Teknik Penyajian dan Interpretasi Data

PELATI HAN PENULI SAN KARYA I LMI AH
HI MADI PTA FP - UNRAM

TEKNI K PENYAJI AN DAN
I NTERPRETASI DATA
oleh:

I r. I Gde Ekaputra Gunartha, M.Agr., Ph.D.
Dosen Statistika Universitas Mataram
Mataram, 02 Maret 2006

DATA ?
DATA ≈ FAKTA yang maknanya dapat berdimensi :
1. sebagai pernyataan yang menggambarkan
suatu fenomena alam, a.l.: data temperatur,
intensitas cahaya, curah hujan, RH, dsb.
2. merupakan suatu respons menurut suatu kerangka pikir tertentu dan dapat diuji kebenarannya
secara empirik, a. l.: data percobaan, data survei.
Dr. Ekaputra G (2006)

JENIS DATA


DATA

KUALI TATI F
> dalam bentuk atribut/
kategorik (pernyataan
kualitatif)

KUANTI TATI F
> dalam bentuk angka/
numerik
> ada yang berbentuk:
 DATA DISKRIT
 DATA KONTINYU

> Nominal
(varietas, jenis/
macam, dsb)
> Ordinal (skala rasa,
skala aroma, skala

intensitas, dsb)

> Primer
+ survei
+ percobaan,dsb

> Nisbah/Nol Mutlak
(bobot, tinggi, luas,
dsb)

> Sekunder
+ artikel
+ buku-buku
+ instansi
+ lapangan, dsb

Skala Ukur

Sumber Data


> Selang (suhu, pendapatan, dsb)

Dr. Ekaputra G (2006)

Bagaimana menyajikan & menginterpretasikan data pada Karya Ilmiah?
 PENYAJIAN DATA sangat berkait dengan kemana
ARAH INTERPRETASI yang akan dibuat oleh
PENULIS. Sedang arah interpretasi sangat ditentukan
oleh TUJUAN PENULISAN KARYA ILMIAH yang
nantinya tercermin dalam KESIMPULAN.
 Penyajian & interpretasi data harus JELAS dan TIDAK
BANYAK MENGGUNAKAN KATA-KATA TAKBERGUNA (verbiage). Hindari PENGULANGAN
(redundancy).
Dr. Ekaputra G (2006)

1. TEKS
(digunakan jika data numerik yang
disajikan tidak ekstensif (banyak),
namun hanya untuk penegasan
secara faktual)


PENYAJIAN
DATA

2. TABEL
 Tabel Acuan (reference tables)
 Tabel Sajian (demonstration
tables)

3. GRAFIK
(tipenya sangat ditentukan oleh
Jenis Data yang hendak disajikan)
Dr. Ekaputra G (2006)

SAJIAN TABEL & GRAFIK
 TABEL & GRAFIK idealnya harus mampu menjelaskan/menerangkan dirinya sendiri (self-explanatory). Artinya, pembaca
dapat mengerti & paham apa yang dimisikan penulis dalam
Tabel & Grafik tanpa membaca acuan rinci tertulis dalam teks.
 Deskripsi Tabel & Grafik seperti JUDUL, CATATAN KAKI,
dan SINGKATAN harus dibuat SINGKAT, PADAT, dan

INFORMATIF.
 Hindari penggunaan angka eksponensial (seperti 10-39) pada
Tabel & Grafik. Kalau tidak dapat dihindari, tuliskan pada
Catatan Kaki di Tabel atau Legend di Grafik.
Dr. Ekaputra G (2006)

TABEL
 TABEL ACUAN: Tabel ini mengandung data yang komprehensif (lengkap) yang mengandung unsur ‘what, where dan
when’. Jadi dapat dikatakan datanya mengandung data lengkap
koleksi atau hasil pengukuran di lapangan. Umumnya Tabel ini
ditempatkan pada Lampiran. Tabel semacam ini sering dijumpai
pada SKRIPSI, TESIS, atau DISERTASI; namun jarang
dijumpai pada karya ilmiah seperti MAKALAH, KARYA
TULIS, dsb.
 TABEL SAJIAN: Tabel yang disajikan dalam tubuh tulisan
yang menjadi dasar asimilasi nalar secara cepat oleh PEMBACA
untuk memahami fakta yang menjadi kajian dalam karya ilmiah.
Dr. Ekaputra G (2006)

TABEL SAJIAN YANG BAIK


1. ORIENTASI & URUTAN PENATAAN TABEL: Faktor ini
sangat berpengaruh kepada KEMUDAHAN MEMBACA
(readability) dan MEMAHAMI DATA (understand ablility).
Pembaca akan jauh LEBIH MUDAH membandingkan data
DALAM KOLOM dibandingkan DALAM BARIS (LIHAT
Tabel 1 dan Tabel 2).
2. PENGGUNAAN PEUBAH KUANTITATIF PADA KOLOM
atau BARIS (LIHAT Tabel 3) yang dikelompokkan (Tabel
Frekuensi).
Dr. Ekaputra G (2006)

Tabel 1
Diet*)

Peubah
Asupan Susu (milk intake)
Asupan Tambahan (suplement
intake)
Laju Pertumbuhan

Asupan Air (water intake)
*)

I
9,82

II
10,48

III
8,9

IV
9,15

0

449,5

363,6


475,6

89
108,4

145,32
143,6

127,8
121,29

131,5
127,8

Diet I = Kontrol, Diet II = tambahan Lucerne, Diet III = Leucaena, dan
Diet IV = Sesbania

Tabel 2
Diet

(Menu
Tambahan)
Lucerne
Sesbania
Leucaena
Tanpa Pemberian

Laju
Asupan
Pertumbuhan Tambahan
(g/hari)
(g/hari)
145
450
132
476
128
364
89
0


Asupan
Susu
(ml/kg0,75)
10,5
9,2
8,9
9,8

Asupan
Air
(ml/kg0,75)
144
128
121
108
Dr. Ekaputra G (2006)

Hal-hal penting yang perlu diperbaharui pada Tabel 1:
a) Jika tujuan kita ingin membandingkan perbedaan antar perlakuan

atas sejumlah peubah respon, maka PERLAKUAN yang
dibandingkan ditata menurut BARIS dan PEUBAH RESPON
ditata menurut KOLOM TABEL (lihat Tabel 2, kita lebih
mudah membandingkan perlakuan dibandingkan data Tabel 1).
b) Deskripsi data pada Tabel 1 tidak baik, seperti adanya
ketidak-konsistenan penggunaan desimal dalam kolom
peubah respon, demikian juga penggunaan desimal yang
kurang bermakna untuk suatu peubah respon.
c) Label perlakuan (Diet) tidak informatif dan tidak mempunyai unit.
d) Tata urut penempatan PEUBAH RESPON umumnya disesuaikan dari peubah yang paling penting muncul pertama
diikuti dengan yang kurang penting.

Dr. Ekaputra G (2006)

Tabel 3. Jumlah jam yang dibutuhkan petani untuk melakukan penyiangan pada
tiga pola tanam monokultur dan tumpangsari jagung (n = 180 petani)

Jam
< 10
10 - < 15
15 - < 20
20 - < 30
≥ 30

Tumpangsari Tumpangsari
dengan
dengan
Monokultur
kedelai
komak
25
53
18
3
9
8
3
5
8
7
2
20
16
3

Total
(%)
53
7
9
9
22

Hal apa yang menarik disini?
Pengelompokkan Jam seperti di Tabel 3, sebaiknya disesuaikan
dengan TUJUAN INFORMASI yang ingin diperoleh dan
SEBARAN DATA yang dikumpulkan. Hindari pembuatan
kelompok tersebut telah dirancang sebelum DATA
DIKUMPULKAN, jika hal ini dilakukan banyak informasi yang
tidak tergambarkan dalam Tabel.
Dr. Ekaputra G (2006)

3. Gunakan digit desimal yang minimum, umumnya
menggunakan DUA DESIMAL. Jika POSISI DESIMAL tidak
terlalu ragam dan berpengaruh secara signifikan maka jumlah
desimal dapat dikurangi. Misal desimal kedua dari suatu angka
ratusan dari suatu peubah respon yang tidak terlalu bervariasi
dapat dikurangi menjadi SATU DESIMAL. Yang penting
pengurangan jumlah digit desimal TIDAK MENGURANGI
INFORMASI namun justru menambah kejelasan makna.
4. Penyajian Tabel Percobaan Faktor Tunggal, artinya
menyajikan data dan hasil analisis ragam suatu percobaan yang
melibatkan hanya satu faktor perlakuan yang terdiri atas segugus
aras. Misal perlakuan Diet (pemberian asupan tambahan) pada
Tabel 2. Uji pembandingan ganda yang digunakan Beda Nyata
Terkecil α = 0,1%. (lihat Tabel 4: Hasil empat varietas melon)
Dr. Ekaputra G (2006)

Tabel 4a

Tabel 4b

Varietas
Melon
A
B
C
D

Hasil*)
(kg/tanaman)
20,49
37,40
19,49
29,90

S.E

1,75

Probabilitas
Uji F