Makalah seminar nasional pengembangan ka

Makalah seminar nasional
pengembangan kawasan
strategis danau toba 2016

Kelompok
Anggota :
1.chairisarah Namira Lufthi
(142101025)
2.Hagie Randa (142101017)
3.laila najmi (142101028)
4.nabila
5.winda Noor selly (142101006)

SEMINAR NASIONAL PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS DANAU TOBA
2016

Pada hari Sabtu,10 April 2016 kemarin,telah dilaksanakan seminar mengenai
pengembangan kawasan strategis Danau Toba.Seperti yang kita ketahui,pengembangan
Danau Toba sangat gencar dilakukan beberapa tahun belakangan ini.Danau Toba seperti yang
kita ketahui merupakan situs peninggalan purba yang sangat-sangat perlu kita
lestarikan.Mengapa?Sebab Danau Toba sangatlah menarik,selain merupakan danau yang

sangat luas dan merupakan danau terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara.Yang lebih
uniknya lagi terdapat sebuah pulau ditengah-tengah danau ini yaitu Pulau Samosir.
Dahulunya,Danau Toba sangat-sangat menarik bagi wisatawan asing maupun
lokal.Namun beberapa tahun belakangan ini,jumlah wisatawan mulai menurun.Berkurangnya
wisatawan ini tentu sangat berpengaruh bagi ekonomi penduduk lokal dan juga pemerintah
daerah maupun pusat.Maka dari itu,pengembangan kawasan strategis Danau Toba ini mulai
gencar dilakukan untuk dapat kembali menarik minat wisatawan asing maupun lokal untuk
berkunjung ke daerah wisata ini.
Penurunan minat wisatawan baik asing maupun lokal ini tak lepas dari tidak adanya
perkembangan infrastruktur yang signifikan sehingga kesan wisatawan terhadap Danau Toba
adalah tempat wisata yang tak lagi menarik apabila sudah pernah dikunjungi.Jika ingin
membuat wisatawan ingin terus kembali mengunjungi Danau Toba,tentu sangat diperlukan
pengembangan infrastruktur yang signifikan agar membuat Danau Toba itu terus memberi
kesan berbeda saat dikunjungi oleh wisatawan.Sehingga walaupun sudah berkali-kali
dikunjungi,wisatawan selalu dan selalu ingin kembali mengunjungi tempat wisata
ini.Tentu,bukan hanya dari pemerintah daerah atau pusat saja yang bekerja dalam
pengembangkan daerah wisata puba ini,akan tetapi seluruh masyarakat yang terutama
masyarakat setempat juga harus ikut turun tangan untuk membantu pengembangan ini.Itu
semua bisa dimulai dari menjaga kebersihan,sebab dari yang kita ketahui,Danau Toba saat ini
sudah tidak sebersih dulu.Nah itulah langkah awal yang dapat kita lakukan sebagai

wisatawan dan penduduk lokal dalam membantu pengembangan lokasi wisata Danau Toba
ini.Sebab,langkah besar itu dimulai dari langkah kecil,rencana besar pemerintah dalam
melakukan pengembangan Danau Toba tidak akan dapat terwujud tanpa dukungan dari
masyarakat khususnya masyarakat lokal.
Seminar ini juga dilakukan dalam rangka mensosialisasikan mengenai pengembangan
kawasan strategis Danau Toba ini kepada masyarakat khususnya mahasiswa sebagai bagian
dari langkah pemerintah dalam rencana pengembangan kawasan Danau Toba ini.Tentunya
peran mahasiswa sangatlah penting dalam pengembangan kawasan strategis Danau Toba
ini.Jika kita tidak mengetahui rencana pemerintah,maka kita juga tidak dapat membuat
langkah untuk membantu pengembangan kawasan strategis Danau Toba ini.Dan inilah
beberapa rangkuman mengenai apa yang disampaikan oleh beberapa narasumber yang
dipercaya untuk melalukan sosialisasi ini kepada masyarakat.
Prof.Rhenald Khasali

Lahir di Jakarta,13 Agustus 1960.Suami dari Elisa Khasali ini bekerja sebagai guru
besar FEUI,penulis dan juga pengusaha.Pria berusia 55tahun ini mendapatkan gelar Ph.D nya
dari University of Illinois.
Pada seminar kali ini,beliau adalah pembicara awal.Di awal pembicaraan
beliau,beliau menyampaikan bahwa “AIR AKAN SELALU MENARIK”.Jika dipikirpikir,apa yang dikatakan beliau sangatlah benar.Tempat wisata yang daya tarik utamanya
adalah air,contoh:pantai,danau,sungai,laut dan juga air terjun lebih banyak diminati

masyarakat ketimbang daerah wisata lain seperti gunung,kebun binatang,situs prasejarah dan
lain-lain.Tempat wisata yang sangat berhubungan dengan air ini selalu menjadi tempat yang
sangat nyaman untuk merelaksasikan diri,baik sendiri,bersama teman ataupun keluarga.Sama
halnya dengan Danau Toba,Danau Toba yang tak lain tak bukan adalah tempat wisata yang
daya tarik utamanya air,sebenarnya sangat mampu menarik wisatawan asing maupun lokal
untuk mengunjunginya.Namun kembali keawal makalah ini tadi,pembangunan infrastruktur
yang tidak signifikan bahkan cenderung lambat inilah yang membuat wisatawan asing
maupun lokal tidak begitu tertarik kembali mengunjungi Danau Toba apabila sebelumnya
sudah pernah mengunjunginya.
Kurangnya partisipasi rakyat dalam menjaga,melestarikan dan mengembangkan situs
wisata Danau Toba ini juga salah satu hal yang membuat daya tarik tempat wisata Danau
Toba ini berkurang.Menurunnya kualitas tempat wisata Danau Toba ini tentu sangat
dipengaruhi oleh rakyat.Kesadaran akan menjaga kebersihan yang sangat kurang dari
masyarakat kita adalah salah satu yang paling harus kita ubah terlebih dahulu.Bahkan,yang
membuat lebih miris lagi,masyarakat kita tak sungkan-sungkat untuk membuah sampah sisa
makanannya ke air danau tanpa memikirkan dampak negatif dari perbuatannya dimasa yang
akan datang.Begitu juga saat diselenggarakannya Pesta Danau Toba,tak terlalu banyak
masyarakat lokal yang ikut berpartisipasi pada acara tersebut.Lalu,bagaimana wisatawan dari
daerah lain atau bahkan dari negara lain dapat tertarik mengikuti atau mengunjungi acara
tersebut sementara dari mayarakat lokal sendiri kurang berpartisipasi dalam mendukung

membesarkan acara itu.
Commodity,brand,service,exp,ritual,juga merupakan daya tarik bagi wisatawan asing
maupun lokal.Makanan lokal daerah Danau Toba yang tidak bisa didapat didaerah lainnya
tentu mampu membuat daya tarik daerah wisata Danau Toba semakin menarik bagi
wisatawan asing maupun lokal.Kuliner adalah salah satu hal yang sangat menarik bagi setiap
orang apabila berlibur kedaerah lain.Begitu juga oleh-oleh berupa barang-barang khas daerah
tersebut,tentu setiap wisatawan pasti akan mencoba untuk membeli oleh-oleh dari daerah
yang ia kunjungi itu.Tentu,baik kuliner atau barang-barang seni dari daerah tersebut,tak akan
lengkap apabila dilayani dengan buruk oleh pedagangnya.Seenak atau sebagus apapun
kuliner dan barang-barang kesenian daerah tersebut,apabila tidak dilayani dengan baik,maka
tetap saja akan menimbulkan kesan yang tidak menyenangkan bagi wisatawan
tersebut.Bukan hanya pedagang,seluruh lapisan masyarakat,apabila tidak bisa melayani atau
berprilaku yang buruk kepada wisatawan,tentumya akan tetap menimbulkan kesan yang tidak
menyenangkan bagi wisatawan.Untuk itulah,semua lapisan masyarakat,baik pemerintah
daerah,pedagang,masyarakat,harus mampu menjaga sikap serta berprilaku baik sehingga

membuat wisatawan yang datang menjadi nyaman dan sangat senang berkunjung di tempat
wisata tersebut.
Peranan apa yang bisa kita lakukan dalam pengembangan kawasan strategis Danau
Toba ini?Ada banyak hal yang dapat kita lakukan,yaitu:

1.Akses
2.Promo dan Produk
3.Social Capital
4.Kerukunan dan Ketentraman
5.dst

Saat ini,ada aplikasi bernama AIR BNP,aplikasi ini berupa aplikasi penginapan rumah
tangga,yang menyediakan kebutuhan kita layaknya hotel namun tentu saja tetap dalam
konteks sama seperti rumah dan juga tour guide yang dilakukan oleh si pemilik rumah.Ini
tentu saja sangat memperirit biaya selama liburan.Apa balasannya bagi si pemilik rumah?
Balasannya ialah berupa balas jasa gantian melayani apabila suatu saat nanti si pemilik rumah
gantian mengunjungi daerah wisata dimana si pengunjung rumahnya itu tinggal.Tentu saja
aplikasi ini sangat membantu mengurangi besarnya biaya saat berlibur.Tentunya kita tetap
harus berhati-hati,karena kita juga tidak tau betul karakteristik si pemilik rumah.
Dimasa modern saat ini,peradaban kamera sangat mendukung banyak hal terutama
dalam mempromosikan suatu hal termasuk juga daerah wisata.Banyak sekali daerah wisata
yang ekspektasinya tidak sesuai realita.Ketika kita melihat foto suatu tempat wisata yang
belum kita kunjungi sebelumnya,terlihat sangat-sangat indah.Namun,ketika kita mengunjungi

daerah tersebut,realitanya tidak sama dengan hasil foto tersebut.Peradaban kamera ini

sangatlah menunjang untuk menarik minat wisatawan untuk berkunjung.
Ada banyak hal yang dapat kita lakukan untuk menarik minat masyarakat dan
mempromosikan produk kita.Beliau saat itu mempertontonkan sebuah video,perusahaan
minuman soda Coca Cola saat itu sedang dalam masa penurunan penjualan produk
mereka,mereka lalu melakukan promosi untuk menaikkan penjualan produk mereka dan
kelompok kami rasa caranya itu sangatlah unik.Coca Cola membuat sebuah mesin minuman
yang diletakkan disebuah pusat perbelanjaan,Coca Cola membuat promosi dengan menjual
produk dimesin itu,dengan memasukkan koin untuk satu buah pembelian minuman maka
akan mendapatkan 2 buah minuman.Namun,mesin ini dirancang sangat tinggi begitu juga
dengan tempat memasukkan koinnya dan tentu saja tidak dapat memasukkan koin apabila
hanya seorang diri saja,diperlukan kerjasama oleh dua orang untuk melakukannya.Tentu saja
ini membuat permainan yang menyenangkan bagi pengunjung mall tersebut,para pengunjung
mulai berlomba-loma untuk bermain dan memasukkan koin,ada banyak kelucuanan yang
terjadi dan sangat sangat mengundang gelak tawa oleh masyarakat sekitar jika ada yang gagal
melakukkannya walaupun sudah melakukannya berdua.Itu juga mampu membuat masyarakat
yang lain tertarik mencoba hal tersebut.Alhasil dalam beberapa jam kemudian,penjualan
produk Coca Cola naik drastis.Suatu cara yang cukup hebat bukan?Begitu juga dalam
menarik wisatawan untuk berkunjung ke Danau Toba,ada banyak hal yang dapat kita perbuat
untuk melakukannya.
Diakhir pembicaraan,beliau kembali menunjukkan sebuah video yang mengundang

gelak tawa namun memberikan banyak pelajaran.Video itu menceritakan seorang pemuda
yang sehat walafiat,namun sangat takut untuk meyebrang diakibatkan padatnya lalu lintas
saat itu.Berapa kali dia mencoba menyebrang,namun karena terlalu takut ia terus kembali
ketempat awal.Beberapa saat kemudian,seorang pemuda yang cacat hendak
menyebrang,hanya sekali mencoba,ia langsung berhasil menyebrang.Si pemuda penakut tadi
mencoba cara berjalan si pemuda cacat tadi dengan mencacatkan dirinya.Apakah yang
terjadi?Si pemuda penakut tadi kembali keawal tempat ia berdiri karena terlalu takut.
Apa yang bisa kita pelajari?Pengetahuan dan fisik yang baik saja tidak cukup.Harus
punya keinginan.Kita harus tau dan paham bagaimana caranya mencapai tujuan,lalu
melakukannya.Jika kita tidak berani berbuat,maka selamanya kita tidak akan mengalami
kemajuan.Pemuda cacat tadi,walaupun ia harus berjalan dengan kecacatannya,namun ia bisa
menyebrang jalan karena ia yakin dapat melalui jalan tersebut.

Prof.Dr.Paham Ginting,SE,MS
Beliau merupakan guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara.Pada seminar kali ini,beliau menjadi pembicara kedua.Beliau sedikit menyinggung
mengenai REVOLUSI MENTAL yang diusung oleh presiden kita Pak Jokowi Widodo atau
sakrab disapa “JOKOWI” dan wakilnya Pak Jusuf Kalla atau akrab disapa “JK”.Beliau
mengatakan apa yang dicanangkan pak Jokowi-JK sangatlah tepat mengingat mental bangsa
Indonesia ini sangatlah mulai terpuruk.Pembenahan mentallah yang saat ini jadi problema

bangsa,dimana banyak sekali pejabat ataupun masyarakat yang bermental lemah sehingga
mudah sekali goyah saat menghadapi cobaan.
Seperti itu pula masalah yang kita hadapi dalam pengembangan kawasan strategis
Danau Toba menurut beliau.Mental masyarakat yang hanya pasrah pada keadaan adalah
masalah yang harus dihadapi bersama.Pengembangan kawasan strategis Danau Toba ini tentu
sangat dipengaruhi oleh sikap masyarakat,jika masyarakat mampu berpartisispasi aktif dan
membantu penyelesaian masalah dalam pengembangan kawasan startegis Danau Toba,maka
pengembangan kawasan startegis Danau Toba ini sakan berjalan dengan semakin
mudah.Namun sebaliknya jika masyarakat bersifat pasif dan hanya menyerahkan masalah
pengembangan kawasan strategis Danau Toba kepada pemerintah saja,maka apa yang kita
rencanakan untuk pengembangan kawasan startegis Danau Toba ini bisa berjalan sangat
lambat atau bahkan hanya berjalan ditempat saja.Tentunya tak hanya masyarakat,pemerintah
pun juga harus bekerja keras dalam melaksanakan pengembangan kawasan startegis Danau
Toba.Tentunya hal yang paling penting adalah tidak adanya KORUPSI dalam melaksanakan
pengembangan kawasan Danau Toba oleh pemerintah.Sebab,seperti yang kita ketahui
masalah KORUPSI ini menjadi masalah yang sangat pelik bagi bangsa ini.Itu jugalah yang
membuat reaksi masyarakat akan pembangunan menjadi sangat kecil,ketidakpercayaan
masyarakat akan pemerintah akibat korupsi sangat berdampak bagi kemajuan bangsa ini.Dan
juga,korupsi sangat berdampak bagi kualitas pembangunan infrastruktur.Pemotonganpemotongan biaya untuk infrastruktur hanya akan membuat daya tahan infrastruktur menjadi
sangat cepat rusak.Dan itu tentu saja akan menambah masalah baru diwaktu yang akan

datang nanti,dan itu tentu saja sangat menghambat pengembangan kawasan strategis Danau
Toba ini.
"Selain upaya penerapan aksi pemasaran yang berkesinambungan dalam pariwisata
Danau Toba, hal terpenting saat ini adalah upaya atau tindak pengubahan pola pikir atau
mindset masyarakat Danau Toba di Pulau Samosir, bahwa nafkah atau sumber kehidupan
utama di Samosir itu adalah pariwisata, bukan pertanian. Selain lahan pertanian di daerah itu
memang minus, sektor pariwisata yang meliputi warisan seni budaya dan alam itu sudah
menjadi potensi warisan abadi untuk dikelola dan ditata sebagai mata pencaharian. Paham ini
yang harus ditanamkan pada masyarakat Danau Toba di Samosir," katanya.
Beliau juga menyampaikan,saat ini,bukanlah banyak ilmu yang diperlukan akan tetapi
pengaplikasiannya.Banyak orang yang mempunyai banyak ilmu,namun tidak
mengaplikasikan ilmu tersebut ketempat yang sebenarnya sehinga ilmu tersebut hanya
menjadi sia-sia.Sedikit ilmu pun,jika benar-benar diaplikasikan,maka akan lebih
berguna.Beliau saat itu juga mencontohkan mengenai seorang sarjana dengan pekerja

lapangan yang hanya duduk sampai dibangku sekolahan namun sudah lama berkecimpun
dilapangan.Tentunya,pekerja yang duduk dibangku sekolahan tersebut sangatlah
berguna,karena ia langsung mengaplikasikan ilmu yang ia punya walaupun
sedikit.Sementara,seorang sarjana tersebut yang selama ini duduk dibangku
kuliahan,mempunyai banyak ilmu namun jika ia tidak pernah mengaplikasikan ilmunya

sebelumnya,tentu pekerja yang cuman duduk dibangku sekolahan itu yang lebih diutamakan
oleh perusahaan.Pengaplikasian ilmu ini jugalah yang sangat-sangat diperlukan dalam upaya
pengembangan kawasan strategis Danau Toba.
Beliau juga menyampaikan pemikirannya mengenai strategi apa yang diperlukan dalam
upaya pengembangan kawasan strategis Danau Toba,beliau mencanangkan strategi Dalian Na
Tolu dalam upaya pengembangan kawasan strategis Danau Toba tersebut. Lalu, secara
dimensi makro, ujar Paham yang juga pemilik hotel Ginsata di kota Berastagi dan pengurus
Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) Sumut itu, konsep 'Dalihan na Tolu' atau
'Rakut Sitelu' itu meliputi tiga unsur mutlak dalam pelaksanaan kerja (pemasaran), 'Somba
Marhula-hula (Toba/Tapanuli) atau 'Mehamat Erkalimbubu' (Karo) yaitu sikap melayani
sepenuh hati kepada para turis atau tamu wisata sebagai raja dan konsumen, 'Manat
Mardongantubu' atau 'Metenget Ersenina' yaitu sikap kompak dan kerja sama dengan pihak
pemerintah untuk mendapat kemudahan bagi program kepariwisataan di daerah, dan 'Elek
Marboru' atau 'Metami Eranak Beru' adalah sikap membujuk atau memanjakan para pelaku
wisata (pengusaha) dengan pelayanan prima untuk peningkatan pendapatan atau devisa
pariwisata.Dalam ilmu pemasaran (marketing), khususnya sektor pariwisata, Paham
menegaskan unsur anak beru atau anak boru itu adalah para pengusaha atau pelaku bisnis
yang berkaitan dengan usaha wisata seperti bisnis hotel, travel, kuliner (restoran), angkutan
dll.
Kepuasan wisatawan baik asing maupun lokal merupakan hal yang paling penting

saat wisatawan asing maupun lokal itu berkunjung di Provinsi Sumatera Utara.Apa yang bisa
membuat wisatawan asing maupun lokal menjadi puas saat berkunjung ke Provinsi Sumatera
Utara?Tentunya pelayanan serta infrastruktur menjadi hal yang utama untuk memuaskan hati
wisatawan sehingga mereka ingin lagi dan lagi untuk kembali berkunjung ke Provinsi
Sumatera Utara.
Diakhir pembicaraan,beliau menyampaikan satu hal penting kepada seluruh
pengunjung seminar nasional pengembangan kawasan strategis Danau Toba,beliau
mengatakan,”bersaing dengan positif,akan menghasilkan suatu hal yang baik”.Tentunya
beliau,mengatakan hal itu bukan tanpa alasan.Karena saat ini,bersaing secara negatif
tampaknya mulai dijadikan hal yang lumrah bagi sebagian orang.Maka dari itulah beliau
kembali mengingatkan tentang hal tersebut.tentunya juga dalam pengembangan kawasan
strategis Danau Toba sangat diperlukan persaingan yang positif.Baik persaingan antara
pedagang barang atau jasa dikawasan tersebut ataupun persaingan penarikan wisatawan
dengan daerah wisatawan asing.Dengan persaingan positif dari pedagang barang atau pun
jasa,maka akan melahirkan barang atau jasa yang semakin berkualitas dan tentu ini sangat
mampu menarik minat wisatawan asing maupun lokal.Begitu juga pada persaingan antar
tempat wisata lain,berlomba-loma dalam membangun infrastruktur akan sangat mampu

membuat kualitas daerah wisata tersebut semakin baik dan itu sangat mampu menarik minat
wisatawan tentunya.
Prof.Alexander Barus
Alexander Barus selaku pengusaha (CEO Morowali Group di Makassar, berkantor di
Jakarta), juga mendukung gagasan Paham Ginting untuk menerapan pola trilogi sukses
pengelolaan pariwisata.
"Tindak promosi atau pemasaran pariwisata, apalagi mem-promosikan Danau Toba
yang sifatnya objek wisata multi dimensi ini, tidak bisa disamakan dengan pemasaran barang
seperti hasil pertanian dsb. Untuk Danau Toba, perlu pemasaran dengan pola atau strategi
Dalihan na Taolu atau Rakut Sitelu oleh pemerintah maupun semua pelaku pariwisata.
Pemasaran pariwasata ini tak semata-mata untuk menjual objek wisata, tapi juga untuk
menciptakan kepuasan para wisatawan untuk kemudian kelak datang lagi (berwisata),
sebagaimana misi atau target 'Dalihan na Tolu' atau 'Rakut Sitelu' itu," katanya optimis, yang
disambut tepuk tangan riuh para peserta seminar.
Langkah untuk meningkatkan daya saing wisata Danau Toba dan sekitarnya:
1.Peningkatan infrastruktur,transportasi serta komunikasi adalah hal yang paling penting
menurut beliau dalam rangka pengembangan kawasan strategis Danau Toba.ketiga hal berikut
dinilai faktor utama dalam menarik wisatawan asing maupun lokal.Ketiga hal tersebut juga
merupakan masalah yang dari dulu sudah ada dan memang sangat perlu untuk diatasi dalam
pengembangan kawasan strategis Danau Toba tersebut.
2.Menata warisan budaya termasuk peninggalan kerajaan dan seni budaya seperti warisan
Kesultanan Deli juga merupakan salah satu hal yang dapat menarik minat wisatawan untuk
dapat berkunjung.
3.Promosi tujuan wisata Danau Toba juga harus selaras dengan tempat tujuan wisata lain
yang ada diaerah Provinsi Sumatera Utara ini seperti Tanah Karo,Kepulauan Nias serta
Bahorok,dimana jarak tempat tujuan wisata ini bisa dibilang tidak terlalu jauh.Jika kita hanya
mengandalkan Danau Toba,maka akan sangat sulit sekali menarik wisatawan asing maupun
lokal untuk berkunjung.Apabila destinasi wisata daerah lain dapat dibangun juga,tentu akan
sangat efektif dalam menarik minat wisatawan asing maupun lokal untuk berkunjung.
4.Penyuluhan kepada masyarakat arti pentingnya ekonomi pariwisata juga harus gencar
dilakukan.Sebab pola pikir masyarakat masih mengedepankan sekali ekonomi pertanian.Pola
pikir seperti itulah yang harus dapat diubah agar pengembangan kawasan strategis Danau
Toba ini dapat berjalan lebih cepat.
5.Meningkatkan daya saing harga wisata juga perlu dilakukan dalam upaya pengembangan
kawasan strategis Danau Toba.
Langkah strategis kelembagaan oleh “TEAM PARIWISATA SUMATERA UTARA”:
1.Menyampaikan usulan komposisi personel badan otorita DPN Danau Toba
2.Menyusun konsep program pengembangan destinasi wisata terintergrasi Sumatera Utara
dengan Danau Toba sebagai “CHAMPION”
3.Menyusun konsep operasional sebagai masukan dalam percepatan pembangunan
infrastruktur.

Kesimpulan:
1.Pengembangan tujuan wisata seyogyanya terintegrasi dengan tujuan wisata lain di
Sumatera Utara
2.Target kunjungan wisata menjadi 1juta orang wisatawan pada 2019 dengan devisa sebesar
US$ 1 Milyar mungkin dicapai bila realisasi investasi berikut benar tercapai:
A.Rp11,36 Trilyun investasi pemerintah dan;
B.Rp 9,7 Trilyun investasi swasta (PMA/PMDN)
Dr.Drs.Rustam Effendy Nainggolan,M.M.
Lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara, 21 November 1950; umur 65 tahun), atau
yang dikenal dengan RE Nainggolan adalah seorang pejabat pemerintahan daerah Sumatera
Utara, dan jabatan terakhir adalah Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara.
Setidaknya ada lima permasalahan serius dan besar yang terjadi di kawasan Danau Toba
selama ini sehingga butuh solusi cepat dengan aksi nyata. Selama ini, belum pernah tercatat
dalam sejarah lima menteri datang dan berkumpul membahas agenda pembangunan
pariwisata Danau Toba. Ini harus disikapi dan ditindak-lanjuti semua pihak," ujar Nainggolan
diMedan.
Dia mencetuskan hal itu ketika tampil sebagai salah satu pembicara dalam Seminar Nasional
Strategi Pengembangan Pariwisata Danau Toba yang digelar USU di Auditorium USU.
Kelima masalah serius yang dicetuskan mantan Sekda Provinsi Sumut dan mantan Kepala
Bappeda Sumut itu adalah:
(1) Masalah infrastruktur kawasan Danau Toba yang hingga kini belum maksimal walau
sebagian sudah mulai dikerjakan, yaitu: jalan lingkar luar Danau Toba (outer ring road Danau
Toba--ORRDT), jalan lingkar dalam Danau Toba atau jalan lingkar Samosir, jalan raya by
pass Tanjung Morawa - Saribu Dolok - Tongging (Rawasaring), jalan lintas objek wisata
(terintegrasi) dari dan ke Danau Toba, dan jalan tol atau bebas hambatan Medan - Parapat
(via Tanjung Morawa-Tebing Tinggi-Pematang Siantar).
(2) Masalah kedua adalah pembangunan lanjut dan pemanfaatan optimal dua bandara yaitu
Bandara Sibisa di Tobasa dan Bandara Silangit di Tapanuli Utara, yang selama ini belum juga
difungsikan secara reguler dalam operasional angkutan penumpang wisata ke Danau Toba,
walaupun secara khusus RE Nainggolan menyatakan apresiasi atas penetapan rencana
terbang rutin (regular flight) pesawat Garuda dari Jakarta ke Silangit (langsung - PP) mulai
26 April ini
(3) Masalah ketiga adalah kondisi dermaga-dermaga yang ada di pelabuhan Danau Toba,
misalnya 10 dermaga di Samosir, 2 dermaga di Tobasa (Ajibata, Balige), 1 dermaga di
Humbang Hasundutan (Bakkara) dan juga dermaga di Karo (Tongging) dan dermaga di Dairi
(Silalahi). Selain kondisinya sangat memprihatinkan, RE juga menilai mayoritas dermaga itu
belum tampak dominan fungsinya sebagai dermaga berstandar pariwisata.
(4) Masalah keempat adalah jaringan listrik dan komunikasi (Telkom) yang belum juga
tersambung optimal pada sejumlah wilayah atau desa-desa yang sebenarnya produktif di
kawasan Danau Toba.

(5) Masalah kelima adalah penegakan hukum yang belum terlaksana sebagaimana mestinya
dalam penataan kawasan Danau Toba, baik penataan lingkungan maupun penataan
pembangunan.
"Kita lihat saja selama ini, sudah sejauh mana tindak penegakan hukum terhadap aksi
perusakan atau pencemaran lingkungan Danau Toba selama ini, apakah itu akibat
operasinal Aquafarm (perusahaan perikanan keramba jaring apung), Allegrindo
(peternakan babi), TPL (industri pulp), GDS dll. Bayangkan, daya dukung Danau Toba
yang hanya 30.764 ton per tahun, kini kian parah dengan beban 54.435 ton pada 2012
dan sudah mencapai 80.000-an ton pada 2015 lalu. Sungguh menyedihkan," ujar RE
dengan menyebutkan nama-nama perusahaan tersebut di hadapan hampir 1.000-an
peserta seminar dari kalanga mahasiswa lintas kampus dan para dosen lintas PTS daerah
ini.

Penutup.
Apa yang sudah direncanakan oleh pmerintah dalam rangka pengembangan kawasan
strategis Danau Toba sudah sangatlah baik,namun tentu saja semua itu tak bisa berjalan
dengan baik tanpa adanya partisipasi dari masyarakat.Untuk itulah,partisipasi masyarakat
sangat diperlukan dalam pengembangan kawasan strategis Danau Toba.Pengembangan
kawasan strategis Danau Tolba akan sangat berjalan dengan mudah apabila seluruh elemen
mampu bekerjasama dengan baik demi sebuah tujuan yaitu PENGEMBANGAN
KAWASAN STRATEGIS DANAU TOBA