Analisis Laporan Keuangan PT. Ramayana
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
PT. RAJAWALI LESTARI SENTOSA TBK.
Disusun Oleh
Ni Putu Setia Devi Astini
(A1C014089)
S1 Akuntansi Reguler Pagi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mataram
2016
Ramayana Lestari Sentosa Tbk
(RALS) didirikan 14 Desember 1983
dan mulai beroperasi secara
komersial pada tahun 1983. Kantor
pusat Ramayana berlokasi di Jl. K.H.
Wahid Hasyim No. 220 A-B, Jakarta
10250 – Indonesia.
Berdasarkan Anggaran Dasar
Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
RALS adalah perdagangan umum
yang menjual berbagai macam
barang seperti pakaian, aksesoris,
tas, sepatu, kosmetik dan produkproduk kebutuhan sehari-hari
melalui gerai serba ada Ramayana
Supermarket (Department Store).
Saat ini, jumlah gerai yang
dioperasikan oleh RALS terdiri dari
116 gerai dengan nama Ramayana
(106 gerai), Robinson (7 gerai) dan
Cahaya (3 gerai), yang tersebar di
wilayah Indonesia.
Selain itu, RALS juga menjalin kerjasama
dengan Spar International yaitu sebuah
jaringan retail dan franchise multinasional
Belanda yang memiliki sekitar 12.500 toko
di 35 negara di seluruh dunia. Group ini
didirikan di Belanda pada 1932 dengan
kantor pusatnya di Amsterdam. Nantinya
setiap gerai yang merupakan hasil
kerjasama dengan Spar akan
menggunakan nama SPAR Supermarket.
Pada tanggal 26 Juni 1996, RALS
memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran
Umum Perdana Saham RALS (IPO)
kepada masyarakat sebanyak 80.000.000
dengan nilai nominal Rp500,- per saham
dengan harga penawaran Rp3.200,- per
saham. Saham-saham tersebut dicatatkan
pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
tanggal 24 Juli 1996.
LAPORAN KEUANGAN
PT. RAJAWALI LESTARI SENTOSA TBK.
ANALISIS TERHADAP LAPORAN KEUANGAN
PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA TBK.
Alat Analisis
Untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan, diperlukan alat analisis yang dapat membantu pengguna
mengukur atau menilai kinerja suatu perusahaan. Terdapat banyak alat analisis yang tersedia untuk
digunakan dalam menganalisis laporan kuangan suatu perusahaan. Alat analisis yang digunakan dalam
analisis laporan keuangan PT.Ramayana Lestari Sentosa Tbk. adalah analisis rasio. Analisis rasio merupakan
salah satu alat analisis keuangan yang paling populer dan banyak digunakan. Analisis rasio dapat
mengungkapkan hubungan penting antara setiap komponen laporan keuangan yang digunakan dalam
perhitungan, serta menjadi dasar perbandingan menemukan kondisi dan tren yang sulit untuk dideteksi.
Berikut ditampilkan pemaparan singkat terkait rasio-rasio yang akan digunakan dalam analisis laporan
keuangan PT.Ramayana Lestari Sentosa Tbk.
5
6
Rasio Persediaan
Untuk mengukur seberapa efisien
Harga Pokok Barang yang Dijual
[ ( Persediaan Kini+ Persediaan Thn Kemarin ) /2] perusahaan mengelola dan mengatur
Rasio Lama Produk Terjual
365
Hasil Rasio Perputaran Persediaan
7
Rasio Perputaran Aset
Tetap
8
Rasio Utang terhadap
Ekuitas
9
No.
Rasio Utang terhadap
Alat
Aset Analisis
10
1
Analisis ROI terganggu
Rasio Kas
11
Analisis ROI
2
Rasio Perputaran Kas
3
12
Rasio Perputaran
Piutang
Analisis
Laba
4
13
Rasio Periode Penagihan
Rata-rata
Analisis
Pendapatan
persediaan barang dagangnya.
Penjualan Neto
Total Aktiva tetap(Bersih)
Total Utang
Ekuitas Pemegang Saham
Total Utang
Total Aset
Kas
Total Laba
Hutang
Lancar
Total Investasi
Rumus (perhitungan)
Penjualan Bersih
Total Pendapatan
( Aktiva
Lancar )
TotalLancar−Hutang
Aset
Penjualan Kredit
Laba
Tahun
n
[ ( Piutang Awal+
Piutang
Akhir ) /2]
( Laba tahunn+laba(n−1))
365
Hasil Rasio Perputaran Piutang
Pendapatan Tahun n
( Pendapatan tahunn+ Pendapatan( n−1))
Untuk mengetahui berapa lama waktu
yang diperlukan bagi produk
perusahaan untuk dapat laku dan
sampai di tangan konsumen.
Untuk menilai seberapa baik atau
efisiennya perusahaan dalam
menggunakan aset tetap yang
dimilikinya untuk menghasilkan
volume penjualan tertentu.
Untuk menunjukkan seberapa besar
kemampuan modal yang dimiliki
perusahaan mampu memenuhi
seluruh kewajibannya.
Untuk menunjukkan berapa bagian
Kegunaan
dari semua aktiva perusahaan yang
dibelanjai
dengankemampuan
hutang.
Untuk mengukur
perusahaan
dalam seberapa
membayarbesar
Untuk
mengetahui
kewajiban atau
finansial
(hutang
jangka
kontribusi
pengaruh
laba
yang
pendek) perusahaan
dengan yang
dihasilkan
terhadap investasi
menggunakan
kas yang tersedia.
dilakukan perusahaan.
mengukur kecukupan
Untuk mengetahui
seberapa aset
besar
(modal
kerja)
perusahaan
untuk
total
imbal
hasil
yang diterima
membiayai penjualan
yang dihasilkan
perusahaan
atas investasi
perusahaan.
(penanaman modal milik perusahaan)
Untukdilakukan
mengukurpada
seberapa
yang
entitassering
lain.
piutang
usaha berubah
menjadi kas
Untuk
mengetahui
tingkat
dalam setahun.
pertumbuhan
laba perusahaan dari
Untuk
mengetahui
tahun sebelumnya.efisiensi penagihan
piutang.
Untuk mengetahui tingkat
pertumbuhan pendapatan perusahaan
dari tahun sebelumnya.
Perhitungan dan penjelasan analisis rasio yang digunakan untuk analisis laporan keuangan PT. Ramayana
Lestari Sentosa Tbk. dapat dilihat dalam tabel berikut. (data setiap unsur yang digunakan dalam rumus
terdapat dalam laporan keuangan perusahaan)
Alat Analisis
N
o.
Hasil
Jenis
Rumus
Th.
2008
Th.
2007
1
Rasio Kas
Kas
Hutang Lancar
2
Rasio
Perputaran
Kas
Penjualan Bersih
( Aktiva Lancar−Hutang Lancar )
4,8727
4,0425
3
Rasio
Perputaran
Piutang
Penjualan Kredit
[ ( Piutang Awal+ Piutang Akhir ) /2]
0,0003
0,0422
4
Rasio Periode
Penagihan
Rata-rata
365
Hasil Rasio Perputaran Piutang
1186433
8656,746
5
Rasio
Persediaan
Harga Pokok Barang yang Dijual
8,2202
[ ( Persediaan Kini+ Persediaan Thn Kemarin ) /2]
1,4719
1,1089
7,3294
Artinya
(dilihat dari kenaikan atau penurunan
hasil perhitungan dari tahun ke tahun)
Perusahaan semakin likuid (semakin
tinggi kemampuan perusahaan
melunasi utangnya dengan kas yang
tersedia pada perusahaan)
Perusahaan efisien dalam
penggunaan kas, sehingga
perusahaan bisa memaksimalkan laba
Penurunan rasio perputaran piutang
terjadi karena adanya penurunan
jumlah piutang dari tahun 2007 ke
tahun 2008
Adanya peningkatan ekstrim akibat
selisish penjualan kredit pada
perhitungan rasio perputaran piutang
yang terlalu drastis.
Perusahaan semakin efisien dalam menyediakan
persediaan, atau dengan kata lain persediaan yg ada
di perusahaan semakin cepat keluar (terjual)
Rasio Lama
Produk Terjual
365
Hasil Rasio Perputaran Persediaan
44
50
Perusahaan semakin baik dalam
penjualan produk,sehingga persediaan
produk tidak lama disimpan pada
perusahaan
Rasio
Perputaran
Aset Tetap
Rasio Utang
terhadap
Ekuitas
Penjualan Neto
Total Aktiva tetap(Bersih)
1,8395
1,6955
Perusahaan semakin efektif
menggunakan aset yang dimilikinya
Total Utang
Ekuitas Pemegang Saham
1,5231
1,6470
9
Rasio Utang
terhadap Aset
Total Utang
Total Aset
0,2252
0,2535
10
Analisis ROI
Terganggu
Total Laba
Total Investasi
11
Analisis ROI
Total Pendapatan
Total Aset
2,9815
2,0562
12
Analisis Laba
Laba Tahun n
(Laba tahun n+laba(n−1))
0,5395
0,5399
13
Analisis
Pendapatan
Pendapatan Tahun n
( Pendapatan tahunn+ Pendapatan( n−1))
0,5301
0,5247
6
7
8
Catatan :
0,5248
0,6959
Perusahaan memiliki resiko yang
semakin rendah terhadap likuiditas
perusahaannya.
Semakin kecil jumlah modal pinjaman
yang digunakan perusahaan untuk
investasi pada aktiva guna
menghasilkan keuntungan.
Laba yang diperoleh perusahaan
semakin banyak digunakan untuk
berinvestasi
Perusahaan (manajemen) semakin
efektif dalam menggunakan aktiva
untuk memperoleh pandapatan.
Terjadi kenaikan laba dari tahun
sebelumnya
Terjadi kenaikan pendapatan dari
tahun sebelumnya
*) Pendapatan = penjualan bersih + penghasilan bunga + laba selisih kurs + laba penjualan investasi jangka
pendek + lain-lain bersih
TABEL PERBANDINGAN HASIL RASIO MILIK PT. RAMAYANA LESTARI
DENGAN TIGA PERUSAHAAN SEJENIS LAINNYA (BASIS RETAIL)
TAHUN PERBANDINGAN 2008
(PERBANDINGAN ANTAR PERUSAHAAN – EKSTERNAL)
No Jenis Analisis Rasio
ACE
Matahari Hero
Ramayana Rata-rata
.
Industri
1.
Rasio Kas
1,074
0,385
0,128
1,472
0,7647
2.
Rasio Perputaran Kas
2,427
21,638
-35,860 4,873
-1,7305
3.
Rasio Perputaran Piutang
0,403
0,473
Tidak
0,0003
0,2016
ada
kenaikan
piutang
4.
Rasio Persediaan
5,367
9,372
8,022
8,220
7,7452
5.
Rasio Perputaran Aset
7,485
2,569
5,200
1,840
4,2735
6.
Tetap
Rasio Utang Terhadap
0,215
2,841
5,819
1,523
2,5995
7.
Ekuitas
Rasio Utang Terhadap
0,143
0,681
0,645
0,225
0,4235
8.
Aktiva
ROI
0,185
0,078
2,515
1,384
9.
ROI Terganggu
0,659
0,008
1,528
0,5248
10.
11.
Analisis Laba
Analisis Pendapatan
0,685
0,595
0,055
0,551
Tidak
ada
investasi
Tidak
ada
Investasi
0,579
0,531
0,540
0,530
0,4647
0,5517
Analisis Pendapatan
Dilihat dari data yang terdapat pada laporan keuangannya, PT.
Ramayana Lestari Sentosa Tbk. melaporkan pendapatan yang
meningkat dari setiap tahunnya. Pada tahun 2006, pendapatan
yang diperoleh sebesar 4,5 Trilyun. Kemudian pada tahun 2007
dan 2008 berurutan sebesar 4,9 Trilyun dan 5,6 Trilyun.
Pendapatan ini berasal dari penjualan bersih, penghasilan bunga,
laba selisih kurs, laba penjualan investasi jangka pendek, dan lainlain bersih.
Sebagai perusahaan yang berbasis pada sekrot
retail, pendapatan terbesar dari PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk.
berasal dari pendapatan hasil penjualan produk yang tersebar di
berbagai segmen lokasi geografis gerai yang dimiliki PT. Ramayana
Lestari Sentosa.
Jika dibandingkan dengan perusahaan lain dalam sektor
industri yang sama (perusahaan retail), analisis pendapatan PT.
Ramayana Lestari Sentosa berada di bawah nilai rata-rata industri.
Hasil perhitungan analisis pendapatan PT. Ramyana Lestari
Sentosa hanya sebesar 0,530 atau 53% , sedangkan hasil analisis
pendapatan (terhadap tiga perusahaan lain sejenis) sebesar
0,5517 atau sekitar 55%. Persentase analisis pendapatan PT.
Ramayana Lestari Sentosa Tbk. tidak signifikan perbedaannya
dengan perusahaan lain dalam industri sejenis, hal ini dapat dilihat
dari perbedaaan persentase yang tidak mencolok.
Ditinjau dari hasil perhitungan analisis ROI dari PT. Ramayana
Lestari Sentosa Tbk. dari tahun 2007 ke tahun 2008 yang
mengalami peningkatan, yaitu sebesar 0,93. Hal ini
mengindikasikan perusahaan (atau dalam hal ini manajemen)
semakin efektif dalam menggunakan aktiva atau aset perusahaan
untuk memperoleh pandapatan. Jika dibandingkan dengan
perusahaan sejenis, PT. Ramayana memiliki nilai ROI diatas ratarata nilai industri yang sebesar 1,34. PT. Ramayana Lestari Sentosa
Tbk. memiliki proporsi terbesar dibandingkan dengan perusahaan
lain yang menjadi pembanding, yaitu PT. Matahari Putra Prima, PT.
Ace Hardware, dan PT. Hero Supermarket.
Analisis Laba
Laba operasi berkelanjutan (yang merupakan laba bersih yang
tercantum padalaporan laba rugi) PT. Ramayanna Lestari Sentosa
Tbk. meningkat dari tahun 2007 ke tahun 2008 sebesar 62,9
Milyar. Laba bersih ini diperoleh dari pendapatan penjualan
pakaian, aksesoris, tas, sepatu, kosmetik, dan keperluan seharihari yang terdiri dari sebagian besar persediaan barang dagang
milik perusahaan dan kurang lebih sekitar sepertiga dari total
keseluruhan merupakan bagian dari konsinyasi. Ditinjau dari
segmen geografis perusahaan yang dicantumkan dalam catatan
atas laporan keuangan perusahaan, segmen geografis perusahaan
berdasarkan lokasi gerai meliputi Sumatera; Jawa, Bali, Nusa
Tenggara; Kalimantan; dan Sulawesi. Hasil atau pendapatan
segmen terbesar berasal dari wilayah Jawa, Bali, dan Nusa
Tenggara yang memiliki proporsi sekitar 60% pada tahun 2008 dan
2007.
Ditinjau dari nilai rata-rata analisis industri terhadap
pergerakan laba yang sebesar 0,4647 atau sekitar 46,5% , PT.
Ramayana Lestari Sentosa Tbk. berada di atas rata-rata yaitu
sebesar 0,54 atau 54%. Pergerakan laba terendah dimiliki oleh PT.
Matahari Putra Prima yang hanya sebesar 0,055 atau sebesar 5,5%
dan yang tertinggi dimiliki oleh PT. Ace Hardware.
Laba operasi tidak berkelanjutan PT. Ramayana Lestari
Sentosa yang berasal dari perubahan nilai wajar efek sebesar 3,2
Milyar (disajikan pada laporan perubahan ekuitas) pada tahun
2008. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya
sejumlah -5 Milyar pada tahun 2007. Investasi dalam efek hutang
(obligasi dan notes), ekuitas (saham) dan reksadana merupakan
bagian dari investasi jangka pendek yang dimiliki PT. Ramayana
Lestari Sentosa Tbk. dan diklasifikasikan sebagai efek terssedia
untuk dijual.
PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk. tidak mendapatkan
pendapatan investasi maupun dividen selama tahun 2008
sehingga untuk laba non operasi tidak muncul dalam perhitungan
pendapatan.
Analisis Perubahan Akuntansi
Pada tahun 2008 terjadi perubahan akuntansi terkait
kepemilikan langsung aset tetap. Sebelum tanggal 1 Januari 2008,
aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dkikurangi
akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang disusutkan). Efektif
tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16
(Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16
(1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994),
“Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan penyataan ini, Perusahaan
telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan
akuntansi atas aset tetapnya. Penerapan PSAK revisi ini tidak
menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan
Perusahaan. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya
perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat
biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan.
Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya
inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”)
aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria
pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak
memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada
saat terjadinya. Untuk penjelasan lebih rinci terakit perubahan
akuntansi terkait kepemilikan langsung aset tetap dapat dilihat
dalam catatan atas laporan keuangan poin 2f.
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan mencatat
transaksi sewa dengan menggunakan metode sewa operasi
(operating lease). Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30
(Revisi 2007), “Sewa” menggantikan PSAK No. 30 (1990),
”Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi
2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian
sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas
substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah
pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan
perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan
aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan
secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika
sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan
manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Semua transaksi
sewa Perusahaan dicatat dengan menggunakan metode sewa
operasi. Dalam sewa operasi, Perusahaan mengakui pembayaran
sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis)
selama masa sewa. Dalam sewa menyewa biasa, Perusahaan
mengakui aset untuk sewa operasi di neraca sesuai sifat aset
tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa
operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui
sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan
pendapatan sewa. Rental kontinjen, apabila ada, diakui sebagai
pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi
diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus selama masa
sewa. Bagian sewa yang akan dibebankan pada usaha dalam satu
tahun diklasifikasikan ke aktiva lancar sebagai bagian dari akun
“Bagian Lancar Sewa Jangka Panjang”. Untuk penjelasan lebih rinci
terakit perubahan akuntansi terkait kepemilikan langsung aset
tetap dapat dilihat dalam catatan atas laporan keuangan poin 2h.
Daftar Pustaka
http://www.britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profilsingkat-rals/
Subramanyam, K.R., John J. Wild. (2013). Analisis Laporan
Keuangan (Edisi10). Jakarta, Indonesia: Salemba Empat
www.idx.co.id
(File) Analisis Aktifitas Investasi.pptx
(File) Analisis Aktifitas Investasi Antar Perusahaan.pptx
PT. RAJAWALI LESTARI SENTOSA TBK.
Disusun Oleh
Ni Putu Setia Devi Astini
(A1C014089)
S1 Akuntansi Reguler Pagi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mataram
2016
Ramayana Lestari Sentosa Tbk
(RALS) didirikan 14 Desember 1983
dan mulai beroperasi secara
komersial pada tahun 1983. Kantor
pusat Ramayana berlokasi di Jl. K.H.
Wahid Hasyim No. 220 A-B, Jakarta
10250 – Indonesia.
Berdasarkan Anggaran Dasar
Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
RALS adalah perdagangan umum
yang menjual berbagai macam
barang seperti pakaian, aksesoris,
tas, sepatu, kosmetik dan produkproduk kebutuhan sehari-hari
melalui gerai serba ada Ramayana
Supermarket (Department Store).
Saat ini, jumlah gerai yang
dioperasikan oleh RALS terdiri dari
116 gerai dengan nama Ramayana
(106 gerai), Robinson (7 gerai) dan
Cahaya (3 gerai), yang tersebar di
wilayah Indonesia.
Selain itu, RALS juga menjalin kerjasama
dengan Spar International yaitu sebuah
jaringan retail dan franchise multinasional
Belanda yang memiliki sekitar 12.500 toko
di 35 negara di seluruh dunia. Group ini
didirikan di Belanda pada 1932 dengan
kantor pusatnya di Amsterdam. Nantinya
setiap gerai yang merupakan hasil
kerjasama dengan Spar akan
menggunakan nama SPAR Supermarket.
Pada tanggal 26 Juni 1996, RALS
memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran
Umum Perdana Saham RALS (IPO)
kepada masyarakat sebanyak 80.000.000
dengan nilai nominal Rp500,- per saham
dengan harga penawaran Rp3.200,- per
saham. Saham-saham tersebut dicatatkan
pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
tanggal 24 Juli 1996.
LAPORAN KEUANGAN
PT. RAJAWALI LESTARI SENTOSA TBK.
ANALISIS TERHADAP LAPORAN KEUANGAN
PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA TBK.
Alat Analisis
Untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan, diperlukan alat analisis yang dapat membantu pengguna
mengukur atau menilai kinerja suatu perusahaan. Terdapat banyak alat analisis yang tersedia untuk
digunakan dalam menganalisis laporan kuangan suatu perusahaan. Alat analisis yang digunakan dalam
analisis laporan keuangan PT.Ramayana Lestari Sentosa Tbk. adalah analisis rasio. Analisis rasio merupakan
salah satu alat analisis keuangan yang paling populer dan banyak digunakan. Analisis rasio dapat
mengungkapkan hubungan penting antara setiap komponen laporan keuangan yang digunakan dalam
perhitungan, serta menjadi dasar perbandingan menemukan kondisi dan tren yang sulit untuk dideteksi.
Berikut ditampilkan pemaparan singkat terkait rasio-rasio yang akan digunakan dalam analisis laporan
keuangan PT.Ramayana Lestari Sentosa Tbk.
5
6
Rasio Persediaan
Untuk mengukur seberapa efisien
Harga Pokok Barang yang Dijual
[ ( Persediaan Kini+ Persediaan Thn Kemarin ) /2] perusahaan mengelola dan mengatur
Rasio Lama Produk Terjual
365
Hasil Rasio Perputaran Persediaan
7
Rasio Perputaran Aset
Tetap
8
Rasio Utang terhadap
Ekuitas
9
No.
Rasio Utang terhadap
Alat
Aset Analisis
10
1
Analisis ROI terganggu
Rasio Kas
11
Analisis ROI
2
Rasio Perputaran Kas
3
12
Rasio Perputaran
Piutang
Analisis
Laba
4
13
Rasio Periode Penagihan
Rata-rata
Analisis
Pendapatan
persediaan barang dagangnya.
Penjualan Neto
Total Aktiva tetap(Bersih)
Total Utang
Ekuitas Pemegang Saham
Total Utang
Total Aset
Kas
Total Laba
Hutang
Lancar
Total Investasi
Rumus (perhitungan)
Penjualan Bersih
Total Pendapatan
( Aktiva
Lancar )
TotalLancar−Hutang
Aset
Penjualan Kredit
Laba
Tahun
n
[ ( Piutang Awal+
Piutang
Akhir ) /2]
( Laba tahunn+laba(n−1))
365
Hasil Rasio Perputaran Piutang
Pendapatan Tahun n
( Pendapatan tahunn+ Pendapatan( n−1))
Untuk mengetahui berapa lama waktu
yang diperlukan bagi produk
perusahaan untuk dapat laku dan
sampai di tangan konsumen.
Untuk menilai seberapa baik atau
efisiennya perusahaan dalam
menggunakan aset tetap yang
dimilikinya untuk menghasilkan
volume penjualan tertentu.
Untuk menunjukkan seberapa besar
kemampuan modal yang dimiliki
perusahaan mampu memenuhi
seluruh kewajibannya.
Untuk menunjukkan berapa bagian
Kegunaan
dari semua aktiva perusahaan yang
dibelanjai
dengankemampuan
hutang.
Untuk mengukur
perusahaan
dalam seberapa
membayarbesar
Untuk
mengetahui
kewajiban atau
finansial
(hutang
jangka
kontribusi
pengaruh
laba
yang
pendek) perusahaan
dengan yang
dihasilkan
terhadap investasi
menggunakan
kas yang tersedia.
dilakukan perusahaan.
mengukur kecukupan
Untuk mengetahui
seberapa aset
besar
(modal
kerja)
perusahaan
untuk
total
imbal
hasil
yang diterima
membiayai penjualan
yang dihasilkan
perusahaan
atas investasi
perusahaan.
(penanaman modal milik perusahaan)
Untukdilakukan
mengukurpada
seberapa
yang
entitassering
lain.
piutang
usaha berubah
menjadi kas
Untuk
mengetahui
tingkat
dalam setahun.
pertumbuhan
laba perusahaan dari
Untuk
mengetahui
tahun sebelumnya.efisiensi penagihan
piutang.
Untuk mengetahui tingkat
pertumbuhan pendapatan perusahaan
dari tahun sebelumnya.
Perhitungan dan penjelasan analisis rasio yang digunakan untuk analisis laporan keuangan PT. Ramayana
Lestari Sentosa Tbk. dapat dilihat dalam tabel berikut. (data setiap unsur yang digunakan dalam rumus
terdapat dalam laporan keuangan perusahaan)
Alat Analisis
N
o.
Hasil
Jenis
Rumus
Th.
2008
Th.
2007
1
Rasio Kas
Kas
Hutang Lancar
2
Rasio
Perputaran
Kas
Penjualan Bersih
( Aktiva Lancar−Hutang Lancar )
4,8727
4,0425
3
Rasio
Perputaran
Piutang
Penjualan Kredit
[ ( Piutang Awal+ Piutang Akhir ) /2]
0,0003
0,0422
4
Rasio Periode
Penagihan
Rata-rata
365
Hasil Rasio Perputaran Piutang
1186433
8656,746
5
Rasio
Persediaan
Harga Pokok Barang yang Dijual
8,2202
[ ( Persediaan Kini+ Persediaan Thn Kemarin ) /2]
1,4719
1,1089
7,3294
Artinya
(dilihat dari kenaikan atau penurunan
hasil perhitungan dari tahun ke tahun)
Perusahaan semakin likuid (semakin
tinggi kemampuan perusahaan
melunasi utangnya dengan kas yang
tersedia pada perusahaan)
Perusahaan efisien dalam
penggunaan kas, sehingga
perusahaan bisa memaksimalkan laba
Penurunan rasio perputaran piutang
terjadi karena adanya penurunan
jumlah piutang dari tahun 2007 ke
tahun 2008
Adanya peningkatan ekstrim akibat
selisish penjualan kredit pada
perhitungan rasio perputaran piutang
yang terlalu drastis.
Perusahaan semakin efisien dalam menyediakan
persediaan, atau dengan kata lain persediaan yg ada
di perusahaan semakin cepat keluar (terjual)
Rasio Lama
Produk Terjual
365
Hasil Rasio Perputaran Persediaan
44
50
Perusahaan semakin baik dalam
penjualan produk,sehingga persediaan
produk tidak lama disimpan pada
perusahaan
Rasio
Perputaran
Aset Tetap
Rasio Utang
terhadap
Ekuitas
Penjualan Neto
Total Aktiva tetap(Bersih)
1,8395
1,6955
Perusahaan semakin efektif
menggunakan aset yang dimilikinya
Total Utang
Ekuitas Pemegang Saham
1,5231
1,6470
9
Rasio Utang
terhadap Aset
Total Utang
Total Aset
0,2252
0,2535
10
Analisis ROI
Terganggu
Total Laba
Total Investasi
11
Analisis ROI
Total Pendapatan
Total Aset
2,9815
2,0562
12
Analisis Laba
Laba Tahun n
(Laba tahun n+laba(n−1))
0,5395
0,5399
13
Analisis
Pendapatan
Pendapatan Tahun n
( Pendapatan tahunn+ Pendapatan( n−1))
0,5301
0,5247
6
7
8
Catatan :
0,5248
0,6959
Perusahaan memiliki resiko yang
semakin rendah terhadap likuiditas
perusahaannya.
Semakin kecil jumlah modal pinjaman
yang digunakan perusahaan untuk
investasi pada aktiva guna
menghasilkan keuntungan.
Laba yang diperoleh perusahaan
semakin banyak digunakan untuk
berinvestasi
Perusahaan (manajemen) semakin
efektif dalam menggunakan aktiva
untuk memperoleh pandapatan.
Terjadi kenaikan laba dari tahun
sebelumnya
Terjadi kenaikan pendapatan dari
tahun sebelumnya
*) Pendapatan = penjualan bersih + penghasilan bunga + laba selisih kurs + laba penjualan investasi jangka
pendek + lain-lain bersih
TABEL PERBANDINGAN HASIL RASIO MILIK PT. RAMAYANA LESTARI
DENGAN TIGA PERUSAHAAN SEJENIS LAINNYA (BASIS RETAIL)
TAHUN PERBANDINGAN 2008
(PERBANDINGAN ANTAR PERUSAHAAN – EKSTERNAL)
No Jenis Analisis Rasio
ACE
Matahari Hero
Ramayana Rata-rata
.
Industri
1.
Rasio Kas
1,074
0,385
0,128
1,472
0,7647
2.
Rasio Perputaran Kas
2,427
21,638
-35,860 4,873
-1,7305
3.
Rasio Perputaran Piutang
0,403
0,473
Tidak
0,0003
0,2016
ada
kenaikan
piutang
4.
Rasio Persediaan
5,367
9,372
8,022
8,220
7,7452
5.
Rasio Perputaran Aset
7,485
2,569
5,200
1,840
4,2735
6.
Tetap
Rasio Utang Terhadap
0,215
2,841
5,819
1,523
2,5995
7.
Ekuitas
Rasio Utang Terhadap
0,143
0,681
0,645
0,225
0,4235
8.
Aktiva
ROI
0,185
0,078
2,515
1,384
9.
ROI Terganggu
0,659
0,008
1,528
0,5248
10.
11.
Analisis Laba
Analisis Pendapatan
0,685
0,595
0,055
0,551
Tidak
ada
investasi
Tidak
ada
Investasi
0,579
0,531
0,540
0,530
0,4647
0,5517
Analisis Pendapatan
Dilihat dari data yang terdapat pada laporan keuangannya, PT.
Ramayana Lestari Sentosa Tbk. melaporkan pendapatan yang
meningkat dari setiap tahunnya. Pada tahun 2006, pendapatan
yang diperoleh sebesar 4,5 Trilyun. Kemudian pada tahun 2007
dan 2008 berurutan sebesar 4,9 Trilyun dan 5,6 Trilyun.
Pendapatan ini berasal dari penjualan bersih, penghasilan bunga,
laba selisih kurs, laba penjualan investasi jangka pendek, dan lainlain bersih.
Sebagai perusahaan yang berbasis pada sekrot
retail, pendapatan terbesar dari PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk.
berasal dari pendapatan hasil penjualan produk yang tersebar di
berbagai segmen lokasi geografis gerai yang dimiliki PT. Ramayana
Lestari Sentosa.
Jika dibandingkan dengan perusahaan lain dalam sektor
industri yang sama (perusahaan retail), analisis pendapatan PT.
Ramayana Lestari Sentosa berada di bawah nilai rata-rata industri.
Hasil perhitungan analisis pendapatan PT. Ramyana Lestari
Sentosa hanya sebesar 0,530 atau 53% , sedangkan hasil analisis
pendapatan (terhadap tiga perusahaan lain sejenis) sebesar
0,5517 atau sekitar 55%. Persentase analisis pendapatan PT.
Ramayana Lestari Sentosa Tbk. tidak signifikan perbedaannya
dengan perusahaan lain dalam industri sejenis, hal ini dapat dilihat
dari perbedaaan persentase yang tidak mencolok.
Ditinjau dari hasil perhitungan analisis ROI dari PT. Ramayana
Lestari Sentosa Tbk. dari tahun 2007 ke tahun 2008 yang
mengalami peningkatan, yaitu sebesar 0,93. Hal ini
mengindikasikan perusahaan (atau dalam hal ini manajemen)
semakin efektif dalam menggunakan aktiva atau aset perusahaan
untuk memperoleh pandapatan. Jika dibandingkan dengan
perusahaan sejenis, PT. Ramayana memiliki nilai ROI diatas ratarata nilai industri yang sebesar 1,34. PT. Ramayana Lestari Sentosa
Tbk. memiliki proporsi terbesar dibandingkan dengan perusahaan
lain yang menjadi pembanding, yaitu PT. Matahari Putra Prima, PT.
Ace Hardware, dan PT. Hero Supermarket.
Analisis Laba
Laba operasi berkelanjutan (yang merupakan laba bersih yang
tercantum padalaporan laba rugi) PT. Ramayanna Lestari Sentosa
Tbk. meningkat dari tahun 2007 ke tahun 2008 sebesar 62,9
Milyar. Laba bersih ini diperoleh dari pendapatan penjualan
pakaian, aksesoris, tas, sepatu, kosmetik, dan keperluan seharihari yang terdiri dari sebagian besar persediaan barang dagang
milik perusahaan dan kurang lebih sekitar sepertiga dari total
keseluruhan merupakan bagian dari konsinyasi. Ditinjau dari
segmen geografis perusahaan yang dicantumkan dalam catatan
atas laporan keuangan perusahaan, segmen geografis perusahaan
berdasarkan lokasi gerai meliputi Sumatera; Jawa, Bali, Nusa
Tenggara; Kalimantan; dan Sulawesi. Hasil atau pendapatan
segmen terbesar berasal dari wilayah Jawa, Bali, dan Nusa
Tenggara yang memiliki proporsi sekitar 60% pada tahun 2008 dan
2007.
Ditinjau dari nilai rata-rata analisis industri terhadap
pergerakan laba yang sebesar 0,4647 atau sekitar 46,5% , PT.
Ramayana Lestari Sentosa Tbk. berada di atas rata-rata yaitu
sebesar 0,54 atau 54%. Pergerakan laba terendah dimiliki oleh PT.
Matahari Putra Prima yang hanya sebesar 0,055 atau sebesar 5,5%
dan yang tertinggi dimiliki oleh PT. Ace Hardware.
Laba operasi tidak berkelanjutan PT. Ramayana Lestari
Sentosa yang berasal dari perubahan nilai wajar efek sebesar 3,2
Milyar (disajikan pada laporan perubahan ekuitas) pada tahun
2008. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya
sejumlah -5 Milyar pada tahun 2007. Investasi dalam efek hutang
(obligasi dan notes), ekuitas (saham) dan reksadana merupakan
bagian dari investasi jangka pendek yang dimiliki PT. Ramayana
Lestari Sentosa Tbk. dan diklasifikasikan sebagai efek terssedia
untuk dijual.
PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk. tidak mendapatkan
pendapatan investasi maupun dividen selama tahun 2008
sehingga untuk laba non operasi tidak muncul dalam perhitungan
pendapatan.
Analisis Perubahan Akuntansi
Pada tahun 2008 terjadi perubahan akuntansi terkait
kepemilikan langsung aset tetap. Sebelum tanggal 1 Januari 2008,
aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dkikurangi
akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang disusutkan). Efektif
tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16
(Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16
(1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994),
“Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan penyataan ini, Perusahaan
telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan
akuntansi atas aset tetapnya. Penerapan PSAK revisi ini tidak
menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan
Perusahaan. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya
perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat
biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan.
Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya
inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”)
aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria
pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak
memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada
saat terjadinya. Untuk penjelasan lebih rinci terakit perubahan
akuntansi terkait kepemilikan langsung aset tetap dapat dilihat
dalam catatan atas laporan keuangan poin 2f.
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan mencatat
transaksi sewa dengan menggunakan metode sewa operasi
(operating lease). Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30
(Revisi 2007), “Sewa” menggantikan PSAK No. 30 (1990),
”Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi
2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian
sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas
substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah
pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan
perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan
aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan
secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika
sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan
manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Semua transaksi
sewa Perusahaan dicatat dengan menggunakan metode sewa
operasi. Dalam sewa operasi, Perusahaan mengakui pembayaran
sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis)
selama masa sewa. Dalam sewa menyewa biasa, Perusahaan
mengakui aset untuk sewa operasi di neraca sesuai sifat aset
tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa
operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui
sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan
pendapatan sewa. Rental kontinjen, apabila ada, diakui sebagai
pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi
diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus selama masa
sewa. Bagian sewa yang akan dibebankan pada usaha dalam satu
tahun diklasifikasikan ke aktiva lancar sebagai bagian dari akun
“Bagian Lancar Sewa Jangka Panjang”. Untuk penjelasan lebih rinci
terakit perubahan akuntansi terkait kepemilikan langsung aset
tetap dapat dilihat dalam catatan atas laporan keuangan poin 2h.
Daftar Pustaka
http://www.britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profilsingkat-rals/
Subramanyam, K.R., John J. Wild. (2013). Analisis Laporan
Keuangan (Edisi10). Jakarta, Indonesia: Salemba Empat
www.idx.co.id
(File) Analisis Aktifitas Investasi.pptx
(File) Analisis Aktifitas Investasi Antar Perusahaan.pptx