Gambar 3.1 Model Spiral Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc Taggart

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Setting Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan merupakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) atau Calssroom Action Research (CAR). Penelitian ini dilakukan secara
kolaboratif, yaitu peneliti bersama dengan guru kelas V SD N Kaliwungu 02
berdiskusi tentang masalah yang terjadi dan menentukan rencana tindakan untuk
mengatasinya.
Menurut Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2008:16), “model yang
digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral dengan melalui beberapa
siklus tindakan dan terdiri dari empat komponen yaitu yaitu perencanaan
(planning), pelaksanaan tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi
(reflection)”. Model spiral ini merupakan model siklus berulang berkelanjutan,
dengan harapan pada setiap tindakan menunjukkan peningkatan sesuai perubahan
dan perbaikan yang ingin dicapai.

Gambar 3.1
Model Spiral Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc Taggart


25

26

3.1.2 Setting Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di kelas V SD N Kaliwungu 02.
Siswa kelas V berjumlah 25, siswa laki-laki sejumlah 10 dan 15 siswa perempuan.
Penelitian dilaksanakan dalam 2 Siklus. Adapun jadwal pelaksanaan
penelitian, yaitu:
Tabel 3.1
Jadwal Kegaiatan Penelitian Tindakan Kelas SD N Kaliwungu 02
Tahun 2014/2015

Waktu

Januari

Kegiatan

1


2

3

Observasi
Persiapan
Pelaksanaan
Analisis Data

4

1

Februari
2
3 4

Maret
1 2 3 4


1

April
2 3 S4
E
L
E
S
A
I

Penyusunan

3.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian didefinisikan sebagai faktor yang apabila diukur
memberikan nilai yang bervariasi. Adapula yang mendefinisikan variabel sebagai
suatu karakteristik dari orang, objek atau gejala yang memiliki nilai yang berbedabeda (Slameto, 2012: 138).
3 2.1 Variabel Bebas
“Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya

variabel lain”, (dalam Slameto, 2012: 140). Variabel bebas disebut juga variabel
independent atau variabel yang mempengaruhi (X). Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah model group investigation berbantuan Video pembelajaran.
Dalam pemebelajaran dengan model ini, siswa belajar dalam kelompok untuk
menginvestigasi suatu topik dengan dibantu video pembelajaran terkait materi
sifat-sifat cahaya.

27

3.2.2 Variabel Tergantung
“Variabel tergantung adalah variabel yang timbul sebagai akibat langsung
dari manipulasi dan pengaruh variabel bebas”, (Slameto, 2012: 140). Variabel
tergantung disebut juga variabel dependent atau variabel yang dipengaruhi (Y).
Variabel terikat dalam penelitian ini merupakan hasil belajar IPA dan keaktifan
siswa. Hasil belajar merupakan pengukuran tercapinya tujuan pembelajaran dilihat
dari ranah kognitif siswa. Dalam penelitian ini keaktifan siswa juga menjadi
variabel tergantung, yang marupakan akibat yang ditimbulkan saat pembelajaran
dengan model group investigatio, hal ini merupkan penilaian dari ranah afektif
dan psikomotorik yang menunjukan kekatifan siswa dengan mengunakan model
group investigation berbantuan video pembelajaran. Pengukuran variabel ini

dilakukan dengan tes diakhir pembelajaran dan observasi disetiap pertemuan.
3.3 Prosedur Penelitian
Tahapan dalam penelitian ini diantaranya perencanaan (planning),
tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection) yang saling
terkait satu sama lain. Sehingga prosedur dalam pelaksanaan dan penyusunan
PTK harus dilakukan secara berurutan.
Perencana tindakan dilaksanakan dua Siklus, Siklus I akan dilaksanakan
pada bulan Maret minggu ke dua dan pada Siklus II akan dilaksanakan pada
minggu ke empat pada bulan Maret. Pemberian tindakan pada Siklus I didasarkan
pada hasil observasi. Dalam perencanaan terdapat beberapa hal yang harus
dilakukan diantaranya adalah menelaah materi pembelajaran IPA
memahami indikator bersama guru

serta

kelas, menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) sesuai dengan indikator yang ditentukan serta langkahlangkah dalam RPP disesuaikan dengan model group investigation, menyiapkan
sumber dan media belajar sesuai dengan materi (dalam penelitian ini media
pembelajaran berupa video), menyiapkan alat evaluasi, membuat lembar observasi

untuk mengamati aktivitas peneliti dan keaktifan siswa.
Pelaksanaan tindakan merupakan penerapan model group investigation
sesuai dengan rencana yang telah dibuat pada RPP. Pelaksanaan Siklus I dan II
dilaksanakan sesuai dengan perencanaan awal yang dilakukan diantaranya

28

melaksanakan pembelajaran dengan mengunakan model group investigation
berbantuan video pembelajaran, melakukan observasi peneliti melalui lembar
observasi yang dibuat sebelumnya dan melakukan observasi keaktifan siswa
dengan mengisi lembar observasi yang disiapkan sebelumnya.
Kegiatan observasi dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru kelas V
yang diamati diantaranya adalah aktivitas peneliti dalam menerapkan model group
investigation berbantuan video pembelajaran, keaktifan siswa saat mengikuti
proses pembelajaran, dan hasil belajar IPA setelah mengikupi pembelajaran yang
dilakukan dengan mengunkan model tersebut. Pengisian lembar observasi
dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung dengan memberikan lembar
observasi aktivitas peneliti dan lembar observasi keaktifan siswa kepada observer
Refleksi merupakan kegiatan untuk menyampaikan kembali apa yang
sudah terjadi dan sudah dilakukan dalam proses belajar mengajar. Setelah

mengkaji proses pembelajaran diantaranya aktivitas peneliti, keaktifan siswa dan
hasil belajar IPA selanjutnya akan dilihat apakah tercapainya indikator yang telah
ditetapkan. Dan mengkaji kekurangan dan permasalahan yang terjadi saat
pelaksanaan siklus I untuk menjadikan pedoman memperbaiki dan menindak
lanjuti Siklus berikutnya.
Adapun tahapan yang dilakukan pada Siklus I dan Siklus II adalah sebagai
berikut:
Siklus I Pertemuan pertama
a. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan, peneliti menentukan SK dan KD materi IPA
(sifat-sifat cahaya) dan menelaah indikator bersama guru kelas V selanjutnya
membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan sekenario
pembelajaran group investigation

beserta media (video pembelajaran) dan

sumber belajar terkait materi. Menyiapkan lembar observasi peneliti, menyiapkan
lembar kerja kelompok group investigation sesuai dengan materi sifat-sifat cahaya
beserta menyiapkan alat dan bahan. Menetapkan indikator keaktifan mencapai
kategori baik 100% siswa aktif, dan menyiapkan alat dokumentasi yaitu kamera

digital untuk mendokumentasikan kegiatan berupa foto.

29

b. Pelaksanaan Tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan siswa dibagai menjadi 5 kelompok dengan
angota 5 orang setiap kelompok. Kegiatan pembelajaran menerapkan tindakan
yang mengacu pada rencana pembelajaran. Pengajar menjelaskan maksud
pembelajaran dan tugas kelompok. Setiap kelompok mengamati beberapa bahan
dan alat yang sudah disiapkan untuk menemukan sifat-sifat cahaya. Siswa
menuliskan dalam laporan hasil investigasi tentang sifat-sifat cahaya melalui
percobaan. Setelah selesai menuliskan laporan siswa menyampaikan hasil
investigasi

kelompok

di

depan


kelas

dilanjutkan

menayangkan

video

pembelajaran berkaitan sifat-sifat cahaya. Dikegiatan akhir pengajar meluruskan,
memberikan penjelasan serta menyimpulkan bersama siswa hasil investigasi pada
kegiatan ini.
c. Observasi
Tahap observasi melakukan pengamatan aktivitas pengajar mengunakan
model group investigation dan pengamatan keaktifan siswa saat menggunakan
proses pembelajaran mengunakan model group investigation.
d.

Refleksi
Pada tahap ini peneliti menganalisis semua data yang telah diperoleh


(aktivitas penelliti dan keaktifan siswa) selanjutnya membuat rencana kembali
untuk melakukan tindakan perbaikan untuk pertemuan selanjutnya.
Siklus I Pertemuan Kedua
a. Perencanaan
Menentukan langkah yang akan dilakukan dalam pertemuan kedua.
Peneliti menyiapkan RPP, alat dan bahan, media video pembelajaran serta
membuat lembar observasi peneliti dan lembar observasi Keaktifan siswa. Pada
Siklus I pertemuan kedua peneliti akan meneliti hasil belajar maka peneliti juga
menyiapkan soal evaluasi. Menetapkan indikator keaktifan mencapai kategori
baik 100% siswa aktif, dan menyiapkan alat dokumentasi yaitu kamera digital
untuk mendokumentasikan kegiatan berupa foto.

30

b. Pelaksanaan Tindakan
Melakukan pembelajarann kolaboratif dengan guru kelas. Siswa dibentuk
kedalam 5 kelompok yang beranggotakan 5 siswa. Pengajar memutarkan video
pembelajaran berkaitan materi sifat-sifat cahaya dan siswa mengamati video
terkait sifat-sifat cahaya. Siswa menginvestigasi sifat-sifat yang terdapat dalam
video pembelajaran. Siswa menuliskan penemuan dari video yang diputarkan.

Selanjutnya menyampaikan hasil penemuan didepan kelas. Pengajar memberikan
pengutan dan meluruskan hasil penemuan kelompok. Siswa mengerjakan soal
evaluasi yang dipersiapkan.
c. Observasi
Melakukan pengamatan terhadap aktivitas peneliti dalam pembelajran IPA
dengan mengunakan model group investigation dan melakukan pengamatan
terhadap keaktifan siswa saat mengikuti pembelajaran dengan mengunakan model
grop investigation.
d. Refleks
Mengumpulkan data hasil belajar siswa dari berupa nilai hasil evaluasi
yang dikerjakan. Peneliti mengevaluasi pemahaman siswa terhadap materi yang
disampaikan dan menetukan langkah selanjutnya yang akan dilakukan pada siklus
berikutnya.
Siklus II Pertemuan Pertama
a. Perencanaan
Tahap perencanaan yang dilakukan peneliti, menentukan materi IPA
(Membuat suatu karya atau model, misalnya periskop atau lensa dari bahan
sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya) dan menelaah indikator bersama
guru kelas V. Membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai
dengan sekenario pembelajaran group investigation. Menyiapkan media (video
pembelajaran), alat, bahan dan sumber belajar terkait materi. Peneliti menyiapkan
lembar kerja group investigation, membuat lembar observasi aktivitas peneliti dan
lembar observasi keaktifan siswa Menetapkan indikator keaktifan mencapai
kategori baik 100% siswa aktif, dan menyiapkan alat dokumentasi yaitu kamera
digital untuk mendokumentasikan kegiatan berupa foto.

31

b. Pelaksanaan Tindakan
Siswa dibagi menjadi 5 kelompok dengan angota 5 orang. Pengajar
menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok. Pengajar menanyangkan
video pembelajaran terkait materi (Membuat suatu karya atau model, misalnya
periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya.)
Siswa mengamati beberapa bahan dan alat yang sudah disiapkan untuk
menginvestigasi

selanjutnya

menuliskan

dalam

laporan

lembar

group

investigation. Siswa menyampaikan hasil investigasi kelompok di depan kelas.
Pengajar menampilkan video pemebelajaran dan siswa mengamati. Pengajar
meluruskan, memberikan penjelasan serta memberikan kesimpulan.
c. Observasi
Tahap observasi melakukan pengamatan aktivitas pengajar mengunakan
model group investigation dan pengamatan keaktifan siswa

saat proses

pembelajaran mengunakan model group investigation.
d.

Refleksi
Pada tahap ini peneliti menganalisis semua data yang telah diperoleh

(aktivitas penelliti dan keaktifan siswa) selanjutnya membuat rencana kembali
untuk melakukan tindakan perbaikan untuk pertemuan selanjutnya.
Siklus II Pertemuan Kedua
a. Perencanaan
Menentukan langkah yang akan dilakukan dalam pertemuan kedua.
Peneliti menyiapkan RPP, alat dan bahan, media video pembelajaran. Serta
membuat lembar observasi peneliti dan lembar observasi keaktifan siswa. Pada
Siklus II pertemuan kedua peneliti akan meneliti hasil belajar maka peneliti juga
menyiapkan soal evaluasi. Menetapkan indikator keaktifan mencapai kategori
baik 100% siswa aktif, dan menyiapkan alat dokumentasi yaitu kamera digital
untuk mendokumentasikan kegiatan berupa foto.
b. Pelaksanaan Tindakan
Melakukan pembelajaran kolaboratif dengan guru kelas. Siswa dibentuk
kedalam 5 kelompok yang beranggotakan 5 siswa. Pengajar memutarkan video
pembelajaran berkaitan materi materi (Membuat suatu karya atau model, misalnya

32

periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya.)
dan siswa mengamati video. Siswa menginvestigasi video pembelajaran. Siswa
menuliskan

hasil

investigasi

dari

video

yang

diputarkan.

Selanjutnya

menyampaikan hasil penemuan didepan kelas. Pengajar memberikan pengutan
dan meluruskan hasil penemuan kelompok. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang
dipersiapkan.
c. Observasi
Melakukan pengamatan terhadap hasil belajar IPA, aktivitas peneliti dalam
pembelajran IPA dengan mengunakan model group investigation dan melakukan
pengamatan terhadap keaktifan siswa saat mengikuti pembelajaran dengan
mengunakan model group investigation.
d. Refleksi
Mengumpulkan data hasil belajar siswa dari berupa nilai hasil evaluasi
yang dikerjakan. Peneliti mengevaluasi pemahaman siswa terhadap materi yang
disampaikan . Apabila menunjukkan hasil tes yang signifikan, maka penulis tidak
melanjutkan perbaikan pembelajaran pada tahap berikutnya.
3.4 Teknik Pengumpulan data
3.4.1 Tes
Menurut Naniek (2012 : 142) “Tes adalah sebagai alat ukur, prosedur
pengukuran yang sengaja dirancang secara sistematis, untuk mengukur
indikator/kompetensi tertentu, dilakukan dengan prosedur administrasi dan
pemberian angka yang jelas dan spesifik, sehingga hasilnya relatif ajeg bila
dilakukan dalam kondisi yang relatif sama. Sedangkan Tes tertulis adalah tes yang
soalnya harus dijawab peserta didik dengan memberikan jawaban tertulis”.
Pada penelian ini, peneliti menggunakan tes tertulis sebagai alat
pengumpulan data hasil belajar siswa mata pelajaran IPA dengan standar
kompetensi menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya
atau model. Tes tertulis pada Siklus I lebih difokuskan pada kompetensi dasar
mendiskripsikan sifat-sifat cahaya dan pada Siklus II lebih difokuskan pada
kompetensi dasar membuat suatu karya atau model, misalnya periskop atau lensa
dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya.

33

3.4.2 Observasi
Menurut Sudjana (2011 : 84) “Observasi atau pengamatan sebagai alat
penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses
terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya
maupun dalam situasi buatan. Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan
proses belajar, misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku guru
pada saat mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalm simulasi, dan
penggunaan alat peraga pada waktu mengajar”.
Dalam penelitian ini peneliti mengamati dalam proses pembelajaran yang
berlangsung di kelas. Hal ini bertujuan untuk memperoleh data tentang bentuk
penerapan

pembelajaran

model

group

investigation

berbantuan

video

pembelajaran yang dilakukan peneliti dan keaktifan siswa dalam pembelajaran
IPA yang disesuaikan dengan model group investigation. Hasil belajar berkaitan
dengan pemahaman siswa terhadap pelajaran dan sikap atau perilaku siswa setelah
menerima pelajaran.
3.5 Intrumen Penelitian
Instrumen yang dipakai dalam penelitian tindakan kelas ini berbentuk
lembar observasi dan soal evaluasi untuk siklus I dan siklus II.
3.5.1 Observasi
Observasi penerapan model group investigation difokuskan pada aktivitas
peneliti maupun keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Adapun kisi-kisi
observasi mengunakan acuan skala Likert yang digunakan untuk mengukur
aktifitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran. “Skala Lickert variabel yang
akan diukur dijabarkan menjadi indikator. Kemudian indikator tersebut dijadikan
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa
pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono 2009: 134-135)”.
Observasi aktivitas peneliti difokuskan pada pengamatan aktivitas peneliti
dalam mengajar pada mata pelajaran IPA materi menerapkan sifat-sifat cahaya
melalui kegitan membuat suatu karya atau model melalui penerapan model group
investigation berbantuan video pembelajaran. Lembar observasi disesuaikan

34

dengan

langkah-langkah

model

group

investigation

berbantuan

video

pembelajaran. Sehingga pengamatan yang dilakukan observer terhadap kegiatan
peneliti saat menyampaikan materi sesuai dengan langkah-langkah model group
investigation.
Aktivitas peneliti dalam mengajar di kelas melalui penerapan model group
investigation berbantuan video pembelajaran. Adapun kisi-kisi observasi aktivitas
peneliti pada tabel 3.2 sebagai berikut :
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Peneliti
No

Aspek

Indikator

No Item

Jumlah
Item

1.

Persiapan

Mempersiapkan ruang, alat dan

1,2

kesiapan siswa.

2.

Penyampaian

4

Menyampikan apersepsi dan tujuan.

3,4

Menyampaikan materi, mengaitkan

5,6,7

dengan

realitas

kehidupan

dan

mengatur pembelajaran.
Menampilkankan Video Pembelajaran, mengunakan media secara

8,9,10

9

efisien dan melibatkan siswa.
Mengunakan bahasa secara jelas, 11,12,13
benar dan dengan gaya yang sesuai.
3.

Pelatihan

Membimbing siswa pada saat siswa
mempresentasikan hasil
investigasinya yang telah ditulis
dalam lembar kerja kelompok

14,15,16,
17

4

investigasi.
4.

Penampilan

Melakukan

hasil

kesimpulan dan tindak lanjut.
Jumlah

refleksi,

membuat
18,19,20

3
20

35

Observasi keaktifan siswa difokuskan pada pengamatan keaktifan siswa
selama proses pembelajaran pada mata pelajaran IPA materi menerapkan sifatsifat cahaya melalui kegitan membuat suatu karya atau model. Adapun kisi-kisi
observasi aktivitas siswa pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3
Kisi- Kisi Lembar Observasi Keaktifan Siswa
No

Aspek

Indikator

No. Item

1.

Pra Kegiatan

1. Siswa menempati tempat
duduk
2. Siswa siap mengikuti
pembelajaran
3. Siswa memperhatikan
apersepsi.
4. Siswa memperhatikan
guru menyampikan
tujuan pembelajaran
1. Siswa melakukan
pengamatan
2. Siswa menginvestigasi
sifat cahaya
1. Siswa melakukan diskusi
2. Siswa meminta pendapat
dari siswa lain
3. Siswa bekerja dalam
kelompok

1

2.

3.

Pengalaman

Interaksi

4.

Komunikasi

5.

Refleksi

1. Siswa mengemukakan
pendapat
1. Siswa membuat
rangkuman
2. Siswa mengerjakan soal
evaluasi
Jumlah

Jumlah

2
3

4

4

5
6,7,8

4

9
10

3

11
12,13,14

3

15
16

2

16

36

3.5.2 Tes
Soal tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa dalam memahami
materi menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau
model dengan menerapkan model group investigation berbantuan video
pembelajaran. Adapun kisi-kisi soal tes pada Siklus I dan Siklus II terdapat pada
Tabel 3.4 dan 3.5 sebagai berikut:

Tabel 3.4
Kisi-Kisi Bitir Soal Siklus I
Standar Kompetensi

6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui
kegiatan membuat suatu karya/ model.

Kompetensi Dasar

6.1 Mendiskripsikan sifat-sifat cahaya.

Materi Pelajaran

Sifat –sifat cahaya

Indikator

Jenis soal

No soal

1. Mengidentifikasikan 5 sifat
cahaya (merambat

lurus,

menembus benda bening,
dapat

dipantulkan,

dibiaskan,

dan

3,7,8,9,10,11,
Pilihan ganda
13,14,15,18,19

dapat
dapat

diuraikan).
2. Menunjukan 5 sifat cahaya
(merambat lurus, menembus benda bening, dapat
dipantulkan, dapat dibiaskan, dan dapat diuraikan).

1,2,4,5,6,12,
Pilihan ganda
16,17,20

37

Tabel 3.5
Kisi-Kisi Butir Soal Siklus II
Standar Kompetensi

6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui
kegiatan membuat suatu karya/ model.

Kompetensi Dasar

6.2 Membuat suatu karya atau model,
misalnya periskop atau lensa dari bahan
sederhana dengan menerapkan sifat-sifat
cahaya.

Materi Pelajaran

Merancang karya atau model dengan
Menerapkan sifat cahaya.

Indikator

Jenis soal

No soal

Pilihan ganda

1,4,5,7,8,10,11,20

1. Mengidentifikasikan manfaat
sifat-sifat
suatu

cahaya

karya

/

melalui
model

periskop,cakram warna dan
Lup.
2. Membuat dan menguji suatu
karya atau model periskop,
dan

lup

dari

2,3,6,9,12,13,14,15,
Pilihan ganda

bahan

16, 17,18,19,

sederhana.

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Menurut Sugiyono (2011:121), instrumen yang valid berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji
validitas perlu dilakukan agar instrumen yang dipakai dalam penelitian memang
benar-benar mengukur kemampuan yang akan diukur. Menurut Muhidin
(2007:47), untuk menafsirkan hasil uji validitas, kriteria yang digunakan adalah :
a. Jika nilai hitung r lebih besar (>) dari r tabel maka item angket dinyatakan
valid dan dapat dipergunakan.

38

b. Jika nilai hitung r lebih kecil ( 0,9

: reliabilitas memuaskan

3.6.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Tes
3.6.1.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Siklus I
Uji coba instrumen dilakukan di kelas VI SD Negeri Kaliwungu 02
Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang dengan jumlah 25 siswa maka nilai
r Tabel = 0,396. Hasil penghitungan validitas item pada instrumen soal tes siklus I
dengan mengunakan SPSS 20.0 for Windows. Jadi instrumen soal valid jika
koefisien corrected item to total correlation > 0,396.
Hasil uji validitas diketahui dari 25 item yang diuji validitasnya ada 20
item (1,2,3, 5,6,7, 9,10, 12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,22,23) yang valid dan 5
item (4,8,11,24,25) yang tidak valid. Istrumen soal setelah dikurangi item yang
tidak valid diuji tingkat reliabilitasnya dengan Cronbach’s Alpha sebesar 0,933
dari 20 item yang diuji. Menurut George dan Mallery (dalam Azwar, 2005 : 29),
Cronbach’s Alpha 0,933 termasuk memiliki reliabilitas yang memuaskan. Ini
berarti bahwa instrumen reliabel sudah dapat digunakan untuk penelitian.
Koefisisen uji validitas dan reliabilitas tes siklus I dapat dilihat pada Tabel 3.6
halaman berikutnya.

39

Tabel 3.6
Koefisien Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Siklus I
Case Processing Summary
N
Valid
Cases

a

Excluded
Total

Reliability Statistics

%
25

100,0

0

,0

25

100,0

Cronbach's

N of Items

Alpha
,933

20

a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

3.6.1.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Siklus II
Uji coba instrumen Siklus ke II

dilakukan di kelas VI SD Negeri

Kaliwungu 02 Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang dengan jumlah 25
siswa maka nilai r 0,396. Hasil penghitungan validitas item pada instrumen soal
tes siklus II dengan mengunakan SPSS 20.0 for Windows. Jadi instrumen soal
valid jika koefisien corrected item to total correlation > 0,396.
Hasil uji validitas diketahui dari 25 item yang diuji validitasnya ada 21
item (1 ,3,4, 6,8, 9,10, 11,12,13,14,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25) yang valid dan
4 item (2,5,7,15) yang tidak valid. Istrumen soal setelah dikurangi item yang
tidak valid diuji tingkat reliabilitasnya dengan Cronbach’s Alpha sebesar 0,916
dari 21 item yang diuji. Menurut George dan Mallery ( dalam Azwar, 2005 : 29 ),
Cronbach’s Alpha 0,916 termasuk memiliki reliabilitas yang memuaskan. Ini
berarti bahwa instrumen reliabel sudah dapat digunakan untuk penelitian.
Koefisisen uji validitas dan reliabilitas tes siklus II dapat dilihat pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7
Koefisien Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Siklus II
Case Processing Summary

Reliability Statistics

N
Valid
Cases

a

Excluded
Total

%
25

100,0

0

,0

25

100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Cronbach's

N of Items

Alpha
,916

21

40

3.7 Analisis Data
Data yang telah diperoleh akan dianalisis menggunakan deskripsi
komparatif untuk data kuantitatif yaitu membandingkan nilai tes pada masingmasing Siklus.
Ketuntasan Hasil belajar IPA
Ketuntasan individual = Jika siswa mencapai nilai ≥ 65
Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai
berikut:

Dengan keterangan sebagai berikut :
= Presentase ketuntasan belajar

Untuk Lembar Observasi
Untuk menghitung lembar observasi aktivitas peneliti dan keaktifan siswa
dilakukan dengan mengunakan acuan skala Lickert. yang digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial. Skala Lickert variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan
(Sugiyono 2009 : 134-135). Jawaban setiap item instrumen yang mengunakan
skala Lickert mempunyai gradasi dari sangat positif ke sangat negatif, yang dapat
berupa kata-kata. Skor penilaian antara 1-4 pada setiap aspek yang diamati sesuai
dengan indikator pengamatan, kemudian menjumlahkan skor pada setiap indikator
pengamatan. Maka kriteria jumlah skor sebagai berikut :
a. Untuk aktivitas peneliti :
Interval observasi peneliti dengan jumlah 20 pertanyaan dan 4 kategori.
1) Jangkauan = Dantum terbesar – Dantum terkecil ( 80 - 20 = 60).
2) Panjang interval kelas = jangkauan / banyak kelas interval (60 / 4= 15).
Hasil penghitungan menentukan interval lembar observasi peneliti dapat
dilihat pada Tabel 3.8 halaman berikutnya.

41

Tabel 3.8
Interval Lembar Observasi Aktivitas Peneliti
No.

Interval Skala

Kategori

1.
2.
3.
4.

66-80
51-65
36-50
20-35

Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik

b. Untuk Keaktifan Siswa :
Interval observasi aktifitas siswa dengan jumlah 16 pertanyaan dan 4 kategori.
3) Jangkauan = Dantum terbesr – Dantum terkecil ( 64 -16 = 48).
4) Panjang interval kelas = jangkauan / banyak kelas interval (48/4 = 12).
Hasil penghitungan menentukan interval lembar observasi keaktifan siswa
dapat dilihat pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9
Interval Lembar Observasi Keaktifan Siswa
No.

Interval Skala

Kategori Keaktifan

1.
2.
3.
4.

53 – 64
41 – 52
29 – 40
16 – 28

Sangat Aktif
Aktif
Cukup Aktif
Kurang Aktif

Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan deskriptif komparatif
untuk data kuantitatif yaitu membandingkan nilai evaluasi awal, nilai evaluasi
Siklus I, dan Siklus II.
3.8 Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil
belajar IPA dan kekatifan siswa yang ditunjukkan dengan adanya kenaikan hasil
evaluasi belajar IPA materi sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V SD Negeri
Kaliwungu 02 Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang. Dalam pembelajaran,
diharapkan hasil tes evaluasi IPA materi sifat-sifat cahaya 80 % dari keseluruhan
jumlah siswa mencapai nilai diatas KKM yaitu ≥ 65 dan keaktifan belajar siswa
dikatakan berhasil jika 100% siswa mencapai kategori aktif.