Tanggung Jawab Sosial dan Etika Bisnis

MAKALAH
BISNIS PENGANTAR
“Tanggung Jawab Sosial dan Etika Bisnis”

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hari demi hari perkembangan masyarakat Indonesia semakin kompleks.
bidang garapan dan intervensi pekerjaan sosial juga semakin luas. Globalisasi dan
industrialisasi telah membuka kesempatan bagi pekerja sosial untuk terlibat dalam
bidang yang relative baru. Dan tidaklah banyak terjadi konflik kepentingan antara
kepentingan masyarakat umum dan kepentingan perusahaan. Benturan kepentingan
tersebut banyak terjadi baik terhadap perusahaan besar, menengah ataupun
perusahaan kecil. Bentrokan kepentingan ini sering terjadi terutama dalam hal
ditimbulkannya polusi oleh perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Polusi ini
dapat berupa polusi udara, polusi air limbah, polusi suara dan bahkan polusi mental
kejiwaan. Sehingga dengan latar belakang itulah membuktikan bahwa tanggung
jawab sosial suatu bisnis, menjadi suatu topik yang cukup menonjol. Perusahaan
dituntut unuk lebih banyak memperhatikan aspek-aspek sosial dan menerapkan
etika bisnis secara jujur.
Pelaksanaan tanggung jawab social yang harus dilaksanakan oleh suatu

perusahaan menuntut diberlakukannya etika bisnis. Perusahaan yang tidak
memperhatikan kepentingan umum dan kemudian menimbulkan gangguan
lingkungan akan dianggap sebagai bisnis yang tidak etis. Dorongan pelaksanaan
etika bisnis itu pada umumnya datang dari luar yaitu dari lingkungan masyarakat.
Problem-problem sosial seperti kebersihan kota, kesehatan lingkungan, ketertiban
masyarakat, pelestarian lingkungan alam dan sebagainya, mendorong perusahaan
untuk melakukan kegiatan bisnisnya seiring dengan terciptanya kondisi tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Tanggung Jawab Sosial terhadap perusahaan
Tanggung Jawab Sosial merupakan suatu pengakuan dari perusahaan bahwa
keputusan bisnis dapat mempengaruhi masyarakat (komunitas dan lingkungannya) dan
secara luas meliputi tanggung jawab perusahaan terhadap pelanggan, karyawan dan
Kreditur.
Penggunaan istilah Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau atau Corporate Social
Responsibility (CSR) akhir-akhir ini semakin populer dengan semakin meningkatnya
praktek tanggung jawab sosial perusahaan, dan diskusi-diskusi global, regional dan
nasional tentang CSR Istilah CSR yang mulai dikenal sejak tahun 1970-an, saat ini
menjadi salah satu bentuk inovasi bagi hubungan perusahaan dengan masyarakat dan

konsumen. CSR kini banyak diterapkan baik oleh perusahaan multi-nasional maupun
perusahaan nasional atau lokal. CSR adalah tentang nilai dan standar yang berkaitan
dengan beroperasinya sebuah perusahaan dalam suatu masyarakat.
CSR diartikan sebagai komitmen usaha untuk beroperasi secara legal dan etis yang
berkonstribusi pada peningkatan kualitas kehidupan karyawan dan keluarganya,
komunitas lokal dan masyarakat luas dalam kerangka mewujudkan pembangunan
berkelanjutan. CSR berakar dari etika dan prinsip-prinsip yang berlaku di Perusahaan
dan dimasyarakat. Etika yang dianut merupakan bagian dari budaya dan etika yang
dianut masyarakat merupakan bagian dari budaya masyarakat. Prinsip-prinsip yang
berlaku di masyarakat juga termasuk berbagai peraturan dan regulasi pemerintah
sebagai bagian dari sistem ketatanegaraan.
Menurut Jones (2001) seseorang atau lembaga dapat dinilai membuat keputusan
atau bertindak etis apabila:
1. Keputusan atau tindakan dilakukan berdasarkan nilai atau standar yang diterima
dan berlaku pada lingkungan organisasi yang bersangkutan.

2. Bersedia mengkomunikasikan keputusan tersebut kepada seluruh pihak yang
terkait.
3. Yakin orang lain akan setuju dengan keputusan tersebut atau keputusan tersebut
mungkin diterima dengan alasan etis

Suatu perusahaan seharusnya tidak hanya mengeruk keuntungan sebanyak
mungkin, tetapi juga mempunyai etika dalam bertindak menggunakan sumberdaya
manusia dan lingkungan guna turut mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Pengukuran kinerja yang semata dicermati dari komponen keuangan dan keuntungan
tidak akan mampu membesarkan dan melestarikan, karena seringkali berhadapan
dengan konflik pekerja, konflik dengan masyarakat sekitar dan semakin jauh dari
prinsip pengelolaan lingkungan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.

B. Alasan yang Mendorong Perusahaan Melaksanakan Tanggung Jawab
Sosial.
Ada beberapa alasan yang mendorong perusahaan melaksanakan tanggung jawab
sosialnya, diantaranya:
1. Alasan Sosial
Perusahaan melaksanakan CSR untuk memenuhi tangggung jawab sosial kepada
masyarakat. Sebagai pihak luar yang beroperasi di wilayah orang lain, perusahaan
dituntut untuk berlaku etis terhadap masyarakat sekitarnya. Perusahaan harus ikut
serta dalam pemenuhan kesejahteraan masyarakat dan juga menjaga lingkungan
dari kerusakan yang ditimbulkan.
2. Alasan Ekonomi
Motif perusahaan dalam melakukan CSR tetap berujung pada motif mencari

keuntungan. Perusahaan melakukan program CSR untuk menarik simpati
masyarakat dengan membangun image positif yang pada akhirnya tetap bertujuan
untuk meningkatkan profit.
3. Alasan hukum
UU PT No.40 Pasal 74 yang berisi kewajiban pelaksanaan CSR bagi perusahaanperusahaan yang terkait dengan sumber daya alam memperkuat pernyataan
perusahaan melakukan CSR karena alasan hukum. CSR dilakukan perusahaan

karena adanya tuntutan yang jika tidak dilakukan akan dikenai sanksi atau denda.
Adapun isi dari pasal tersebut antara lain :
a. Ayat 1, menjelaskan bahwa perseroan menjalankan kegiatan usahanya di
bidang yang berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan.
b. Ayat 2, menjelaskan bahwa tanggung jawab sosial dan lingkungan itu
merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai
biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan
kepatutan dan kewajaran.
c. Ayat 3, menggariskan perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban
sebagaimana pasal 1 dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
4. Moralitas

Perusahaan harus bertanggung jawab kepada banyak pihak yang berkepentingan
terutama terkait dengan nilai-nilai moral dan keagamaan yang dianggap baik oleh
masyarakat. Hal tersebut bersifat tanpa mengharapkan balas jasa.
5. Pemurnian Kepentingan Sendiri
Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap pihak-pihak yang berkepentingan
karena pertimbangan kompensasi. Perusahaan berharap akan dihargai karena
tindakan tanggung jawab mereka baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang.
6. Teori Investasi
Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap stakeholder karena tindakan yang
dilakukan akan mencerminkan kinerja keuangan perusahaan.
7. Mempertahankan otonomi
Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap stakeholder untuk menghindari
campur tangan kelompok-kelompok yang ada didalam lingkungan kerja dalam
pengambilan keputusan manajemen.
Di Indonesia, keberadaan peraturan ini justru membuat makna CSR semakin bias.
CSR bukan lagi sebagai tanggung jawab sosial yang bersifat sukarela dari
perusahaan bagi masyarakat sekitar namun berubah menjadi suatu keterpaksaan.

Apapun alasannya, hendaknya perusahaan tetap berpijak pada prinsip dasar dari

CSR itu sendiri.

C. Macam-Macam Tanggung Jawab Sosial:
Berikut ini adalah macam-macam tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh
perusahaan, antara lain:



Tanggung Jawab Kepada Pelanggan
Tanggung jawab kepada pelanggan dibagi menjadi dua kategori, diantaranya
adalah:
1) Menyediakan barang dan jasa yang berkualitas
2) Memberikan harga barang dan jasa yang adil dan wajar



Tanggung Jawab kepada Karyawan
Menurut Zimmerer Tanggung jawab terhadap karyawan dapat dilakukan
dengan cara:
a) Menghormati dan mendengarkan pendapat karyawan

b) Meminta input kepada karyawan
c) Memberi kepercayaan kepada karyawan
d) Memberi imbalan kepada karyawan yang bekerja dengan baik
e) Selalu menekankan kepercayaan kepada karyawan



Tanggung Jawab Kepada Pemegang Saham
Perusahaan bertanggung jawab untuk memuaskan pemilik (pemegang saham)
dengan cara meyakinkan bahwa perusahaan membuat saham untuk
kepentingan pemilik dan dengan cara gaji karyawan dikaitkan dengan kinerja
perusahaan,

dalam

hal

ini

karyawan


tinggal

memfocuskan

pada

memaksimalkan nilai perusahaan



Tanggung Jawab Kepada Kreditor
Jika perusahaan mengalami masalah keuangan dan tidak dapat memenuhi
kewajibannnya, harus memberi tau para kreditor. Biasanya kreditor bersedia
memperpanjang jatuh tempo pembayaran serta
mengatasi masalah keuangan



Tanggung Jawab Kepada Lingkungan


memberi advis dalam

Perusahaan harus ramah lingkungan, artinya perusahaan harus memperhatikan,
melestarikan, dan menjaga lingkungan, misalnya tidak membuang limbah yang
mencemari lingkungan.

D. Klasifikasi Masalah Sosial Yang Mendorong Tanggung Jawab Sosial
Dalam Suatu Perusahaan
1) Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan.
Prosedur administrasi serta jenjang kewenangan yang berbelit-belit sering
menyebabkan tekanan batin bagi para pebisnis maupun pihak lain yang
berhubungan. Hubungan yang kurang manusiawi pun kerap terjadi antara
perusahaan dengan pihak luar.
Penerapan manajemen akan menimbulkan hubungan yang serasi, selaras, dan
seimbang antara pelaku bisnis dan dari pihak luar. Manfaat tersebut adalah,
sebagai berikut :
a) Peningkatan modal kerja karyawan yang berakibat membaiknya semangat
dan produktivitas kerja.
b) Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga

tercipta kondisi manajemen parsitipatif.
c) Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyamanan kerja sebagai hasil
hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.
d) Peningkatan mutu produksi yang diakibatkan oleh terbentuknya rasa percaya
diri karyawan.
e) Kepercayaan konsumen yang meningkat dan merupakan modal dasar bagi
perkembangan
selanjutnya dari perusahaan.
2) Ekologi dan gerakan pelestarian lingkungan.
Ekologi, yang menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam
lingkungannya banyak dipengaruhi oleh proses produksi. Contohnya, maraknya
penebangan hutan sebagai bahan dasar industri, perburuan kulit ular,
penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak.
3) Penghematan energi.
Pengurasan secara besar-besaran energi yang berasal dari SDA yang tidak dapat
dipengaruhi seperti batubara, minyak, dan gas telah banyak terjadi. Kesadaran
bahwa SDA tersebut tidak dapat diperbaharui telah mendorong dilaksanakannya
proses efisiensi serta mencari pengganti sumber daya tersebut, yang diantaranya
adalah pemanfaatan tenaga surya, nuklir, angin air serta laut.


4) Partisipasi pembangunan bangsa.
Kesadaran masyarakat pebisnis terhadap suksesnya pembangunan sangat
diperlukan. Dengan adanya kesadaran tersebut, akan membantu pemerintah
untuk menangani masalah pengangguran dengan cara ikut melibatkan
penggunaan tenaga kerja yang ada.
5) Gerakan Konsumerisme.
Awal perkembangannya tahun 1960-an di Negara Barat yang berhasil
meberlakukan Undang-undang Perlindungan Konsumen. Berikut adalah Tujuan
dari gerakan konsumerisme ini adalah :
a)

Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangan bisnis terhadap
keluhan konsumen atas praktek bisnisnya.

b) Pelaksanaan strategi advertensi atau periklanan yang realistic dan
mendidik serta tidak menyesatkan masyarakat.
c)

Diselenggarakan panel-panel disuksi antara wakil konsumen dengan
produsen.

d) Pelayanan purna jual yang lebih baik.
e)

Berjalannya proses public relation (PR) yang lebih menitikberatkan pada
kepuasan konsumen daripada promosi semata.

E. Manfaat Dari Dilakukannya Tanggung Jawab Sosial Dalam Perusahaan
Adapun manfaat yang didapatkan akibat dari dilakukannya tanggung jawab social
dalam suatu perusahaan, yaitu sebagai berikut :


Manfaat Bagi Perusahaan
Tanggung jawab sosial perusahaan tentunya akan menimbulkan citra positif
perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah.



Manfaat Bagi Masyarakat
Selain

kepentingan masyarakat terakomodasi,

hubungan masyarakat dg

perusahaan akan lebih erat dlm situasi win-win solution.


Manfaat Bagi Pemerintah
Dalam hal ini pemerintah merasa memiliki partner dalam menjalankan misi sosial
dari pemerintah dalam hal tanggung jawab sosial.

F. Pengertian Etika Bisnis
Etika Bisnis merupakan perilaku nilai-nilai moral yang mengendalikan kebijakan
bisnis. Bisnis adalah fenomena sosial yang secara universal harus berpijak pada tata
nilai yang berkembang di masyarakat yang mencakup:
1. peraturan peraturan yang dikembangkan oleh pemerintah yang berkaitan dengan
jenis kegiatan bisnis atau nilai yang dibangun oleh perusahaan
2. Kaidah-kaidah

sosio

cultural

yang

berkembang

dimasyarakat

dalam masalah kebijakan etis, organisasi akan mengalami pilihan sulit. Untuk
kepentingan tersebut banyak organisasi memafaatkan pendekatan normative yaitu
pendekatan yang didasarkan pada norma dan nilai yang berkembang
dimasayarakat untuk mengarahkan pengambilankeputusan. Terdapat 5 pendekatan
yang relevan bagi organisasi, yaitu :
1. Pendekatan Individualisme
2. Pendekatan Moral
3. Pendekataan Manfaat
4. Pendekatan Keadilan & Pendekatan Sosio Cultural
Dalam kegiatan pemasaran etika memicu munculnya konsep pemasaran
berwawasan sosial. Membangun etika bisnis tindakan etis mencerminkan perilaku
perusahaan dalam membangun bisni yaitu: kesadara dan pertimbangan etis &
pemikiran etis dan tindakan etis.
G. Manfaat dari Etika Bisnis
Adapun manfaat perusahaan memiliki perilaku Etika Bisnis adalah:
1. Perusahaan yang etis dan memiliki tanggung jawab sosial mendapatkan rasa hormat
dari steakholder
2. Kerangka kerja yang kokoh memandu manager dan karyawan perusahaan sewaktu
berhadapan dengan rumitnya pekerjaan dan tantangan jaringan kerja yang semakin
komplek
3.

Suatau perusahaan akan terhindar dari seluruh pengaruh yang merusak berkaitan
dengan reputasi

4.

Banyak perusahaan yang menerapkan perilaku etis dan tanggung jawab sosial
dapat menambah uang dalam bisnis mereka.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Tanggung jawab sosial merupakan suatu pengakuan perusahaan yang dapat
mempengaruhi masyarakat. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate
Social Responsibility (CSR) diartikan sebagai komitmen usaha untuk
beroperasi secara legal dan etis
2. Ada 7 (tujuh) alasan yang mendorong perusahaan melaksanakan tanggung
jawab sosialnya, diantaranya: alasan sosial, alasan ekonomi, alasan hukum,
moralitas, pemurnian kepentingan sendiri, teori investasi dan mempertahankan
ekonomi.
3. Tanggung

jawab

dalam

bisnis

yaitu

:

Tanggung

jawab

kepada

pelanggan,karyawan,pemegang saham dan kreditor
4. Ada beberapa masalah sosial yang mendorong tanggung jawab sosial dalam
suatu perusahaan, antara lain : Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan,
Ekologi dan gerakan pelestarian lingkungan, penghematan energi, Partisipasi
pembangunan bangsa, dan gerakan konsumerisme.
5. Ada 3 macam tanggung jawab sosial antara lain: tanggung jawab terhadap
perusahaan, masyarakat, dan pemeritah.
6. Pengertian

Etika

Bisnis

merupakan

perilaku

nilai-nilai

moral

yang

mengendalikan kebijakan bisnis
7. Manfaat Etika Bisnis antara lain : terhindar dari seluruh pengaruh yang merusak
berkaitan dengan reputasi dan dapat menambah uang dalam bisnis mereka.

Daftar Pustaka
1. http://Pengantar/etika-bisnis-15969619.htm
2. Gitosudarmo, Indriyo ; 2003 ; Pengantar Bisnis ; BPFE ; Yogyakarta
3. R.heru kristanto. Kewirausahaan Entrepreneurship. Graha Ilmu: yogyakarta. 2009
4. Suryana. Kewirausahaan Kiat dan Proses Menuju Sukses. Salemba Empat: Jakarta. 2008
5. http://www.anneahira.com/artikel-umum/etika-bisnis.htm akses 11 oktober 2010
6. http://fema.ipb.ac.id/index.php/lingkungan-masyarakat-dan-tanggung-jawab-sosialperusahaan-csr/ akses 11 oktober 2010