Pengertian dan Ruang lingkup Islam

1. Pengertian dan Ruang lingkup Islam:
a. Pengertian Islam b.Ruang lingkup Islam
2. Konsep akidah Islamiah:
a. Makna akidah Islamiah b. Sumber akidah Islamiah c. Urgensitas akidah Islamiah
d.Ruang lingkup akidah
3. Alam semesta dan Manusia dalam perspektif Al-Quran:
a. Penciptaan alam semesta
b. Eksistensi manusia
1. Penciptaan manusia 2. Fitrah manusia 3. Misi dan fungsi penciptaan manusia
c. Al-Quran dan Iptek
d. Konsep Beriman kepada Allah:
1. Pengertian beriman kepada Allah 2.Mentauhidkan Allah 3.Syirk Menafikan
Tauhidullah
4. Beriman kepada Malaikat dan hikmahnya, 5. Jin dan iblis dalam al-Quran dan Sunnah
6.Beriman kepada rasul-rasul Allah 7. Konsep beriman kepada kitab-kitab Allah 8.Konsep
beriman kepada Hari Akhir 9.Konsep beriman kepada Qadha dan Qadar 10.Kufur dan akidah
sesat 11.Hubungan Tauhid dengan aktivitas harian
PENGERTIAN ISLAM DAN RUANG LINGKUPNYA
1. Pengertian Islam:
Etimologis, kata ”Islam” dlm bhs Arab adalah kata terbitan dr verb ”Aslama” berarti ”tunduk,
berserah diri, masuk Islam”. Sedangkan kata ”Aslama” merupakan derivat dr verb ”salima”

bermakna ”telah selamat”. Kemudian dr kata ”salima” tsb muncul kata spt ”as-Salamu, asSalamah, as-Silmu, as-Salmu, as-Salamu, al-Istislamu” berarti “ketenteraman, ketenangan,
kedamaian, keamanan keselamatan, ketundukan dan penyerahan diri” (Lihat Al-Mu’jam alWasith dan al-Munawwir)
5. Berdasarkan pengertian2 di atas, maka Islam itu adalah: kepatuhan , ketundukan
sepenuhnya kpd kehendak Allah swt. Kepatuhan dan ketundukan tsb akan melahirkan
keselamatan dan kesejahteraan serta kedamaian kepada sesama manusia dan
lingkungannya.
6. Terminologi Islam secara khusus bermakna memperlihatkan ketundukan, kepatuhan, dan
kerelaan kpd ajaran yg dibawa oleh Nabi Muhammad saw.
7. Secara umum, Islam diartikan sebagai ajaran yg diturunkan oleh Allah kpd masy manusia
melalui para rasul-Nya.
8. Jadi Islam itu adalah Dien yg dibawa oleh para nabi yg berakhir pd kenabian Muhammad
saw.
9. Firman Allah dlm konteks ini:
‫قاَ ن ن‬
‫ل ِّل نه ِّرب ن‬
‫م ِّ ن‬
‫ذ ِّ ن‬
‫إم ل‬
10. ‫ن‬
‫عاَل ن م‬

‫ب ِّال ل ن‬
‫ت ِّل منر ب‬
‫م ت‬
‫ميِ ن‬
‫ل ِّأ ل‬
‫ه ِّأ ل‬
‫سل ن ل‬
‫سل م ل‬
‫قاَ ن ت ن ب ت‬

11. ”Ketika Tuhan-nya berfirman kepadanya (Ibrahim): Islam-lah (berserah dirilah). Maka Dia
menjawab: Aku telah Islam (berserah diri) kepada Tuhan seluruh alam”. (Al-Baqarah: 131)
 Dalam surah lain, Allah swt berfirman:
‫ت‬
‫م‬
‫ماَ ِّا ل‬
‫م ِّال ل م‬
‫جلاَءن ت‬
‫خت نل ن ن‬
‫ن ِّ م‬

‫عل م‬
‫ب ِّمإلِ ِّ م‬
‫ف ِّال ل م‬
‫د ِّالل ل م‬
‫إم ل‬
‫ملاَ ِّ ن‬
‫ن ِّب ن ل‬
‫ن ِّأوُتتوُا ِّال لك منتاَ ن‬
‫عن ل ن‬
‫ن ِّال ب‬
‫سلْ ت‬
‫مل ل‬
‫ذيِ ن‬
‫ه ِّال ل‬
‫ديِ ن‬
‫عللل ت‬
‫ه ت‬
‫د ِّ ن‬
‫وُ ن‬
‫م ِّ ن‬

‫ل‬
‫ل‬
‫ل‬
‫ل‬
‫ن‬
‫ت‬
‫ب‬
‫ ِّب ن ل‬
‫ع ِّال م‬
‫ه ِّفإ م ل‬
‫ت ِّالل م‬
‫ن ِّيِ نكفلر ِّمبآِنيِاَ م‬
‫ريِ ت‬
‫ح ن‬
‫ه ِّ ن‬
‫م ل‬
‫غييِاَ ِّب نيِ لن ن ت‬
‫ن ِّالل ن‬
‫وُ ن‬
‫ه ل‬

‫ساَ م‬
‫م ِّ ن‬
‫س م‬
 ”Sesungguhnya Dien (agama) disisi Allah ialah Islam.Tidaklah berselisih orang-orang yang
telah diberi kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara
mereka..” (Ali ’Imran: 19)
 Surah lain, firman Allah swt:

 ”Dan Musa berkata: Wahai kaumku! Apabila kamu beriman kepada Allah, maka
bertawakkallah kepada-Nya, jika kamu benar-benar orang muslim (berserah diri)” (Yunus:
84)
 Ayat2 di atas jelas menegskan masalah yg berhubungan dg misi atau risalah yg dibawa
oleh para rasul Allah, yg merupakan risalah yg sama, yaitu Islam.
 Seluruh Rasul Allah membawa misi dan dakwah yang sama yaitu spy menyembah Allah yg
Ahad (satu). Perbedaan hanya terletak pd syariatnya.
 Dlm konteks yg sama, al-Johani menerangkan dan menguraikan aspek2 yg terkandung
dlm risalah para rasul tsb dg menyatakan:
 ”The essence of Islam, which is the willing submission to the will of God who passed it on
to his children. All following revelations to Noah, Abraham, Moses, Jesus and finally
Muhammad were in conformity with the message in addition to some elaboration to

define the relation between man and God, man and man, man and his environment and to
live according to God’s instructions”
Ruang lingkup Islam Islam:

 ”Dien al-‘alami” agama internasional yg abadi, diturunkan oleh Allah kpd Rasul-Nya
Muhammad saw.
 Di dalam Islam trdpt norma2 yg mengatur hubungan manusia dg Allah swt, yaitu akidah
dan ibadah; hubungan manusia dg dirinya yaitu akhlak, masalah makanan dan pakaian;
dan hubungan manusia dengan sesamanya yaitu muamalah dan sanksi.
 Islam merupakan prinsip dan dasar yang komprehensif bagi seluruh urusan hidup dan
kehidupan manusia.
 Islam adalah dien, dan negara menjadi bagian daripadanya; pensyariatan (legislasi)
menjadi suatu asas dari asas-asasnya; dan hukum juga merupakan suatu pondamen dari
pondamen2nya
Islam mempunyai 2 dimensi utama, yaitu;
sebagai seperangkat keyakinan atau akidah, dan sebagai sesuatu yang diamalkan.

Amal tsb merupakan perpanjangan dan implementasi dr akidah itu. Jadi, Islam berintikan
keimanan dan perbuatan (amal); perbuatan tsb merupakan syariat dan cabang-cabang yg
dianggap sebagai buah yg keluar dr keimanan serta akidah itu.

Keimanan dan perbuatan (akidah dan syariah), keduanya sambung menyambung atr satu dg
lainnya dan tidak boleh di-pisah2kan. Keduanya dipandang sebagai buah dan pohonnya.
K. Zurayk mengatakan:

 “Islam is not merely a set of beliefs, however; it is a total way of life , comprising a code of
ethics, a code of religious and civil practices, a system of law, and a form of political and
social organization”
 Jadi ruang lingkup Islam, meliputi aspek2 pokok berikut:
 Aspek keyakinan, disebut sebagai akidah
 Aspek norma atau hukum yang disebut Syariah
 Aspek perilaku yang disebut akhlak
 Ketiga aspek tsb tdk bisa berdiri sendiri2, tetapi menyatu membentuk kepribadian yg utuh
pd diri seorg Muslim.
 Allah swt berfirman dalam surah al-Baqarah: 208
‫ن‬
‫شلليِ ل ن‬
‫فيِ ِّال ب ل‬
‫م ِّ ن‬
‫كاَ ل‬
‫ت ِّال ل‬

ُ‫و‬
‫عوُا ِّ ت‬
‫متنوُا ِّادل ت‬
‫م ِّ ن‬
‫ف ي‬
‫ختلوُا ِّ م‬
‫وُا م‬
‫هاَ ِّال ل م‬
‫وُلِ ِّت نت لب م ت‬
‫ذيِ ن‬
‫نيِاَ ِّأيِ ب ن‬
‫ه ِّل نك تلل ل‬
‫ن ِّإ من للل ت‬
‫ن ِّآ ن‬
‫عللدت و‬
‫طاَ م‬
‫خطتلل ن‬
‫ة ِّ ن‬
‫سل م‬
‫ن‬

‫ممبيِ ن‬
‫ ِّ ت‬
 ”Wahai orang-orang beriman, masuklah kamu ke dalam as-Silmi (Islam) secara kaffah
(totalitas), dan jangan coba-coba kamu mengikuti jejak langkah syaitan, karena ia adalah
musuh yang nyata bagi kamu”
II. KONSEP AKIDAH ISLAMIAH
A. Makna Akidah Islamiah



Secara etimologi, kata ’Akidah’ berasal dr bhs Arab, berderivasi dr verb ’Aqada, Ya’qidu;
dan kata terbitannya ’Aqdan’: mengikat. dr kata tsb muncul ungkapan ”Aqada al-Habla”
yg berkonotasi ’menjadikan simpulan/ikatan (Uqdah) pada tali’ ( ُ‫عقدة ِّ و‬-‫يِعقد‬-‫عقد‬
‫)عقيِدة‬
Kata ”Aqd” dlm bhs Arab mempunyai bbrp arti, salah-satunya : janji yg
teguh. Apabila seseorg berkata: ”Aku berjanji begini dan begitu dg si anu” maka itu
bermakna bahwa ’aku terikat dengannya’, krn janji itu mesti ditepati dan tdk boleh dilepas
begitu saja. Sedangkan kata ’Aqidah’ bermakna ism maf’ul, yakni ”ma’qud” yg
mempunyai arti ”diikat/terikat dan teguh pada hati pemiliknya”. Dg demikian, pengertian
akidah: keimanan yg benar dan mantap (decisive) pada hati setiap mukmin (Majad Makki:

17). Dari pengertian etimologi tsb dpt dipahami bhw akidah adalah suatu janji yg teguh
atr si hamba dg al-Khaliq, Sang Pencipta.

 Pengertian yg lebih jelas, akidah: kepercayaan pd Allah, para malaikat, kitab-kitab, para
rasul-Nya, hari akhir, dan pd qadar yg baik dan buruk, serta hal2 yg berkaitan dg
keyakinan yg wajib mengimaninya dg keimanan yg teguh dan tdk ada keraguan padanya
(At-Tauhid: 7). Penjelasan di atas memberi pemahaman bhw akidah Islamiyah berisikan
ajaran2 ttg apa saja yg mesti dipercayai, diyakini dan diimani oleh setiap Muslim.

Akidah yg benar merupakan asas dan pondasi, yg di atasnya berdiri al-Dien (agama),
danbersamanya pula validitas (keabsahan) seluruh amal ibadah. Dlm konteks ini, Allah berfirman
(Al-Kahf: 110)



‫ن‬
‫ن ِّ ن‬
‫جوُ ِّل م ن‬
‫د ِّ ن‬
‫ت‬

‫ماَ ِّأ ننناَ ِّب ن ن‬
‫ق ل‬
‫ه‬
‫قللاَ ن‬
‫وُا م‬
‫ء ِّنرب بلل م‬
‫كاَ ن‬
‫شنر ِّ م‬
‫ن ِّيِ نلر ت‬
‫ح ن‬
‫م ِّتيِوُ ن‬
‫م ل‬
‫ماَ ِّإ مل ن ت‬
‫ف ن‬
‫م ِّإ مل ن ن‬
‫هك ت ل‬
‫يِ ِّأن ل ن‬
‫مث لل تك ت ل‬
‫ل ِّإ من ل ن‬
‫ه ِّ ن‬
‫حىَ ِّإ مل ن ل‬
‫ن‬
‫ر ل‬
‫) ن‬
‫وُلِ ِّيِ ت ل‬
‫م ل‬
١١٠ )ِّ ‫دا‬
‫ل ِّ ن‬
‫ك ِّب م م‬
‫ة ِّنرب ب م‬
‫عنباَدن م‬
‫ح ي‬
‫ه ِّأ ن‬
‫صاَل م ي‬
‫فل ليِ ن ل‬
‫ع ن‬
‫ع ن‬
‫ملْ ِّ ن‬
‫حاَ ِّ ن‬
‫ش م‬

Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku:
"Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap
perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah
ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".
Sumber Akidah Islamiah

 Akidah sifatnya tauqifiyah, maksudnya tdk bisa ditetapkan dan tdk dpt diperpegangi
tanpa didukung dg dalil dari Syari’ (Pembuat Syariat), dan tdk ada medan (ruang) utk
pemikiran dan ijtihad dlm masalah akidah.
 Krn-nya, sumber akidah terbatas pd hal2 yg terdapat dlm al-Quran dan Sunnah
Rasulullah, sebab tdk ada seorg pun yg lebih tahu ttg Allah, baik ttg yg wajib maupun yg
mustahil, selain Allah sendiri, dan tdk ada yg lebih mengetahui ttg Allah dr makhlukNya ini
selain Rasulullah saw.
 Oleh itu, metode atau manhaj org2 shaleh terdahulu dan para pengikut mereka dlm
mengambil akidah hanya terbatas pd al-Quran dan Sunnah Rasulullah.
 Apa saja yg ditunjukkan oleh Al-Quran dan as-Sunnah mengenai hak Allah, maka mereka
mengimani, meyakini dan mengamalkannya.
 Sebaliknya, apa saja yg tdk ditunjukkan al-Quran dan Sunnah Rasul-Nya, maka mereka
menolak dan menafikannya dr Allah. Itulah yg menjadikan mereka tdk terlibat dlm
pertentangan atau konflik ttg masalah keyakinan (akidah).
 Akidah mereka adalah satu dan jamaahnya juga satu, karena sesungguhnya Allah tlh
menjamin org2 yg berpegang teguh pd Kitab dan Sunnah Rasul-Nya dg seia-sekata, dg
kebenaran dlm pemikiran dan kesatuan manhaj (sistem). Ini difirmankan Allah dlm surah
Ali Imran, 103:


‫فلر ت‬
‫وُلِ ِّت ن ن‬
‫قوُا‬
‫وُا ل‬
‫ج م‬
‫ل ِّالل ل م‬
‫عت ن م‬
‫ميِ ي‬
‫ه ِّ ن‬
‫موُا ِّب م ن‬
‫ص ت‬
‫عاَ ِّ ن‬
‫حب ل م‬
‫ ِّ ن‬

 ”Dan berpegang teguhlah kamu pd tali Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai..”
 Demikian juga dlm surah Thaha, 123‫ل‬
‫ش ن‬
‫ي ِّ ن‬
‫دىً ِّ ن‬
‫) ن‬
‫وُلِ ِّيِ ن ل‬
‫ض ب‬
١٢٣ )ِّ َ‫قى‬
‫ع ِّ ت‬
‫مبنيِ ِّ ت‬
‫فلْ ِّيِ ن م‬
‫م ِّ م‬
‫ه ن‬
‫ن ِّات لب ن ن‬
‫ه ي‬
‫دا ن‬
‫ف ن‬
‫ماَ ِّيِ نأت ميِ نن لك ت ل‬
‫فإ م ل‬
‫ل ِّ ن‬
‫م م‬
”Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yg mengikut petunjuk-Ku,
maka ia tdk akan sesat dan tdk akan celaka”

 Krn itulah, mereka (org2 shaleh terdahulu dan yg mengikuti mereka) disebut sebagai
golongan yg selamat (Firqah Najiyah), krn Rasulullah tlh bersaksi bhw merekalah
golongan yg selamat ketika beliau menginformsikan dg sabdanya (artinya):
 ”Ingatlah bhw sesungguhnya ummat yg seblm kamu dr Ahli Kitab tlh berpecah belah kpd
72 golongan, dan sungguhnya ummat ini akan berpecah belah kpd 73 golongan, yg mana

72 golongan drpdnya berada di neraka, dan hanya satu golongan berada di dlm syorga,
yaitu jamaah yg berada dlm ajaranku” (HR Abu Daud, ad-Darimi, Ahmad dan Hakim)

 Kini kebenaran informasi Rasulullah tsb tlh terbukti, ketika sebagian manusia membangun
akidahnya di atas landasan selain Al-Quran dan Sunnah Rasulullah, maka terjadilah
penyimpangan dan perselisihan dlm akidah.
C. Urgensitas Akidah Islamiah:
1. Kebutuhan akal pikiran utk mengetahui hakikat dan realita-realita kapita yg eksis dlm
fenomena hidup ini.
Kebutuhan manusia kpd akidah yg benar muncul sebagai akibat dr keperluannya utk megenal
dirinya, mengetahui fenomena2 penting di sekelilingnya, spt utk mengetahui jawaban kpd
persoalan2 atau masalah2 yg menjadi perdebatan filsafat manusia tetapi tdk mampu memberi
respons dan jawaban yg memuaskan dan menenteramkan hati. Umat manusia amat memerlukan
jawaban kpd pertanyaan2 yg sangat urgent dan penting, yaitu Darimana, Kemana, dan Kenapa
a.Darimanakah aku datang dan alam jagat yg besar ini? Apakah aku terjadi sendiri? Atau apakah
ada sang pencipta yg menciptakanku? Kalau ada, siapakah Dia? Dan apakah hubungan atau
keterkaitanku dg-nya?
b.Kemanakah tujuan perjalanan setelah rihlah (pengembaraan) pendek di permukaan bumi ini?
Apa sajakah yg eksis stlh mengalami kematian? Apakah akan berakhir kehidupan stlh kematian
tsb? Atau ada lagi kehidupan di belakang peristiwa kematian nanti, dimanakah orang2 yg berbuat
jahat akan mendapat balasan dan dimana pula orang2 yg berbuat baik diberi ganjaran?
c.Kenapa dijadikan manusia ini, diberikan akal pikiran dan kehendak (will), serta ditundukkan
baginya isi langit dan bumi? Apakah tujuan serta akhir eksistensinya, dan bagaimanakah ia
mengetahuinya?
d.Semua pertanyaan2 di atas menuntut jawaban, dan tak ada jln utk memberikan jawaban yg
memuaskan kecuali hrs kembali kpd akidah imaniah yg murni.
e.Akidah itulah yg akan menginformasikan kpd manusia bhw ia merupakan makhluk bagi Sang
Pencipta lagi Maha Agung, yg tlh menciptakannya, lalu menyempurnakan kejadiannya dan
menjadikannya lurus dan seimbang.
f.Kemudian stlh itu ditiupkan ruh kpdnya dan dianugerahi dg berbagai nikmat.
g.Akidah itu juga yg memberitahu manusia: kemanakah ia akan bepergian stlh kehidupan dan
kematian?
a. Sesungguhnya akidah tsb mengnformasikan kpd manusia bhw kematian itu bukan
kepunahan dan kefanaan semata, tetapi merupakan suatu perpindahan kpd suatu
kehidupan lain yg bersifat transisi kpd kehidupan lain, yaitu kehidupan alam barzakh; stlh
itu masih ada kejadian yg lain.
b. Pada ketika itu, akan diberikan kpd setiap diri akan apa yg diusahakan dan dikerjakannya.
c. Akidah juga menginformasikan kpd manusia: kenapa ia diciptakan, kenapa ia dimuliakan
dan diberi kelebihan?

d. Sesungguhnya dunia ini bagi manusia merupakan tempat ujian dan cobaan, tempat
melaksanakan ibadah atau penghambaan yg hanya kpd Allah, memakmurkan bumi yg tlh
ditundukkan kpdnya utk tujuan2 yg diridhai dan disukai Allah SWT.
e. Sesungguhnya org yg hidup tanpa akidah dan keimanan yg lurus dan benar: adalah
manusia yg celaka dan deprivatif (bernasib buruk), hidup dlm selimut ke-ragu2an,
kebingungan dan kebodohan.
2. Kebutuhan fitrah dan naluri manusia.
f.

Di samping berkaitan dg kebutuhan2 akliah, akidah juga merupakan kebutuhan fitrah
atau naluri (instinct). Sebenarnya manusia akan senantiasa gelisah, jiwanya teragitasi,
ruhiahnya lapar, serta merasa kekosongan dan kekurangan sebelum ia mendapatkan
keimanan kpd Allah.

g. Sebaliknya stlh memperoleh keimanan, ia akan tenang setelah risau, aman stlh ketakutan,
dan akan merasakan bhw ia tlh menggapai jiwanya.
Oleh itulah Al-Quran menjadikan iman (akidah) sebagai fitrah (instinct) manusia itu sendiri,
firman Allah dlm surah Ar-Rum, 30:



‫ل ِّل م ن ل‬
‫ه ن‬
‫ه ِّال لمتيِ ِّ ن‬
‫حمنيِ ي‬
‫ن‬
‫ديِ ن‬
‫ه‬
‫س ِّ ن‬
‫فطلنر ن‬
‫فاَ ِّ م‬
‫فأ ن م‬
‫ق ِّاللللل م‬
‫هاَ ِّلِ ِّت نب ل م‬
‫ة ِّالل ل م‬
‫ن ِّ ن‬
‫ك ِّملل ب‬
‫وُ ل‬
‫عل نيِ ل ن‬
‫ج ن‬
‫ق ل‬
‫فطننر ِّاللناَ ن‬
‫م ِّ ن‬
‫خل م‬
‫ديِ م‬
‫ل‬
‫ ِّذنل م ن‬
‫ن ِّال ن‬
‫م‬
‫ك ِّال ب‬
‫ديِ ت‬
‫قيِ ب ت‬

“Maka hadapkanlah wajahmu dg lurus kpd Dien Allah, tetaplah di atas fitrah Allah, yg tlh
menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tak ada perubahan pd fitrah Allah. Itulah dien yg lurus”.
3. Kebutuhan manusia kepada kesehatan jiwa dan kekuatan ruhiah.
Kepercayaan kpd Allah, kpd keadilan dan rahmat atau kasih sayang-Nya, dan hari pembalasan di
negeri yg abadi, sungguh memberikan pd manusia kesehatan jiwa dan kekuatan ruhiah, dan itu
juga akan membangkitkan harapan, optimisme dan kesabaran pd dirinya.
Adapun org2 yg hidup di dunianya tanpa keimanan –terutama apabila ditimpa bencana,
malapetaka dan musibah -mereka akan digoncang kegelisahan jiwa dan ketegangan syaraf, dan
akan segera mereka roboh dan jatuh ke dlm jurang kemalangan hidup, serta mereka akan bunuh
diri secepatnya, atau akan hidup dg ber-macam2 penyakit jiwa.
4. Kebutuhan masyarakat pada motivasi-motivasi dan batasan-batasan akhlakiah.
Di samping kebutuhan2 di atas, akidah juga merupakan kebutuhan lain kpd keimanan, yaitu
kebutuhan masyarakat kpd motivasi dan kpd preventif.
Sebagai motivasi, akidah akan mendorong manusia utk berbuat amal kebaikan dan
melaksanakan kewajiban walau tiada seorg pun yg mengawasinya; atau org yg akan memberikan
balasan kpd mereka, dan keterangan yg akan me ngeratkan hubungan2 sesama mereka.

Sebagai preventif, akidah akan mendorong setiap org dr umat manusia agar berhenti pd
batasnya dan tdk melampaui atau melanggar hak org lain.

 Sementara norma2 dan hukum2 dunia tdk menemukan motivasi dan batasan2 atau
preventif2 tsb, krn jika tidk ada hal2 seperti itu maka akan menjadi suatu hal yg mungkin
berlaku dan mudah terjadi perbuatan tipu daya terhadapnya.

 Oleh krn itu, hrs ada alat preventif dr dlm jiwa manusia, dr hati yg apabila hati tadi
menjadi baik dg mengisinya keimanan, maka akan baik pula amal perbuatan manusia
seluruhnya, dan apabila hati tsb rusak, maka rusak pula seluruh amal perbuatannya.
Kebutuhan msyarakat utk tolong-menolong dan kerjasama
Akidah imaniah yg benar akan memainkan peranan penting dlm mengukuhkan dan mengeratkan
hubungan di atr sesama manusia, dg menganggap mereka semua sebagai hamba2 Allah, Sang
Pencipta, dan memandang mereka sebagai cucu2 dan keturunan dr satu bapa yg menjadi asalusul mereka. Firman Allah dalam surah An-Nisa’, 1:
“Wahai manusia, bertakwalah kamu kpd Tuhan-mu, yg tlh menciptakan kamu dr diri yg sama… ”
Begitu juga dlm surah Al-Hujurat, 13:



‫قنناَك تم ِّمن ِّذنك نر ِّ ت‬
‫ن‬
‫عللاَنر ت‬
‫وُ ن‬
‫خل ن ل‬
‫قنباَئ ملل ن‬
‫م ِّ ت‬
‫ن‬
‫س ِّإ ملناَ ِّ ن‬
‫فوُا ِّإ م ل‬
‫ل ِّل مت ن ن‬
‫شلل ت‬
‫ج ن‬
‫وُ ن‬
‫ل م ل‬
‫نيِاَ ِّأيِ ب ن‬
‫عل لنناَك ت ل‬
‫هاَ ِّاللناَ ت‬
‫عوُيباَ ِّ ن‬
‫وُأن لنثىَ ِّ ن‬
‫ر ن‬
‫ن‬
‫ه ِّأ نت ل ن‬
١٣ )ِّ ‫خمبيِنر‬
‫م ِّ ن‬
‫ه ِّ ن‬
‫م ِّ م‬
‫م ِّإ م ل‬
‫د ِّالل ل م‬
‫عن ل ن‬
‫عمليِ ن‬
‫ن ِّالل ل ن‬
‫قاَك ت ل‬
‫مك ت ل‬
‫)أك لنر ن‬

“Wahai manusia, sesungguhnya Kami tlh menciptakan-mu dr laki2 dan perempuan, dan
Kami jadikan kamu ber-bangsa2 dan ber-puak2 spy kamu saling mengenal........”
Akidah imaniah membentuk ukhuwah (persaudaraan) di atr sesama org beriman, sebagaimana
ditegaskan oleh Allah swt dlm surah Al-Hujurat, 10:

‫ة ِّ ن ن‬
‫وُات ل ت‬
‫م ل‬
 ١٠ )ِّ ‫ن‬
‫ن ِّأ ن ن‬
‫ن ِّإ م ل‬
‫وُ ن‬
‫موُ ن‬
‫متنوُ ن‬
‫ؤ م‬
‫م ِّت تلر ن‬
‫ه ِّل ن ن‬
‫صل م ت‬
‫حوُا ِّب نيِ ل ن‬
‫ح ت‬
‫عل لك ت ل‬
‫قوُا ِّالل ل ن‬
‫وُيِ لك ت ل‬
‫ماَ ِّال ل ت‬
‫)إ من ل ن‬
‫فأ ل‬
‫م ِّ ن‬
‫خ ن‬
‫خ ن‬
“Sesungguhnya orang2 beriman itu bersaudara….....”
D. Ruang lingkup Akidah Islamiah



Beriman kepada Allah, bentuk dan macam-macam syirik



Beriman kepada malaikat , eksistensi jin dan syaitan



Beriman kepada kitab-kitab Allah dan signifikansinya



Beriman kepada Rasul-rasul Allah



Beriman kepada Hari Kiamat, perhitungan, sorga, neraka
dan tanda-tanda besar Kiamat dan lain-lain



Beriman kepada Qadha dan Qadar