Laporan Praktikum Uji Larutan Elektrolit
Sabtu, 17 Januari 2015
Laporan Praktikum
Uji Larutan Elektrolit dan Non
Elektrolit
X.MIA-2
1.Amelia Nuril Fajriyani
2.Dian Nurul Fauziah
3.Emilia Oktafia
4.Methania Nanda Augustine
5.Muhammad Firman
Ristiawansyah
6.Rikhatul Jannah
Tahun Pelajaran 2014/2015
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON
ELEKTROLIT
Jenis Praktikum : Uji Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
Tanggal Praktikum : Sabtu, 17 Januari 2015
Tujuan Praktikum
: Menguji / Menyelidiki Larutan yang termasuk
Elektrolit dan
: Non Elektrolit
Dasar Teori
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik. Senyawa ion dan kovalen merupakan larutan elektrolit terdiri
dari larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah.
1. Elektrolit kuat
Dapat menghantarkan arus listrik dengan gaya hantar kuat.
Dapat menyalakan lampu dengan terang pada alat penguji
elektrolit.
Muncul banyak gelembung gas pada elektroda alat penguji
gelembung gas.
Nilai derajat ionisasi = 1
Contoh : HCl, H2SO4, NaOH.
2. Elektrolit lemah
Dapat menghantarkan arus listrik dengan daya hantar lemah.
Dapat menyalakan lampu dengan redup pada alat penguji
gelembung gas.
Muncul sedikit gelembung gas pada elektroda alat penguji
gelembung gas.
Nilai derajat ionisasi = 0 < derajat ionisasi < 1.
Contoh : NH4OH, CH3COOH.
Sedangkan larutan non-elektrolit yakni larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik. Senyawa kovalen non-polar merupakan
larutan non-elektrolit.
Ciri – ciri larutan nonelektrolit :
Tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Tidak dapat menyalakan lampu pada alat penguji elektrolit.
Tidak muncul gelembung gas pada elektroda alat penguji
gelembung gas.
Contoh : larutan gula, larutan urea.
Pada pengujian larutan dengan alat uji elektrolit, ada tiga
kemungkinan yang dapat diperoleh :
1. Jika lampu menyala dan disekitar elektrode timbul gelembunggelembung gas, maka larutan yang diuji mempunyai daya hantar
listrik yang baik dan disebut Larutan elektrolit kuat.
2. Jika lampu tidak menyala atau menyala redup dan di sekitar
elektrode timbul gelembung-gelembung gas, maka larutan yang
diuji mempunyai daya hantar listrik yang lemah disebut Larutan
elektrolit lemah.
3. Jika lampu tidak menyala dan di sekitar elektrode tidak terdapat
gelembung-gelembung gas, maka larutan yang diuji tidak
menghantarkan listrik atau larutan non elektrolit.
HCl
HCl (Asam Klorida). HCl dalam bentuk padat bersifat non
elektrolit, sedangkan HCl dalam bentuk cair bersifat elektrolit.
HCl dalam bentuk cair termasuk senyawa berikatan kovalen
polar, sehingga dapat menghantarkan listrik hanya dalam bentuk
larutan.
Ikatan kovalen polar terjadi jika ada Pasangan Elektron
Ikatan (PEI) tertarik ke salah satu atom yang berikatan. Semakin
besar selisih keelektronegatifannya, Ikatan kovalen semakin
polar karena selisih keelektronegatifannya hampir menyamai
senyawa berikatan ion yang memiliki selisih keelektronegatifan
besar, sehingga dapat menghantarkan listrik.
Di dalam air, air dapat memecah HCl membentuk ion H+ dan
Cl- sehingga ion-ion tersebut bisa bergerak bebas dan
menghantarkan listrik.
NaCl
Natrium klorida (NaCl) adalah senyawa penting yang
diperlukan oleh tubuh dan dikenal pula sebagai garam dapur.
Sebagai elektrolit, natrium klorida sering ditemukan dalam
minuman kebugaran. Elektrolit memungkinkan transmisi sinyal
listrik antar saraf.
Jika padatan NaCl dilarutkan dalam air maka NaCl akan
terurai sempurna menjadi ion Na+ dan Cl-. Perhatikan reaksi
berikut.
Dari reaksi diatas jika 100 mol NaCl dilarutkan dalam air akan
terbentuk 100 mol ion Na+ dan 100 mol ion Cl-. Jadi jika 100 mol
NaCl dilarutkan akan terbentuk 200 mol ion.
Larutan Gula
Gula merupakan larutan non-elektrolit. Sebab
larutannya gula tidak
Terurai menjadi ion. Melainkan molekul, yaitu C6H12O6
NaOH
dalam
Larutan Jeruk Nipis
H2SO4
Karena asam sulfat terbentuk secara alami melalui
oksidasi mineral sulfida, misalnya besi sulfida. Air yang
dihasilkan dari oksidasi ini sangat asam dan disebut sebagai air
asam tambang. Air asam ini mampu melarutkan logam-logam
yang ada dalam bijih sulfida, yang akan menghasilkan uap
berwarna cerah yang beracun. Oksidasi besi sulfida pirit oleh
oksigen molekuler menghasilkan besi(II) atau Fe2+: Jadi bukan
hanya dapat menghantarkan arus, tapi juga bisa menyimpan
arus listrik.
CH3COOH
CH3COOH merupakan larutan elektrolit kuat karena jika
larut akan terurai sebagai ion.
Alat dan Bahan
Alat :
Bahan
:
- Gelas Beker 100 ml (8 buah)
- HCl
- Adaptor
- NaCl
-
Alat uji elektrolit
Kertas gosok
Aquades & Botol Semprot
Tissue
H
-
- Larutan Gula
NaOH
Larutan Jeruk Nipis
H2SO4
CH3COOH
Langkah Kerja
1. Periksa elektroda, pastikan elektroda dalam keadaan halus agar
tidak terdapat zat yang mengendap / menempel.
2. Bersihkan elektroda dengan aquades dan botol semprot.
3. Keringkan elektroda dengan menggunakan tissue.
4. Ambil larutan yang akan diuji.
5. Masukkan elektroda ke dalam larutan.
6. Nyalakan adaptor dengan tegangan 6 volt.
7. Periksa lampu yang digunakan untuk pengujian (menyala atau
tidak).
8. Periksa adanya gelembung yang terdapat di dalam larutan (sekitar
elektroda).
9. Setelah selesai melakukan pengujian, cuci elektroda dengan
aquades dan dikeringkan dengan tissue. Lakukan pengujian kepada
larutan lainnya.
10. Bersihkan semua alat yang telah digunakan.
Data Hasil Pengamatan
N
o.
Bahan
1.
NaCl
2.
Larutan gula
3.
4.
5.
6.
7.
Larutan jeruk
nipis
HCl
H2SO4
NaOH
CH3COOH
Elektroda
Lampu
Banyak gelembung gas
Tidak ada gelembung
gas
Menyala
Sedikit gelembung gas
Tidak menyala
Banyak gelembung gas
Banyak gelembung gas
Banyak gelembung gas
Sedikit gelembung gas
Menyala
Menyala
Menyala
Tidak menyala
Tidak menyala
Pembahasan
Percobaan mengenai larutan elektrolit dan nonelektrolit ini
dimaksudkan untuk menguji daya hantar listrik dalam berbagai larutan.
Pada percobaan ini larutan yang diujikan diantaranya jeruk nipis,
CH3COOH, NaCl, larutan gula, H2SO4, HCl, NaOH.
Ketika menggunakan larutan CH3COOH, ternyata tidak menimbulkan
lampu menyala namun hanya terdapat gelembung pada elektrodanya.
Hal ini dikarenakan larutan CH3COOH tergolong larutan elektrolit
lemah, dimana molekul yang bergerak hanya sedikit sehingga hanya
menimbulkan gelembung saja. Dan ini sesuai dengan literatur yang
ada. Mengujikan larutan NaCl, didapatkan hasil untuk lampu menyala
dengan terang dan kondisi elektrodenya menimbulkan gelembung. Hal
ini dikarenakan ion Na+ dan ion Cl- pada larutan bergerak dengan
bebas sehingga menimbulkan lampu menyala dengan terang.
Reaksinya sebagai berikut :
NaCl(aq)
Na+(aq) + Cl-(aq)
Ketika larutan gula dilarutkan, zat nonelektrolit dalam larutan tidak
terurai menjadi ion-ion tetapi hanya berupa molekul saja sehingga
tidak dapat menghantarkan listrik karena tidak ada ion-ion yang
bergerak bebas. Ca(OH)2 yang didapatkan hasilnya ternyata lampu
tidak menyala namun hanya menimbulkan gelembung. Menurut
literatur, Ca(OH)2 termasuk larutan kuat namun dalam percobaan
hanya terdapat gelembung. Hal ini mungkin dikarenakan larutan sudah
terkontaminasi dengan zat lain dan larutannya menjadi kotor sehingga
ion-ion berkurang. Percobaan yang terakhir menggujikan larutan
glukosa, dimana dalam percobaan lampu tidak menyala dan tidak
menimbulkan gelembung. Ini seperti halnya pada pengujian larutan
gula, tergolong larutan nonelektrolit dimana untuk zat nonelektrolit
dalam larutan tidak terurai menjadi ion-ion tetapi hanya berupa
molekul saja sehingga tidak dapat menghantarkan listrik karena tidak
ada ion-ion yang bergerak bebas.
Dan didapatkan hasil untuk percobaan pertama yaitu menggujikan
laruan jeruk nipis. Dari percobaan ini didapatkan ternyata lampu tidak
menyala namun hanya menimbulkan gelembung. Menurut literatur,
larutan jeruk nipis tergolong larutan elektrolit lemah. Dimana molekul
yang bergerak hanya sedikit sehingga hanya menimbulkan gelembung
saja. Percobaan berikutnya menggujikan larutan CH 3COOH, dan setelah
dilakukan percobaan didapatkan lampu tidak menyala namun timbul
gelembung. Dan hal ini sesuai dengan literatur yang ada. Rekasinya :
CH3COOH(aq)
CH3COO-(aq) + H+(aq)
Menggunakan larutan NaCl didapatkan hasil pengamatan setelah
percobaan ternyata lampu tidak menyala namun timbul gelembung.
Menurut literature seharusnya pada NaCl lampu menyala tetapi pada
waktu melakukan percobaan, hasil pengamatan yang didapatkan
ternyata lampu tidak menyala. Hal ini mungkin dikarenakan
konsentrasi larutan tersebut terlalu kecil atau karena larutan yang
digunakan berulang kali sehingga lrutan sudah terkontaminasi dengan
zat lain. Selain itu rangkaian alat yang digunakan tidak dapat dirangkai
dengan baik sehingga mempengaruhi pengujian daya hantar larutan
tersebut.
Percobaan yang keempat menggujikan larutan susu. Untuk larutan
susu ternyata didapatkan lampu tidak menyala dan juga tidak timbul
gelembung. Hal ini dikarenakan susu merupakan larutan nonelektrolit
dimana untuk zat nonelektrolit dalam larutan tidak terurai menjadi ionion tetapi hanya berupa molekul saja sehingga tidak dapat
menghantarkan listrik karena tidak ada ion-ion yang bergerak bebas.
Dari percobaan-percobaan yang dilakukan pada saat praktikum dengan
pada saat dipraktikumkan (saat diasistenkan) ternyata didapatkan hasil
yang berbeda terutama pada larutan jeruk nipis dan NaCl. Perbedaan
hasil pengamatan ini dikarenakan konsentrasi larutan yang digunakan
pada waktu praktikum dan waktu praktikum berbeda. Percobaan saat
dipraktikumkan, konsentrasi yang digunakan lebih kecil dibandingkan
pada saat diujicobakan. Selain itu, alat yang digunakan pun berbeda.
Dimana pada saat dipraktikumkan alat yang digunakan hanya
merangkaikan baterai dengan kabel secara manual. Berbeda halnya
pada saat diujicobakan menggunakan rangkaian alat yang lebih
modern.
Kesimpulan
Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dibedakan menjadi :
a.
Larutan Elektrolit.
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik. Zat terlarutnya disebut elektrolit. Contoh : natrium klorida
(NaCl), hidrogen klorida (HCl), natrium hidroksida (NaOH), dan amoniak
(NH3).
b. Larutan Nonelektrolit.
Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan
arus listrik. Zat terlarutnya disebut nonelektrolit. Contoh : air suling,
larutan gula, dan alkohol.
Berdasarkan kekuatan daya hantarnya, larutan elektrolit dibedakan
menjadi dua, yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah.
1)
Elektrolit Kuat.
Elektrolit kuat adalah elektrolit yang dapat menghasilkan larutan
dengan daya hantar listrik yang baik. Senyawa NaCl, HCl, dan H2SO4
dapat terurai sempurna dalam pelarut air membentuk banyak ion.
2)
Elektrolit Lemah.
Elektrolit lemah adalah elektrolit yang dapat menghasilkan larutan
dengan daya hantar listrik yang buruk. Senyawa CH3COOH dan NH3
hanya terurai sebagian kecil dalam pelarut air membentuk sedikit ion.
Secara kuantitatif, kuat atau lemahnya suatu larutan elektrolit dapat
dinyatakan dengan derajat ionisasi (α).
Kritik dan Saran
Kritik:
1. Aquades tidak terisi penuh.
2. Alat uji elektrolit rusak.
3. Kabel pada elektroda terputus dengan sendirinya.
4. Bohlam sering terputus sehingga menghabiskan 5 Bohlam.
Daftar Pustaka
Cari ndiri yah :3
Lampiran
Dapat dilampirkan foto-foto pada waktu kegiatan praktikum
Laporan Praktikum
Uji Larutan Elektrolit dan Non
Elektrolit
X.MIA-2
1.Amelia Nuril Fajriyani
2.Dian Nurul Fauziah
3.Emilia Oktafia
4.Methania Nanda Augustine
5.Muhammad Firman
Ristiawansyah
6.Rikhatul Jannah
Tahun Pelajaran 2014/2015
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON
ELEKTROLIT
Jenis Praktikum : Uji Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
Tanggal Praktikum : Sabtu, 17 Januari 2015
Tujuan Praktikum
: Menguji / Menyelidiki Larutan yang termasuk
Elektrolit dan
: Non Elektrolit
Dasar Teori
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik. Senyawa ion dan kovalen merupakan larutan elektrolit terdiri
dari larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah.
1. Elektrolit kuat
Dapat menghantarkan arus listrik dengan gaya hantar kuat.
Dapat menyalakan lampu dengan terang pada alat penguji
elektrolit.
Muncul banyak gelembung gas pada elektroda alat penguji
gelembung gas.
Nilai derajat ionisasi = 1
Contoh : HCl, H2SO4, NaOH.
2. Elektrolit lemah
Dapat menghantarkan arus listrik dengan daya hantar lemah.
Dapat menyalakan lampu dengan redup pada alat penguji
gelembung gas.
Muncul sedikit gelembung gas pada elektroda alat penguji
gelembung gas.
Nilai derajat ionisasi = 0 < derajat ionisasi < 1.
Contoh : NH4OH, CH3COOH.
Sedangkan larutan non-elektrolit yakni larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik. Senyawa kovalen non-polar merupakan
larutan non-elektrolit.
Ciri – ciri larutan nonelektrolit :
Tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Tidak dapat menyalakan lampu pada alat penguji elektrolit.
Tidak muncul gelembung gas pada elektroda alat penguji
gelembung gas.
Contoh : larutan gula, larutan urea.
Pada pengujian larutan dengan alat uji elektrolit, ada tiga
kemungkinan yang dapat diperoleh :
1. Jika lampu menyala dan disekitar elektrode timbul gelembunggelembung gas, maka larutan yang diuji mempunyai daya hantar
listrik yang baik dan disebut Larutan elektrolit kuat.
2. Jika lampu tidak menyala atau menyala redup dan di sekitar
elektrode timbul gelembung-gelembung gas, maka larutan yang
diuji mempunyai daya hantar listrik yang lemah disebut Larutan
elektrolit lemah.
3. Jika lampu tidak menyala dan di sekitar elektrode tidak terdapat
gelembung-gelembung gas, maka larutan yang diuji tidak
menghantarkan listrik atau larutan non elektrolit.
HCl
HCl (Asam Klorida). HCl dalam bentuk padat bersifat non
elektrolit, sedangkan HCl dalam bentuk cair bersifat elektrolit.
HCl dalam bentuk cair termasuk senyawa berikatan kovalen
polar, sehingga dapat menghantarkan listrik hanya dalam bentuk
larutan.
Ikatan kovalen polar terjadi jika ada Pasangan Elektron
Ikatan (PEI) tertarik ke salah satu atom yang berikatan. Semakin
besar selisih keelektronegatifannya, Ikatan kovalen semakin
polar karena selisih keelektronegatifannya hampir menyamai
senyawa berikatan ion yang memiliki selisih keelektronegatifan
besar, sehingga dapat menghantarkan listrik.
Di dalam air, air dapat memecah HCl membentuk ion H+ dan
Cl- sehingga ion-ion tersebut bisa bergerak bebas dan
menghantarkan listrik.
NaCl
Natrium klorida (NaCl) adalah senyawa penting yang
diperlukan oleh tubuh dan dikenal pula sebagai garam dapur.
Sebagai elektrolit, natrium klorida sering ditemukan dalam
minuman kebugaran. Elektrolit memungkinkan transmisi sinyal
listrik antar saraf.
Jika padatan NaCl dilarutkan dalam air maka NaCl akan
terurai sempurna menjadi ion Na+ dan Cl-. Perhatikan reaksi
berikut.
Dari reaksi diatas jika 100 mol NaCl dilarutkan dalam air akan
terbentuk 100 mol ion Na+ dan 100 mol ion Cl-. Jadi jika 100 mol
NaCl dilarutkan akan terbentuk 200 mol ion.
Larutan Gula
Gula merupakan larutan non-elektrolit. Sebab
larutannya gula tidak
Terurai menjadi ion. Melainkan molekul, yaitu C6H12O6
NaOH
dalam
Larutan Jeruk Nipis
H2SO4
Karena asam sulfat terbentuk secara alami melalui
oksidasi mineral sulfida, misalnya besi sulfida. Air yang
dihasilkan dari oksidasi ini sangat asam dan disebut sebagai air
asam tambang. Air asam ini mampu melarutkan logam-logam
yang ada dalam bijih sulfida, yang akan menghasilkan uap
berwarna cerah yang beracun. Oksidasi besi sulfida pirit oleh
oksigen molekuler menghasilkan besi(II) atau Fe2+: Jadi bukan
hanya dapat menghantarkan arus, tapi juga bisa menyimpan
arus listrik.
CH3COOH
CH3COOH merupakan larutan elektrolit kuat karena jika
larut akan terurai sebagai ion.
Alat dan Bahan
Alat :
Bahan
:
- Gelas Beker 100 ml (8 buah)
- HCl
- Adaptor
- NaCl
-
Alat uji elektrolit
Kertas gosok
Aquades & Botol Semprot
Tissue
H
-
- Larutan Gula
NaOH
Larutan Jeruk Nipis
H2SO4
CH3COOH
Langkah Kerja
1. Periksa elektroda, pastikan elektroda dalam keadaan halus agar
tidak terdapat zat yang mengendap / menempel.
2. Bersihkan elektroda dengan aquades dan botol semprot.
3. Keringkan elektroda dengan menggunakan tissue.
4. Ambil larutan yang akan diuji.
5. Masukkan elektroda ke dalam larutan.
6. Nyalakan adaptor dengan tegangan 6 volt.
7. Periksa lampu yang digunakan untuk pengujian (menyala atau
tidak).
8. Periksa adanya gelembung yang terdapat di dalam larutan (sekitar
elektroda).
9. Setelah selesai melakukan pengujian, cuci elektroda dengan
aquades dan dikeringkan dengan tissue. Lakukan pengujian kepada
larutan lainnya.
10. Bersihkan semua alat yang telah digunakan.
Data Hasil Pengamatan
N
o.
Bahan
1.
NaCl
2.
Larutan gula
3.
4.
5.
6.
7.
Larutan jeruk
nipis
HCl
H2SO4
NaOH
CH3COOH
Elektroda
Lampu
Banyak gelembung gas
Tidak ada gelembung
gas
Menyala
Sedikit gelembung gas
Tidak menyala
Banyak gelembung gas
Banyak gelembung gas
Banyak gelembung gas
Sedikit gelembung gas
Menyala
Menyala
Menyala
Tidak menyala
Tidak menyala
Pembahasan
Percobaan mengenai larutan elektrolit dan nonelektrolit ini
dimaksudkan untuk menguji daya hantar listrik dalam berbagai larutan.
Pada percobaan ini larutan yang diujikan diantaranya jeruk nipis,
CH3COOH, NaCl, larutan gula, H2SO4, HCl, NaOH.
Ketika menggunakan larutan CH3COOH, ternyata tidak menimbulkan
lampu menyala namun hanya terdapat gelembung pada elektrodanya.
Hal ini dikarenakan larutan CH3COOH tergolong larutan elektrolit
lemah, dimana molekul yang bergerak hanya sedikit sehingga hanya
menimbulkan gelembung saja. Dan ini sesuai dengan literatur yang
ada. Mengujikan larutan NaCl, didapatkan hasil untuk lampu menyala
dengan terang dan kondisi elektrodenya menimbulkan gelembung. Hal
ini dikarenakan ion Na+ dan ion Cl- pada larutan bergerak dengan
bebas sehingga menimbulkan lampu menyala dengan terang.
Reaksinya sebagai berikut :
NaCl(aq)
Na+(aq) + Cl-(aq)
Ketika larutan gula dilarutkan, zat nonelektrolit dalam larutan tidak
terurai menjadi ion-ion tetapi hanya berupa molekul saja sehingga
tidak dapat menghantarkan listrik karena tidak ada ion-ion yang
bergerak bebas. Ca(OH)2 yang didapatkan hasilnya ternyata lampu
tidak menyala namun hanya menimbulkan gelembung. Menurut
literatur, Ca(OH)2 termasuk larutan kuat namun dalam percobaan
hanya terdapat gelembung. Hal ini mungkin dikarenakan larutan sudah
terkontaminasi dengan zat lain dan larutannya menjadi kotor sehingga
ion-ion berkurang. Percobaan yang terakhir menggujikan larutan
glukosa, dimana dalam percobaan lampu tidak menyala dan tidak
menimbulkan gelembung. Ini seperti halnya pada pengujian larutan
gula, tergolong larutan nonelektrolit dimana untuk zat nonelektrolit
dalam larutan tidak terurai menjadi ion-ion tetapi hanya berupa
molekul saja sehingga tidak dapat menghantarkan listrik karena tidak
ada ion-ion yang bergerak bebas.
Dan didapatkan hasil untuk percobaan pertama yaitu menggujikan
laruan jeruk nipis. Dari percobaan ini didapatkan ternyata lampu tidak
menyala namun hanya menimbulkan gelembung. Menurut literatur,
larutan jeruk nipis tergolong larutan elektrolit lemah. Dimana molekul
yang bergerak hanya sedikit sehingga hanya menimbulkan gelembung
saja. Percobaan berikutnya menggujikan larutan CH 3COOH, dan setelah
dilakukan percobaan didapatkan lampu tidak menyala namun timbul
gelembung. Dan hal ini sesuai dengan literatur yang ada. Rekasinya :
CH3COOH(aq)
CH3COO-(aq) + H+(aq)
Menggunakan larutan NaCl didapatkan hasil pengamatan setelah
percobaan ternyata lampu tidak menyala namun timbul gelembung.
Menurut literature seharusnya pada NaCl lampu menyala tetapi pada
waktu melakukan percobaan, hasil pengamatan yang didapatkan
ternyata lampu tidak menyala. Hal ini mungkin dikarenakan
konsentrasi larutan tersebut terlalu kecil atau karena larutan yang
digunakan berulang kali sehingga lrutan sudah terkontaminasi dengan
zat lain. Selain itu rangkaian alat yang digunakan tidak dapat dirangkai
dengan baik sehingga mempengaruhi pengujian daya hantar larutan
tersebut.
Percobaan yang keempat menggujikan larutan susu. Untuk larutan
susu ternyata didapatkan lampu tidak menyala dan juga tidak timbul
gelembung. Hal ini dikarenakan susu merupakan larutan nonelektrolit
dimana untuk zat nonelektrolit dalam larutan tidak terurai menjadi ionion tetapi hanya berupa molekul saja sehingga tidak dapat
menghantarkan listrik karena tidak ada ion-ion yang bergerak bebas.
Dari percobaan-percobaan yang dilakukan pada saat praktikum dengan
pada saat dipraktikumkan (saat diasistenkan) ternyata didapatkan hasil
yang berbeda terutama pada larutan jeruk nipis dan NaCl. Perbedaan
hasil pengamatan ini dikarenakan konsentrasi larutan yang digunakan
pada waktu praktikum dan waktu praktikum berbeda. Percobaan saat
dipraktikumkan, konsentrasi yang digunakan lebih kecil dibandingkan
pada saat diujicobakan. Selain itu, alat yang digunakan pun berbeda.
Dimana pada saat dipraktikumkan alat yang digunakan hanya
merangkaikan baterai dengan kabel secara manual. Berbeda halnya
pada saat diujicobakan menggunakan rangkaian alat yang lebih
modern.
Kesimpulan
Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dibedakan menjadi :
a.
Larutan Elektrolit.
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik. Zat terlarutnya disebut elektrolit. Contoh : natrium klorida
(NaCl), hidrogen klorida (HCl), natrium hidroksida (NaOH), dan amoniak
(NH3).
b. Larutan Nonelektrolit.
Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan
arus listrik. Zat terlarutnya disebut nonelektrolit. Contoh : air suling,
larutan gula, dan alkohol.
Berdasarkan kekuatan daya hantarnya, larutan elektrolit dibedakan
menjadi dua, yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah.
1)
Elektrolit Kuat.
Elektrolit kuat adalah elektrolit yang dapat menghasilkan larutan
dengan daya hantar listrik yang baik. Senyawa NaCl, HCl, dan H2SO4
dapat terurai sempurna dalam pelarut air membentuk banyak ion.
2)
Elektrolit Lemah.
Elektrolit lemah adalah elektrolit yang dapat menghasilkan larutan
dengan daya hantar listrik yang buruk. Senyawa CH3COOH dan NH3
hanya terurai sebagian kecil dalam pelarut air membentuk sedikit ion.
Secara kuantitatif, kuat atau lemahnya suatu larutan elektrolit dapat
dinyatakan dengan derajat ionisasi (α).
Kritik dan Saran
Kritik:
1. Aquades tidak terisi penuh.
2. Alat uji elektrolit rusak.
3. Kabel pada elektroda terputus dengan sendirinya.
4. Bohlam sering terputus sehingga menghabiskan 5 Bohlam.
Daftar Pustaka
Cari ndiri yah :3
Lampiran
Dapat dilampirkan foto-foto pada waktu kegiatan praktikum