Sensasi dan Persepsi dan kemampuan

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4
A. Definisi Sensasi..............................................................................................4
B. Definisi Persepsi.............................................................................................4
C. Faktor yang memperngaruhi Persepsi............................................................5
D. Proses terjadinya Persepsi...............................................................................6
E. Jenis-jenis Pereepsi.........................................................................................7
BAB III KESIMPULAN........................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
b.

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pada saat melihat tulisan terbalik, disaat itulah kemampuan luar biasa terjadi
pada sensasi dan perseptual. Ketika mengorientasikan teks, mata bergerak di
sepanjang halaman dengan kecepatan tetap, mengidentifikasi huruf dan kata-kata
begitu cepat untuk menentang penjelasan. Kebanyakan orang, cenderung
menangkap sensasi dan persepsi begitu saja karena akal berjalan begitu alami dan
otomatis (Foley & Matlin, 2010).
Menurut Ponty (1996) kualitas determinan yang digunakan oleh empiris
untuk mendefinisikan sensasi adalah objek, bukan unsur kesadaran. Sensasi
mengacu pada fungsi sistem sensorik, sedangkan persepsi melibatkan interpretasi
sensasi tersebut, memberi makna dan organisasi (Foley & Matlin, 2010). Sensasi
muncul dari di lingkungan yang mempengaruhi sistem tubuh, kemudian
mengumpulkan informasi sekitar, termasuk mencicipi, mendengar, melihat,
mencium, dan menyentuh (May, 2007).
May (2007) mengatakan bahwa menggabungkan stimulus lingkungan
dengan transduksi akan menghasilkan sensasi, lalu sensasi tersebut akan di proses
ke dalam otak. Definisi sensasi merupakan suatu hal yang langsung kita sadari,
setelah melihat bahwa hal didasarkan pada objek yang dirasakan.
Sensasi merupakan tahap pertama dalam perkembangan dimana stimulus bertemu
dengan indera secara langsung. Stimulus merespon dengan cara apa yang kita
lihat, dengar dan rasakan. Sensasi juga merupakan proses sebelum terjadinya

persepsi (May, 2007).
Foley & Matlin (2010) mengatakan bahwa persepsi adalah teka-teki
kompleks yang telah membingungkan para filsuf dan psikolog selama berabadabad. Persepsi sebagai pengumpulan informasi dari bagaimana seseorang benarbenar melihat, bergantung pada persepsi, pengalaman sadar dari apa yang
dirasakan (May, 2007). Persepsi melibatkan stimulus untuk mengetahui sensasi.
Menurut Ponty (1996) struktur persepsi dapat memberi tau persepsi apa
yang akan muncul. Kesan murni tidak hanya dapat ditemukan, tapi juga tak
terlihat dan tak terbayangkan sebagai persepsi instan. Jika diperkenalkan, itu

1

karena bukannya memperhatikan pengalaman persepsi, melainkan mengabaikan
keinginan objek yang dirasakan. Bidang visual tidak terdiri dari pandangan
terbatas. Tapi sebuah objek yang terlihat terdiri dari potongan materi, dan titik
spasial saling berhadapan satu sama lain.
Ponty (1996) juga mengatakan bahwa kita mengetahui betul apa yang
dilihat, didengar, dirasakan, karena persepsi telah lama memberi benda yang
diwarnai atau yang memancarkan suara. Ketika sedang mencoba menganalisisnya,
kita mentranspos objek ini ke dalam kesadaran. Kami melakukan apa yang
dilakukan oleh psikolog disebut 'kesalahan pengalaman', yang berarti bahwa apa
yang kita ketahui dalam hal-hal itu sendiri, kita langsung menganggapinya sebagai

kesadaran kita tentang suatu hal. Kami membuat persepsi dari hal-hal yang
dirasakan.
Menurut Hude (2006), hasil persepsi mengandung dua kemungkinan, yaitu
benar dan salah. Persepsi dianggap benar jika ada kesesuaian antara apa yang
dipahami (dipersepsikan) dengan stimulus atau objek sebenarnya. Sedangkan
persepsi yang dianggap salah apabila tidak ada sinkronitas antara keduanya.
Dapat disimpulkan bahwa sensasi mengacu pada fungsi sistem sensorik,
sedangkan persepsi melibatkan interpretasi sensasi tersebut, memberi makna dan
organisasi. Sensasi muncul dari di lingkungan kemudian mengumpulkan
informasi sekitar, termasuk mencicipi, mendengar, melihat, mencium, dan
menyentuh. Persepsi sebagai pengumpulan informasi dari bagaimana seseorang
benar-benar melihat, bergantung pada persepsi, pengalaman sadar dari apa yang
dirasakan.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan sensasi dan persepsi?
2. Faktor apa saja yang berperan dalam persepsi?
3. Bagaimana proses terjadinya sensasi dan pesepsi?
4. Apa saja jenis-jenis persepsi?
C. Tujuan

Tujuan yang akan dicapai dalam makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sensasi dan persepsi
2. Untuk mengetahui bagaimana proses terjadinya sensasi dan persepsi
3. Untuk mengetahui faktor apa saja yang berperan dalam persepsi
4. Untuk mengetahui jenis-jenis dalam persepsi

2

3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Sensasi
Tahap awal dalam penerimaan informasi adalah sensasi. Sensasi berasal dari
kata “sense”, yang memiliki arti pengindaraan yang mengubungkan organisme
dengan lingkungannya, dapat dijelaskan bahwa sensasi adalah proses menangkap
stimuli (rangsang). Melalui alat indera, manusia dapat memahami kualitasfisik
lingkungannya. Oleh karena itu, melalu alat inderalah manusia memperoleh
pengetahuan dan semua kemampuan untuk berinteraksi dengan dunianya (Faizah

& Effendi, 2006).
Sensasi adalah deteksi dan pengalaman langsung terhadap energi fisik
sebagai hasil dari kejadian lingkungan maupun kejadian dalam diri. Sistem saraf
mengubah pesan menjadi kode-kode, kemudian dapat mengalami begitu banyak
sensasi. Dalam sistem sensorik yaitu saraf sensorik semua menggunakan bentuk
komunikasi yang sama, yaitu impuls saraf (Wade & Tavris, 2008).
Sedangkan menurut Kasali (2007) proses infomasi yang mengahsilkan
reaksi terhadap perilaku manusia dimulai dengan kesadaran rasional mengenai
lingkungannya disebut dengan sensasi. Pengetahuan terhadap lingkungan
diperoleh melalui panca indera (mata, telinga, hidung, kullit, dan lidah).
Dapat disimpulkan bahwa sensasi merupakan proses menangkap stimuli
yang mendeteksi dan pengalaman langsung terhadap energi fisik kemudian
mengubah pesan menjadi kode-kode sehingga mengahsilkan reaksi terhadap
perilaku manusia yang dimulai dengan kesadaran rasional mengenai
lingkungannya.
B. Definisi Persepsi
Persepsi menurut Mowen (dalam Kasali, 2007) merupakan suatu proses
dimana individu terekspos oleh informasi, menyediakan kapasitas prosesor yang
lebih luas dan menginterpretasikan informasi tersebut. Myers (dalam Kasali,
2007) mengatakan persepsi merupakan suatu gambar-gambar dan hubungan

asosiasi di dalam memori untuk menafsirkan dunia diluar dirinya.

4

Persepsi merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa dan hubungan
yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan pada
sensasi sehingga manusia memperoleh pengetahuan baru. Persepsi mengubah
sensasi menjadi informasi (Faizah & Effendi, 2006).
Sedangkan menurut Hude (2006), persepsi adalah tindak lanjut dari sensasi,
karena pemberian makna pada stimulus yang ditangkap oleh panca indera.
Persepsi membantu manusia dalam bertindak dan memahami dunia sekelilingnya,
karena persesi adalah rangkaian peristiwa yang sering terkait.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pesepsi adalah proses dimana
informasi menghasilkan suatu gambar-gambar dan hubungan yang diperoleh
dengan menyimpulkan sensasi sehingga manusia memperoleh pengetahuan baru,
karena pemberian makna pada stimulus yang ditangkap oleh panca indera.
C. Faktor yang mempengaruhi Pesepsi
Dari definisi yang sudah dikemukakan diatas, terdapat juga faktor yang
berperan dalam membentuk persepsi (Basuki, 2008). Fakto-faktor tersebut
diantaranya :

1. Faktor eksteral
a. Objek yang dipersepsi
Persepsi mengandaikan adanya objek yang dipersepsi. Objek ini
menimbulkan stimulus yang memicu atau merangsang alat indera atau
reseptor. Walaupun sebagian besar stimulus itu datang dari luar, ada juga
stimulus yang datang dari dalam individu yng mempersepsi.
2. Faktor Internal
a. Alat indera, syaraf dan pusat susunan syaraf
Alat indera atau reseptor berfungsi untuk menerima stimulus. Sedangkan
syaraf sensori berperan dalam meneruskan stimulus yang diterima reseptor,
ke pusat sususan syaraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran . suapaya terjadi
respon yang diperlukan syaraf motorik.
b. Perhatian
Agar terjadi proses persepsi diperlukan perhatian, yaitu proses atau tahap
pertama sebagai persiapan mengadakan persepsi. Perhatian adalah
pemusatan atau pengonsentrasian seluruh aktivitas individu pada satu atau
sekelompok objek.

5


D. Proses terjadinya Sensasi dan Persepsi
Sensasi merupakan tahap awal sebelum terjadinya persepsi, dimana sensasi
berawal dari stimulus yang merupakan sebuah objek seperti cahaya, suara, dan
sentuhan. Ketika stimulus sudah ditangkap, akan masuk kedalam ambang batas
yang merupakan kemampuan untuk ditangkap, tergantung dari objeknya apakah
termasuk dari stimulus kuat atau stimulus lemah. Setelah penangkapan didalam
ambang batas, akan di tangkap kembali oleh panca indera yang terdiri dari
penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba, pengecap, dan yang terakhir
extrasensories (sixcence), kemudian dari panca indera tersebut akan menghasilkan
sebuah sensasi. Sensasi yang di terima akan mepengaruhi persepsi yang mana
nantinya mejadi sebuah persepsi. Seperti pada bagan dibawah ini.

E. Jenis-jenis Persepsi
Teori Gestalt sering dipakai dalam proses desain dan cabang seni rupa
lainnya. Ini karena teori tersebut banyak menjelaskan bagaimana persepsi visual
dapat terbentuk. Persepsi visual jenis ini bisa dilihat terbentuk karena :
1. Kesamaan bentuk (Similiarity)
Kesamaan terjadi karena benda terlihat mirip satu sama lain. Orang sering
menganggap mereka sebagai kelompok atau pola.


6

Tiga segitiga di bagian bawah logo merupakan
bagian dari ikon burung pada logo tersebut.
Namun, memiliki kesamaan bentuk dengan
segitiga lain, objek tersebut dipersepsikan
sebagai bagian dari kelompok segitiga yang
membentuk lingkaran
2. Kesinambungan (Continuity)
Kelanjutan terjadi karena penglihatan menjadi bergerak mengiikuti arah suatu
objek dan meanjutkan ke objek yang lain.
Lingkarang-lingkaran diatas dipersepsikan
sebagai suatu kelompo karena polanya
berkesinambungan. Walaupun sebenarnya
objek-objek tersebut terpisah satu sama lain.

3.

Penutupan bentuk (Closure)
Penutupan bentuk terjadi karena ketika sebuah benda tidak lengkap atau

terdapat bidang yang kosong, namun bentuk tersebut masih terlihat seperti satu
kesatuan dan memiliki bayangan visual yang sama dengan objek yang
sebenarnya.
Kita dapat mengenali bahwa ikon pada lo go WWF
adalah seekor panda. Padahal, gambar tersebut tidklah
lengkapatau belum tertutup sepenuhnya

4.

Kedekatan (Proximity)
Sebuah bentuk yang sama dengan posisi berjauhan akan terlihat terpancar dan
tidak memiliki hierarki. Namun setelah didekatkan bentuk-bentuk tersebut
akan terlihat menjadi satu kesatuan.

7

Objek-objek pada logo unilever dipersepsikan sebagai
sebuah kelompok (huruf ‘U’) karena memiliki
kedekatan posisi satu sama lain
5.


Gambar (Figure)
Penggabungan dua buah objek atau lebih yang dapat menghasilkan objek lain.
Salah satu contohnya yang dapat pada siluet gambar wajah sibawah ini.
Terlihat seperti dua ilustrasi wajah tampak samping dan pada bagian tengah
terdapat siluet berbentuk vas.
Gmbar ini adalah gambar sebuah objek. Namun,
dengan memanfaatkan teori figure ground, gambar
mampu menampilkan 2 buah objek (objek vas dan
siluet wajah)

BAB III
KESIMPULAN
Sensasi merupakan tahap pertama dalam perkembangan dimana stimulus
bertemu dengan indera secara langsung. Sensasi muncul dari di lingkungan yang
mempengaruhi sistem tubuh, kemudian mengumpulkan informasi sekitar,
termasuk mencicipi, mendengar, melihat, mencium, dan menyentuh. Sensasi
merupakan suatu hal yang langsung kita sadari, setelah melihat bahwa hal
didasarkan pada objek yang dirasakan (May, 2007).
Persepsi melibatkan stimulus untuk mengetahui sensasi, dimana menurut
Ponty (1996) struktur persepsi dapat memberi tahu persepsi apa yang akan
muncul. Kesan murni tidak hanya dapat ditemukan, tapi juga tak terlihat dan tak
8

terbayangkan sebagai persepsi instan. Jika diperkenalkan, itu karena bukannya
memperhatikan pengalaman persepsi, melainkan mengabaikan keinginan objek
yang dirasakan.
Menurut Hude (2006), hasil persepsi mengandung dua kemungkinan, yaitu
benar dan salah. Persepsi dianggap benar jika ada kesesuaian antara apa yang
dipahami (dipersepsikan) dengan stimulus atau objek sebenarnya. Sedangkan
persepsi yang dianggap salah apabila tidak ada sinkronitas antara keduanya.
Terdapat faktor yang berperan dalam membentuk persepsi (Basuki, 2008).
Fakto-faktor tersebut diantaranya, faktor eksteral yakni objek yang dipersepsi
merupakan pengandaian adanya objek yang dipersepsi, sehingga menimbulkan
stimulus yang memicu atau merangsang alat indera atau reseptor. Faktor Internal
dibagi menjadi dua, yang pertama alat indera, syaraf dan pusat susunan syaraf
merupakan alat indera atau reseptor yang berfungsi untuk menerima stimulus.
Sedangkan syaraf sensori berperan dalam meneruskan stimulus yang diterima
reseptor, ke pusat sususan syaraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Yang kedua,
yaitu perhatian yaitu proses atau tahap pertama sebagai persiapan mengadakan
persepsi. Perhatian adalah pemusatan atau pengonsentrasian seluruh aktivitas
individu pada satu atau sekelompok objek.
Proses terjadinya sensasi berawal dari stimulus yang merupakan sebuah
objek. Ketika stimulus sudah ditangkap, akan masuk kedalam ambang batas.
Setelah penangkapan didalam ambang batas, akan di tangkap kembali oleh panca
indera yang terdiri dari penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba, pengecap,
dan yang terakhir extrasensories (sixcence), kemudian dari panca indera tersebut
akan menghasilkan sebuah sensasi. Sensasi yang di terima akan mepengaruhi
persepsi yang mana nantinya mejadi sebuah persepsi.
Terdapat beberapa jenis persepsi yang dikemukakan Gestalt, diantaranya
Kesamaan bentuk (Similiarity) dimana benda terlihat mirip satu sama lain,
Kesinambungan (Continuity) dimana stimulus memiliki kesinambungan satu sama
lain, Penutupan bentuk (Closure) merupakan sebuah benda tidak lengkap atau
terdapat bidang yang kosong, namun bentuk tersebut masih terlihat seperti satu
kesatuan dan memiliki bayangan visual yang sama dengan objek yang sebenarnya,
Kedekatan (Proximity) diaman stimulus yang berdekatan akan cenderung

9

dipersepsikan sebagai suatu keseluruhan, dan Gambar (Figure) merupakan
penggabungan dua buah objek atau lebih yang dapat menghasilkan objek lain.

DAFTAR PUSTAKA

Basukin, H. (2008). Psikologi umum. Jakarta : Universitas Gunadarma.
Foley, H.J, & Matlin, M.W. (2010). Sensation and percetion. New York :
Routledge.
Faizah, & Effendi, L.M. (2006). Psikologi dakwah. Jakarta : Prenadamedia Group.
Hude, D. (2006). Emosi. Jakarta : Erlangga
Kasali, R. (2007). Membidik pasar indonesia : Segmentasi, targeting dan
potitioning. Jakata : Gramedia Pustaka Utama.
May, M. (2007). Sensation and percetion. New York : Infobase Publishing.
Ponty, M.M. (1996). Phenomenology of perception. Delhi : Motilal Banarsidass
Publishers.
Wade, C. & Tavris, C. (2008). Psikologi. Jakarta : Erlangga.

10