STUDI ANALISIS GEMPA BUMI 2006 TERHADAP PERKEMBANGAN BATIK DI DESA KEBON KECAMATAN BAYAT

  

STUDI ANALISIS GEMPA BUMI 2006 TERHADAP

PERKEMBANGAN BATIK DI DESA KEBON KECAMATAN BAYAT SKRIPSI

  Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Progam Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

  Disusun Oleh : RIDWAN SOFI 111204477 PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN 2018

  PERSETUJUAN

STUDI ANALISIS GEMPA BUMI 2006 TERHADAP PERKEMBANGAN

BATIK DI DESA KEBON KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN

Tahun 2018

  Diajukan Oleh

RIDWAN SOFI NIM 1112104477

  Telah disetujui pembimbing untuk dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Skripsi Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Widya Dharma Klaten pada tanggal ..........................

  Pembimbing I Pembimbing II

  

Drs. Sumargana, M.Si Ir. H. Sudaryanto, M.M

NIK. 690 886 104 NIK. 690 788 108

  Mengetahui, Ketua Program Studi Pendidikan Geografi

  

Drs. H. Jajang Susatya M.Si

NIK. 196112091991031001

  ii iii

  

PENGESAHAN

STUDI ANALISIS GEMPA BUMI 2006 TERHADAP PERKEMBANGAN

BATIK DI DESA KEBON KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN

Tahun 2018

  Diajukan Oleh

RIDWAN SOFI NIM 1112104477

  Diterima dan disetujui oleh Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Widya Dharma Klaten. Hari /Tanggal : Tempat : Universita s Widya Dharma Klaten Dewan Penguji:

  Ketua

  Dr. H. Ronggowarsito, M.Pd NIP.690 890 113

  Sekretaris

  Melania Swestika Rini, M.Sc NIK. 690 411 317

  Penguji I

  Drs. Sumargana, M.Si NIK. 690 886 104

  Penguji II

  Ir. H. Sudaryanto, M.M NIK. 690 788 108

  Disahkan oleh: Universitas Widya Dharma Klaten Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dekan,

  Dr. RonggoWarsito, M.Pd NIP. 690 890 113

  

PERNYATAAN

  Yang bertanda tangan di bawahini: Nama : RIDWAN SOFI NIM : 1112104477 Jurusan/Program Studi : PIPS/PGEO Fakultas : KIP Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi Judul :

  “STUDI ANALISIS GEMPA BUMI 2006 TERHADAP

PERKEMBANGAN BATIK DI DESA KEBON KECAMATAN BAYAT

KABUPATEN KLATEN Tahun 2018

  .”

  Adalah benar-benar karya saya sendiri dan bebas dari plagiat. Hal-hal yang bukan merupakan karya saya dalam skripsi ini telah diberi tanda sitasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka.

  Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pembatalan ijazah dan pencabutan gelar yang saya peroleh dari skripsi ini.

  Klaten, 2018 Yang membuat pernyataan,

  Materai Rp. 6000

  (RIDWAN SOFI)

  iv

  MOTTO

   Bentuk syukur yang sederhana adalah menjadi bermanfaat, setidaknya menjadi penerang walau hanya sebagai setitik cahaya. (Harum WS)

   Kadang kita perlu mundur satu langkah supaya mampu untuk melompat lebih tinggi. ( Fahri, tokohAyat-AyatCinta 2)

  

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk :

   Ibuku dan ayahku tercita yang takhenti-hentinya

  mendoakanku, sebagai bentuk tanggungjawabku, maka saya selesaikan skripsi ini meski tak tepat pada waktunya.

   Keluargaku tersayang yang selalu memberikan semangat dan dukungan moril dan materiil.

   Keluarga besar Geografi Unwidha yang luar biasa yang

  telah memberikan berjuta kenangan dan kesan baik suka maupun duka.

   Teman teman seperjuangan yang memberikan

  kenangan dan kesan selama menempuh kuliah di Universitas Widya Dharma Klaten.

   Orang yang aku cintai Lita Liyanti, sebabnya aku selalu ingin menyelesaikan skripsi ini.

   Keluarga Insan Malam.

KATA PENGANTAR

  Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidyahNya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul Studi Analisis Gempa Bumi 2006 Terhadap Perkembangan Batik di Desa Kebon Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten Tahun 2018.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tersusun bukan semata-mata hasil usaha sendiri, akan tetapi berkat bimbingan dan motivasi dari semua pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. H.Triyono.M.Pd, selaku Rektor Universitas Widya Dharma Klaten.

  2. Bapak Dr. Ronggowarsito.M.Pd, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Widya Dharma Klaten.

  3. Bapak Drs. H. Jajang Susatya M.Si, Ketua Program Studi Pendidikan Geografi.

  4. Bapak Drs. Sumargana, M.Si. Dosen pembimbing 1 yang telah memberikan petunjuk, bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

  5. BapakIr. H. Sudaryanto, M.M, Dosen Pembimbing 2 yang telah memberikan petunjuk, bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini

  6. Kepala Desa Kebon Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten.

  7. Kepala kelompok kerja Batik Kebon Indah.

  8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal ini sampai selesai.

  Semoga amal baik tersebut mendapatkan imbalan pahala dari Allah SWT dan dengan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, penulis yakin bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena kritik dan saran penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi para pembaca semua.

  Klaten, 2018 Penulis

  

DAFTAR ISI

Halaman

  JUDUL ........................................................................................................ i PERSETUJUAN .......................................................................................... ii PENGESAHAN ............................................................................................ iii PERNYATAAN ........................................................................................... iv MOTTO ....................................................................................................... v PERSEMBAHAN ........................................................................................ vi KATA PENGATAR .................................................................................... vii DAFTAR ISI ................................................................................................ ix DAFTAR DIAGRAM .................................................................................. xi DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xi ABSTRAK ................................................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN ............................................................................

  1 A.

  1 Latar Belakang ...........................................................................

  B.

  6 Identifikasi Masalah ...................................................................

  C.

  6 Batasan Masalah .........................................................................

  D.

  7 Rumusan Masalah ......................................................................

  E.

  7 Tujuan Penelitian .......................................................................

  F.

  7 Manfaat Penelitian ..................................................................... ix

  BAB II KAJIAN TEORI ..............................................................................

  10 A.

  10 Deskripsi Teorim ........................................................................

  1.

  10 Pengertian Gempa Bumi ......................................................

  2.

  14 Gempa Bumi 2006 di Kecamatan Bayat ..............................

  3.

  17 Tinjauan Tentang Batik Tulis ...............................................

  B.

  23 Penelitian yang Relevan .............................................................

  C.

  30 Kerangka Berpikir .......................................................................

  BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................

  33 A.

  33 Waktu dan Lokasi Penelitian .....................................................

  B.

  33 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ..........................................

  C.

  38 Teknik Analisis Data ..................................................................

  D.

  40 Teknik Sampling ........................................................................

  E.

  41 Validitas Data .............................................................................

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................

  42 A.

  42 Deskripsi Daerah Penelitian .......................................................

  B.

  54 Dinamika Ekonomi ....................................................................

  C.

  62 Gempa Bumi 2006 ......................................................................

  D.

  77 Karakteristik Tingkat Ekonomi Responden ...............................

  E.

  84 Perjalanan Batik Tulis Desa Kebon ...........................................

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................

  84 A.

  84 Kesimpulan ................................................................................

  B.

  101 Saran ........................................................................................... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN x

DAFTAR DIAGRAM

  Diagram Iklim Desa Kebon, Kecamatan Bayat, Diagram 1.1 Kabupaten Klaten Menurut Schmidt dan Ferguson...

  52 xi

  xii

  66 Tabel 2.10 Data Korban Akibat Gemp Bumi di Kabupaten Klaten......

  82 Tabel 2.17 Jumlah Tanggungan dalam Keluarga Responden ................

  80 Tabel 2.16 Total Pendapatan Responden dari Hasil Membatik...............

  78 Tabel 2.15 Tingkat Pendidikan Responden................................................

  74 Tabel 2.14 Umur dan Jenis Kelamin..........................................................

  72 Tabel 2.13 Kondisi Sarana dan Prasarana Kesehatan yang Rusak Akibat Gempa Bumi............................................................................

  71 Tabel 2.12 Kerusakan Gedung Sekolah Berdasarkan Jenjang Pendidikan

  67 Tabel 2.11 Kerusakan dan Kerugian Sektor Infrastruktur ......................

  61 Tabel 2.9 Jumlah Korban Gempa Bumi 2006 di Wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah......................................................................

  

DAFTAR TABEL

halaman

  60 Tabel 2.8 Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan......

  58 Tabel 2.7 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian.........

  50 Tabel 2.6 Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

  49 Tabel 2.5 Komposisi Rata-Rata Jumlah Curah Hujan......................

  45 Tabel 2.4 Sifat Curah Hujan Menurut Schmidt Ferguson....................

  16 Tabel 2.3 Data Monografi Desa Kebon ..................................................

  13 Tabel 2.2 Data Korban Terluka dan Meninggal ………………..........

Tabel 2.1 Skala Intensitas Gempa MMI ……………….......................

  84

  

DAFTAR GAMBAR

halaman Ikhtisar Mengenai Kerusakan dan Kerugian

  Gambar 3. 1

  17 ………………

  Kerangka Berfikir Identifikasi Perkembangan Batik

Gambar 3.2 Tulis Bayat........................................................................

  29 Hubungan Unsur-Unsur dan Faktor yang Gambar 3.3

  Mempengaruhi Tipe Iklim

  48 ……………………….........

Gambar 3.4 Dokumentasi Keterlibatan IOM......................................

  88 Gambar 3.5 Dokumentasi Berbagai Macam Pagam ............................

  97 xiii

  

ABSTRACT

STUDY ANALYSIS OF 2006 EARTHQUAKE ON BATIK

DEVELOPMENT IN KEBON VILLAGE, BAYAT DISTRICT, KLATEN

REGENCY

  

RIDWAN SOFI, NIM 1112104477 . Geography Education Study Program of the

Faculty of Teacher Training and Education, Widya Dharma University, Klaten.

  Th esis: “Study Analysis of 2006 Eathquake on the Batik Development in Kebon Village, Bayat District, Klaten Regency".

  The background of the problem of this research is that in 2006 the regions of Yogyakarta and Central Java were rocked by an earthquake measuring 6.9 magnitude to devastate a part of the area that was traversed by the earthquake waves. Damage occurred in various sectors of infrastructure, education, government, health, economic and culture. The damage to infrastructure was felt by the community because of all kinds of developments and their movements were very disturbed. One of the impacts is the decreasing productivity of the batik craft industry centers in Kebon Village.

  The purpose of this study was to determine of the effect in the 2006 earthquake that occurred in the Yogyakarta and Klaten regions on the development of the progress of written batik in Kebon sub-district of Bayat.

  The research method used in this study is qualitative research. Data collection is done by observation, interviews and documentation. Analysis techniques of this research using interactive analysis. From the results of interviews with industry players or batik makers of Kebon village and data analysis. Some documentation also provides a way out in the conclusions of this study.

  Then it was concluded that there was a journey and a history of the development of KebonBayat batik, with the cycle of increase starting after the earthquake disaster that occurred in 2006 and at that time Kebon Batik craft had suffered paralysis due to the earthquake which destroyed the infrastructure. After improvements in various aspects by the government and IOM, there has been a better development than the production of Kebon Batik Tulis. These developments include several aspects, namely income, marketing and productivity of kebon village batik. until now the market for selling kebon batik has reached overseas with a sales turnover of more than 200 pieces of batik fabric with more than 60 active craftsmen. With significant sales and managed by the group itself, it can be ascertained to greatly affect the economic funding of kebon batik craftsmen.

  Keywords: earthquake, kebon batik.

  1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia dikenal selain sebagai negeri gunung api, juga wilayah yang

  paling kerap diguncang gempa. Salah satunya, yang terdahsyat di zaman modern ini, adalah gempa yang menyebabkan tsunami Aceh 2004 dengan total korban di Banda Aceh dan sekitarnya saja mencapai lebih dari 165.000 orang. Terdapat tiga gempa besar lainnya yang korbannya lebih dari 1.000 jiwa yang juga termasuk gempa besar di dunia. Salah satunya adalah gempa Yogya 2006.

  Dengan besaran 5,9 SR atau 6,3 Mw, gempa Yogya yang bersumber di darat juga memberikan dampak yang hebat. Terlebih karena waktu itu masyarakat semua sedang fokus pada letusan gunung Merapi yang mengalami peningkatan kegiatan. Korban yang diakibatkannya pun cukup banyak, mencapai 6.000 jiwa. Pada saat kejadian, masyarakat pun sempat panik oleh berbagai isu yang berkembang, seperti isu akanm terjadinya tsunami akibat gempat tersebut. (Oman Abdurahman, GeoMagz 2016 : hal 1 )

  Tepatnya pada Tanggal 27 Mei 2006. Di Kota Pelajar —Yogyakarta— terjadi gempa bumi berkekuatan 6,3 SR. Gempa yang terjadi di awal pagi hari itu menewaskan 5.700 jiwa, mencederai lebih dari 40.000 sampai 60.000 orang, dan menghancurkan ratusan ribu rumah dan mata pencaharian mereka.

  Seakan-akan kehancuran yang disebabkan oleh gempa bumi ini belum cukup,

  2 bencana pun masih belum selesai. Meningkatnya kegiatan vulkanis Gunung Merapi, yang mulai terjadi pada bulan Maret 2006, terus menghasilkan aliran lava, gas-gas beracun, dan awan debu, dan memaksa dilakukannya evakuasi atas puluhan ribu orang.

  Analisis menemukan bahwa dampak dari gempa bumi ini jauh lebih parah daripada yang diperkirakan semula. Walaupun kebanyakan infrastruktur utama tetap utuh, kerusakan dan kerugian yang terjadi pada rumah-rumah dan bangunan lain yang dibangun tanpa penguatan yang benar (perusahaan- perusahaan kecil, sekolah, klinik, dll) cukup mencengangkan. Dengan kerusakan dan kerugian akibat gempa bumi yang diperkirakan mencapai Rp 29,1 triliun (US$3.1 billion), bencana ini mengakibatkan kerugian yang lebih besar daripada dampak tsunami di Sri Lanka pada tahun 2004, dan sama skalanya dengan gempa bumi Gujarat pada tahun 2001 dan gempa bumi yang baru-baru ini terjadi di Pakistan ( BAPENAS, 2013 : 3 )

  Peristiwa gempa bumi yang melanda yogyakarta dan jawa tengah tersebut banyak menyisakan kesedihan dan korban jiwa. Banyak permasalahan yang timbul dari peristiwa tersebut. Kabupaten Klaten yang turut merasakan dampak yang cukup banyak. Menurut data dari BAPENAS, Kabupaten Klaten terdapat 1.041 orang meninggal dari 5700 korban tewas keseluruhan dan 18.127 orang lainnya luka-luka dari 40.000 korban luka-luka keseluruhan. Dari data di atas yang tercat maka dipastikan kerugian materiil dan non materiil cukup besar.

  3 Melihat kondisi ini relawan dan pemerintah bersama-sama ingin membangun kembali roda perekonomian dan masyarakat yang terpuruk akibat dari gempa bumi. Karena diperlukan mitigasi bencana, yaitu membangun peradaban setelah terjadinya bencana yang melanda suatu daerah. Tanpa adanya pembangunan kembali maka dapat dipastikan masyarakat akan jauh lebih terpuruk.

  Beberapa bantuan masuk di Klaten yang dipusatkan dibeberapa kecamatan termasuk Kecamatan Bayat yang masuk di salah satu daerah dengan kerusakan parah. Baik perbaikan sektor fisik maupun psikis terus dilakukan. Bayat merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi yang baik dalam beberapa hal, termasuk kebudayaan dan kerajinan. Maka dari itu perlu dilakukan penyelamatan dengan cara membangun kembali keadaan pasca bnecana.

  Salah satu kerajinan yang terdapat di bayat adalah Batik. Disaat jauh sebelum gempa bumi tahun 2006 bayat sudah menjadi daerah pengrajin batik.

  Menurut para pengrajin, batik bayat itu mereka dapatkan dari para orang tua dan nenek moyang mereka.

  Kebudayaan atau dalam hal ini kesenian, tidak bersifat statis. Berkembang sepanjang sejarah dengan mendapat masukan serta menyerap aneka macam pengaruh dari luar lingkungannya untuk kemudian disaring agar sesuai dengan kebudayaan setempat yang telah ada. Disamping itu, kebudayaan juga berkembang secara alamiah dari dalam sesuai dengan kepribadiannya menurut tuntutan zaman. Kekhasan batik tulis adalah

  4 kerumitan yang menuntut tingkat ketelitian dan kesabaran yang sangat tinggi. Bukan dalam hal kerumitan gambar, namun lebih pada proses pengerjaannya yang sifatnya bertingkat-tingkat dan 3 berlapis-lapis, dimana didalamnya tertanam pengetahuan-pengetahuan khas yang diturunkan dari ingatan keingatan.

  Kenyataan inilah yang membuat batik begitu manusiawi, semua keindahannya datang dari sanubari manusia, roh yang tak tertirukan oleh mesin tercanggih sekalipun (Kristiani Herawati, 2010:11). Industri batik di Indonesia secara tidak langsung telah muncul sejak adanya tradisi membatik di Nusantara. Dengan perjalanannya yang panjang, industri batik Indonesia tetap eksis hingga sekarang. Bahkan dengan adanya pengukuhan dari PBB bahwa batik adalah warisan budaya dunia asli dari Indonesia, muncul semangat baru untuk melestarikan dan mengembangkan batik (Wulandari, 2011: 158).

  3 (tiga) tahun sebelum tanggal 2 Oktober 2009 United Nations

  

Education Scientific and Culure Organitation (UNESCO) menetapkan batik

  menjadi budaya asli Indonesia. Pada tahun 2006 setelah terjadi gempa yang juga mengguncang daerah kecamatan bayat para pengrajin dikumpulkan dan diberikan pelatihan seputar cara mengembangkan batik, membuat motif dan mengelola kelompok usaha mandiri. Kedatangan beberapa bantuan berupa bantuan fisik dan pelatihan, termasuk bantuan datang dari IOM ( International Organizer Migrasi). Mereka memberikan pelatihan kepada 50 lebih warga desa kebon yang dipilih sesuai kemampuan mereka. Mulai saat itulah

  5 pengrajin batik yang dulu hanya membuat batik apa adanya, sesuai permintaan juragan mereka, dengan adanya pelatihan itu mereka diajarkan untuk mandiri dan berkelompok. IOM sendiri memberikan pelatihan dan bimbingan mereka selama kurang lebih 3 tahun, setelah dirasa warga sudah mampu mengelola kelompok sendiri bimbingan dan pelatihan diserahkan langsung kepada warga.

  Hingga saat ini perkembangan batik bayat sangat besar, mereka sudah mampu menciptakan pola motif dan mengembangkannya. Dari segi produksi dan konsumen karya mereka sudah tak di pungkiri lagi karena karena sudah merambah pasar internasional dengan mengelola hampir 200 anggota kelompok yang keseluruhan dari warga didukung untuk melakukan pembentukan pola motif baru.

  Pertumbuhan industri batik kian pesat setelah peristiwa gempa bumi 2006 dengan ditandainya panca pasar dari penjualan batik ke seluruh indonesia dan bahkan konsumen dari Internasional. Bahkan pernah melakukan promosi produk ke negara Amerika dan Prancis yang difasislitasi langsung oleh negara-negara tujuan.

  Selain itu, dukungan serta sambutan yang baik dari pemerintah Kabupaten Klaten dengan adanya kebijakan pemerintah Nomor 025/575/08 tertanggal 25 juni 2008 tentang uji coba penggunaan pakaian dinas tenun dan batik tradisional memberikan angin segar bagi pengrajin batil tulis. Hal ini membuat gemuruh perkembangan kerajinan dan budaya membatik etap lestari dan dijaga dengan baik oleh para pelakunya.

  6 Karena adanya perkembangan industri Batik Bayat mengarah yang lebih baik, dari sebelum dan sesudah terjadinya bencana gempa bumi 2006.

  Dampak progres dari pembangunan pasca gempa bumi menjadikan batik Bayat lebih mendunia dan memiliki motif yang beraneka ragam.

  Memunculkan petanyaan yang menuntun pada sebuah keinginan untuk meneliti, maka dari itu, akan dilakukannya penelitian dengan mengangkat judul

  “STUDI ANALISIS GEMPA BUMI 2006 TERHADAP

PERKEMBANGAN BATIK DI DESA KEBON KECAMATAN BAYAT”

B.

   Identifikasi Masalah

  Melihat dari latar belakang tersebut, ada beberapa masalah yang menarik antara lain sebagai berikut :

  1. Bencana alam gempa bumi di Kecamatan Bayat yang terjadinya pada tahun 2006.

  2. Perkembangan Batik Bayat kearah yang lebih baik setelah terjadinya gempa bumi 2006.

C. Batasan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas maka fokus permasalahan yang hendak dikaji dalam penelitian ini hanya difokuskan pada perkembangan Batik Bayat dari sebelum dan sesudah terjadinya gempa bumi 2006.

  Dengan adanya batasan masalah tersebut diharapkan penelitian ini bisa sesusai dan mendapatkan hasil seperti yang diinginkan. Selain itu, agar

  7 penelitian nantinya bisa lebih baik dan relevan juga mudah di identifikasi, maka akan dicantumkan gambar batik hasil dari kerajinan.

D. Rumusan Masalah

  Dengan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah yaitu perkembangan Batik Bayat antara sesudah dan sebelum terjadinya gempa bumi 2006 di Desa Kebon kecamatan Bayat kabupaten Klaten. Dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana dampak Gempa Bumi 2006 yang terjadi di Kecamatan

  Bayat? 2. Bagaimana perkembangan Batik Bayat sesudah terjadinya Gempa Bumi

  2006? E.

   Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan yang ingin dicapai penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dampak Gempa Bumi 2006 pada perkembangan

  Batik Bayat di Desa Kebon kecamatan Bayat Kabupaten Klaten 2. Untuk mengetahui perkembangan batik bayat di Desa Kebon kecamatan Bayat kabupaten Klaten

F. Manfaat Penelitian

  Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah

  8

  1. Manfaat secara teoritik Secara teoritik penelitian dapat memberikan manfaat sebagai berikut : a) dapat memberikan pengetahuan tentang perkembangan pola batik yang ada di Bayat. b) dapat mengetahui macam-macam pola Batik Bayat. c) dapat mengetahui dampak gempa bumi terhadap perkembangan sebuah kebudayaan dan kerajinan. d) memberikan pengetahuan tentang bencana gempa bumi yang terjadi di Kecamatan Bayat. d) mengenal lebih jauh Batik Bayat sekaligus membantu dalam melestarikan tradisi dan budaya.

  2. Manfaat secara praktis Secara praktik penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : a.

  Bagi peneliti Dalam penelitian ini mendapatkan manfaat langsung lewat penelitian yang langsung dihadapi dilapangan sehingga mampu menuliskan dan menjadikannya bahan penelitian itu sendiri. Selain itu, peneliti juga mampu mengaplikasikan teori-teori yang pernah diperolehnya disaat perkuliahan, baik itu soal metodologi penelitian sampai dengan hubungan manusia dengan lingkungan sekitar yang mampu menghasilkan karya hebat yang biasa disebut kebudayaan.

  b.

  Bagi akademik dan kampus Diharapkan dengan penelitian ini mampu menambah koleksi dan referensi terhadap kazanah pembahasan tentang batik tulis, terutama di daerah bayat. selain itu juga diharapkan menjadi

  9 kekayaan ilmiah dalam perbandingan karya tulis ilmiah diranah akademisi universitas widya dharma.

  c.

  Bagi pengrajin dan kelompok batik tulis kebon Meski hanya manfaat secara tidak langsung, dengan adanya penelitian ini batik tulis Bayat bisa terus dikembangkan dan dilestarikan. Sehingga Klaten memiliki kekayaan tradisi dan budaya yang beraneka ragam.

BAB V KASIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan tujuan penelitian yang telah dilakukan maka

  dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1.

  Gempa Bumi 2006 yang berpusat di Yogyakarta banyak menimbiulkan korban jiwa dan kerusakan baik darat maupun udara. Secara keseluruhan korban jiwa dari data Media Center DIY menyebutkan total korban luka dan meninggal yaitu 43.099 jiwa baik yang berada di DIY maupun jawa tengah. Dengan korban meninggal sebanyak 5.670 jiwa. Kerusakan insfratruktur dan bangunan umum (sekolahan, kantor, puskesmas dll) membuat kegiatan masyarakat disaat terjadi gempa mengalami kelumpuhan. Untuk di daerah kecamatan bayat ada korban jiwa sebanyak 1.249 orang, 35 orang diantaranya meninggal dunia. Dampak terbesar dari gempa bumi 2006 adalah pasca terjadinya bencana tersebut. Pemulihan pasca bencana dan membangun kembali insfrastuktur di daerah bencana, termasuk insfrastruktur yang berhubungan dengan industri batik di Desa Kebon.

  2. Setelah terjadinya gempa bumi 2006 dengan skala 6,3 SR yang menelan banyak korban dan kerusakan di wilayah desa Kebon Kecamatan Bayat Klaten, berbagai macam bantuan masuk untuk membangun kembali wilayah tersebut. Khusus di Desa Kebon, bantuan dari pemerintah

  100 menyasar pada perbaikan inrastruktur dan bantuan dari IOM menyasar pada pelatihan dan bimbingan penguatan sektor industri. Hingga saat ini, wilayah tersebut mampu bangkit dan berkembang pesat menjadi pusat kerajinan batik tulis. Keberhasilan masyarakat dalam membangun kembali pasca gempa bumi 2006 dapat dilihat dari tingkat pendapatan masyarakat terutama yang berprofesi sebagai pengrajin batik tulis desa kebon.

  3. Dengan adanya perbaikan sarana insfrastruktur diberbagai bidang ada perubahan menyeluruh termasuk pada pengrajin batik di Desa Kebon kecamatan Bayat berupa pejualan, produksi dan pendapatan.

  a.

  Penjualan produk batik tulis kebon yang sebelum gempa 2006 hanya dijual pada satu pengepul atau permintaan juragan saja. Tetapi pada tahun 2007-sekarang penjualan hasil batik tulis desa kebon mengalami perkembangan bahkan sudah merambah di pasar Internasional (Amerika dan Prancis) b. Di bagian produksi, batik desa kebon sudah menjadi kolektif anggota kelompok. Setiap anggota kelompok memiliki hak untuk berkesempatan mengembangkan kreatifitas mereka dalam membuat seni Batik Tulis. Kemudian bersama-sama dalam melakukan pewarnaan dan pelarutan yang dilakukan di showroom Batik Kebon Indah. Pada awal perkembangannya batik tulis kebon masih sangat terbatas dalam mengembangkan kreasi batik mereka, bahkan para pengrajin sangat terikat karena menyesuaikan pesanan dan keinginan juragan.

  101 c.

  Dalam perkembangannya perubahan pendapatan akan mengikuti penjualan, semakin luas pasar maka akan semakin besar pendapatan terbukti dengan data berikut : Pada sebelum gempa 2006 pendapatan pengrajin didominasi oleh mereka yang berpendapatan <400.000 yaitu sebanyak 62,5%, 400.000- 600.000 sebanyak 15%, 600.000-800.000 sebanyak 12,5% dan 800.000-1.000.000- serta lebih dari 1.000.000 masing-masing 5%.

  Berbeda jauh jika dibandingkan dengan keadaan pengrajin setelah gempa bumi 2006 yang berpendapatan <400.000 yang hanya sebanyak 0%, 400.000-600.000 sebanyak 2,5%, 600.000-800.000 sebanyak 7,5% dan 800.000-1.000.00 sebanyak 75%- serta lebih dari 1.000.000 yaitu 15%.

B. SARAN 1.

  Meskipun gempa bumi tidak bisa di deteksi dengan alat tertentu, namun gempa bumi perlu diwaspadai sejak dini oleh masyarakat dengan memberikan sosialisasi dan mitigasi bencana gempa bumi. Selain itu, memberikan solusi pedirian bangunan yang ramah/tahan bencana gempa bumi.

2. Daerah penelitian memiliki potensi yang luar biasa untuk mengembangkan seni dan budaya. Bahkan bisa saja dikembangkan sebagai daerah wisata.

  Karena banyak masyarakat yang berada diluar Klaten pernah mengunjungi Desa Kebon Bayat. Baik sekedar studi maupun ingin belajar dan

  102 mengembangkan teknik membatik. Artinya, jika desa kebon bisa dijadikan salah satu maping kunjungan wisata di kabupaten Klaten.

  3. Pemerintah daerah harusnya memperhatikan desa-desa yang memiliki potensi seni dan budaya seperti di desa kebon. Bukan tidak mungkin, pemerintah ikut dalam memasarkan produk kreasi pengrajin batik salah satunya dengan menggunakan seragam batik khas daerah tersebut.

  Terutama batik tulis kebon yang memiliki motif khas yaitu daun dan hewan. Tujuannya agar batik tulis Klaten mampu dikenal oleh masyarakat secara luas.

DAFTAR PUSTAKA

  A.N. Rakhman & I. Kuswardani, ‘Studi Kasus Gempa Bumi Yogyakarta 2006: Pemberdayaan Kearifan Lokal Sebagai Modal Masyarakat Tangguh Menghadapi Bencana’, Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains &

  (daring),

  3 November 2012,

  Teknologi (SNAST) Periode

  III http://repository.akprind.ac.id/sites/files/conferenceproceedings/2012/rakhma n_15419.pdf , diakses 1 November 2015.

  Akhmad Muktaf Haifani, “Manajemen Resiko Bencana Gempa Bumi (Studi Kasus

  Gempa Bumi Yogyakarta 27 Mei 2006)”, Seminar Nasional IV SDM (daring),

  25 Agustus 2008, http://jurnal.sttn-

  Teknologi Nuklir batan.ac.id/?cat=12 , diakses 20 juni 2017.

  Aryanto, Sabpri. 17 Juni 2015. Manusia, Masyarakat & Lingkungan. Kompasiana..

  Doi : uni 2017. ATLAS,

  “Kawasan Gempabumi 27 Mei 2006, kerjasama antara pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Propinsi Jawa Tengah”, Swisscontact and the Swiss Agency for Development and Cooperation (SDC).

  Bagoes Mantra, Ida, Prof, Ph.D. 2007. Demografi Umum. Pustaka Pelajar. Jakarta. Bintarto, R, (1986), Pengantar Geografi, Fakultas Geografi UGM,Yokyakarta. Danusaputra , St. Munadjat. 1981. Hukum Lingkungan. Surakarta : Bina Cipta Deden Dedi. 2009. Sejarah Batik Indonesia. Bandung: PT Sarana Panca Karya Nusa.

  Destin Huru Setiati. 2007. Membatik.Yogyakarta : PT.Macanan Jaya Cemerlang Didik Riyanto.1997.Proses Batik.Solo : CV.Aneka Dita Nurul Latifah.2010.Natural

  BI’ Cap ( Batik Cap) sebagai Inovasi Batik Ramah Lingkungan. Bogor : Institut Pertanian Bogor

  Hardiyansyah, Haris.2012. Teknik Analisis Data Penelitian. Surabaya : Sumber Ilmu.

  Ida Nurdalia.2006.Kajian dan Analisis Peluang Penerapan Produksi Bersih Pada Usaha Kecil Batik Cap.

  Semarang : Universitas Diponegoro. Komaruddin. 1991.Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: CV. Rajawali. Moloeng, lexy. 2011. Penelitian kualitatif. Jakarta : Aneka Insani Parai, Idris. 2009. Pengolahan data penelitian kualitatif. Jakarta : Bhineka.

  Poerwodarminto, W.J.S.1997. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi suatu Pengantar. Jakarta: P.T.Raja Grafindo. Soemarjadi dkk. 2001. Pendidikan Keterampilan. Malang: Universitas Negeri Malang.

  Sugiyono.2009. penelitian kualitatif. Yogyakarta. Sahabat Baca.

  Sumargana. 2004. Buku Pegangan Kuliah Meteorologi - Klimatologi. Klaten: Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan IUlmu Pendidikan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Widya Dharma Klaten.

  Sumnintarsih.2009. Pelestarian Batik Dan Ekonomi Kreatif. Jurnal Jantran Vol IV.

  Yogyakarta: Departemen Kebudayaan Dan Pariwisata Balai Pelestarian Sejarah Dan Nilai Tradisional Yogyakarta.

  Suparto, Oman Abdurahman, dan Atep Kurnia “10 Tahun Gempa Yogyakarta” 27 mei

  2016, diakses 30 Agustus 2017.