Sinergi BUMN Logistik dan Peningkatan Ki

Sinergi BUMN Logistik dan Peningkatan Kinerja dan
Efisiensi Logistik Nasional
26 May 2014

Logistics Performance Index (LPI) tahun 2014 menunjukkan kinerja sistem logistik Indonesia
yang belum optimal. LPI 2014 menempatkan Indonesia pada peringkat 53 dari 160 negara.
Di antara negara-negara ASEAN, Indonesia berada pada posisi ke-6 di bawah Singapore
(peringkat 5), Malaysia (25), Thailand (35), dan Vietnam (48). Indonesia hanya lebih baik
dibandingkan Philippines (57), Cambodia (83), Laos (131), dan Myanmar (145). LPI diukur
berdasarkan komponen-komponen: customs, infrastructure, international shipment,
competence and quality of logistics services, tracking and tracing, dan timeliness.
Rencana perbaikan dan pengembangan sistem logistik Indonesia telah tertuang dalam Cetak
Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional (Sislognas) yang ditetapkan dengan Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2012. Walaupun telah mempunyai payung
hukum, implementasi Sislognas masih banyak terkendala. Hal ini bisa dilihat dari
implementasi berbagai rencana aksi yang akan sulit mencapai target pada tahap I yang akan
berakhir pada tahun 2015.
Logistik merupakan bidang yang bersifat multisektoral, sehingga upaya untuk
memperbaikinya perlu dilakukan oleh semua pihak terkait, termasuk para pelaku logistik
(PL) dan penyedia jasa logistik (PJL). PL dan PJL terdiri atas perusahaan-perusahaan swasta
dan perusahaan-perusahaan BUMN.

Sebagai bagian dari PJL, perusahaan-perusahaan BUMN sektor logistik mempunyai
potensi besar untuk berperan dalam implementasi sistem logistik nasional, termasuk dalam
peningkatan efisiensi biaya logistik. Berdasarkan analisis Supply Chain Indonesia (SCI), total
aset BUMN sektor logistik pada tahun 2012 sebesar Rp 153,9 triliun. Nilai aset ini
menunjukkan potensi yang besar untuk berperan dalam sistem logistik nasional. Potensi
peranan BUMN sektor logistik karena infrastruktur, fasilitas, dan layanan yang dimilikinya
a) BUMN sektor logistik mengelola infrastruktur yang sangat lengkap, mencakup
kepelabuhanan, kebandarudaraan, jalan, dan rel kereta api.
b) Fasilitas yang dimiliki BUMN tersebar dan menjangkau berbagai wilayah Indonesia.
c) Perusahaan-perusahaan BUMN sektor logistik beserta anak-anak usahanya
mempunyai berbagai layanan logistik, antara lain: pergudangan, transportasi, freight
forwarding, depo peti kemas, dan sebagainya.

Infrastruktur, fasilitas, dan layanan BUMN sektor logistik tersebar di berbagai perusahaan,
antara lain :
a. Pengelolaan infrastruktur dilakukan oleh PT Pelabuhan Indonesia I-IV
(Persero) untuk kepelabuhanan, PT Angkasa Pura I-II [Persero] untuk
kebandarudaraan, PT Jasa Marga (Persero] untuk jalan, dan PT Kereta Api
Indonesia (Persero) untuk perkeretaapian.
b. Fasilitas dan layanan logistik dimiliki dan dilakukan oleh beberapa

perusahaan BUMN maupun anak usahanya yang bergerak dalam sektor
logistik, yaitu: PT Bhanda Ghara Reksa (Persero), PT Berdikari, gabungan
PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) dan PT Varuna Tirta Prakasya
(Persero), PT Pos Indonesia (Persero), PT Pos Logistik Indonesia, PT Kereta
Api Logistik, PT Angkasa Pura Logistik, dan lain-lain.
Fasilitas dan layanan yang tersebar di beberapa perusahaan BUMN dan anak-anak usahanya
berpotensi menimbulkan inefisiensi logistik, karena utilisasi aset dan investasi
(pengembangan fasilitas), pelayanan tidak terintegrasi, dan terjadi persaingan antar
perusahaan/anak usaha BUMN sejenis.
Perlu upaya untuk membangun sinergi di antara perusahaan BUMN/anak usaha di sektor
logistik. Sinergi ini akan bermanfaat untuk meningkatkan utilisasi aset, optimalisasi rencana
investasi (pengembangan fasilitas), meningkatkan integrasi pelayanan, dan meningkatkan
daya saing.
Sinergi BUMN/anak usaha di sektor logistik akan meningkatkan efisiensi operasional yang
akan berdampak bagi perusahaan-perusahaan yang dilayani (baik swasta maupun BUMN
produsen) dan meningkatkan profitabilitas BUMN/anak usaha di sektor logistik itu sendiri.
Dalam ruang lingkup yang lebih luas, sinergi BUMN/anak usaha di sektor logistik akan
berdampak terhadap peningkatan efisiensi logistik nasional. Sinergi ini juga akan mendukung
pencapaian misi Sislognas, yaitu memperlancar arus barang secara efektif dan efisien, serta
membangun simpul simpul logistik nasional dan konektivitasnya mulai dari pedesaan,

perkotaan, antar wilayah, dan antar pulau. Selain itu, sinergi ini juga berpotensi
meningkatkan LPI Indonesia, terutama berkaitan dengan komponen competence and quality
of logistics services. (Sumber: supplychainindonesia.com)
http://www.bumn.go.id/pelindo1/berita/8347/Sinergi.BUMN.Logistik.dan.Peningkatan.Kinerja.dan.E
fisiensi.Logistik.Nasional

Terlalu Banyak Tangan, BUMN Logistik Diminta Saling Sinergi
http://economy.okezone.com/read/2014/05/01/320/978658/terlalu-banyak-tangan-bumn-logistikdiminta-saling-sinergi
Fakhri Rezy
Jurnalis



Share on Facebook



Share on Twitter




Share on Google

AAA

JAKARTA - Perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor logistik beserta anakanak usahanya mempunyai berbagai layanan logistik. Namun, hal tersebut membuat sistem logistik
menjadi inefisien.
Fasilitas dan layanan logistik dimiliki dan dilakukan oleh beberapa perusahaan BUMN maupun anak
usahanya yang bergerak dalam sektor logistik, yaitu: PT Bhanda Ghara Reksa (Persero), PT Berdikari,
gabungan PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) dan PT Varuna Tirta Prakasya (Persero), PT Pos
Indonesia (Persero), PT Pos Logistik Indonesia, PT Kereta Api Logistik, PT Angkasa Pura Logistik, dan
lain-lain.
"Fasilitas dan layanan yang tersebar di beberapa perusahaan BUMN dan anak-anak usahanya
berpotensi menimbulkan inefisiensi logistik, karena utilisasi aset dan investasi (pengembangan
fasilitas), pelayanan tidak tereintegrasi, dan terjadi persaingan antar perusahaan/anak usaha BUMN
sejenis," ujar Chairman Supply Chain Indonesia Setiadji dalam keterangan tertulisnya di Jakarta,
Kamis (1/5/2014).
Menurutnya, perlu upaya untuk membangun sinergi di antara perusahaan BUMN/anak usaha di
sektor logistik. Sinergi ini akan bermanfaat untuk meningkatkan utilisasi aset, optimalisasi rencana
investasi (pengembangan fasilitas), meningkatkan integrasi pelayanan, dan meningkatkan daya saing.

"Sinergi BUMN atau anak usaha di sektor logistik akan meningkatkan efisiensi operasional yang akan
berdampak bagi perusahaan-perusahaan yang dilayani (baik swasta maupun BUMN produsen) dan
meningkatkan profitabilitas BUMN/anak usaha di sektor logistik itu sendiri," ujarnya.
Dalam ruang lingkup yang lebih luas, sinergi BUMN/anak usaha di sektor logistik akan berdampak
terhadap peningkatan efisiensi logistik nasional. Sinergi ini juga akan mendukung pencapaian misi
Sislognas, yaitu memperlancar arus barang secara efektif dan efisien, serta membangun simpul
simpul logistik nasional dan konektivitasnya mulai dari pedesaan, perkotaan, antarwilayah, dan
antarpulau.
(rzy)