BRIKET ECENG GONDOK SEBAGAI BAHAN ALTERN

BRIKET ECENG GONDOK SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PENGGANTI
MINYAK TANAH
BRIKET ECENG GONDOK SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PENGGANTI MINYAK
TANAH
oleh:
Nurulita Mutiara (3105330)
Nailla Ervana (3105227)
BRIKET ECENG GONDOK SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PENGGANTI MINYAK
TANAH
I. PENDAHULUAN
Bila melihat segi kandungan dari eceng gondok, ternyata memiliki berbagai keuntungan dan
manfaat. Salah satunya dapat dijadikan sebagai pengganti minyak tanah dengan bahan dasar
pembuatan briket eceng gondok menjadi biogas melalui proses biokonversi energi. Bahan bakar
minyak dalam beberapa tahun terakhir mangalami krisis. Hal ini mengakibatkan subsidi BBM
dikurangi, selain itu cadangan minyak semakin sedikit dan menipis. Diperkirakan cadangan
minyak yang ada +/- 9 miliar barel, dengan produksi minyak 1,07 juta barel/tahun. Namun untuk
mengantisipasi dan mengurangi beban subsidi pemerintah harus mengantisipasi kenaikan harga
BBM. Dalam hal ini adalah minyak tanah, yakni diperlukan sebagai bahan bakar alternatif yang
murah dan mudah didapat.
Salah satu yang diperlukan sebagai bahan bakar alternatif adalah pembuatan briket eceng
gondok. Briket eceng gondok ini sudah lama disosialisasikan oleh pemerintah, namun sulit untuk

memperoleh bahannya yang semakin dianggap tidak berguna. Briket ini merupakan energi
alternatif sebagai pengganti bahan bakar minyak yang biasa digunakan untuk keperluan uindustri
dan rumah tangga yakni untuk pengolahan makanan, pengeringan, pembakaran dan pemanasan.
Briket eceng gondok ini untuk keperluan rumah tangga harus memenuhi beberapa kriteria,
diantaranya: tidak menghasilkan asap yang banyak, tidak berbau, mudah menyala, tidak
menghasilkan racun, fisiknya tidak mudah pecah, kandungan abunya rendah, dan memenuhi
spesifikasi emisi gas yang telah ditetapkan pemerintah. Dengan memiliki kriteria di atas, maka
briket eceng gondok sangat efisien dan efektif dalam pemanfaatannya.
II. LATAR BELAKANG
Sebagian besar masyarakat dapat memanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan biogas melalui
proses biokonverasi energi sebagai pengganti bahan bakar minyak tanah. Proses pembuatannya
dengan bantuan mikro organisme bakteri pembusuk clostridium butyrinum, bactiroides, atau
bakteri perut E. coli, serta bakteri penghasil gas metan yaitu methanobacter dan methanobacillus.
Oleh karena itu, ada peluang bagi energi-energi alternatif, khususnya bagi energi yang dapat
diperbarui (renewable energy).
Sumber energi alternatif yang dapat diperbarui relatif banyak, satu diantaranyta adalah biomassa
ataupun bahan-bahan limbah organic. Biomassa ini dapat diolah dan dijadikan sebagai bahan
bakar alternatif, contohnya dengan pembuatan briket. Selama ini pembuatan briket hanya terbuat

dari batu bara saja. Maka, kami akan membahas kurang lebih tentang pembuatan briket dari

eceng gondok. Supaya eceng gondok ini tidak menumpuk dan menjadi limbah biomassa, maka
dapat dilakukan suatu pemanfaatan energi alternatif terhadap eceng gondok ini.
Kandungan selulosa dan senyawa organic pada eceng gondok berpotensi memberikan nilai kalor
yang cukup baik. Dengan demikian, briket arang dari eceng gondok ini dapat dimanfaatkan
sebagai bahan bakar alternatif, di samping dapat membuat dampak yang sangat baik pula bagi
lingkungan. Gas metan yang terkandung merupakan gas yang bersifat eksplosif, bila bersentuhan
dengan sumber energi panas. Oleh karena itu, briket ini mempunyai daya panas yang cukup
tinggi tidak kalah dengan bahan bakar lain seperti batu bara dan minyak tanah.
III. TUJUAN PENELITIAN
Pada penelitian ini, pembuatan briket eceng goondok bertujuan untuk mengetahui dan menggali
lebih banyak pengetahuan dan manfaat dari bahan organik. Briket ini dapat dijadikan sebagai
pengganti bahan bakar minyak yang lebih hemat dan mudah mendapatkannya.
IV. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat briket eceng gondok adalah digunakan sebagai pengganti bahan bakar minyak,
keperluan industri selain untuk keperluan rumah tangga, juga untuk pengolahan, pengeringan,
pembakaran dan pemanasan.
V. DASAR TEORI
1. Eceng Gondok
Eceng gondok termasuk dalam family pontederiacede. Tanaman ini memiliki bunga yang indah
berwarna ungu muda (lila), daunnya berbentuk bulat telur dan berwarna hijau mengkilap bila

terkena sinar matahari. Eceng gondok (Eichornia Crossipes) merupakan tumbuhan air yang
tumbuh di rawa-rawa, danau, waduk, dan sungai yang alirannya tenang. Eceng gondok yang
berada diperairan Indonesia, mempunyai bentuk dan ukuran yang beraneka ragam, mulai dari
ketinggian 1,5 m dengan diameter mulai dari 0,9 m – 1,9 m. eceng gondok ini terdiri dari akar,
bakal tunas, tunas/stolon, daun, petiole dan bunga. Daun-daunnya mempunyai garis tangan
sampai 15 cm.
Menurut beberapa sumber, eceng gondok diperkirakan masuk ke Indonesia pada tahun 1894.
penanaman eceng gondok berasal dari Negara Brasil yang bertujuan untuk melengkapi dan
memperindah suasana Kebun Raya Bogor. Pertumbuhan eceng gondok sangat cepat +/(3%/hari) akan mempercepat pedangkalan sungai/danau, karena air permukaan menjadi lebih
sedikit volumenya yang disebabkan oleh dasar air yang naik. Hal ini mengakibatkan tanaman
eceng gondok menyerap air sangat banyak.
Eceng gondok (EG) adalah gulma penggagu bagi perairan. Biasanya cepat berkembang
diperairan yang terkena limbah, karena eceng gondok ini dapat mengikat logam berat dalam air,
seperti besi, seng, tembaga dan raksa.
2. Briket
Briket adalah bahan bakar dengan bentuk dan ukuran tertentu, yang tersusun dari butiran halus
yang telah mengalami proses penempatan dengan daya tekan tertentu, agar bahan bakar tersebut

lebih mudah ditangani dan menghasilkan nilai tambah dalam pemanfaatannya.
Ada 4 dasar pemikiran, mengapa briket perlu mendapat perhatian khusus dalam pengembangan

diversifikasi energi di Indonesia, yaitu:
- Makin menipisnya cadangan minyak bumi.
- Potensi dan kualitas eceng gondok cukup tresedia dan dapat menghasilkan briket yang
mempunyai persyaratan.
- Tersedianya teknologi sederhana yang memungkinkan eceng gondok dapat dibentuk menjadi
briket.
- Dapat menggantikan penggunaan kayu bakar yang sangat mengganggu kerusakan ekologi
hutan
VI. ALAT DAN BAHAN
Alat
- Mesin penggiling
- Silinder pencetak
- Drum modifikasi
- Korek api
Bahan
- Eceng gondok
- Tanah liat
- Kapur
- Air
- Serbuk gergaji

VII. CARA KERJA
1. Syarat briket eceng gondok
Briket yang permukaannya halus dan tidak meninggalkan bekas hitam di tangan dapat digunakan
sebagai bahan bakar. Selain itu, briket juga harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Mudah dinyalakan
b. Tidak mengeluarkan asap
c. Emisi gas hasil pembakaran tidak mengandung racun.
d. Kedap air dan hasil pembakaran tidak berjamur bila disimpan pada waktu lama.
e. Menunjukkan upaya laju pembakaran (waktu, laju pembakaran dan suhu pembakaran) yang
baik.
VIII. PEMBAHASAN
Briket eceng gondok merupakan energi alternatif pengganti bahan bakar minyak yang biasanya
digunakan untuk keperluan industri dan rumah tangga. Briket ini tidak menghasilkan asap yang
banyak, tidak berbau, mudah menyala, serta kandungan abunya juga rendah. Hal ini
dimaksudkan agar briket eceng gondok ini bersifat efisien dan efektif dalam pemanfaatannya.
Briket ini juga bisa dibakar hingga menjadi bioarang. Dengan kandungan karbon yang lebih
tinggi dan kadar air yang sedikit, mutu dan kualitas bioarang ini lebih baik disbanding briketnya.,

selain ramah lingkungan, briket dan bioarang ini juga lebih harum dan sedikit asapnya. Dan
limbah hasil pembakaran briket ini masih bisa dimanfaatkan untuk abu gosok atau pembuatan

telur asin.
Pada pembuatan biogas ini, prosesnya memerlukan bantuan mikro organisme bakteri pembusuk
clostridium butyrinum, atau bakteri Escherechia coli, serta bakteri penghasil gas metan, yaitu
methanobacter dan methanobacillus. Bakteri clostridium merupakan mikro organisme pembusuk
utama, sehingga menimbulkan ledakan yang cukup kuat.
Komposisi bahan pembuatan briket eceng gondok 80% bahan organic dan 20% bahan campuran
daun eceng gondok segar. Setalah kedua bahan tersebut tercampur rata, kemudian adonan dicetak
dengan ukuran dan bentuk menurut selera pembuatnya. Briket yang telah dibuat selanjutnya
dijemur sampai kering.
Proses pengeringan ini bergantung pada cuaca. Pengeringan hanya memakan waktu 2-3 hari bila
matahari bersinar penuh. Sedangkan tanda-tanda briket sudah kering atau belum, yaitu dengan
cara meletakkan dan mengangkatnya di telapak tangan. Bila briket sudah kering akan terasa lebih
ringan dan juga dipermukaan tidak terlalu mengotori permukaan tangan. Maka briket eceng
gondok ini siap untuk digunakan sebagai bahan bakar.
IX. KESIMPULAN
Kandungan sumber minyak bumi di wilayah Indonesia diprediksi hanya mampu untuk
mencukupi kebutuhan minya dalam negeri sampai tahun 2010. jadi, sudah selayaknya semua
pihak memikirkan alternatif bahan bakar lain yang tidak hanya mengandalkan bahan dasar
minyak, akan tetapi sedikit lebih pada memanfaatkan bahan organik, yaitu dengan pembuatan
briket eceng gondok.

Kelebihan dari briket eceng gondok ini adalah mempunyai daya panas yang dihasilkan tidak
kalah dengan bahan bakar minya. Selain itu juga memiliki kemampuan penyebaran baar api yang
baik, tidak mudah padam, dan tidak perlu mengeluarkan tenaga ekstra untuk pengipasan. Tanpa
dikipasi, briket eceng gondok ini mudah menyala dengan stabil.
X. PENUTUP
Demikian pembahasan dan pengetahuan yang dapat kami berikan mengenai briket dari eceng
gondok yang dijadikan sebagai pengganti bahan bakar minyak yang efisien dan efektif bagi
keperluan rumah tangga. Semoga bermanfaat dan berguna bagi krhihupan sehari-hari, amin.
DAFTAR PUSTAKA
- http//. Bahan Bakar dari Eceng Gondok_Trubusid.
- http//. Briket Eceng Gondok Sebagai Energi Alternatif Pengganti Minyak Tanah_Tuheteru.
- http//. Briket Eceng Gondok¬¬_Agus rasidi.
- Vina Fitriani, Andretha. Pengertian Eceng Gondok, Jakarta, 2008.
- http//www. Tekmira.esdm. go.id/BRIKET/apaltu.html.