MAKALAH BAHASA INDONESIA Pandangan terha

MAKALAH BAHASA INDONESIA
“Pandangan terhadap Kurikulum 2013”

Oleh kelompok 4:
Asnola Laili
Nadya Dewara
Shilda Suresci Harsel
Wahyuni Zalita
XII.IPA 5

Guru pembimbing :
Dra.Hj.Gustini S.pd
SMAN 5 PADANG
TAHUN AJARAN 2013/2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdullillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat
yang diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul
Pandangan Terhadap Kurikulum 2013.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia semester I kelas XII tahun ajaran 2014/2015.
Pada dasarnya makalah sederhana ini kami susun dengan sebaik-baiknya dari berbagai
sumber yang relevan akan tetapi tidak menutup kemungkinan masih terdapat kekurangan dan
kelemahan dari isi dan penyajiannya. Oleh karena itu, kami bersedia menerimka kritik dan saran
untuk perbaikan dan penyempurnaan penyusunan makalah selanjutnya.
Makalah ini akan memperlihatkan bagaimana pandangan beberapa pihak terhadap kurikulum
2013.

Padang, 20 Agustus 2014

Penyusun.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................

i

DAFTAR ISI ...................................................................................................


ii

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................

1

B. Rumusan Masalah......................................................................

1

C. Tujuan Penulisan........................................................................

2

PEMBAHASAN ............................................................................

1. Pengertian Kurikulum 2013……………………………………

3

2. Perbedaan dan Persamaan Kurikulum 2013 dengan Kurikulum
KTSP………………………………..………………………….

3

3. Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum
2013……………………………………………………………

5

4. Opini Publik Terhadap Kurikulum 2013…..………………….

5

5. Dampak Perubahan Kurikulum………………………………...


6

BAB III KESIMPULAN ..........................................................................
1. Kesimpulan……………………………………………………

7

2. Saran………………………………………………………….

7

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................…....

BAB I

8

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum 2013, yang rencananya diterapkan mulai tahun ajaran 2013/2014, masih menimbulkan Pro
Dan Kontra di kalangan praktisi pendidikan. Pihak yang mendukung kurikulum baru menyatakan,
Kurikulum 2013 memadatkan pelajaran sehingga tidak membebani siswa, lebih fokus pada tantangan
masa depan bangsa, dan tidak memberatkan guru dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan
pendidikan.
Pihak yang kontra menyatakan, Kurikulum 2013 justru kurang fokus karena menggabungkan
mata pelajaran IPA dengan Bahasa Indonesia di sekolah dasar. Ini terlalu ideal karena tidak
mempertimbangkan kemampuan guru serta tidak dilakukan uji coba dulu di sejumlah sekolah sebelum
diterapkan.
Pelaksanaan penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana amanat UU 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan pasal 35, di mana kompetensi lulusan merupakan
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan
standar nasional yang telah disepakati. Strategi pengembangan pendidikan dapat dilakukan pada upaya
meningkatkan capaian pendidikan melalui pembelajaran siswa aktif berbasis kompetensi; efektivitas
pembelajaran melalui kurikulum, dan peningkatan kompetensi dan profesionalitas guru; serta lama
tinggal di sekolah dalam arti penambahan jam pelajaran.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat disimpulkan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1.2.1 Apa pengertian dari kurikulum 2013?
1.2.2 Apakah perbedaan dan persamaan antara kurikulum 2013 dengan kurikulum KTSP?
1.2.3 Apakah kelebihan dan kekurangan kurikulum 2013?
1.2.4 Apakah opini public tentang dilaksanakannya kurikulum 2013?
1.2.5 Apakah dampak dari perubahan kurikulum pendidikan menjadi kurikulum 2013?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat disimpulkan beberapa uraian dari tujuan penulisan makalah
ini, diantaranya:
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian kurikulum 2013
1.3.2 Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan antara kurikulum 2013 dengan kurikulum KTSP
1.3.3 Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan kurikulum 2013
1.3.4 Untuk mengetahui opini public tentang dilaksanakannya kurikulum 2013
1.3.5 Untuk mengetahui dampak dari perubahan kurikum menjadi kurikulum 2013

BAB II

PEMBAHASAN


1. PENGERTIAN KURIKULUM 2013
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang melakukan penyederhanaan, dan tematik-integratif,
menambah jam pelajaran dan bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik
dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang
mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran dan diharapkan siswa kita
memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif,
inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai
persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik.

2. PERBEDAAN DAN PERSAMAAN ANTARA KURIKULUM 2013
DENGAN KURIKULUM KTSP
Berikut ini Persamaan dan Perbedaan Kurikulum KTSP dengan Kurikulum 2013 :
1.

Perbedaan

No
1


Kurikulum 2013
SKL

(Standar

ditentukan

Kompetensi

terlebih

KTSP
Lulusan) Standar Isi ditentukan terlebih dahulu

dahulu,

melalui melaui Permendiknas No 22 Tahun 2006.

Permendikbud No 54 Tahun 2013. Setelah Setelah itu ditentukan SKL (Standar
itu baru ditentukan Standar Isi, yang Kompetensi


Lulusan)

melalui

bebentuk Kerangka Dasar Kurikulum, Permendiknas No 23 Tahun 2006
yang dituangkan dalam Permendikbud No
2

67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013
Aspek
kompetensi
lulusan

ada Lebih

menekankan

pada


aspek

keseimbangan soft skills dan hard skills pengetahuan
yang meliputi aspek kompetensi sikap,
3

keterampilan, dan pengetahuan
di jenjang SD Tematik Terpadu untuk di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas

4

kelas I-VI
I-III
Jumlah jam pelajaran per minggu lebih Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dan
banyak dan jumlah mata pelajaran lebih jumlah

5

sedikit dibanding KTSP
Proses pembelajaran setiap


tema

mata

pelajaran

lebih

banyak

dibanding Kurikulum 2013
di Standar proses dalam pembelajaran terdiri

jenjang SD dan semua mata pelajaran di dari Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi
jenjang
dengan

SMP/SMA/SMK
pendekatan

dilakukan

ilmiah

(saintific

approach), yaitu standar proses dalam
pembelajaran terdiri dari Mengamati,
Menanya,

Mengolah,

Menyajikan,

Menyimpulkan, dan Mencipta.
TIK
(Teknologi
Informasi

6

Komunikasi)
pelajaran,

dan TIK sebagai mata pelajaran.

bukan

sebagai

mata

melainkan

sebagai

media

pembelajaran
Standar penilaian menggunakan penilaian Penilaiannya lebih dominan pada aspek

7

otentik,

yaitu

kompetensi

sikap,

mengukur

semua pengetahuan

keterampilan,

dan

8
9

pengetahuan berdasarkan proses dan hasil.
Pramuka menjadi ekstrakuler wajib
Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib
Pemintan (Penjurusan) mulai kelas X Penjurusan mulai kelas XI

10

untuk jenjang SMA/MA
BK lebih menekankan mengembangkan BK lebih pada menyelesaikan masalah
potensi siswa

siswa

2. Persamaan
a) Kurikulum 2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013 sama-sama menampilkan teks sebagai butir-butir
KD.
b) Untuk struktur kurikulumnya baik pada KTSP atau pada 2013 sama-sama dibuat atau dirancang
oleh pemerintah tepatnya oleh Depdiknas.
c) Beberapa mata pelajaran masih ada yang sama seperti KTSP.
d) Terdapat kesamaan esensi kurikulum, misalnya pada pendekatan ilmiah yang pada hakekatnya
berpusat pada siswa. Dimana siswa yang mencari pengetahuan bukan menerima pengetahuan.

3. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KURIKULUM 2013
Kelebihan Kurikulum 2013

1. Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan inovatif, pendidikan karakter
juga penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu. Misalnya, pendidikan budi pekerti luhur dan
karakter harus diintegrasikan kesemua program studi.
2. Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau kota. Seringkali
anak di desa cenderung tidak diberi kesempatan untuk memaksimalkan potensi mereka.
3. Merangsang pendidikan siswa dari awal, misalnya melalui jenjang pendidikan anak usia dini.
4. Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu kemampuannya melalui pelatihanpelatihan dan pendidikan calon guru untuk meningkatkan kecakapan profesionalisme secara terus
menerus.
Kelemahan Kurikulum 2013
1. Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama dalam kurikulum
2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses pengembangan kurikulum 2013.
2. Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013.
Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN) masih diberlakukan.
3. Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk
jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena rumpun ilmu pelajaran-pelajaran tersebut berbeda.

4. OPINI PUBLIK TENTANG DILAKSANAKANNYA KURIKULUM 2013
Kurikulum 2013, yang diterapkan mulai tahun ajaran 2013/2014, masih menimbulkan pro dan kontra
di kalangan praktisi pendidikan. Pihak yang mendukung kurikulum baru menyatakan, Kurikulum 2013
memadatkan pelajaran sehingga tidak membebani siswa, lebih fokus pada tantangan masa depan bangsa,
dan tidak memberatkan guru dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Pihak yang kontra menyatakan, Kurikulum 2013 justru kurang fokus karena menggabungkan mata
pelajaran IPA dengan Bahasa Indonesia di sekolah dasar. Ini terlalu ideal karena tidak mempertimbangkan
kemampuan guru serta tidak dilakukan uji coba dulu di sejumlah sekolah sebelum diterapkan. ”Masa
sosialisasinya juga terlalu pendek,” kata David Bambang, guru SD Negeri 03 Santas, Entikong,
Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis (20/12).
Menurut David, bagi sekolah di perkotaan, perubahan kurikulum kemungkinan tidak menjadi
masalah. ”Namun, bagi kami, guru yang bertugas di perbatasan, perubahan kurikulum membutuhkan
waktu adaptasi yang cukup lama,” katanya.
Di Kendari, Sulawesi Tenggara, Umar (40), guru SMP 1 Kendari, dan Wartini, guru SMKN 3
Kendari, meminta agar rancangan Kurikulum 2013 segera disosialisasikan kepada para guru. ”Supaya
persiapan kami menjadi lebih matang. Sebab, sampai saat ini kami belum tahu sama sekali soal arah
Kurikulum 2013,” kata Wartini.
Tak sedikit guru di Padang, Sumatera Barat masih merasa kebingungan dalam penerapan kurikulum
yang di gagas pada masa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh dan beranggapan bahwa
kurikulum 2013 ini masih perlu sosialisasi lebih. Meski sudah diadakan pelatihan oleh Disdik Padang
dari tanggal 23 hingga 27 Juli 2014 lalu, masih banyak guru yang masih ragu dan bingung untuk
mengimplementasikannya.
Mahasiswa pun tak ketinggalan untuk memberikan tanggapan. “kami selaku mahasiswa,
kurikulum 2013 masih perlu ditinjau ulang dikarenakan sosialisasinya masih dapat dibilang sangat
nihil dilakukan oleh pemerintah. Juga banyak sekali opini public yang kontra terhadap kurikulum
2013 ini.
Negeri kita yang tercinta ini sangat luas dan dengan jumlah penduduk yang sangat banyak. Oleh
karena itu rasanya tidak adil kalau hanya melakukan sosialisasi di daerah perkotaan semata.
Bagaimana dengan daerah pesisir pantai, pedalaman kampung, dan masih banyak lagi daerah

terpencil yang tidak terjangkau yang secara harpiah belum tentu siap dengan perubahan kurikulum
yang demikian itu.”, ucap Ridho, Mahasiswa dari Universitas Brawijaya ini.

5. DAMPAK PERUBAHAN KURIKULUM MENJADI KURIKULUM 2013
Pertama, soal anggaran perubahan senilai Rp 2,49 triliun. Masyarakat Indonesia khususnya yang
tergabung dalam komunitas guru banyak yang menyayangkan pengeluaran dana sebesar itu. “Daripada
untuk itu, lebih baik digunakan untuk peningkatan kualitas guru. Kualitas pendidikan kita turun karena
tidak ada training untuk para guru,” kata Benny Susetyo yang tergabung dalam Koalisi Tolak Perubahan
Kurikulum 2013 saat jumpa pers di kantor ICW Jl Kalibata Timur IV D, Jakarta Selatan, Jumat (15/2).
Ada pula yang mengusulkan agar dana itu dialokasikan untuk pembangunan sarana dan infrastuktur
sekolah-sekolah kecil di daerah yang dianggap sangat memerlukan bantuan pemerintah. Pasalnya,
kurikulum baru tanpa kualitas pendidik yang memadai bisa jadi akan sia-sia. “Mengapa anggaran itu tidak
untuk peningkatan kualitas guru, sarana dan infrastruktur sekolah kita yang ada di daerah? Ini lebih jelas
hasilnya daripada perubahan kurikulum yang ujung-ujungnya pengadaan buku dan belum tentu dipakai,”
lanjut Romo.
Kedua, soal pelatihan guru. Sejumlah organisasi guru, antara lain Federasi Serikat Guru Indonesia
(FSGI), Federasi Guru Independen Indonesia (FGII), dan Koalisi Pendidikan, menolak Kurikulum 2013.
Mereka menilai, pelatihan guru yang akan dilakukan selama 52 jam dengan 31-33 jam tatap muka
dianggap kurang mampu memberikan hasil maksimal. Apalagi, ada guru yang belum pernah
mendapatkan pelatihan pengembangan kompetensi sebelumnya. Oleh karena informasi yang tidak utuh
pula, guru khawatir tidak dapat mengembangkan ilmu sesuai bidang studinya.
Ketiga, soal sosialisasi kurikulum baru. Sosialisasi struktur kurikulum mengenai jumlah mata pelajaran
dan jam pelajaran, implementasi teknisnya belum detail tersampaikan, hingga membuat para guru
bingung memutuskan. Guru juga membutuhkan pendampingan intensif agar pembelajaran tematik bisa
sesuai dengan harapan.
Keempat, akan banyak guru yang kehilangan pekerjaan. Sebab, pada Kurikulum 2013, mata pelajaran
teknologi infomasi dan komunikasi (TIK) serta bahasa Inggris untuk di SD dihapus.
Kelima, soal peminatan siswa di jenjang SMA. Pada Kurikulum 2013, penjurusan yang sebelumnya
dimulai di kelas XI diubah menjadi peminatan di kelas X. Ada tiga kelompok peminatan, yakni
Matematika dan Sains (Biologi, Fisika, dan Kimia); Sosial (Geografi, Sejarah, Sosiologi dan Antropologi,
serta Ekonomi); dan Bahasa (Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, serta Bahasa Arab).
Keenam, perubahan kurikulum akan mengakibatkan perubahan buku pelajaran yang biasa digunakan
guru dan siswa di sekolah. Terkait dengan perubahan buku, Mendikbud berharap tidak dibebankan kepasa
siswa atau orangtua siswa, dan dalam pelaksanaan pengadaan buku harus bisa dipertanggungjawabkan
dan transparan. “Buku masternya kita siapkan, jadi bisa diuji isinya benar atau salah. Kemudian kita
tenderkan, terbuka. Dan siapapun bisa mengawasi,” jelasnya.

BAB III
KESIMPULAN

1.

KESIMPULAN

Dengan banyaknya opini yang merasa keberatan dengan perubahan
kurikulum KTSPmenjadi KURIKULUM 2013 yang dinilai sangat cepat. Lebih baik pemerintah menunda
kurikulum ini untuk tahun depan. Agar sosialisasi dan uji coba dapat dilakukan dengan penuh kematangan
dan dengan penuh pertimbangan.
Indonesia bukanlah sebuah Negara yang sebesar taplak meja. Dengan keadaan geografis Indonesia dan
letak antar pulau yang lumayan jauh, jika menunda kurikulum 2013 untuk tahun depan sepeertinya akan
lebih bijak. Banyak daerah di pesisir pantai dan di pelosok pelosok yang tenaga pengajarnya masih
kurang. Rasanya pemerintah lebih bijak untuk memikirkan bagaimana agar daerah pesisir dan pedalaman
tersebut dapat mencicipi pendidikan yang layak. Baik dari segi sarana dan prasarana, tenaga pengajar, dan
yang lainnya. Masih banyak saudarakita yang berada di daerah daerah tersebut harus berjalan kaki
puluhan kilometer hanya untuk menuju ke sekolahnya. Mengapa pemerintah tidak memikirkan hal
tersebut? Mengapa hanya mempermasalahkan kurikulum yang selalu berubah secara berkala? Bagaimana
dengan nasib saudara kita?

2.

SARAN

kurikulum 2013 masih perlu ditinjau ulang dikarenakan sosialisasinya masih dapat dibilang sangat nihil
dilakukan oleh pemerintah. Juga banyak sekali opini public yang kontra terhadap kurikulum 2013 ini.
Negeri kita yang tercinta ini sangat luas dan dengan jumlah penduduk yang sangat banyak. Oleh karena
itu rasanya tidak adil kalau hanya melakukan sosialisasi di daerah perkotaan semata. Bagaimana dengan
daerah pesisir pantai, pedalaman kampung, dan masih banyak lagi daerah terpencil yang tidak terjangkau
yang secara harpiah belum tentu siap dengan perubahan kurikulum yang demikian itu.

DAFTAR PUSTAKA

Pro kontra kurikulum 2013.http://www.kesekolah.com/artikel-dan-berita/berita/pro-dan-kontra-padakurikulum-2013.html
Bukan Masanya Lagi Wawanca.http://www.srie.org/2013/02/mendikbud-bukan-masanya-lagi-wacanapro.html
Kurikulum Sd-Smp-Smu-Sma.http://blog-wandi.blogspot.com/2012/11/kurikulum-sd-smp-smu-smk2013.html
Pro Kontra Kurikulum 2013.http://panduanmu.blogspot.com/2012/12/pro-kontra-kurikulum-2013.html
Topik Pilihan List/ Kurikulum 2013.http://lipsus.kompas.com/topikpilihanlist/2236/Kurikulum.2013