LAPORAN PENELITIAN PEMANFAATAN Z E O L I T SEBAGAI ZAT PENYERAP PADA PROSES PENGOLAHAN AIR GAMBUT DENGAN MENGKAJI PENGARUH PENAMBAHAN ZEOLIT DAN POLY ALUMINIUM CHLORIDE (PAC)

LAPORAN PENELITIAN
PEMANFAATAN Z E O L I T SEBAGAI Z A T PENYERAP PADA PROSES
PENGOLAHAN AIR GAMBUT DENGAN MENGKAJI PENGARUH
PENAMBAHAN Z E O L I T DAN POLY ALUMINIUM CHLORIDE (PAC)

Dibaat Vntmk MmcnHlii Sftfaih Smtm Syarat Mcagiluiti
Ujiaa Saijaaa Pada Jonuaa Tekalk Kiiala Fakaltas Tckaik
Ualvcraitai Makammadiyak Palembaaf

Oltk:

SAIHEVI

(12 2013 076 P)

JURUSAN T E K N I K K I M U
FAKULTAS TEKNIK
UNIYERSTTAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2015

LEMBAR PENGESAHAN

JUDVLPENEUnAN:
PEMANFAATAN Z E O L I T SEBAGAI Z A T PENYERAP PADA PROSES
PENGOLAHAN A I R GAMBUT DENGAN MENGKAJI PENGARUH
PENAMBAHAN Z E O L I T DAN POLYALUMffm/M
CHLORIDE
(^AQ

DtMnuOtek:
SiUBtH

(UlOUrOP)

Pkbabuf,

2015

DMkliA
DoKBPuiMaMagl

DoMpa PeaMaibiBg H


Dr. Eko Ariyaoto. M.ChcBi.Eiif

L E M B A R PENGESAHAN

. LAPORAN P E N i X i T l A N
PEMANFAATAN Z E O U T SEBAGAI ZAT PENYERAP PADA PROSES
PENGOLAHAN AIR GAMBITT DENGAN MENGKAJI PENGARUH
PENAMBAHAN Z E O L I T DAN P O L Y ALUMINIUM CHLORIDE (PAC)

Nanui
Dosea P t a M a U a g

: Sai Hari (lZ2013Li76P.)
: L D r J r Ktfidiak, M.T
X NcCty Htrawati, &TJH.T

TIMPENGUJI

N;


1.

Ir.LcgisOkM^

2.

Ir.RifrJr.Elfiillah,M.T

Paldabaag,
Mcagctakai
Dekan Fakaltas Tckaik UMP

Dfar.Kgs. A.Iloni, M.T

Jaanarl 2016

McDgctahvi
Prodi Tckaik KUaia


Dr. Eko Arivanto, M.Chem.Eng

Motto :
" A d a tiga hal yang tetap dalam hidup yaitu perubahan, pilihan, dan
prinsip. Lihatlah k e atas untuk berharap, lihatlah ke bawah untuk
bersyukur dan lihatlah sekelilingmu untuk berhati-hati".
" Hidup itu bagaikan permainan, jadi buatlah hidup seasik dan
sesempuma m u n g k i n " .

Kupersembahkan kepada:
- Allah SWT dan Rasul-Nya
- Kedua orangtuaku
- Adik-adikku tersayang
- Sahabat^sahabat terbaikku dan
teman sepeijuanganku TEKIM'13
- Dosen pembimbingku dan
Almamateiku yang kubanggakan

ABSTRAK
P E M A N F A A T A N Z E O L I T S E B A G A I ZAT P E N Y E R A P PADA P R O S E S

PENGOLAHAN AIR GAMBUT DENGAN MENGKAJI PENGARUH
P E N A M B A H A N Z E O L I T D A N POLY ALUMINIUM

CHLORIDE

(PAC)

(Sai Hevi, 2015, 41 halaman, 5 tabel, 11 gambar, 3 iampiran)
Air gambut adalah air permukaan atau air tanah yang banyak terdapat di
daerah pasang surut, berawa dan dataran rendah, berwama merah kecoklatan,
berasa asam (tingkat keasaman tinggi), dan memiliki kandungan orgamk tinggi.
Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan teknologi tepat guna yang
mengunakan , Zeolit sebagai absorben yang dapat meningkalkan nilai PH dan
menurunkan kadar zat terlamt yang dikandungnya. Sampel air gambut dianalisa
terlebih dahulu sebelum proses pengolahan untuk mengetahui kandungan zat
terlamt. Proses pengolahan pertama sampel air gambut dimasukkan ke dalam
wadah yang telah berisi PAC sebagai koagulasi sambil diaduk setelah itu
didiamkan beberapa saat. Air hasil pengolahan menggunakan PAC kemudian di
masukkan ke dalam wadah berisi zeolit. Dari hasil penelitian yang dilakukan
didapat komposisi optimum PAC sebagai koagulan sebanyak 15 gram dan Zeolit

sebagai media penyerap dan penyaring sebanyak 4 kg. Pembahan fisika dan kimia
dari hasil pengolahan air gambut menunjukkan adanya pembahan fisik dan kimia
yang sesuai dengan standar kualitas air bersih. PH dan kandungan logam-logam
sangat berpengaruh terhadap kualitas air gambut sebagai air minum menurunkan
kandungan logam pada air gambut setelah pengolahan, menjadikan air gambut
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari

Kata kunci: Air gambut, Zeolite, PAC

iii

ABSTRACT
USE ABSORBENT ZEOLITE AS THE SUBSTANCE OF PEAT WATER
TREATMENT PROCESS WITH ASSESSING THE EFFECT OF ADDING
ZEOLITE AND POLY ALUMINUM CHLORIDE (PAC)

(Sai Hevij 2015, 41 pages, 5 tables, II pictures, 3 enclosures)
Peat water is surface water or ground water is widely available in tidal
areas, marshy and lowlands, maroon, sour (high acidity), and has a high
organic content One effort is the use of appropriate technologies, zeolites as

absorbents that can increase the pH value and lower levels of dissolved
substances it contains. Peat water samples were analyzed before processing to
determine the content of the solute. The first process peat water samples
inserted into the container which already contains the PAC as coagulation,
stirring after it ignored a while. Water processing results using PAC then put
into a container containing zeolite. From the results of research conducted PAC
obtained an optimum composition as a coagulant as much as 15 grams and
Zeolite as adsorbent and filter media as much as 4 kg. Physical and chemical
changes of the results of the peat water treatment showed physical and chemical
changes in accordance with the standards of water quality. PH and content of
metals greatly affect the water quality of drinking water peat as lowering the
metal content in the water after processing peat, peat makes the water can be
used to meet the daily water needs.
Key words: Peat, Zeolite, PAC

iv

K A T A PENGANTAR

Fuji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, atas berkat, rahmat,

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan
Penelitian yang berjudul "PEMANFAATAN

ZEOLIT

SEBAGAI Z A T

P E N Y E R A P PADA PROSES PENGOLAHAN A I R GAMBUT DENGAN
MENGKAJI
ALUMINIUM

PENGARUH
CHLORIDE

\PENAMBAHAN

ZEOLIT

DAN


POLY

(PAC)"

Penulisan Laporan Penelitian ini merupakan salah satu syarat yang harus
dipenuhi dalam kurikulum di Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Palembang.
Pada kesempatan ini, Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Ir Kgs. A. Roni, M.T, selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Palembang
2.

BapakDr, Lko Ariyanto, M.Chem.Lng, selaku Ketua Prodi Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah

3. Ibu DR. Ir. Elfidiah, M.T, MT, Selaku pembimbing I
4.

Ibu Netty Herawati, ST. MT, selaku Sekretaris Program Studi sekaligus
Pembimbing II


5. Bapak Ir. Legiso, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik
6. Seluruh Staff Dosen Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Palembang
7. Orang tua yang telah memberikan segalanya kepada saya
8. Keluarga dan teman-teman se-almamater khususnya Teknik Kimia UMP,
terima kasih atas doa dan dukungannya
Akhimya, penulis berharap semoga Laporan

Penelitian

ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak.

Palembang,

Januari 2015

Penulis


V

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL

i

HALAMAN PENGESAHAN

ii

ABSTRAK

iii

ABSTRAC

iv

K A T A PENGANTAR

v

DAFTAR ISI

vi

DAFTAR GAMBAR

vii

DAFTAR T A B E L

viii

BAB I

BAB II

BAB III

BAB I V

PENDAHULUAN

1

1.1
1.2
1.3
1.4

1
2
3
3

Latar Belakang
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Ruang Lingkup Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

4

2.1 Landasaran Teori
2.1.1 Air
2.1.2 Air Gambut
2.1.3 Zeolit
2.1.4 PAC
2.2 Penelitian di Bidangnya yang relevan

4
5
12
15
19
21

METODOLOGI PENELITIAN

22

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2 Sampel
3.2 Bahan yang Digunakan
3.3 Alat yang Digunakan
3.4CaraKerja

22
22
22
22
23

HASIL DAN PEMBAHASAN

26

vi

4.1 Hasil Penelitian
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

26
29

39

5.1 Simpulan
5.2Saran

39
39

DAFTAR PUSTAKA

41

LAMPIRAN

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1

Zeolit

17

Gambar 2.2

Struktur Zeolit

17

Gambar 2.3

Sekema Penggunaan Zeolit

19

Gambar 2.4

Poly Aluminium Chloride (PAC)

20

Gambar 3.1

Diagram Alir

23

Gambar 4.1

Grafik Pengaruh Jumlah Zolit dan PAC terhadap PH

29

Gambar 4.2

Grafik Pengaruh Jumlah Zolit dan PAC terhadap BOD

30

Gambar 4.3

Grafik Pengaruh Jumlah Zolit dan PAC terhadap COD

31

Gambar 4.4

Grafik Pengaruh Jumlah Zolit dan PAC terhadap DO

31

Gambar 4.5

Grafik Pengaruh Jumlah Zolit dan PAC terhadap TDS

32

Gambar 4.6

Grafik Pengaruh Jumlah Zolit dan PAC terhadap TSS

33

Gambar 4.7

Grafik Pengaruh Jumlah Zolit dan PAC terhadap Kekeruhan

33

Gambar 4.8

Grafik Pengaruh Jumlah Zolit dan PAC terhadap Besi (Fe)

34

Gambar 4.9

Grafik Pengaruh Jumlah Zolit dan PAC terhadap Sulfate

35

Gambar 4.10 Grafik Pengaruh Jumlah Zolit dan PAC terhadap Nitrit

35

Gambar 4.11

36

Grafik Pengaruh Jumlah Zolit dan PAC terhadap Nitrat

viii

DAFTAR T A B E L

Halaman
Tabel 2.1

Syarat Kualitas Air Bersih Menurut Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia nomor 416/Menkes/per/IX/1990

14

Tabel 4.1

Hasil Analisa Air Gambut sebelum Pengolahan

27

Tabel 4.2

Hasil Analisa Air Gambut Setelah Pengolahan Untuk 1 kg Zeolit.. 28

Tabel 4.3

Hasil Analisa Air Gambut Setelah Pengolahan Untuk l/2kg Zeolit. 28

Tabel 4.4

Hasil Analisa Air Gambut Setelah Pengolahan Untuk 1/4 kg Zeolit 28

ix

BABl
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Dalam

kehidupan sehari-hari manusia selalu memerlukan air terutama untuk minum,
masak, mandi, mencuci dan sebagainya. Pada saat ini, persentase penduduk di
Indonesia yang sudah mendapatkan pelayanan air bersih dari badan atau
perusahaan air minum masih sangat kecil yaitu untuk daerah perkotaan sekitar 75
%, sedangkan untuk daerah pedesaan baru sekitar 36 %.
Di Jawa Tengah, terutama di daerah kecamatan Cepu, Kabupaten Blora,
merupakan dataran yang sebagian besar daerahnya tergenang air gambut. Pada
umumnya penduduk yang linggal di daerah gambut mengalami kesulitan akan
kebutuhan air, karena belum dapat dipenuhi oleh perusahaan air yang ada. Hanya
ada pada beberapa tempat, itupun berisi hanya pada musim hujan dan juga
dikarenakan air gambut disekitamya dan air sumur lainnya tidak dapat digunakan
karena asam, kadang-kadang keruh dan berbau. Air gambut juga tidak memenuhi
persyaratan kualitas air minum ataupun air bersih yang distandarkan oleh
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
416/MenKes/PER/IX/1990). Adapun ciri- cirri dari air gambut antara lain:
1. Berwama kuning atau kecoklatan
2. Tingkat keasaman tinggi dengan pH yang rendah
3. Kandungan zat organiknya tinggi
Sampai saat ini metoda yang digunakan untuk menjemihkan air adalah
dengan metoda penyaringan memakai pasir dan ijuk. Walaupun hasil saringannya
yang diperoleh sudah jemih namun nilai pH-nya masih sangat rendah (asam) dan
kadar zat-zat yang terlamt dalam air gambut masih terialu tinggi. Kelemahan lain
dari alat penjemih tersebut adalah setiap periode tertentu harus dibongkar dan
dibersihkan karena terjadi penyumbatan pada alat. Penyumbatan tersebut terjadi

1

2

karena lumpur dan kotoran yang ada di air akan menutupi pori-pori saringan.
Dengan adanya pengaruh pH rendah dan kandungan zat, kotoran tersebut makin
lama makin mengeras. Berdasarkan permasalahan diatas, maka diperlukan suatu
teknologi tepat guna, sehingga dapat diterapkan untuk mengatasi kendala tersebut.
Oleh sebab itu saya mengadakan penelitian tentang teknologi air gambut dengan
menggunakan Zeolit yang dapat meningkatkan nilai pH dan menurunkan kadar
zat terlarut yang dikandungnya. Selanjutnya dengan alat yang lebih baik dapat
menghindari penyumbatan pada pori-pori saringan.
Di daerah-daerah yang belum mendapatkan banyak pelayanan air bersih
tersebut, penduduk biasanya menggunakan air sumur galian, air sungai yang
kadang-kadang bahkan sering kali air yang digunakan kurang memenuhi standar
air minum yang sehat. Bahkan untuk daerah yang sangat buruk kualitas air tanah
maupun air sungainya, penduduk hanya menggunakan air hujan untuk memenuhi
kebutuhan akan air minum. Oleh karena itu di daerah-daerah

seperti ini,

persentase penderita penyakit yang disebabkan akibat penggunaan air minum
yang kurang bersih atau kurang memenuhi syarat kesehatan masih sangat tinggi.
Dalam rangka penyediaan air minum yang bersih dan sehat bagi
masyarakat pedesaan yang mana kualitas air tanahnya buruk serta

belum

mendapatkan pelayanan air minumdari PAM, perlu memasyarakatkan alat
pengolah air minum sederhana yang murah dan dapat dibuat oleh masyarakat
dengan menggunakan bahan yang ada dipasaran setempat.

1.2.

Rumusan Masalah
Pada umumnya penduduk yang tinggal di daerah gambut mengalami

kesulitan akan kebutuhan air, karena belum dapat dipenuhi oleh perusahaan air
yang ada. Hanya ada pada tempat-tempat tertentu dapat dibuat sumur, itupun
berisi hanya pada musim hujan dan juga dikarenakan air gambut disekitamya dan
air sumur lainnya tidak dapat digunakan karena asam, kesat kadang-kadang keruh
dan berbau. Air gambut juga tidak memenuhi persyaratan kualitas air minum
ataupun air bersih yang distandarkan oleh Departemen Kesehatan Republik
Indonesia maka diperlukan suatu metode penanganan yang murah, efisien dan

3

sederhana yaitu dengan metode pengolahan air menggunakan Zeolit sebagai
absorbennya.

1.3.

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah:
1. Mendapatkan komposisi optimum dari Zeolit dan PAC yang digunakan
pada pengolahan air gambut
2. Mengamati perubahan-perubahan fisik dan kimia dari hasil pengolahan air
gambut

1.4.

Manfaat Penelitian
Manfaat dapat diambil dari penelitian ini yaitu untuk:
1. Memberikan

tambahan

literatur

dan

informasi

khususnya tentang

Tekonologi proses pengolahan air gambut
2. Dapat diketahui data kondisi optimum pada proses pengolahan air gambut
3. Membantu pemerintah dan masyarakat dalam proses pengolahan air
gambut

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

Air
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang

diketahui sampai saat ini di bumi (Philip Bait, 2007), tetapi tidak di planet lain.
Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik
(330 juta miP) tersedia di bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan
pada lapisan-Iapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga
dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan
lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air,
yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah [runoff,
meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan
manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di
bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan seiatan
planet Mars, serta pada bulan-bulan Europa dan Enceladus. Air dapat berwujud
padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang
secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut.
Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air,
monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut kontlik. Indonesia telah
memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni
Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimiaHiO: satu molekul air
tersusun atas dua atomhidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom
oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi
standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperalur 273,15 K (0 °C). Zat
kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan
untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam,
beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.

5

Menurut Philip Ball, 2005 Keadaan air yang berbentuk cair merupakan
suatu keadaan yang tidak umum dalam kondisi normal, terlebih lagi dengan
memperhatikan hubungan antara hidrida-hidrida lain yang mirip dalam kolom
oksigen pada tabel periodik, yang mengisyaratkan bahwa air seharusnya
berbentuk gas, sebagaimana hidrogen sulfida. Dengan memperhatikan tabel
periodik, terlihat bahwa unsur-unsur yang mengelilingi oksigen adalah nitrogen,
flor, dan fosfor, sulfur dan klor. Semua elemen-elemen ini apabila berikatan
dengan hidrogen akan menghasilkan gas pada temperatur dan tekanan normal.
Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan oksigen membentuk fasa berkeadaan
cair, adalah karena oksigen lebih bersifat elektronegatif ketimbang elemen-elemen
lain tersebut (kecuali flor). Tarikan atom oksigen pada elektron-elektron ikatan
jauh lebih kuat dari pada yang dilakukan oleh atom hidrogen, meninggalkan
jumlah muatan positif pada kedua atom hidrogen, dan jumlah muatan negatif pada
atom oksigen. Adanya muatan pada tiap-tiap atom tersebut membuat molekul air
memiliki sejumlah momen dipol. Gaya tarik-menarik listrik antar molekulmolekul air akibat adanya dipol ini membuat masing-masing molekul saling
berdekatan,

membuatnya

sulit untuk dipisahkan dan yang pada akhimya

menaikkan titik didih air. Gaya tarik-menarik ini disebut sebagai ikatan hidrogen.
Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak
zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di
bawah

tekanan

dan

temperatur

standar. Dalam bentuk

ion, air dapat

dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H"^) yang berasosiasi (berikatan)
dengan sebuah ion hidroksida (OH").
Air merupakan pelarut yang baik oleh karena itu air alam tidak pemah
mumi.Air alam mengandung berbagai zat terlamt maupun tidak terlamt. Air alam
juga mengandung mikroorganisme. Apabila kandungan air tidak mengganggu
kesehatan manusia, maka, air itu dianggap bersih, sementara itu air yang tidak
layak untuk diminum, masih dapat digunakan untuk keperluan yang lain.
Air sangat penting bagi kehidupan, baik manusia, hewan maupun tumbuhtumbuhan. Selumh proses kimia (metabolisme) dalam tubuh mahluk hidup
berlangsung dalam media (pelamt) air. Dalam kehidupan sehari-hari air kita

6

gunakan untuk berbagai keperluan, misalnya untuk rumah tangga, pertanian dan
transportasi.
Air dinyatakan kurang baik apabila terdapat gangguan terhadap kualitas air
sehingga air tidak dapat digunakan. Untuk lujuan penggunaan air yang tidak layak
untuk digunakan biasanya memiliki ciri-ciri berdasarkan wama, bau, rasa,
kekeruhan dan keasamannya.

Macam-Macam Air Berdasarkan Jenisnya:
1.

Air Hujan, Embun
Air yang terdapat dari angkasa, terjadinya karena proses presipitasi dari
awan atmosfir yang mengandung uap air.

2.

Air Permukaan Tanah
Dapat berupa air yang tergenang dari air-air yang mengalir, seperti
Danau, Sungai, Laut, air dari sumur yang diangkat dan juga air permukaan
tanah.

3.

Air dalam Tanah
Air permukaan tanah yang meresap ke dalam tanah, jadi telah
mengalami penyaringan oleh tanah ataupun batu-batuan.
Ditinjau

dari segi kesehatan, ketiga air tersebut

tidak memenuhi

persyaratan karena memungkinkan dapat dicemari antara lain:
1.

Air Hujan, Embun
Karena berasal dari air angkasa tumn ke bumi dapat menyerap abu/debu, gas
ataupun materi-materi berbahaya lainnya, seperti Gas Methane, Hidrogen
Sulfida yang dapat membahayakan kesehatan.

2.

Air Permukaan Tanah
Karena dapat terkontaminasi dengan beberapa zat-zat mineral, misal Sulfat,
Nitrat.

3.

Air Dalam Tanah
Karena dapat terkontaminasi dengan zat-zat kimia dan mengandung bendabenda bersifat koloid, seperti bakteri, jamur dan kuman-kuman penyakit

7

lainnya.
Kriteria Kualitas Air Bersih
Indonesia telah menyusun beberapa konsep kriteria kualitas air bersih.
Kualitas air yang digunakan sebagai air bersih harus memenuhi persyaratan secara
fisik, kimia dan mikrobiologi. Kiiteria kualitas air dibagi beberapa golongan serta
syarat-syarat kualitas (mutu air) dari badan air kelas A, B dan C.
Menurut Sumesti (1987), Kriteria kualitas air dibagi beberapa golongan
serta syarat-syarat kualitas (mutu air) dari badan air kelas A, B dan C.
Golongan A
Air dapat dapat digunakan sebagai air untuk minum secara langsung tanpa
pengolahan terlebih dahulu.
Golongan B
Air baku yang baik untuk air minum dan rumah tangga serta dapat dimanfaatkan
untuk keperluan lainnya tetapi tidak sesuai untuk golongan A.
Golongan C
Air yang baik untuk keperluan perikanan dan petemakan serta dapat dimanfaatkan
untuk keperluan lainnya tetapi tidak sesuai untuk golongan B.
Persyaratan Air Bersih dan Air Minum
Kesehatan mempakan hal terpenting bagi manusia dan air adalah salah
satu kebutuhan utama dalam kehidupan manusia karena itu hendaknya air yang
digunakan adalah air yang memenuhi syarat air bersih. Untuk itulah pemerintah
menetapkan syarat air bersih berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor.Ol/Birhumas/1975 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air. Agar
dapat menjadi acuan masyarakat dalam pengolahan air atau kegiatan usaha untuk
mengolah atau mendistribusikan air bersih.
Syarat-syarat kualitas air yang digunakan hams meliputi persyaratan fisik,
kimia dan mikrobiologi.

8

a.

Persyaratan Fisik
Air bisa dikatakan berkualitas baik apabila telah memenuhi persyaratan

fisik sebagai berikut:
1. Jemih atau Tidak Keruh
Air baku yang keruh umumnya mengandung partikel-partikel yang mengapug
dan tidak dapat mengendap secara alamiah.
2. Tidak Berbau
Bahan-bahan

organik

yang

sedang

mengalami

dekomposisi

oleh

mikroorganisme menyebabkan air memiliki bau yang kurang enak. Air yang
baik yaitu air yang tidak mengandung bahan-bahan organik sehingga air itu
tidak berbau.
3. Tidak Berasa
Kualitas air dianggap tidak baik apabila air memiliki rasa asam. pahit dan
asin. Garam-garam yang terlamt di dalam air menyebabkan air berasa asin
seperti air laut, sedangkan air rawa-rawa disebabkan karena air tersebut
mengandung asam organik ataupun asam anorganik.
4. Tidak Berwama
Wama pada air disebabkan karena air mengandung bahan-bahan organik.
5. Temperatur Normal
Temperatur air yang baik berkisar antara 25°C-29°C, keberadaan zat-zat
tertentu di dalam air menyebabkan air memiliki temperatur yang tidak
menentu.
6. Tidak Mengandung Zat Padatan
Air dikatakan benar-benar bersih bukan hanya jemih tetapi sudah tidak
terlihat lagi adanya zat padatan yang terapung.

a.

Persyaratan Kimia
Air bisa dikatakan berkualitas baik apabila telah memenuhi persyaratan

9

kimia sebagai berikut:
1.

PHNetral
PH yang efektif berkisar antara, 6,5-9,0. Apabila air memiliki deralat
keasaman rendah dari standar maka air akan terasa asam dan bersifat korosif.

2.

Kesadahan Rendah
Rendahnya kesadahan apabila tidak terdapatnya garam-garam yaitu Ca dan
Mg yang terlarut dalam air.

3.

Tidak Mengandung Garam-Garam atau Ion-Ion Logam
Garam-garam atau ion-ion logam seperti Fe, Mg, Ca, K, Zn dan Iain-lain
yang dapat merusak kesehatan sehingga perlu dihilangkan terlebih dahulu.

4.

Tidak Mengandung Bahan-Bahan Kimia Beracun
Air yang masih mengandung bahan-bahan kimia beracun sangat berbahaya
bagi manusia. Hendaknya bahan-bahan kimia seperti Sianida, Sulfida dan
Fenolik dihilangkan terlebih dahulu sehingga dapat dikatakan berkualitas.

5.

Tidak Mengandung Bahan-Bahan Organik
Jika air mengandung bahan-bahan organik maka bahan organik tersebut akan
terurai menjadi zat-zat yang berbahava bagi kesehatan dan juga dapat
menurunkan kualitas air. Bahan-bahan organik itu seperti NH4, H2S, SO4 , 2
dan NO2.

b.

Persyaratan Mikrobiologi
Mikrobiologi adalah makhluk hidup yang berukuran mikrokopis dan dapat

hidup diseluruh muka bumi. Jumlah mikrobiologi di dalam air cukup banyak
untuk itulah air dapat dikatakan bersih apabila air memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
1. Tidak mengandung

bakteri patogen

misalnya bakteri golongan Coli,

Salmonellotyphi, Vibria Cholera dan Iain-lain.
2. Tidak mengandung nonpatogen, seperti Anti Nomycetes, Cladodera dan Iainlain.

10

Pengolahan Air Bersih
Usaha teknis yang dilakukan untuk merubah sifat-sifat suatu zat yang
terkandung di dalam air merupakan maksud dari pengolahan air. Untuk
mendapatkan air yang berkualitas maka perlu adanya pengolahan terlebih dahulu,
sehingga air yang akan didapatkan telah memenuhi standar kualitas air yang telah
ditentukan.
Pengolahan air bertujuan untuk:
- Mengurangi bau, rasa dan wama
- Menurunkan dan mematikan mikroorganisme
- Menurunkan kesadahan
- Mengurangi kadar bahan-bahan yang terlamt dalam air
- Memperbaiki derajat keasaman

a.

Pengolahan Lengkap
Pengolahan air yang meliputi fisik, kimiawi mempakan maksud dari

pengolahan lengkap. Air sungai yang keruh/kotor biasanya dilakukan pengolahan
terlebih dahulu. Adapun tingkatan-tingkatan pada proses pengolahan lengkap
meliputi:
Pengolahan Fisik
Untuk mengurangi/menghilangkan kotoran-kotoran yang kasar, penyisihan
Lumpur, pasir dan mengurangi kadar zat-zat organik yang terdapat pada air
yang akan diolah. Secara fisik pengolahan lengkap meliputi:
1.

Penyaringan (Filtrasi)
Proses penyaringan bisa merupakan proses awal (primary treatment) dan
Juga

mempakan

proses

antara

padatan/koloid

dengan

cairan.

Penyaringan ini bertujuan untuk memisahkan padatan yang tidak lamt
dan bahan kasar lain yang bentuknya cukup besar sehingga padatan ini
bertahan dan filtratnya tumn. Secara langsung padatan ini dapat dilihat
seperti potongan kayu, logam, tulang yang disaring secara kasar melalui
proses awal. Proses pengolahan air sebelum penyaringan dilakukan

11

dahulu proses koagulasi atau netralisasi berupa cairan yang mengandung
butiran halus atau bahan-bahan yang larut sehingga menghasilkan
endapan yang cairannya dipisahkan melalui filtrat. Saringan yang
digunakan adalah Single Medium yang ukuran padatannya seragam.
Sedangkan yang ukuran padatan beragam digunakan saringan Dual
Medium atau Three Medium.
2. Pengendapan (Sedimentasi)
Untuk mengendapkan partikel-partikel yang terdapat dalam air, baik
partikel yang larut maupun partikel yang tidak larut dengan penambahan
zat kimia tertentu merupakan tujuan pengendapan/sedimentasi. Guna dari
penambahan zat kimia agar membentuk partikel yang berukuran besar
atau mengumpal yang akhinya akan mengendap.
3. Adsorbsi
Proses kerja adsorbsi yaitu penyerapan ion-ion bebas di dalam air yang
dilakukan oleh adsorben. Adsorbsi umumnya menggunakan adsorben dan
zeolit. Pemakaiannya dengan cara memasukkan zeolit kedalam air olahan
atau dengan cara menyalurkan air melalui saringan yang medianya
menggunakan zeolit.
Pengolahan Kimia
Pengolahan dengan menggunakan zat-zat kimia merupakan pengolahan
kimia. Pengolahan kimia meliputi:
1. Koagulasi
Penggumpalan melalui reaksi kimia merupakan proses koagulasi. Reaksi
koagulasi dapat berjalan dengan membubuhkan zat pereaksi (koagulan)
yang sesuai dengan zat yang terlarut. Koagulan yang sering dipakai
adalah zat kapur, tawas dan kaporit.
2. Aerasi
Suatu sistem oksigenasi melalui penangkapan 02 dari udara pada air yang

12

akan diproses merupakan proses aerasi terutama untuk menurunkan
kadar Fe (besi) dan Mg (magnesium).
Pengolahan Bakteriologis
Untuk membunuh bakteri-bakteri yang terkandung dalam air dengan
ditambahkannya zat desinfektan merupakan proses bakteriologis.
Pengolahan

kimiawi/pengolahan

bakteriologi

merupakan

pengolahan

sebagian yang biasanya hanya dilakukan untuk pengolahan:
• Mutu air jemih
• Air dari sumur yang dalam/dangkal

2.1.1

Air Gambut
Gambut (peat) merupakan sisa tumbuhan yang telah mati, kemudian

diuraikan oleh bakteri anaerobik dan aerobik menjadi komponen yang lebih stabil.
Unsur organik yang terdiri dari karbon, hidrogen, nitrogen, oksigen dan unsur
anorganik dari A l . Si, Na, S, P, Ca, Mg dalam bentuk terikat merupakan unsur
pembentuk gambut. Pada tingkat pembusukan dini ditemukan sebanyak 15-20%
misalnya

pada

sellulosa

tetapi

untuk

selanjutnya

tidak

ditemukan

lagi

pembusukan. Tingkat pembusukan pada gambut akan menaikkan kadar karbon
dan menurunkan kadar oksigen. Senyawa pembentuk gambut yang paling banyak
dan merupakan salah satu indikasi dari berbagai jenis dan tipe gambut adalah
asam humat dan asam sulfat. Senyawa yang koloid, amorf, polimer, berwarna
coklat tua, larut dalam natrium hidrosida tetapi larut dalam larutan anorganik
merupakan senyawa asam humat.

Sifat-Sifat Gambut
Berdasarkan sifat dan kimianya. air gambut dapat ditentukan. Adapun sifat
fisik dan ciri dari air gambut adalah sebagai berikut:
1.

Wama
Air gambut berwama coklat tua sampai kehitaman.

13

2.

Berat Isi
Berat isi tanah organik sebelum pengolahan rendah yaitu berkisar antara 0,20,3 dan setelah diolah harus mencapai standar yaitu berkisar antara 1,25-1,45.

3.

Kapasitas Menahan Air
Pada tanah gambut kapasitas menahan aimya tinggi. Bobot menahan air 1/52/5 pada mineral kering sedangkan dari bobot keringnya gambut dapat
menahan air 2-4

4.

Struktur
Bahan organik berkayu atau berserat stmktur keadaan fisik tanah gambutnya
baik dan sebagian bahan organik yang telah terdekomposisi mempunyai
kemampuan adsorbsi yang tinggi dan bersifat koloidal.

5.

Sifat Koloidal
Sifat koloidal tanah gambut jauh lebih jelas diperlihatkan dari pada tanah
mineral.

6.

Reaksi Masam
Reaksi tanah gambut bila dijenuhi hidrogen akan menciptakan suasana Yang
lebih asam dari koloid mineral pada keadaan yang sama.

7.

Sifat Penyangga
Sifat penyangga biasanya ditentukan oleh besamya kapasitas tukar kation.

8.

Kadar Unsur Hara
Tanah gambut mengandung kadar N dan basa organik yang tinggi dengan
perbandingan antara C dan N juga tinggi yaitu 20 atau lebih.
Air gambut adalah air permukaan atau air tanah yang banyak terdapat di

daerah pasang sumt, berawa dan dataran rendah, berwama merah kecoklatan,
berasa asam (tingkat keasaman tinggi), dan memiliki kandungan organik tinggi.
Gambut sendiri didefinisikan sebagai material organik yang terbentuk dari
dekomposisi tidak sempuma dari tumbuhan daerah basah dan dalam kondisi
sangat lembab serta kekurangan oksigen. Air gambut secara umum tidak
memenuhi persyaratan kualitas air bersih yang distandardkan oleh Departemen
Kesehatan RI melalui PERMENKES No.416/ MENKES /PER/IX/1990.

14

Tabel 2.1 Syarat Kualitas Air Minum Menurut Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia nomor 416/Menkes/per/IX/1990
IVn
I'lO.

I ^tritiiicicr

^auar

yang
A

risiKd

1
1

Rail

->

111 1 O H T O t /T # 1 111
juniian
It A^L'A**'! I rzai
l t i n pauai \

L
-1
J
A

uiperDuienivan

1
1.

^no
jUU

T v C K C r Ui IcU 1

op

J
A
\}

H
r nllci
a
VV/ aCU

B.

KIMIA
Kimia Anorganik
Air Raksa
A rcpn r A

Dokumen yang terkait

K A R A K T E R I S T I K F I S I K B I J I K O P I R O B U S T A T E R F E R M E N T A S I O L E H M I K R O F L O R A F E S E S L U WA K

0 6 18

T E AC H I N G S E C O N DA RY S C H O O L L I T E R AC I E S WITH ICT

0 0 187

EFEKTIFITAS ABU SEKAM PADI DAN POLY ALUMINIUM CHLORIDE DALAM MENURUNKAN ZAT WARNA LIMBAH CAIR INDUSTRI SASIRANGAN

0 0 9

PENGARUH KUALITAS AIR BAKU TERHADAP DOSIS DAN BIAYA KOAGULAN ALUMINIUM SULFAT DAN POLY ALUMINIUM CHLORIDE

0 0 10

T O U R I S M S A T E L L I T E ACCOUNT, A S T A T I S T I C A L T O O L TO A N A L Y S E TOURISM R O L E S

0 0 8

PUBLISHED A N D O R G A N I Z E D BY G L O B A L SCIENCE T E C H N O L O G Y F O R U M (GSTF)

0 0 12

T H E I N F L U E N C E O F READING A B I L I T V ON LISTENING S K I L L T O T H E T E N T H G R A D E STUDENTS O F SMA N E G E R I 1 MESUJI MAKMUR OO70 )»r-Uw,f i t THESIS

0 1 80

P O L A R I W A Y A T K E S E H A T A N R E P R O D U K S I DAN S T A T U S G I Z I WANITA Y A N G M E N G A L A M I O S T E O P O R O S I S DI P O L I K L I N I K P E N Y A K I T D A L A M RSUP DR, M O H A M M A D H O E S I N P A L E M B A N G P E R I O

0 2 97

HUBUNGAN P R O T E I N U R I A DAN H I P E R K O L E S T E R O L E M I A DENGAN HIPOALBUMINEMIA PADA ANAK P E N D E R I T A SINDROM N E F R O T I K DI RSUD P A L E M B A N G BARI P E R I O D E 2009-2012 SKRIPSI

0 1 67

D E V E L O P I N G STUDENTS V O C A B U L A R Y IN T H E T H E M E 'SCHOOL ENVIRONMENTS' USING F I E L D TRIPS T O T H E S E V E N T H G R A D E STUDENTS AT T H E S T A T E OF JUNIOR HIGH S C H O O L 27 O F PALEMBANG

0 0 90