Terapi Herbal Gastritis Infertilitas dan

TERAPI
Gastritis

Infertilitas

HERBAL
(LOKAL/LATI
N)
Delima
(Punica
granatum)

Delima
(Punica
granatum)

ESO

CARA
PAKAI


Buah delima
dapat
menurunkan
tekanan darah
(Bhownik et
al, 2013).
Sehingga
tidak
dianjurkan
untuk orang
yang tekanan
darahnya
rendah
(hipotensi).

Bahan :
Buah
delima
(Bhowmik
et al,

2013) 20
gram
Air 200 ml

Buah delima
dapat
menurunkan
tekanan darah
(Bhownik et
al, 2013).
Sehingga
tidak
dianjurkan
untuk orang
yang tekanan
darahnya

Bahan :
Buah
delima

(Bhandari,
2012) 30
gram
Air 300 ml

Cara
Pembuatan
:
Dibuat jus
(Bhowmik
et al,
2013)
Buah
delima
dipisahkan
dari
kulitnya.
Isi buah
delima
bersama

bijinya (20
gram)
dimasukka
n ke dalam
blender
dan 200 ml
air lalu
dibuat jus.
Kemudian
disaring.

Cara
Pembuatan
:
Dibuat jus

GAMBAR

REFERENSI
Bhowmik,

Debjit et al.
2013.
Medicinal
Uses of
Punica
granatum and
its Health
Benefits.
Journal of
Pharmacogno
sy and
Phytochemistr
y, Vol. 1 (5):
28-35.

Bhandari,
Prasan R.
2012.
Therapeutic
uses of

pomegranate.
International
Journal of
Nutrition,
Pharmacology
, Neurological
Diseases, Vol.

rendah
(hipotensi).

Osteoporosi
s

Nanas
(Annona
comosus)

Konsumsi
buah nanas

yang
berlebihan
dapat
mengakibatka
n masalah
pada lambung
(Debnath et
al, 2012)

(Bhandari,
2012)
Buah
delima
dibuka
kulitnya.
Isi buah
delima
bersama
bijinya (30
gram)

dimasukka
n ke dalam
blender
dan 300 ml
air lalu
dijus.
Kemudian
disaring.

2 (3): 171-184.

Bahan :
Buah
nanas
(Debnath
et al,
2012) 30
gram
Air 300 ml


(Debnath,
Prasenjit et al.
2012. A
Survey on
Pineapple and
its Medicinal
Value.
Scholars
Academic
Journal of
Pharmacy,
Vol. 1 (1): 2429).

Cara
Pembuatan
:
Dibuat jus
(Debnath
et al,
2012).

Buah
nanas
dikupas
kulitnya.
Buah
nanas yang
sudah
dikupas 30
gram
dimasukka
n ke dalam
blender
dan 300 ml
air lalu di

Bhowmik,
Debjit et al.
2013.
Medicinal
Uses of

Punica
granatum and
its Health
Benefits.
Journal of
Pharmacogno
sy and
Phytochemistr
y, Vol. 1 (5):
28-35.

jus.
Kemudian
disaring.
Dapat
diminum 3
kali dalam
sehari
sebelum
makan
(Debnath
et al,
2012).