1.1 LATAR BELAKANG - DOCRPIJM c3490560c4 BAB IBAB 1 RPIJM Kota Bandung PDF
BAB
PENDAHULUAN
1.1
1
LATAR BELAKANG
Pembangunan nasional harus dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah Indonesia dan
dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh tingkat pemerintahan dari pusat sampai
dengan pemerintah daerah dengan cara yang lebih terpadu, efisien, efektif, serta
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat, terutama bagi
masyarakat berpenghasilan rendah sebagai upaya untuk mengurangi kesenjangan. Salah
satu perwujudan pembangunan nasional tersebut adalah pelaksanaan pembangunan
infrastruktur permukiman yang disiapkan secara lebih terencana dan terpadu sesuai dengan
kaidah pembangunan berkelanjutan.
Pendayagunaan
sumber
daya
yang
sinergis
diharapkan
mampu
mengoptimalkan
pelaksanaan dan hasil pembangunan untuk mendukung laju pertumbuhan ekonomi
nasional, penciptaan lapangan kerja, dan penanggulangan kemiskinan dengan tetap
menjaga daya dukung lingkungan serta pengernbangan wilayah baik di perkotaan maupun
di perdesaan.
1-1
Untuk mewujudkan ha! tersebut perlu disiapkan perencanaan program infrastruktur yang
dapat mendukung kebutuhan ekonomi, sosial dan lingkungan secara terpadu. Departemen
Pekerjaan Umum khususnya Direktorat Jenderal Cipta Karya mengambil inisiatif untuk
mendukung Provinsi, Kabupaten/Kota untuk dapat mulai menyiapkan perencanaan program
yang dimaksud khususnya Bidang PU/Cipta Karya melalui penyiapan Rencana Program
Investasi (RPIJM) sebagai embrio terwujudnya perencanaan program infrastruktur yang lebih
luas. Dengan adanya RPIJM tersebut, Kabupaten/Kota dapat menggerakan semua
sumberdaya
yang
ada
untuk
memenuhi
kebutuhan
daerah,
mendorong
dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan penanggulangan kemiskinan serta mewujudkan
lingkungan yang layak huni (livable).
RPIJM yang disusun perlu memperhatikan aspek kelayakan program dari masing-masing
kegiatan dan kelayakan spasialnya sesuai skenario pembangunan daerah yang tertuang
dalam Rencana Tata Ruang yang ada, serta kelayakan sosial dan lingkungannya. Disamping
itu RPIJM yang akan disusun daerah harus mempertimbangkan kemampuan pendanaan dan
kapasitas kelembagaan dalam mendukung pelaksanaan program investasi yang telah
disusun.
Dengan Demikian Rencana Program Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten/Kota
diharapkan
dapat
mengakomodasikan
dan
merumuskan
kebutuhan
pembangunan
kabupaten/kota, secara spesifik sesuai dengan karakteristik dan potensi masing-masing
kabupaten/kota agar dapat mendorong pembangunan ekonomi lokal, pengentasan
kemiskinan, dan peningkatan kualitas pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan nyata dapat
dicapai.
Dokumen Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Daerah Bidang PU/ Cipta
Karya diperlukan sebagai satu acuan dalam penyusunan perencanaan program dan
anggaran serta pembangunan infrastruktur bidang PU/ Cipta Karya yang berasal dari
berbagai sumber baik APBN, APBD Provinsi maupun APBD Kabupaten/ Kota. Dalam hal ini
dana APBN lebih bersifat stimulan dan Pemerintah Daerah diharapkan dapat berkontribusi
dalam bentuk cost sharing/ joint program terhadap program – program kegiatan yang
diusulkan untuk mendapatkan dana dari APBN.
Disamping itu RPIJM disusun melalui proses partisipatif yang mengakomodasi kebutuhan
nyata masyarakat dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan/ pendanaan dan
kelembagaan dalam memenuhi kebutuhan pembangunan, mempertimbangkan aspek
kelayakan program masing – masing sektor dan kelayakan spasialnya sesuai dengan
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) serta kelayakan sosial dan lingkungan.
1-2
Secara ringkas, latar belakang perlunya penyusunan dokumen ini adalah :
1. Perlunya efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pembangunan di Daerah;
2. Perlunya pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang disiapkan secara lebih cerdas,
terencana, dan terpadu sesuai dengan kaidah pembangunan berkelanjutan.
3. Sebagai dokumen kelayakan dan kerjasama program dan anggaran pembangunan
Bidang Cipta Karya di daerah antara Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/ Kota
4. Mendorong pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya di daerah dalam rangka
memacu pertumbuhan Kabupaten/ Kota dan pemerataan pembangunan
5. Mendukung pencapaian sasaran pembangunan lima tahun Bidang Cipta Karya
sebagaimana dimaksud dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2004-2009 dan seterusnya maupun Millennium Development Goals
(MDG’s) tahun 2015 yang akan datang.
Rencana Program Investasi (Infrastruktur) Jangka Menengah Bidang PU/Cipta Karya atau
disingkat sebagai RPIJM Bidang PU/Cipta
kerjasama
pembangunan
Karya merupakan
dokumen
rencana
infrastruktur (Infrastruktur Development Plan: IDD) di
Kabupaten/Kota yang bersifat lintas sektoral.
RPIJM dimaksudkan bukan untuk menggantikan fungsi RPJMD sebagai dokumen politik
sebagaimana Repelitada pada masa yang lalu, akan tetapi RPIJM merupakan dokumen
teknis kelayakan program (feasibility Study) untuk rencana pembangunan infrastruktur
bidang PU/Cipta Karya.
Sebagai dokumen teknis, RPIJM perlu dikerjakan secara profesional (oleh ahlinya), namun
tetap menekankan proses partisipasi melalui dialog kebijakan dengan pihak-pihak
terkait,
masyarakat,
profesional
dan
lain-lain
pada tahap
penyusunan
rencana
pembangunan Kabupaten/Kota dan melalui dialog investasi dengan masyarakat dan dunia
usaha
maupun
pihak-pihak
yang
terkait
pada
tahap
penyusunan
prioritas
program/kelayakan program investasi. Dengan demikian, RPIJM yang bersifat sektoral
dan terpadu merupakan Consolidated FS yang dapat diterima semua pihak sebagai
bentuk pertanggungjawaban pemerintah.
1-3
1.2
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari kegiatan ini adalah mendukung pemerintah Provinsi dalam mendampingi dan
memfasilitasi pembangunan kabupaten/kota, sebagai perwujudan peran dan fungsi
koordinasi serta pembinaan teknis dalam penyelenggaraan pembangunan bidang Cipta
Karya di Kabupaten/Kota.
Tujuan dari kegiatan Fasilitasi Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah
(RPUM)
Bidang
PU/Cipta
Karya
Kabupaten/Kota
ini
adalah
tersusunnya
RPUM
Kabupaten/Kota Bidang PU/Cipta Karya yang sesuai dengan kebutuhan nyata daerah dan
rencana pengembangan wilayah dengan dukungan peran Pemerintah Provinsi selaku
koordinator dan enabler pembangunan bidang Cipta Karya.
1.3
KEDUDUKAN RPIJM
Rencana Program Investasi Infrastruktur JangkaMenengah (RPIJM) adalah rencana dan
program pembangunaninfrastruktur tahunan dalam periode tiga hingga lima tahun,
yangmensinkronkan kegiatan pembangunan infrastruktur, baik yangdilaksanakan dan
dibiayai pemerintah, pemerintah daerah, maupun olehmasyarakat/dunia usaha. Khusus
untuk Bidang Cipta Karya, rencanadan program pembangunan infrastruktur yang
terdapat
pada
RPIJMdioperasionalkan
melalui
RPIJM
Bidang
Cipta
Karya,
untukselanjutnya dilaksanakan pembangunannya oleh seluruh pelakupembangunan
Bidang Cipta Karya.
1-4
Gambar 1.1
Kedudukan Renstra Ditjen Cipta Karya Terhadap
RPJMD, RAD Gerakan Nasional 100-0-100dan RPIJM Bidang Cipta Karya
Arahan kebijakan, rencana, dan indikasi program terkait khusus untuk Bidang Cipta Karya
yang tercantum pada Perda RTRWK, Perda Perbup/Perwali RPJMD, RPI2-JM Bidang PU,
dan Perda Bangunan Gedung merupakan acuan dasar integrasi rencana pembangunan
permukiman. Integrasi rencana pembangunan permukiman berisikan arahan kebijakan
pengembangan
permukiman
di
kabupaten/kota
tersebut,
untuk
selanjutnya
diterjemahkan pada rencana induk masing-masing sektor, seperti Rencana Induk Sistem
Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan (RTBL).
Khusus untuk Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK), yaitu wilayah yang
penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh\ sangat penting dalam
lingkup
kabupaten/kota
masyarakat,
budaya,
terhadap
dan/atau
pertumbuhan
lingkungan,
ekonomi,
rencana
kesejahteraan
pembangunan
sosial
infrastruktur
permukiman dapat dikembangkan lebih rinci melalui Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK). RTBL KSK berisikan rencana
aksi program strategis dalam penanganan kegiatan permukiman dan pembangunan
infrastruktur Bidang Cipta Karya pada kawasan prioritas di perkotaan, dalam hal ini di KSK
berdasarkan RTRW Kabupaten/Kota.
1-5
Gambar 1.2
Sinergi Dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya
1.4
MUATAN RPIJM
Secara substansi muatan RPI2-JM Bidang Cipta Karya terdiri 11(delapan) bab yaitu:
Bab 1 Pendahuluan
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan
RPIJM Bidang Cipta Karya serta muatan RPIJM Bidang Cipta Karya
Bab 2 Profil Kabupaten/Kota
Pada bab ini berisikan penjelasan profil umum Kabupaten/Kota seperti batas
administrasi
wilayah,
demografi,
geografi,
topografi,
geohidrologi,
geologi,
klimatologi, serta kondisi sosial dan ekonomi wilayah. Selain itu juga pada bab ini
membahas mengenai kondisi urbanisasi dan juga isu strategis Kabupaten/Kota.
Bab 3 Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya
1-6
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai kebijakan dan strategi dokumen
rencana seperti amanat pembangunan nasional(RPJPN, RPJMN, MP3EI, MP3KI, KEK,
dan Direktif Presiden),amanat peraturan perundangan terkait Pembangunan
BidangCipta Karya, serta amanat internasional, Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana
Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP), Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan (RTBL), Rencana Induk Sistem PAM (RISPAM), Strategi
Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan
Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK), serta penjelasan mengenai Keterpaduan
Strategi dan Rencana Pembangunan pada skala Kabupaten/Kota maupun kawasan.
Bab 4 Analisis Sosial, Ekonomi dan Lingkungan
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai gambaran umum dan kondisi eksisting
lingkungan, analisis perlindungan lingkungan dan sosial seperti Kajian Lingkungan
Hidup Strategis (KLHS), AMDAL, UKL – UPL, dan SPPLH, serta perlindungan sosial
pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun pasca pelaksanaan pembangunan
bidang Cipta Karya serta berisikan analisis kemiskinan
Bab 5 Kerangka Strategis Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Bab ini berisikan penjelasan mengenai Profil APBD Kabupaten/Kota, profil investasi
dan proyeksi investasi dalam pembangunan Bidang Cipta Karya, serta strategi
peningkatan investasi bidang Cipta Karya.
Bab 6 Kerangka Kelembagaan Dan Regulasi Kabupate/Kota
Bab ini berisikan penjelasan mengenai aspek kelembagaan dan kerangka regulasi
Cipta
Karya
di
daerah
yang
fokus
kepada
aspek
keorganisasian,
aspek
ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya manusia. Dari ketiga aspek tersebut
dijelaskan kondisi eksisting, analisis permasalahan dan rencana pengembangannya.
Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai rencana program investasi infrastruktur
Bidang Cipta Karya seperti rencana pengembangan permukiman, rencana penataan
bangunan dan lingkungan (PBL), rencana pengembangan sistem penyediaan air
1-7
minum, dan rencana penyehatan lingkungan permukiman (PLP). Pada setiap sektor
dijelaskan isu strategis, kondisi eksisting, permasalahan, dan tantangan daerah,
analisis kebutuhan, serta usulan program dan pembiayaan masing-masing sektor.
Bab 8 Memorandum Program Jangka Menengah Bidang Cipta Karya
Pada bab ini berisikan matriks program investasi RPIJM Kabupaten/Kota dan
matriks keterpaduan program pada kawasan prioritas Kabupaten/Kota.
1-8
PENDAHULUAN
1.1
1
LATAR BELAKANG
Pembangunan nasional harus dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah Indonesia dan
dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh tingkat pemerintahan dari pusat sampai
dengan pemerintah daerah dengan cara yang lebih terpadu, efisien, efektif, serta
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat, terutama bagi
masyarakat berpenghasilan rendah sebagai upaya untuk mengurangi kesenjangan. Salah
satu perwujudan pembangunan nasional tersebut adalah pelaksanaan pembangunan
infrastruktur permukiman yang disiapkan secara lebih terencana dan terpadu sesuai dengan
kaidah pembangunan berkelanjutan.
Pendayagunaan
sumber
daya
yang
sinergis
diharapkan
mampu
mengoptimalkan
pelaksanaan dan hasil pembangunan untuk mendukung laju pertumbuhan ekonomi
nasional, penciptaan lapangan kerja, dan penanggulangan kemiskinan dengan tetap
menjaga daya dukung lingkungan serta pengernbangan wilayah baik di perkotaan maupun
di perdesaan.
1-1
Untuk mewujudkan ha! tersebut perlu disiapkan perencanaan program infrastruktur yang
dapat mendukung kebutuhan ekonomi, sosial dan lingkungan secara terpadu. Departemen
Pekerjaan Umum khususnya Direktorat Jenderal Cipta Karya mengambil inisiatif untuk
mendukung Provinsi, Kabupaten/Kota untuk dapat mulai menyiapkan perencanaan program
yang dimaksud khususnya Bidang PU/Cipta Karya melalui penyiapan Rencana Program
Investasi (RPIJM) sebagai embrio terwujudnya perencanaan program infrastruktur yang lebih
luas. Dengan adanya RPIJM tersebut, Kabupaten/Kota dapat menggerakan semua
sumberdaya
yang
ada
untuk
memenuhi
kebutuhan
daerah,
mendorong
dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan penanggulangan kemiskinan serta mewujudkan
lingkungan yang layak huni (livable).
RPIJM yang disusun perlu memperhatikan aspek kelayakan program dari masing-masing
kegiatan dan kelayakan spasialnya sesuai skenario pembangunan daerah yang tertuang
dalam Rencana Tata Ruang yang ada, serta kelayakan sosial dan lingkungannya. Disamping
itu RPIJM yang akan disusun daerah harus mempertimbangkan kemampuan pendanaan dan
kapasitas kelembagaan dalam mendukung pelaksanaan program investasi yang telah
disusun.
Dengan Demikian Rencana Program Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten/Kota
diharapkan
dapat
mengakomodasikan
dan
merumuskan
kebutuhan
pembangunan
kabupaten/kota, secara spesifik sesuai dengan karakteristik dan potensi masing-masing
kabupaten/kota agar dapat mendorong pembangunan ekonomi lokal, pengentasan
kemiskinan, dan peningkatan kualitas pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan nyata dapat
dicapai.
Dokumen Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Daerah Bidang PU/ Cipta
Karya diperlukan sebagai satu acuan dalam penyusunan perencanaan program dan
anggaran serta pembangunan infrastruktur bidang PU/ Cipta Karya yang berasal dari
berbagai sumber baik APBN, APBD Provinsi maupun APBD Kabupaten/ Kota. Dalam hal ini
dana APBN lebih bersifat stimulan dan Pemerintah Daerah diharapkan dapat berkontribusi
dalam bentuk cost sharing/ joint program terhadap program – program kegiatan yang
diusulkan untuk mendapatkan dana dari APBN.
Disamping itu RPIJM disusun melalui proses partisipatif yang mengakomodasi kebutuhan
nyata masyarakat dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan/ pendanaan dan
kelembagaan dalam memenuhi kebutuhan pembangunan, mempertimbangkan aspek
kelayakan program masing – masing sektor dan kelayakan spasialnya sesuai dengan
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) serta kelayakan sosial dan lingkungan.
1-2
Secara ringkas, latar belakang perlunya penyusunan dokumen ini adalah :
1. Perlunya efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pembangunan di Daerah;
2. Perlunya pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang disiapkan secara lebih cerdas,
terencana, dan terpadu sesuai dengan kaidah pembangunan berkelanjutan.
3. Sebagai dokumen kelayakan dan kerjasama program dan anggaran pembangunan
Bidang Cipta Karya di daerah antara Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/ Kota
4. Mendorong pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya di daerah dalam rangka
memacu pertumbuhan Kabupaten/ Kota dan pemerataan pembangunan
5. Mendukung pencapaian sasaran pembangunan lima tahun Bidang Cipta Karya
sebagaimana dimaksud dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2004-2009 dan seterusnya maupun Millennium Development Goals
(MDG’s) tahun 2015 yang akan datang.
Rencana Program Investasi (Infrastruktur) Jangka Menengah Bidang PU/Cipta Karya atau
disingkat sebagai RPIJM Bidang PU/Cipta
kerjasama
pembangunan
Karya merupakan
dokumen
rencana
infrastruktur (Infrastruktur Development Plan: IDD) di
Kabupaten/Kota yang bersifat lintas sektoral.
RPIJM dimaksudkan bukan untuk menggantikan fungsi RPJMD sebagai dokumen politik
sebagaimana Repelitada pada masa yang lalu, akan tetapi RPIJM merupakan dokumen
teknis kelayakan program (feasibility Study) untuk rencana pembangunan infrastruktur
bidang PU/Cipta Karya.
Sebagai dokumen teknis, RPIJM perlu dikerjakan secara profesional (oleh ahlinya), namun
tetap menekankan proses partisipasi melalui dialog kebijakan dengan pihak-pihak
terkait,
masyarakat,
profesional
dan
lain-lain
pada tahap
penyusunan
rencana
pembangunan Kabupaten/Kota dan melalui dialog investasi dengan masyarakat dan dunia
usaha
maupun
pihak-pihak
yang
terkait
pada
tahap
penyusunan
prioritas
program/kelayakan program investasi. Dengan demikian, RPIJM yang bersifat sektoral
dan terpadu merupakan Consolidated FS yang dapat diterima semua pihak sebagai
bentuk pertanggungjawaban pemerintah.
1-3
1.2
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari kegiatan ini adalah mendukung pemerintah Provinsi dalam mendampingi dan
memfasilitasi pembangunan kabupaten/kota, sebagai perwujudan peran dan fungsi
koordinasi serta pembinaan teknis dalam penyelenggaraan pembangunan bidang Cipta
Karya di Kabupaten/Kota.
Tujuan dari kegiatan Fasilitasi Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah
(RPUM)
Bidang
PU/Cipta
Karya
Kabupaten/Kota
ini
adalah
tersusunnya
RPUM
Kabupaten/Kota Bidang PU/Cipta Karya yang sesuai dengan kebutuhan nyata daerah dan
rencana pengembangan wilayah dengan dukungan peran Pemerintah Provinsi selaku
koordinator dan enabler pembangunan bidang Cipta Karya.
1.3
KEDUDUKAN RPIJM
Rencana Program Investasi Infrastruktur JangkaMenengah (RPIJM) adalah rencana dan
program pembangunaninfrastruktur tahunan dalam periode tiga hingga lima tahun,
yangmensinkronkan kegiatan pembangunan infrastruktur, baik yangdilaksanakan dan
dibiayai pemerintah, pemerintah daerah, maupun olehmasyarakat/dunia usaha. Khusus
untuk Bidang Cipta Karya, rencanadan program pembangunan infrastruktur yang
terdapat
pada
RPIJMdioperasionalkan
melalui
RPIJM
Bidang
Cipta
Karya,
untukselanjutnya dilaksanakan pembangunannya oleh seluruh pelakupembangunan
Bidang Cipta Karya.
1-4
Gambar 1.1
Kedudukan Renstra Ditjen Cipta Karya Terhadap
RPJMD, RAD Gerakan Nasional 100-0-100dan RPIJM Bidang Cipta Karya
Arahan kebijakan, rencana, dan indikasi program terkait khusus untuk Bidang Cipta Karya
yang tercantum pada Perda RTRWK, Perda Perbup/Perwali RPJMD, RPI2-JM Bidang PU,
dan Perda Bangunan Gedung merupakan acuan dasar integrasi rencana pembangunan
permukiman. Integrasi rencana pembangunan permukiman berisikan arahan kebijakan
pengembangan
permukiman
di
kabupaten/kota
tersebut,
untuk
selanjutnya
diterjemahkan pada rencana induk masing-masing sektor, seperti Rencana Induk Sistem
Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan (RTBL).
Khusus untuk Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK), yaitu wilayah yang
penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh\ sangat penting dalam
lingkup
kabupaten/kota
masyarakat,
budaya,
terhadap
dan/atau
pertumbuhan
lingkungan,
ekonomi,
rencana
kesejahteraan
pembangunan
sosial
infrastruktur
permukiman dapat dikembangkan lebih rinci melalui Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK). RTBL KSK berisikan rencana
aksi program strategis dalam penanganan kegiatan permukiman dan pembangunan
infrastruktur Bidang Cipta Karya pada kawasan prioritas di perkotaan, dalam hal ini di KSK
berdasarkan RTRW Kabupaten/Kota.
1-5
Gambar 1.2
Sinergi Dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya
1.4
MUATAN RPIJM
Secara substansi muatan RPI2-JM Bidang Cipta Karya terdiri 11(delapan) bab yaitu:
Bab 1 Pendahuluan
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan
RPIJM Bidang Cipta Karya serta muatan RPIJM Bidang Cipta Karya
Bab 2 Profil Kabupaten/Kota
Pada bab ini berisikan penjelasan profil umum Kabupaten/Kota seperti batas
administrasi
wilayah,
demografi,
geografi,
topografi,
geohidrologi,
geologi,
klimatologi, serta kondisi sosial dan ekonomi wilayah. Selain itu juga pada bab ini
membahas mengenai kondisi urbanisasi dan juga isu strategis Kabupaten/Kota.
Bab 3 Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya
1-6
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai kebijakan dan strategi dokumen
rencana seperti amanat pembangunan nasional(RPJPN, RPJMN, MP3EI, MP3KI, KEK,
dan Direktif Presiden),amanat peraturan perundangan terkait Pembangunan
BidangCipta Karya, serta amanat internasional, Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana
Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP), Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan (RTBL), Rencana Induk Sistem PAM (RISPAM), Strategi
Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan
Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK), serta penjelasan mengenai Keterpaduan
Strategi dan Rencana Pembangunan pada skala Kabupaten/Kota maupun kawasan.
Bab 4 Analisis Sosial, Ekonomi dan Lingkungan
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai gambaran umum dan kondisi eksisting
lingkungan, analisis perlindungan lingkungan dan sosial seperti Kajian Lingkungan
Hidup Strategis (KLHS), AMDAL, UKL – UPL, dan SPPLH, serta perlindungan sosial
pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun pasca pelaksanaan pembangunan
bidang Cipta Karya serta berisikan analisis kemiskinan
Bab 5 Kerangka Strategis Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Bab ini berisikan penjelasan mengenai Profil APBD Kabupaten/Kota, profil investasi
dan proyeksi investasi dalam pembangunan Bidang Cipta Karya, serta strategi
peningkatan investasi bidang Cipta Karya.
Bab 6 Kerangka Kelembagaan Dan Regulasi Kabupate/Kota
Bab ini berisikan penjelasan mengenai aspek kelembagaan dan kerangka regulasi
Cipta
Karya
di
daerah
yang
fokus
kepada
aspek
keorganisasian,
aspek
ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya manusia. Dari ketiga aspek tersebut
dijelaskan kondisi eksisting, analisis permasalahan dan rencana pengembangannya.
Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai rencana program investasi infrastruktur
Bidang Cipta Karya seperti rencana pengembangan permukiman, rencana penataan
bangunan dan lingkungan (PBL), rencana pengembangan sistem penyediaan air
1-7
minum, dan rencana penyehatan lingkungan permukiman (PLP). Pada setiap sektor
dijelaskan isu strategis, kondisi eksisting, permasalahan, dan tantangan daerah,
analisis kebutuhan, serta usulan program dan pembiayaan masing-masing sektor.
Bab 8 Memorandum Program Jangka Menengah Bidang Cipta Karya
Pada bab ini berisikan matriks program investasi RPIJM Kabupaten/Kota dan
matriks keterpaduan program pada kawasan prioritas Kabupaten/Kota.
1-8