Formulasi dan Implementasi Strategi. pdf
SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI
PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT
Formulasi dan Implementasi Strategi
EKOJI999 Nomor
421, 3 November 2013
oleh Prof. Richardus Eko Indrajit - [email protected]
Artikel ini merupakan satu dari 999 bunga rampai pemikiran Prof. Richardus Eko Indrajit di bidang sistem dan
teknologi informasi. Untuk berlangganan, silahkan kirimkan permohonan anda melalui alamat email [email protected].
FORMULASI STRATEGI
Langkah formulasi strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk
mengelola secara efektif kesempatan dan ancaman
dari luar yang dihadapi
organisasi, dalam batasan kekuatan dan kelemahan organisasi. Langkah ini
menyangkut penentuan misi organisasi atau perusahaan, penentuan obyektif yang
terjangkan, pengembangan strategi, dan pembuatan petunjuk kebijakan
perusahaan.
Penentuan Misi
Dalam perusahaan biasanya ada misi dan visi. Ini dua hal yang sangat berbeda,
d an s eri ng d ikac aukan . M is i ad a la h tu ju a n a ta u pen ye ba b men ga pa s ua tu
perusahaan itu didirikan. Rumusan misi yang baik akan menggambarkan secara
jelas tujuan dasar dan unik dari perusahaan yang membedakan dari perusahaan
lain, dalam arti keunikan produk yang dihasilkan dan pasar yang diarah. Misi
menjawab pertanyaan : Kita itu siapa dan apa yang kita lakukan ? Sedangkan visi
atau pandangan kedepan mengenai perusahaan yang menyangkut bentuk ,
keadaan, atau wujud perusahaan yang dicita-citakan, yang menjadi arahan
perkembangan perusahaan. Mana sebetulnya yang lebih dahulu ada, misi atau
visi ? Biasanya, pembentukan perusahaan yang baru selalu harus ada misi, karena
itulah alasan utama mengapa perusahaan itu didirikan. Sesudah itu, baru ada visi
p e ru s a h a a n . B a g i p e ru s a h a a n y a n g s u d a h l a m a t e r b e n t u k , b i a s a n y a s u d a h
mempunyai visi dan misi tertentu, sehingga memang sukar untuk menentukan
lagi, mana yang lebih dahulu, visi atau misi. Namun itu sebetulnya tidak penting
lagi, karena dari waktu ke waktu perusahaan selalu dapat merumuskan kembali
visi dan misinya.
Bagi suatu perguruan tinggi, misalnya misi dan visi dapat dirumuskan sebagai
berikut :
Misi
: Ikut dalam mencerdaskan kehidupan bangsa di bidang
pendidikan tinggi.
Visi
: Menjadi universitas yang paling baik di Indonesia bagian
Timur.
Penentuan Obyektif
Obyektif adalah hasil dari suatu aktivitas yang diharapkan dapat dicapai dalam
waktu tertentu. Sedapat mungkin obyektif dinyatakan secara kuantitatif, agar
mudah untuk mengukurnya. Obyektif haruslah merupakan hasil yang sesuai
dengan misi perusahaan. Perlu dibedakan antara tujuan (goal) dan obyektif
(objective), yang kelihatannya sama tetapi sebetulnya sangat berbeda. Tujuan
adalah hal yang ingin dicapai dalam waktu yang tidak ditentukan, jadi semacam
HALAMAN 1 DARI 4
(C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013
SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI
PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT
cita-cita dalam jangka panjang, sedangkan obyektif adalah hal yang direncanakan
dicapai, dalam jumlah tertentu dan dalam waktu tertentu. Perlu diingat bahwa
obyektif haruslah berjangka panjang dan mengenai hal yang menentukan hidup
matinya atau berkembang tidaknya suatu organisasi. Hasil pengumpulan dana
untuk menyumbang masyarakat setempat yang dilakukan dengan bazar besarbesaran untuk memperingati 25 tahun umur perusahaan, dalam 5 tahun yang akan
datang, misalnya, bukanlah suatu obyektif yang berhubungan dengan manajemen
strategis. Obyektif yang ingin diperoleh dalam waktu singkat bukanlah bagian
dari suatu manajemen strategis yang baik, tetapi mungkin suatu crach program
yang dilakukan dalam keadaan darurat dan sangat mendesak.
Dalam dunia perguruan tinggi, contoh menentukan obyektif misalnya ialah :
Membuka pendidikan S2 untuk program studi ekonomi jurusan akuntansi dalam
waktu 5-10 tahun mendatang, yaitu antara tahun 2009-2014.
Pengembangan Strategi
Strategi adalah suatu rencana komprehensif bagaimana perusahaan melaksanakan
misinya dan mencapai obyektifnya. Tentu saja rencana ini dapat bermacam-macam
meskipun untuk tujuan yang sama. Oleh karena itu strategi haruslah
memaksimalkan keunggulan kompetitif dan meminimalkan kelemahan kompetitif,
a t a u d e n g a n b a h a s a S W O T, m e m a k s i m a l k a n p e m a n f a a t a n k e k u a t a n d a n
m e n g u r a n g i k e l e m a h a n - k e l e m a h a n . S t r a t e g i h a ru s l a h u n t u k re n c a n a j a n g k a
panjang, umumnya untuk waktu lima tahun atau lebih. Strategi dalam pengertian
di sini adalah rencana dalam garis besar, bukan program kecil-kecil.
Dalam dunia perguruan tinggi, contoh yang dapat diberikan untuk melaksanakan
contoh obyektif di atas misalnya adalah :
Mengadakan studi kelayakan.
Mempersiapkan dosen dengan pendidikan S3
Mempersiapkan pembangunan gedung yang sesuai.
Mempelajari persyaratan pembukaan S2.
Pembuatan Kebijakan
Menindak lanjuti pengembangan strategi, pembuatan kebijakan adalah langkah
penyiapan kebijakan umum yang diperlukan untuk melaksanakan strategi
dimaksud. Kebijakan ini diharapkan akan menghubungkan formulasi strategi
dengan implementasi strategi. Atas dasar kebijakan ini, semua manajer
perusahaan dapat mempersiapkan implementasi strategi.
Dalam dunia perguruan tinggi, untuk meneruskan contoh yang sudah diberikan di
atas, maka pembuatan kebijakan yang dapat dilakukan misalnya :
Kebijakan peningkatan pendidikan dosen S2 ke S3
Kebijakan rekruting dosen dengan ijasah S3
Kebijakan pembentukan panitia studi kelayakan
IMPLEMENTASI STRATEGI
Implementasi strategi adalah kegiatan manajemen untuk menterjemahkan strategi
dan kebijaksanaan ke dalam aktivitas melalui pengembangan dan pembuatan
program, penyusunan anggaran, dan pembuatan prosedur. Proses ini mungkin
memerlukan perubahan dalam budaya, struktur, dan prosedur, mungkin juga
tidak.
HALAMAN 2 DARI 4
(C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013
SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI
PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT
Penyusunan Program
Program adakah aktivitas yang nyata dan jelas untuk melaksanakan setiap jenis
rencana, atau menterjemahkan strategi ke dalam aktivitas nyata. Karena itu maka
program perlu di buat dalam jangka panjang (5 tahun atau lebih), jangka
menengah (2-4 tahun), dan jangka pendek (1 tahun). Program jangka panjang
adalah program untuk menyelesaikan strategi yang juga dibuat untuk jangka
panjang. Program jangka menengah dan jangka pendek adalah program untuk
menjembatani dan menunjang pelaksanaan program jangka panjang.
Untuk melanjutkan contoh di perguruan tinggi tersebut, penyusunan program
misalnya dapat dilakukan sebagai berikut.
Jangka panjang :
o Mengirim 2 dosen S2 akuntansi untuk mendapatkan S3 sejak tahun
ke dua.
o Mengirim 1 dosen S1 akuntansi untuk mendapatkan S2 sejak tahun
ke dua.
o Mempersiapkan kelas dan fasilitas yang memadai untuk
mahasiswa S2 program studi ekonomi akuntasi.
Jangka menengah :
o Merekrut 1 dosen berijasah S3 di bidang akuntansi.
o Merekrut 1 dosen berijasah S2 di bidang akuntansi untuk
penggantian.
o Mempersiapkan persyaratan untuk peroleh ijin pembukaan
program S2 juruan ekonomi akuntansi.
o Menyelesaikan studi kelayakan.
Jangka pendek :
o Menseleksi dua dosen S2 akuntansi yang dapat disekolahkan ke
S3.
o Merekrut satu dosen
baru berijasah S2 akuntansi yang dapat
disekolahkan ke S3.
o Mempersiapkan 3 dosen S2 untuk belajar S3 dengan TOEFL dan
sebagainya.
Pembuatan Anggaran
Anggaran adalah penterjemahan program dalam bentuk uang secara terinci dan
dalam kurun waktu tertentu. Anggaran yang lengkap terdiri dari anggaran
pend apatan d an an ggaran pen gelu a ra n . D a la m pe ru s a h a a n , a n gga ra n pe r l u
mencantumkan juga proyeksi keuntungan, sehingga ROI (return on investment)
dapat diproyeksikan dan dihitung. Dalam kegiatan nirlaba, mungkin bukan
keuntungan yang diproyeksikan, tetapi sisa hasil usaha. Dalam dunia perguruan
tinggi, sisa hasil usaha biasa juga diproyeksikan, direncanakan dan dihitung. Sisa
hasil usaha diperlukan untuk mengembangkan misi perguruan tinggi, bukan
untuk kepentingan pribadi. Dalam studi kelayakan, perhitungan anggaran perlu
juga disertakan, agar layak tidaknya dari segi keuangan suatu proyek dapat
diketahui sebelumnya.
Untuk meneruskan contoh pelaksanaan program di perguruan tinggi di atas,
anggaran misalnya dapat dibuat untuk hal-hal sebagai berikut.
Anggaran jangka panjang :
HALAMAN 3 DARI 4
(C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013
SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI
PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT
Perlu dihitung dan dibuat anggaran pemasukan dan pengeluaran
sedikitnya 5 tahun pertama berdirinya program baru dimaksud,
yaitu S2 program studi ekonomi akuntansi.
o Perlu dihitung juga anggaran biaya pengiriman dosen untuk
mendapatkan ijasah S2 dan S3. Biaya ini perlu dimasukkan dalam
anggaran tahunan sesuai dengan tahun pengeluaran.
o Perlu dibuat anggaran pembangunan baru apabila diperlukan dan
perhitungan biaya penyusutan.
Anggaran jangka menengah :
o Perlu dibuat anggaran perekrutan dosen S2 dan S3 yang
diperlukan, termasuk tambahan biaya tahunan untuk gaji dan
remunerasi lainnya.
o Perlu dibuat anggaran pendalaman studi kelayakan, apabila
memang diperlukan.
o
Anggaran jangka pendek :
o Perlu dibuat biaya seleksi, rekrutmen, dan penyiapan dosen yang
akan disekolahkan lagi.
o Perlu dimasukkan biaya akibat rekrutmen baru seperti gaji dan
remunerasi lainnya.
Pembuatan Prosedur
Prosedur adalah aturan atau teknik pelaksanaan sistem secara langkah demi
langkah untuk melaksanakan suatu aktivitas tertentu. Sering kali prosedur ini di
perusahaan dinamakan SOP (standard operating procedure). Prosedur dapat
dibuat untuk berbagai kegiatan yang ada di perusahaan, seperti kegiatan teknis,
administrasi, marketing, logistik, keuangan, produksi, transportasi dan
sebagainya.
Untuk meneruskan contoh perguruan tinggi yang sudah diberikan di atas, maka
prosedur yang dapat dibuat misalnya :
Prosedur rekrutmen.
Prosedur perhitungan penyusutan.
Prosedur pengiriman dosen untuk belajar lanjut.
Prosedur penggantian biaya belajar dosen.
Dan sebagainya.
--- akhir dokumen ---
HALAMAN 4 DARI 4
(C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013
PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT
Formulasi dan Implementasi Strategi
EKOJI999 Nomor
421, 3 November 2013
oleh Prof. Richardus Eko Indrajit - [email protected]
Artikel ini merupakan satu dari 999 bunga rampai pemikiran Prof. Richardus Eko Indrajit di bidang sistem dan
teknologi informasi. Untuk berlangganan, silahkan kirimkan permohonan anda melalui alamat email [email protected].
FORMULASI STRATEGI
Langkah formulasi strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk
mengelola secara efektif kesempatan dan ancaman
dari luar yang dihadapi
organisasi, dalam batasan kekuatan dan kelemahan organisasi. Langkah ini
menyangkut penentuan misi organisasi atau perusahaan, penentuan obyektif yang
terjangkan, pengembangan strategi, dan pembuatan petunjuk kebijakan
perusahaan.
Penentuan Misi
Dalam perusahaan biasanya ada misi dan visi. Ini dua hal yang sangat berbeda,
d an s eri ng d ikac aukan . M is i ad a la h tu ju a n a ta u pen ye ba b men ga pa s ua tu
perusahaan itu didirikan. Rumusan misi yang baik akan menggambarkan secara
jelas tujuan dasar dan unik dari perusahaan yang membedakan dari perusahaan
lain, dalam arti keunikan produk yang dihasilkan dan pasar yang diarah. Misi
menjawab pertanyaan : Kita itu siapa dan apa yang kita lakukan ? Sedangkan visi
atau pandangan kedepan mengenai perusahaan yang menyangkut bentuk ,
keadaan, atau wujud perusahaan yang dicita-citakan, yang menjadi arahan
perkembangan perusahaan. Mana sebetulnya yang lebih dahulu ada, misi atau
visi ? Biasanya, pembentukan perusahaan yang baru selalu harus ada misi, karena
itulah alasan utama mengapa perusahaan itu didirikan. Sesudah itu, baru ada visi
p e ru s a h a a n . B a g i p e ru s a h a a n y a n g s u d a h l a m a t e r b e n t u k , b i a s a n y a s u d a h
mempunyai visi dan misi tertentu, sehingga memang sukar untuk menentukan
lagi, mana yang lebih dahulu, visi atau misi. Namun itu sebetulnya tidak penting
lagi, karena dari waktu ke waktu perusahaan selalu dapat merumuskan kembali
visi dan misinya.
Bagi suatu perguruan tinggi, misalnya misi dan visi dapat dirumuskan sebagai
berikut :
Misi
: Ikut dalam mencerdaskan kehidupan bangsa di bidang
pendidikan tinggi.
Visi
: Menjadi universitas yang paling baik di Indonesia bagian
Timur.
Penentuan Obyektif
Obyektif adalah hasil dari suatu aktivitas yang diharapkan dapat dicapai dalam
waktu tertentu. Sedapat mungkin obyektif dinyatakan secara kuantitatif, agar
mudah untuk mengukurnya. Obyektif haruslah merupakan hasil yang sesuai
dengan misi perusahaan. Perlu dibedakan antara tujuan (goal) dan obyektif
(objective), yang kelihatannya sama tetapi sebetulnya sangat berbeda. Tujuan
adalah hal yang ingin dicapai dalam waktu yang tidak ditentukan, jadi semacam
HALAMAN 1 DARI 4
(C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013
SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI
PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT
cita-cita dalam jangka panjang, sedangkan obyektif adalah hal yang direncanakan
dicapai, dalam jumlah tertentu dan dalam waktu tertentu. Perlu diingat bahwa
obyektif haruslah berjangka panjang dan mengenai hal yang menentukan hidup
matinya atau berkembang tidaknya suatu organisasi. Hasil pengumpulan dana
untuk menyumbang masyarakat setempat yang dilakukan dengan bazar besarbesaran untuk memperingati 25 tahun umur perusahaan, dalam 5 tahun yang akan
datang, misalnya, bukanlah suatu obyektif yang berhubungan dengan manajemen
strategis. Obyektif yang ingin diperoleh dalam waktu singkat bukanlah bagian
dari suatu manajemen strategis yang baik, tetapi mungkin suatu crach program
yang dilakukan dalam keadaan darurat dan sangat mendesak.
Dalam dunia perguruan tinggi, contoh menentukan obyektif misalnya ialah :
Membuka pendidikan S2 untuk program studi ekonomi jurusan akuntansi dalam
waktu 5-10 tahun mendatang, yaitu antara tahun 2009-2014.
Pengembangan Strategi
Strategi adalah suatu rencana komprehensif bagaimana perusahaan melaksanakan
misinya dan mencapai obyektifnya. Tentu saja rencana ini dapat bermacam-macam
meskipun untuk tujuan yang sama. Oleh karena itu strategi haruslah
memaksimalkan keunggulan kompetitif dan meminimalkan kelemahan kompetitif,
a t a u d e n g a n b a h a s a S W O T, m e m a k s i m a l k a n p e m a n f a a t a n k e k u a t a n d a n
m e n g u r a n g i k e l e m a h a n - k e l e m a h a n . S t r a t e g i h a ru s l a h u n t u k re n c a n a j a n g k a
panjang, umumnya untuk waktu lima tahun atau lebih. Strategi dalam pengertian
di sini adalah rencana dalam garis besar, bukan program kecil-kecil.
Dalam dunia perguruan tinggi, contoh yang dapat diberikan untuk melaksanakan
contoh obyektif di atas misalnya adalah :
Mengadakan studi kelayakan.
Mempersiapkan dosen dengan pendidikan S3
Mempersiapkan pembangunan gedung yang sesuai.
Mempelajari persyaratan pembukaan S2.
Pembuatan Kebijakan
Menindak lanjuti pengembangan strategi, pembuatan kebijakan adalah langkah
penyiapan kebijakan umum yang diperlukan untuk melaksanakan strategi
dimaksud. Kebijakan ini diharapkan akan menghubungkan formulasi strategi
dengan implementasi strategi. Atas dasar kebijakan ini, semua manajer
perusahaan dapat mempersiapkan implementasi strategi.
Dalam dunia perguruan tinggi, untuk meneruskan contoh yang sudah diberikan di
atas, maka pembuatan kebijakan yang dapat dilakukan misalnya :
Kebijakan peningkatan pendidikan dosen S2 ke S3
Kebijakan rekruting dosen dengan ijasah S3
Kebijakan pembentukan panitia studi kelayakan
IMPLEMENTASI STRATEGI
Implementasi strategi adalah kegiatan manajemen untuk menterjemahkan strategi
dan kebijaksanaan ke dalam aktivitas melalui pengembangan dan pembuatan
program, penyusunan anggaran, dan pembuatan prosedur. Proses ini mungkin
memerlukan perubahan dalam budaya, struktur, dan prosedur, mungkin juga
tidak.
HALAMAN 2 DARI 4
(C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013
SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI
PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT
Penyusunan Program
Program adakah aktivitas yang nyata dan jelas untuk melaksanakan setiap jenis
rencana, atau menterjemahkan strategi ke dalam aktivitas nyata. Karena itu maka
program perlu di buat dalam jangka panjang (5 tahun atau lebih), jangka
menengah (2-4 tahun), dan jangka pendek (1 tahun). Program jangka panjang
adalah program untuk menyelesaikan strategi yang juga dibuat untuk jangka
panjang. Program jangka menengah dan jangka pendek adalah program untuk
menjembatani dan menunjang pelaksanaan program jangka panjang.
Untuk melanjutkan contoh di perguruan tinggi tersebut, penyusunan program
misalnya dapat dilakukan sebagai berikut.
Jangka panjang :
o Mengirim 2 dosen S2 akuntansi untuk mendapatkan S3 sejak tahun
ke dua.
o Mengirim 1 dosen S1 akuntansi untuk mendapatkan S2 sejak tahun
ke dua.
o Mempersiapkan kelas dan fasilitas yang memadai untuk
mahasiswa S2 program studi ekonomi akuntasi.
Jangka menengah :
o Merekrut 1 dosen berijasah S3 di bidang akuntansi.
o Merekrut 1 dosen berijasah S2 di bidang akuntansi untuk
penggantian.
o Mempersiapkan persyaratan untuk peroleh ijin pembukaan
program S2 juruan ekonomi akuntansi.
o Menyelesaikan studi kelayakan.
Jangka pendek :
o Menseleksi dua dosen S2 akuntansi yang dapat disekolahkan ke
S3.
o Merekrut satu dosen
baru berijasah S2 akuntansi yang dapat
disekolahkan ke S3.
o Mempersiapkan 3 dosen S2 untuk belajar S3 dengan TOEFL dan
sebagainya.
Pembuatan Anggaran
Anggaran adalah penterjemahan program dalam bentuk uang secara terinci dan
dalam kurun waktu tertentu. Anggaran yang lengkap terdiri dari anggaran
pend apatan d an an ggaran pen gelu a ra n . D a la m pe ru s a h a a n , a n gga ra n pe r l u
mencantumkan juga proyeksi keuntungan, sehingga ROI (return on investment)
dapat diproyeksikan dan dihitung. Dalam kegiatan nirlaba, mungkin bukan
keuntungan yang diproyeksikan, tetapi sisa hasil usaha. Dalam dunia perguruan
tinggi, sisa hasil usaha biasa juga diproyeksikan, direncanakan dan dihitung. Sisa
hasil usaha diperlukan untuk mengembangkan misi perguruan tinggi, bukan
untuk kepentingan pribadi. Dalam studi kelayakan, perhitungan anggaran perlu
juga disertakan, agar layak tidaknya dari segi keuangan suatu proyek dapat
diketahui sebelumnya.
Untuk meneruskan contoh pelaksanaan program di perguruan tinggi di atas,
anggaran misalnya dapat dibuat untuk hal-hal sebagai berikut.
Anggaran jangka panjang :
HALAMAN 3 DARI 4
(C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013
SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI
PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT
Perlu dihitung dan dibuat anggaran pemasukan dan pengeluaran
sedikitnya 5 tahun pertama berdirinya program baru dimaksud,
yaitu S2 program studi ekonomi akuntansi.
o Perlu dihitung juga anggaran biaya pengiriman dosen untuk
mendapatkan ijasah S2 dan S3. Biaya ini perlu dimasukkan dalam
anggaran tahunan sesuai dengan tahun pengeluaran.
o Perlu dibuat anggaran pembangunan baru apabila diperlukan dan
perhitungan biaya penyusutan.
Anggaran jangka menengah :
o Perlu dibuat anggaran perekrutan dosen S2 dan S3 yang
diperlukan, termasuk tambahan biaya tahunan untuk gaji dan
remunerasi lainnya.
o Perlu dibuat anggaran pendalaman studi kelayakan, apabila
memang diperlukan.
o
Anggaran jangka pendek :
o Perlu dibuat biaya seleksi, rekrutmen, dan penyiapan dosen yang
akan disekolahkan lagi.
o Perlu dimasukkan biaya akibat rekrutmen baru seperti gaji dan
remunerasi lainnya.
Pembuatan Prosedur
Prosedur adalah aturan atau teknik pelaksanaan sistem secara langkah demi
langkah untuk melaksanakan suatu aktivitas tertentu. Sering kali prosedur ini di
perusahaan dinamakan SOP (standard operating procedure). Prosedur dapat
dibuat untuk berbagai kegiatan yang ada di perusahaan, seperti kegiatan teknis,
administrasi, marketing, logistik, keuangan, produksi, transportasi dan
sebagainya.
Untuk meneruskan contoh perguruan tinggi yang sudah diberikan di atas, maka
prosedur yang dapat dibuat misalnya :
Prosedur rekrutmen.
Prosedur perhitungan penyusutan.
Prosedur pengiriman dosen untuk belajar lanjut.
Prosedur penggantian biaya belajar dosen.
Dan sebagainya.
--- akhir dokumen ---
HALAMAN 4 DARI 4
(C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013