BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Profil SMK N 1 Metro - Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam Dan Motivasi Belajar Pesera Didik Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam DI KELAS X SMK NEGERI METRO - Raden Intan Repository

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Profil SMK N 1 Metro

  1. sejarah singkat berdirinya SMK N 1 Metro SMK Negeri 1 Metro berlokasi di jalan kemiri 15A Iring Mulyo

  Kecamatan Metro Timur Kota Metro. Dengan batas-batas: utara berbatasan dengan tanah perumahan penduduk, sebelah selatan berbatasan dengan jalan kemiri, sebelah barat berbatasan dengan SMK Negeri 3 Metro.

  Sejarah singkat berdirinya SMK Negeri 1 Metro, semula diberi nama SMEA Persiapan, dan mulai didirikan tanggal 1 Agustus 1965, didukung oleh Panitia SMEA Negeri 1 Metro. Pembentukan Panitia SMEA Negeri 1 Metro tersebut dimulai tanggal 1 Januari 1965 dilindungi oleh catur tunggal yang terdiri dari:

  1. Bupati Kepala Lampung Tengah

  2. Kepala Pengendali Negeri Lampung Tengah

  3. Komando Resort Kepolisian 611 Lampung Tengah

  4. Komandan Kodim 0411 Lampung Tengah Siswa mulai belajar pada tanggal 1 Agustus 1965 dan tempat belajarnya

  SMEP Negeri Metro, yang sekarang menjadi SMPN 3 Metro. Kemudian SMEA Persiapan tersebut diresmikan menjadi SMEA Negeri 1 Metro pada tanggal 1 Agustus 1965 oleh Kantor Ditjen Diknas dan Menengah Provinsi Lampung, Bapak Ismangun (Alm). Pada tahun 1970 tempat belajar pindah ke SMEA Negeri 1 Metro yang berlokasi di Jalan Kemiri 15A Metro Lampung Tengah dan sekolah tersebut dalam keadaan belum selesai jadi bangunan gedungnya.

  Adapun tanah untuk bangunan tersebut diberi oleh pihak Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Lampung Tengah pada akhir 1967 dan dibangun oleh Pemerintah Pusat, dengan biaya sebesar Rp. 139.000.000,00 (Seratus tiga puluh sembilan juta rupiah). Sedangkan pemborongannya oleh CV. Rumpun dengan Direktur Bapak Zen Datu, yang informasi serah terima secara administrasi pada tahun 1973 dengan Kantor Daerah Ditjen Provinsi Lampung

  Kepala Sekolah sejak SMEA Persiapan sampai sekarang ini mengalami beberapa pergantian, yaitu antara lain:

1. A. Mashuri DM, BA (Kepala Sekolah SMEA Persiapan Periode 1965-

  1966) 2. TMD Nasution (Kepala Sekolah SMEA Negeri Periode 1966-1968) 3.

  Drs. Soegiyanto (Kepala Sekolah SMEA Negeri Periode 1968-1975) 4. Dudun Abdullah (Alm) (Kepala SMEA Negeri Metro Periode 1975-

  1983) 5. Drs. Basri DJ (Kepala SMEA Negeri Metro Periode 1983-1990) 6. Drs. Djoko Sampurno (Alm) (Kepala SMEA Negeri Metro Periode

  1990-1995) 7. Drs. Mashuri DM, BA (Kepala SMEA Negeri Metro Periode 1995-

  1996) 8. Drs. Rosyidi Zahari (Kepala SMK Negeri Metro Periode 1999-2002) 9.

  Drs. Sudjadi Margono (Kepala SMK Negeri Metro Periode 2002- 2003) 10. Drs. Hj. Asnayus (Kepala SMK Negeri Metro Periode 2003-2005) 11. Hj. Djumijati, S.Pd (Kepala SMK Negeri 1 Metro Periode 2005 sd.

  2013) 12. Dra. Dwi Widyaningsih (Kepala SMK N 1 Metro2014- sekarang)

2. Identitas Sekolah Menengah Kejuruan 1 Kota Metro

  1. : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nama Sekolah

  Negeri 1 Metro 2. : 10807612

  NPSN 3. : 401126104001

  NSS 4. Alamat b. : Iringmulyo Kelurahan

  c. : Metro Timur Kecamatan

  d. : Metro Kabupaten/kota

  e. : Lampung Provinsi

  f. : (0725) 41295 - 42774 Telepon

  g. : (0725) 41295 Fax

  h. : smk1metro@yahoo.co.id E-mail

  5. : 17.020 Luas Lahan Sekolah

  6. : 10.183 Luas Bangunan Sekolah

  7. : 33 Jumlah Ruang Kelas 8.

  Jumlah Ruang Administrasi/Kantor a.

  : 1 Ruang Kepala Sekolah b.

  : 1 Ruang Wakil Kepala Sekolah c.

  : 2 Ruang Guru A d.

  : 2 Ruang Guru B e.

  : 1 Ruang Pelayanan Adm A f.

  : 1 Ruang Pelayanan Adm B g.

  : 1 Ruang Kepala TU h.

  Ruang Unit Produksi/Business Center : 1 i.

  : 1 Ruang Praktik Akuntansi j.

  Ruang Praktik Administrasi Perkantoran : 1 k.

  : 1 Ruang Praktik Penjualan l.

  : 1 Ruang Praktik Perhotelan m.

  : 1 Ruang Praktik Jasa Boga n.

  : 1 Ruang Praktik mesin Bisnis o.

  : 2 Ruang Lab Komputer p.

  : 1 Ruang Lab Bahasa q.

  : 1 Ruang Praktik Mengetik r.

  : 1 Ruang Koperasi s.

  : 1 Ruang UKS u.

  : 1 Ruang Ibadah v.

  : 1 Raung BP/BK w.

  : 5 Ruang Kantin x.

  : 1 Ruang Serba Guna / Aula y.

  : 1 Ruang Kantin Sekolah z.

  : 18 Ruang Toilet aa.

  : 1 Ruang Gudang bb.

  : 2 Ruang Penjaga Sekolah cc.

  : 1 Ruang Dapur dd.

  : 4 Kamar Mandi/WC Guru ee.

  : 12 Kamar Mandi/WC Murid ff.

  : 1 Gudang gg.

  : 1 Rumah Penjaga Sekolah hh.

  : 1 Bank Sampah

  9. : 1019 orang Jumlah Murid 10.

  Jumlah Guru PNS : 78 Non PNS : 14

VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH

  1. Visi Dalam melaksanakan kegiatannya, SMK Negeri 1 Metro senantiasa berpandangan jauh kedepan dengan berpegang pada visi sekolah yaitu: “Menjadi Sekolah yang Unggul, berkarak termulia dan berwawasan Lingkungan”

  2. Misi Sekolah Agar visi tersebut dapat dilaksanakan perlu adanya misi sekolah yaitu:

  1. Menyelenggarakan manajemen dan administrasi sekolah secara profesional, akuntabel, dan demokratis dengan menerapkan teknologi yang sesuai berdasarkan prinsip prinsip manajemen berbasis sekolah.

  2. Menyelenggarakan proses pembelajaran dan layanan bimbingan konseling secara profesional ,bermutu dan bertanggungjawab, sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan teknologi terkini.

  3. Menyusun dan mengembangkan kurikulum sekolah secara periodic dengan mengintegrasikan nilai nilai karakter mulia, pelestarian lingkungan hidup, pengembangan teknologi, serta kebutuhan dan potensi daerah dengan melibatkan seluruh stakeholder.

  4. Mengintegrasikan nilai nilai budi pekerti luhur dan karakter mulia dalam kurikulum dan kehidupan sehari hari.

  5. Mengintegrasikan pengetahuan dan teknik pelestarian lingkungan hidup dalam kurikulum dan kehidupan sehari hari untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bebas polusi udara, polusi suara dan polusi bau sehingga memberikan kenyamanan dalam penyelenggaraan proses pendidikan.

  6. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler, pengembangan diri, serta aktivitas non akademis lainnya dan memfasilitasi dengan sarana yang memadai dan pelatih yang kompeten.

  7. Melibatkan dunia usaha, dunia industri, institusi pasangan dan masyarakat dalam proses pendidikan dan pelatihan sesuai dengan prinsip prinsip pendidikan system ganda.

  8. Melaksanakan proses pendidikan dengan mengedepankan kedisiplinan, ketertiban dan tanggungjawab dari semua pihak dalam proses pendidikan dengan berdasarkan pedoman akademik yang telah ditentukan.

  9. Melestarikan, melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara optimal

  10. Mengutamakan pemanfaatan daurulang dengan cara 3R (Reuse, Reduse, Recycle)

  3. Tujuan Sekolah

  SMK Negeri I Metro dalam melaksanakan proses pendidikan dan Pelatihan terhadap peserta didik adalah menjadi sekolah yang bermutu unggul, senantiasa dalam lingkungan yang bersih, rapi, sehat, harmonis, saling menghormati, dan disiplin menuju sekolah yang maju serta lulusannya mampu berkiprah di dunia kerja dan hidup sukses di masyarakat.

  4. Sasaran

  1. Terwujudnya Manajemen Sekolah yang terstandar

  2. Program Studi Keahlian Tata Niaga Kompetensi Pemasaran sebagai program studi keahlian yang berpotensi berstandar nasional

  3. Terselenggaranya Uji Kompetensi sesuai dengan Standar Kompetensi Nasional (SKN)

  4. 40% siswa mendapatkan nilai matematika 6,0, dan bahasa inggris minimal 7,0 5. 3 orang guru produktif setiap program keahlian memiliki sertifikat kompetensi industry 6. 50% guru yang mengajar sesuai kurikulum 2004 menggunakan bahan ajar (modul) 7. 50% siswa memanfaatkan moduli nteraktif melalui internet

  8. Siswa kompetensi keahlian Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Pemasaran, Akomodasi Perhotelan, Jasa Boga menjuarai Promosi Kompetensi Siswa Tingkat Propinsi dan Tingkat Nasional

  9. Ruang dan peralatan praktik memenuhi standar pelayanan minimal

  10. Siswa mampu meraih kejuaraan dalam kegiatan kepramukaan, kerohanian, dan olah raga di tingkat Provinsi.

  11. Menerapkan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)

  12. Terwujudnya peningkatan kompetensi keahlian masyarakat dalam rangka pemberdayaan potensi daerah.

  13. Terwujudnya kegiatan Business Centre dan Unit Produksi sekolah sebagai sarana pelatihan siswa dan pengembangan nilai-nilai industri

  SMK Negeri 1 Metro memiliki 4 (empat) Program Studi Keahlian dan 5 (lima) Kompetensi Keahlian, yaitu:

  1. Program Studi Keahlian Keuangan dengan Kompetensi Keahlian Akuntansi

  2. Program Studi Tata Niaga dengan Kompetensi Keahlian Pemasaran

  3. Program Studi Administrasi dengan Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran

  4. Program Studi Pariwisata dengan Kompetensi Keahlian:

  a. Akomodasi Perhotelan

  b. JasaBoga

TENAGA KEPENDIDIKAN

  Kepegawai Pendidikan Usia Kelamin Kebutuhan an Jenis Tugas

  Total No Tenaga Non D

  35 Pegawai S1/ < > Kependidikan i - - Pns Slta S2 L P Ideal Kurang

  D4

  35

  50 Pns p

  50 Kepala Tata

  1

  1

  1

  1 1 1 1 Usaha Tenaga Teknis

  2

  3

  3

  2

  1

  1 2 1 2 3 Keuangan Tenaga

  3

  3

  3

  2

  1

  2 1 3 3 Perpustakaan Tenaga

  4 Laboratorium Tenaga Teknis

  5

  1

  1

  1

  1

  1

  3

  2 Praktik Kejuruan Pesuruh/Penjaga

  6

  2

  1

  1

  2

  1

  1

  2

  2 Sekolah Tenaga

7 Administrasi

  Lainnya

  10

  8

  2 6 2 2

  2

  6 2 4 6 12

  2 TOTAL TENAGA PENDIDIK Kepegawai Pendidikan Usia Kelamin Kebutuhan an

  Jenis Total No TugasTenaga D

  35 Pegawai Non S1/ < > Kurang Kependidikan Pns Slta -

  I S2 L P Ideal

pns D4

35 50 / lebih P

  50

  1 Normatif Pendidikan Agama

  • Islam

  5

  5

  5

  1

  2 2 3 2 3

  2

  • Katolik

  1

  1

  1

  1

  • Kristen

  1

  1

  2

  1

  • Hindu

  1

  1

  1

  1

  • Budha

  1

  1

  1

  1 Bahasa Indonesia

  4

  2

  2

  4

  2 2 1 3 3

  1 Pendidikan Kewarganegaraan dan Sejarah

  6

  4 2 1 5

  3

  2 1 1 1 3

  3 Pendidikan Jasmani &

  4

  3 1 1 3

  2

  1 1 3 1 3

  1 Kesehatan

  2

  2

  2

  2

  2

  2 Seni dan Budaya

  4

  2

  2

  4

  1

  2 1 2 2 3

  1 BP / BK Muatan Lokal 2 -2 (Bhs. Mandarin)

  2 Adaptif

  6

  4

  2

  6

  4 2 2 4 4

  2 Matematika

  5

  5

  5

  1

  3 2 2 3 7 -2 Bahasa Inggris

  3

  3

  3

  1

  1 1 2 1 3 KKPI

  IPA

  5

  3

  2

  5

  4 1 5 3

  2 IPS / Ekonomi

  3

  2

  1

  3

  2 1 2 1 3

  4

  4

  4

  1

  2 1 2 2 3

  1 Kewirausahaan

3 Produktif

  Produkrif a Akuntansi

  6

  6

  6

  2

  2 2 1 5 6 Produkti Administrasi b Perkantoran

  6

  5

  1

  6

  1

  2 3 2 4 5

  1 Produktif c Penjualan

  9

  9

  9

  1

  4 4 3 6 8

  1 Produktif d Perhotelan

  3

  3

  3 3 3 4 -1 e Tata Boga

  4

  3

  1

  4

  1 3 4 3

  1

  2

  4 TOTAL

  83

  67 16 4 80 27 35 18 8 7 72

  11 Berdasarkan tabel diatas jelas bahwa secara keseluruhan tenaga pendidik

  di SMK N 1 Metro sudah memilki kualifikasi pendidikan yang sesuai untuk mengajar pada jenjang pendidikan menengah atas yaitu strata satu (S1).

Tabel 4.1 Data siswa kelas X SMK N 1 Metro

  no Jurusan Jml Jmlh siswa/kelas Total kelas

  1

  2

  3

  1 Akutansi

  3

  30

  30

  30

  90

  2 Pemasaran

  3

  28

  30

  29

  87

  3 Administrasi kantor (AK)

  2

  30

  30

  60

  4 Akomodasi Perhotelan (AP)

  2

  28

  29

  57

  5 Jasa Boga

  2

  28

  28

  56 Total 12 146 147 59 350 Sumber ; daftar peserta didik kelas x smk n 1 Metro.

  Oleh karena jumlah populasi kurang dari 100 responden maka penelitian ini menggunakan penelitian populasi yaitu semua yang terdapat dalam populasi dijadikan responden.

  Berdasarkan ketentuan diatas, penulis menetapkan 10% ( sepuluh persen). Jumlah sampel dari 35 peserta didik di kelas X. Dari jumlah tersebut diharapkan dapat menghasilkan data primer dalam rangka pengolahan dan analisa data.

  Sehingga hasilnya dapat dijadikan fakta yang berfungsi untuk menguji kebenaran hipotesis yang telah di ajukan.

B. Hasil Pengujian Instrumen Penelitian 1. Hasil Uji Validitas Instrumen

  Responden uji coba dalam penelitian ini sebanyak 35 orang peserta didik kelas X (sepuluh) di SMK N 1 Metro, sehingga harga df dapat diketahui dengan mengunakan rumus:

  df = N - nr Keterangan:

  df : degrees of freedom N : Number of Cases nr : Banyaknya variabel yang kita korelasikan, karena variabel yang dikorelasikan hanya 2 buah maka nr= 2

  Jadi, df = N-nr =35- 2 =33 . Dengan diperolehnya df maka besarnya “r”

  1 yang tercantum dalam tabel nilai “r’ Product Moment pada taraf 5% yaitu 0,344.

  1 Berikut hasil uji validitas instrumen penelitian kompetensi profesional guru PAI dan motivasi belajar peserta didik melalui aplikasi program SPSS :

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Kompetensi Profesional Guru PAI

  

No. Soal r hitung r table Keterangan

  Soal 1 0,506 0,344 Valid Soal 2 0,290 0,344 Tidak Valid Soal 3 0,360 0,344 Valid Soal 4 0,511 0,344 Valid Soal 5 0,435 0,344 Valid Soal 6 0,394 0,344 Valid Soal 7 0,648 0,344 Valid Soal 8 0,521 0,344 Valid Soal 9 0,521 0,344 Valid Soal 10 0,470 0,344 Valid Soal 11 0,577 0,344 Valid Soal 12 0,543 0,344 Valid Soal 13 0,448 0,344 Valid Soal 14 0,539 0,344 Valid Soal 15 0,397 0,344 Valid Soal 16 0,467 0,344 Valid Soal 17 0,307 0,344 Tidak Valid Soal 18 0,408 0,344 Valid Soal 19 0,263 0,344 Tidak Valid Soal 20 0,319 0,344 Tidak Valid Soal 21 0,401 0,344 Valid Soal 22 0,270 0,344 Tidak Valid Soal 23 0,521 0,344 Valid

  Soal 25 0,354 0,344 Valid Data pada tabel di atas, diketahui bahwa dari 25 soal dalam instrumen penelitian tentang kompetensi profesonal guru PAI dari hasil uji validitas ternyata ada 5 soal yang tidak valid dikarenakan nilai “r” hitung lebih kecil dari nilai “r” tabel (0,344), yaitu soal nomor 2, 17, 19, 20 dan 22. Dengan demikian dari hasil uji validitas tersebut maka hanya 20 soal instrumen kompetensi profesional guru PAI saja yang dapat digunakan sebagai alat pengumpul data untuk mengetahui kompetensi profesional guru PAI di SMK N 1 Metro.

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Motivasi Belajar Peserta Didik

  No Soal r hitung r table Keterangan

  Soal 1 0,406 0,344 Valid Soal 2 0,392 0,344 Valid Soal 3 0,424 0,344 Valid Soal 4 0,292 0,344 Tidak Valid Soal 5 0,084 0,344 Tidak Valid Soal 6 0,381 0,344 Valid Soal 7 0,039 0,344 Tidak Valid Soal 8 0,390 0,344 Valid Soal 9 0,158 0,344 Tidak Valid Soal 10 0,398 0,344 Valid Soal 11 0,443 0,344 Valid Soal 12 0,445 0,344 Valid Soal 13 0,361 0,344 Valid Soal 14 0,487 0,344 Valid Soal 15 0,520 0,344 Valid

  Soal 16 0,367 0,344 Valid Soal 17 0,532 0,344 Valid Soal 18 0,585 0,344 Valid Soal 19 0,372 0,344 Valid Soal 20 0,130 0,344 Tidak Valid Soal 21 0,355 0,344 Valid Soal 22 0,359 0,344 Valid Soal 23 0,447 0,344 Valid Soal 24 0,351 0,344 Valid Soal 25 0,357 0,344 Valid

  Data pada tabel di atas, diketahui bahwa dari 25 soal dalam instrumen penelitian tentang motivasi belajar peserta didik dari hasil uji validitas ternyata ada 5 soal yang tidak valid dikarenakan nilai “r” hitung lebih kecil dari nilai “r” tabel (0,344), yaitu soal nomor 4, 5, 7, 9, dan 20 . Dengan demikian dari hasil uji validitas yang terpakai 20 soal instrumen tentang motivasi belajar peserta didik yang dapat digunakan sebagai alat pengumpul data untuk mengetahui motivasi belajar peserta didik di SMK N 1 Metro 2.

   Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

  Berikut hasil uji reliabilitas instrumen penelitian kompetensi profesional guru PAI dan motivasi belajar peserta didik melalui aplikasi program SPSS:

Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

  Instrumen Penelitian r r Keterangan table hitung

  Kompetensi Profesional Guru 1,023 Reliabel 0,344

  PAI Motivasi Belajar Peserta Didik 1,023 Reliabel

  Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas pada tabel di atas diketahui bahwa nilai “r” hitung instrumen penelitian kompetensi profesional guru PAI dan motivasi belajar peserta didik lebih besar dari nilai

  “r” tabel. Artinya seluruh instrumen penelitian reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data untuk mengetahui kompetensi profesional guru PAI dan motivasi belajar peserta didik di SMK N 1 Metro.

  C. Gambaran Variabel Penelitian

  Variabel-variabel bebas dan terikat diatas, dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut:

Tabel 4.5 Variabel Independent/ variabel bebas No Variabel bebas Indikator

  1 Kompetensi guru profesional Menguasai keilmuan sesuai bidang,

  Mengelola program belajar mengajar, Mengelola kelas, Menggunakan media/sumber dan teknologi, Menguasai keilmuan sesuai bidang,

  2 Motivasi belajar siswa Adanya hasrat dan keinginan

  berhasil Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar Adanya harapan dan cita-cita masa depan Adanya penghargaan dalam belajar Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seseorang peserta didik dapat belajar dengan baik.

Tabel 4.6 Variabel Dependent/ variabel terikat

  No Variabael terikat Indikator

  Hasil belajar siswa 1)

1 Skor 100 – 70 dikategorikan

  hasil belajar PAI peserta didik tuntas 2)

  Skor 69 – 0 dikategorikan hasil belajar PAI peserta didik belum tuntas 1.

   Variabel Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam (PAI)

  Data yang dikumpulkan untuk mengetahui kompetensi profesional guru Pendidikan Agama Islam (PAI) diperoleh melalui penyebaran kuesioner sebanyak 20 item soal yang diberikan kepada 50 orang peserta didik kelas X di SMK N 1 Metro. Hasil penyebaran kuesioner tersebut kemudian dianalisis untuk mengetahui nilai yang diperoleh responden yang tertinggi dan terendah, nilai rata-rata, nilai tengah, dan nilai yang sering muncul. Adapun hasil analisis data skor responden penelitian tentang kompetensi profesional guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMK N 1 Metro, dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.7 Deskripsi Data Kompetensi Profesional Guru PAI

  Responden

  50 Rata-Rata 65,6 Nilai Tengah

  65 Nilai yang Sering Muncul

  73 Nilai Terendah

  49 Nilai Tertinggi

  77 Jumlah 3280 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai rata-rata yang diperoleh responden penelitian yang menjawab kuesioner penelitian tentang kompetensi profesional guru Pendidikan Agama Islam (PAI) sebesar 65,6. Nilai tertinggi yang diperoleh responden 77 dan nilai yang terendah yaitu 49. Adapun distribusi frekuensi data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner tentang kompetensi profesional guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMK N 1 Metro, dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Data Kompetensi Profesional Guru PAI

  Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

  Valid 49,00 1 ,7 2,0 2,0 52,00 1 ,7 2,0 4,0 54,00 1 ,7 2,0 6,0 55,00 1 ,7 2,0 8,0 56,00 1 ,7 2,0 10,0 57,00 1 ,7 2,0 12,0 58,00 1 ,7 2,0 14,0 59,00 1 ,7 2,0 16,0 60,00 1 ,7 2,0 18,0 61,00 4 2,6 8,0 26,0 62,00 4 2,6 8,0 34,0 63,00 4 2,6 8,0 42,0 64,00 2 1,3 4,0 46,0 65,00 3 2,0 6,0 52,0 66,00 2 1,3 4,0 56,0 67,00 2 1,3 4,0 60,0

  68,00 1 ,7 2,0 62,0 69,00 3 2,0 6,0 68,0 70,00 1 ,7 2,0 70,0 71,00 1 ,7 2,0 72,0 72,00 2 1,3 4,0 76,0 73,00 7 4,6 14,0 90,0 74,00 3 2,0 6,0 96,0 77,00 2 1,3 4,0 100,0 Total 50 32,7 100,0

  Total 153 100,0 Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa kompetensi profesional guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMK N 1 Metro sebagian besar berada pada skor 73 yaitu sebesar 14 %.

  Kemudian untuk mengetahui tingkat capaian responden terhadap masing- masing variabel berdasarkan kuesioner yang disebarkan digunakan rumus: % 100

  Re 

   

      ntertinggi skorjawaba butir den spon Skor

  Kriteria yang digunakan adalah yang dikemukakan Nana Sudjana untuk menginterpretasikan skor yang dicapai tiap variabel dengan kategori sebagai berikut:

  90

  • – 100% : Sangat baik

  80

  • – 89% : Baik

  60

  • – 79% : Cukup

  50

  • – 49% : Tidak baik

  Dengan demikian dari rumusan di atas diperoleh persentase pencapaian responden penelitian tentang kompetensi profesional guru PAI di SMK N 1 Metro sebesar 81,9%. Berdasarkan pengkategorian di atas dapat diinterpretasikan bahwa kompetensi profesional guru PAI di SMK N 1 Metro dikategorikan baik.

2. Variabel Motivasi Belajar Peserta Didik

  Data yang dikumpulkan mengenai motivasi belajar peserta didik di SMK N 1 Metro diperoleh melalui penyebaran kuesioner sebanyak 20 item soal yang diberikan kepada 50 orang peserta didik. Hasil penyebaran kuesioner tersebut kemudian dianalisis untuk mengetahui nilai diperoleh responden yang tertinggi dan terendah, nilai rata-rata, nilai tengah, dan nilai yang sering muncul. Berikut hasil analisis data skor responden penelitian tentang motivasi belajar peserta didik di SMK N 1 Metro:

Tabel 4.9 Deskripsi Data Motivasi Belajar Peserta Didik

  Responden 168

  Rata-Rata 118,5

  Nilai Tengah 118 Nilai yang Sering Muncul 120 Nilai Terendah 110 Nilai Tertinggi 129

  Jumlah

  19902 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai rata-rata yang diperoleh responden penelitian yang menjawab kuesioner penelitian tentang motivasi belajar peserta didik di SMK N 1 Metro sebesar 118,5. Nilai tertinggi yang diperoleh responden 129 dan nilai yang terendah yaitu 110. Berikut distribusi frekuensi data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner tentang motivasi belajar peserta didik di SMK N 1 Metro:

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Data Motivasi Belajar Peserta Didik

  Frequency Percent Valid Percent

  Cumulative Percent

  Valid 110 1 ,6 ,6 ,6 111 5 3,0 3,0 3,6 112 4 2,4 2,4 6,0 113 4 2,4 2,4 8,3 114 14 8,3 8,3 16,7 115 14 8,3 8,3 25,0 116 12 7,1 7,1 32,1 117 16 9,5 9,5 41,7 118 15 8,9 8,9 50,6 119 13 7,7 7,7 58,3 120 21 12,5 12,5 70,8 121 14 8,3 8,3 79,2 122 11 6,5 6,5 85,7 123 8 4,8 4,8 90,5 124 4 2,4 2,4 92,9 125 4 2,4 2,4 95,2

  127 3 1,8 1,8 99,4 129 1 ,6 ,6 100,0 Total 167 100,0 100,0

  Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa motivasi belajar peserta didik di SMK N 1 Metro sebagian besar berada pada nilai 120 yaitu sebesar 12,5%. Dapat dipahami bahwa skor responden penelitian tentang motivasi belajar peserta didik di SMK N 1 Metro yang paling banyak pada skor 120, dengan nilai rata-rata skor keseluruhan responden adalah 118,5.

  Kemudian untuk mengetahui tingkat capaian responden terhadap masing- masing variabel berdasarkan uesioner yang disebarkan digunakan rumus:

  Skor

   100 % Re spon denbutirskorjawaba ntertinggi

    

  Kriteria yang digunakan adalah yang dikemukakan Nana Sudjana untuk menginterpretasikan skor yang dicapai tiap variabel dengan katagori sebagai berikut:

  90

  • – 100% : Sangat baik

  80

  • – 89% : Baik

  60

  • – 79% : Cukup

  50

  • – 59% : Kurang baik
  • – 49% : Tidak baik

  Dengan demikian dari rumusan di atas diperoleh persentase pencapaian responden penelitian tentang motivasi belajar peserta didik di SMK N 1 Metro sebesar 78,9%. Berdasarkan pengkategorian di atas dapat diinterpretasikan bahwa motivasi belajar peserta didik di SMK N 1 Metrodikategorikan cukup baik.

3. Variabel Hasil Belajar Peserta Didik

  Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI di SMK N 1 Metro, diambil dari nilai hasil ulangan semester Ganjil. Berikut deskripsi hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro tersebut:

Tabel 4.11 Deskripsi Data Hasil Belajar Peserta Didik

  Responden 168

  Rata-Rata 3,62

  Nilai Tengah 3,63

  Nilai yang Sering Muncul 3,64 Nilai Terendah

  3,22 Nilai Tertinggi

  3,95 Jumlah

  608,19 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro sebesar 3,62. Nilai tertinggi yang diperoleh responden 3,95 dan nilai yang terendah yaitu 3,22. Berikut distribusi frekuensi hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro:

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Peserta Didik Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 3,22 1 ,6 ,6 ,6 3,26 1 ,6 ,6 1,2 3,27 1 ,6 ,6 1,8 3,29 1 ,6 ,6 2,4 3,32 2 1,2 1,2 3,6 3,38 1 ,6 ,6 4,2 3,39 4 2,4 2,4 6,5 3,40 1 ,6 ,6 7,1 3,43 1 ,6 ,6 7,7 3,45 5 3,0 3,0 10,7 3,47 4 2,4 2,4 13,1 3,48 1 ,6 ,6 13,7 3,50 14 8,3 8,3 22,0 3,51 1 ,6 ,6 22,6 3,52 8 4,8 4,8 27,4 3,53 2 1,2 1,2 28,6 3,54 3 1,8 1,8 30,4 3,55 1 ,6 ,6 31,0 3,56 6 3,6 3,6 34,5 3,57 1 ,6 ,6 35,1 3,58 7 4,2 4,2 39,3 3,59 1 ,6 ,6 39,9 3,60 4 2,4 2,4 42,3 3,61 1 ,6 ,6 42,9 3,62 7 4,2 4,2 47,0 3,63 5 3,0 3,0 50,0

  3,64 15 8,9 8,9 58,9 3,65 1 ,6 ,6 59,5 3,66 4 2,4 2,4 61,9 3,67 2 1,2 1,2 63,1 3,68 12 7,1 7,1 70,2 3,70 11 6,5 6,5 76,8 3,72 5 3,0 3,0 79,8 3,75 8 4,8 4,8 84,5 3,77 5 3,0 3,0 87,5 3,78 3 1,8 1,8 89,3 3,79 3 1,8 1,8 91,1 3,81 5 3,0 3,0 94,0 3,82 1 ,6 ,6 94,6 3,85 2 1,2 1,2 95,8 3,87 2 1,2 1,2 97,0 3,89 1 ,6 ,6 97,6 3,91 2 1,2 1,2 98,8 3,93 1 ,6 ,6 99,4 3,95 1 ,6 ,6 100,0 Total 168 100,0 100,0

  Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro sebagian besar berada pada Indeks Prestasi 3,64 yaitu sebesar 8,9%. Dapat dipahami bahwa hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro paling banyak pada Indeks Prestasi (IP) 3,64, dengan nilai rata-rata skor keseluruhan responden adalah 3,62. Kemudian untuk mengetahui tingkat capaian responden terhadap hasil belajar peserta didik tersebut dengan kriteria yang digunakan adalah yang dikemukakan Nana Sudjana untuk menginterpretasikan skor yang dicapai tiap variabel dengan kategori sebagai berikut:

  90

  • – 100% : Sangat baik

  80

  • – 89% : Baik

  60

  • – 79% : Cukup

  50

  • – 59% : Kurang baik
  • – 49% : Tidak baik

  Dengan demikian dari rumusan di atas diperoleh persentase hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro sebesar 90,5%. Berdasarkan pengkategorian di atas dapat diinterpretasikan bahwa hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro dikategorikan sangat baik.

D. Analisis Data 1. Pengujian Persyaratan Analisis

  Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan uji statistik yaitu analisis korelasi dan regresi. Akan tetapi sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian persyaratan analisis yaitu uji normalitas dan homogenitas. Karena penelitian menggunakan analisis statistik, maka data penelitian harus berdistribusi normal dan data bersifat homogen. Berikut hasil uji normalitas dan homogenitas data penelitian: a.

   Uji Normalitas

  Uji normalitas data sebagai persyaratan analisis dalam melakukan pengujian hipotesis. Analisis jalur yang digunakan dalam penelitian ini mensyaratkan bahwa data variabel harus berdistribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas data ketiga variabel penelitian yaitu variabel kompetensi pedagogik guru PAI, motivasi belajar peserta didik, dan hasil 2 belajar peserta didik dilakukan dengan menggunakan teknik Chi Kuadrat (  ).

  Dalam perhitungannya peneliti menggunakan alat Bantu program SPSS 11.5 dengan ketentuan atau hasil uji berdasarkan kriteria apabila nilai r (probability value/critical value) lebih kecil atau sama dengan (=) dari tingkat

  

 yang ditentukan maka Ho ditolak, artinya variabel yang diuji mengikuti

distribusi normal.

  Untuk lebih jelasnya mengenai hasil uji normalitas variabel kompetensi pedagogik guru PAI, motivasi belajar peserta didik, dan hasil belajar peserta didik dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas Variabel Kompetensi Profesional Guru PAI Tests of Normality

  Variabel Kolmogorov-Smirnov(a) Penelitian Statistic Df Sig.

  Kompetensi Profesional Guru PAI ,106 168 ,000 Berdasarkan tabel di atas diperoleh diperoleh nilai r hitung variabel kompetensi profesional guru PAI di SMK N 1 Metro lebih kecil dari pada tingkat  yang digunakan (0.05) yaitu 0.000 < 0.05. Artinya variabel kompetensi profesional guru PAI di SMK N 1 Metro berdistribusi normal dan dapat digunakan untuk menguji hipotesis tentang hubungan antar variabel.

  Berikut hasil uji normalitas motivasi belajar peserta didik di SMK N 1 Metro:

Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas Variabel Motivasi Belajar Peserta Didik Tests of Normality

  Variabel Penelitian Kolmogorov-Smirnov(a) Statistic df Sig.

  Motivasi Belajar Peserta Didik 0,884 168 ,000 Berdasarkan tabel di atas diperoleh diperoleh nilai r hitung variabel motivasi belajar peserta didik di SMK N 1 Metro lebih kecil dari pada tingkat

  

 yang digunakan (0.05) yaitu 0.000 < 0.05. Artinya variabel motivasi belajar

  peserta didik di SMK N 1 Metro berdistribusi normal dan dapat digunakan untuk menguji hipotesis tentang hubungan antar variabel.

  Selanjutnya hasil uji normalitas hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro adalah sebagai berikut:

Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas Variabel Prestasi Belajar Tests of Normality

  Kolmogorov-Smirnov(a) Variabel Penelitian Statistic df Sig.

  Hasil Belajar 0,785 168 .000

  Berdasarkan tabel di atas diperoleh diperoleh nilai r hitung variabel hasil belajar peserta di SMK N 1 Metro lebih kecil dari pada tingkat  yang digunakan (0.05) yaitu 0.000 < 0.05. Artinya variabel hasil belajar peserta di SMK N 1 Metro berdistribusi normal dan dapat digunakan untuk menguji hipotesis tentang hubungan antar variabel.

  Dengan demikian berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa semua data variabel penelitian yaitu variabel kompetensi profesional guru PAI, motivasi belajar peserta didik dan hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro semuanya berdistribusi normal dan dapat digunakan untuk menguji hipotesis tentang hubungan antar variabel.

b. Uji Homogenitas

  Selanjutnya pengujian persyaratan kedua dalam melakukan uji hipotesis, data variabel penelitian harus bersifat homogen, yaitu pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji homogenitas variansi yang digunakan untuk membandingkan dua buah perubahan bebas.

  Pengujian homogenitas varians variabel kompetensi profesional guru PAI, motivasi belajar peserta didik, dan hasil belajar PAI peserta didik di SMK N 1 Metro dilakukan dengan menggunakan Uji-F. Dengan ketentuan jika F hitung tabel < F , maka varians dari kelompok tersebut homogen.

  Dalam melakukan pengujian homogenitas dengan menggunakan rumus di atas, dalam aplikasinya peneliti menggunakan program SPSS 11.5 dengan kriteria uji apabila nilai r lebih kecil atau sama dengan (=) dari tingkat  yang ditentukan, maka skor-skor pada variabel tersebut menyebar secara homogen.

  Dari hasil perhitungan melalui aplikasi program SPSS 11.5 tersebut

  

  diketahui bahwa nilai r lebih kecil dari pada tingkat yang digunakan (yaitu 0,05), sehingga skor-skor pada variabel kompetensi profesional guru PAI, motivasi belajar peserta didik, dan hasil belajar PAI peserta didik di SMK N 1 Metro menyebar secara homogen. Berikut hasil perhitungannya:

Tabel 4.16 Hasil Uji Homogenitas Kompetensi Profesional Guru PAI Dan Hasil Belajar Peserta Didik

  Levene Statistic df1 df2 Sig.

  1,035 15 150 0,423

Tabel 4.17 Hasil Uji Homogenitas Motivasi Belajar Peserta Didik Dan Hasil Belajar Peserta Didik

  Levene Statistic df1 df2 Sig.

  1,001 16 149 0,459 Berdasarkan kedua tabel di atas, diketahui bahwa nilai r pada uji homogenitas kompetensi profesional guru PAI dan motivasi velajar peserta didik dengan hasil belajar peserta didik lebih besar dari tingkat  yang digunakan yaitu 0.05. Dengan demikian dapat diterjemahkan bahwa skor-skor pada variabel kompetensi profesional guru PAI (X1), motivasi belajar peserta didik (X2), dan hasil belajar peserta didik (Y) di SMK N 1 Metro menyebar secara homogen.

2. Pengujian Hipotesis

a. Pengujian Hipotesis Pertama

  Hipotesis pertama yang akan diuji kebenarannya dalam penelitian ini adalah ” Semakin baik motivasi belajar mahasiswa maka akan semakin meningkat prestasi belajar mahasiswa prodi PAI di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung.

  ”. Untuk menguji hipotesis pertama tersebut, peneliti menggunakan uji statistik korelasi sederhana yang dalam analisisnya menggunakan aplikasi program SPSS.

  Untuk dapat mengetahui kuat lemahnya tingkat atau derajat keeratan pengaruh antara variabel, secara sederhana berdasarkan tabel nilai koefisien korelasi dari Guilford Emperical Rulesi berikut:

Tabel 4.18 Tingkat Keeratan Pengaruh

  Nilai Korelasi Keterangan 0,00 - < 0,20 Pengaruh sangat lemah

   0,20 - < 0,40 Pengaruh rendah

   0,40 - < 0,70 Pengaruh sedang/cukup

   0,70 - < 0,90 Pengaruh kuat/tinggi

   0,90 -  1,00 Pengaruh sangat kuat/ sangat tinggi Berikut hasil analisis data dengan menggunakan program SPSS tipe 11.5:

Tabel 4.19 Hasil Analisis Korelasi Kompetensi Profesional Guru PAI

  

dengan Hasil Belajar Peserta Didik

  Emosional Prestasi Kompetensi Pearson

  • 1 .843 profesional Guru Correlation PAI

  Sig. (2-tailed) .000 N 168 168

  Hasil Belajar Pearson ** .843

  1 Peserta Didik Correlation Sig. (2-tailed) .000 N 168 168 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

  Tabel di atas, menunjukkan bahwa koefisen korelasi variabel kompetensi profesional guru PAI dengan hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro sebesar 0,843. Dengan demikian berdasarkan kategori tingkat keeratan pengaruh, maka nilai koefisien korelasi variabel kompetensi profesional guru PAI dengan hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro dikategorikan pengaruhnya kuat/tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kompetensi profesioanl guru PAI dengan hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro memiliki pengaruh yang kuat/tinggi.

  Besar kecilnya koefisien korelasi yang telah dihitung kuat lemahnya tingkat keeratan pengaruh antara variabel kompetensi profesional guru PAI dengan hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro tidak memiliki arti apapun apabila belum dilakukan pengujian terhadap koefisien korelasi yang sudah dihitung. Pengujian keberartian koefisien korelasi dapat diketahui melalui aplikasi program SPSS 11.5, kriteria yang digunakan adalah apabila

  

  nilai r lebih kecil dari (<)nilai tertentu maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh yang berarti/signifikan antara kompetensi pedagogik guru PAI dengan hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro.

  Berdasarkan hasil perhitungan korelasi dengan program SPSS pada tabel 21 dapat diketahui nilai keberartian koefisien korelasi, yaitu nilai r lebih kecil dari pada tingkat  yang digunakan (yaitu 0,05) atau 0,000<0,05, sehingga Ho ditolak. Artinya ada pengaruh yang berarti/signifikan antara kompetensi profesional guru PAI dengan hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro.

  Berdasarkan uraian hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi profesional guru PAI dengan hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro dengan kekuatan pengaruh sebesar 0,843. Hal ini berarti semakin baik kompetensi profesional guru PAI akan diikuti dengan semakin meningkatnya hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro.

  Dengan demikian berdasarkan uji statistik korelasi sederhana melalui perhitungan dengan aplikasi program SPSS, ternyata hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima yaitu ” Semakin baik tingkat kompetensi profesional guru PAI maka akan semakin meningkat hasil belajar peserta didik terhadap mata mata pelajaran PAI di SMK N 1 Metro

  .” b.

   Pengujian Hipotesis Kedua

  Hipotesis kedua yang akan diuji kebenarannya dalam penelitian ini adalah ”Semakin baik motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI maka akan semakin meningkat hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran

  PAI di SMK N 1 Metro ”. Untuk menguji hipotesis kedua tersebut, peneliti menggunakan uji statistik korelasi sederhana yang dalam analisisnya menggunakan aplikasi program SPSS. Berikut hasil analisis data dengan menggunakan program SPSS tipe 11.5:

Tabel 4.20 Hasil Analisis Korelasi Motivasi Belajar Peserta Didik

  

dengan Hasil Belajar Peserta Didik

Correlations

  Kebiasaan Prestasi Motivasi Pearson

  • 1 .921

  Belajar Correlation Sig. (2-tailed) .000

  N 168 168 Hasil Pearson **

  .921

  1 Belajar Correlation Sig. (2-tailed) .000

  N 168 168

  • . Correlation is significant at the 0.01 level (2- tailed).

  Tabel di atas, menunjukkan bahwa koefisen korelasi variabel motivasi belajar peserta didik dengan hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro sebesar 0,921. Dengan demikian berdasarkan kategori tingkat keeratan pengaruh, maka nilai koefisien korelasi variabel motivasi belajar peserta didik dengan hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro dikategorikan pengaruhnya kuat/tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar peserta didik dengan hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro memiliki pengaruh yang kuat/tinggi.

  Besar kecilnya koefisien korelasi yang telah dihitung kuat lemahnya tingkat keeratan pengaruh antara variabel motivasi belajar peserta didik dengan hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro tidak memiliki arti apapun apabila belum dilakukan pengujian terhadap koefisien korelasi yang sudah dihitung. Pengujian keberartian koefisien korelasi dapat diketahui melalui aplikasi program

  

 tertentu maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh yang berarti/signifikan antara

  motivasi belajar peserta didik dengan hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro.

  Berdasarkan hasil perhitungan korelasi dengan program SPSS pada tabel 22 dapat diketahui nilai keberartian koefisien korelasi, yaitu nilai r lebih kecil dari pada tingkat  yang digunakan (yaitu 0,05) atau 0,000<0,05, sehingga Ho ditolak. Artinya terdapat ada pengaruh yang berarti/signifikan antara motivasi belajar peserta didik dengan hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro.

  Berdasarkan uraian hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar peserta didik dengan hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro dengan kekuatan pengaruh sebesar 0,921. Hal ini berarti semakin baik motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI akan diikuti dengan semakin meningkatnya hasil belajar peserta didik terhadap mata pelajaran PAI di SMK N 1 Metro.

  Dengan demikian berdasarkan uji statistik korelasi sederhana melalui perhitungan dengan aplikasi program SPSS, ternyata hipotesis kedua dalam penelitian ini diterima yaitu ”Semakin baik motivasi belajar peserta didik maka akan semakin meningkat hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro

  .”

Dokumen yang terkait

Peran Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di MAN 4 Jakarta

4 25 148

HubunganPersepsi Siswa tentang Kedisiplinan dan Kompetensi Profesional Guru terhadap Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam SMK Ma’arif Darul Muhtadin Wonoroto Kec. Windusari Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016 - Test Repository

0 0 136

BAB II LANDASAN TEORI A. Kompetensi Profesional - Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam dalam Peningkatan Kualitas Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran di SMP Negeri 1 Semaka Kabupaten Tanggamus - Raden Intan Repository

0 0 73

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALIS DATA A. Profil SMP Negeri 1 Semaka Kabupaten Tanggamus - Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam dalam Peningkatan Kualitas Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran di SMP Negeri 1 Semaka Kabupaten Tanggamus - Raden Intan R

0 2 41

BAB II LANDASAN TEORI A. Guru Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Pendidikan Islam - Kompetensi Kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.

0 0 68

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Gambaran Umum Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Natar 1. Sejarah Berdirinya MTs Nurul Huda Natar. - Kompetensi Kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di Madrasah Tsanawiyah Nuru

0 0 37

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. PENYAJIAN DATA - Implementasi Supervisi Akademik Pengawas Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam Di SDN 4 Tamansari Kecamatan Gedongtataan - Raden Intan Repository

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam Dan Motivasi Belajar Pesera Didik Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam DI KELAS X SMK NEGERI METRO - Raden Intan Repository

0 0 21

Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam Dan Motivasi Belajar Pesera Didik Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam DI KELAS X SMK NEGERI METRO - Raden Intan Repository

0 0 41

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian - Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam Dan Motivasi Belajar Pesera Didik Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam DI KELAS X SMK NEGERI METRO - Raden Intan Repository

0 0 20