RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2015 - 2019

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA
KARYA TAHUN 2015 - 2019

RPI2-JM



Bab V
Keterpaduan Strategi Pengembangan
Kabupaten Bengkulu Selatan
5.1

Arahan RTRW Kabupaten Bengkulu Selatan

5.1.1 Arahan Kawasan Strategis Kabupaten Bengkulu Selatan
Dilihat dari penetapan jenis-jenis kawasan strategis serta pertimbangan-pertimbangan
dalam penentuan kawasan strategis di Kabupaten Bengkulu Selatan seperti yang diuaraikan
diatas, kawasan strategis yang terdapat di Kabupaten Bengkulu Selatan hanya terdiri dari
kawasan strategis yang dilihat dari sudut kepentingan ekonomi yang terdiri dari 2 (dua)
kawasan strategis yakni kawasan strategis perkotaan dan kawasan strategis perdesaan.

1. Kawasan Strategis Perkotaan
Merupakan kawasan yang meliputi kecamatan Kota Manna, Kecamatan Pasar Manna
dan Kecamatan Manna. Pembangunan kawasan Strategis

ini adalah usaha untuk

mengembangkan dan meningkatkan hubungan saling ketergantungan dan interaksi
atara sistem ekonomi (economic system), masyarakat (social system), dan lingkungan
hidup beserta sumberdaya alamnya (ecosystem).
Didalam Kawasan Strategis Perkotaan, terdiri dari beberapa kegiatan yang akan
dibangun berdasarkan basis sektor yang ada, sesuai dengan kondisi dan potensi lahan
dan ekosistem Kabupaten Bengkulu selatan. Ada 7 (tujuh) jenis kegiatan unggulan
yang diusulkan dalam Kawasan Strategis Perkotaan ini. Kegiatan tersebut adalah :
1) Kegiatan Perdagangan dan Jasa, suatu kegiatan yang dikembangkan berbasiskan
pada perdagangan dan jasa untuk penciptaan dan perluasan lapangan kerja di
daerah, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan pendapatan
pemerintah daerah.
2) Kegiatan Agrowisata, suatu kegiatan yang dikembangkan berbasiskan pada sektor
kepariwisataan, dengan manajemen di tangan masyarakat, demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat.

3) Kegiatan Technopark, suatu kegiatan yang dikembangkan dengan berbasiskan
subsektor

technowisata,

untuk

meningkatkan

pendapatan

daerah

dan

kesejahteraan masyarakat sekitarnya.
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 |

V-1


RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA
KARYA TAHUN 2015 - 2019

RPI2-JM


4) Kegiatan Industri Kecil, suatu kegiatan yang dikembangkan berbasiskan pada
Industri Kecil dan Menengah untuk meningkatkan pendapatan daerah dan
kesejahteraan masyarakat.
5) Kegiatan Kerajinan, suatu kegiatan yang dikembangkan berbasiskan pada industri
kerajinan tangan (handmade), untuk penciptaan dan perluasan lapangan kerja di
daerah, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan pendapatan
pemerintah daerah.
6) Kegiatan Pusat Pemerintahan
7) Kegiatan Permukiman Perkotaan
2. Kawasan Strategis Perdesaan
Didalam Kawasan Strategis Perdesaan, terdiri dari beberapa kegiatan yang akan
dibangun berdasarkan basis sektor yang ada, sesuai dengan kondisi dan potensi lahan
Kabupaten Bengkulu selatan. Ada 2 (dua) jenis kegiatan unggulan yang diusulkan

dalam Kawasan Strategis Perdesaan ini. Kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :
1) Kegiatan agroindustri, suatu kegiatan yang

bertujuan untuk mengembangkan

produksi-produksi kelapa dan kelapa sawit. Kegiatan agroindustri (sentra industri
kelapa dan kelapa sawit) berada di Kecamatan Pino Raya dan Kecamatan Pino.
2) Kegiatan agropolitan dan minapolitan, suatu kegiatan yang bertujuan untuk
mengembangkan pertanian dan perikanan darat. Kegiatan agropolitan dan
minapolitan berada di Kecamatan Seginim, Air Nipis, Kedurang dan Kedurang Ilir
5.1.2 Arahan Pola Ruang dan Struktur Ruang Kabupaten Bengkulu Selatan
5.1.2.1 Kawasan Lindung
A. Kawasan Hutan Lindung
Kawasan Hutan Lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok
sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah
banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut dan memelihara kesuburan
tanah. wilayah yang termasuk dalam kawasan hutan lindung di Kabupaten Bengkulu
Selatan adalah Hutan Lindung Bukit Sanggul, Hutan Lindung Rajamandara dan Hutan
Lindung Bukit Riki.


Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 |

V-2

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA
KARYA TAHUN 2015 - 2019

RPI2-JM


B. Kawasan yang Memberikan Perlindungan tehadap Kawasan Bawahannya
Hutan lindung dan kawasan dengan kelas lereng di atas 40% merupakan kawasan
resapan air yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya. Seperti
yang telah di bahas sebelumnya, di Kabupaten Bengkulu Selatan terdapat tiga kawasan
lindung yaitu HL Bukit Sanggul, HL Rajamandara dan HL Bukit Riki.
C. Kawasan Perlindungan Setempat
1) Sempadan Pantai
Adapun rencana pemanfaatan ruang kawasan sempadan pantai di Kabupaten
Bengkulu Selatan adalah sebagai berikut:

 Sempadan pantai kawasan non permukiman, dipertahankan (100 meter dari titik
pasang) dengan menanami tanaman sebagai vegetasi penahan abrasi dengan
memperhatikan aspek estetika.
 Sempadan pantai kawasan permukiman, agar dibuat tanggul pencegah abrasi
2) Sempadan Sungai
Adapun rencana pemanfaatan ruang kawasan sempadan sungai di Kabupaten
Bengkulu Selatan adalah sebagai berikut:
 Garis sempadan sungai yang melewati kawasan permukiman yang sudah ada,
minimal 15 meter dari titik pasang tertinggi di kiri dan kanan sungai. Pada
kawasan ini hendaknya dibuat jalan inspeksi atau ditanami vegetasi untuk
memberikan penguatan tanah
 Garis sempadan sungai yang melewati kawasan permukiman yang terencana
hendaknya berjarak 15-25 meter dari titik pasang tertinggi di sepanjang kiri dan
kanan sungai
 Garis sempadan sungai yang melewati luar kawasan permukiman dan di areal
rawan banjir hendaknya berjarak 50 meter dari titik pasang tertinggi di kiri dan
kanan sungai. Kawasan sungai hendaknya ditanami vegetasi untuk memberikan
penguatan tanah
D. Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya
1) Taman Wisata Alam

Tujuan perlindungan terhadap taman wisata alam adalah untuk pengembangan
pendidikan, rekreasi dan pariwisata serta peningkatan kualitas lingkungan
sekitarnya dan perlindungan dari pencemaran.
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 |

V-3

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA
KARYA TAHUN 2015 - 2019

RPI2-JM


Taman wisata alam yang terdapat di Kabupaten Bengkulu Selatan adalah Taman
Wisata Alam Lubuk Tapi – Kayu Ajaran dengan luas areal kurang lebih 5,50 Ha
yang berada di Kecamatan Ulu Manna
E. Kawasan Rawan Bencana Alam
1) Kawasan Rawan Gempa Bumi
Untuk Kabupaten Bengkulu Selatan pada Khususnya potensi gempa yang terjadi

masuk kedalam zona rawan gempa bumi rendah, kecuali wilayah di bagian timur
laut Bengkulu Selatan (wilayah yang berhadapan langsung dengan Samudera
Indonesia) termasuk zona rawan gempa bumi tinggi yang bisa berpotensi menjadi
tsunami. Rencana pemanfaatan ruang terkait dengan kawasan rawan gempa dan
tsunami adalah:
 Pembuatan peta rawan bencana gempa pada tingkat semi detail (skala 1 : 25.000
atau yang lebih besar)
 Peningkatan kualitas dan kuantitas areal pelindung bencana ikutan dari gempa
misalnya tsunami dengan penanaman hutan pantai, hutan mangrove, dan
kegiatan sipil mekanis lainnya.
 Peningkatan kewaspadaan penduduk yang bermukim di sepanjang pesisir
dengan memperbanyak sosialisasi.
 Sedapat mungkin menghindari adanya bangunan permanen (kususnya bangunan
penahan air skala besar) di sepanjang garis patahan tersebut.
 Penyiapan lokasi evakuasi dan jalur pengungsian untuk mengantisipasi jika
terjadi bencana gempa dan tsunami.
2) Kawasan Rawan Banjir
Di kawasan Bengkulu Selatan juga terdapat kawasan rawan banjir, yaitu di sekitar
Air Manna yang saat ini telah berkembang menjadi kawasan permukiman. Untuk
menanggulangi banjir, maka pada daerah-daerah rawan banjir, diperlukan berbagai

upaya penanggulangan yang dibagi kedalam dua program sebagai berikut:
a) Program Jangka panjang:
 Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 |

V-4

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA
KARYA TAHUN 2015 - 2019


RPI2-JM

 Dalam upaya penanggulangan banjir diperlukan ada koordinasi antara
instansi yang terkait dalam perencanaan dan pengelolaan DAS dan wilayah
sungai kawasan perkotaan secara terpadu.
 Memelihara kawasan hutan yang menjadi penyanggah banjir.
b) Program Jangka Pendek:

 Identifikasi lokasi rawan banjir dan penyebab terjadinya banjir untuk
mendapatkan solusi mengatasi banjir.
 Pengaturan dan perbaikan daerah-daerah rawan banjir banjir
 Perbaikan lewat rekayasa teknis misalnya talud, sarana penampungan air, dan
peningkatan fungsi drainase perkotaan.
3) Kawasan Rawan Erosi dan Tanah Longsor
Kawasan yang memiliki potensi rawan longsor adalah Kecamatan Pino Raya, Ulu
Manna dan Kecamatan Kedurang Ilir. Untuk mengatasi potensi longsor tersebut,
perlu dilakukan perencanaan antara lain:
 Pemetaan lokasi yang potensial terhadap gerakan tanah/batuan
 Setelah mengetahui lokasi atau titik rawan gerakan tanah/batuan, maka
dilakukan pencegahan yang dibagi menjadi pembangunan struktur sebagai
program jangka pendek
 Perbaikan kawasan yang telah mengalami degradasi hutan sebagai program
jangka panjang
 Pengaturan pemanfaatan lahan terutama pada wilayah yang berlereng terjal
umumnya di atas 40 %.

5.1.2.2 Rencana Pola Ruang Kawasan Budidaya
A. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi

a. Hutan Produksi Terbatas (HPT)
Berdasarkan data yang ada, wilayah yang termasuk dalam kawasan hutan produksi
terbatas (HPT) di Kabupaten Bengkulu Selatan adalah HPT Bukit Rabang, HPT
Peraduan Tinggi dan HPT Air Kedurang
b. Peruntukan Hutan Produksi Tetap
Dalam jangka panjang, kawasan hutan produksi ini diarahkan untuk menstabilkan
bahan baku industri yang berasal dari hutan produksi alam, meningkatkan produksi
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 |

V-5

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA
KARYA TAHUN 2015 - 2019

RPI2-JM


bahan baku yang berasal dari hutan tanaman industri dan hutan rakyat,
meningkatkan pendapatan dan kesempatan kerja dengan melibatkan masyarakat
lokal. Kawasan hutan produksi tetap (umumnya hanya disebut sebagai hutan
produksi, HP) di Kabupaten Bengkulu Selatan mencakup areal seluas kurang lebih
14.008 Ha. Kawasan HP dijumpai di Kecamatan Manna dengan nama HP Air
Bengkenang.
B. Kawasan Peruntukan Pertanian
a. Kawasan Pertanian Lahan Basah
Kawasan lahan yang sesuai dan sangat sesuai ini tersebar di seluruh wilayah
Kabupaten Bengkulu Selatan yaitu di Kecamatan Pino, Pino Raya, Kedurang,
Seginim dan Air Nipis
Rencana pemanfaatan ruang dan pengembangan kawasan pertanian lahan basah
yang perlu dilakukan adalah:
 Perluasan areal persawahan, yaitu meningkatkan produktivitas “lahan tidur”,
baik melalui pompanisasi maupun melalui cekdam (bendungan) baru.
 Pengembangan prasarana pengairan untuk mendukung pengembangan tanaman
padi sawah
 Pencanangan dan penetapan lahan-lahan kategori kelas I untuk dijadikan ”Lahan
Pertanian Abadi”
 Pengaturan pembagian lahan pada kawasan baru dikembangkan untuk petanipetani transmigrasi lokal
b. Kawasan Pertanian Lahan Kering
Berdasarkan analisis data didapatkan bahwa lahan yang sangat sesuai untuk
pengembangan pertanian lahan kering meliputi area seluas kurang lebih 61.867 Ha
yaitu berada di Kecamatan Pino, Ulu Manna, Pino Raya dan Kedurang.
Rencana pemanfaatan ruang dan pengembangan kawasan pertanian lahan kering
yang perlu dilakukan adalah:


Pengendalian kegiatan lain agar tidak mengganggu lahan pertanian yang
diklasifikasikan sebagai lahan subur kelas satu. Perlu pengembangan konsep
‘lahan pertanian abadi’ untuk lahan subur kelas satu, baik untuk lahan kering
maupun lahan basah
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 |

V-6

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA
KARYA TAHUN 2015 - 2019

RPI2-JM




Penyelesaian tumpang tindih dengan kegiatan budidaya lainnya pada suatu
kawasan/lokasi



Usaha penanggulangan banjir yang berpotensi melanda kawasan pertanian.



Pengembangan kawasan pertanian tanaman pangan lahan kering diarahkan
pada komoditas jagung sebagai andalan utama, dan untuk kepentingan
diversifikasi juga dikembangkan hortikultura



Untuk diversifikasi, diperlukan metode tumpangsari bagi komoditas-komoditas
yang secara komposit sesuai dikembangkan



Menerapkan sistem usaha tani konservasi terutama pada lahan-lahan dengan
potensi erosi tinggi untuk menghindari degradasi lahan.

C. Kawasan Peruntukkan Perkebunan
Lahan perkebunan di Kabupaten Bengkulu Selatan tercatat kurang lebih sekitar 514
Ha. Berdasarkan survei lapangan dan analisis data, terdapat empat komoditas
perkebunan yang dianggap unggul dan perlu untuk dikembangkan, yakni

kelapa

sawit, kopi, kelapa, dan kakao. Potensi pengusahaan komoditas unggulan perkebunan
tersebut cukup besar, dan dapat dikembangkan di hampir semua bagian wilayah di
Bengkulu Selatan.
D. Kawasan Peruntukkan Perikanan
a.

Budidaya Perikanan Pesisir
Rencana pengembangan kawasan perikanan pesisir dalam konteks ICZPM:
 Mengembangkan zonasi wilayah pesisir dan laut untuk menetapkan ruang
untuk pengembangan perikanan budidaya dan perikanan tangkap;
 Mengembangkan perencanaan detail perikanan budidaya (tingkat kawasan,
dengan skala > 1 : 50.000) yang menggambarkan potensi lahan (tambak, KJA,
areal rumput-laut) melalui analisis kesesuaian lahan pertambakan;
 Mengembangkan sub-sistem perikanan budidaya, seperti pembangunan pantipanti pembenihan ikan laut, dan pembangunan pabrik pakan dari bahan baku
lokal;
 Mengembangkan kelembagaan yang menunjang sistem informasi perikanan
bagi keperluan pembudidaya dan nelayan, sistem pendidikan dan latihan dan
sistem pendanaan usaha;

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 |

V-7

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA
KARYA TAHUN 2015 - 2019

RPI2-JM


 Mengembangkan sistem fish aggregate divice (rumpon, terumbu buatan) untuk
menyediakan daerah penangkapan yang aksesibel;
 Mengembangkan sarana dan prasarana perikanan budidaya

dan perikanan

tangkap (pelabuhan/TPI, armada penangkapan, pabrik es, penyalur BBM)
b. Budidaya Perikanan Tangkap
Rencana pengembangan kawasan perikanan tangkap di wilayah laut ’sebelahluar’ diarahkan untuk:
 Pengembangan armada penangkapan yang berjelajah tinggi, seperti kapal
perikanan 50 GT yang dapat mengoperasikan alat tangkap lepas pantai (huhate,
rawai-tuna, jaring insang,)
 Pengembangan prasarana penangkapan seperti TPI atau pelabuhan perikanan,
pabrik es;
 Pengembangan kelembagaan nelayan untuk keperluan diklat, penata-kelolaan
dana dan permodalan, penata-kelolaan sarana penangkapan seperti BBM,
material alat tangkap.
E. Kawasan Peruntukkan Pertambangan
Sebagian wilayah di Bengkulu Selatan merupakan rencana usaha pertambangan,
karena mempunyai bahan pertambangan yang berpotensi untuk dieksploitasi. Arahan
pengembangan dan pengelolaan pertambangan ke depannya diarahkan harus
memperhatikan aspek pengelolaaan lingkungan dan keterlibatan masyarakat serta
ketentuan-ketantuan dalam aspek pertambangan.
F. Kawasan Peruntukkan Industri
Di Bengkulu Selatan hanya ada indusri kecil dengan jumlah yang juga tidak terlalu
banyak. Mengingat semakin terbatasnya luas lahan untuk kegiatan usaha pertanian
serta perlunya peningkatan SDM masyarakat, maka kegiatan industri yang berbasis
agro perlu didorong pertumbuhannya. Oleh karena itu industri pengolahan hasil
pertanian, perikanan dan kelautan perlu mendapat prioritas utama dalam
pengembangan ekonomi kerakyatan. Agroindustri sebaiknya dikembangkan di sekitar
Pino dan Pino Raya dan pengolahan ikan laut di Pasar Manna dan Seginim. Kegiatan
industri yang dikembangkan dapat saja berupa industri kecil sampai sedang namun
tetap berupa industri ramah lingkungan dan non polutan.

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 |

V-8

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA
KARYA TAHUN 2015 - 2019

RPI2-JM


G. Kawasan Peruntukkan Pariwisata
a. Peruntukkan Pariwisata Budaya
Obyek wisata budaya di Kabupaten Bengkulu Selatan adalah Meriam Anak Jina di
Desa Palak Bengkerung di Kecamatan Air Nipis, Meriam Honey Sweet Horizon di
Kelurahan Belakang gedung Pasar Manna, Bunker Kelurahan Belakang gedung
Pasar Bawah Kecamatan Pasar Manna, Batu Golmen di Kecamatan Pino, Batu
Tapak Kaki Kambing Hutan di Desa Batu Aji Kecamatan Ulu Manna, Patilasan
Pertapaan Gajah Mada di Dusun Tingi, Kecamatan Air Nipis.
b. Peruntukkan Pariwisata Alam
 Wisata Alam Bahari
Kawasan wisata bahari merupakan kawasan di daerah pantai yang
diperuntukkan untuk melakukan aktivitas wisata mulai dari fenomena alam
yang dimiliki, budaya dan kehidupan sosial masyarakat pesisir, biota laut dan
habitat laut serta kualitas perairan. Kabupaten Bengkulu Selatan memiliki
arena yang cukup luas untuk wisata bahari. Kawasan wisata bahari di
Kabupaten Bengkulu Selatan adalah Pantai Wisata Pasar Bawah di Kecamatan
Kota Manna.
 Wisata Air Terjun
Air Terjun Geluguran di Desa Batu Aji, Kecamatan Ulu Manna dan Air Terjun
Tiga Tingkat di Batu Aji, Kecamatan Ulu Manna.
H. Kawasan Peruntukkan Permukiman
a.

Kawasan Permukiman Perkotaan
Rencana pengembangan kawasan permukiman perkotaan di Kabupaten Bengkulu
Selatan adalah sebagai berikut:
 Permukiman perkotaan diarahkan untuk mengisi kawasan belum terbangun di
ibukota kecamatan terutama pada pusat-pusat wilayah pembangunan
 Pengarahan pemanfaatan ruang perkotaan ditinjau agar struktur ruang linier
disetiap ibukota kecamatan diubah menjadi struktur ruang konsentris yang
lebih terpadu dan kompak
 Secara bertahap agar dilakukan penyusunan RTR Kawasan ibukota kecamatan
untuk seluruh ibukota kecamatan dan penyusunan RDTRK untuk ibukota
kecamatan

yang

berfungsi

sebagai

pusat

wilayah

pengembangan

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 |

V-9

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA
KARYA TAHUN 2015 - 2019

RPI2-JM


pembangunan, dan penyusunan RTRK untuk ibukota kecamatan yang
mempunyai perkembangan perkotaan yang pesat.
 Pengembangan kawasan permukiman untuk menunjang kawasan pertanian,
agro-industri dan lain-lain
 Peningkatan sarana dan prasarana permukiman, terutama sarana sosial, air
bersih, drainase, limbah, persampahan, listrik dan telekomunikasi.
b. Kawasan Permukiman Pedesaan
Rencana pengembangan kawasan pemukiman pedesaan di Kabupaten Bengkulu
Selatan adalah sebagai berikut:
 Lebih mengkonsentrasikan pemukiman pedesaan pada kelompok pemukiman
perkampungan yang sudah ada, agar tidak terjadi penyebaran pemukiman
secara sporadik yang mengakibatkan penggunaan lahan dan penyediaan
infrastruktur menjadi tidak efisien.
 Pengembangan desa pusat pertumbuhan
 Peningkatan aksesibilitas antara kawasan pemukiman dengan kawasan
pertanian
 Peningkatan sarana dan prasarana permukiman
 Untuk mengantisipasi perkembangan kawasan terbangun/permukiman sebagai
implikasi dari pembangunan jalan pantai utara, yang tentu akan merangsang
perkembangan disekitarnya karena aksesibilitasnya yang tinggi, maka kawasan
terbangun pemukiman perlu diarahkan agar perkembangannya tidak sporadik.
I.

Kawasan Peruntukan Lainnya
Kawasan peruntukan lainnya di Kabupaten Bengkulu Selatan adalah kawasan militer
seluas 3.317 Ha. Rencana pengembangan kawasan militer di Kabupaten Bengkulu
Selatan adalah pembangunan koramil di Kecamatan Ulu Manna dan di Kelutum,
Kecamatan Pino.

5.1.2.3 Arahan

Struktur

Ruang

Terkait

Dengan

Skenario

Pembangunan

Infrastruktur Cipta Karya
A. Rencana Pengembangan Jaringan Jalan
Sistem jaringan jalan yang ada dan dikaitkan dengan rencana sistem pusat-pusat
perkotaan di Kabupaten Bengkulu Selatan adalah:
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 |

V - 10

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA
KARYA TAHUN 2015 - 2019

RPI2-JM


1.

Jln. Nasional lain melintas kedurang ilir sampai Pino Raya yang melintasi Pusat
Porkotaan.

2.

-

Gindo Suli (PPL) Bunga Mas

-

Kayu Kunyit (PKW) Manna

-

Pasar Manna (PKW) Pasar Manna

-

Kota Manna (PKW) Kota Manna

-

Pasar Pino (PPL) Pino Raya

Jaringan Jalan Kabupaten selain ruas jalan

Nasional dan jalan Propinsi,

selebihnya adalah jalan Kabupaten yang secara status terdapat 220 ruas jalan
dengan panjang ruas 548,54 km.
3.

Jaringan jalan nasional yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan meliputi :
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nama Ruas
Maras – Sp. Kurawan (Manna)
Sp. Kurawan – K. Bupati (Manna)
K. Bupati – Jln. Samsul Bahrun (Manna)
Sp. Rukis (Manna) – Tanjung Kemuning
Jln. Iskandar Baksir (Manna)
Manna – Tanjung Sakti (Bts Prov. Sumsel)
Jln. A. Yani (Manna)
Total Kabupaten Bengkulu Selatan

Panjang
Ruas (Km)
14.770
4.110
5.720
40.700
1.450
40.852
2.875
110.477

Fungsi Jalan
Kolektor 1
Kolektor 1
Kolektor 1
Kolektor 1
Kolektor 1
Kolektor 1
Kolektor 1

Sumber : KepMenPU No. 630/Kpts/M/2009
No. 631/Kpts/M/2009

No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Ruas jalan Provinsi di Kabupaten Bengkulu Selatan
Nama Ruas
Kelutum-Simpang Pino
Masat – SP. GD Agung
SP. III Kayu Kunyit – GD. Agung PLK Bengkerung
PLK Bengkerung – Sukarmi – Batu Ampar
SP. Kedurang – KB. Agung – Batu Ampar
Kurawan – Pinju Layang – PD. Lebar
Manna – BTS. Sumsel
Jl. A. Yani (Manna)
Jl. Veteran (Manna)
Jl. SMEA N (Manna)
Jl.Kol. Berlian (Manna)
Jl. P. Marzuki (Manna)
Jl. Bukhari (Manna)
Jl. Pasar Bawah – Manggul (Manna)
Jl. Gerak Alam (Manna)

Panjang
Ruas (Km)
22.700
10.400
23.400
14.000
20.300
14.400
40.700
2.800
1.900
2.700
1.400
1.000
0.700
3.700
3.700

Status Jalan
Jln. Propinsi
Jln. Propinsi
Jln. Propinsi
Jln. Propinsi
Jln. Propinsi
Jln. Propinsi
Jln. Propinsi
Jln. Propinsi
Jln. Propinsi
Jln. Propinsi
Jln. Propinsi
Jln. Propinsi
Jln. Propinsi
Jln. Propinsi
Jln. Propinsi

Sumber : Surat Keputusan Gubernur Bengkulu

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 |

V - 11

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA
KARYA TAHUN 2015 - 2019

RPI2-JM


Berdasarkan pertimbangan diatas, maka rencana pengembangan jaringan jalan di
Kabupaten Bengkulu Selatan adalah sebagai berikut :
1. Jalan Kolektor Primer yang berstatus jalan lintas nasional dan jalan provinsi yaitu
yang menghubungkan simpul-simpul :
a.

Gindo Suli (PPL) – Kayu Kunyit (PKW)

b.

Kayu Kunyit (PKW) – Pasar Bawah (PKW)

c.

Pasar Bawah (PKW) – Kota Manna (PKW)

d.

Kota Manna (PKW) – Pasar Pino (PPL)

e.

Pasar Pino (PPL) – Tais (Kabupaten Seluma)

f.

Kota Manna (PKW) – Masat (PKL)

g.

Masat (PKL) – Simpang Pino (PPK)

2. Jalan Lokal Primer

yang berstatus sebagai jalan kabupaten menghubungkan

simpul-simpul:
a.

Kota Manna (PKW) – Manna (PKW) – Bunga Mas (PPL)
(Kurawan – Pusat Pemerintahan – Gn. Ayu – Jeranglah – Tumbuk Tebing)

b.

Masat (PKL) – Pasar Baru (PPL)

c.

Pasar Baru (PPL) – Tanjung Negara (PPL)

d.

Masat (PKL) – Pasar Pino (PPL)

e.

Pasar Pino (PPL) – Simpang Pino (PPK)

f.

Kurawan (PKL) – Pusat Pemerintahan – Gn. Ayu (PKW) – Tb. Tebing (PKL)

g.

Jalan

Lingkungan

Primer

yang

berstatus

sebagai

jalan

kabupaten

menghubungkan simpul : Pasar Baru (PPL) – Sukanegeri (PPL)
h.

Jalan yang menghubungkan Kabupaten Bengkulu Selatan dengan kabupaten
berbatasan, yaitu :
a)

Desa Palasiring (Kab. Bengkulu Selatan) – Desa Bungin Tambun (Kab.
Kaur),

b) Jalan dari Dusun Talang Tinggi, Karang Cayo (Kab. Bengkulu Selatan) Gunung Mesir (Kab. Seluma)
c)

Jalan dari Desa Cinto Mandi, Kec. Pino Raya (Kab. Bengsel) – Desa
Jembat Akar (Kab. Seluma)

B. Rencana Pengembangan Jaringan Air Minum
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 |

V - 12

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA
KARYA TAHUN 2015 - 2019

RPI2-JM


Dengan menggunakan standar kebutuhan air minum sebesar 120 liter/orang/hari, maka
air minum minimal yang harus disediakan pada akhir tahun perencanaan (tahun 2030)
adalah sebesar 186,73 liter/detik. Pada saat ini kapasitas produksi PDAM baru
mencapai 157,5 liter/detik, berarti hingga tahun 2030 diperlukan tambahan kapasitas
untuk memenuhi kebutuhan air bersih pada tahun-tahun yang akan datang agar
kebutuhan akan air bersih dapat ditangani yaitu dengan mencari sumber-sumber air
bersih untuk mendukung agar pembangunan di Kabupaten Bengkulu Selatan dapat
berkembang dengan baik.
Saat ini terdapat 3 lokasi Sumber Pengolahan Air Minum (SPAM) yang ada di
Kabupaten Bengkulu Selatan yang masih aktif beroperasi, yakni :
1. SPAM Manna; debit air 70 liter/detik, melayani 2.712 sambungan
2. SPAM Seginim; debit air 10 liter/detik, melayani 425 sambungan
3. SPAM Kedurang, debit air 5 liter/detik, melayani 420 sambungan
Wilayah yang sudah terlayani jaringan PDAM di Kabupaten Bengkulu Selatan adalah
wilayah perkotaan (Manna, Pasar Manna dan Kota Manna) dan wilayah di Kecamatan
Kedurang serta Air Nipis. Sementara wilayah lain yang belum terlayani oleh PDAM
sumber air bersihnya berasal dari air sumur.
Rencana pengembangan sumber daya air ke depan untuk Kabupaten Bengkulu Selatan
adalah sebagai berikut :
Kemampuan intake harus ditambah dengan memanfaatkan sumber mata air yang
ada dan masih dapat diandalkan tetapi harus disertai dengan pengelolaan daerah
hulu yang benar agar beban dan biaya pengolahan air menjadi kecil
Kapasitas produksi pengolahan air perlu dikembangkan sesuai dan bersamaan
dengan penambahan kemampuan sistem transmisi.
Pembuatan instalasi pengolahan air regional yang akan dimanfaatkan bersama
oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan dengan memanfaatkan sumber
mata air (air terjun).
C. Pengelolaan Sampah
Berikut beberapa asumsi dan pendekatan yang digunakan untuk menghitung timbulan
sampah dan kebutuhan TPS serta TPA :
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 |

V - 13

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA
KARYA TAHUN 2015 - 2019

RPI2-JM


a.

Timbulan sampah domestik : 2 liter/orang/hari domestik

b.

Setiap kab/kota membutuhkan minimal 1 TPA dan TPA Terpadu

c.

Setiap kecamatan membutuhkan minimal 1 TPS (25 m2).

Secara garis besar pengelolaan sampah dapat dirinci sebagai berikut :

Pewadahan
Pengadaan wadah penampungan sampah di sumbernya dilakukan oleh masyarakat
yang bentuk dan volumenya ditentukan oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu
Selatan
Pengumpulan
Jenis peralatan pengumpulan sampah yang direncanakan terdiri dari 3 jenis yaitu
gerobak tarik, gerobak motor dan dump truck
Pemindahan
Jenis peralatan pemindahan sampah yang direncanakan yaitu : transfer depo,
container, bak sampah
Pengangkutan
Jenis peralatan untuk pengangkutan sampah yaitu ; dump truck, arm roll truck
Tempat Pembuangan Akhir
Pada saat ini, Pemerintah Bengkulu Selatan merencanakan pembangunan tempat
pembuangan akhir sampah yang berlokasi di Desa Padang Pandan, Kecamatan
Manna, seluas kurang lebih 7,00 Ha. Jarak lokasi TPA tersebut dari pusat kota
kurang lebih 7,5 km. Pengelolaan sampah di TPA Desa Padang Pandan
direncanakan dengan sistem Sanitary Landfill.
5.2

Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

5.2.1

Visi

Pembangunan Kabupaten Bengkulu Selatan periode 2010-2015 menetapkan visi yang akan
dicapai yaitu menuju “Bengkulu Selatan Tangguh”, dalam upaya mewujudkan masyarakat
yang sejahtera dan pembangunan yang berkelanjutan. Kalimat ”TANGGUH” dalam visi
tersebut merupakan kata kunci yang menjadi kontrak politik yang harus diwujudkan.
Dimensi yang terkandung dalam kalimat ”TANGGUH” adalah Mewujudkan Bengkulu

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 |

V - 14

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA
KARYA TAHUN 2015 - 2019

RPI2-JM


Selatan yang Transparan dan Akuntabel, Aspiratif, Normatif, Gotongroyong, dan
Tumbuhnya Sektor Ekonomi Usaha Rakyat berbasis komoditas perkebunan dan ternak,
serta Interaksi Sosial yang Harmonis Berlandaskan kehidupan masyarakat yang religius.
5.2.2 Misi
Dalam upaya mencapai visi tersebut, disusun misi sebagai langkah untuk mempermudah
dan mempercepat pencapaian visi, sebagai berikut :
1. Menciptakan tata kelola pemerintahan daerah yang baik (good governance dan clean
government).
2. Mewujudkan kemandiran dalam pembangunan daerah dengan pendekatan partisipatif
dan berwawasan lingkungan.
3. Mewujudkan masyarakat sejahtera melalui pemberdayaan ekonomi rakyat, didukung
oleh infrastruktur yang baik dan SDM yang berkualitas.
4. Mewujudkan tatanan sosial kemasyarakatan yang harmonis, etis, demokratis, religious
dengan tetap bertumpu pada nilai-nilai kearifan lokal.
5. Meningkatkan kualitas kehidupan dan peran perempuan serta kesetaraan gender dalam
pembangunan daerah.
Misi Kesatu : Menciptakan tata kelola pemerintahan daerah yang baik (good
governance dan clean government).
Penciptaan tata kelola pemerintahan yang baik merupakan tuntutan yang mana pada saat
ini telah menjadi wacana nasional dimana disetiap lini dan sektor pemerintahan baik itu
pusat maupun daerah harus mampu melaksanakan reformasi birokrasi. Hal ini
sebagaimana telah diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang
Grand Design

Reformasi Birokrasi 2010-2025, yang rujukan pelaksanaannya diatur

dengan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 20 tahun 2010 tentang Road Map
Reformasi Birokrasi 2010-2014, dan untuk melengkapinya telah dibentuk perangkat
kelembagaan berupa Komite Pengarah Reformasi Birokrasi Nasional dan Tim Reformasi
Birokrasi Nasional. Misi ini memayungi semua kebijakan, program dan kegiatan tata
kelola pemerintahan daerah yang baik (good governance dan clean government) dengan
mengoptimalkan Resources Base aparatur Pemerintah Daerah pada seluruh Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD).

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 |

V - 15

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA
KARYA TAHUN 2015 - 2019

RPI2-JM


Misi Kedua : Mewujudkan kemandiran dalam pembangunan daerah dengan
pendekatan partisipatif dan berwawasan lingkungan.
Seiring bergulirnya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagai representasi dari
pelaksanaan otonomi daerah, menuntut Pemerintah Daerah untuk mampu mengkreasikan
kebijakan dan melaksanakan pembangunan yang mengedepankan berkembangnya
partisipasi masyarakat dan berwawasan lingkungan. Dengan konsep bottom up
memungkinkan perencanaan pembangunan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan dari
masyarakat,

sehingga

masyarakat

mendapatkan

manfaat

sebesar-besarnya

dari

pembangunan yang dilaksanakan dan akhirnya memiliki sense of belonging terhadap hasil
pembangunan tersebut. Misi ini memayungi semua kebijakan, program dan kegiatan untuk
mewujudkan kemandirian dalam pembangunan daerah dengan pendekatan partisipatif dan
berwawasan lingkungan, dengan menggali dan mengoptimalkan potensi sumber-sumber
Pendapatan Asli Daerah (PAD), unit pengelola keuangan, Perencanaan, lingkungan hidup,
penanggulangan bencana dan kebersihan.
Misi Ketiga : Mewujudkan masyarakat sejahtera melalui pemberdayaan ekonomi
rakyat, didukung oleh infrastruktur yang baik dan SDM yang
berkualitas.
Indikator yang memiliki pengaruh kuat terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat
adalah tingkat pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dapat diupayakan dengan
pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang didukung oleh penyediaan infrastruktur yang
baik serta peningkatan kualitas sumber daya manusia. Misi ini memayungi semua
kebijakan, program dan kegiatan ekonomi rakyat, didukung oleh infrastruktur yang baik
dan SDM yang berkualitas, melalui optimalisasi Resources Base yaitu pendidikan,
kesehatan, ketenagakerjaan, pemberdayaan masyarakat desa, perindustrian, perdagangan
dan koperasi, perikanan dan kelautan.
Misi Keempat : Mewujudkan tatanan sosial kemasyarakatan yang harmonis, etis,
demokratis, religius dengan tetap bertumpu pada nilai-nilai
kearifan lokal.
Pembangunan daerah yang dilaksanakan diarahkan untuk meningkatkan kondisi daerah
yang kondusif dimana tatanan sosial kemasyarakatan berjalan harmonis, etis dan
demokratis, serta kebersamaan dan kerukunan dalam kehidupan beragama di tengahtengah masyarakat tercipta dengan tetap bertumpu pada nilai-nilai kearifan lokal.

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 |

V - 16

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA
KARYA TAHUN 2015 - 2019

RPI2-JM


Memayungi semua kebijakan, program dan kegiatan untuk mewujudkan tatanan social
kemasyarakatan yang harmonis, etis, demokratis, religius dengan tetap bertumpu pada
nilainilai kearifan lokal.
Misi Kelima : Meningkatkan kualitas kehidupan dan peran perempuan serta
kesetaraan gender dalam pembangunan daerah.
Pelaksanaan pembangunan yang baik adalah yang mampu mengakomodir dan memaksa
seluruh elemen masyarakat dapat berperan aktif sehingga pembangunan dapat berhasil
guna dan berdaya guna. Tanpa terkecuali, pembangunan juga harus melibatkan dan
memfokuskan pada peningkatan kualitas kehidupan dan peran perempuan dengan konsep
kesetaraan gender, sehingga pembangunan akan dapat berjalan maksimal dan optimal.
Memayungi semua kebijakan, program dan kegiatan yang mengarah pada pemberdayaan
perempuan, peningkatan kualitas dan peran perempuan, pemberdayaan perempuan dalam
pembangunan daerah.
5.3

Arahan Peraturan Daerah Tentang Bangunan Gedung

Peraturan Daerah Bangunan Gedung dBangunan Gedung adalah wujud fisik hasil
pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya sebagian atau
seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai
tempat manusia melakukan kegiatannya baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan
keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya maupun kegiatan khusus.
Maksud dari peraturan daerah ini adalah sebagai acuan untuk mengatur dan mengendalikan
penyelenggaraan bangunan gedung sejak dari perizinan, perencanaan, pelaksanaan
konstruksi, pemanfaatan, kelaikan bangunan gedung agar sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Peraturan daerah ini bertujuan untuk:
1) Mewujudkan bangunan gedung yang fungsional dan sesuai dengan tata bangunan
gedung yang serasi dan selaras dengan lingkungannya;
2) Mewujudkan tertib penyelenggaraan bangunan gedung yang menjamin keandalan
teknis bangunan gedung dari segi keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan
kemudahan; dan
3) Mewujudkan kepastian hukum dalam penyelenggaraan bangunan gedung.
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 |

V - 17

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA
KARYA TAHUN 2015 - 2019

RPI2-JM


Fungsi bangunan gedung meliputi:
1) Bangunan gedung fungsi hunian, dengan fungsi utama sebagai tempat menusia
tinggal;
2) Bangunan gedung fungsi keagamaan dengan fungsi utama sebagai tempat manusia
melakukan ibadah;
3) Bangunan gedung fungsi usaha, dengan fungsi utama sebagai tempat manusia
melakukan kegiatan usaha;
4) Bangunan gedung fungsi sosial dan budaya, dengan fungsi utama sebagai tempat
manusia melakukan kegiatan sosial dan budaya;
5) Bangunan gedung fungsi khusus, dengan fungsi utama sebagai tempat manusia
melakukan kegiatan yang mempunyai tingkat kerahasiaan tinggi dan/atau tingkat
risiko bahaya tinggi; dan
6) Bangunan gedung lebih dari satu fungsi
Bangunan gedung fungsi hunian,dapat berbentuk:
a.

bangunan rumah tinggal tunggal;

b.

bangunan rumah tinggal deret;

c.

bangunan rumah tinggal susun;

d.

bangunan rumah tinggal sementara.

Bangunan gedung fungsi keagamaan dapat berbentuk :
a.

bangunan masjid, mushola, langgar, surau;

b.

bangunan gereja, kapel;

c.

bangunan pura;

d.

bangunan vihara;

e.

bangunan kelenteng; dan

f.

bangunan keagamaan dengan sebutan lainnya.

Bangunan gedung fungsi usaha dapat berbentuk :
a.

gedung perkantoran, seperti bangunan Bangunan perkantoran non pemerintah dan
sejenisnya;

b.

bangunan gedung perdagangan, seperti bangunan pasar, pertokoan, pusat perbelanjaan,
mall dan sejenisnya.

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 |

V - 18

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA
KARYA TAHUN 2015 - 2019

RPI2-JM


c.

bangunan gedung pabrik;

d.

bangunan gedung perhotelan, seperti bangunan hotel, motel, hostel, penginapan dan
sejenisnya;

e.

bangunan gedung wisata dan rekreasi, seperti bioskop dan sejenisnya;

f.

bangunan gedung terminal seperti bangunan stasiun kereta api, terminalbus, terminal
angkutan umum, haltebus, terminal peti kemas, palabuhan laut, pelabuhan sungai,
pelabuhan perikanan, bandar undara; dan

g.

bangunan gedung tempat penyimpanan sementara, seperti bangunan gudang, gedung
parkir.

Bangunan gedung fungsi sosial dan budaya dapat berbentuk:
a.

bangunan gedung pelayanan pendidikan, seperti bangunan sekolah taman kanakkanak, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi, kursus dan
semacamnya;

b.

bangunan gedung pelayanan kesehatan, seperti bangunan puskesmas, poliklinik,
rumah bersalin, rumah sakit, termasuk panti-panti dansejenisnya;

c.

bangunan gedung kebudanyaan, seperti bangunan musium, gedung kesenian,
bangunan gedung adat dan sejenisnya;

d.

bangunan gedung laboratorium, seperti bangunan laboratorium fisika, kimia dan
lanoratorium lainnya; dan

e.

bangunan gedung pelayanan umum seperti bangunan stadion, gedung olahraga, dan
sejenisnya.

Bangunan gedung fungsi khusus untuk kepentingan nasional yang mempunyai tingkat
risiko bahaya yang tinggi.
Bangunan gedung lebih dari satu fungsi dapat berbentuk:
a.

bangunan rumah-toko;

b.

bangunan rumah-kantor;

c.

bangunan gedung mall-apartemen –perkantoran; dan

d.

bangunan gedung mall-apartemen-perkantoran-perhotelan.

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 |

V - 19

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA
KARYA TAHUN 2015 - 2019

RPI2-JM


Klasifikasi bangunan gedung menurut fungsi bangunan didasarkan pada pemenuhan syarat
administratif dan persyaratan teknis bangunan gedung. Fungsi bangunan gedung
diklasifikasikan berdasarkan:
a. Tingkat kompleksitas:
1)

Bangunan gedung sederhana yaitu bangunan gedung dengan karakter sederhana
dan memiliki kompleksitas serta teknologi sederhana dan/atau bangunan gedung
yang sudah ada, ada desain prototipnya;

2) Bangunan gedung tidak sederhana yaitu bangunan gedung dengam karakter
sederhana dan memiliki kompleksitas serta teknologi tidak sederhana; dan
3) Banguanan gedung khusus yaitu bangunan gedung yang memiliki penggunaan
dan persyaratan khusus yang dalam perencanaan dan pelaksanaannya memerlukan
penyelesaian dan/atau teknologi khusus.
b.

Tingkat permanensi meliputi:
1) Bangunan gedung darurat/sementara;
2) Bangunan gedung semi permanen; dan
3) Bangunan gedung pemanen.

c.

Tingkat risiko kebakaran meliputi :
1) Tingkat risiko kebakaran rendah;
2) Tingkat risiko kebakaran sedang; dan
3) Tingkat risiko kabakaran tinggi.

d.

Zonasi gempa meliputi tingkat zonasi gempa untuk tiap-tiap wilayah berdasarkan Peta
Zonasi Gempa Indonesia yang ditetapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum sesuai
dengan SNI.

e.

Lokasi meliputi:
1) Bangunan gedung dilokasi renggang;
2) Bangunan dilokasi sedang; dan
3) Bangunan gedung dilokasi padat.

f.

Ketinggian bangunan gedung meliputi:
1) Bangunan gedung bertingkat rendah;
2) Bangunan gedung bartingkat sedang; dan
3) Bangunan gedung bertingkat tinggi.

g.

Kepemilikan meliputi:
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 |

V - 20

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA
KARYA TAHUN 2015 - 2019

RPI2-JM


1) Bangunan gedung milik nagara-daerah;
2) Bangunan gedung milik perorangan; dan
3) Bangunan gedung milik badan usaha.
Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan teknis
sesuai dengan fungsi. Persyaratan administratif bangunan gedung meliputi:
a.

Status hak atas anak dan/atau izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah;

b.

Status kepemilikan bangunan gedung; dan

c.

IMB

Sedangkan Persyaratan teknis bangunan gedung meliputi:
a.

persyaratan tata bangunan dan lingkungan yang terdiri atas :
1) Persyaratan peruntukan lokasi;
2) Intesitas bangunan gedung;
3) Arsitektur bangunan gedung;
4) Pengendalian dampak lingkungan untuk bangunan gedung tertentu;
5) Rencana tata bangunan dan lingkungan.

b.

Persyaratan keandalan bangunan gedung terdiri atas:
1) Persyaratan keselamatan;
2) Persyaratan kesehatan;
3) Persyaratan kenyamanan;
4) Persyaratan kemudahan;

Izin Mendirikan Bangunan Pasal 14
(1)

Setiap orang atau badan wajib mengajukan permohonan IMB kepada Bupati untuk
melakukan kegiatan:
a. Pembangunan dan/atau prasarana bangunan gedung;
b.

Rehabilitasi/renovasi bangunan gedung dan/atau prasarana gedung meliputi
perbaikan/perawatan, perubahan, perluasan/pengurangan; dan

c. Pemugaran/pelestarian dengan mendasarkan pada surat keterangan rencana kota
untuk lokasi yang bersangkutan.
(2)

Pemerintah Daerah wajib memberikan secara cuma-cuma surat keterangan rencana
kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada setiap calon pemohon IMB sebagai
dasar penyusunan rencana teknis bangunan gedung.
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 |

V - 21

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA
KARYA TAHUN 2015 - 2019

(3)

RPI2-JM

Permohonan IMB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampiri dengan persyaratan
administratif dan persyaratan teknis.

(4)

(5)

Persyaratan administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdiri dari:
a.

Surat bukti tentang status hak atas tanah;

b.

Surat bukti tentang status bangunan gedung;

c.

Dokumen/surat-surat lainnya yang terkait.

Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disesuaikan dengan
penggolongannya meliputi:
a.

Rencana teknis bangunan gedung meliputi :
1) Bangunan gedung hunian rumah tinggal tunggal sederhana meliputi rumah
inti tumbuh, rumah sederhana sehat dan rumeh deret sederhana;
2) Bangunan gedung hunian rumah tinggal tunggal sampai dengan 2 lantai;
3) Bangunan gedung hunian rumah tinggal tunggal tidak sederhana 2 lantai
atau lebih dan bangunan gedung lainnya pada umumnya.

b.

Rencana teknis bangunan gedung untuk kepentingan umum.

c.

Rencana teknis bangunan gedung fungsi khusus.

d.

Rencana teknis bangunan gedung kedutaan besar negara asing dan bangunan
gedung diplomatik lainnya.

(6)

Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (5) terdiri atas ;
a.

Data umum bangunan gedung memuat informasi mengenai:
1) fungsi klasifikasi bangunan gedung;
2) luas lantai dasar bangunan gedung;
3) total luas lantai bangunan gedung;
4) ketinggian/jumlah lantai bangunan; dan
5) rencana pelaksanaan.

b.

Rencana teknis bangunan gedung disesuaikan dengan penggolongannya,
meliputi :
1) gambar rencana bangunan gedung yang terdiri dari gambar/siteplan/situasi,
denah, tampak dan gambar potongan;
2) spesifikasi teknis bangunan gedung;
3) rancangan arsitektur bangunan gedung;
4) rancangan struktur secara sederhana/prinsip;
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 |

V - 22

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA
KARYA TAHUN 2015 - 2019

RPI2-JM


5) rancangan utilitas bangunan gedung secara prinsip;
6) spesifikasi umum bangunan gedung;
7) perhitungan struktur bangunan gedung 2 lantai atau lebihdan/atau bentang
struktur lebih dari 6 meter;
8) perhitungan kebutuhan utilitas (mekanikal dan elektrikal);
9) rekomendasi instansi terkait.
(7) Pembayaran retribusi IMB dilakukan setelah Bupati atau Pejabat yang
ditunjuk memberikan persetujuan atas dokumen rencana teknis.
(8) Berdasarkan pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat
(7) Bupati atau Pejabat yang ditunjuk menerbitkan IMB sebagai izin untuk
dapat memulai pembangunan.
Peran masyarakat dalam penyelenggaraan bangunan gedung dapat terdiri atas:
a.

Pemantauan dan penjagaan ketertiban penyelenggaraan bangunan gedung;

b.

Pemberian masukan kepada pemerintah dan/atau pemerintah Daerah dalam
penyempurnaan peraturan, pedoman dan standar teknis di bidang bangunan gedung;

c.

Penyampaian pendapat dan pertimbangan kepada instansi yang berwenang terhadap
penyempurnaan RTBL, rencana teknis bangunantertentu dan kegiatan penyelenggaraan bangunan gedung yang menimbulkan dampak penting terhadap lingkugan;

d.

Pengajuan gugatan perwakilan terhadap bangunan gedung yang mengganggu,
merugikan dan/atau membahayakan kepentingan umum;

Peran masyarakat dalam pelaksanaan konstruksi bangunan gedung dapat dilakukan dalam
bentuk:
a.

Menjaga ketertiban dalam kegiatan pembangunan;

b.

Mencegah perbuatan perseorangan atau kelompok yang dapat mengurangi tingkat
keandalan bangunan gedung dan/atau mengganggu penyelenggaraan bangunan gedung
dan lingkungan;

c.

Melaporkan kepada instansi yang berwenang atau kepada pihak yang berkepentingan
atas perbuatan sebagaimana dimaksud pada huruf b;

d.

Melaporkan kepada instansi yang berwenang tentang aspek teknis pembangunan
bangunan gedung yang membahayakan kepentingan umum;

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 |

V - 23

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA
KARYA TAHUN 2015 - 2019

e.

RPI2-JM

Melakukan gugatan ganti rugi kepada penyelenggara bangunan gedung atas kerugian
yang diderita masyarakat akibat dari penyelenggaraan bangunan gedung.

Peran masyarakat dalam pemanfaatan bangunan gedung dapat dilakukan dalam bentuk:
a.

Menjaga ketertiban dalam kegiatan pemanfaatan bangunan gedung.

b.

Mencegah perbuatan perorangan atau kelompok yang dapat mengganggu pemanfaatan
bangunan gedung;

c.

Melaporkan kepada instansi yang berwenang atau kepada pihak yang berkepentingan
atas penyimpangan pemanfaatan bangunan gedung;

d.

Melaporkan kepada instansi yang berwenang tentang aspek teknis pemanfaatan
bangunan gedung yang membahayakan kepentingan umum;

e.

Melakukan gugatan ganti rugi kepada penyelenggara bangunan gedung atas kerugian
yang diderita masyarakat akibat dari penyimpangan pemanfaatan bangunan gedung.

Peran masyarakat dalam pembongkaran bangunan gedung dapat dilakukan dalam bentuk:
a.

Mengajukan keberatan kepada instansi yang berwenang atas rencana pembongkaran
bangunan gedung yang masuk dalam kategori cagar budaya;

b.

Mengajukan keberatan kepada instansi yang berwenang atau pemilik bangunan
gedung atas metode pembongkaran yang mengancam keselamatan atau kesehatan
masyarakat dan lingkungannya.

c.

Melakukan gugatan ganti rugi kepada instansi yang berwenang atau pemilik bangunan
gedung atas kerugian yang diderita masyarakat dan lingkungannya akibat yang timbul
dari pelaksanaan bangunan gedung;

d.
5.4

Melakukan pemantauan atas pelaksanaan pembangunan bangunan gedung.
Arahan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM)

Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM) setidaknya berisi:


Rencana Sistem Pelayanan



Rencana Pengembangan SPAM



Rencana Penurunan Kebocoran Air Minum

5.4.1 Daerah Pelayanan
Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Bengkulu Selatan sebagai berikut:
1.

Daerah Pelayanan 1 (Zona 1)
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 |

V - 24

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA
KARYA TAHUN 2015 - 2019

RPI2-JM


Daerah pelayanan ini meliputi: Kecamatan Kedurang dan Kecamatan Kedurang Ilir
dengan koneksi di jembatan Muara Kedurang dari Daerah Pelayanan 2 (Zona 2) yang
sumber air bakunya dari Air sungai Kedurang.
Jumlah penduduk proyeksi (15 tahun) pada tahun 2027 adalah 22.904 jiwa dengan
kebutuhan air maksimum dan puncak masing-masing sebesar 30,29 liter/detik dan
37,87 liter/detik. Zona ini dapat dikembangkan SPAM perpipaan PDAM secara
gravitasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar V.1.
2.

Daerah Pelayanan 2 (Zona 2)
Daerah pelayanan ini meliputi: Kecamatan Air Nipis, Kecamatan Seginim, Kecamatan
Manna, dan Kecamatan Bunga Mas dengan koneksi di jembatan Muara Kedurang dari
Daerah Pelayanan 1 (Zona 1) yang sumber air bakunya dari Air Sungai Bengkenang.
Jumlah penduduk proyeksi (15 tahun) pada tahun 2027 adalah 57.993 jiwa dengan
kebutuhan air maksimum dan air puncak masing-masing sebesar 76,66 liter/detik dan
95,84 liter/detik. Zona ini dapat dikembangkan SPAM perpipaan PDAM secara
gravitasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar V.2,

.

Air sungai Kedurang
Sistem Transmisi

GIP Ø 200 L=615m

IPA Paket
Sistem Distribusi

PVC Ø 200 L=18000m

Daerah Pelayanan
Kedurang
Daerah Pelayanan
Kedurang Ilir
PVC Ø 150 L=6450m

PVC Ø 200 L=270m

Koneksi dengan Zona 2
(Muara Kedurang)

Gambar V.1 Skematik SPAM Zona 1
Air Bengkenang
Sistem Transmisi

GIP Ø 200 Eksisting

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 |

V - 25

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA
KARYA TAHUN 2015 - 2019

RPI2-JM


IPA Paket +
Reservoar Distribusi
Sistem Distribusi

GIP dan PVC Ø 200 dan
Ø 150 Eksisting

Daerah Pelayanan
Air Nipis dan Seginim
Reservoar Distribusi
Penyangga

Sistem Distribusi
PVC Ø 200-Ky. Kunyit
Daerah Manna dan
Bunga Mas
Sistem Distribusi

PVC Ø 150 dan Ø 100
Eksisting Ky.Kunyit-Kec.
Bunga Mas

Koneksi dengan Zona 1
(Muara Kedurang)

Gambar V.2 Skematik SPAM Zona 2
3.

Daerah Pelayanan 3 (Zona 3)
Daerah pelayanan ini meliputi: Kecamatan Pino, Kecamatan Kota Manna, Kecamatan
Pasar Manna, dan Kecamatan Pino Raya yang sumber air bakunya dari Air Sungai
Bengkenang. Jumlah penduduk proyeksi (15 tahun) pada tahun 2027 adalah 77.691
jiwa dengan kebutuhan air maksimum dan air puncak masing-masing sebesar 102,75
liter/detik dan 128,43 liter/detik. Zona ini dapat dikembangkan SPAM perpipaan
PDAM secara gravitasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar V.3.

Air Bengkenang

Sistem Transmisi
IPA Paket +
Reservoar Distribusi Sukarami

Reservoar Penyangga Masat

Sistem Distribusi

Reservoar Distribusi Pintu Langit
Daerah Pelayanan
Pino

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 |

V - 26

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI
INFRAS