PENGARUH PEMBERIAN NUTRISI KONTINYU DIBANDINGKAN DENGAN PEMBERIAN NUTRISI ENTERAL BOLUS TERHADAP SKOR SOFA DAN LENGHT OF STAY PADA PASIEN GERIATRI DENGAN SEPSIS DI RUANG PERAWATAN INTENSIF RSUD DR.MOEWARDI SURAKARTA - UNS Institutional Repository

  

PENGARUH PEMBERIAN NUTRISI KONTINYU DIBANDINGKAN

DENGAN PEMBERIAN NUTRISI ENTERAL BOLUS TERHADAP

SKOR SOFA DAN LENGHT OF STAY PADA PASIEN

GERIATRI DENGAN SEPSIS DI RUANG PERAWATAN

  

INTENSIF RSUD DR.MOEWARDI

SURAKARTA

TESIS

  Disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Spesialis Penyakit Dalam

  Program Pendidikan Dokter Spesialis I Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

  

Oleh :

Ardiles

NIM S961308001

Pembimbing:

dr. Arifin, SpPD-KIC, FINASIM

dr. Fatichati Budiningsih, Sp.PD Kger FINASIM

  

Drs. Sumardi, MM

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I

  

ILMU PENYAKIT DALAM

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET/RSUD

DR.MOEWARDI SURAKARTA

2018

  

PENGESAHAN

  Telah disetujui dan disahkan oleh pembimbing tesis Program Pendidikan Spesialis

  I Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta, Hasil Penelitian yang berjudul

  

PENGARUH PEMBERIAN NUTRISI KONTINYU DIBANDINGKAN

DENGAN PEMBERIAN NUTRISI ENTERAL BOLUS TERHADAP SKOR

SOFA DAN LENGHT OF STAY PADA PASIEN GERIATRI DENGAN

SEPSIS DI RUANG PERAWATAN INTENSIF RSUD DR.MOEWARDI

SURAKARTA

Setuju untuk dipresentasikan pada

Hari/tanggal : 25 Agustus 2018

  

Pembimbing I:

dr. Arifin, SpPD-KIC, FINASIM

NIP. 197201082010011001

  

Pembimbing II:

dr. Fatichati Budiningsih, Sp.PD KGer FINASIM

NIP. 197202152010012001

Pembimbing/Konsultan Statistik:

  

Drs. Sumardi, MM

NIP. 19629081987021004 Telah diuji dan diseminarkan pada hari Senin, 25 Juni 2018 di bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUD Dr. Moewardi Surakarta

  Penelitian da tugas akhir yang berjudul:

  

PENGARUH PEMBERIAN NUTRISI KONTINYU DIBANDINGKAN

DENGAN PEMBERIAN NUTRISI ENTERAL BOLUS TERHADAP SKOR

SOFA DAN LENGHT OF STAY PADA PASIEN GERIATRI DENGAN

SEPSIS DI RUANG PERAWATAN INTENSIF RSUD DR.MOEWARDI

SURAKARTA

  Ketua Program Studi PPDS I Ilmu Penyakit Dalam FK UNS / RSUD Dr. Moewardi Surakarta

  

dr. Wachid Putranto, Sp.PD-KGH, FINASIM

NIP.197202262005011001

  Kepala Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UNS / RSUD Dr. Moewardi Surakarta

  

Prof. Dr. dr. H.M. Bambang Purwanto, Sp.PD-KGH, FINASIM

NIP. 194807191976091001 Telah diuji pada Hari Senin, 25 Juni 2018

  PANITIA PENGUJI TESIS Ketua : Dr. dr. Agung Susanto, Sp.PD FINASIM Anggota : 1. dr. Arifin, Sp.PD KIC FINASIM 2. dr. Fatichati Budiningsih, Sp.PD-KGer FINASIM 3. drs. Sumardi, MM

PERNYATAAN KEASLIAN DAN PERSYARATAN PUBLIKASI

  Penulis menyatakan dengan sebesar-besarnya bahwa: 1.

  Tesis yang berjudul “Pengaruh Pemberian nutrisi kontinyu dibaandingkan dengan pemberian nutrisi enteral bolus terhadap skor SOFA dan Length of stay pada pasien Geriatri dengan sepsis di ruang perawatan intensif RSUD Dr. Moewardi Surakarta” ini adalah karya penelitian penulis sendiri dan tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis dengan acuan yang disebutkan sumbernya, baik dalam naskah karangan dan daftar pustaka. Apabila ternyata di dalam naskah tesis ini dapat dibuktikan terdapat unsur- unsur plagiasi, maka penulis bersedia menerima sanksi, baik Tesis beserta gelar magister penulis dibatalkan serta diproses sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi Tesis pada jurnal forum ilmiah harus menyertakan tim promotor sebagai author dan PPs UNS sebagai institusinya.

  Apabila penulis melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka penulis bersedia mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.

  Surakarta, Juni 2018 Ardiles S961308001

KATA PENGANTAR

  Puji syukur Alhamdulillaahirabbil’aalamin penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan kasih sayang, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan tesis yang berjudul:

  “Pengaruh Pemberian nutrisi kontinyu dibaandingkan dengan pemberian nutrisi enteral bolus terhadap skor SOFA dan Length of stay pada pasien Geriatri dengan sepsis di ruang perawatan intensif RSUD Dr. Moewardi Surakarta” ini dapat terselesaikan dengan baik. Penelitian ini untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh Gelar Spesialis Penyakit Dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis I Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

  Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus dan penghargaan yang tinggi kepada:

  1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kemudahan penulis dalam melaksanakan program pendidikan PPDS I Ilmu Penyakit Dalam.

  2. Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan kemudahan dan dukungan kepada penulis selama menjalani pendidikan PPDS I Ilmu Penyakit Dalam.

  3. Dr. dr. Suharto Wijanarko, Sp.U sebagai Plt. Direktur RSUD Dr. Moewardi beserta seluruh jajaran staf direksi yang telah berkenan dan mengijinkan untuk menjalani program pendidikan PPDS I Ilmu Penyakit Dalam.

  4. Prof. Dr. HM. Bambang Purwanto, dr., SpPD, KGH, FINASIM selaku Kepala Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UNS/ RSUD Dr Moewardi dan Pembimbing II yang telah memberikan ijin, bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan usulan tesis ini, serta memberikan kemudahan penulis dalam melaksanakan program pendidikan PPDS I Ilmu Penyakit Dalam.

  5. dr. Wachid Putranto, SpPD, KGH, FINASIM selaku Ketua Program Studi

  PPDS I Ilmu Penyakit Dalam dan selaku penguji, yang telah membimbing dan memberikan pengarahan, bimbingan dan koreksi penulis dalam melaksanakan penyusunan tesis, selama program pendidikan Pascasarjana dan PPDS I Ilmu Penyakit Dalam.

  6. dr. Arifin, SpPD-KIC, FINASIM dan Fatichati Budiningsih, dr., SpPD-KGer selaku pembimbing yang telah memberikan ijin, bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan usulan tesis ini.

  7. Drs. Sumardi, MM selaku pembimbing/ konsultan statistik penelitian, yang dengan kesabaran telah membimbing dan memberikan pengarahan dalam penyusunan tesis.

  8. Dr. dr. Agung Susanto Sp.PD FINASIM, selaku penguji tesis saya, terima kasih telah bersedia menguji, membimbing dan memberikan pengarahan dalam penyusunan pernbaikan tesis.

9. Seluruh Staf Pengajar Ilmu Penyakit Dalam FK UNS/ RSUD Dr Moewardi

  Surakarta. Prof. Dr. HA Guntur Hermawan, dr., SpPD-KPTI FINASIM (alm), Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan,dr., SpPD-KR,FINASIM, Prof.Dr. Djoko Hardiman, dr., SpPD-KEMD FINASIM(alm), dr. Suradi Maryono, SpPD- KHOM FINASIM, dr. Sumarmi Soewoto SpPD-KGER FINASIM, dr. Tatar Sumandjar, SpPD-KPTI FINASIM, dr. Tantoro Harmono, SpPD-KGEH FINASIM (alm), dr. Tri Yuli Pramana SpPD-KGEH FINASIM, dr.

  Supriyanto Kartodarsono, SpPD-KEMD FINASIM, dr. Supriyanto Muktiatmojo, SpPD FINASIM, dr. Dhani Redhono, SpPD-KPTI FINASIM, dr. Wachid Putranto, SpPD-KGH FINASIM, dr. Arifin, SpPD-KIC FINASIM, dr. Fatichati Budiningsih, SpPD-KGer FINASIM, dr. Agung Susanto,SpPD FINASIM, dr. Arief Nurudin SpPD FINASIM, dr. Agus Joko S,SpPD, FINASIM, dr. Yulyani Werdiningsih, SpPD FINASIM, dr.Sri Marwanta SpPD Mkes, dr.Aritantri D SpPD MSc, dr. Bayu Basuki Wijaya SpPD Mkes, dr.R. Satriyo SpPD Mkes, dr. Evi Nurhayatun SpPD Mkes, dr.

  Eva N SpPD Mkes, dr. Ratih Tri K SpPD, dr. Yudhi Hadjianto Sp.PD Mkes, dr. Agus Jati, Sp.PD, dr. Nurhasan Agung, SpPD Mkes, dr. Aryo Suseno, SpPD Mkes, dan dr. Ratih Arianita, SpPD Mkes, dr. Didik Prasetyo, Sp.PD Mkes, dan dr. Warigit Dri Atmoko, Sp.PD Mkes, dr. Kun Salimah, Sp.PD MBiomed yang telah memberi dorongan, bimbingan dan bantuan dalam segala bentuk sehingga penulis bisa menyelesaikan penyusunan tesis.

10. Ayahanda dan Ibunda tercinta Asril Zainal dan Eni Fatmi. Istriku tercinta

  Velly Ila Chaniscia,dr., buah hatiku Ziyyad Ardipiero, dan calon buah hatiku yang masih dalam buaian ibundanya (memasuki minggu ke-26) yang telah memberikan kasih sayang dan semangat dengan sabar dan tulus memberikan dorongan moril dan materiil dalam penyelesaian tesis ini dan proses menjalani program pendidikan PPDS I Ilmu Penyakit Dalam 11. Keluargaku yang selalu membantu dan mendukung, adikku tercinta Melli Asriani, Ayah dan ibu mertuaku Chaerul dan Nismarni.

  12. Seluruh teman sejawat seperjuangan Residen Ilmu Penyakit Dalam yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis dalam penelitian ini dan selama menjalani pendidikan.

  13. Segenap tim HCU / ICU Melati 1 RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang telah membantu pelaksanaan dan penyusunan tesis ini

  14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang telah membantu penulis baik dalam menjalani pendidikan maupun dalam persiapan penelitian ini.

  Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan tesis ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu penyusun mohon maaf dan sangat mengharapkan saran serta kritik dalam rangka perbaikan penulisan tesis ini.

  Surakarta, Juni 2018 Penulis

  

PENGARUH PEMBERIAN NUTRISI KONTINYU DIBANDINGKAN

DENGAN PEMBERIAN NUTRISI ENTERAL BOLUS TERHADAP

SKOR SOFA DAN LENGHT OF STAY PADA PASIEN

GERIATRI DENGAN SEPSIS DI RUANG PERAWATAN

  

INTENSIF RSUD DR.MOEWARDI

SURAKARTA

RINGKASAN

  Ardiles Sepsis terjadi disfungi organ dilihat dari adanya perubahan akut kondisi pasien, dinilai dengan skor Sequential Organ Failure Assessment (SOFA), terdiri atas penilaian 6 sistem organ, yaitu sistem saraf pusat, respirasi, kardiovaskuler, liver, koagulasi, dan ginjal.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan skor SOFA dan pasien geriatric dengan sepsis pada pemberian nutrisi enterl bolus dan

  length of stay enteral kontinyu. sampling.

  Total besar sample yang didapatkan 32, terbagi menjadi 14 sample diberikan terapi nutrisi enteral secara kontinyu, dan 18 sample diberikan terapi nutrisi secara bolus. Dilakukan evaluasi nilai SOFA sebelum dan setelah pemberian nutrisi bolus dan kontinyu pada sampel, setelah pemberian hari ke-3, dilanjutkan

  length of stay , diukur selama perawatan pasien di ruang intensive.

  Analisis statistik menggunkan SPSS 21.0 for windows, karakteristik penelitian yang berupa variable kualitatif, uji homogenitas dilakukan menggunakan uji chi square. Uji beda dua rerata menggunakan uji parametrik (Uji T) jika data variable berdistribusi normal atau uji non parametrik (Mann-Whitney / Wilcoxon

  Signed Rank Test ), signifikan bila p=<0,05

  Hasil penelitian didapatkan hasil,penurunan skor SOFA, tetapi tidak ada perbedaan yang bermakna pada penurunan skor SOFA pada perbandingan pemberian kedua nutrisi tersebut. Variabel lenght of stay pasien geriatri dengan sepsis dengan perlakuan pemberian nutrisi enteral bolus dan kontinyu tidak didapatkan perbedaan yang bermakna.

  Disimpulkan tidak terdapat perbedaan penurunan skor SOFA dan lama rawat inap pada pasien sepsis yang diberikan nutrisi enteral bolus dibanfingkan dengan nutrisi enteral kontinyu. Kata kunci: Sepsi; Nutrisi enteral bolus; nutrisi enteral kontinyu; skor SOFA, lama rawat

  SUMMARY Ardiles

  Sepsis occurs in the organ's disfunction seen from the acute changes in the patient's condition, assessed by the Sequential Organ Failure Assessment (SOFA) score, consisting of 6 organ systems, namely the central nervous system, respiration, cardiovascular, liver, coagulation, and kidney.

  This study aims to determine the decrease of SOFA score and length of stay of geriatric patients with sepsis on feeding of enterol bolus and continuous enteral. sampling.

  Total sample obtained was 32, divided into 14 samples given continuous enteral nutrition therapy, and 18 samples were given bolus nutrition therapy.

  Evaluation of SOFA values before and after bolus and continuous nutrition on samples, after 3 days, continued length of stay, measured during intensive care of the patient.

  Statistical analysis using SPSS 21.0 for windows, research characteristic in the form of qualitative variable, homogeneity test was done using chi square test.

  The test difference of two averages using the parametric test (T test) if the data of normal or non-parametric test variable (Mann-Whitney / Wilcoxon Signed Rank Test), significant when p = <0.05

  The results obtained results, decreased SOFA score, but no significant difference in SOFA score reduction in the ratio of the two nutrients. The variable lenght of stay of geriatric patients with sepsis with treatment of enteral bolus and continuous nutrition was not found to be a significant difference.

  It was concluded that there was no difference in the decrease in SOFA score and length of hospitalization in sepsis patients given bolus enteral nutrition compared with continuous enteral nutrition. Keywords: Sepsi; Enteral bolus nutrition; continuous enteral nutrition; SOFA score, length of stay

  

ABSTRAK

Latar belakang: Pada pasien geriatri proses bersihan lambung terjadi perlambatan,

  sehingga berakibat tertundanya pengosongan lambung. Nutrisi memainkan peranan penting dalam meurunkan morbiditas dan mortalitas kematian akibat sepsis.

  

Tujuan penelitian: mengetahui penurunan skor SOFA pasien sepsis dengan

  geriatri dan lenght of stay pasien geriatri dengan sepsis yang diberikan terapi nutrisi enteral bolus dan kontinyu.

  

Metode Penelitian: Penelitian uji klinis eksperimental, dengan sampel penelitian

adalah pasien geriatri dengan sepsis yang dirawat di ruang intensif RSUD Dr.

  Moewardi Surakarta mulai tanggal 1 Juni 2017

  • – 31 Mei 2018. Besar sampel adalah 32, terbagi menjadi 14 sample diberikan terapi nutrisi enteral secara kontinyu, dan 18 sample diberikan terapi nutrisi secara bolus. Skor SOFA diukur sebelum pemberian nutrisi enteral dan sesudah 3 hari pemberian nutrisi enteral. Lenght of

  

stay diukur saat perawatan diruang intesif di mulai sampai dengan pasien keluar

  dari ruang intensif tersebut. Analisis statistik menggunakan SPSS 21.For windows, signifikan bila p<0,05.

  

Hasil penelitian: Penurunan skor SOFA pada pasien geriatri dengan sepsis setelah

  diberikan nutrisi enteral bolus didapatkan (6,28±3,04 vs 3,72±2,30; p=0,001). Pada pemberian nutrisi enteral kontinyu juga menurunkan skor SOFA (6,07±1,86 vs 3,50±1,74;p=0,001). Akan tetapi tidak ada perbedaan yang bermakna pada penurunan skor SOFA pada perbandingan pemberian kedua nutrisi tersebut. Pada variabel lenght of stay pasien geriatri dengan sepsis dengan perlakuan pemberian nutrisi enteral bolus dan kontinyu tidak didapatkan perbedaan yang bermakna (7,36±2,10 vs 8,33±2,45; p=0,168)

  

Kesimpulan: tidak terdapat perbedaan penurunan skor SOFA dan lama rawat

  pasien sepsis yang diberikan nutrisi enteral bolus dibandingkan nutrisi enteral kontinyu

  Kata kunci: Sepsi; Nutrisi enteral bolus; nutrisi enteral kontinyu; skor SOFA, lama rawat

  

ABSTRACT

Background: In geriatric patients gastric clearance process become delaying,

  resulting in delayed emptying of the stomach. Nutrition plays an important role in reducing the morbidity and mortality of sepsis deaths.

  

Methode: Experimental clinical trial research, with research sample is geriatric

  patients with sepsis treated in intensive room of Dr. Moewardi Surakarta from 1 June 2017 - 31 May 2018. Tottal sample was 32, divided into 14 samples given continuous enteral nutrition therapy, and 18 samples were given bolus nutritional therapy. SOFA score was measured before enteral feeding and after 3 days of enteral nutrition. Lenght of stay measured during intensive room care at the begin until patient out of the intensive care ward. Statistical analysis using SPSS 21.For windows, significant p <0.05.

  

Result: SOFA score decreased in geriatric patients with sepsis after bolus enteral

  nutrition was obtained (6,28±3,04 vs 3,72±2,30; p=0,001). Also continuous enteral nutrition decreased the SOFA score (6.07 ± 1.86 vs 3.50 ± 1.74, p = 0.001). However, there was no significant difference in SOFA score reduction in the ratio of the two nutrients. In the lenght of stay of geriatric patients with sepsis with treatment of enteral bolus and continuous nutrition there was no significant difference.

  

Keywords: Sepsi; Enteral bolus nutrition; continuous enteral nutrition; SOFA

  score, length of stay

  DAFTAR ISI

  2.2. Skor Acute Physiology and Chronic Health Evaluation (APACHE) 25

  2.4.4. Kontraindikasi Nutrisi Enternal ................................................37

  2.4.3. Indikasi Nutrisi Enternal ...........................................................39

  2.4.2.Persyaratan Nutrisi Enteral ........................................................36

  2.4.1.Pengertian Nutrisi Enteral .........................................................32

  2.4. Nutrisi Enteral pada Pasien Sepsis ....................................................32

  2.3. Perubahan Fisiologis Saluran Pencernaan Pada Geriatri …………...29

  2.1.6. Skor Sequential Organ Failure Assessment (SOFA) ................24

  Halaman Judul .....................................................................................................i Lembar Pengesahan ............................................................................................iii Pernyataan keaslian persyaratan publikasi ..........................................................v Kata pengantar ...................................................................................................vi Ringkasan ...........................................................................................................ix Abstrak ...............................................................................................................xi Daftar Isi..............................................................................................................xiii Daftar Tabel ........................................................................................................xvi Daftar Gambar ....................................................................................................xvii Daftar Singkatan..................................................................................................v

  2.1.5. Gagal Organ Multipel Pada Sepsis ...........................................13

  2.1.4. Patogenesis ...............................................................................7

  2.1.3. Etiologi .....................................................................................6

  2.1.2. Kriteria Diagnosis .....................................................................6

  2.1.1. Definisi Sepsis ..........................................................................6

  2.1. Sepsis ..................................................................................................6

  BAB 1. PENDAHULUAN... ..............................................................................1 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................6

  2.4.5. Metode Pemberian Nutrisi enteral ............................................37

  2.5. Pengaruh Pemberian Nutrisi Enteral Pada Pasien Sepsis ................39

  2.6. Pengaruh Teknik Pemberian Nutrisi Enteral Pada Pasien Sepsis .... 44

  BAB 3. KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS .............................48

  3.1. Kerangka Konseptual..........................................................................48

  3.2. Hipotesis Penelitian ............................................................................51

  BAB 4. MATERI DAN METODE PENELITIAN .............................................53

  4.1. Jenis Penelitian .......................................................................................53

  4.2. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................53

  4.3. Populasi dan Sampel ..............................................................................53

  4.3.1. Populasi ...........................................................................................53

  4.3.2. Pengambilan Sampel .......................................................................53

  4.3.3. Besar Sampel ...................................................................................54

  4.3.4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi ...........................................................55

  4.4. Variabel Penelitian .................................................................................55

  4.4.1. Variabel Bebas .................................................................................55

  4.4.2. Variabel Tergantung ........................................................................55

  4.5. Definifisi Operasional ............................................................................56

  4.5.1. Nutrisi Enteral bolus feeding ...........................................................56

  4.5.2. Nutrisi Enteral Kontinyu .................................................................56

  4.5.3. Skor APACHE II (Acute Physiology and Chronic Health Evaluation) ……………………………………………………....56

  4.5.4. Leght of Stay (=LOS) .......................................................................57

  4.6. Bahan dan Alat penelitian ......................................................................58

  4.6.1. Bahan Penelitian ..............................................................................58

  4.6.2. Alat Penelitian .................................................................................58

  4.7. Rancangan Penelitian ..............................................................................59

  4.8. Analisis Hasil ..........................................................................................60

  4.9. Prosedur Pengumpulan Data ...................................................................61

  4.10. Alur Penelitian ………………………………………………………..62

  BAB 5. HASIL PENELITIAN ...........................................................................63

  5.1. Karakteristik Objek Penelitian ...............................................................63

  5.2. Pengujian Variabel Utama .....................................................................66

  BAB 6. PEMBAHASAN ....................................................................................78

  6.1. Karakteristik subyek penelitian ..........................................................78

  6.2. Penurunan Skor SOFA Pasien Sepsis pada Pemberian Nutrisi Enteral Bolus dan Kontinyu

  79

  6.3. Penurunan Lama Perawatan Pasien Sepsis dengan Pemberian Nutrisi Enteral Bolus dan kontinyu

  81

  6.4. Nilai Kebaruan Penelitian

  82

  6.5. Keterbatasan Penelitian

  83 BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN

  84

  7.1. Kesimpulan

  84

  7.2. Saran

  84 Daftar Pustaka .....................................................................................................85 Lampiran .............................................................................................................100

  

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Jenis organisme dan kultur positif dari pasien dan hubungannya dengan risiko kematian di rumah sakit

  ……………………………....7

Tabel 2.2. Skor SOFA

  ………………………………………………………… 25

Tabel 2.3. Skor APACHE II

  ………………………………………………….. 27

Tabel 2.4. Diet sonde lengkap RSUD Dr.Moewardi Surakarta

  ……………… 39

Tabel 2.5. Indikasi nutrisi enteral

  …………………………………………….. 40

Tabel 4.1. Jadwal Penelitian

  ………………………………………………….. 53 Tabel 4.2.. Skor APACHE II ..............................................................................57

Tabel 4.3. Diet sonde lengkap .............................................................................58Tabel 5.1. Pengujian Homogenitas Variabel Karakteristik pada Kelompok Sampel

  Diet Kontinyu dan Kelompok Sampel Diet Bolus ..............................................65

Tabel 5.2. Perbandingan Skor Sofa pada Kelompok yang Diterapi dengan Diet

  Kontinyu dan kelompok yang Diterapi dengan Diet Bolus pada Kondisi Sebelum Pemberian Terapi Diet ........................................................................................69

Tabel 5.3. Perbandingan Skor Sofa Sebelum dan Sesudah Pemberian Terapi Diet pada Kelompok Yang Diterapi dengan Diet Kontinyu dan Diet Bolus ..............70Tabel 5.4. Perbandingan Skor Sofa pada Kelompok Yang Diterapi dengan Diet

  Kontinyu dan Kelompok Yang Diterapi dengan Diet Bolus pada Kondisi Sesudah Pemberian Terapi Diet ........................................................................................71

Tabel 5.5. Perbandingan Delta-sofa pada Kelompok Terapi Diet Kontinyu dan

  Kelompok Terapi Diet Bolus

  73

  

DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN

Gambar 2.1. Proses intraseluler pada sistem pertahanan alamiah ...........................9Gambar 2.2. Imunopatogenesis sepsis ...................................................................11Gambar 2.3. Respon Host pada kondisi Sepsis ………………………………….. 13Gambar 2.4. Gut Hypothesis .................................................................................18Gambar 2.5. Gagal organ pada sepsis dan disfungsi endotelium vaskular dan mitokondria

  ……………………………………………………….. 20

Gambar 2.6. Kerangka teori sepsis, hipoperfusi splanknik, dan gagal organ multipel ..........................................................................................................28Gambar 2.7. Gambar skematik sekuen asam amino procalcitonin .........................29Gambar 2.8. Efek penuaan fisiologis pada saluran pencernaan …………………. 31 Gambar 2. 9. Hipotesa mekanisme peranan CCK pada kondisi respon inflamasi sitemik

  

………………………………………………………………. 34

Gambar 2.10. Kolesistokinin dilepaskan oleh sel enteroendokrin spesifik yang saat makanan masuk ke dalam duodenum ………………………………. 35Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian .............................................................51Gambar 4.1. Alur Penelitian .................................................................................62Gambar 5.1. Perbandingan Skor Sofa Sebelum dan Sesudah Pemberian Terapi Diet

  dengan Diet Kontinyu dan Diet Bolus

  72

DAFTAR SINGKATAN

  α7-nAch

  :

  α7-nicotinic achetylcolin Ala : Alanine ALI : acute lung injury APACHE : Acute Physiology and Chronic Health Evaluation APC : Antigen Presenting Cell ARDS : acute respiratory distress syndrome B cell : Sel Beta C3a : proteins yang terbentuk dari cleavage of complement component

  3 C5a : proteins yang terbentuk dari cleavage of complement component 5a

  C7a : proteins yang terbentuk dari cleavage of complement component 7a

  CARS : compensatory anti inflammatory syndrom CCK-1 : Cholecystokinin -1 CCK-2 : Cholecystokinin -2 CD11b : cluster of differentiation 11b, kode genetik CD14 : CD18 : CLRs : C-type lectin receptors CO2 : Carbon dioksida COX2 : cyclooxygenase-2, CRH : corticotrophin releasing hormone CSF : Colony Stimullating Factors CUP : Charles University of Prague DAMPs : damage-associated molecular patterns DKA : Diabetic Ketoasidosis EISCM The European Society of Intensive Care Medicine EN : Enteral Nutrition FFA : Free Fatty Acid GALT : Gut Associated Lymphoid Tissue GD : Glukosa Darah GIP : gastric inhibitory peptide GLP-1 : glucose-like peptide-1 Glu : glutamine GLUT : Glucose transporter type

  GM-CFS : GM-Colony Stimullating Factors HDL : high-density lipoprotein HEC : hyperinsulinemic ecuglycemic clamp HLA-DR : Human Leukocyte Antigen - antigen D Related HMGB-1 : high-mobility group protein 1 HPA : Hipothalamic-pituitary-adrenal HR : Heart Rate HSP : heat shock factor/Heat shock protein

  IL-1  : Interleukin-1 

  IV : Intravena IκB

  IRS : insulin receptor substrate

  IR-B : Insulin receptor-B subunit

  IR-A : Insulin receptor-A subunit

  IR : Insulin receptor

  IL-8 : Interleukin-8 iNOS : Inducible nitric oxide synthase Ins : Insulin

  IL-6 : Interleukin-6

  IL-13 : Interleukin-13

  ICAM : intercelullar cell adhesion molecule

  IL-10 : Interleukin-10

  IL-1 : Interleukin-1

  IKK : inhibitor κB kinase

  IHT : Insulin Harian Total

  Interferon γ-1β

  IFNγ-1β :

  ICU : Intensive Care Unit

  : inhibitor κB JNK : Jun N-terminal Kinase KAD : Ketoasidosis Diabetikum LBP : lipopolysaccharide binding protein LC/NE : locus ceruleus norepinephrine system LDL : low-densitiy lipoprotein LOS : Leght of Stay LPS : lipopolysaccharide MARS : mixed antagonis respon syndrome MHC II : major histocompatibility complex class II MODS : Multiple Organ Disfunction MOF : multiple organ failure m-RNA : messenger RNA MUG : Medinische Universitast Graz MyD88 : Myeloid differentiation primary response gene 88 NADP : Nicotinamide adenine dinucleotide phosphate NETs : neutrophil extracellular traps NF-KB : nuclear factor kappa B.

  NICE SUGAR :

  Normoglycemia in Intensive Care Evaluation and Surviving Using Glucose Algorithm Regulation

  NLRs : nucleotide-binding oligomerization domain

  • –like receptors NO : nitric oxide N-ProCt : Amino-terminal Procalcitonin Cleavage Peptide PAI-1 : Plasminogen Activators Inhibitors-1 PAMPs : Pathogen-accociated molecular pattern PGE2 : Prostaglandin E2 PI3K : phosphoinositol system

  PICC : Peripherally inserted central catheter

  PKC : protein kinase C PN : Parenteral Nutrition POC : Point of Care PRRs : pattern recognition receptors PVN : paraventricular nucleus RBH : Royal Brompton Hospital London RCT : Randomized Control Trials ROS : Reactive oxygen species S6K1 : S6 kinase 1 SAPS : Simplified Acute Physiology Score Sepsis-3

  : the Third International Consensus Definitions for Sepsis and Septic Shock

  SES Sel endotel sinusoidal SH2 : Src homology 2 SIRS : systemic inflammatory response syndrome SK : Sub kutan SK : sel Kupffer SOCS : suppressors of cytokine signaling SOFA : Sequential Organ Failure Assessment TCR : T-cell receptor TGF β

  : Transforming growth factor beta TH : T Helper TLR2 : Toll-like receptor-2 TLR4 : Toll-like receptor-4 TLRs : Toll-like receptor TNF-

  α : Tumor Necrosis Factors-

  α TPN : Total Parenteral Nutrition UPMC : University of Pitssburg Medical Center

  VCAM : vascular cell adhesion molecule

Dokumen yang terkait

TERDAPAT PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI PADA PASIEN POST OPERASI DENGAN ANESTESI UMUM DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

0 3 9

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR SELF CARE TERHADAP STATUS NUTRISI PADA PASIEN HEMODIALISA DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

0 1 7

PENGARUH TERAPI SENAM AEROBIC LOW IMPACT TERHADAP SKOR AGRESSION SELF-CONTROL PADA PASIEN DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN DI RUANG SAKURA RSUD BANYUMAS

0 0 11

HUBUNGAN PEMBERIAN KIE DENGAN PENGETAHUAN NUTRISI MASA NIFAS DI PUSKESMAS KEDUNGDUNG SAMPANG

0 0 8

HUBUNGAN LAMA RAWAT INAP DENGAN STATUS NUTRISI PADA PASIEN YANG DIRAWAT DI RUANG ICU RS PANTI WALUYA MALANG

0 0 10

PERTUMBUHAN SELADA DALAM HIDROPONIK SUBSTRAT DENGAN PERBEDAAN UKURAN SERAT AREN DAN NUTRISI - UNS Institutional Repository

0 0 13

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RESISTENSI ACINETOBACTER BAUMANNII TERHADAP ANTIBIOTIK CARBAPENEM PADA PASIEN DENGAN HEALTHCARE ASSOCIATED INFECTION (HCAI) DI RUMAH SAKIT DR.MOEWARDI SURAKARTA - UNS Institutional Repository

0 0 14

PERBEDAAN KADAR INSULIN-LIKE GROWTH FACTOR 1 (IGF-1) PADA WHARTON JELLY TALI PUSAT DENGAN PLASENTA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR.MOEWARDI SURAKARTA - UNS Institutional Repository

0 1 63

STUDI PENGGUNAAN OBAT DAN KARAKTERISTIK PASIEN KANKER SERVIKS DI INSTALASI RAWAT JALAN RSUD DR.MOEWARDI SURAKARTA - UNS Institutional Repository

0 0 16

PENGARUH PEMBERIAN QUERCETIN TERHADAP KADAR IL-8, NILAI %VEP1, DAN SKOR CAT PENDERITA PPOK STABIL - UNS Institutional Repository

0 0 20