EKONOMI PERTANIAN orang galela docx

EKONOMI PERTANIAN
Karakteristik Penawaran Produk Pertanian

Nama kelompok:
Ridha Pradifta

D1B014010

Sri Hikmah

D1B014030

Debby Pebrianto

D1B014069

Aldi Topta Fernandes D1B014113

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI

2014

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWR karena atas segala
limpahan Rahmat, Taufiq, dan hidayah Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah
kami yang membahas tentang “Karakteristik Penawaran Produk Pertanian”.
Ucapan terimakasih saya ucapkan kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Zulkifli
Alamsyah, M.Sc. dan Ibu Dwi Nurul Amalia, S.P.,M.Si . selaku sebagai dosen mata
kuliah ekonomi pertanian untuk memberikan bimbingan mengerjakan makalah
sederhana ini. Tentunya juga tak lupa atas kerja sama didalam kelompok untuk segera
menyelesaikan makalah. Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk dapat
memenuhi salah satu tugas mata kulian Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian
Universitas Jambi.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak keterbatasan
sehingga saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk penyempurnaan
nya. Kami pun juga berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah
wawasan bagi pembaca

Jambi,


April 2016

penulis

1

DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………….

i

Daftar Isi………………………………………………………………………

ii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………

1.3 Tujuan………………………………………………………………………..

1
2
2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka…………………………………………………………….

3

BAB III PEMBAHASAN
3.1 Teori Penawaran…………………………………………………………….

4

3.2 Kurva Penawaran………………………………………………………….

4


3.3 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran ……………………….

7

3.4 Karakteristik Produk Pertanian…………………………………………….

9

3.5 Elastisitas Penawaran………………………………………………………

11

BAB IV PENUTUP
4.1Kesimpulan…………………………………………………………………..
4.2Saran………………………………………………………………………….

12
12

2


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pada kegiatan agribisnis terdapat kegiatan yang mencakup kegiatan
perekonomian pertanian didalam memasarkan produk – produk pertanian. Aktivitas
perekonomian meliputi dari kegiatan penjualan, pembelian, tawar menawar, dsb.
Disetiap transaksi perdagangan dan penjualan identik dengan kegiatan
penawaran barang yang akan dijual kepada konsumen. Begitu pula dalam hal
pembelian yang juga identik terhadap kegiatan permintaan barang ataupun jasa yang
dibutuhkan. Penawaran sendiri merupakan sejumlah barang yang bersedia ditawarkan
oleh produsen pada berbagai tingkat harga dalam periode waktu tertentu. Sedangkan
permintaan adalah sejumlah barang yang bersedia dan mampu dibeli oleh konsumen
pada berbagai tingkat harga dalam periode waktu tertentu. Permintaan dan penawaran
akan saling bertemu dan akan membentuk 1 titik pertemuan dalam satuan harga dan
kuantitas ( jumlah barang).
Telah diketahui bahwa pada dasarnya setiap orang memiliki kebutuhan yang
berbeda – beda. Ada banyak hal yang mempengaruhi muncul nya kebutuhan tersebut.
Hal itu dapat berupa adat istiadat, agama, kepercayaan, alam dan peradaban.

Sebagaimana kebutuhan – kebutuhan yang berbeda tersebut menjadi salah satu faktor
penentu besarnya penawaran terhadap produk permintaan.
Barang pertanian cenderung mengalami perubahan harga yang lebih besar
daripada harga barang industri. Hal ini dikarenakan penawaran terhadap barang
pertanian bersifat inelastis. Inelastis menandakan bahwa semakin tidak respon
terhadap perubahan harga dan tidak banyak mempengaruhi penawaran produk
pertanian.
Faktor yang menyebabkan penawaran terhadap barang pertanian bersifat tidak
elastis yaitu yang pertama adalah barang-barang pertanian dihasilkan secara

1

bermusim. Kedua dapat berupa kapasitas memproduksi sektor pertanian cendrung
untuk mencapai tingkat yang tinggi dan tidak terpengaruh oleh perubahan
permintaan. Ketiga, beberapa jenis tanaman memerlukan waktu bertahun-tahun
sebelum hasilnya dapat diperoleh.
Karakteristik penawaran ini tentunya harus diperhatikan agar penawaran
terhadap produk pertanian tidak menyebabkan kerugian oleh produsen. Oleh karena
itu kami membuat makalah yang berjudul “Karakteristik Penawaran Terhadap
Produk Pertanian”, untuk dapat mengetahui karakter apa saja yang dapat

mempengaruhi penawaran produk pertanian tersebut.
1.2 Rumusan Masalah?
1. Bagaimana teori dari penawaran ?
2. Jelaskan kurva penawaran terhadap produk pertanian?
3. Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi penawaran?
4. Apa saja karakteristik penawaran produk pertanian?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana teori dari penawaran
2. Untuk mengetahui kurva penawaran terhadap produk pertanian
3. Untuk mengetahui Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi penawaran
4. Untuk mengetahui karakteristik penawaran produk pertanian

BAB II
2

TINJAUAN PUSTAKA
Dalam ilmu ekonomi, istilah penawaran (suply) memiliki arti jumlah dari
suatu barang tertentu yang mau dijual pada berbagai kemungkinan harga, dalam
jangka waktu tertentu, dan cateris paribus. Ini merujuk pada hubungan fungsional
antara jumlah yang mau dijual dengan harga persatuan: berapa jumlah barang yang

ditawarkan (mau dijual) tergantung dari harga penawaran (suply) menunjukkan
jumlah (maksimum) yang mau dijual pada berbagai tingkat harga atau berapa harga
(minimum) yang masih mendorong penjual untuk menawarkan berbagai jumlah dari
suatu barang. Titik beratnya pada kerelaan atau ketersediaan untuk menjual, bukan
berapa jumlah barang yang sungguh – sungguh terjual. (Hanafie Rita, 2010).
Hubungan antara harga per satuan dan jumlah yang mau dijual dirumuskan ke
dalam hukum penawaran: cateris paribus yaitu faktor lain dianggap konstan.
Produsen atau penjual cenderung menghasilkan dan menawarkan lebih banyak pada
harga yang tinggi dari pada harga yang rendah. (Hanafie Rita, 2010)
Kurva penawaran tertentu selalu digambarkan dengan anggapan “cateris
paribus”. Ada sejumlah faktor yang ikutmempengaruhi penawaran, antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Harga barang itu sendiri

Jumlah produsen di pasar
Harga-harga faktor produksi
Harga barang-barang lain
Teknik produksi
Harapan atau erkiraan tentang masa depan yang akan datang
Elastisitas produksi (Syafar Asfar, 2013)

BAB III
PEMBAHASAN

3

3.1 Teori Penawaran
Penawaran adalah sejumlah barang yang bersedia ditawarkan oleh produsen
pada berbagai tingkat harga didalam periode waktu tertentu dalam rangka memenuhi
kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi. Semakin tinggi harga
jumlah yang ditawarkan banyak, dan begitu pula sebaliknya apabila semakin rendah
harga barang jumlah yang ditawarkan pun sedikit. Yang ditunjukan dengan fungsi
penawaran Qs=F(P).
3.1.1 Hukum Penawaran

Dengan demikian hukum penawaran berbunyi “semakin tinggi harga suatu
barang, makin banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual dan
sebaliknya makin rendah harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang yang
ditawarkan”
Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang
ditawarkan dengan tingkat harga. Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor –
faktor lain yang mempengaruhi tidak berubah atau dianggap konstan (Cateris
Paribus).
3.2 Kurva Penawaran
Hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga
tersebut dapat digambarkan di kurva penawaran. Kurva penawaran digambarkan
sebagai kurva yang bergerak dari kiri bawah ke kanan atas dan memiliki slope positif.
Penjual biasanya ingin menjual barang atau jasa yang diproduksinya dengan harga
tinggi, walaupun resikonya adalah barang yang terjual akan relative sedikit. Untuk
menjual pada tingkat harga yang diinginkan, seorang penjual harus mempunyai
pengamatan yang cermat terhadap perilaku pasar. Contoh : Penjual buah-buahan ingin
menjual buah dengan harga yang tinggi dipasar. Sayangnya keinginan itu bertepatan
dengan musim panen raya. Akibatnya dipasar akan berkerumunan penjual buahbuahan sehingga harga buah-buahan pun jatuh.

4


Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan hubungan berbagai jumlah
barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen pada berbagai tingkat harga. Kurva
ini akan menghubungkan titik-titik koordinat pada sumbu harga (sumbu Y) dengan
sumbu jumlah barang (sumbu X). Contoh: jumlah pakaian batik yang ditawarkan Ibu
Nina pada berbagai tingkat harga.
Perubahan jumlah barang atau komoditas yang ditawarkan di pasar dapat
dilihat dari: Pergerakan sepanjang kurva penawaran, pecerminan perubahan yang
disebabkan karena perubahan harga barang atau komoditas itu sendiri; dan pergeseran
kurva penawaran yang mencerminkan perubahan karena perubahan di luar harga
barang atau komoditas yang ditawarkan.
Sebagai contoh dari kurva penawaran adalah sebagai berikut yaitu kurva
penawaran terhadap jumlah beras:

Pada kurva penjualan beras terlihat bahwa garis bergerak dari kiri bawah ke
kanan atas, seperti yang terlihat pada kurva diatas bahwa disaat harga naik dari
Rp.9000 menjadi Rp.11.000 beras yang ditawarkan produsen pun bertambah dari 55
liter menjadi 60 liter. Ini menunjukkan bahwa arah garis pada kurva (slope) positif
yang berarti jumlah barang yang ditawarkan kepada konsumen berbanding lurus
dengan harga barang. Dapat ditarik kesimpulan bahwa “Semakin tinggi harga, maka
semakin banyak pula jumlah barang yang ditawarkan”.
Ada 3 alasan mengapa hukum penawaran berbunyi demikian dengan kurva
naik dari kiri bawah ke kanan atas:

5

1. Pengaruh penghasilan (Income Effect)
Harga yang harus dibiayai untuk membeli suatu barang bagi pihan
konsumen merupakan korban atau pengeluaran, tetapi untuk pihak penjual
merupakan hasil atau penerimaan. Harga yang diterima itu merupakan balas jasa
atas jerih payah nya dan dengan demikian juga dorongan untuk menghasilkan dan
menjual barang. Makin tinggi harga jual makan makin banyak penerimaan atau
penghasilannya serta makin banyak kita akan bersedia menjual barangnya.
2. Pengaruh Subsitusi (Subsititution effect)
Kalau harga jual suatu barang tidak cukup tinggi untuk menutup semua
biaya produksi nya maka tenaga dan modal produsen lebih baik dipergunakan untuk
menghasilkan sesuatu yang lain, yang lebih menguntungkan. Sebaliknya, kalau harga
jual suatu barang tinggi sehingga produksinya mendatangkan banyak untung, lebih
banyak produsen akan terdorong untuk memasuki bidang usaha itu. Ini menunjukkan
bahwa harga yang tinggi menimbulkan tambahan jumlah yang mau dijual.
3. Pengaruh Biaya Produksi
Jika jumlah produksi diperbesar maka biaya produksi juga akan
bertambah, tetapi pertambahan itu tidak selalu proporsional karena berlakunya
“Hukum Tambahan Hasil yang Tidak Propersional” (Law of Diminishing Returns).
Bertambahnya biaya yang diperlukan untuk menambah produksi menyebabkan para
produsen pada umumnya hanya akan bersedia memperbesar jumlah yang ditawarkan
(dalam jangka pendek) pada harga jual yang lebih tinggi. (Hanafie Rita, 2010)
3.3 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran
Sejumlah faktor yang ikut mempengaruhi penawaran menurut ilmu ekonomi ,
antara lain;
1. Jumlah penjual atau produsen di pasar

6

Jika jumlah produsen bertambah banyak maka penawaran total juga akan
bertambah pada tingkat harga yang berlaku, lebih banyak barang atau jasa
yang ditawarkan untuk dijual di pasaran atau kalau harga pasar turun karena
persaingan antar produsen tersebut maka jumlah yang mau dijual juga akan
berkurang.
2. Kemajuan Teknologi
Penggunaan teknologi oleh pabrik atau produsen akan meningkatkan jumlah
barang yang diproduksi sehingga barang yang ditawarkan pasar akan
bertambah. Teknik mekanisasi tersebut akan mengurangi jumlah pekerja yang
dibutuhkan untuk memproduksi suatu barang. Melalui penurunan biaya
produksi, perkembangan teknologi akan menaikkan kualitas barang yang
ditawarkan. Sebagai contoh dulu industri susu menggunakan tenaga manusia
untuk memerah susu sapi nya untuk memproduksi susu sapi murni. Namun,
setelah industri tersebut menggunakan mesin pemerah, produksi yang
dihasilkan akan meningkat sehingga produk yang dihasilkan industri tersebut
ikut bertambah jumlahnya.
3. Harga Faktor Produksi
Jika terjadi peningkatan terhadap harga faktor produksi, maka penawaran
terhadap suatu barang tersebut menurun. Apabila harga bahan baku turun
maka dapat dilakukan 2 alternatif oleh produsen:
a. Menjual (menghasilkan) lebih banyak pada tingkat harga yang sama
b. Menghasilkan dan menjual jumlah yang sama pada harga yang lebih
rendah
Hal ini berarti penawaran bertambah dan kurva supply bergeser kekanan
bawah. Sebaliknya, apabila harga bahan – bahan dan input – input lain nya
naik sehingga biaya produksi bertambah maka jumlah barang yang sama
hanya mau dijual pada harga yang lebih tinggi atau pada tingkat harga yang
sama dan jumlah yang ditawatkan lebih sedikit. Ini berarti penawaran

7

berkurang dan kurva supply bergeser kekiri atas. Kuantitas atau jumlah barang
yang ditawarkan berhubungan secara negatif dengan harga input untuk
membuat barang tersebut. Misalnya hal ini terjadi pada produksi minyak
goreng. Jika harga kelapa sawit meningkat, maka produksi akan berkurang
karena biaya yang digunakan untuk menutupi faktor produksi tersebut. Maka
penawaran produsen terhadap minyak goreng akan berkurang.
4. Pajak atau subsidi
Jika pajak atas suatu bahan atau produk meningkat, maka produksi atas
barang tersebut akan berkurang sehingga penawaran menurun.
5. Harga Barang Atau Jasa Lain
Jika harga barang lain berubah, penawaran barang tertentu akan bertambah
atau dapat pula berkurang. Hal tersebut tergantung akan jenis barang dan
hubungan nya satu sama lain misal seperti barang pengganti, pelengkap atau
barang lepas. Contoh nya seperti, apabila harga saingan meningkat, maka
penawaran atas suatu produk akan bertambah dengan harapan dapat menarik
minat konsumen lebih besar. Atau contoh umum yang lebih sederhana seperti
motor dengan bensin dan tinta dengan pena yang dapat saling mengganti kan
satu sama lain.
6. Perkiraan Harga Dimasa Yang Akan Datang
Perkiraan orang tentang masa yang akan datang berpengaruh pula terhadap
jumlah yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga. Misal nya: Jika
perkiraan harga suatu barang akan naik, maka penawaran saat ini akan
menurun karena penjual atau produsen banyak menyimpan atau menahan
barang dan akan baru dikeluarkan saat harga barang sudah naik. Sebaliknya
apabila harga merosot penjual justru akan berusaha menjual sebanyak
mungkin selama harga belum benar – benar merosot.

8

7. Elastisitas produksi
Elastisitas penawaran mengukur seberapa banyak kuantitas penawaran atas
suatu barang berubah mengikuti perubahan harga barang yang dimaksud.
Perubahan besaran elastisitas mempengaruhi besaran penawaran. Elastisitas
penawaran (Esp) dirumuskan sebaga berikut:
ESP =

(Q 2−Q 1)/( Q2+Q 1)
( P 2−P 1)/( P 2+ P 1)

Keterangan
Q1

= Jumlah barang yang ditawarkan sebelumnya

Q2

= Jumlah barang yang ditawarkan

P1

= Harga barang yang sebelumnya

P2

= Harga barang

(Pujianti Andi, 2014)
3.4 Karakteristik Penawaran Produk Pertanian
Produk pertanian memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Produksi yang diperoleh dari usaha secara kecil-kecilan (small scale
production)
Produksi secara kecil-kecilan ini adalah akibat dari usaha yang dilakukan
petani secara kecil-kecilan pula. Padi atau beras, misalnya, dihasilkan oleh berjutajuta petani. Dengan demikian petani-petani tidak dapat mempengaruhi permintaan
atas jenis barang yang dihasilkannya. Mereka sulit untuk saling berkomunikasi dalam
hal penjualan, penyimpanan dan sebagainya, karena terbatasnya kemampuan dan
pengetahuan akan hal tersebut. Berbeda halnya dengan perusahaan-perusahaan
industri, karena telah memiliki kemampuan yang besar untuk menganalisis situasi
pasar, melakukan grading, penyimpanan dan sebagainya, maka mereka tidak
mengalami kesulitan dalam hal penjualannya. Mereka dapat menguasai atau
mengendalikan produksinya sewaktu-waktu, jika permintaan menurun. Perusahaanperusahaan industri dengan mudah dapat diorganisir atau mengorganisir dirinya.

9

2. Produksi bersifat musiman.
Karena bersifat musiman, maka hasil produksi akan diperoleh pada waktuwaktu tertentu, sesuai dengan umur tanaman yang bersangkutan. Kita tidak bisa
memaksakan tanaman padi berbuah pada umur satu bulan, karena kebetulan pada saat
itu persediaan beras telah habis atau harga beras terlalu tinggi karena terlalu banyak
permintaan. Sifat produksi yang demikian inilah sering menimbulkan kesulitan dalam
proses pengimbangan. Begitu pula di saat-saat panen sering dijumpai beberapa
kesulitan dalam hal penyimpanan dan pengangkutan. Pada saat ini biaya-biaya
penyimpanan dan pengangkutan biasanya meningkat. Pedagang-pedagang pengumpul
harus menyediakan modal yang cukup besar untuk membeli hasil-hasil pertanian itu,
untuk menyewa gudang dan ongkos transpor.

3.

Produksi terpencar.

Tempat produksi pertanian tidak terpusat, tetapi letaknya terpencar. Hal ini
disebabkan petani itu selalu mencari tempat yang keadaan tanah dan iklimnya cocok
untuk tanamannya, tanpa memperhitungkan apakah dekat atau jauh dari kota atau
pasar. Petani tidak dapat dipaksakan melakukan produksi di tempat yang tandus atau
bergunung-gunung, meskipun secara ekonomis mudah dijangkau oleh para pedagang
pengumpul atau konsumen. Karena keterpencaran ini maka dapat dibayangkan
kesulitan dalam proses pengumpulan agar menjadi suatu jumlah yang besar.

4. Produk hasil-hasil pertanian bersifat berat (bulky), mengambil
banyak

tempat

(volumnious)

dan

cepat

atau

musah

rusak

(perishable).
Kebanyakan hasil-hasil pertanian timbangannya adalah berat dan memerlukan
banyak tempat. Hal ini berarti nilai per satuan berat dan per satuan volume adalah
lebih kecil dibandingkan nilai barang-barang industri. Sebungkus rokok yang
beratnya beberapa gram nilainya dalam Rupiah kira- kira sama dengan 1-2 kg
10

singkong. Jelas dalam hal ini bahwa akan terjadi perbedaan dalam hal pengangkutan
dan penyimpanan. Dapat dibayangkan betapa besar perbedaan nilai jika kita
mengangkut 1 ton singkong dan 1 ton rokok pada tarif dan jarak yang sama. Selain
itu sifat hasil pertanian juga mudah rusak atau busuk, sehingga diperlukan perawatan
dan penyimpanan yang baik dan pengangkutan yang cepat ke tempat konsumen.
(Ulilik Pepusevima, 2011).

3.5 Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran adalah tingkat kepekaan atau dapat juga diartikan
tingkat kelenturan penawaran dalam menghadapi perubahan harga. Sedangkan untuk
mengukur tinggi rendahnya tingkat kepekaan penawaran digunakan suatu angka yang
disebut dengan koefisien elastisitas penawaran yang disimbolkan dengan huruf “Es”.
Angka koefisien penawaran berbentuk bilangan positif, hal ini karena besar nya
perubahan harga berbanding lurus dengan besarnya penawaran sebagaimana bunyi
hukum penawaran.
Elastisitas penawaran yaitu elastisitas harga penawaran ( Price Elasticity of
Supply) yang menunjukkan presentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan
akibat perubahan satu persen harga nya.

Es=(% ∆ Q ¿/( ∆ P)

BAB IV
PENUTUP

11

4.1 Kesimpulan
1. Penawaran adalah sejumlah barang yang bersedia ditawarkan oleh
produsen pada berbagai tingkat harga didalam periode waktu tertentu
dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar
ekonomi.
2. Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan hubungan berbagai
jumlah barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen pada berbagai
tingkat harga. Kurva penawaran digambarkan sebagai kurva yang
bergerak dari kiri bawah ke kanan atas dan memiliki slope positif.
3. Faktor – faktor yang mempengaruhi penawaran adalah Jumlah penjual
atau produsen di pasar, kemajuan teknologi, harga faktor produksi, pajak
atau subsidi, harga barang atau jasa lain, perkiraan harga dimasa yang
akan datang dan elastisitas produksi.
4. Produk hasil pertanian bersifat berat (bulky), mengambil banyak tempat
(volumnious) dan cepat atau musah rusak (perishable), Produksi
terpencar, Produksi bersifat musiman, dan Produksi yang diperoleh dari
usaha secara kecil-kecilan (small scale production).
5. Elastisitas penawaran yaitu elastisitas harga penawaran ( Price Elasticity
of Supply) yang menunjukkan presentase perubahan jumlah barang yang
ditawarkan akibat perubahan satu persen harga nya.
Es=(% ∆ Q ¿/( ∆ P)
4.2 Saran
1. Diharapkan produsen untuk dapat mengetahui dan memperhatikanKarakteristik
penawaran agar penawaran terhadap produk pertanian tidak menyebabkan kerugian
oleh produsen

DAFTAR PUSTAKA
12

Hanafie Rita, 2010. Pengantar Ekonomi pertanian. CV. Andi Offset, Yogyakarta.
Pujianti Andi, 2014. Faktor yang mempengaruhi penawaran. Diunduh dari
http://ekonomi-kelasx.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-dan-faktor-yangmempengaruhi-penawaran.html (diakses 30 maret 2016)

Ulilik Pepusevima, 2011. Karakteristik permintaan dan penawaran. Diunduh dari
http://pepuussevimaullilik.blogspot.co.id/2011/06/karakteristik-permintaan-danpenawaran.html (diakses 30 maret 2016)

Syafar Asfar, 2013. Permintaan dan penawaran hasil pertanian. Diunduh dari
http://asfarsyafar.blogspot.co.id/2013/10/permintaan-dan-penawaran-hasilpertanian.html (diakses 30 maret 2016)

LAMPIRAN PERTANYAAN
13

1. Apa yang menyebabkan fungsi penawaran berbunyi demikian “Semakin tinggi
harga, maka semakin banyak pula jumlah barang yang ditawarkan” ….
a. Harga faktor produksi
b. Pengaruh Subsitusi
c. Harga barang lain
d. Jumlah penjual atau produsen di pasar
2. Faktor lain yang dapat mempengaruhi penawaran suatu barang dan jasa selain
harga barang tersebut, diantaranya adalah….
a. Sifat kelangkaan suatu barang ‘x’
b. Biaya produksi untuk menghasilkan barang tersebut
c. Selera konsumen
d. Jumlah pembeli dan penjual
3. Pengaruh harga terhadap jumlah penawaran suatu barang normal adalah….
a. Jika harga turun maka jumlah permintaan akan naik
b. Semakin tinggi harga maka jumlah barang yang ditawarkan akan semakin
besar
c. Apabila jumlah barang yang ditawarkan banyak maka permintaan akan naik
d. Jika harga naik maka jumlah barang yang ditawarkan akan semakin sedikit
4. Elastisitas penawaran adalah…
a. Tingkat kelenturan barang yang dihasilkan
b. Tingkat kelenturan penawaran dalam menghadapi perubahan harga
c. Respon perubahan harga akibat perubahan jumlah unit barang yang
ditawarkan
d. Indikator kenaikan harga suatu barang dan jasa

14

5.

Dampak kenaikan harga barang subsitusi terhadap penawaran suatu barang
adalah….
a. Kurva penawaran barang tersebut bergeser kekiri
b. Kurva penawaran barang tersebut naik ke kiri atas
c. Kurva penawaran barang tersebut bergesar ke kanan
d. Tidak berpengaruh nyata

15