Pengaruh Media Iklan dan Promosi Penjual (1)
Pengaruh Media Iklan dan Promosi Penjualan Terhadap Minat
Beli Ulang Kuota Paket Data Freedom Combo Indosat IM3
Ooredoo
Yulia Dwi Rianjani
Universitas Trilogi
1.1
Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi yang sedemikian cepatnya telah membawa dunia
memasuki era baru yang lebih cepat dari yang pernah dibayangkan sebelumnya.
Perkembangan teknologi ini membawa perubahan dalam berbagai bidang kehidupan
manusia. Internet merupakan salah satu hasil dari kemajuan teknologi informasi. Jaringan
internet merupakan pelopor terjadinya revolusi teknologi. Internet menjadi dasar perubahan
yang terjadi dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
Grafik 1.1
Jumlah Pengguna Internet di Indonesia
Sumber : Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
Data menunjukan tahun 2015 jumlah pengguna internet sudah mencapai 139 juta,
pesatnya perkembangan internet disetiap tahunnya membuka kesempatan para pelaku bisnis
seperti operator jaringan telekomunikasi sebagai penyedia jasa intenet. Saat ini jaringan
internet sangat mudah untuk ditemui, sehingga informasi dapat tersebar dengan cepat
sehingga semua orang bisa mengakses informasi yang sedang dibutuhkan. Dimanapun dan
kapanpun semua orang mengakses berita dan informasi.
Pada perkembangannya saat ini banyak kita temui jenis operator yang mewarnai
jaringan telekomunikasi seluler berbasis GSM, yakni PT Indosat Tbk (Indosat), PT
TelkomselTbk (Telkomsel), PTExelcomindo Pratama Tbk (XL), Three, Axis, Smartfren dan
lainnya. Persaingan antaroperator pun cukup ketat, karena semua operator berusaha dalam
meraih pasar dan meraup keuntungan dari para pelanggannya. Namun pada saat ini
pelanggan sudah mulai kritis dalam memilih produk yang akan digunakannya. Sesuai
kebutuhan dan fasilitas yang ditawarkan, pelanggan akan memilih dari produk beberapa
operator tersebut.
Tabel 1.1
Jumlah Pelanggan Operator
Provider
2012
2013
2014
2015
Total
Telkomsel
121 juta
131,5 juta
139,2 juta
140 juta
531,7 juta
XL
54,2 juta
60,5 juta
65 juta
68,5 juta
248,2 juta
Indosat
55,5 juta
58,5 juta
54,3 juta
66,5 juta
234,8 juta
Sumber : m.bisnis.com
Dari tabel pelanggan tersebut pengguna Indosat Ooredoo sempat mengalami
penurunan pada tahun 2014. Persaingan bisnis telekomunikasi semakin kompetitif dan
menjadikan perusahaan harus mampu memberikan penyampaian komunikasi yang jelas dan
berbeda dari pesaingnya, sehingga perusahaan dapat menarik perhatian dan pembelian dari
konsumen. Salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan dalam menarik konsumen adalah
dengan kegiatan pemasaran. Pemasaran memiliki beberapa komponen yang saling
berhubungan; seperti produk, harga, distribusi dan promosi. Promosi menjadi salah satu
strategi yang tepat dalam penyampaian komunikasi kepada konsumen. Salah satu bentuk
bauran promosi yang tepat digunakan oleh perusahaan telekomunikasi adalah periklanan dan
promosi penjualan. Iklan merupakan salah satu media komunikasi pemasaran yang kerap
digunakan dalam upaya memperkenalkan produk kepada konsumen. Iklan yang disampaikan
dapat melalui berbagai media seperti media televisi, media cetak maupun radio. Interpretasi
iklan melalui berbagai media tersebut dapat memberikan nilai tersendiri di mata dan benak
konsumen. Promosi penjualan merupakan suatu bujukan langsung yang menawarkan insentif
atau nilai lebih untuk suatu produk kepada konsumen. Promosi penjualan mencakup suatu
variasi yang luas dari alat – alat promosi yang didesain untuk merangsang respon pasar yang
lebih cepat atau lebih kuat. Saat ini, tidak semua perusahaan telekomunikasi dapat
menyampaikan pesannya kepada konsumen dengan efektif dan efisien, baik dari segi cara
maupun
dari
segi
alat
penyampaian.
Penyampaian
yang
dilakukan
perusahaan
telekomunikasi melalui periklanan dan promosi penjualan haruslah memiliki inovasi– inovasi
baru setiap waktunya. Hal ini guna menarik perhatian dan membuat rasa ingin tahu
konsumen kepadaproduk yang ditawarkan perusahaan agar selalu menanti sesuatu yang baru
pada produk, yang ingin atau sudah digunakan oleh mereka.
Menyadari hal tersebut Indosat Ooredoo menawarkan produk yang dihadirkan oleh
merek IM3 Ooredoo yaitu Freedom Combo. Freedom Combo merupakan salah satu produk
terbaik yang dimiliki IM3 Ooredoo dengan berbagai macam keunggulan seperti paket
lengkap terbaik tanpa batasan waktu, kuota besar di semua jaringan, unlimited nelpon ke
sesama, Stream On musik dengan Spotify dan film dengan iFlix, sisa kuota bisa dipakai
bulan berikutnya dengan data rollover, apps sehari-hari tanpa kuota, nelpon Rp1/detik ke
semua operator (khusus kartu perdana baru).
Gambar 1.1
Daftar Harga Paket Freedom Combo IM3 Indosat Ooredoo
Su
mber: https://indosatooredoo.com/id/personal/producttariff/im3/freedom-combo
Tabel tersebut menunjukkan bahwa promosi yang ditawarkan IM3 Ooredoo sangat
menggiurkan karena dengan harga yang terjangkau tersebut para pelanggan sudah bisa
mendapatkan banyak manfaat dan keunggulan.Dan Indosat Ooredoo juga memanfaatkan
media iklan sebagai sarana promosinya untuk menarik minat para konsumennya.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengambil judul “Pengaruh
Media Iklan Dan Promosi Penjualan Terhadap Minat Beli Ulang Kuota Paket Data
Freedom Combo Indosat IM3 Ooredoo”.
1.2
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dimaksudkan agar penelitian yang dilakukan sesuai dengan tujuan
yang hendak dicapai, tidak menyimpang dan untuk memperjelas ruang lingkup
permasalahan. Dari latar belakang masalah yang dijelaskan di atas, maka peneliti
merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah media iklan berpengaruh terhadap minat beli ulang kuota paket data Freedom
Combo Indosat IM3 Ooredoo?
2. Apakah promosi penjualan berpengaruh terhadap minat beli ulang kuota paket data
Freedom Combo Indosat IM3 Ooredoo?
3. Apakah media iklan dan promosi penjualan berpengaruh secara simultan terhadap
minat beli ulang kuota paket data Freedom Combo Indosat IM3 Ooredoo?
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh media iklan terhadap minat beli ulang kuota paket data
Freedom Combo Indosat IM3 Ooredoo.
2. Untuk mengetahui pengaruh promosi penjualan terhadap minat beli ulang kuota paket
data Freedom Combo Indosat IM3 Ooredoo.
3. Untuk mengetahui pengaruh media iklan dan promosi penjualan secara simultan
terhadap minat beli ulang kuota paket data Freedom Combo Indosat IM3 Ooredoo.
1.4
Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah pertanyaan peneliti dan tujuan, maka manfaat peneliti
untuk meliputi :
1. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
dalam bidang manajemen, serta dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi
mahasiswa dalam penelitian selanjutnya atau kegiatan lainnya.
2. Bagi Perusahaan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi perusahan
merumuskan strategi promosi yang baik supaya Indosat Ooredoo semakin maju,
unggul dan terus melakukan inovasi agar menjadi operator jaringan telekomunikasi
nomor satu yang dapat dipercaya.
3.
Secara Umum
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi ilmu
pengetahuan di masa yang akan datang dan sebagai bahan reverensi bagi pihak yang
membutuhkan dalam melakukan penelitian yang relevan.
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam melaksanakan kegiatan pemasaran, perusahaanmengkombinasikan lima
variabel yang sangat mendukung didalam menentukan strategi promosi, kombinasi kelima
variabel itu dikenal dengan istilah bauran promosi yang terdiri dari Periklanan (Advertising),
Penjualan Pribadi (Personal Selling), Hubungan Masyarakat (Public Relations), Promosi
Penjualan (Sales Promotion) dan Penjualan Langsung (Direct Marketing).
Ada beberapa variabel operasional yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya
variabel bebas dan variabel terikat. Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah
dua dari lima unsur bauran promosi yaitu media iklan dan promosi penjualan serta yang
menjadi variabel terikat adalahminat beli ulang.
2.1 Pemasaran
Menurut Kotler & Keller (2012: 5), “Pemasaran adalah mengidentifikasi dan
memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi yang baik dan singkat dari
pemasaran adalah memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan”.
Menurut Kotler dan Amstrong (2012: 29), “Pemasaran adalah proses dimana
perusahaan menciptakan nilai bagi para pelanggan dan membangun hubungan pelanggan
yang kuat untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya”.
Menurut Swastha dan Irawan (2008: 5),“Pemasaran merupakan salah satu dari
kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba”.
2.2 Bauran Pemasaran Jasa
Menurut Fandy Tjiptono (2011:39), “Bauran pemasaran jasa merupakan seperangkat
alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk karateristik jasa yang ditawarkan
kepada pelanggan”.
Sedangkan menurut Philip Kotler alih Bahasa Benyamin Molan(2012:23), “Bauran
pemasaran (marketing mix) adalah perangkat alat pemasar yang digunakan perusahaan untuk
mengejar tujuan pemasarannya”.
Selanjutnya Sumarmi dan Soeprihanto(2010:274) menjelaskan, “Bauran Pemasaran
(marketing mix) adalah kombinasi dari variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari
sistem pemasaran yaitu produk, harga, promosi, dan distribusi.”
2.3 Kategori Jasa
Jasa sangat bervariasi dan dapat dikategorikan berdasarkan sifat yang mendasari
proses pelayanan. Jasa ada dua jenis yaitu jasa yang berwujud (tangible) dan tak berwujud
(intangible). Perbedaan memiliki implikasi pemasaran yang penting dan menghasilkan empat
kategori jasa (Lovelock & Wirtz, 2016), yaitu :
Tabel 1.2
Kategori Jasa
Name of the Service Act
Tangible Actions
Intangible Actions
Name of the Service Act
People
Possessions
People Processing
Possesion Processing
Hairstylist
Freight
Passenger
Transportation
Laundry and Dry
Transportation
Healthcare
Cleaning
Repair
and
Mental
Maintenance
Stimulus Information Processing
Processing
Education
Advertising/PR
Phychotherapy
a.
Accounting
Banking
Legal Services
Pemrosesan Manusia
Dari zaman kuno, orang telah mencari layanan yang ditujukan pada diri
mereka sendiri, termasuk transportasi, makanan, penginapan, pemulihan
kesehatan, atau kecantikan. Untuk menerima jenis layanan ini, pelanggan
secara fisik memasuki sistem layanan. karena mereka merupakan bagian
integral dari proses dan tidak dapat memperoleh keuntungan yang diinginkan
dengan berurusan dengan pemasok jasa. Singkatnya, mereka harus masuk ke
pabrik jasa, lokasi fisik tempat orang atau mesin menciptakan dan
memberikan tunjangan pelayanan kepada pelanggan. Tentu saja, penyedia
layanan kadang-kadang bersedia datang ke pelanggan, membawa alat yang
diperlukan dari perdagangan mereka untuk menciptakan keuntungan yang
diinginkan di lokasi pelanggan yang diminati.
b.
Pemrosesan Kepemilikan
Sering kali pelanggan meminta sebuah penyedia jasa untuk memberikan
perawatan nyata untuk beberapa kepemilikan fisik, seperti layar smartphone
yang rusak dan paket yang perlu dikirim ke kota lain.
c.
Pemrosesan Stimulasi Mental
Layanan ini menyentuh pikiran orang dan memiliki kekuatan untuk
membentuk sikap dan pengaruh perilaku. Layanan pengolahan stimulus
mental meliputi pendidikan, berita dan informasi, saran profesional, dan
beberapa kegiatan keagamaan. Mendapatkan manfaat penuh dari layanan
semacam itu memerlukan investasi waktu dan tingkat usaha mental pada
bagian pelanggan. Namun, penerima tidak harus secara fisik hadir di tempat
penyedia jasa tersebut.
d.
Pemrosesan Informasi
Informasi bisa diolah oleh teknologi informasi dan komunikasi atau oleh para
profesional yang menggunakan otak mereka untuk melakukan pengolahan
informasi dan pengemasan. Informasi adalah bentuk pelayanan yang paling
nyata. Namun, hal itu dapat diubah menjadi bentuk yang lebih permanen dan
nyata seperti laporan, buku, atau file dalam jenis format apa pun. Beberapa
layanan yang sangat bergantung pada pengumpulan dan pengolahan informasi
yang efektif adalah penelitian, pengelolaan manajemen, dan diagnosis medis.
2.4 Bauran Promosi
Menurut
Solomon
dalam
bukunya
Basu
Swastha
Dharmmesta
(2014:9)
mengemukakan bahwa bauran promosi adalah elemen-elemen utama komunikasi yang
dikendalikan oleh pemasar, termasuk periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat,
penjualan tatap muka, dan pemasaran langsung.
Menurut Kotler dan Amstrong (2012: 432), “Bauran promosi (bauran komunikasi
pemasaran) adalah campuran spesifik dari alat-alat promosi yang digunakan perusahaan
untuk secara persuasif mengkomunikasikan nilai pelanggan dan membangun hubungan
pelanggan”.
2.5 Bauran Komunikasi Pemasaran Jasa
Setiap perusahaan mengadakan komunikasi pemasaran untuk membantu dan
mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak yang
terkait dalam komunikasi pemasaran untuk berbuat lebih baik.
Setelah memahami target konsumen, tujuan dan strategi komunikasi spesifik
perusahaan maka sekarang perusahaan perlu memilih gabungan saluran komunikasi yang
dapat menghemat biaya. Sebagian besar pemasar layanan memiliki akses ke berbagai bentuk
komunikasi, yang disebut secara kolektif sebagai bauran komunikasi pemasaran jasa. Elemen
komunikasi yang berbeda memiliki kemampuan yang berbeda terkait dengan jenis pesan
yang dapat mereka gabungkan dan segmen pasar yang paling mungkin terpapar pada mereka,
dan campuran tersebut perlu dioptimalkan untuk mencapai hasil terbaik sesuai anggaran yang
diberikan.
Dalam operasional perusahaan komunikasi pemasaran memiliki peran yang sangat
penting, seperti yang disampaikan Philip Kotler & Kevin Lane Killer dalam sebuah
organisasi atau perusahaan komunikasi pemasaran memiliki peranan memberikan informasi,
membujuk, mengingatkan konsumen – secara langsung maupun tidak langsung – tentang
produk dan merek yang dijual. Komunikasi pemasaran melaksanakan banyak fungsi kepada
konsumen atau pasar sasaran terutama memberitahu dan memperlihatkan bagaimana dan
mengapa produk itu digunakan, siapa pasar sasarannya, dimana dan kapan produk itu dapat
diperoleh. Lingkungan komunikasi pemasaran juga mengikuti perkembangan teknologi yang
menyebabkan proses komunikasinya juga mengalami perubahan. Seperti halnya akhir-akhir
ini maraknya perkembangan internat. Tentunya ini juga akan berpengaruh terhadap
konsumen dalam memperoleh informasi suatu produk.
Tabel 1.3
Bauran Komunikasi Pemasaran Jasa
Sumber : Lovelock & Wirtz (2016 : 253)
2.6 Periklanan
Menurut Lovelock dan Wirtz (2016: 255), “Beragam media iklan berbayar tersedia,
termasuk media siaran (TV dan radio), media cetak (majalah dan koran), bioskop, dan
banyak jenis media luar ruangan (poster, papan reklame, papan pesan elektronik, dan
eksterior bus atau sepeda). Pesan iklan yang disampaikan melalui media massa sering
diperkuat oleh alat pemasaran langsung seperti mailing, telemarketing, atau email atau media
online seperti website dan iklan online”.
Menurut Kotler dan Amstrong (2014: 444), “Periklanan dapat menyampaikan pesan
secara masal kepada seluruh calon pembeli dengan harga yang relatif murah, dan penjual
dapat mengulang kembali pesan yang ingin disampaikan dengan jumlah yang banyak”.
Menurut Machfoedz (2010:139), “Iklan adalah segala bentuk penyajian informasi dan
promosi secara tidak langsung yang dilakukan oleh sponsor untuk menawarkan ide, barang
atau jasa.
Menurut Gitosudarmo (2008: 228). “Periklanan adalah merupakan alat utama bagi
perusahaan untuk mempengaruhi konsumennya. Periklanan ini dapat dilakukan oleh
pengusaha lewat surat kabar, radio, majalah, televisi ataupun dalam bentuk poster-poster
yang dipasang di pinggir jalan atau tempat-tempat yang strategis.”
2.7 Promosi Penjualan
Tujuan jangka pendek seperti untuk mempercepat keputusan pembelian atau
memotivasi pelanggan untuk menggunakan layanan tertentu lebih cepat, dalam volume yang
lebih besar dengan setiap pembelian, atau lebih sering. Promosi penjualan untuk perusahaan
jasa dapat seperti contoh, kupon dan hadiah diskon lainnya, serta persaingan dengan harga.
Namun, promosi penjualan harus digunakan dengan hati-hati karena penelitian menunjukkan
bahwa pelanggan yang diperoleh melalui promosi penjualan mungkin memiliki tingkat
pembelian kembali lebih rendah dan nilai masa pakai lebih rendah. (Lovelock dan Wirtz,
2016: 257)
Promosi penjualan merupakan aktivitas pemasaran yang mengusulkan nilai tambah
dari suatu produk dalam jangka waktu tertentu guna untuk mendorong pembelian konsumen,
efektivitas penjualan, atau mendorong upaya yang dilakukan oleh tenaga penjualan
(Hermawan 2012:129).
Menurut Machfoedz (2010:31), “Promosi penjualan adalah suatu aktivitas dan materi
yang dalam aplikasinya menggunakan teknik, di bawah pengendalianpenjual atau produsen,
yang dapat mengkomunikasikan informasi yang menarik tentang produk yang ditawarkan
penjual atau produsen, baik secara langsung maupun tidak langsung”.
Menurut Rianti (2012), “Promosi penjualan dapat mendorong konsumen untuk
membeli dengan mengiming-imingi insentif/reward, promosi penjualan merupakan unsur
utama dalam kampanye penjualan dan dapat didefinisikan sebagai bentuk persuasi langsung
melalui penggunaan berbagai insentif/reward, umumnya berjangka pendek, dan dapat diatur
untuk merangsang dan mempengaruhi keputusan pembelian produk dengan segera atau
meningkatkan jumlah barang yang dibeli konsumen atau pedagang”.
Menurut Suharno&Sutarso (2010:273, “Promosi penjualan terdiri dari insentifinsentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan produk atau jasa dalam
periode tertentu”.
2.8 Minat Beli
Menurut Simamora (2011: 106), “Minat beli akan timbul apabila seseorang konsumen
sudah terpengaruh terhadap mutu dan kualitas dari suatu produk dan informasi tentang
keunggulan produk”.
Menurut Durianto (2013: 58), “Minat beli akan timbul apabila seseorang konsumen
sudah terpengaruh terhadap mutu dan kualitas dari suatu produk dan informasi tentang
keunggulan produk”.
Menurut Thomas dalam Fitri Yeni (2010: 34), “Minat beli yaitu tahapan
kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar
dilaksanakan.
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Variabel Penelitian
Variabel Dependen
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Keputusan
Pembeli (Y)
Variabel Independen
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Media Iklan,
Promosi Penjualan, dan Minat Beli Konsumen
3.2
Populasi dan Penentuan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi, populasi bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada
obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh
subyek atau obyek itu (Sugiyono, 2016:148). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
pelanggan Indosat IM3 Ooredoo di wilayah Depok.
3.3
Jenis dan Sumber Data
Pada penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah nonprobability sampling
dengan jenis sampling purposive. Menurut Sugiyono (2016:154), nonprobability sampling
adalah teknik pengambilan sample yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap
unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sample. Sedangkan sampling purposive
adalah teknik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2016:156).
Sampel penelitian ini adalah semua orang yang menggunakan kuota paket data Freedom
Combo Indosat IM3 Ooredoo yang berada di wilayah Depok Town Square.
Oleh karena populasi tidak diketahui, peneliti menggunakan rumus pengambilan
sample menurut Ferdinan dalam Sanusi (2011) menyatakan bahwa:
Penentuan jumlah sampel untuk analisis Structural Equation Modeling
(SEM) menggunakan rumus jumlah indikator x 5 sampai 10
Ukuran sample sesuai dalam
model persamaanStructural Equation
Modeling(SEM) adalah antara 100-200
Dalam penelitian ini, ukuran sampel yang digunakan adalah jumlah indikator
dikalikan 10 (18x10=180) dengan kesimpulan akhir yaitu jumlah sample yang digunakan
adalah 180 sample.
3.4
Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini diawali dengan pengumpulan dan pengolahan data yang
diperoleh dari kuesioner dengan menggunakan skala likert. Dalam setiap jawaban responden
dengan skala likert untuk mengukur item-item dalam kuesioner penelitian dimana angket
dalam penelitian ini diberikan langsung kepada responden, skala likert dapat diukur dengan
diberikan bobot 1 untuk intensitas paling rendah dan bobot 5 untuk intensitas paling tinggi.
3.5
Operasionalisasi Variabel
Sesuai dengan judul yang dipilih, yaitu “Pengaruh media iklan dan promosi penjualan
terhadap minat beli ulang kouta paket data Freedom Combo Indosat Im3 Ooredoo”, maka
data diidentifikasikan variabel penelitian sebagai berikut :
1. Variabel Independen (X)
Variabel independen adalah suatu variabel bebas dimana keberadaannya tidak
dipengarui oleh variabel-variabel lain bahkan variabel independen merupakan faktor
penyebab yang akan mempengaruhi variabel lainnya, dimana dalam hal ini terdapat tiga
variabel independen (X) yaitu : Media Iklan, Promosi Penjualan, dan Minat Beli Konsumen
2. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen adalah variabel tidak bebas yang artinya variabel tersebut
merupakan variabel yang dipengaruhi atau dihasilkan oleh variabel independen, dimana
dalam hal ini variabel dependen (Y) adalah Keputusan Pembeli. Variabel-variabel tersebut
dapat dilihat pada tabel operasionalisasi variabel sebagai berikut :
Variabel
Operasional
Definisi Operasional
Indikator
Bentuk
secara
penyajian
informasi
massal
untuk
informasi
menawarkan ide, barang atau
jasa.
Beragam
berbayar
media
tersedia,
iklan
termasuk
media siaran (TV dan radio),
Media Iklan
media
cetak
(majalah
dan
Menyampaikan
secara
massal
Penawaran
barang atau jasa
Televisi
Radio
Social Media
Website
Iklan Online
Nilai tambah
Mendorong
ide,
koran), dan banyak jenis media
luar
ruangan
(poster,
papan
reklame), media online (website
dan iklan online).
(Kotler dan Amstrong, 2014:
444)
(Lovelock dan Wirtz, 2016: 255)
Mengusulkan nilai tambah suatu
produk
untuk
pembelian
efektivitas
diatur
Promosi Penjualan
atau
konsumen
penjualan,
untuk
keputusan
mendorong
dapat
konsumen
Efektivitas
Penjualan
Mempengaruhi
mempengaruhi
pembelian
meningkatkan
produk
untuk
keputusan
jumlah
barang yang dibeli konsumen.
Tujuannya
pembelian
dan
memotivasi
jumlah
pelanggan untuk menggunakan
Minat Beli
Konsumen
layanan tertentu.
(Hermawan, 2012: 129)
(Rianti, 2012)
(Lovelock dan Wirtz, 2016: 257)
Kecenderungan
tindakan
sebelum
keputusan
membeli,
pembelian produk
Meningkatkan
barang
yang dibeli
Memotivasi
pelanggan
Kecenderungan
tindakan sebelum
timbul atas dasar kepercayaan
keputusan
terhadap produk yang diiringi
dengan
keinginan
untuk
produk,
juga
membeli
membeli
Kepercayaan
terhadap produk
Keinginan untuk
membeli produk
Mutu dan kualitas
produk
Keunggulan
terpengaruh terhadap mutu dan
kualitas dan
informasi tentang
keunggulan produk.
(Thomas, 2010: 34)
produk
(Simamora, 2011: 106)
(Durianto, 2013: 58)
3.6
Metode Analisis Data
Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara dua
atau lebih variabel independen dengan satu variabel dependen yang ditampilkan dalam
bentuk persamaan regresi. Variabel independen dilambangkan dengan X1, X2, X3 dan X4.
Sedangkan variabel dependen dilambangkan dengan Y.
3.7
Uji F (Simultan)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara
variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
Apabila nilai
signifikan ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti variabel independen secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, apabila nilai signifikan >
0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti variabel independen secara bersama-sama
tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Santosa, 2000).Uji F digunakan
untuk menguji pengaruh variabel bebas secara serentak terhadap variabel terikat sebagai
syarat untuk uji t.
3.8
Uji t (Parsial)
Uji ini untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap
variabel dependen. Jika nilai signifikansi α ≤ 0,05 maka dapat dikatakan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen secara
individu. Sebaliknya jika nilai signifikansi α > 0,05 maka tidak terdapat pengaruh yang
signifikan (Santosa, 2000).Uji nilai t dilakukan untuk membuktikan hipotesis yang diajukan,
apakah masing-masing variabel penelitian, yaitu produk, harga, promosi, dan tempat
terhadap keputusan pembelian
3.9
Uji Structual Equation Modeling
Dalam penelitian ini analisis data menggunakanmetode SEM (Structural Equation
Modeling). Umumnya terdapat dua jenis tipe SEM, yaitu Convariance-Based Structurural
Equational Modeling (CB-SEM) dan Partial Least Squares Structural Equational Modeling
(PLS-SEM) yang sering disebut Variance atau Component Based Structural Equation
Modeling. Covariance-Based SEM diwakili oleh software seperti AMOS,EQS, LISREL,
Mplus dan sebagainya. Sedangkan Variance atau Component Based SEM diwakili oleh
software seperti PLS-Graph, SmartPLS, VisualPLS, XLSTATPLS dan sebagainya.
3.10
Uji PLS-SEM
Untuk penelitian ini peneliti menganalisis model menggunakan Partial Least
Squares Structural Equational Modeling (PLS-SEM) dengan software SmartPLS 3.0 (Imam
Ghozali dan Hengky Latan 2015:3).
Analisis PLS-SEM biasanya terdiri dari 2 sub model yaitu model pengukuran
(Meansurement Model) atau sering disebut outer model dan model structural (Structural
Model) atau sering disebut inner model (Imam Ghozali dan Hengky Latan 2015:7). Model
pengukuran menunjukan bagaimana variabel manifest atau observed variabel
merepresentasikan variabel laten atau construct. Penggunaan PLS-SEM dalam penelitian ini
diguunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruhvariabel Media Iklan (X1) dan
Promosi Penjualan (X2) terhadap Minat Beli Ulang (Y).
DAFTAR PUSTAKA
Kisman, Z. Model For Overcoming Decline in Credit Growth (Case Study of
Indonesia with Time Series Data 2012M1-2016M12). Journal of Internet Banking
and Commerce.Vol.22, No. 3,2017.
Kisman, Z., & Shintabelle Restiyanita, M. The Validity of Capital Asset Pricing
Model (CAPM) and Arbitrage Pricing Theory (APT) in Predicting the Return of
Stocks in Indonesia Stock Exchange. American Journal of Economics, Finance and
Management Vol. 1, No. 3, 2015, pp. 184-189
Kisman, Z.Disappearing Dividend Phenomenon: A Review of Theories and
Evidence.Transylvanian Review.Vol XXIV, No. 08,2016.
Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Cetakan
Ketujuh. Rineka
Cipta: Jakarta
Assauri, Sofjan. 2011. Manajemen Pemasaran. Cetakan ke-11. PT.
Persada: Jakarta
Raja Grafindo
Dwi Kurniawan, Anggoro dan Rahayu Tri Astuti, Sri. 2012. Analisis Pengaruh
Produk, Promosi, Harga, dan Tempat terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada
Kedai Amarta Semarang). Universitas Diponegoro: Semarang
Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Salemba Empat: Malang
Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. CV. Andi Offset: Yogyakarta
Sunyoto, Danang. 2014. Dasar -Dasar Manejemen Pemasaran (Konsep, Strategi, dan
Kasus). CAPS (Center of Academic Publishing Service): Yogyakarta.
Beli Ulang Kuota Paket Data Freedom Combo Indosat IM3
Ooredoo
Yulia Dwi Rianjani
Universitas Trilogi
1.1
Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi yang sedemikian cepatnya telah membawa dunia
memasuki era baru yang lebih cepat dari yang pernah dibayangkan sebelumnya.
Perkembangan teknologi ini membawa perubahan dalam berbagai bidang kehidupan
manusia. Internet merupakan salah satu hasil dari kemajuan teknologi informasi. Jaringan
internet merupakan pelopor terjadinya revolusi teknologi. Internet menjadi dasar perubahan
yang terjadi dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
Grafik 1.1
Jumlah Pengguna Internet di Indonesia
Sumber : Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
Data menunjukan tahun 2015 jumlah pengguna internet sudah mencapai 139 juta,
pesatnya perkembangan internet disetiap tahunnya membuka kesempatan para pelaku bisnis
seperti operator jaringan telekomunikasi sebagai penyedia jasa intenet. Saat ini jaringan
internet sangat mudah untuk ditemui, sehingga informasi dapat tersebar dengan cepat
sehingga semua orang bisa mengakses informasi yang sedang dibutuhkan. Dimanapun dan
kapanpun semua orang mengakses berita dan informasi.
Pada perkembangannya saat ini banyak kita temui jenis operator yang mewarnai
jaringan telekomunikasi seluler berbasis GSM, yakni PT Indosat Tbk (Indosat), PT
TelkomselTbk (Telkomsel), PTExelcomindo Pratama Tbk (XL), Three, Axis, Smartfren dan
lainnya. Persaingan antaroperator pun cukup ketat, karena semua operator berusaha dalam
meraih pasar dan meraup keuntungan dari para pelanggannya. Namun pada saat ini
pelanggan sudah mulai kritis dalam memilih produk yang akan digunakannya. Sesuai
kebutuhan dan fasilitas yang ditawarkan, pelanggan akan memilih dari produk beberapa
operator tersebut.
Tabel 1.1
Jumlah Pelanggan Operator
Provider
2012
2013
2014
2015
Total
Telkomsel
121 juta
131,5 juta
139,2 juta
140 juta
531,7 juta
XL
54,2 juta
60,5 juta
65 juta
68,5 juta
248,2 juta
Indosat
55,5 juta
58,5 juta
54,3 juta
66,5 juta
234,8 juta
Sumber : m.bisnis.com
Dari tabel pelanggan tersebut pengguna Indosat Ooredoo sempat mengalami
penurunan pada tahun 2014. Persaingan bisnis telekomunikasi semakin kompetitif dan
menjadikan perusahaan harus mampu memberikan penyampaian komunikasi yang jelas dan
berbeda dari pesaingnya, sehingga perusahaan dapat menarik perhatian dan pembelian dari
konsumen. Salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan dalam menarik konsumen adalah
dengan kegiatan pemasaran. Pemasaran memiliki beberapa komponen yang saling
berhubungan; seperti produk, harga, distribusi dan promosi. Promosi menjadi salah satu
strategi yang tepat dalam penyampaian komunikasi kepada konsumen. Salah satu bentuk
bauran promosi yang tepat digunakan oleh perusahaan telekomunikasi adalah periklanan dan
promosi penjualan. Iklan merupakan salah satu media komunikasi pemasaran yang kerap
digunakan dalam upaya memperkenalkan produk kepada konsumen. Iklan yang disampaikan
dapat melalui berbagai media seperti media televisi, media cetak maupun radio. Interpretasi
iklan melalui berbagai media tersebut dapat memberikan nilai tersendiri di mata dan benak
konsumen. Promosi penjualan merupakan suatu bujukan langsung yang menawarkan insentif
atau nilai lebih untuk suatu produk kepada konsumen. Promosi penjualan mencakup suatu
variasi yang luas dari alat – alat promosi yang didesain untuk merangsang respon pasar yang
lebih cepat atau lebih kuat. Saat ini, tidak semua perusahaan telekomunikasi dapat
menyampaikan pesannya kepada konsumen dengan efektif dan efisien, baik dari segi cara
maupun
dari
segi
alat
penyampaian.
Penyampaian
yang
dilakukan
perusahaan
telekomunikasi melalui periklanan dan promosi penjualan haruslah memiliki inovasi– inovasi
baru setiap waktunya. Hal ini guna menarik perhatian dan membuat rasa ingin tahu
konsumen kepadaproduk yang ditawarkan perusahaan agar selalu menanti sesuatu yang baru
pada produk, yang ingin atau sudah digunakan oleh mereka.
Menyadari hal tersebut Indosat Ooredoo menawarkan produk yang dihadirkan oleh
merek IM3 Ooredoo yaitu Freedom Combo. Freedom Combo merupakan salah satu produk
terbaik yang dimiliki IM3 Ooredoo dengan berbagai macam keunggulan seperti paket
lengkap terbaik tanpa batasan waktu, kuota besar di semua jaringan, unlimited nelpon ke
sesama, Stream On musik dengan Spotify dan film dengan iFlix, sisa kuota bisa dipakai
bulan berikutnya dengan data rollover, apps sehari-hari tanpa kuota, nelpon Rp1/detik ke
semua operator (khusus kartu perdana baru).
Gambar 1.1
Daftar Harga Paket Freedom Combo IM3 Indosat Ooredoo
Su
mber: https://indosatooredoo.com/id/personal/producttariff/im3/freedom-combo
Tabel tersebut menunjukkan bahwa promosi yang ditawarkan IM3 Ooredoo sangat
menggiurkan karena dengan harga yang terjangkau tersebut para pelanggan sudah bisa
mendapatkan banyak manfaat dan keunggulan.Dan Indosat Ooredoo juga memanfaatkan
media iklan sebagai sarana promosinya untuk menarik minat para konsumennya.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengambil judul “Pengaruh
Media Iklan Dan Promosi Penjualan Terhadap Minat Beli Ulang Kuota Paket Data
Freedom Combo Indosat IM3 Ooredoo”.
1.2
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dimaksudkan agar penelitian yang dilakukan sesuai dengan tujuan
yang hendak dicapai, tidak menyimpang dan untuk memperjelas ruang lingkup
permasalahan. Dari latar belakang masalah yang dijelaskan di atas, maka peneliti
merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah media iklan berpengaruh terhadap minat beli ulang kuota paket data Freedom
Combo Indosat IM3 Ooredoo?
2. Apakah promosi penjualan berpengaruh terhadap minat beli ulang kuota paket data
Freedom Combo Indosat IM3 Ooredoo?
3. Apakah media iklan dan promosi penjualan berpengaruh secara simultan terhadap
minat beli ulang kuota paket data Freedom Combo Indosat IM3 Ooredoo?
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh media iklan terhadap minat beli ulang kuota paket data
Freedom Combo Indosat IM3 Ooredoo.
2. Untuk mengetahui pengaruh promosi penjualan terhadap minat beli ulang kuota paket
data Freedom Combo Indosat IM3 Ooredoo.
3. Untuk mengetahui pengaruh media iklan dan promosi penjualan secara simultan
terhadap minat beli ulang kuota paket data Freedom Combo Indosat IM3 Ooredoo.
1.4
Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah pertanyaan peneliti dan tujuan, maka manfaat peneliti
untuk meliputi :
1. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
dalam bidang manajemen, serta dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi
mahasiswa dalam penelitian selanjutnya atau kegiatan lainnya.
2. Bagi Perusahaan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi perusahan
merumuskan strategi promosi yang baik supaya Indosat Ooredoo semakin maju,
unggul dan terus melakukan inovasi agar menjadi operator jaringan telekomunikasi
nomor satu yang dapat dipercaya.
3.
Secara Umum
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi ilmu
pengetahuan di masa yang akan datang dan sebagai bahan reverensi bagi pihak yang
membutuhkan dalam melakukan penelitian yang relevan.
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam melaksanakan kegiatan pemasaran, perusahaanmengkombinasikan lima
variabel yang sangat mendukung didalam menentukan strategi promosi, kombinasi kelima
variabel itu dikenal dengan istilah bauran promosi yang terdiri dari Periklanan (Advertising),
Penjualan Pribadi (Personal Selling), Hubungan Masyarakat (Public Relations), Promosi
Penjualan (Sales Promotion) dan Penjualan Langsung (Direct Marketing).
Ada beberapa variabel operasional yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya
variabel bebas dan variabel terikat. Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah
dua dari lima unsur bauran promosi yaitu media iklan dan promosi penjualan serta yang
menjadi variabel terikat adalahminat beli ulang.
2.1 Pemasaran
Menurut Kotler & Keller (2012: 5), “Pemasaran adalah mengidentifikasi dan
memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi yang baik dan singkat dari
pemasaran adalah memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan”.
Menurut Kotler dan Amstrong (2012: 29), “Pemasaran adalah proses dimana
perusahaan menciptakan nilai bagi para pelanggan dan membangun hubungan pelanggan
yang kuat untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya”.
Menurut Swastha dan Irawan (2008: 5),“Pemasaran merupakan salah satu dari
kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba”.
2.2 Bauran Pemasaran Jasa
Menurut Fandy Tjiptono (2011:39), “Bauran pemasaran jasa merupakan seperangkat
alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk karateristik jasa yang ditawarkan
kepada pelanggan”.
Sedangkan menurut Philip Kotler alih Bahasa Benyamin Molan(2012:23), “Bauran
pemasaran (marketing mix) adalah perangkat alat pemasar yang digunakan perusahaan untuk
mengejar tujuan pemasarannya”.
Selanjutnya Sumarmi dan Soeprihanto(2010:274) menjelaskan, “Bauran Pemasaran
(marketing mix) adalah kombinasi dari variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari
sistem pemasaran yaitu produk, harga, promosi, dan distribusi.”
2.3 Kategori Jasa
Jasa sangat bervariasi dan dapat dikategorikan berdasarkan sifat yang mendasari
proses pelayanan. Jasa ada dua jenis yaitu jasa yang berwujud (tangible) dan tak berwujud
(intangible). Perbedaan memiliki implikasi pemasaran yang penting dan menghasilkan empat
kategori jasa (Lovelock & Wirtz, 2016), yaitu :
Tabel 1.2
Kategori Jasa
Name of the Service Act
Tangible Actions
Intangible Actions
Name of the Service Act
People
Possessions
People Processing
Possesion Processing
Hairstylist
Freight
Passenger
Transportation
Laundry and Dry
Transportation
Healthcare
Cleaning
Repair
and
Mental
Maintenance
Stimulus Information Processing
Processing
Education
Advertising/PR
Phychotherapy
a.
Accounting
Banking
Legal Services
Pemrosesan Manusia
Dari zaman kuno, orang telah mencari layanan yang ditujukan pada diri
mereka sendiri, termasuk transportasi, makanan, penginapan, pemulihan
kesehatan, atau kecantikan. Untuk menerima jenis layanan ini, pelanggan
secara fisik memasuki sistem layanan. karena mereka merupakan bagian
integral dari proses dan tidak dapat memperoleh keuntungan yang diinginkan
dengan berurusan dengan pemasok jasa. Singkatnya, mereka harus masuk ke
pabrik jasa, lokasi fisik tempat orang atau mesin menciptakan dan
memberikan tunjangan pelayanan kepada pelanggan. Tentu saja, penyedia
layanan kadang-kadang bersedia datang ke pelanggan, membawa alat yang
diperlukan dari perdagangan mereka untuk menciptakan keuntungan yang
diinginkan di lokasi pelanggan yang diminati.
b.
Pemrosesan Kepemilikan
Sering kali pelanggan meminta sebuah penyedia jasa untuk memberikan
perawatan nyata untuk beberapa kepemilikan fisik, seperti layar smartphone
yang rusak dan paket yang perlu dikirim ke kota lain.
c.
Pemrosesan Stimulasi Mental
Layanan ini menyentuh pikiran orang dan memiliki kekuatan untuk
membentuk sikap dan pengaruh perilaku. Layanan pengolahan stimulus
mental meliputi pendidikan, berita dan informasi, saran profesional, dan
beberapa kegiatan keagamaan. Mendapatkan manfaat penuh dari layanan
semacam itu memerlukan investasi waktu dan tingkat usaha mental pada
bagian pelanggan. Namun, penerima tidak harus secara fisik hadir di tempat
penyedia jasa tersebut.
d.
Pemrosesan Informasi
Informasi bisa diolah oleh teknologi informasi dan komunikasi atau oleh para
profesional yang menggunakan otak mereka untuk melakukan pengolahan
informasi dan pengemasan. Informasi adalah bentuk pelayanan yang paling
nyata. Namun, hal itu dapat diubah menjadi bentuk yang lebih permanen dan
nyata seperti laporan, buku, atau file dalam jenis format apa pun. Beberapa
layanan yang sangat bergantung pada pengumpulan dan pengolahan informasi
yang efektif adalah penelitian, pengelolaan manajemen, dan diagnosis medis.
2.4 Bauran Promosi
Menurut
Solomon
dalam
bukunya
Basu
Swastha
Dharmmesta
(2014:9)
mengemukakan bahwa bauran promosi adalah elemen-elemen utama komunikasi yang
dikendalikan oleh pemasar, termasuk periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat,
penjualan tatap muka, dan pemasaran langsung.
Menurut Kotler dan Amstrong (2012: 432), “Bauran promosi (bauran komunikasi
pemasaran) adalah campuran spesifik dari alat-alat promosi yang digunakan perusahaan
untuk secara persuasif mengkomunikasikan nilai pelanggan dan membangun hubungan
pelanggan”.
2.5 Bauran Komunikasi Pemasaran Jasa
Setiap perusahaan mengadakan komunikasi pemasaran untuk membantu dan
mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak yang
terkait dalam komunikasi pemasaran untuk berbuat lebih baik.
Setelah memahami target konsumen, tujuan dan strategi komunikasi spesifik
perusahaan maka sekarang perusahaan perlu memilih gabungan saluran komunikasi yang
dapat menghemat biaya. Sebagian besar pemasar layanan memiliki akses ke berbagai bentuk
komunikasi, yang disebut secara kolektif sebagai bauran komunikasi pemasaran jasa. Elemen
komunikasi yang berbeda memiliki kemampuan yang berbeda terkait dengan jenis pesan
yang dapat mereka gabungkan dan segmen pasar yang paling mungkin terpapar pada mereka,
dan campuran tersebut perlu dioptimalkan untuk mencapai hasil terbaik sesuai anggaran yang
diberikan.
Dalam operasional perusahaan komunikasi pemasaran memiliki peran yang sangat
penting, seperti yang disampaikan Philip Kotler & Kevin Lane Killer dalam sebuah
organisasi atau perusahaan komunikasi pemasaran memiliki peranan memberikan informasi,
membujuk, mengingatkan konsumen – secara langsung maupun tidak langsung – tentang
produk dan merek yang dijual. Komunikasi pemasaran melaksanakan banyak fungsi kepada
konsumen atau pasar sasaran terutama memberitahu dan memperlihatkan bagaimana dan
mengapa produk itu digunakan, siapa pasar sasarannya, dimana dan kapan produk itu dapat
diperoleh. Lingkungan komunikasi pemasaran juga mengikuti perkembangan teknologi yang
menyebabkan proses komunikasinya juga mengalami perubahan. Seperti halnya akhir-akhir
ini maraknya perkembangan internat. Tentunya ini juga akan berpengaruh terhadap
konsumen dalam memperoleh informasi suatu produk.
Tabel 1.3
Bauran Komunikasi Pemasaran Jasa
Sumber : Lovelock & Wirtz (2016 : 253)
2.6 Periklanan
Menurut Lovelock dan Wirtz (2016: 255), “Beragam media iklan berbayar tersedia,
termasuk media siaran (TV dan radio), media cetak (majalah dan koran), bioskop, dan
banyak jenis media luar ruangan (poster, papan reklame, papan pesan elektronik, dan
eksterior bus atau sepeda). Pesan iklan yang disampaikan melalui media massa sering
diperkuat oleh alat pemasaran langsung seperti mailing, telemarketing, atau email atau media
online seperti website dan iklan online”.
Menurut Kotler dan Amstrong (2014: 444), “Periklanan dapat menyampaikan pesan
secara masal kepada seluruh calon pembeli dengan harga yang relatif murah, dan penjual
dapat mengulang kembali pesan yang ingin disampaikan dengan jumlah yang banyak”.
Menurut Machfoedz (2010:139), “Iklan adalah segala bentuk penyajian informasi dan
promosi secara tidak langsung yang dilakukan oleh sponsor untuk menawarkan ide, barang
atau jasa.
Menurut Gitosudarmo (2008: 228). “Periklanan adalah merupakan alat utama bagi
perusahaan untuk mempengaruhi konsumennya. Periklanan ini dapat dilakukan oleh
pengusaha lewat surat kabar, radio, majalah, televisi ataupun dalam bentuk poster-poster
yang dipasang di pinggir jalan atau tempat-tempat yang strategis.”
2.7 Promosi Penjualan
Tujuan jangka pendek seperti untuk mempercepat keputusan pembelian atau
memotivasi pelanggan untuk menggunakan layanan tertentu lebih cepat, dalam volume yang
lebih besar dengan setiap pembelian, atau lebih sering. Promosi penjualan untuk perusahaan
jasa dapat seperti contoh, kupon dan hadiah diskon lainnya, serta persaingan dengan harga.
Namun, promosi penjualan harus digunakan dengan hati-hati karena penelitian menunjukkan
bahwa pelanggan yang diperoleh melalui promosi penjualan mungkin memiliki tingkat
pembelian kembali lebih rendah dan nilai masa pakai lebih rendah. (Lovelock dan Wirtz,
2016: 257)
Promosi penjualan merupakan aktivitas pemasaran yang mengusulkan nilai tambah
dari suatu produk dalam jangka waktu tertentu guna untuk mendorong pembelian konsumen,
efektivitas penjualan, atau mendorong upaya yang dilakukan oleh tenaga penjualan
(Hermawan 2012:129).
Menurut Machfoedz (2010:31), “Promosi penjualan adalah suatu aktivitas dan materi
yang dalam aplikasinya menggunakan teknik, di bawah pengendalianpenjual atau produsen,
yang dapat mengkomunikasikan informasi yang menarik tentang produk yang ditawarkan
penjual atau produsen, baik secara langsung maupun tidak langsung”.
Menurut Rianti (2012), “Promosi penjualan dapat mendorong konsumen untuk
membeli dengan mengiming-imingi insentif/reward, promosi penjualan merupakan unsur
utama dalam kampanye penjualan dan dapat didefinisikan sebagai bentuk persuasi langsung
melalui penggunaan berbagai insentif/reward, umumnya berjangka pendek, dan dapat diatur
untuk merangsang dan mempengaruhi keputusan pembelian produk dengan segera atau
meningkatkan jumlah barang yang dibeli konsumen atau pedagang”.
Menurut Suharno&Sutarso (2010:273, “Promosi penjualan terdiri dari insentifinsentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan produk atau jasa dalam
periode tertentu”.
2.8 Minat Beli
Menurut Simamora (2011: 106), “Minat beli akan timbul apabila seseorang konsumen
sudah terpengaruh terhadap mutu dan kualitas dari suatu produk dan informasi tentang
keunggulan produk”.
Menurut Durianto (2013: 58), “Minat beli akan timbul apabila seseorang konsumen
sudah terpengaruh terhadap mutu dan kualitas dari suatu produk dan informasi tentang
keunggulan produk”.
Menurut Thomas dalam Fitri Yeni (2010: 34), “Minat beli yaitu tahapan
kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar
dilaksanakan.
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Variabel Penelitian
Variabel Dependen
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Keputusan
Pembeli (Y)
Variabel Independen
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Media Iklan,
Promosi Penjualan, dan Minat Beli Konsumen
3.2
Populasi dan Penentuan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi, populasi bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada
obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh
subyek atau obyek itu (Sugiyono, 2016:148). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
pelanggan Indosat IM3 Ooredoo di wilayah Depok.
3.3
Jenis dan Sumber Data
Pada penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah nonprobability sampling
dengan jenis sampling purposive. Menurut Sugiyono (2016:154), nonprobability sampling
adalah teknik pengambilan sample yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap
unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sample. Sedangkan sampling purposive
adalah teknik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2016:156).
Sampel penelitian ini adalah semua orang yang menggunakan kuota paket data Freedom
Combo Indosat IM3 Ooredoo yang berada di wilayah Depok Town Square.
Oleh karena populasi tidak diketahui, peneliti menggunakan rumus pengambilan
sample menurut Ferdinan dalam Sanusi (2011) menyatakan bahwa:
Penentuan jumlah sampel untuk analisis Structural Equation Modeling
(SEM) menggunakan rumus jumlah indikator x 5 sampai 10
Ukuran sample sesuai dalam
model persamaanStructural Equation
Modeling(SEM) adalah antara 100-200
Dalam penelitian ini, ukuran sampel yang digunakan adalah jumlah indikator
dikalikan 10 (18x10=180) dengan kesimpulan akhir yaitu jumlah sample yang digunakan
adalah 180 sample.
3.4
Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini diawali dengan pengumpulan dan pengolahan data yang
diperoleh dari kuesioner dengan menggunakan skala likert. Dalam setiap jawaban responden
dengan skala likert untuk mengukur item-item dalam kuesioner penelitian dimana angket
dalam penelitian ini diberikan langsung kepada responden, skala likert dapat diukur dengan
diberikan bobot 1 untuk intensitas paling rendah dan bobot 5 untuk intensitas paling tinggi.
3.5
Operasionalisasi Variabel
Sesuai dengan judul yang dipilih, yaitu “Pengaruh media iklan dan promosi penjualan
terhadap minat beli ulang kouta paket data Freedom Combo Indosat Im3 Ooredoo”, maka
data diidentifikasikan variabel penelitian sebagai berikut :
1. Variabel Independen (X)
Variabel independen adalah suatu variabel bebas dimana keberadaannya tidak
dipengarui oleh variabel-variabel lain bahkan variabel independen merupakan faktor
penyebab yang akan mempengaruhi variabel lainnya, dimana dalam hal ini terdapat tiga
variabel independen (X) yaitu : Media Iklan, Promosi Penjualan, dan Minat Beli Konsumen
2. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen adalah variabel tidak bebas yang artinya variabel tersebut
merupakan variabel yang dipengaruhi atau dihasilkan oleh variabel independen, dimana
dalam hal ini variabel dependen (Y) adalah Keputusan Pembeli. Variabel-variabel tersebut
dapat dilihat pada tabel operasionalisasi variabel sebagai berikut :
Variabel
Operasional
Definisi Operasional
Indikator
Bentuk
secara
penyajian
informasi
massal
untuk
informasi
menawarkan ide, barang atau
jasa.
Beragam
berbayar
media
tersedia,
iklan
termasuk
media siaran (TV dan radio),
Media Iklan
media
cetak
(majalah
dan
Menyampaikan
secara
massal
Penawaran
barang atau jasa
Televisi
Radio
Social Media
Website
Iklan Online
Nilai tambah
Mendorong
ide,
koran), dan banyak jenis media
luar
ruangan
(poster,
papan
reklame), media online (website
dan iklan online).
(Kotler dan Amstrong, 2014:
444)
(Lovelock dan Wirtz, 2016: 255)
Mengusulkan nilai tambah suatu
produk
untuk
pembelian
efektivitas
diatur
Promosi Penjualan
atau
konsumen
penjualan,
untuk
keputusan
mendorong
dapat
konsumen
Efektivitas
Penjualan
Mempengaruhi
mempengaruhi
pembelian
meningkatkan
produk
untuk
keputusan
jumlah
barang yang dibeli konsumen.
Tujuannya
pembelian
dan
memotivasi
jumlah
pelanggan untuk menggunakan
Minat Beli
Konsumen
layanan tertentu.
(Hermawan, 2012: 129)
(Rianti, 2012)
(Lovelock dan Wirtz, 2016: 257)
Kecenderungan
tindakan
sebelum
keputusan
membeli,
pembelian produk
Meningkatkan
barang
yang dibeli
Memotivasi
pelanggan
Kecenderungan
tindakan sebelum
timbul atas dasar kepercayaan
keputusan
terhadap produk yang diiringi
dengan
keinginan
untuk
produk,
juga
membeli
membeli
Kepercayaan
terhadap produk
Keinginan untuk
membeli produk
Mutu dan kualitas
produk
Keunggulan
terpengaruh terhadap mutu dan
kualitas dan
informasi tentang
keunggulan produk.
(Thomas, 2010: 34)
produk
(Simamora, 2011: 106)
(Durianto, 2013: 58)
3.6
Metode Analisis Data
Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara dua
atau lebih variabel independen dengan satu variabel dependen yang ditampilkan dalam
bentuk persamaan regresi. Variabel independen dilambangkan dengan X1, X2, X3 dan X4.
Sedangkan variabel dependen dilambangkan dengan Y.
3.7
Uji F (Simultan)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara
variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
Apabila nilai
signifikan ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti variabel independen secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, apabila nilai signifikan >
0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti variabel independen secara bersama-sama
tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Santosa, 2000).Uji F digunakan
untuk menguji pengaruh variabel bebas secara serentak terhadap variabel terikat sebagai
syarat untuk uji t.
3.8
Uji t (Parsial)
Uji ini untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap
variabel dependen. Jika nilai signifikansi α ≤ 0,05 maka dapat dikatakan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen secara
individu. Sebaliknya jika nilai signifikansi α > 0,05 maka tidak terdapat pengaruh yang
signifikan (Santosa, 2000).Uji nilai t dilakukan untuk membuktikan hipotesis yang diajukan,
apakah masing-masing variabel penelitian, yaitu produk, harga, promosi, dan tempat
terhadap keputusan pembelian
3.9
Uji Structual Equation Modeling
Dalam penelitian ini analisis data menggunakanmetode SEM (Structural Equation
Modeling). Umumnya terdapat dua jenis tipe SEM, yaitu Convariance-Based Structurural
Equational Modeling (CB-SEM) dan Partial Least Squares Structural Equational Modeling
(PLS-SEM) yang sering disebut Variance atau Component Based Structural Equation
Modeling. Covariance-Based SEM diwakili oleh software seperti AMOS,EQS, LISREL,
Mplus dan sebagainya. Sedangkan Variance atau Component Based SEM diwakili oleh
software seperti PLS-Graph, SmartPLS, VisualPLS, XLSTATPLS dan sebagainya.
3.10
Uji PLS-SEM
Untuk penelitian ini peneliti menganalisis model menggunakan Partial Least
Squares Structural Equational Modeling (PLS-SEM) dengan software SmartPLS 3.0 (Imam
Ghozali dan Hengky Latan 2015:3).
Analisis PLS-SEM biasanya terdiri dari 2 sub model yaitu model pengukuran
(Meansurement Model) atau sering disebut outer model dan model structural (Structural
Model) atau sering disebut inner model (Imam Ghozali dan Hengky Latan 2015:7). Model
pengukuran menunjukan bagaimana variabel manifest atau observed variabel
merepresentasikan variabel laten atau construct. Penggunaan PLS-SEM dalam penelitian ini
diguunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruhvariabel Media Iklan (X1) dan
Promosi Penjualan (X2) terhadap Minat Beli Ulang (Y).
DAFTAR PUSTAKA
Kisman, Z. Model For Overcoming Decline in Credit Growth (Case Study of
Indonesia with Time Series Data 2012M1-2016M12). Journal of Internet Banking
and Commerce.Vol.22, No. 3,2017.
Kisman, Z., & Shintabelle Restiyanita, M. The Validity of Capital Asset Pricing
Model (CAPM) and Arbitrage Pricing Theory (APT) in Predicting the Return of
Stocks in Indonesia Stock Exchange. American Journal of Economics, Finance and
Management Vol. 1, No. 3, 2015, pp. 184-189
Kisman, Z.Disappearing Dividend Phenomenon: A Review of Theories and
Evidence.Transylvanian Review.Vol XXIV, No. 08,2016.
Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Cetakan
Ketujuh. Rineka
Cipta: Jakarta
Assauri, Sofjan. 2011. Manajemen Pemasaran. Cetakan ke-11. PT.
Persada: Jakarta
Raja Grafindo
Dwi Kurniawan, Anggoro dan Rahayu Tri Astuti, Sri. 2012. Analisis Pengaruh
Produk, Promosi, Harga, dan Tempat terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada
Kedai Amarta Semarang). Universitas Diponegoro: Semarang
Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Salemba Empat: Malang
Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. CV. Andi Offset: Yogyakarta
Sunyoto, Danang. 2014. Dasar -Dasar Manejemen Pemasaran (Konsep, Strategi, dan
Kasus). CAPS (Center of Academic Publishing Service): Yogyakarta.