MONITORING AND EVALUATION STRATEGY OF LE

MONITORING AND EVALUATION STRATEGY OF LESSON STUDY PROGRAMME
[STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM LESSON STUDY]
Harry Firman
Dipresentasikan pada 1st International Conference on Lesson Study,
Fakultas Pendidikan Matematika dan IPA Universitas Pendidikan Indonesia,
Bandung, July 31 – August 2, 2008
Abstract
A strategy for monitoring and evaluation of lesson study program was
developed through the implementation of SISTTEM (Strengthening In-service
Teacher Training of Mathematics and Science Education at Junior Secondary
Level). CIPP model was employed as reference for developing monitoring and
evaluation of SISTTEMS. Context evaluation was designed to provide
information which is related to science and mathematics learning problems to
be addressed through lesson study activities. Input evaluation was designed to
provide information with regard to existing condition of teachers to be
participated in lesson study as well as learning materials available in schools.
Evaluation of process, which is called monitoring, was designed to reveal in
detail the strength and weakness of the implementation PLAN, DO, and SEE
steps of lesson study implementation as feedback information for the local
management of lesson study program. Evaluation of product (outputs and
outcomes) was designed to assess the changes in learning process and learning

environment practices as well as students’ performance in math and science as a
result of lesson study intervention. Kinds of relevant data, instruments, and
procedure for implementing the monitoring and evaluation according to the
strategy are shared in this paper. The strategy has to be viewed not as a model
that fit to every condition, but it needs to be adapted to locality in which lesson
study will be applied.
Key words: Lesson study, SISTTEMS, program evaluation, CIPP model,
monitoring.

Pendahuluan
Lesson study (Bahasa Jepang: Jugyou Kenkyuu) adalah salah satu bentuk kegiatan
pengembangan professional guru yang berbasis sekolah yang dilaksanakan kelompok guru secara
kolaboratif dan sukarela atas inisiatif kepala sekolah dan guru. Lesson study ini telah tumbuh dan
berkembang di Jepang sejak lebih dari 100 tahun yang lalu, dan kini dilakukan guru-guru secara

Faculty of Mathematics and Science Education
Indonesia University of Education
July 31 – August 01, 2008

secara meluas pada sekolah-sekolah di Jepang, sehingga tampak menjadi salah satu elemen budaya

profesi guru.
Dalam lesson study, kelompok guru mata pelajaran sejenis secara kolaboratif
mengidentifikasi permasalahan bersama yang dihadapi ketika megajarkan suatu topik pembelajaran,
menggagas rancangan inovatif pembelajaran, mengamati implementasi rancangan pembelajaran
dalam kelas, melakukan refleksi tentang efektivitas pembelajaran yang yang dikaji. Kegiatan
kolaboratif ini dilanjutkan dengan menggagas peningkatan lebih lanjut unit pembelajaran yang
dikaji tersebut. Dengan demikian lesson study dapat dipandang sebagai siklus inovasi pembelajaran
yang berkelanjutan. Banyak pengamat Barat memandang lesson study sebagai mesin penggerak
kualitas (quality engine) bagi pendidikan sekolah di Jepang (Stigler & Hiebert, 1999).
Sejak lebih dari lima tahun lesson study ditumbuhkembangkan di Indonesia berdasarkan
kerjasama internasional JICA dengan Departemen Pendidikan Nasional, yang dinamakan Program
for Strengthening In-service Teacher Training of Mathematics and Science Education at Junior
Secondary Level (di singkat SISTTEMS). Program ini dimplementasikan oleh Universitas
Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta, dan Universitas Negeri Malang bekerjasama
dengan Pemerintah Daerah di Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bantul dan Kabupaten Pasuruan.
Keberhasilan program lesson study dalam mengubah praktek pembelajaran di kelas ke arah yang
lebih berpusat pada siswa (student centered) dan berorientasi praktek (hands-on) menyebabkan
lesson study menjadi atraktif bagi berbagai pihak-pihak yang bekepentingan. Depdiknas akan terus
mendiseminasikan lesson study ke seluruh Indonesia. Sementara itu Sampoerna Foundation akan
memfasilitasi pengembangan lesson study di Kabupaten Karawang, Kabupaten Pasuruan, dan Kota

Surabaya mulai tahun ini juga. Atas komitmen Pemerintah dan sektor swasta, nampaknya lesson
study menggelinding bak bola salju (snowball) untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Keberhasilan adopsi lesson study yang telah dilakukan Kabupaten Sumedang bertemali
dengan sejumlah critical success factors, antara lain monitoring dan evaluasi (monev) yang
dilaksanakan sebagai bagian dari implementasi lesson study itu sendiri (Firman, 2007). Dalam
konteks implementasi Program SISTTEMS, monitoring dan evaluasi memainkan peran dalam
keseluruhan tahap perencanaan, implementasi, dan evaluasi keberhasilan program lesson study
dalam mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan. Sistem monev tersebut mengalami perbaikan secara
berkelanjutan seiring dengan implementasinya.

Faculty of Mathematics and Science Education
Indonesia University of Education
July 31 – August 01, 2008

Paparan selanjutnya dari makalah ini berfokus pada elemen-elemen pokok strategi yang
dikembangkan untuk memonitor dan mengevaluasi program lesson study dalam kerangka
implementasi SISTTEMS, yang terdiri atas indikator keberhasilan program lesson study yang
ditetapkan, desain evaluasi program, data dan instrumentasi, serta organisasi pelaksanaan monev.
Tujuan Implementasi dan Indikator Keberhasilan Program Lesson Study
Rintisan pengembangan lesson study berskala luas di Indonesia dilakukan melalui

implementasi program SISTTEMS pada dari bulan Mei 2006 hingga Oktober 2008. SISTTEMS
bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan matematika dan IPA pada tingkat SMP melalui
reorganisasi dan revitalisasi kegiatan MGMP dengan menerapkan lesson study. Indikator
keberhasilan program SISTTEMS ini adalah: (1) Lesson study sebagai model pengembangan
profesional guru berbasis MGMP dan sekolah terdiseminasikan di tiga kabupaten target; dan (2)
Kualitas pembelajaran dan hasil belajar MIPA jenjang SMP di tiga kabupaten target meningkat.
Atas dasar tujuan ini ditetapkan sejumlah indikator keberhasilan implementasi program
SISTTEMS. Indikator yang berhubungan dengan keberhasilan diseminasi lesson study antara lain
partisipasi guru dan pemahaman serta dukungan kepala sekolah terhadap program lesson study,
tumbuhnya budaya sekolah yang kondusif bagi kegiatan lesson study di sekolah. Sementara itu
indikator yang berhubungan dengan keberhasilan lesson study dalam meningkatkan proses dan hasil
pembelajaran antara lain: (1) Penerapan pembelajaran hands-on yang memberikan banyak
kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan berdasarkan pengalaman kongkrit;
(2) Penerapan pembelajaran kolaboratif yang memberikan kesempatan kepada siswa berbagi
pikiran, pekerjaan, pengamatan dan penafsiran, baik dalam kelompok maupun antarkelompok; (3)
Peningkatan kompetensi matematika dan IPA siswa, diukur dengan alat ukur standar; serta (4)
Peningkatan minat siswa terhadap matematika dan IPA.
Desain Evaluasi program Lesson Study
Monev dalam konteks program SISTTEMS diperankan sebagai alat manajemen dalam
membuat kebijakan untuk menjamin terjadinya peningkatan secara berkelanjutan (continuous

improvement) implementasi program lesson study. Oleh karena itu model evaluasi program CIPP
(Context, Input, Process, Product) dari Stufflebeam (Worthen & Sanders, 1997: 78) dipandang
Faculty of Mathematics and Science Education
Indonesia University of Education
July 31 – August 01, 2008

relevan untuk dijadikan strategi dasar dalam pengembangan sistem monitoring dan evaluasi
program SISTTEMS. Dengan demikian kegiatan monitoring dan evaluasi mencakup evaluasi
konteks dan evaluasi input pada tahap perencanaan program, evaluasi proses (monitoring) pada
tahap implementasi program, evaluasi produk yang mencakup evaluasi keluaran pada tahap akhir
pelaksanaan program, serta evaluasi dampak beberapa waktu pacsa pelaksanaan program.
Evaluasi konteks merupakan need assessment kebutuhan pengembangan profesional guru
di wilayah target program. Sasaran evaluasi mencakup permasalahan yang dihadapi guru-guru di
wilayah tersebut, kelemahan yang ada pada aspek pembelajaran, media dan alat pembelajaran,
aktivitas laboratorium, bahan ajar, asesmen pelajaran, dan sebagainya. Dari hasil evaluasi konteks
dapat disimpulkan misi utama program Lesson Study berbasis MGMP, serta substansi inovasi yang
perlu menjadi muatan kegiatan tersebut, khususnya aspek-aspek kompetensi perlu dikembangkan
pada diri guru melalui kegiatan Lesson Study.
Evaluasi input berfokus pada pengumpulan informasi input yang penting seperti profil
siswa (antara lain kapasitas belajar, tingkat motivasi dan prestasi belajar), profil guru (antara lain

latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar, mismatch, sikap terhadap suatu inovasi,
budaya kerja sekolah), serta fasilitas belajar yang tersedia di sekolah. Dari evaluasi input dapat
disimpulkan pendekatan pengelolaan yang cocok diterapkan dalam program Lesson Study berbasis
MGMP, model pembelajaran apa yang perlu ditumbuhkembangkan, serta agenda lain yang perlu
dibawa melalui program tersebut.
Evaluasi proses (dapat disebut monitoring) berkenaan dengan kajian seberapa jauh
pelaksanaan operasional kegiatan Lesson Study di MGMP berjalan secara efektif ke arah
pengembangan profesional guru yang diharapkan. Evaluasi proses bersifat sebagai evaluasi
formatif, sehingga temuan-temuan dari evaluasi proses perlu segera disampaikan sebagai umpan
balik kepada pihak-pihak terkait, khususnya manajemen program, anggota tim pendamping dari
perguruan tinggi, dan fasilitator MGMP, untuk ditindaklanjuti.
Evaluasi produk meliputi dua aspek, yakni evaluasi keluaran (output) dan evaluasi dampak
(impact). Evaluasi keluaran terarah pada hasil langsung (direct) program, baik perubahanperubahan pada indikator-indikator keberhasilan program lesson study yang ditetapkan, baik yang
terkait pada kualitas pembelajaran, minat belajar, maupun hasil belajar siswa berasarkan komparasi
antara keadaan sebelum dan sesudah intervensi program lesson study. Evaluasi dampak lebih

Faculty of Mathematics and Science Education
Indonesia University of Education
July 31 – August 01, 2008


bersifat monitoring terhadap keberlanjutan (sustainability) aktivitas Lesson Study pasca pelaksanaan
program.
Kerangka acuan program monev SISTTEMS dapat diilustrasikan dalam Gambar 1. Pada
gambar itu diperlihatkan bahwa pelaksanaan evaluasi konteks dan evaluasi input dilakukan secara
terpadu dalam kegiatan yang dinamakan ”baseline survey”. Survey ini dilakukan pada tahap sangat
awal dalam implementasi program, untuk memperoleh informasi yang berguna untuk kepentingan
hal-hal berikut.
(1) Mengetahui kondisi awal yang menjadi parameter untuk menilai keberhasilan program, antara
lain kompetensi matematika dan IPA peserta didik, minat peserta didik terhadap pembelajaran
matematika dan IPA, serta sikap guru terhadap kegiatan MGMP. Menjelang akhir program
SISTTEMS dilakukan ”endline survey”, untuk mengukur ulang parameter-parameter tersebut
pada akhir program, sehingga peningkatan-peningkatan yang dicapai dapat disimpulkan.
Evaluasi terhadap aspek-aspek ini dilakukan secara kuantitatif, yang mengandalkan pengukuran
dengan tes dan kuesioner serta analisis statistika.
(2) Mengetahui secara komprehensif permasalahan umum yang dihadapi pendidikan matematika
dan IPA pada tingkatan SMP/MTs, serta kondisi-kondisi sekolah yang mencerminkan daya
dukung sekolah terhadap program SISTTEMS, seperti halnya kompetensi mengajar guru,
keberadaan peralatan pembelajaran matematika dan IPA, serta profil input lainnya, seperti
kondisi guru dan siswa. Evaluasi terhadap aspek ini dilakukan secara kualitatif, yang
mengandalkan observasi, videotaping, dan interviu. Hasil evaluasi tahap ini lebih lanjut

digunakan oleh perencana program dalam melakukan penajaman-penajaman terhadap program
yang dirancang.

Faculty of Mathematics and Science Education
Indonesia University of Education
July 31 – August 01, 2008

KOMPONEN

FUNGSI

PROSEDUR

Asesmen
Kebutuhan

Konteks

Baseline
survey

Input

Kondisi Lokasi

Proses

Formatif

PROGRAM
EVALUATION
Monitoring

Output
(sumatif)

End-line
survey

Dampak


Studi
Dampak

Produk

Gambar 1. Kerangka Kerja Monev Program SISTTEMS

Monitoring merupakan nama lain yang diberikan pada evaluasi proses. Monitoring
dilakukan terhadap pelaksanaan kegiatan Lesson Study dengan tujuan mendeteksi seberapa jauh
setiap tahap kegiatan Lesson Study yang dilakukan memenuhi standar-standar yang ditetapkan.
Pelaksanaan monitoring dilakukan melalui prosedur observasi terhadap setiap tahap pelaksanaan
kegiatan Lesson Study. Interviu terhadap pihak-pihak terkait Lesson Study berbasis MGMP
dilakukan pada tahap implementasi pembelajaran (Tahap Do) untuk mengetahui keberhasilan dan
kekurangan, baik implementasi pembelajaran maupun kegiatan Lesson Study secara keseluruhan.
Peserta didik yang mengikuti pembelajaran, guru observer, fasilitator MGMP, serta kepala sekolah
dan pengawas, menjadi responden interviu pada tahap ini. Informasi terkonsolidasi dari hasil
keseluruhan rangkaian kegiatan monitoring selanjutnya disampaikan sebagai umpan balik kepada
pihak manajemen untuk keperluan evaluasi formatif program.
End-line survey dilakukan pada akhir program untuk memperoleh informasi yang diperlukan
manajemen program untuk melaksanakan evaluasi sumatif. Pada survey ini dilakukan pengetesan

Faculty of Mathematics and Science Education
Indonesia University of Education
July 31 – August 01, 2008

kembali sampel peserta didik dengan tes yang dipakai pada baseline survey untuk mengidentifikasi
kemajuan pada prestasi belajar matematika dan IPA peserta didik di daerah sasaran. Kuesioner juga
akan diberikan kepada sampel guru matematika dan IPA untuk mengidentifikasi perubahan
pandangan guru terhadap kegiatan MGMP, pembelajaran aktif, dan sebagainya. Pada endline survey
dilakukan kembali observasi kinerja mengajar terhadap sejumlah guru yang dievaluasi kinerja
mengajarnya pada baseline survey, untuk memperoleh informasi tentang peningkatan kompetensi
pedagogik dan profesional guru peserta Lesson Study sebagai dampak keikutsertaannya dalam
program Lesson Study.
Oleh karena evaluasi produk berfokus pada perubahan-perubahan yang terjadi sebagai
akibat dari program inovasi, maka ”benchmark” perlu ditetapkan untuk membandingkan kinerja
guru. Penggunaan desain ex-post facto dengan melibatkan sekolah-sekolah kontrol dilakukan baik
pada baseline survey maupun endline survey. Yang ditetapkan sebagai sekolah-sekolah kontrol
dalam evaluasi produk SISTTEMS diambil dari kabupaten tetangga (Kabupaten Bandung) yang
mempunyai banyak kesamaan dengan karakteristik umum SMP/MTs di Kabupaten Sumedang.
Oleh karena prosedur ini mengundang kontroversi sebagai akibat persoalan kesetaraan antara guru
partisipan dengan guru non-partisipan, maka pembuktian secara ilmiah akan terjadinya perubahan
menyertakan juga perbandingan kinerja pada fase pasca-program dan pra-program.

Struktur Data dan Instrumen Monev Program Lesson Study
Data merupakan bahan baku untuk proses monitoring dan evaluasi program. Oleh sebab itu
pemetaan data dilakukan pada perencanaan evaluasi program. Data yang diperlukan tergolong ke
dalam dua kelompok, yakni data kuantitatif dan data kualkitatif. Sementara itu sejumlah instrumen
dikembangkan untuk mengungkap data-data yang diperlukan, baik data kuantitatif maupun data
kualitatif. Pada dasarnya data untuk keperluan monev lesson study terklasifikasi ke dalam lima
kelompok data sesuai dengan fungsi monev sebagaimana terlihat pada Gambar 1, yakni kelompok
data untuk evaluasi konteks, evaluasi input, evaluasi proses, evaluasi keluaran, dan evaluasi
dampak. Struktur data dan model instrumentasi yang dikembangkan untuk implementasi
keseluruhan proses evaluasi program SISTTEMS dipaparkan secara lengkap dalam Buku Panduan
Monitoring dan Evaluasi Program Lesson Study (Firman & Kaniawati, 2007). Namun demikian

Faculty of Mathematics and Science Education
Indonesia University of Education
July 31 – August 01, 2008

Tabel 1 diperlihatkan untuk memberikan gambaran makro tentang struktur data dan instrumentasi
monev program lesson study dalam SISTTEMS.
Tabel 1
Struktur Data dan Instrumen Monev Program Lesson Study
No
1.

Aspek
Evaluasi
konteks

2.

Evaluasi
input

3.

Evaluasi
proses
(monitoring)

4.

Evaluasi
output

5.

Evaluasi
dampak

Fokus
Praktek-praktek dan yang dilakukan
dalam pembelajaran (pengembangan
silabus, RPP, alat pembelajaran, alat
penilaian, penataan lab, pelaksanaan
pembelajaran di kelas, lab dan
lingkungan
Kinerja dan prestasi belajar siswa pralesson study, kondisi guru (latar
belakang pendidikan dan pelatihan
profesional, pengalaman kerja, sikap
terhadap inovasi, etos kerja, dan
keterlibatan dalam MGMP); Iklim
sekolah dan MGMP pra-lesson study.
Kegiatan lesson study di MGMP
dalam: Tahap: PLAN (indentifikasi
masalah dan pengembangan RPP dan
perangkat pembelajaran, serta
pengembangan & ujicoba alat
pembelajaran); Tahap DO (situasi
pembelajaran, dan perilaku guru model,
observer, fasilitator dalam
pembelajaran); Tahap SEE (situasi
diskusi refleksi, sikap siswa, observer
dan guru model terhadap pembelajaran
komentar observer dan kepala sekolah
terhadap lesson study).
Kondisi-kondisi pada akhir program
lesson study: Pelaksanaan
pembelajaran, kinerja dan prestasi
belajar siswa, sikap guru terhadap
inovasi, iklim sekolah dan MGMP.
Sustainability lesson study MGMP dan
kultur inovasi

Faculty of Mathematics and Science Education
Indonesia University of Education
July 31 – August 01, 2008

Metode
Analisis
dokumen;
Interviu;
observasi;
videotaping
pembelajaran;
Pengujian
Kompetensi
MIPA siswa;
Kuesioner dan
interviu guru,
kepala sekolah,
pengawas,
pejabat Disdik.
Observasi
kegiatan lesson
study di MGMP;
Kuesioner siswa;
Interviu guru
model, observer
dan kepala
sekolah.

Instrumen
Pedoman interviu;
kuesioner;
Pedoman Observasi;
Pedoman analisis
video pembelajaran.

Videotaping
pembelajaran;
Tes Kompetensi
siswa; kuesioner
siswa; interviu
guru.
Videotaping
pembelajaran;
Tes kompetensi
MIPA siswa;
kuesioner, dan
interviu guru.

Pedoman analisis
video pembelajaran.
Tes Standar
Pedoman interviu
Kuesioner;

Tes Standar
Pedoman interviu
Kuesioner

Pedoman observasi
kegiatan;
Kuesioner;
Pedoman interviu.

Pedoman analisis
video pembelajaran;
Tes Standar,
Pedoman interviu;
Kuesioner;

Organisasi Implementasi Monev Program Lesson Study
Perencanaan, implementasi dan penyusunan laporan monitoring dan evaluasi program
lesson study dilaksanakan oleh Tim Monev, yang terdiri atas 12 personel dari latar belakang
keahlian bervariasi. Tim ini bekerja sebelum program lesson study digulirkan, yakni untuk
merencanakan (termasuk menyusun instrumen) dan melaksanakan baseline survey (termasuk
pengumpulan data, analisis data dan penyusunan laporan). Hasil baseline survey terdiri atas dua
kategori data, yakni: (1) Data kondisi-kondisi pra-lesson study yang akan digunakan untuk
dibandingkan dengan data hasil endline survey, untuk tujuan evaluasi sumatif efektivitas program
lesson study; dan (2) Data yang menggambarkan kondisi siswa, guru sekolah dan MGMP pralesson study, yang digunakan oleh manajemen Program Lesson Study dan tim pendamping (dosen)
untuk diantisipasi dalam dalam perencanaan dan implementasi program lesson study.
Tugas rutin tim monev adalah melakukan monitoring pelaksanaan lesson study di MGMP
dan sekolah. Agar monitoring terlaksana secara intensif, MGMP yang menjadi sasaran monitoring
dibatasi, yakni dua MGMP yang ditentukan secara purposif sehingga satu merepresentasikan
sekolah perkotaan dan yang lainnya merepresentasikan

sekolah sub-perkotaan. Monitoring

dilakukan terhadap keseluruhan tahap lesson study (Plan, Do dan See) dalam setiap putaran
keguatan lesson study. Agar tercapai konsistensi dalam melakukan pengumulan dan analisis data,
serta pelaporan temuan dari setiap personel tim monev dikembangkan standar operating procedure
(SOP) implementasi monitoring lesson study.
Penyusunan laporan terkonsolidasi (consolidated report) monitoring setiap tahap lesson
study dilakukan dalam workshop internal secara periodik tim monev (mingguan). Dengan cara itu
tim monev menghasilkan laporan terkonsolidasi setiap akhir putaran kegiatan lesson study yang
disampaikan kepada Manajemen Program Lesson Study (Dekan), untuk selanjutnya digunakan
untuk pembuatan keputusan dalam perencanaan putaran berikutnya. Dalam hal terdapat temuan
krusial untuk ditindaklanjuti pihak manajemen, tim monev membuat notisi monitoring dan
menyapaikannya kepada pihak manajemen untuk ditindaklanjuti. Di samping itu tim monev
diagendakan mendiseminasikan temuan-temuan monitoring kepada partisipan workshop persiapan
pendampingan lesson study di FPMIPA UPI, dan partisipan workshop evaluasi (fasilitator MGMP,
kepala sekolah, pengawas, pimpinan Disdik, dsb.) yang dilakukan secara periodik dalam setiap

Faculty of Mathematics and Science Education
Indonesia University of Education
July 31 – August 01, 2008

akhir putaran program lesson study. Dengan begitu hasil-hasil monitoring dapat dimanfaatkan oleh
berbagai pihak dalam menjaga mutu program lesson study.
End-line survey dilakukan menjelang putaran akhir program lesson study, dengan tujuan
untuk memotret kondisi akhir program dan memperbandingkannya dengan kondisi pra-lesson
study. Fokus evaluasi, instrumen evaluasi, dan sekolah sampel pada end-line survey persis sama
dengan base-line survey. Bahkan untuk tujuan mengases kondisi pembelajaran pada akhir program,
viedotaping dilakukan pada sampel guru yang sama dengan pada saat base-line survey. Hanya
dalam sampel siswa baseline dan endline survey berbeda, karena karakteristik sampel adalah siswa
pada tingkatan kelas tertentu. Laporan evaluasi sumatif program lesson study memuat analisis
komparatif end-line dan base-line survey ditinjau dari aspek kuantitatif dan kualitatif untuk
mengungkap kinerja program lesson study dengan merujuk pada indikator-indikator pencapaian
tujuan program lesson study yang ditetapkan. Laporan evaluasi program selanjutnya disampaikan
kepada manajemen program lesson study dan pihak stakeholder lainnya untuk menjadi salah satu
referensi dalam pembuatan keputusan tentang lesson study di Indonesia ke depan.
Penutup
Sistem monev untuk program lesson study yang dipaparkan pada makalah ini lahir dari
pengembangan sepanjang implementasi program SISTTEMS. Rujukan tentang dan monitoring dan
evaluasi program dalam konteks lain cukup melimpah, namun monitoring dan evaluasi program
yang valid untuk program lesson study tidak tersedia. Oleh karena itu terhadap desain, prosedur dan
teknik monitoring dan evaluasi program yang yang dikembangkan melalui SISTTEM betul-betul
hasil eksplorasi intelektual dengan mengadaptasi model-model yang ada ke dalam konteks lokal
lesson study di wilayah ujicobanya. Merujuk pada kondisi itu, strategi monitoring dan evaluasi
program lesson study jangan dipandang sebagai sesuatu yang fit untuk segala konteks. Stategi
monitoring dan evaluasi lesson study ini tidak tepat juga jika dipandang sebagai hasil yang final,
sebab akan secara berkelanjutan direvisi dan ditingkatkan efektivitasnya sesuai dengan lokalitas
pada wilayah pengembangannya. Oleh karenanya, disarankan bagi pihak-pihak yang hendak
mengadopsi model strategi monitoring dan evaluasi program lesson study yang dikembangkan
FPMIPA UPI, untuk mengadaptasinya ke dalam konteks lokal masing-masing.

Faculty of Mathematics and Science Education
Indonesia University of Education
July 31 – August 01, 2008

Daftar Pustaka
Firman, H. & Kaniawati, I. (Eds.). (2007). Monitoring & Evaluasi Program Lesson Study: Lesson
Learned dari JICA-SISTTEMS. Bandung: FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.
Firman, H. (2007). Critical success factors untuk pengembangan lesson study berbasis MGMP:
Pelajaran yang dipetik dari Kabupaten Sumedang. Makalah dipresentasikan pada Seminar
Nasional “Exchanges of experience on best practices of lesson study”, FPMIPA Universitas
Pendidikan Indonesia, Bandung, 21 Juli 2007.
Stigler, J. W. & Hiebert, J. (1999). The teaching gap: Best ideas from the world’s teachers for
improving education in the classroom. New York: The Free Press.
Wiburg, K. & Brown, S. (2007). Lesson study communities: Increasing achievement with diverse
students. Thousand Oaks (CA): Corwin Press.
Worthen, B. R. & Sanders, J. R. (1997). Educational evaluation: An alternative approaches and
practical guidance. White Plains (NY): Longman.

Faculty of Mathematics and Science Education
Indonesia University of Education
July 31 – August 01, 2008