NANSY HERINA 1441173405043 INVESTASI DAL

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. INVESTASI
2.1.1. PENGERTIAN INVESTASI
Definisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Investasi
diartikan sebagai penanaman uang atau di suatu perusahaan atau
proyek untuk tujuan memproleh keuntungan. Pada dasarnya
investasi adalah membeli suatu aset yang diharapkan di masa
datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi. Menurut
Sunariyah Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih
aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan
harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang.
Dewasa ini banyak negara-negara yang melakukan
kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan investasi baik
domestik ataupun modal asing. Hal ini dilakukan oleh pemerintah
sebab kegiatan investasi akan mendorong pula kegiatan ekonomi
suatu negara, penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang
dihasilkan, penghematan devisa atau bahkan penambahan devisa.
Investasi juga dapat dikatakan sebagai suatu penundaan konsumsi
saat ini untuk konsumsi masa depan. Harapan pada keuntungan di
masa datang merupakan kompensasi atas waktu dan risiko yang

terkait dengan suatu investasi yang dilakukan.
2.1.2. JENIS-JENIS INVESTASI
Menurut

Senduk

(2004:24)

bahwa

produk-produk

investasi yang tersedia di pasaran antara lain:
a.

Tabungan di bank
Dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan mendapatkan
suku bunga tertentu yang besarnya mengikuti kebijakan bank
bersangkutan. Produk tabungan biasanya memperbolehkan kita
mengambil uang kapanpun yang kita inginkan.


b.

Deposito di bank
Produk deposito hampir sama dengan produk tabungan.
Bedanya, dalam deposito tidak dapat mengambil uang kapanpun
yang diinginkan, kecuali apabila uang tersebut sudah menginap
di bank selama jangka waktu tertentu (tersedia pilihan antara
satu, tiga, enam, dua belas, sampai dua puluh empat bulan,
tetapi ada juga yang harian). Suku bunga deposito biasanya
lebih tinggi daripada suku bunga tabungan. Selama deposito kita
belum jatuh tempo, uang tersebut tidak akan terpengaruh pada
naik turunnya suku bunga di bank.

c.

Saham
Saham adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut.
Dengan membeli saham, berarti membeli sebagian perusahaan
tersebut. Apabila perusahaan tersebut mengalami keuntungan,

maka pemegang saham biasanya akan mendapatkan sebagian
keuntungan yang disebut deviden. Saham juga bisa dijual
kepada pihak lain, baik dengan harga yang lebih tinggi yang
selisih harganya disebut capital gain maupun lebih rendah
daripada kita membelinya yang selisih harganya disebut capital
loss. Jadi, keuntungan yang bisa didapat dari saham ada dua
yaitu deviden dan capital gain.

d. Properti
Investasi dalam properti berarti investasi dalam bentuk tanah
atau rumah.
2.1.3.

Keuntungan yang bisa didapat dari properti ada dua

yaitu:
a. Menyewakan

properti


tersebut

ke

pihak

lain

sehingga

mendapatkan uang sewa.
b. Menjual properti tersebut dengan harga yang lebih tinggi.
c. Barang-barang koleksi

Contoh barang-barang koleksi adalah perangko, lukisan, barang
antik, dan lain-lain. Keuntungan yang didapat dari berinvestasi
pada barang-barang koleksi adalah dengan menjual koleksi
tersebut kepada pihak lain.
d. Emas
Emas adalah barang berharga yang paling diterima di seluruh

dunia setelah mata uang asing dari negara-negara G-7 (sebutan
bagi tujuh negara yang memiliki perekonomian yang kuat, yaitu
Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, Italia, Kanada, dan Perancis).
Harga emas akan mengikuti kenaikan nilai mata uang dari
negara-negara G-7. Semakin tinggi kenaikan nilai mata uang
asing tersebut, semakin tinggi pula harga emas. Selain itu harga
emas biasanya juga berbanding searah dengan inflasi. Semakin
tinggi inflasi, biasanya akan semakin tinggi pula kenaikan harga
emas. Seringkali kenaikan harga emas melampaui kenaikan
inflasi itu sendiri.
e. Mata uang asing
Segala macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan alat
investasi. Investasi dalam mata uang asing lebih beresiko
dibandingkan dengan investasi dalam saham, karena nilai mata
uang asing di Indonesia menganut sistem mengambang bebas
(free float) yaitu benar-benar tergantung pada permintaan dan
penawaran

di pasaran. Di Indonesia mengambang bebas


membuat nilai mata uang rupiah sangat fluktuatif.
f. Obligasi
Obligasi atau sertifikat obligasi adalah surat utang yang diterbitkan
oleh pemerintah maupun perusahaan, baik untuk menambah
modal perusahaan atau membiayai suatu proyek pemerintah.
Karena sifatnya yang hampir sama dengan deposito, maka agar
lebih menarik investor suku bunga obligasi biasanya sedikit lebih
tinggi dibanding suku bunga deposito. Selain itu seperti saham
kepemilikan obligasi dapat juga dijual kepada pihak lain baik

dengan harga yang lebih tinggi maupun lebih rendah daripada
ketika membelinya.
g. Reksa dana
Wadah investasi yang berisi dana dari sejumlah investor dimana
uang didalamnya diinvestasikan ke dalam berbagai produk
investasi oleh sebuah Perusahaan Manajemen Investasi.
2.1.4. BEBERAPA ALASAN MELAKUKAN INVESTASI
a. Produktivitas seseorang yang terus mengalami penurunan.
b. Tidak
menentunya

lingkungan
perekonomian
sehingga
memungkinkan suatu saat penghasilan jauh lebih kecil dari
pengeluaran.
c. Kebutuhan-kebutuhan yang cenderung mengalami peningkatan.
2.2. SAHAM
2.2.1. PENGERTIAN SAHAM
Saham adalah tanda penyertaan modal pada perseroan
terbatas seperti yang telah diketahui bahwa tujuan pemodai membeli
saham untuk memperoleh penghasilan dari saham tersebut.
Masyarakat

pemodal

itu

dikategorikan

sebagai


investor

dan

speculator. Investor disini adalah masyarakat yang membeli saham
untuk memiliki perusahaan dengan harapan mendapatkan deviden
dan capitat gain dalam jangka panjang, sedangkan spekulator adalah
masyarakat yang membeli saham untuk segera dijual kembali bila
situasi kurs dianggap paling menguntungkan seperti yang telah
diketahui bahwa saham memberikan dua macam penghasilan yaitu
deviden dan capital gain.
Ada berbagai definisi saham yang telah dikemukakan oleh
para ahli maupun berbagai buku-buku teks, antara lain:
a) Menurut Gitman:
Saham adalah bentuk paling murni dan sederhana dari
kepemilikan perusahaan. (Gitman:2000, 7)
b) Menurut Bernstein:

Saham adalah selembar kertas yang menyatakan kepemilikan

dari sebagian perusahaaan. (Bernstein:1995, 197)
c) Menurut Mishkin:
Saham adalah suatu sekuritas yang memiliki klaim terhadap
pendapatan dan asset sebuah perusahaan. Sekuritas sendiri
dapat diartikan sebagai klaim atas pendapatan masa depan
seorang peminjam yang dijual oleh peminjam kepada yang
meminjamkan,

sering

juga

disebut

instrumen

keuangan.

(Mishkin:2001, 4).


2.2.2.

SEJARAH SAHAM
Perusahaan

pertama

yang

mengeluarkan

saham

diperkirakan adalah Stora Kopparberg pada abad 13. Stora adalah
perusahaan terbuka tertua dan masih ada sampai sekarang. Awalnya
dikenal dengna nama Stora Kopparberg, Perusahaan ini diijinkan
oleh oleh King Magnus IV dari Swedia pada tahun 1347. Saham
pertama perusahaan ini bahkan tercatat pada tahun 1288, dan
kegiatan pertambangannya mungkin lebih jauh sebelumnya. Dengan
menggunakan tahun mulai berdiri 1288, maka menjadikan Stora

Kopparberg menjadi bisnis tertua yang ke 18 di dunia. Pada tahun
2000 perusahaan ini mendirikan Consolidated Papers, Inc di Amerika
Serikat. Pada tahun 2000 Stora Enso dan AssoDomän membentuk
joint company dengan nama Billerud AB, untuk memproduksi Kertas
Pembungkus.
Stora Enso Oyj (NYSE: SEO) adalah sebuah pabrik bubuk
kertas dan kertas yang dimiliki oleh orang Finish-Swediais, yang
dibentuk dari merger antasa perusahaan Swedia yang bergerak
dibidang pertambangan dan perhutanan dengan nama Stora dan
sebuah perusahaan Perhutanan dari Finnish bernama Enso-Gutzeit
Oy pada tahun 1998. Perusahaan ini berkantor pusat di Helsinki, dan
mempekerjakan sebanyak 46.000 karyawan. Pada tahun 2002

perusahaan ini adalah perusahaan bubuk kayu dan kertas terbesar
kelima dalam hal pendapatan. Dan pada tahun 2005 perusahaan ini
menjadi perusahaan pupuk kayu dan kertas terbesar di dunia dalam
hal kapasitas produksi. Negara bagian Finnish adalah pemegang
saham terbesar di perusahaan ini.
Enso-Gutzeit Oy didirikan pada abad ke 19 di Norwegia
dengan nama W. Gutzeit & Co. oleh Wilhelm Gutzeit, saudara tiri dari
Benjamin Wegner seorang indutrialis. Anaknya Hans Gutzeit
memindahkan perusahaannya ke Finlandia, dimana akhirnya menjadi
perusahaan perhutanan terbesar di negara itu. Dari 1926 sampai
dengan merger dengan Stora pada tahun 1998, perusahaan ini
dikenal dengan nama Enso-Gutzeit Oy.
2.2.3.

JENIS-JENIS SAHAM
Dalam transaksi jual-beli di Bursa Efek, saham atau sering

pula disebut shares merupakan instrumen yang paling dominan
diperdagangkan. Saham tersebut dapat diterbitkan dengan cara
atas nama atau atas iinjuk. Selanjutnya saham dapat dibedakan
antara saham biasa (common stoks) dan saham preferen (preffered
stocks).
a.
Saham Biasa (Common Stock)
Saham biasa adalah efek dari penyertaan pemilikan (equity
security) dari badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas.
Saham biasa memberikan jaminan untuk turut serta daiam
pembagian laba daiam bentuk deviden, apabila perusahaan tersebut
memperoleh laba.
Menurut Dahlan Siamat (1995:385), ciri - ciri dari saham
biasa adalah sebagai berikut:
1)
2)
3)

Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba.
Memiliki hak suara (one share one vote).
Hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan apabila
bangkrut dilakukan setelah semua kewajiban perusahaan
dilunasi.

b.

Saham Preferen (Preferred Stock)
Merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan antara
obligasi dan saham biasa.
Adapun ciri - eiri dari saham preferen menurut Dahlan Siamat

(1995:385)adalah:
1) Memiliki hak paling dahulu memperoleh deviden.
2) Tidak memiliki hak suara,
3) Dapat mempengaruhi manajemen perusahaan terutama dalam
4)

pencalonan pengurus.
Memiliki hak pembayaran maksimum sebesar nilai nominal
saham lebih dahulu setelah kreditur apabila perusahaan

c.

dilikuidasi.
Saham Harta (Treasury Stock)
Saham harta adalah saham yang dibeli kembali dari

d.

masyaratakat
Saham Kelas Ganda (Dual Class Stock)
Saham kelas ganda adalah saham yang memiliki beberapa
kelas saham yang masing-masing mempunyai keuntungan
dan kerugian.

2.3.

INVESTASI DALAM SAHAM
Suatu perusahaan mengalami kelebihan dana lantaran

usahanya mengalami “boomimg” atau mampu mencapai sasaran
targetnya. Manajer keuangan sebagai orang yang mempunyai
accountability di dalam mengatur lalu lintas dana perusahaan (cash
flow) harus mampu mengoptimalkan penggunaan dana. Artinya
jangan sampai ada dana yang menganggur (idle money). Sebab jika
tidak

maka

perusahaan

akan

banyak

mengalami

kerugian.

Perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan dan peluang bisnis
yang menguntungkan. Ada beberapa cara untuk memanfaatkan
kelebihan dana sekalian mengais keuntungan, salah satunya melalui
investasi dalam bentuk saham.
Investasi dalam bentuk saham, atau biasa disebut investasi
saham merupakan pembelian atau penyertaan atau kepemilikan
saham

perusahaan

lain

dengan

tujuan

untuk

mendapatkan

keuntungan dan lainnya. Keuntungan diperoleh dari bagian dividen
yang dibagikan sesuai dengan penyertaan modal atau bagian
sahamnya. Keuntungan lainnya bisa berupa control management
yaitu hak menentukan kebijakan atas perusahaan yang dibeli.
Control management diperoleh jika kepemilikan saham mencapai
jumlah mayoritas. Perusahaan yang melakukan investasi saham
disebut perusahaan induk (parent company), sedangkan perusahaan
yang mengeluarkan saham disebut perusahaan anak (subsidiary
company). Hubungan keduanya biasa disebut perusahaan yang
berafiliasi (parent-subsidiary affiliation).
Perusahaan yang melakukan investasi dalam bentuk saham
mempunyai maksud atau beberapa alasan, antara lain; untuk
menebarkan resiko (risk spread), memperkokoh jaringan pasar,
memperkuat distribusi, menjaga suplai bhan baku jika perusahaan
yang dibeli merupakan penyuplai (suplier) bahan baku dan
memperkuat manajemen.
2.4. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN INVESTASI SAHAM
1.
Keuntungan Investasi Saham
a. Dividen
Dividen
perusahaan
dihasilkan

yaitu

penerbit

pembagian
saham

perusahaan,

keuntungan

yang

diberikan

tersebut atas keuntungan

deviden

diberikan

setelah

yang

mendapat

persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Deviden yang
dibagikan perusahaan dapat berupa devien tunai artinya kepada
setiap pemegang saham diberikan deviden berupa uang tunai dalam
jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham atau dapat pula berupa
deviden stock yang artinya setiap pemegang saham diberikan
deviden sejumlah saham sehingga sejumlah saham yang dimiliki
investor bertambah dengan adanya pembagian dividen stock
tersebut.
b.

Capital Gain

Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga
jual, dimana harga jual lebih tinggi dari harga beli, capital gain
terbentuk dengan adanya aktifitas perdagangan di pasar sekunder.
Misalnya seorang pemodal membeli saham BUMI dengan harga per
lembar Rp.5000 kemudian menjualnya dengan harga Rp.5500 per
lembarnya, yang berarti pemodal tersebut telah mendapatkan capital
gain sebesar Rp.500 untuk setiap saham yang dijualnya. Umumnya
pemodal

dengan

orientasi

jangka

pendek

untuk

mengejar

keuntungan melalui capital gain.
c.

Saham Bonus
Disamping 2 keuntungan tersebut, maka pemegang saham

juga di mungkinkan untuk mendapatkan Saham Bonus. Saham
bonus (jika ada) yaitu saham yang dibagikan perusahaan kepada
pemegang saham yang diambil dari agio saham, agio saham adalah
selisih antara harga jual terhadap harga nominal saham tersebut
pada saat perusahaan melakukan penawaran umum dipasar
perdana, misalnya setiap saham dengan nilai nominal Rp.500 dijual
dengan harga Rp.800 maka setiap saham akan memberikan agio
kepada perusahaan sebesar Rp.300 setiap sahamnya.
2.4.

Kerugian Investasi Saham
a.

Tidak mendapat deviden
Perusahaan

perusahaan

akan

menghasilkan

membagikan
keuntungan.

deviden

jika

Dengan

operasi
demikian

perusahaan tidak dapat membagikan deviden jika perusahaan
tersebut mengalami kerugian. Dengan demikian potensi keuntungan
pemodal

untukmendapatkan

perusahaan tersebut.
b.

Capital Loss

deviden

ditentukan

oleh

kinerja

Dalam aktifitas perdagangan saham, tidak selalu pemodal
mendapatkan capital gain atau keuntungan atas saham yang
dijualnya. Ada kalanya investor menjual sahamnya lebih rendah
harganya dari harga belinya, dengan demikian investor mengalami
capital loss. Misalnya seorang investor membeli saham BUMI pada
harga Rp.5000 per lembarnya, namun beberapa waktu kemudian
dijual dengan harga Rp.4500 per lembarnya, berarti investor tersebut
mengalami kerugian sebesar Rp.500 per lembarnya, kerugian
tersebut yang disebut capital loss.
Dalam jual beli saham, terkadang seorang investor untuk
menghindari potensi kerugian yang makin besar seiring dengan terus
menurunnya harga saham, maka investor tersebut rela menjual
sahamnya dengan harga lebih rendah dari harga belinya, istilah ini
dikenal dengan Cut Loss.
c.

Perusahaan bangkrut dan dilikuidasi
Jika suatu perusahaan bangkrut, maka tentu saja akan

berdampak secara langsung kepada pemegang saham perusahaan
tersebut. Sesuai dengan peraturan pencatatan saham di bursa efek.
Dalam kondisi perusahaan dilikuidasi, maka pemeganng saham akan
mendapat posisi lebih rendah dibandingkan kreditor atau pemegang
obligasi, dan jika masih terdapat sisa baru akan dibagikan kepada
pemegang saham.
d.

Saham di delist dari bursa (delisting)
Resiko lain yang di hadapi oleh para investor adalah jika

saham perusahaan dikeluarkan dari pencatatan bursa efek (delist).
Suatu saham perusahaan di delist di bursa umumnya karena kinerja
perusahaan yang buruk, misalnya dalam kurun waktu tertentu tidak
pernah diperdagangkan, mengalami kerugian beberapa tahun, tidak
membagikan deviden secara berturut-turut selama beberapa tahun
dan berbagai kondisi lainnya sesuai dengan peraturan pencatatan di

bursa. Adapula perusahaan yang di delist keluar dari bursa dengan
tujuan Go Private, perusahan yang melakukan Go Private tidak
merugikan investor karena perusahaan penerbit saham tersebut
melakukan Buy Back terhadap saham yg diterbitkan.
e.

Saham di Suspend
Jika suatu saham

di

suspend

atau

diberhentikan

perdagangannya oleh otoritas bursa efek. Dengan demikian pemodal
tidak dapat menjual sahamnya hingga saham yang di suspend
tersebut dicabut dari status suspend. Suspend biasanya berlangsung
dalam waktu singkat misalnya dalam 1 sesi perdagangan, 1 hari
perdagangan namun dapat pula berlangsung dalam kurun waktu
beberapa hari perdagangan. Hal yang menyebabkan saham di
suspend yaitu suatu saham mengalami lonjakan harga yang luar
biasa, suatu perusahaan dipailitkan oleh kreditornya, atau berbagai
kondisi lainnya yang mengharuskan otoritas bursa menghentikan
sementara perdagangan saham tersebut untuk kemudian diminta
konfirmasi lainnya. Sedemikian hingga informasi yang belum jelas
tersebut tidak menjadi ajang spekulasi, jika setelah didapatkan suatu
informasi yang jelas, maka status suspend atas saham tersebut
dapat dicabut oleh bursa dan saham dapat diperdagangkan lagi
seperti semula.

BAB III
KESIMPULAN
Tujuan seseorang melakukan investasi adalah untuk memperoleh
keuntungan di masa yang akan datang. Di pasaran banyak tersedia
produk-produk investasi, diantaranya adalah : Tabungan, Deposito,
Saham, Properti, Emas, Mata uang asing, Obligasi, dan Reksa dana.
Setiap produk investasi memiliki keuntungannya masing-masing Adapun
alasan beberapa orang melakukan investasi

karena produktivitas

seseorang yang terus mengalami penurunan. Kedua tidak menentunya
lingkungan

perekonomian,

sehingga

memungkinkan

suatu

saat

penghasilan jauh lebih kecil dari pengeluaran. Ketiga kebutuhankebutuhan yang cenderung mengalami peningkatan.

Dokumen yang terkait

AN ALIS IS YU RID IS PUT USAN BE B AS DAL AM P E RKAR A TIND AK P IDA NA P E NY E RTA AN M E L AK U K A N P R AK T IK K E DO K T E RA N YA NG M E N G A K IB ATK AN M ATINYA P AS IE N ( PUT USA N N O MOR: 9 0/PID.B /2011/ PN.MD O)

0 82 16

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI LABORATORIUM KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN DHARMA PRAJA BONDOWOSO

1 37 18

ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, INVESTASI SWASTA, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI EKS KARESIDENAN BESUKI TAHUN 2004-2012

13 284 6

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK, INFLASI, PERTUMBUHAN EKONOMI, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP INVESTASI DI JAWA TIMUR (PERIODE 1982-2012)

1 36 20

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP RETURN SAHAM SYARIAH DENGAN RISIKO INVESTASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

7 94 86

ANALISIS PERBANDINGAN SUMBER PEMBELANJAAN SEWA GUNA USAHA DENGAN KREDIT BANK SEBAGAI ALTERNATIF INVESTASI PENDANAAN BUS PADA PO AL-MUBAROK MALANG

4 50 32

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

0 3 9

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2000.I – 2007.IV

1 17 6

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN HUTANG DAN SET KESEMPATAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN FOOD DAN BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BEI

1 24 71