Ergonomi dan Estetika Unsur Produk

Korelasi Ergonomi dan Estetika
Aslam Noor Alian
Prodi S1 Desain Produk, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom

[email protected]

Abstrak
Dalam perancangan sebuah produk harus tetap diperhatikan bahwa disetiap produk yang akan
diproduksi , tidak hanya memberikan efek atau citra pada produk itu sendiri, tetapi juga harus
memperhatikan apa yang membuat produk itu bsa digunakan lebih baik dan lebih aman, mudah serta
efisien dalam proses penggunaanya, atau lebih dikenal sebagai ergonomi produk. Dalam ergnomi
produk terkadang akan cukup bertentangan dengan apa yang akan dicitrakan dari sebuah produk,
dimana terkadang pencitraan atau estetika seni (unsur seni) dari produk itu mengurangi kenyamanan
serta fugnsi dari produk itu sendiri. Aspek unsur seni produk ialah sebagai unsur dimana sebuah
produk tersebut memiliki seni yang mempengaruhi mental jiwa pengguna dalam menggunakan
produk, tetapi aspek ergonomi dalam produk , diamana sebuah produk dapat digunakan dengan
mudah, praktis, dan tidak membahayakan. Kedua unsur tersebut bila berkesinambungan akan
memberikan citra yang lebih baik untuk fungsi serta seni dari produk itu sendiri.

Kata Kunci : ergonomi, estetika, kemudahan, unsur seni.


Pendahuluan
Ergonomi ialah ilmu, diaman seni dan penerapan teknologi, untuk menyeselaraskan
antara berbagai nfasilitas yang digunakan dalam beraktifitas atau berkerja dengan keterbatasan
manusa dalam fisik atau non fisik, sehingga memudahkan dalam berkerja atau beraktifitas,
ergonomic sendiri memiliki prinsip fiting the job to the man . dimana ergonomic memiliki peran
dalam membuat perkerjaan itu menjadi cocok pada orang yang mengerjakannya bukan orang
yang harus mencocokan dirinya dalam apa yang dikerjakannya, dalam aspek ini ialah produk
yang menyesuaikan dengan pekerjaannya (job) dan membuat pekerjaan orang (man) menjadi
cocok. Maka disiplin ilmu yang mengselaraskan antara penerapan teknologi dan seni dalam
sebuah produk, seni dan teknologi membuat produk yang manusia itupun akan terlibat
didalamnya.
Output atau hasil dari penerapan ergonomi adalah adanya efisiesi , kenyamanan dan
keselamatan, sementara hasil dari estetika itu sendiri adalah pencitraan serta seni yang
terkandung dalam produk itu. Keduanya akan memberikan efek dari pengguna desain produk
yang mampu memberikan kenyamanan pada pengguna. Bisa dikatakan sebagai produk yang
compatible. Ergonomic akan mencoba memberikan kemudahan serta keselamatan, sementara
seni dalam produk itu akan memberikan efek yang memuaskan dalam desain produk yang
dipakainya. Secara serentak dapat memberikan rasa nyaman & keselamatan , baik dalam
kenyamanan efisiensi produk maupun kenyamanan yang dihasilkan dari seni dalam produk itu
sendiri yang mengstabilkan emosi pengguna desain produk.


Unsur Seni
Unsur seni bukan lah benda, sekalipun seni bukanlah bukanlah benda, mereka adalah
nilai yang terkandung dalam benda itu sendiri dikarenakan nilai itu sifatnya abstrak dan
perorangan maka nilai itu sendiri bisa berubah-ubah. Dalam sebuah produk yang mengandung
unsur seni, akan mempengaruhi dari apa yang akan digunakan dan siapa yang menggunakan,
mempengaruhi akan mengenakan dua hal yakni mempengaruhi mental dari pengguna serta
mempengaruhi dari bentuk desain produk itu sendiri. Maka unsur seni berperan sebagai pemain
suatu bentuk emosi serta bentuk desain yang menghasilkan bentuk emosi itu sendiri
Dalam hal ini unsure seni yang terkandung dari desain produk dapat memberikan efek
dari pengguna berupa salah satunya kemudahan dalam menggunakan dasin produknya,
adapaun dapat memberikan kesan kesulitan tergantung dari pendesain itu sendiri. Maka dari
apa yang telah direncanakan dalam ergonomi, maka disatukan seni dan memeberikan kesan
kepada pengguna desain produk.
Dapat diketahui bahwa unsur seni adalah suatu usaha yang diberikan oleh pendesain
keppada pengguna agar pengguna dapat mencapai kepuasan serta kenyamanan dari
pencitraan produk yang di desainnya.

Ergonomi dan kemudahan


Kemudahan atau efisiensi adalah dimana suatu produk memliki kestabilan dalam
menjaga performa mengerjakan suatu pekerajaan atau aktifitas tetapi menjaga kemudahan
dalam menggunakan produk tersebut, sementara ergonomic tersebut adalah nama terapan ilmu
yang digunakan dalam menciptakan kemudahan, tidak hanya kemudahan , tetapi seni serta
kesalamatan bagi pengguna desain produk.
Ergonomi berkenaan pula degan optimasi, edisiensi, kenyamaman, kesehatan dan
kenyamanan manusia di tempat beraktifitas dan berkerja. Maka kemudahaan sendiri ialah yang
memuat ilmu ergonomic memjadi lebih lengkap dan baik.
Dapat di tarik tiga hal dalam mengaplikasikan ergonomi yang berkenaan seperti yang
diterangkan diatas :





Ergonomi harus menitikberatkan manusia (human-centered), focus pada mnusia
merupakan hal yang utama bukan pada mesin dan peralatan
Ergonomic perlu bangun system kerja yang terkait dengan pengguna desain
produk mesin dan peralatan masuk kategori fasilitas kerja yang harus
disesuaikan dengan performa manusia dalam penggunanaannya

Ergonomic menitikberatkan pada perbaikan system kerja danegan perbedaan
kemampua dan kelamahan setiap individu, hal ini harus dirumuskan dengan
cara diukur secara kualitif dan kuantitif dalam jangka waktu tertentu.

Ergonomi dan Estetika
Banyak sumber yang menyebutkan bahwa ergonomi mempunyai moto safety, health,
productivity dan ada pula yang menambahkan humanity dan comfort. Kali ini ada sumber yang
cukup menarik yang menyebutkan bahwa terdapat 5 aspek ergonomic yakni safety, comfort,
productivity / performance, ease of use, and aesthetics. Untuk keempat aspek yang pertama

mungkin sudah biasa dikaitkan dengan ergonomi, namun untuk apek yang terakhir yakni
aesthetics atau estetika masih jarang yang mengaitkannya dengan ergonomic.
Estetika
Sebelum membahas lebih lanjut kaitan estetika dan ergonomi terlebih dahulu dibahas
mengenai estetika. Estetika atau nilai-nilai keindahan ada dalam seni maupun desain, yang
membedakan adalah estetika dalam seni untuk diapresiasi,
sedangkan estetika dalam desain adalah bagian dari sebuah fungsi suatu produk, alat
kerja, dan semacamnya. Dalam teori desain dikenal prinsip form follow function, yaitu bentuk
desain mengikuti fungsi. Selain memenuhi fungsi, ada tiga aspek desain yang harus dipenuhi
jika suatu produk desain ingin dianggap berhasil, yaitu produk desain harus memiliki aspek

keamanan, kenyamanan, dan keindahan (estetika).
Aspek keamanan berarti suatu produk desain tidak mencelakai pemakainya. Aspek
kemyamanan berarti suatu produk desain proporsinya pas ketika dipakai. Aspek keindahan
berarti suatu produk disain harus enak dilihat. Sebuah kursi harus kuat supaya tidak rubuh ketika
diduduki, maka ini berkaitan dengan keamanan. Kursi harus proporsional dengan ukuran
manusia, sehingga terasa pas dipakai. Tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah, tidak terlalu besar
atau terlalu kecil, nyaman ketika diduduki.
Ini berkaitan dengan masalah ergonomi. Secara visual, bentuk dan warna kursi harus
menarik penglihatan. Ini berkaitan dengan estetika. Kursi dirancang sebagai benda guna, yaitu
kegunaan utamanya untuk diduduki.Berbeda dengan lukisan. Lukisan dipajang di dinding, untuk
diapresiasi.
Diapresiasi artinya, dipahami serta dinikmati. Kursi, sandal jepit, kap lampu dan topi
pramuka adalah beberapa contoh produk desain benda guna. Masing-masing produk memilik
fungsi dalam kehidupan sehari-hari.
Produk desain berfungsi sebatas dia masih memenuhi tiga unsur tadi, yaitu kemanan,
kenyamanan, dan keindahan (estetika). Jika salah satu unsur itu hilang, produk desain akan
beralih fungsi dari benda guna menjadi benda tak berguna. Produk desain yang ketinggalan
zaman juga bisa masuk keranjang sampah, atau didaur ulang menjadi produk lain. Lukisan
berbeda dengan kursi dan sejenisnya.
Lukisan bersifat abadi seperti rangkaian kata mutiara, dia tidak bisa ketinggalan mode

seperti desain. Lukisan Raden Saleh yang telah berumur ratusan tahun meskipun tampak
kusam, dia akan tetap dihargai. Nilai sebuah lukisan terletak pada aspek ide atau gagasan,
bukan pada fisiknya semata. Jadi meskipun memiliki sejumlah kesamaan, estetika dalam desain
dan seni memiliki perbedaan esensial. Estetika dalam desain diciptakan untuk memenuhi fungsi
kegunaan, sedangkan estetika dalam seni untuk memenuhi ekspresi pribadi dan
mengungkapkan ide (gagasan). Desain bersifat praktis sedangkan seni bersifat ideologis.
Sedangkan estetika yang dimaksud dalam ergonomi adalah estetika dalam desain, tidak hanya
desain produk namun juga desain alat kerja, lingkungan kerja, dan keseluruhan sistem kerja.
Unsur Ergonomis
Unsur ergonomis selalu dikaitkan dengan aspek fungsi atau kegunaan. Adapun unsur
ergonomis adalah seperti berikut:
 Keamanan
(security)
menggunakan

yaitu
produk

jaminan


tentang
kerajinan

keamanan

orang
tersebut.

 Kenyamanan (comfortable), yaitu kenyamanan apabila produk kerajinan
tersebut digunakan. Barang yang enak digunakan disebut barang terap.
Produk
kerajinan
terapan
adalah produk kerajinan yang memiliki nilai praktis yang tinggi.

 Keluwesan (flexibility), yaitu keluwesan penggunaan. Produk kerajinan
adalah produk terap/pakai, yaitu produk kerajinan yang wujudnya sesuai
dengan
kegunaan
atau

terapannya. Produk terap/pakai dipersyaratkan member kemudahan dan
keluwesan penggunaan agar pemakai tidak mengalami kesulitan dalam
penggunaannya.

Tak terkorelasinya antara Ergonomi dan Estetika

Dalam pembbuatan produk terkadang suatau desain dari sebuah produk memiliki salah
satu sifat yang kuat dalam produk tersebut, semisal memiliki unsur ergonomic yang kental
sehingga mampu memberikan keamanan serta kenyamanan bagi pengguna, tetapi dilain pihak
tidak memiliki estetika yang tercermin dari produk tersebut, maka menimbulkan kesan tidak
menarik di mata pengguna, adapun produk yang memiliki nilai estetika yang kental tetapi tidak
memiliki fungsi serta keamanan yang baik bagi pengguna produk.
Ketidak keseimbanganya antara kedua unsure tersebut dapat diberi contoh sebagai
berikut:



Tidak mampunya memberikan kemudahan dalam pemakaian

Tidak mampunya memeberikan citra yang baik




Tidak memberikan efek mental pada pembeli atau pengguna produk



Saat berada dalam proses marketing, dapat memberikan rasa bimbang seperti
tidak yakinnya dalam membeli sebuah produk , seperti bentuk yang tidak menarik
maka membuat kesan jelek



Ketika unsur estetika lebih banyak dan lebih menonjol, maka biasanya produk ini
mengesampikan ergonomis dan membuat produk tersebut janggal bagi para
beberapa pengguna desain tersebut.



Walaupun demikian tetap inti dari aspek sebuah desain bagi para pengguna tidak-lain ialah

fungsinya dan ke-efisienya dalam menempatkan pekerjaan dan aktivitas menjadi lebih cocok
bagi para manusia.

Kesimpulan

Seni desain memiliki inti sebagai fungsi dalam menyesuaikan pekerjaan untuk manusia,
dalam halini sebuah desain produk memiliki ilmu pembelajaran berupa ergonomic dan produk itu
sendiri adalah benda yang memiliki seni didalamnya, maka ergonomic berkeempatan untuk
mernyeselarsalkan antara seni dan teknologi untuk memadukan kedua sehingga menciptakan
sebuah produk yang dapat menyeselesaikan sebuah masalah dengan berbagai solusi

Daftar Pustaka

Sumardjo Jakob, 2000, Penerbit ITB, Filsafat seni

http://ergonomi-fit.blogspot.co.id/2011/05/ergonomi-dan-estetika_3205.html

https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjgkqinutTJAhVCLaY
KHb8dAHQQFggiMAE&url=http%3A%2F%2Fbondowoso-jawa.blogspot.com

%2F2014%2F09%2Funsur-estetika-dan-ergonomis-produk-kerajinan.html&usg=AFQjCNEkjHIfnfF_FyCMAYbLvKIkJwOyw&sig2=ejLhX-7su4_groycbJk28Q

http://www.isi-dps.ac.id/berita/konsep-estetika-dan-teknis-dalam-bingkai-ergonomi-total-padadesain-interior/