Jenis dan Jenis dan Valve
TUGAS
UNIT OPERASI I
(Gate Valve, Globe Valve, Needle Valve, Check Valve, Relief Valve,
Reducing Valve)
Tanggal : 14 Maret 2016
Nama Kelompok :
1. ARDI TRIANSYAH / 160214089
2. BERLIANDO SURYA WIJAYA / 160214066
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SURABAYA
2016
1.1 Pengertian Valve
Valve atau katup adalah sebuah perangkat yang terpasang pada sistem perpipaan, yang
berfungsi untuk mengatur, mengontrol dan mengarahkan laju aliran fluida dengan cara
membuka, menutup atau menutup sebagian aliran fluida. Katup/valve memiliki peran penting
dalam suatu industri seperti industri migas yang meliputi pengaliran kedalam kolom destilasi dan
mengontrol pengapian pada furnace.
Valve dapat dioperasikan secara manual, baik dengan menggunakan pegangan, tuas pedal
dan lain sebagainya, selain dioperasikan secara manual valve dapat juga dioperasikan secara
otomatis dengan menggunakan prinsip perubahan aliran, tekanan dan suhu. Perubahan tersebut
akan mempengaruhi diafragma, pegas ataupun piston sehingga secara otomatis akan
menggerakkan katup dengan sistem buka tutup.
1.2 Fungsi Valve
Terdapat berbagai macam jenis valve, berserta dengan kriteria penggunaannya masing-masing.
Berikut fungs-fungsi utama valve:
1. Untuk menutup dan membuka aliran dengan syarat, ketika terbuka memiliki hambatan
aliran dan pressure loss yang minimum. Contohnya: gate, ball, plug dan butterfly valve.
2. Untuk mengatur aliran, dengan cara menahan aliran dengan perubahan arah atau
menggunakan suatu hambatan bisa juga dengan kombinasi keduanya.
3. Untuk mencegah aliran balik (back flow), biasanya menggunakan check valve (lift check
dan swing check). Valve ini akan tetap terbuka dan akan tertutup apabila terdapat aliran
yang berlawanan arah.
4. Untuk mengatur tekanan, dalam beberapa aplikasi valve, tekanan yang masuk (line
pressure) harus dikurangi untuk mencapai tekanan yang diinginkan. Biasanya
menggunakan pressure-reducing valve atau regulator.
5. Untuk pressure relief dengan menggunakan relief valve dan safety valve. Relief valve
digunakan untuk mengatasi bila adanya tekanan yang berlebihan yang dapat mengganggu
proses aliran bahkan kegagalan proses. Sedangkan safety valve mengunakan per (spring
loaded), valve ini akan membuka jika tekanan melebihi batas yang sudah ditentukan.
1.3 Jenis-Jenis Valve
1. Gate Valve
Gate valve adalah jenis katup yang digunakan untuk
membuka aliran dengan cara mengangkat gerbang penutup
nya yang berbentuk bulat atau persegi panjang.
Gate Valve adalah jenis valve yang paling sering
dipakai dalam sistem perpipaan. Yang fungsinya untuk
membuka dan menutup aliran.
Gate valve tidak untuk mengatur besar kecil laju
suatu aliran fluida dengan cara membuka setengah atau
seperempat posisinya, Jadi posisi gate pada valve ini harus
benar benar terbuka (fully open) atau benar-benar tertutup
(fully close).
Jika posisi gate setengah terbuka maka akan terjadi turbulensi pada aliran tersebut dan turbulensi
ini akan menyebabkan :
a. Akan terjadi pengikisan sudut-sudut gate.
laju aliran fluida yg turbulensi ini dapat mengikis sudut-sudut gate yang dapat
menyebabkan erosi dan pada akhirnya valve tidak dapat bekerja secara sempurna.
b. Terjadi perubahan pada posisi dudukan gerbang penutupnya.
Gerbang penutup akan terjadi pengayunan terhadap posisi dudukan (seat), sehingga lama
kelamaan posisi nya akan berubah terhadap dudukan (seat) sehingga apabila valve
menutup maka gerbang penutupnya tidak akan berada pada posisi yang tepat, sehingga
bisa menyebabkan passing.
Ada 3 jenis gate valve:
1. Rising Stem Gate Valve, jika dioperasikan handwheel naik dan stem juga naik
2. Non Rising Stem Gate Valve, jika di opersikan handwheel tetap dan stem juga tetap.
3. Outside Screw & Yoke Gate Valve, jika di operasikan handwheel tetap tapi stemnya
naik.
Rising Stem & Non Rising Stem digunakan untuk tekanan yang tidak terlalu tinggi, dan tidak
cocok untuk getaran. Outside Screw & Yoke Gate Valve amat cocok digunakan untuk high
pressure. Biasanya OS & Y banyak di gunakan di lapangan minyak, medan yang tinggi,
temperature tinggi. Karena pada OS & Y stem naik atau turun bisa dijadikan sebagai penanda.
Contoh, apabila stem tinggi itu menandakan posisi valve sedang buka penuh. Pada dasarnya
body & bonet pada gate terbuat dari bahan yang sama.
Keuntungan menggunakan Gate Valve :
Low pressure drop waktu buka penuh
Amat ketat dan cukup bagus waktu penutupan penuh
Bebas kontaminasi
Sebagai Gerbang penutupan penuh, sehingga tidak ada tekanan lagi. Cocok apabila akan
melakukan service / perbaikan pada pipa
Kerugian menggunakan Gate Valve :
Tidak cocok di pakai untuk separuh buka, karena akan menimbulkan turbulensi sehingga
bisa mengakibatkan erosi dan perubahan posisi gate pada dudukan
Untuk membuka dan menutup valve perlu waktu yang panjang dan memerlukan torsi /
torque yang tinggi
Untuk ukuran 10 “ keatas tidak cocok dipakai untuk steam.
2. Globe Valve
Global Valve digunakan untuk mengatur besar
kecilnya laju aliran fluida dalam pipa (throttling). Prinsip
dasar dari operasi Globe Valve adalah gerakan tegak lurus
disk dari dudukannya. Hal ini memastikan bahwa ruang
berbentuk cincin antara disk dan cincin kursi bertahap
sedekat Valve ditutup.
Dengan mudah memutar handel valve, besarnya
aliran zat yang melewati valve bisa diatur. Dudukan valve
yang sejajar dengan aliran, membuat globe valve efisien
ketika mengatur besar kecilnya aliran dengan minimum
erosi piringan dan dudukan. Namun demikian tahanan
didalam valve cukup besar.
Desain Globe Valve yang sedemikian rupa, memaksa adanya perubahan arah aliran zat didalam
valve, sehingga tekanan menurun drastis dan menyebabkan turbulensi di dalam valve itu sendiri.
Dengan demikian, Globe Valve tidak disarankan diinstal pada sistem yang menghindari
penurunan tekanan, dan sistem yang menghindari tahanan pada aliran.
Ada tiga jenis desain utama bentuk tubuh Globe Valve, yaitu: Z-body, Y-body dan Anglebody :
Z-Body desain adalah tipe yang paling umum yang sering dipakai, dengan diafragma
berbentuk Z. Posisi dudukan disk horizontal dan pergerakan batang disk tegak lurus
terhadap sumbu pipa atau dudukan disk. Bentuknya yang simetris memudahkan dalam
pembuatan, instalasi maupun perbaikannya.
Y-Body desain adalah sebuah alternatif untuk high pressure drop. Posisi dudukan disk
dan batang (stem) ber sudut 45˚ dari arah aliran fluidanya. Jenis ini sangat cocok untuk
tekanan tinggi
Angle-Body desain adalah modifikasi dasar dari Z-Valve. Jenis ini digunakan untuk
mentransfer aliran dari vertikal ke horizontal.
Macam-macam bentuk Disc/plug dari Globe Valve :
a. Type Plug Disk
b. Tipe Regulating disk
c. Tipe flat disk
d. Tipe soft seat disk
e. Tipe guide disk
Keuntungan menggunakan Globe valve adalah :
Kemampuan dalam menutup baik.
Kemampuan throttling (mengatur laju aliran) Cukup baik.
Kelemahan utama penggunaan Globe Valve adalah:
Penurunan tekanan lebih tinggi dibandingkan dengan Gate Valve
Valve ukuran besar membutuhkan daya yang cukup atau aktuator yang lebih besar untuk
beroperasi
3. Needle valve
Needle valve kebanyakan digunakan untuk
mengontrol sistem/instrumen atau me-release
laju
aliran fluida. Valve
jenis
ini mampu
menahan tekanan hingga 10000 psi. Ketika
menggunakan valve jenis ini, valve cukup dibuka
satu atau dua putaran saja. Karena dengan satu atau
dua putaran sudah cukup untuk membuat
fluida mengalir. Cara kerja valve ini adalah
dengan memutar handle, putaran ini kemudian akan menekan needle (berbentuk kerucut). Needle
berbentuk kerucut iniyang akan menutup outlet port . Saat valve menutup sempurna, laju aliran
menjadi terhenti. Laju aliran fluida dapat dikontrol dengan cara mengatur jumlah putaran sesuai
kebutuhan.
4. Check Valve
Alat yang digunakan untuk membuat aliran
fluida hanya mengalir ke satu arah saja atau agar tidak
terjadi reversed flow/back flow. untuk mengalirkan
fluida hanya ke satu arah dan mencegah aliran ke arah
sebaliknya. tidak menggunakan handel untuk mengatur
aliran, tapi menggunakan gravitasi dan tekanan dari
aliran fluida itu sendiri. Karena fungsinya yang dapat
mencegah aliran balik (backflow) Check Valve sering
digunakan sebagai pengaman dari sebuah equipment
dalam sistem perpipaan.
Aplikasi valve jenis ini dapat dijumpai pada outlet/discharge dari centrifugal pump. Ketika laju
aliran fluida sesuai dengan arahnya, laju aliran tersebut akan membuat plug atau disk membuka.
Jika ada tekanan yang datang dari arah berlawanan, maka plug atau disk tersebut akan menutup.
Check Valve memiliki perbedaan yang signifikan dari Gate Valve dan Globe Valve. Valve ini di
disain untuk mencegah aliran balik. Ada beberapa jenis check valve, tapi ada 2 jenis yang paling
umum yaitu Swing Check dan Lift Check.
Swing Check Valve biasanya dipasangkan dengan Gate Valve, sedangkan Lift Check Valve oleh
beberapa pabrikan digunakan untuk menggantikan fungsi Ball Valve sebagai Ball Check Valve.
Check Valve tidak menggunakan handel untuk mengatur aliran, tapi menggunakan gravitasi dan
tekanan dari aliran fluida itu sendiri. Karena fungsinya yang dapat mencegah aliran balik
(backflow) Check Valve sering digunakan sebagai pengaman dari sebuah equipment dalam
sistem perpipaan.
Ada 6 ( enam ) jenis check valve :
a. Swing Check Valve
Swing check valve terdiri atas
sebuah disk seukuran dengan pipa
yang digunakan, dan dirancang
menggantung pada poros (hinge pin)
di bagian atasnya. Apabila terjadi
aliran maju atau foward flow, maka
disk akan terdorog oleh tekanan
sehingga terbuka dan fluda dapat
mengalir menuju saluran outlet.
Sedangkan apabila terjadi aliran balik
atau reverse flow, tekanan fluida akan mendorong disk menutup rapat sehingga tidak ada fluida
yang mengalir. Semakin tinggi tekanan balik semakin rapat disk terpasang pada dudukannya.
Usage : One way flow / pengaliran satu arah
Advantages : Klo sudah buka ringan, low pressure drop / kehilangan tekanan sangat rendah, cost
nya murah
Disadvantages : Kebocoran amat tinggi dan aliran rendah karena terganggu dengan adanya
hambatan
b. Lift Check Valve
Penggunaan untuk fluida steam, gas, maupun liquid yang mempunyai flow yang tinggi.
Dalam konfigurasinya mirip dengan globe valve hanya saja
pada globe valve putaran disk atau valve dapat dimanipulasi
sedangkan pada lift check valve tidak (karena globe valve
adalah jenis valve putar dan control valve).
Port inlet dan outlet dipisahkan oleh sebuah plug berbentuk
kerucut yang terletak pada sebuah dudukan, umumnya
berbahan logam. Ketika terjadi foward flow, plug akan
terdorong oleh tekanan cairan sehingga lepas dari
dudukannya dan fluida akan mengalir ke saluran outlet.
Sedangkan apabila terjadi reverse flow, tekanan fluda justru
akan menempatkan plug pada dudukannya, semakin besar
tekanan semakin rapat pula posisi plug pada dudukannya, sehingga fluida tidak dapat mengalir.
Bahan dari dudukan plug adalah logam, hal ini mempertimbangkan tingkat kebocoran yang
sangat sedikit dari check valve tersebut.
Umumnya lift check valve digunakan untuk aplikasi fluida gas karena tingkat kebocoran
yang kecil. Penggunaan check valve tipe lift ini di industri adalah untuk mencegah aliran balik
condensate ke steam trap yang dapat menyebabkan terjadinya korosi pada turbin uap.
Keuntungan menggunakan lift check valve adalah terletak pada kesederhanaan desain dan
membutuhkan sedikit pemeliharaan. Kelemahannya adalah instalasi dari check valve jenis lift
hanya cocok untuk pipa horisontal dengan diameter yang besar.
c. Backwater check valve
Backwater valve, banyak digunakan pada sistem pembuangan air bawah tanah yang
mencegah terjadinya aliran balik dari saluran
pembuangan saat terjadi banjir. Saat banjir saluran
pembuangan akan penuh dan bertekanan tinggi
sehingga memungkinkan terjadinya aliran balik,
dengan menggunakan back water valve, hal ini dapat
diatasi dengan baik.
d. Swing Type Disk Check Valve
Dalam penggunaan swing check valve dan lift
check valve terbatasi hanya untuk pipa ukuran besar (diameter DN80 atau lebih). jadi sebagai
solusinya adalah dengan menggunakan Disk check valve. Dengan menggunakan Disk ceck valve
dapat digunakan tubing dengan ukuran yang mengerucut pada satu sisinya
sehingga dapat diaplikasikan pada pipa yang lebih kecil ukurannya.
e. Disk Check valve
Disk Check valve terdiri atas body, spring, spring retainer dan disc. Prinsip kerjanya
adalah saat terjadi foward flow, maka disk akan didorong oleh tekanan fluida dan mendorong
spring sehingga ada celah yang menyebabkan aliran fluida dari inlet menuju outlet. Sebaliknya
apabila terjadi reverse flow, tekanan fluida akan mendorong disk sehingga menutup aliran fluida
Perbedaan tekanan diperlukan untuk membuka dan menutup valve jenis ini dan ini ditentukan
oleh jenis spring yang digunakan.
Selain spring standar, tersedia juga beberapa pilihan spring yang tersedia:
No spring - Digunakan di mana perbedaan tekanan di valve kecil.
Nimonic spring - Digunakan dalam aplikasi suhu tinggi.
Heavy duty spring - Hal ini meningkatkan tekanan pembukaan yang diperlukan. Bila
dipasang pada line boiler water feed, dapat digunakan untuk mencegah uap boiler dari
kebanjiran ketika mereka unpressurised.
f. Split disc check valve
Split Disk check valve terdiri dari disk yang bagian tengahnya merupakan poros yang
memungkinkan disk bergerak seolah terbagi dua bila didorong dari arah yang benar (foward
flow) dan menutup rapat bila ditekan dari arah yang salah (reverse flow)
4. Relief Valve
Safety/Relief valve memiliki fungsi yang sangat berbeda dari
valve yang lain. Valve ini didisain khusus untuk melepas tekanan
berlebih yang ada di equipment dan sistem perpipaan. Untuk
mencegah kerusakan pada equipment, dan lebih penting lagi cedera
pada pekerja, relief valve dapat melepas kenaikan tekanan sebelum
menjadi lebih ekstrim.
Relief valve menggunakan pegas baja (lihat gambar di bawah
ini), yang secara otomatis akan terbuka jika tekanan mencapai level
yang tidak aman. Level tekanan pada valve ini bisa diatur, sehingga
bisa ditentukan pada level tekanan berapa valve ini akan terbuka.
Ketika tekanan kembali normal, relief valve secara otomatis akan
tertutup kembali.
Safety valve adalah jenis valve yang mekanismenya secara
otomatis melepaskan zat dari boiler, Bejana tekan, atau suatu sistem,
ketika tekanan atau temperatur melebihi batas yang telah ditetapkan.
Cara kerja Pressure Safety Valve :
Pressure savety valve mempunyai tiga bagian utama yaitu inlet, outlet dan spring set.
Fluida bertekanan berada pada inlet PSV. PSV posisi menutup selama tekanan fluida lebih kecil
dibandingkan tekanan spring pada spring set. Sebaliknya jika tekanan fluida lebih tinggi
dibandingkan tekanan spring set maka springset akan bergerak naik dan membuka katup yang
akan membuang tekanan melalui outlet sampai tekanan fluida maksimal sama dengan tekanan
spring set.
5.
Reducing Valve
Berfungsi untuk menurunkan tekanan fluida yang
mengalir pada saluran kerja karena penggerak yang akan
menerimanya didesain dengan tekanan yang lebih rendah.
Alat instrument ini bekerja saat adanya over
pressure pada inlet nozzle. Di desain untuk
terbuka secara proporsional saat adanya abnormal (dalam
hal ini over pressure) pada sebuah plant dan akan
menutup saat plant kembali normal (normal pressure).
prinsip kerjanya yaitu dengan bantuan per (spring) yg
dapat diatur kekuatannya dengan memutar baut penyetel, sehingga dapat membatasi tekanan yg
boleh liwat. Begitu tekanan yg diinginkan tercapai, valve akan mengecil, bila tekanan berkurang
valve akan membuka.
Ada 2(dua) jenis:
1. Direct Acting Bellows Operated Reducing Valves.
2. Pilot Operated Reducing Valves
DAFTAR PUSTAKA
1.
http://www.prosesindustri.com/2015/02/pengertian-valve-dan-jenis-jenisnya.html.
pada tanggal 13 maret 2016.
Diakses
2. https://eryhartoyo.wordpress.com/2012/08/14/jenis-jenis-valve/. Diakses pada tanggal 13
maret 2016.
3. https://www.academia.edu/8627092/Macam_macam_Valve_dan_Fungsinya. Diakses pada
tanggal 13 maret 2016.
4. http://www.kitomaindonesia.com/article/21/valve-solenoid-valve-jenis-valve. Diakses pada
tanggal 13 maret 2016.
5. http://www.kitomaindonesia.com/article/22/definisi-valve-jenis-dan-fungsinya-part-2.
Diakses pada tanggal 13 maret 2016.
UNIT OPERASI I
(Gate Valve, Globe Valve, Needle Valve, Check Valve, Relief Valve,
Reducing Valve)
Tanggal : 14 Maret 2016
Nama Kelompok :
1. ARDI TRIANSYAH / 160214089
2. BERLIANDO SURYA WIJAYA / 160214066
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SURABAYA
2016
1.1 Pengertian Valve
Valve atau katup adalah sebuah perangkat yang terpasang pada sistem perpipaan, yang
berfungsi untuk mengatur, mengontrol dan mengarahkan laju aliran fluida dengan cara
membuka, menutup atau menutup sebagian aliran fluida. Katup/valve memiliki peran penting
dalam suatu industri seperti industri migas yang meliputi pengaliran kedalam kolom destilasi dan
mengontrol pengapian pada furnace.
Valve dapat dioperasikan secara manual, baik dengan menggunakan pegangan, tuas pedal
dan lain sebagainya, selain dioperasikan secara manual valve dapat juga dioperasikan secara
otomatis dengan menggunakan prinsip perubahan aliran, tekanan dan suhu. Perubahan tersebut
akan mempengaruhi diafragma, pegas ataupun piston sehingga secara otomatis akan
menggerakkan katup dengan sistem buka tutup.
1.2 Fungsi Valve
Terdapat berbagai macam jenis valve, berserta dengan kriteria penggunaannya masing-masing.
Berikut fungs-fungsi utama valve:
1. Untuk menutup dan membuka aliran dengan syarat, ketika terbuka memiliki hambatan
aliran dan pressure loss yang minimum. Contohnya: gate, ball, plug dan butterfly valve.
2. Untuk mengatur aliran, dengan cara menahan aliran dengan perubahan arah atau
menggunakan suatu hambatan bisa juga dengan kombinasi keduanya.
3. Untuk mencegah aliran balik (back flow), biasanya menggunakan check valve (lift check
dan swing check). Valve ini akan tetap terbuka dan akan tertutup apabila terdapat aliran
yang berlawanan arah.
4. Untuk mengatur tekanan, dalam beberapa aplikasi valve, tekanan yang masuk (line
pressure) harus dikurangi untuk mencapai tekanan yang diinginkan. Biasanya
menggunakan pressure-reducing valve atau regulator.
5. Untuk pressure relief dengan menggunakan relief valve dan safety valve. Relief valve
digunakan untuk mengatasi bila adanya tekanan yang berlebihan yang dapat mengganggu
proses aliran bahkan kegagalan proses. Sedangkan safety valve mengunakan per (spring
loaded), valve ini akan membuka jika tekanan melebihi batas yang sudah ditentukan.
1.3 Jenis-Jenis Valve
1. Gate Valve
Gate valve adalah jenis katup yang digunakan untuk
membuka aliran dengan cara mengangkat gerbang penutup
nya yang berbentuk bulat atau persegi panjang.
Gate Valve adalah jenis valve yang paling sering
dipakai dalam sistem perpipaan. Yang fungsinya untuk
membuka dan menutup aliran.
Gate valve tidak untuk mengatur besar kecil laju
suatu aliran fluida dengan cara membuka setengah atau
seperempat posisinya, Jadi posisi gate pada valve ini harus
benar benar terbuka (fully open) atau benar-benar tertutup
(fully close).
Jika posisi gate setengah terbuka maka akan terjadi turbulensi pada aliran tersebut dan turbulensi
ini akan menyebabkan :
a. Akan terjadi pengikisan sudut-sudut gate.
laju aliran fluida yg turbulensi ini dapat mengikis sudut-sudut gate yang dapat
menyebabkan erosi dan pada akhirnya valve tidak dapat bekerja secara sempurna.
b. Terjadi perubahan pada posisi dudukan gerbang penutupnya.
Gerbang penutup akan terjadi pengayunan terhadap posisi dudukan (seat), sehingga lama
kelamaan posisi nya akan berubah terhadap dudukan (seat) sehingga apabila valve
menutup maka gerbang penutupnya tidak akan berada pada posisi yang tepat, sehingga
bisa menyebabkan passing.
Ada 3 jenis gate valve:
1. Rising Stem Gate Valve, jika dioperasikan handwheel naik dan stem juga naik
2. Non Rising Stem Gate Valve, jika di opersikan handwheel tetap dan stem juga tetap.
3. Outside Screw & Yoke Gate Valve, jika di operasikan handwheel tetap tapi stemnya
naik.
Rising Stem & Non Rising Stem digunakan untuk tekanan yang tidak terlalu tinggi, dan tidak
cocok untuk getaran. Outside Screw & Yoke Gate Valve amat cocok digunakan untuk high
pressure. Biasanya OS & Y banyak di gunakan di lapangan minyak, medan yang tinggi,
temperature tinggi. Karena pada OS & Y stem naik atau turun bisa dijadikan sebagai penanda.
Contoh, apabila stem tinggi itu menandakan posisi valve sedang buka penuh. Pada dasarnya
body & bonet pada gate terbuat dari bahan yang sama.
Keuntungan menggunakan Gate Valve :
Low pressure drop waktu buka penuh
Amat ketat dan cukup bagus waktu penutupan penuh
Bebas kontaminasi
Sebagai Gerbang penutupan penuh, sehingga tidak ada tekanan lagi. Cocok apabila akan
melakukan service / perbaikan pada pipa
Kerugian menggunakan Gate Valve :
Tidak cocok di pakai untuk separuh buka, karena akan menimbulkan turbulensi sehingga
bisa mengakibatkan erosi dan perubahan posisi gate pada dudukan
Untuk membuka dan menutup valve perlu waktu yang panjang dan memerlukan torsi /
torque yang tinggi
Untuk ukuran 10 “ keatas tidak cocok dipakai untuk steam.
2. Globe Valve
Global Valve digunakan untuk mengatur besar
kecilnya laju aliran fluida dalam pipa (throttling). Prinsip
dasar dari operasi Globe Valve adalah gerakan tegak lurus
disk dari dudukannya. Hal ini memastikan bahwa ruang
berbentuk cincin antara disk dan cincin kursi bertahap
sedekat Valve ditutup.
Dengan mudah memutar handel valve, besarnya
aliran zat yang melewati valve bisa diatur. Dudukan valve
yang sejajar dengan aliran, membuat globe valve efisien
ketika mengatur besar kecilnya aliran dengan minimum
erosi piringan dan dudukan. Namun demikian tahanan
didalam valve cukup besar.
Desain Globe Valve yang sedemikian rupa, memaksa adanya perubahan arah aliran zat didalam
valve, sehingga tekanan menurun drastis dan menyebabkan turbulensi di dalam valve itu sendiri.
Dengan demikian, Globe Valve tidak disarankan diinstal pada sistem yang menghindari
penurunan tekanan, dan sistem yang menghindari tahanan pada aliran.
Ada tiga jenis desain utama bentuk tubuh Globe Valve, yaitu: Z-body, Y-body dan Anglebody :
Z-Body desain adalah tipe yang paling umum yang sering dipakai, dengan diafragma
berbentuk Z. Posisi dudukan disk horizontal dan pergerakan batang disk tegak lurus
terhadap sumbu pipa atau dudukan disk. Bentuknya yang simetris memudahkan dalam
pembuatan, instalasi maupun perbaikannya.
Y-Body desain adalah sebuah alternatif untuk high pressure drop. Posisi dudukan disk
dan batang (stem) ber sudut 45˚ dari arah aliran fluidanya. Jenis ini sangat cocok untuk
tekanan tinggi
Angle-Body desain adalah modifikasi dasar dari Z-Valve. Jenis ini digunakan untuk
mentransfer aliran dari vertikal ke horizontal.
Macam-macam bentuk Disc/plug dari Globe Valve :
a. Type Plug Disk
b. Tipe Regulating disk
c. Tipe flat disk
d. Tipe soft seat disk
e. Tipe guide disk
Keuntungan menggunakan Globe valve adalah :
Kemampuan dalam menutup baik.
Kemampuan throttling (mengatur laju aliran) Cukup baik.
Kelemahan utama penggunaan Globe Valve adalah:
Penurunan tekanan lebih tinggi dibandingkan dengan Gate Valve
Valve ukuran besar membutuhkan daya yang cukup atau aktuator yang lebih besar untuk
beroperasi
3. Needle valve
Needle valve kebanyakan digunakan untuk
mengontrol sistem/instrumen atau me-release
laju
aliran fluida. Valve
jenis
ini mampu
menahan tekanan hingga 10000 psi. Ketika
menggunakan valve jenis ini, valve cukup dibuka
satu atau dua putaran saja. Karena dengan satu atau
dua putaran sudah cukup untuk membuat
fluida mengalir. Cara kerja valve ini adalah
dengan memutar handle, putaran ini kemudian akan menekan needle (berbentuk kerucut). Needle
berbentuk kerucut iniyang akan menutup outlet port . Saat valve menutup sempurna, laju aliran
menjadi terhenti. Laju aliran fluida dapat dikontrol dengan cara mengatur jumlah putaran sesuai
kebutuhan.
4. Check Valve
Alat yang digunakan untuk membuat aliran
fluida hanya mengalir ke satu arah saja atau agar tidak
terjadi reversed flow/back flow. untuk mengalirkan
fluida hanya ke satu arah dan mencegah aliran ke arah
sebaliknya. tidak menggunakan handel untuk mengatur
aliran, tapi menggunakan gravitasi dan tekanan dari
aliran fluida itu sendiri. Karena fungsinya yang dapat
mencegah aliran balik (backflow) Check Valve sering
digunakan sebagai pengaman dari sebuah equipment
dalam sistem perpipaan.
Aplikasi valve jenis ini dapat dijumpai pada outlet/discharge dari centrifugal pump. Ketika laju
aliran fluida sesuai dengan arahnya, laju aliran tersebut akan membuat plug atau disk membuka.
Jika ada tekanan yang datang dari arah berlawanan, maka plug atau disk tersebut akan menutup.
Check Valve memiliki perbedaan yang signifikan dari Gate Valve dan Globe Valve. Valve ini di
disain untuk mencegah aliran balik. Ada beberapa jenis check valve, tapi ada 2 jenis yang paling
umum yaitu Swing Check dan Lift Check.
Swing Check Valve biasanya dipasangkan dengan Gate Valve, sedangkan Lift Check Valve oleh
beberapa pabrikan digunakan untuk menggantikan fungsi Ball Valve sebagai Ball Check Valve.
Check Valve tidak menggunakan handel untuk mengatur aliran, tapi menggunakan gravitasi dan
tekanan dari aliran fluida itu sendiri. Karena fungsinya yang dapat mencegah aliran balik
(backflow) Check Valve sering digunakan sebagai pengaman dari sebuah equipment dalam
sistem perpipaan.
Ada 6 ( enam ) jenis check valve :
a. Swing Check Valve
Swing check valve terdiri atas
sebuah disk seukuran dengan pipa
yang digunakan, dan dirancang
menggantung pada poros (hinge pin)
di bagian atasnya. Apabila terjadi
aliran maju atau foward flow, maka
disk akan terdorog oleh tekanan
sehingga terbuka dan fluda dapat
mengalir menuju saluran outlet.
Sedangkan apabila terjadi aliran balik
atau reverse flow, tekanan fluida akan mendorong disk menutup rapat sehingga tidak ada fluida
yang mengalir. Semakin tinggi tekanan balik semakin rapat disk terpasang pada dudukannya.
Usage : One way flow / pengaliran satu arah
Advantages : Klo sudah buka ringan, low pressure drop / kehilangan tekanan sangat rendah, cost
nya murah
Disadvantages : Kebocoran amat tinggi dan aliran rendah karena terganggu dengan adanya
hambatan
b. Lift Check Valve
Penggunaan untuk fluida steam, gas, maupun liquid yang mempunyai flow yang tinggi.
Dalam konfigurasinya mirip dengan globe valve hanya saja
pada globe valve putaran disk atau valve dapat dimanipulasi
sedangkan pada lift check valve tidak (karena globe valve
adalah jenis valve putar dan control valve).
Port inlet dan outlet dipisahkan oleh sebuah plug berbentuk
kerucut yang terletak pada sebuah dudukan, umumnya
berbahan logam. Ketika terjadi foward flow, plug akan
terdorong oleh tekanan cairan sehingga lepas dari
dudukannya dan fluida akan mengalir ke saluran outlet.
Sedangkan apabila terjadi reverse flow, tekanan fluda justru
akan menempatkan plug pada dudukannya, semakin besar
tekanan semakin rapat pula posisi plug pada dudukannya, sehingga fluida tidak dapat mengalir.
Bahan dari dudukan plug adalah logam, hal ini mempertimbangkan tingkat kebocoran yang
sangat sedikit dari check valve tersebut.
Umumnya lift check valve digunakan untuk aplikasi fluida gas karena tingkat kebocoran
yang kecil. Penggunaan check valve tipe lift ini di industri adalah untuk mencegah aliran balik
condensate ke steam trap yang dapat menyebabkan terjadinya korosi pada turbin uap.
Keuntungan menggunakan lift check valve adalah terletak pada kesederhanaan desain dan
membutuhkan sedikit pemeliharaan. Kelemahannya adalah instalasi dari check valve jenis lift
hanya cocok untuk pipa horisontal dengan diameter yang besar.
c. Backwater check valve
Backwater valve, banyak digunakan pada sistem pembuangan air bawah tanah yang
mencegah terjadinya aliran balik dari saluran
pembuangan saat terjadi banjir. Saat banjir saluran
pembuangan akan penuh dan bertekanan tinggi
sehingga memungkinkan terjadinya aliran balik,
dengan menggunakan back water valve, hal ini dapat
diatasi dengan baik.
d. Swing Type Disk Check Valve
Dalam penggunaan swing check valve dan lift
check valve terbatasi hanya untuk pipa ukuran besar (diameter DN80 atau lebih). jadi sebagai
solusinya adalah dengan menggunakan Disk check valve. Dengan menggunakan Disk ceck valve
dapat digunakan tubing dengan ukuran yang mengerucut pada satu sisinya
sehingga dapat diaplikasikan pada pipa yang lebih kecil ukurannya.
e. Disk Check valve
Disk Check valve terdiri atas body, spring, spring retainer dan disc. Prinsip kerjanya
adalah saat terjadi foward flow, maka disk akan didorong oleh tekanan fluida dan mendorong
spring sehingga ada celah yang menyebabkan aliran fluida dari inlet menuju outlet. Sebaliknya
apabila terjadi reverse flow, tekanan fluida akan mendorong disk sehingga menutup aliran fluida
Perbedaan tekanan diperlukan untuk membuka dan menutup valve jenis ini dan ini ditentukan
oleh jenis spring yang digunakan.
Selain spring standar, tersedia juga beberapa pilihan spring yang tersedia:
No spring - Digunakan di mana perbedaan tekanan di valve kecil.
Nimonic spring - Digunakan dalam aplikasi suhu tinggi.
Heavy duty spring - Hal ini meningkatkan tekanan pembukaan yang diperlukan. Bila
dipasang pada line boiler water feed, dapat digunakan untuk mencegah uap boiler dari
kebanjiran ketika mereka unpressurised.
f. Split disc check valve
Split Disk check valve terdiri dari disk yang bagian tengahnya merupakan poros yang
memungkinkan disk bergerak seolah terbagi dua bila didorong dari arah yang benar (foward
flow) dan menutup rapat bila ditekan dari arah yang salah (reverse flow)
4. Relief Valve
Safety/Relief valve memiliki fungsi yang sangat berbeda dari
valve yang lain. Valve ini didisain khusus untuk melepas tekanan
berlebih yang ada di equipment dan sistem perpipaan. Untuk
mencegah kerusakan pada equipment, dan lebih penting lagi cedera
pada pekerja, relief valve dapat melepas kenaikan tekanan sebelum
menjadi lebih ekstrim.
Relief valve menggunakan pegas baja (lihat gambar di bawah
ini), yang secara otomatis akan terbuka jika tekanan mencapai level
yang tidak aman. Level tekanan pada valve ini bisa diatur, sehingga
bisa ditentukan pada level tekanan berapa valve ini akan terbuka.
Ketika tekanan kembali normal, relief valve secara otomatis akan
tertutup kembali.
Safety valve adalah jenis valve yang mekanismenya secara
otomatis melepaskan zat dari boiler, Bejana tekan, atau suatu sistem,
ketika tekanan atau temperatur melebihi batas yang telah ditetapkan.
Cara kerja Pressure Safety Valve :
Pressure savety valve mempunyai tiga bagian utama yaitu inlet, outlet dan spring set.
Fluida bertekanan berada pada inlet PSV. PSV posisi menutup selama tekanan fluida lebih kecil
dibandingkan tekanan spring pada spring set. Sebaliknya jika tekanan fluida lebih tinggi
dibandingkan tekanan spring set maka springset akan bergerak naik dan membuka katup yang
akan membuang tekanan melalui outlet sampai tekanan fluida maksimal sama dengan tekanan
spring set.
5.
Reducing Valve
Berfungsi untuk menurunkan tekanan fluida yang
mengalir pada saluran kerja karena penggerak yang akan
menerimanya didesain dengan tekanan yang lebih rendah.
Alat instrument ini bekerja saat adanya over
pressure pada inlet nozzle. Di desain untuk
terbuka secara proporsional saat adanya abnormal (dalam
hal ini over pressure) pada sebuah plant dan akan
menutup saat plant kembali normal (normal pressure).
prinsip kerjanya yaitu dengan bantuan per (spring) yg
dapat diatur kekuatannya dengan memutar baut penyetel, sehingga dapat membatasi tekanan yg
boleh liwat. Begitu tekanan yg diinginkan tercapai, valve akan mengecil, bila tekanan berkurang
valve akan membuka.
Ada 2(dua) jenis:
1. Direct Acting Bellows Operated Reducing Valves.
2. Pilot Operated Reducing Valves
DAFTAR PUSTAKA
1.
http://www.prosesindustri.com/2015/02/pengertian-valve-dan-jenis-jenisnya.html.
pada tanggal 13 maret 2016.
Diakses
2. https://eryhartoyo.wordpress.com/2012/08/14/jenis-jenis-valve/. Diakses pada tanggal 13
maret 2016.
3. https://www.academia.edu/8627092/Macam_macam_Valve_dan_Fungsinya. Diakses pada
tanggal 13 maret 2016.
4. http://www.kitomaindonesia.com/article/21/valve-solenoid-valve-jenis-valve. Diakses pada
tanggal 13 maret 2016.
5. http://www.kitomaindonesia.com/article/22/definisi-valve-jenis-dan-fungsinya-part-2.
Diakses pada tanggal 13 maret 2016.