STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG BEKISTING Peran

STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
BEKISTING
Perancah (Scaffolding)
Tujuan Pembelajaran

Peserta dapat :
Setelah mengikuti pelajaran ini peserta dapat :
 Mengetahui fungsi perancah
 Mengenal jenis dan type perancah
 Mengerti tentang persyaratan teknis perancah
 Mengetahui asesoris dari perancah
 Mengerti tentang cara penyetelan dan pembongkaran perancah.
Fungsi perancah (scaffolding)
Perancah (scaffolding) adalah merupakan suatu konstruksi pendukung pada suatu pekerjaan
sebuah proyek yang terbuat dari rangka besi yang berbentuk khusus buatan pabrik dengan daya
dukung tertentu,dimana pada pekerjaan ringan dapat dipakai sebagai penyangga untuk pekerja,
pada pek,erjaan yang lebih tinggi.
Perancah terdiri dari rangkaian atau komponen yang disusun dengan arah vertikal maupun
dirangkai secara horisontal dan dipergunakan untuk keperluan yang bersifat sementara.

Dikeluarkan oleh :


Program Studi :

Teknologi Batu & Beton
Nama :

Uberlin

Tanggal :

Maret 2007

Halaman :

0-1

Pada dasarnya perancah berfungsi sebagai :
1. Landasan untuk pekerja dalam melaksanakan pekerjaan
2. Penopang atau penyangga bekisting.
Perancah dapat digunakan pada pekerjaan bangunan gedung maupun konstruksi lainnya seperti

jembatan,tower maupun konstruksi lainya.
Jenis dan Type Perancah (scaffolding)
Pada awalnya perancah yang banyak digunakan adalah perancah yang terbuat secara tradisional
yaitu dari bahan kayu dolken dan bambu.Namun dengan berkembangnya teknologi bekisting
sejalan dengan peningkatan efisiensi dan efektifitas kerja,maka telah banyak dikembangkan
perancah dari bahan baja .Perancah scaffolding telah dikembangkan dalam berbagai jenis dan
type .
Perancah (scaffolding) memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan jenis lainnya :
1. Ringan dengan berbagai type
2. Bentuk yang rapi
3. Dapat dipakai berulang kali
4. Ekonomis
5. Mudah dipasang dan dibongkar.

Dikeluarkan oleh :

Program Studi :

Teknologi Batu & Beton
Nama :


Uberlin

Tanggal :

Maret 2007

Halaman :

0-2

Adapun type dan jenis scaffolding adalah :
Gambar

Contoh perencanaan scaffolding:

Dikeluarkan oleh :

Program Studi :


Teknologi Batu & Beton
Nama :

Uberlin

Tanggal :

Maret 2007

Halaman :

0-3

Dikeluarkan oleh :

Program Studi :

Teknologi Batu & Beton
Nama :


Uberlin

Tanggal :

Maret 2007

Halaman :

0-4

Komponen Perancah ( Scaffolding )
Untuk mendukung kemudahan pemasangan, penyetelan serta pula pembongkaran sebuah
perancah, maka ada bagian –bagian dari scaffolding yang perlu kita ketahui sehingga tidak
terjadi kesalahan dalam penggunaan perancah ( steel scaffolding )
Adapun bagian – bagian atau komponen dari perancah adalah:
 Rangka Besi Utama

 Rangka Besi Penyambung ( adjustable Frame )

 Jack Base ( Adjustable jack base )


 U-Head jack ( Adjustable Shoring Head )

 Join pin

 Cross brace ( Bracing )

Dikeluarkan oleh :

Program Studi :

Teknologi Batu & Beton
Nama :

Uberlin

Tanggal :

Maret 2007


Halaman :

0-5

Adapun sistem pembebanan pada scafolding dapat dijelaskan seperti gambar dibawah ini :

Cara penyambungan Perancah :
Pada dasarnya penyetelan perancah sangat sederhana dan mudah namun yang

menjadi

permasalahan adalah apabila apabila ketinggian bekisting yang akan kita pasang tidak sesuai
dengan spesifikasi ( keinginan )scaffolding yang ada. Oleh sebab itu sangat perlu data teknis
atau gambar dari pekerjaan bekisting agar dapat merencanakan pemasangan perancah
Di bawah ini akan dijelaskan dengan singkat bagaimana cara penyetelan perancah dan cara
menyambungnya :
Cara Penyetelan Perancah ( scaffolding )
 Menentukan letak dari scaffolding dengan mengatur jarak scaffolding misalnya as balok,
pada pekerjaan bekisting balok
 Memasang base plat ( jack base ) diatas landasan yang stabil

 Menyetel rangka ( frame )
 Dilanjutkan dengan pemasangan cross base pada dua sisi agar elemen perancah dapat
berdiri dengan baik
 Selanjutnya menyusun frame vertikal berikutnya atau sesuai dengan pemasangan shoring
Head jika ketinggian perancah dianggap cukup, artinya ketinggian dapat dilakukan
dengan mengukur Jack base dan U- Head
 Kemudian ketinggian perancah diatur sesuai dengan ketinggian bekisting yang telah
direncanakan

Dikeluarkan oleh :

Program Studi :

Teknologi Batu & Beton
Nama :

Uberlin

Tanggal :


Maret 2007

Halaman :

0-6

Tinggi frame tertentu sesuai dengan jenis produksinya , sedangkan ketinggian bekisting dasar
beton terhadap tempat berpijak perancah juga tertentu, sesuai dengan desain dan kondisi
setempat
Untuk memenuhi tingginya platform yang diperlukan dapat diatur dengan beberapa cara sebagai
berikut:
 Menentukan tebal beton screed tempat berpijak jack base
 Mengatur jack base dan U-Head jack dengan ulir yang ada
 Menyusun frame vertikal dan atau menambah adjusting frame sesuai dengan ketinggian
yang diperlukan ( lihat gambar)--

 Panjang ulir jack base dan U- Head

Dikeluarkan oleh :


Program Studi :

Teknologi Batu & Beton
Nama :

Uberlin

Tanggal :

Maret 2007

Halaman :

0-7

Cara Pembongkaran Perancah ( Scaffolding )
Pembongkaran Scaffolding harus memperhitungkan kekuatan atau umur beton serta
memperhatikan kebutuhan pekerjaan berikutnya. Oleh sebab itu perlu dilakukan pemantauan
terhadap perawatan agar pada saat pembongksrsn tidak terjadi masalah. Apabila kekuatan beton
sudah cukup maka persiapan pembongkaran

Disamping kekuatan beton juga perlu diperhatikan arah dan bagian mana yang lebih dulu di
bongkar
Langkah pembongkaran perancah scaffolding
Didahului dengan penurunan U- Head pada bagian tengah bentangan atau daerah momen
terbesar kearah tepi, untuk menghindari penurunan mendadak
Dilanjutkan dengan penurunan frame scaffolding
Jika dibutuhkan sebagai perancah pada saat pembongkaran bekisting cetak maka frame lapis
pertama tidak dibongkar
Selanjutnya melepas join pin dan cross brace
Perancah disusun ataudikelompokan sesuai dengan spesifikasinya

Dikeluarkan oleh :

Program Studi :

Teknologi Batu & Beton
Nama :

Uberlin

Tanggal :

Maret 2007

Halaman :

0-8

Persyaratan Perancah ( scaffolding )
Pada masa sekarang telah banyak dikembangkan perancah, sebagai upaya untuk mendapatkan
cara kerja yang lebih cepat ( mudah) hemat dan memiliki bobot yang ringan namun mampu
memikul beban yang lebih berat. Walaupun perancah adalah bersifat sementara dalam sebuah
konstruksi bangunan. Namun harus memiliki persyaratan – persyaratan teknis yang dasar.
Persyaratan tersebut bertujuan untuk mendukung dalam upaya meningkatkan efisiensi dan
efektifitas pekerjaan konstruksi bangunan gedung
Adapun tuntutan atau persyaratan yang diemban oleh perancah adalah seperti yang disebutkan
dibawah ini :
 Kuat
Dengan bobot yang ringan namun mampu memikul beban yang lebih berat
 Awet
Walaupun pada saat pemasanganya berlangsung kasar namun masih dapat dipergunakan
 Mudah Dipasang ( sederhana )
Dengan bobot yang ringan dan ditambah sistem pengaman ( assesoris ) yang sederhana
akan memudahkan dalam pemasangan

 Pemasangan join pin antar frame harus bertumpu merata
 Mudah dikontrol ( dipantau )
 Dapat dipakai berulang – ulang
 Jika terlalu tinggi dapat ditambah croos brace

Dikeluarkan oleh :

Program Studi :

Teknologi Batu & Beton
Nama :

Uberlin

Tanggal :

Maret 2007

Halaman :

0-9

 Hindari terjadinya melengkung

Teratur
jika pemasangan lebih teratur dan rapi maka pekerja tidak terganggangu pada saat bekerja atau
melewati perancah terutama pada bagian bawahnya.

Diketahui :
Elevasi dasar balok +7.60, ukuran balok 40/70
Elevasi cor lantai bawah -0.05 ( rencana setelah dipasang granit  0.00)
Papan cor digunakan triplek tebal 15 mm

Dikeluarkan oleh :

Program Studi :

Teknologi Batu & Beton
Nama :

Uberlin

Tanggal :

Maret 2007

Halaman :

0-10

Usuk untuk landasan bodem digunakan kasau 5/7
Balok pembagi digunakan ukuran 8/12
Balok penyangga digunakan ukuran 8/12
Modul ketinggian Scaffolding Standard MM-101 = 1,700 m
Modul ketinggian Scaffolding Sambungan MM-108 = 1,524 m
Modul ketinggian Scaffolding Sambungan MM-108 A = 1,219 m
Modul ketinggian Scaffolding Sambungan MM-109 = 0,914 m
Modul ketinggian Scaffolding Sambungan MM-110 = 0,490 m
Ketinggian Base Jack dan U Jack maksimal 30 cm
Tinggi sambungan pen = 4 cm
Rencanakan susunan scaffolding !
Jawab:

Balok
60/70

Triplek 15 mm
+7.60
7.607.60+
+7.60
Kasau 5/7

Balok 8/12

Balok 8/12

Elevasi = + ?

Balok 8/12

Jawab :

Mancari elevasi puncak scaffolding :
- Tebal triplek

=

1,5

cm

- Tinggi kasau

=

7

cm

Dikeluarkan oleh :

Program Studi :

Teknologi Batu & Beton
Nama :

Uberlin

Tanggal :

Maret 2007

Halaman :

0-11

- Tinggi balok pembagi

=

12

cm

- Tinggi balok penyangga

=

12

cm +

=

32,5

cm atau 0.325 m

Total

Jadi elevasi puncak scaffolding = + 7.60 - 0.325 = + 7.275
Tinggi total scaffolding = 0.05 + 7.275 = + 7.325
Tinggi modul normal scaffolding MM-101 = 1.70
Mencari jumlah modul

= Tinggi effektif scaffolding : tinggi modul
= 7.325 : 1.70 = 4,31 modul , diambil 4 modul

Tinggi scaffolding murni

= 4 x 1.70

=

6.80 m

Tinggi join pen

= 3 buah x 4 cm

=

0.12 m +

Tinggi scaffolding

=

6.92 m

=

0.405 m

Kekurangan tinggi = +7.325 m - 6.92 m

Ketinggian ini dipenuhi oleh Base Jack dan U – jack, masing-masing = 0.405 m : 2 = 0.202 m.
Pemilihan ketinggian Base Jack dan U Jack tak harus sama, bisa juga tinggi Base Jack dibuat
berbeda, misal 25 cm ( ingat: tinggi maksimal 30 cm ! ) kemudian tinggi U-Jack = 0.405 – 0.40
= 0.155 m
Susunan scaffolding menjadi :
U – Jack

=

0.155 m

Scaffolding no 4

=

1.70 m

Scaffolding no 3+pen =

1.74 m

Scaffolding no 2+pen =

1.74 m

Scaffolding no 1+pen =

1.74 m

Base jack

0.25 m

=
Contoh lain :

Diketahui :
Elevasi plat lantai 2 adalah + 6.95 , tebal cor plat 12 cm
Elevasi cor lantai 1 adalah + 3.45 ( rencana setelah dipasang keramik +3.50 )
Dikeluarkan oleh :

Program Studi :

Teknologi Batu & Beton
Nama :

Uberlin

Tanggal :

Maret 2007

Halaman :

0-12

Papan cor digunakan triplek tebal 12 mm
Balok pembagi digunakan ukuran 6/10
Balok penyangga digunakan ukuran 8/12
Modul ketinggian Scaffolding Standard MM-101 = 1,700 m
Modul ketinggian Scaffolding Sambungan MM-108 = 1,524 m
Modul ketinggian Scaffolding Sambungan MM-108 A = 1,219 m
Modul ketinggian Scaffolding Sambungan MM-109 = 0,914 m
Modul ketinggian Scaffolding Sambungan MM-110 = 0,490 m
Ketinggian Base Jack dan U Jack maksimal 30 cm
Tinggi sambungan pen = 4 cm
Rencanakan susunan scaffolding !

Triplek 12 mm
Lantai 2, elevasi +6.95

Pelat 12 cm

Balok 6/10
Elevasi ?

Balok 8/12

Jawab :
Mancari elevasi puncak scaffolding :
- Tebal Plat cor

=

- Tebal triplek

=

- Tinggi balok pembagi

=

12
1,2
10

cm
cm
Dikeluarkan oleh :

Program Studi :

Teknologi Batu & Beton
Nama :

cm

Uberlin

Tanggal :

Maret 2007

Halaman :

0-13

- Tinggi balok penyangga
Total

=

12

cm +

=

35,2

cm atau 0.352 m

Jadi elevasi puncak scaffolding = + 6.95 - 0.352 = + 6.598
Tinggi total scaffolding = + 6.598 – 3.45 = 3.148
Tinggi modul normal scaffolding MM-101 = 1.70
Mencari jumlah modul

= Tinggi effektif scaffolding : tinggi modul
= 3.148 : 1.70 = 1.85 modul , diambil 1 modul normal
dan modul tambahan

Tinggi scaffolding murni

= 1 x 1.70

=

1.70 m

Misal ditambah Modul MM-109

=

0.914 m

Tinggi join pen =

=

0.04 m +

=

2,654 m

=

0.494 m

1 buah x 4 cm
Tinggi scaffolding

Kekurangan tinggi = +3.148 m - 2.654 m

Ketinggian ini dipenuhi oleh Base Jack dan U – jack, masing-masing = 0.494 m : 2 = 0.247 m.
Pemilihan ketinggian Base Jack dan U Jack tak harus sama, bisa juga tinggi Base Jack dibuat
berbeda, misal 25 cm ( ingat: tinggi maksimal 30 cm ! ) kemudian tinggi U-Jack = 0.494 –
0.25= 0.244 m
Susunan scaffolding menjadi :
U – Jack

=

0.244 m

Scaffolding MM-109

=

0.914 m

Scaffolding no 1+pen

=

1.74 m

Base jack
Tinggi total

=
=

0.25 m +
2.654 m

Dikeluarkan oleh :

Program Studi :

Teknologi Batu & Beton
Nama :

Uberlin

Tanggal :

Maret 2007

Halaman :

0-14

Dikeluarkan oleh :

Program Studi :

Teknologi Batu & Beton
Nama :

Uberlin

Tanggal :

Maret 2007

Halaman :

0-15