luas perabot : Luas area untuk 10 staff

  2

  3,5m x 4,5m 15,75m pameran

  2

  2

  = 1,89m x 10 = 18,9m Sirkulasi : 30%

  Luas Total

  2 = 45,05 m

  Kebutuhan luas area untuk 1 staff administrasi dihitung berdasarkan luas perabot :

  

2

Luas = 1,35m x 1,4m = 1,89m

  12. Bidang Kuratorial Kebutuhan luas area untuk kurator Luas area 7 kurator

  2

  dihitung berdasarkan luas perabot : = 110,25m

  2

  3,5m x 4,5m = 15,75m Luas area 2 staff dokumentasi

  2

  = 31,5m Luas 5 lemari arsip

  2

  2

  = 0,9m x 5 = 4,5m Luas bengkel reparasi

  2

  = 10,8m Kebutuhan luas area untuk 2 staff Luas ruang penyimpanan dokumentasi dihitung berdasarkan koleksi

  2

  luas perabot : Luas = 1,35m x 1,4m = 100m

  2

  = 1,89m Sirkulasi : 30%

  Luas Total

  2 = 334,17 m

  Kebutuhan luas area untuk menyimpan arsip

2 Luas = 1,8m x 0,5m = 0,9m

  Kebutuhan luas untuk bengkel reparasi

2 Luas = 3,6m x 3m = 10,8m

  Kebutuhan luas untuk ruang penyimpanan koleksi

2 Luas = 10m x 10m = 100m

  13. Ruang Rapat Luas untuk Ruang Rapat =

  2 Kebutuhan luas ruang rapat untuk 15 11m

  

2

  orang yaitu = 5mx2,2m = 11m Sirkulasi : 30%

  Luas Total

  2 = 14,3 m

  14. Pantry Luas untuk ruang Pantry

  2 Kebutuhan luas untuk pantry = 6,63m

  2

  = 2,6m x 2,55m = 6,63m Sirkulasi : 30%

  Luas Total

  2 = 8,619m

  15. Ruang Utilitas Luas untuk ruang Panel

  2 Kebutuhan ruang panel = 5,28m

  2 Luas = 2,4m x 2,2m = 5,28m

  Luas untuk ruang Genset

  2

  = 27m Luas untuk ruang Pompa

  2

  = 9m Luas untuk ruang AHU

  2

  = 14,88m Kebutuhan ruang genset

2 Luas untuk ruang Chiller

  Luas = 6m x 4,5m = 27m

  2

  = 14,88m Sirkulasi : 30%

  Luas Total

  2 = 92,35 m

  Kebutuhan ruang pompa

2 Luas = 3m x 3m = 9m

  Kebutuhan ruang AHU Luas = 3,5m x 4,25m = 14,875m

  2 Kebutuhan ruang Chiller

  Luas = 3,5m x 4,25m = 14,875m

  2

  16. Ruang Keamanan Kebutuhan luas untuk 3 orang staff CCTV = 3,6m x 3,5m = 12,6m

  

2

Luas untuk ruang CCTV

  = 5,28m

  2 Sirkulasi : 30% Luas Total = 6,86 m

  2

  17. Ruang Cleaning Service Luas untuk ruang cleaning Luasan untuk ruang cleaning service: service

  2

  2

  4m x 4m = 16 m = 16m Sirkulasi : 30%

  Luas Total

  2 = 20,8 m

  17 Toilet Pengunjung Luas total ruang toilet Luasan untuk 1 wastafel: 0,8mx0,5m wanita (Sirkulasi 30%):

  2

  = 0,4m 3 unit wastafel

  2

  2

  = 3x0,4m =1,2m 5 unit toilet =

  2

  2

  5x1,12m = 5,6m Luas keseluruhan:

  2

  2

  1,2m +5,6m +30%=

  2 Kebutuhan luas 1 unit toilet =

  8,84m

  2

  0,8mx1,4m = 1,12m Luas total ruang toilet pria (Sirkulasi 30%): 3 unit wastafel

  2

  2

  = 3x0,4m =1,2m 3 unit toilet =

  2

  2

  3x1,12m = 3,36m 5 unit urinal =

  2

  2

  5x0,39m = 1,95m Luas keseluruhan:

  Kebutuhan luas 1 urinoir untuk pria =

  2

  2

  2

  1,2m +3,36m +1,95m +30

  2

  0,65mx0,6m = 0,39m

  2

  %= 8,463m Luas total ruang toilet difabel (Sirkulasi 30%): 1 unit toilet difabel

  2

  2

  = 3m +30% = 3,9m

  Luas Total

  2 = 21,203m

  Kebutuhan luas 1 toilet untuk kaum difabel =

  2

  1,5mx2m =3m

  18 Toilet Karyawan Luas total ruang toilet Luasan untuk 1 wastafel: 0,8mx0,5m wanita (Sirkulasi 30%):

  2

  = 0,4m 2 unit wastafel

  2

  2

  = 2x0,4m =0,8m 3 unit toilet =

  2

  2

  3x1,12m = 3,36m Luas keseluruhan:

  2

  2

  0,8m +3,36m +30%=

  2 Kebutuhan luas 1 unit toilet = 5,408m

  2

  0,8mx1,4m = 1,12m Luas total ruang toilet pria (Sirkulasi 30%): 2 unit wastafel

  2

  2

  = 2x0,4m =0,8m 2 unit toilet =

  2

  2

  2x1,12m = 2,24m 3 unit urinal =

  2

  2

  3x0,39m = 1,17m Luas keseluruhan:

  2

  2

  2 Kebutuhan luas 1 urinoir untuk pria = 0,8m +2,24m +1,17m +30

  2

  2

  0,65mx0,6m = 0,39m %= 5,473m

  Luas Total

  2 = 10,881m

  19 Area Parkir Pengunjung Area Parkir Pengunjung Luas Parkir Mobil (2 seat & 4 seat) : Asumsi Pengguna

2 Mobil = 50% -> 80

  2,5m x 5m = 12,5m 2 seat (40%) = 32 Jumlah Mobil 2 Seat =32:2 = 16 Mobil 4 seat (60%) = 48 Jumlah Mobil 4 Seat =48:2 = 12 Mobil Total Jumlah Mobil = 28 Mobil Asumsi Pengguna S. Motor = 35% -> 56 1 seat (40%) = 22

  Luas Parkir Sepeda Motor (2 seat & 4 Jumlah S.Motor 1 Seat =22

  2

  seat) :2m x 1m = 2m S. Motor 2 seat (60%) = 34 Jumlah S.Motor 2 Seat =34:2 = 17 S. Motor Total Jumlah S.Motor = 39 S. Motor Sirkulasi : 35%

  15% diasumsikan menggunakan kendaraan Luas Parkir Bus (50 seat) : umum dan untuk

  2

  mengantisipasi hari raya / 12m x 3,5m = 42m event tertentu, disediakan parkir bus sebanyak 2 bus kapasitas 50 seat.

  Sirkulasi = 100%

  Luas Total

  2

  2

  2 + = 350m + 78m + 84m

  2 100% = 1024m

  20 Area Parkir Pengelola Area Parkir Pengelola Luas Parkir Mobil (2 seat & 4 seat) : Mobil = 30% (2 Seat)

  2 -> 17 Mobil

  2,5m x 5m = 12,5m Motor = 60% (1 Seat)

  • > 33 S. Motor 10% diasumsikan pengguna kendaraan umum

  Sirkulasi = 100%

  Luas Total

  Luas Parkir Sepeda Motor (2 seat & 4

  2

  2 = 212,5m + 66m + 100%

  2

  2

  seat) :2m x 1m = 2m

  = 557m

Tabel 3.11. Kebutuhan Luas Terbangun

  Sumber: Analisis Pribadi

  2 Nama Ruang Sifat Luas (m ) Fasilitas Utama Lobby Indoor 580,1 Ruang Audiovisual Indoor 29,36

  Perpustakaan Indoor 89,06 Area Rekreasi Indoor 66,97 Ruang Pameran Modelkit Indoor 2321,74 Ruang Pameran Action Figure Indoor 1601.52

  Fasilitas Penunjang Ruang Cinderamata Indoor 130 Kafetaria Semi Indoor 64,4

  ATM Center Indoor 15,6 Mushola Indoor 28,22 Fasilitas Pengelola

  Ruang Kepala Museum Indoor 27,96 Bidang Administrasi Indoor 45,05 Bidang Pameran Indoor 45,05 Bidang Kuratorial Indoor 334,17

  Ruang Rapat Indoor 14,3 Fasilitas Service

  Pantry Indoor 8,62 Ruang Utilitias Indoor 92,35 Ruang Keamanan Indoor 6,86 Ruang Cleaning Service Indoor 20,8

  Toilet Pengunjung Indoor 21,2 Toilet Pengelola Indoor 10,88 TOTAL 3952,69 SIRKULASI 10% + TOTAL 4347,96

  Area Parkir Area Parkir Pengunjung Outdoor 1024 Area Parkir Pengelola Outdoor 557

  TOTAL 1581

E. Studi Citra Arsitektural

  Museum Kreasi Modelkit dan Action Figure merupakan sarana yang menyimpan perkembangan

  • – perkembangan modelkit dan action figure
dari masa ke masa, sekaligus menjadi tempat rekreasi. Museum ini termasuk jenis museum khusus modelkit dan action figure yang karakteristiknya berupa koleksi yang memiliki tema tertentu. Jenis museum ini memerluhkan penekanan komperhensif atau penekanan dalam pemahaman sehingga diperluhkan suatu konsep yang mendukung penekanan tersebut. Museum juga harus dapat mencapaikan sebuah pesan melalui sebuah alur penataan pamerannya dan tidak lupa juga harus memberikan ciri khas sebagai sebuah museum dari segi visual sehingga dapat menarik perhatian masyarakat.

3.2 Analisa Pendekatan Sistem Bangunan

3.2.1 Studi Sistem Struktur & Enclosure

  • – Berdasarkan pengamatan di beberapa Museum di Semarang, rata rata ketinggian bangunan 1-2 lantai. Maka dari itu menggunakan struktur bangunan low rise building. Berikut kriteria dalam pemilihan struktur bangunan, yang dilihat dari aspek Strenght, Stability, Sustainability,

  Security, Serviceability, dan Durability sebagai berikut:

A. Superstructure Superstructure adalah struktur yang berada di permukaan tanah.

  Superstructure meliputi struktur dinding dan struktur atap. Berikut