Informasi dan proses bisnis kelompok 3

TUGAS:
INFORMASI PROSES BISNIS

OLEH
KELOMPOK 3
DEWI PERMATASARI
ANDI ASWAD
DEWI YUSTIKA SYAM

161196
161173
161157

KELAS E

SEKOLAH TINGGI MANEJEMEN INFORMATIKA
DAN KOMPUTER (STMIK) DIPANEGARA
MAKASSAR 2017

Informasi Proses Bisnis


Page 1

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME karena atas rahmatNya
kami dapat menyeesaikan tugas yang dalam bentuk makalah ini. Kami juga
berterimakasih kepada beberapa kelompok lain yang telah membantu kami.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Dan taklupa pula kami sangat beterima kasih kepada dosen matakuliah
Informasi Dan Proses Bisnis yaitu ibu Rismayani S.Kom, M.Tyang sampa
sekarang ini telah membibing kami sehingga Alhamdulillah kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah iniAkhir kata kami berharap semoga makalah ini
ada manfaatnya untuk masyarakan dan ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.


Informasi Proses Bisnis

Page 2

Makassar, 01 Juni 2017

DAFTAR ISI

Halaman Judul .....................................................................
i
Kata Pengantar ....................................................................
ii
Ucapan Terima Kasih ..........................................................
iii
Daftar Isi ..............................................................................
iv

Informasi Proses Bisnis


Page 3

BAB I PENDAHULUAN .......................................................
1
1.1 Latar Belakang .....................................................
4
1.2 Rumusan Masalah ................................................
4
BAB 2 RANTAI NILAI ........................................................
5
2.1 ciptakan keunggulan bisnis...................................
8
2.1.1 apa itu value?...............................................
9
2.1.2 value chain versi porter ...............................
10
2.1.3 manajemen rantai nilai ................................
11
2.1.4 tujuan dan hasil ...........................................
14

BAB 3 RANTAI NILAI ........................................................
16
3.1 faktor pendukung..................................................
17
3.1.1 latar belakang...............................................
18
Informasi Proses Bisnis

Page 4

3.1.2 deskripsi dan detail ......................................
19
3.1.3 intermediate event .......................................
22
3.1.4 contoh penggunaan .....................................
24
3.1.5 time intermediate .........................................
25
BAB 4 MANAJEMEN BISNIS ............................................
26

4.1 manajemen bisnis..................................................
26
4.1.1 dasar manajemen..........................................
27
4.1.2 komponen bisnis .........................................
29
BAB 5 proses informasi dan contoh kasus ..........................
36
5.1 konsep sensasi.......................................................
36
5.1.1 faktor yang mempengaruhi pemrosesan.......
40
5.1.2 daftar pustaka ..............................................
59
Informasi Proses Bisnis

Page 5

Informasi Proses Bisnis


Page 6

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Di Era Globalisasi seperti saat ini mengharuskan perusahaan bersaing
semakin ketat untuk tetap bisa bertahan di antara perusahaan- perusahaan yang
ada. Untuk itu di perlukan strategi yang tepat sehingga tidak terjadi kesalahan
dalam pengambilan keputusan.Sebuah perusahaan dikatakan menguntungkan
ketika nilai yang diperoleh tidak melebihi biaya dalam menciptakan produk.
Keputusan untuk menentukan stratagi kompetitif yang akan di aplikasikan
apakah menggunakan strategi : Low Cost atau diferensiasi ( porter, 1985 ).
Sebagai contoh, strategi Low cost membutuhkan penekanan pada pemeliharaan/
pengelolaan struktur biaya yang lebih rendah dari

para pesaing secara


signifikan.
Hal ini mungkin dapat dilakukan dengan membatasi penawaran produk,
mengurangi tingkat kerumitan produk, atau pembatasan layanan konsumen.
Strategi diferensiasi juga membutuhkan usaha pengendalian biaya secara
berkelanjutan, tetapi penekanan strategi manajemen akan diarahkan pada
diferensiasi produk.

Informasi Proses Bisnis

Page 1

1.2. Rumusan / Deskripsi / Batasan Masalah


Apa itu rantai nilai Porter’s atau Porter's Value Chain Model ..?



Bagaimana berbisnis melalu Porter’s atau Porter's Value Chain Model..?




Apa itu Event pada Proses Bisnis..?



Faktor-Faktor apa saja yg mendukung terselenggaranya Event..?



Seberapa penting Manajemen Bisnis di dalam Even dan Proses

Informasi..?

Informasi Proses Bisnis

Page 2

BAB II
PEMBAHASAN


2.1.

RANTAI NILAI PORTERS / PORTER’S VALUE CHAIN MODEL
Istilah 'Rantai Nilai' digunakan oleh Michael Porter dalam bukunya "
Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance"
(1985). Analisis rantai nilai menggambarkan kegiatan organisasi dalam
melakukan dan menghubungkan ke posisi organisasi yang kompetitif.Analisis
rantai nilai menggambarkan kegiatan di dalam dan di sekitar organisasi, dan
berkaitan dengan analisis kekuatan kompetitif organisasi. Oleh karena itu,
evaluasi nilai setiap kegiatan tertentu akan menambah nilai dari produk atau jasa
organisasi. Ide ini dibangun di atas wawasan bahwa organisasi lebih dari
sekadar mesin, peralatan, orang dan uang. Hanya jika hal-hal ini diatur dalam
sistem dan secara sistematis mengaktifkan produksi maka pelanggan akan
bersedia membayar harga yang menguntungkan organisasi. Porter berpendapat
bahwa kemampuan untuk melakukan kegiatan tertentu dan untuk mengelola
hubungan antara kegiatan ini merupakan sumber keunggulan kompetitif.
Porter

membedakan


antara

kegiatan

utama

dan

kegiatan

pendukung.Kegiatan utama secara langsung berkaitan dengan penciptaan atau
pengiriman produk atau layanan. Kegiatan ini dapat dikelompokkan menjadi
lima bidang utama: logistik masuk, operasi, logistik keluar, pemasaran dan
penjualan, dan layanan. Masing-masing kegiatan utama terkait untuk
mendukung kegiatan yang membantu untuk meningkatkan efektivitas atau
efisiensi. Ada empat bidang utama kegiatan dukungan:

Informasi Proses Bisnis


Page 3

pengadaan,

pengembangan

teknologi

(termasuk

Research

&

Development), manajemen sumber daya manusia, dan infrastruktur (sistem
perencanaan, keuangan, kualitas, informasi manajemen dll.). Model dasar
dari Porter's Value Chain Model adalah sebagai berikut:

Istilah "Margin"

(batas) menyiratkan bahwa

organisasi

menyadari margin keuntungan yang tergantung pada kemampuan mereka
untuk mengelola hubungan antara semua kegiatan dalam rantai nilai.
Dengan kata lain, organisasi ini mampu memberikan produk / layanan
dimana pelanggan bersedia untuk membayar lebih dari jumlah dari biaya
dari semua kegiatan dalam rantai nilai. Beberapa pemikiran tentang
keterkaitan antara kegiatan: hubungan ini sangat penting untuk
keberhasilan perusahaan. Keterkaitan yang arus informasi, barang dan
jasa, serta sistem dan proses untuk menyesuaikan kegiatan. Pentingnya
mereka adalah yang terbaik digambarkan dengan beberapa contoh
sederhana:
Hanya jika Pemasaran & Penjualan dapat melakukan fungsi
memberikan perkiraan penjualan untuk periode berikutnya untuk semua
departemen lain dalam waktu dan akurasi yang dapat diandalkan maka

Informasi Proses Bisnis

Page 4

pengadaan akan dapat memesan bahan yang diperlukan untuk tanggal
yang benar. Dan hanya jika pengadaan melakukan pekerjaan yang baik dan
selanjutnya memesan informasi logistik masuk, serta dari operasi akan
didapatkan jadwal produksi yang menjamin pengiriman produk secara
tepat waktu dan efektif sepertiyang telah ditentukan oleh bagian
pemasaran sebelumnya. Hasilnya adalah hubungan kerjasama yang baik
dan arus informasi antara kegiatan rantai nilai antara pemasaran&
penjualan, pengadaan dan produksi.
Di sebagian besar industri, tidak semua perusahaan melakukan
semua kegiatan mulai dari desain produk, produksi komponen, dan
perakitan akhir untuk pengiriman ke pengguna.Paling sering, organisasi
adalah elemen dari sistem nilai atau rantai pasokan.Oleh karena itu,
analisis rantai nilai harus mencakup seluruh sistem nilai di mana
organisasi beroperasi.

Informasi Proses Bisnis

Page 5

Dalam sistem nilai secara keseluruhan, hanya ada nilai tertentu
dengan margin keuntungan yang telah tersedia. Ini adalah perbedaan harga
akhir yang harus pelanggan bayar dan jumlah semua biaya yang
dikeluarkan dengan produksi dan pengiriman produk / layanan (misalnya
bahan baku, energi dll.). Hal ini tergantung pada struktur sistem nilai,
bagaimana marjin (yang berkaitan dengan keuntungan) ini menyebar di
seluruh pemasok, produsen, distributor, pelanggan, dan unsur-unsur lain
dari sistem nilai.
Setiap anggota sistem akan menggunakan posisi pasar dan
kekuatan negosiasi untuk mendapatkan proporsi yang lebih tinggi dari
marjin ini. Namun demikian, anggota dari sistem nilai dapat bekerja sama
untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya mereka dalam rangka
mencapai total margin yang lebih tinggi untuk kepentingan semua dari
mereka.
Sebuah analisis rantai nilai dapat dilakukan dalam langkahlangkah berikut:
 Analisis rantai nilai - biaya terkait dengan setiap kegiatan tunggal.



Analisis rantai nilai pelanggan - bagaimana produk yang dihasilkan
sesuai dengan rantai nilai.



Identifikasi keuntungan biaya potensial dibandingkan dengan
pesaing (kompetitor).



Identifikasi nilai potensial tambahan bagi pelanggan - bagaimana
produk dapat menambah nilai rantai nilai pelanggan (misalnya biaya
yang lebih rendah atau kinerja yang lebih tinggi) - mana pelanggan
melihat potensi tersebut.

Informasi Proses Bisnis

Page 6

2.2.

CIPTAKAN KEUNGGULAN BISNIS LEWAT RANTAI NILAI ATAU
VALUE CHAIN
Jika Anda

sedang

mencari

cara

untuk

meningkatkan

keunggulan bisnis Anda, maka Anda harus pertimbangkan untuk
melakukan analisis rantai nilai (value chain analysis) untuk
memberikan keunggulan dalam menciptakan nilai terbaik bagi
pelanggan. Ini agar bisnis Anda tidak mati terkapar di tengah jalan.
Value Chain Analysis (VCA) bergantung pada prinsip ekonomi
dasar yang mengarah pada keuntungan perusahaan yang disajikan
oleh

sektor-sektor

tertentu

di

sebuah

perusahaan

dan

bisa

menghasilkan keuntungan yang besar, dibandingkan dengan pesaing
mereka. Secara bersamaan, perusahaan harus bertanya pada diri
sendiri di sektor mana mereka dapat memberikan nilai terbaik kepada
pelanggan mereka.
Untuk melakukan VCA, perusahaan harus mulai dengan
mengidentifikasi

setiap

bagian

dari

proses

produksi

dan

mengidentifikasi di mana langkah-langkah yang dapat dihilangkan
atau dilakukan perbaikan. Perbaikan ini dapat menghasilkan
penghematan dari sisi biaya dan kapasitas produktif yang bisa
ditingkatkan.Yang tak kalah penting, hasil akhirnya adalah pelanggan
mendapatkan banyak keuntungan dari produk yang mereka beli karena
mendapatkan biaya yang murah.Dan ini berdampak meningkatkan
bottom line perusahaan dalam jangka panjang.
2.3.

Apa itu Value Chain?
Analisis

rantai

nilai

atau Value

Chain

Analysis

adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan suatu perusahaan untuk
menghasilkan produk atau jasa. Kumpulan aktivitas atau kegiatan

Informasi Proses Bisnis

Page 7

dalam sebuah perusahaan yang dilakukan untuk mendesain,
memproduksi,

memasarkan,

mengirimkan,

dan

mendukung

keberadaan produk terangkum dalam sebuah analisa rantai nilai.
Jadi, VCA bisa dikatakan sebagai pisau analisa yang bisa
digunakan untuk membedah sebuah proses bisnis. Dengan value
chain, perusahaan bisa melakukan identifikasi mengenai proses kunci
apa yang penting, dan proses mana yang sekadar pendukung.
Untuk memahami bagaimana untuk melakukan analisis rantai
nilai, bisnis harus terlebih dahulu tahu apa rantai nilainya. Sebuah
rantai nilai adalah berbagai kegiatan – termasuk desain, produksi,
pemasaran dan distribusi – usaha melalui untuk membawa produk atau
layanan dari konsepsi untuk pengiriman. Bagi perusahaan yang
memproduksi barang, rantai nilai dimulai dengan bahan baku yang
digunakan untuk membuat produk mereka, dan terdiri dari segala
sesuatu yang ditambahkan ke dalamnya sebelum dijual ke konsumen.

2.4. Value Chain Versi Porter
Michael E. Proter dari Harvard Business School merupakan
orang pertama yang memperkenalkan konsep value chain.Ia mulai
membahas konsep rantai nilai dalam bukunya “Competitive
Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance” yang
diluncurkan tahun 1985 lalu. Porter, juga mengembangkan Five
Forces Model yang banyak digunakan oleh perusahaan untuk
mengetahui seberapa baik mereka dapat bersaing di pasar saat ini.
Menurut Porter, keunggulan kompetitif tidak akan dapat
dipahami dengan melihat perusahaan secara keseluruhan. “Hal ini

Informasi Proses Bisnis

Page 8

berasal dari banyaknya kegiatan yang berbeda yang dilakukan di suatu
perusahaan

dalam

merancang,

memproduksi,

pemasaran,

mengirimkan, dan mendukung suatu produk.Masing-masing kegiatan
ini dapat memberikan kontribusi dengan posisi biaya masing-masing
di perusahaan dan menciptakan dasar untuk diferensiasi,” papar
Porter.
Berdasarkan LearnMarketing, kalimat Porter menunjukkan
bahwa kegiatan dalam sebuah organisasi juga memasukkan unsur nilai
pada layanan dan produk yang dihasilkan perusahaan. Artinya semua
kegiatan ini harus dijalankan pada tingkat optimal jika organisasi ingin
mendapatkan keuntungan kompetitif yang nyata.Jika mereka berjalan
secara efisien, nilai yang diperolehpun harus melebihi biaya yang
dikeluarkan.Misalnya, pelanggan selalu kembali ke perusahaan dan
bertransaksi secara bebas dan sukarela.
Dengan VCA, perusahaan dapat melakukan semacam business
reengineering. Ini untuk membuat sebuah operasi bisnis menjadi lebih
efisien dan mampu memberikan value added yang optimal.
2.5. Manajemen Rantai Nilai
Value Chain menjadi sebuah blue print atau benang merah suatu
bisnis. Ada enam fungsi bisnis dari pembuatan rantai nilai, yaitu:


Penelitian dan pengembangan



Desain Produk.



Layanan atau proses Produksi



Pemasaran dan penjualan

Informasi Proses Bisnis

Page 9



Distribusi



Layanan Pelanggan.
Dalam bukunya, Porter mengatakan kegiatan bisnis bisa dibagi

menjadi dua kategori yaitu kegiatan utama dan kegiatan pendukung.
Kegiatan utama (primary activities) meliputi:
1.

Logistik Masuk (Inbound Logistics), adalah aktivitas atau
kegiatan yang dihubungkan dengan penerimaan, penyimpanan
dan penyebaran input/bahan baku, seperti penanganan bahan
baku, pergudangan, kontrol inventory, jadwal kendaraan dan
pengembalian kepada supplier.

2.

Operasional (Operations), adalah kegiatan yang dihubungkan
dengan mengubah input atau bahan baku menjadi bentuk
produk akhir, seperti permesinan, pengemasan, perakitan,
perawatan perlengkapan, testing, pencetakan dan yang lainnya
yang berkaitan dengan prose operasi atau produksi.

3.

Logistik Keluar (Outbound Logistics), adalah kegiatan yang
diasosiasikan dengan pengumpulan, penyimpanan dan distribusi
produk ke

pembeli,

seperti pergudangan produk jadi,

penanganan material, operasi pengiriman, proses pemesanan
dan penjadwalan.
4.

Pemasaran dan penjualan (Marketing and Sales), adalah
kegiatan dalam membujuk atau menarik pembeli untuk
membeli, seperti pengiklanan, promosi, tenaga penjual, quota
dan harga.

Informasi Proses Bisnis

Page 10

5.

Pelayanan (Service), adalah kegiatan yang diasosiasikan dengan

penyediaan layanan untuk meningkatkan dan mempertahankan nilai
produk, seperi instalasi, perbaikan, pelatihan dan penambahan
produk.
Sedangkan kegiatan pendukung (support activities) secara
umum, terbagi dalam 4 kategori kegiatan, yaitu:
1.

Procurementatau pengadaan, berkaitan dengan bagaimana
bahan baku untuk produk yang diperoleh. Ini mengacu pada
fungsi pembelian seperti pembelian bahan mentah, persedian
dan jenis jenis barang lainnya yang dapat dijadikan aset seperti
mesin-mesin,

perlengkapan

laboratorium,

kantor

dan

bangunan.
2.

Technology Development atau pengembangan teknologi,
terdiri dari berbagai kegiatan yang dapat dikelompokkan ke
dalam usaha untuk meningkatkan produk dan proses.
Pengembangan teknologi sangat penting untuk keunggulan
kompetitif dalam semua industri.

3.

Human
manusia

Resource
meliputi

Management, pengelolaan
kegiatan

sumberdaya

rekrutmen,

pelatihan,

pengembangan SDM. Hal ini berkaitan dengan kegiatan dalam
mempekerjakan dan mempertahankan karyawan yang tepat
untuk membantu desain, membangun dan memasarkan
produk.
4.

Firm Infrastructure , aktivitas infrastruktur perusahaan terdiri
dari

sejumlah

aktivitas

termasuk

pengelolaan

umum,

perencanaan, keuangan, akuntansi, dan manajemen kualitas.

Informasi Proses Bisnis

Page 11

Dalam setiap kategori kegiatan/aktivitas, baik itu yang utama
maupun yang pendukung, ada tiga jenis kegiatan yang memiliki peran
berbeda dalam kegiatan tersebut, yaitu:
Langsung (direct), aktivitas yang melibatkan langsung dalam
pembuatan nilai kepada pembeli, seperti perakitan, iklan, desain
produk, rekrutmen dan lain sebagainya.
Tidak langsung (indirect), aktivitas yang memungkinkan untuk
melakukan kegiatan langsung secara berkelanjutan, seperti perawatan,
penjadwalan, administrasi penelitian dan lain sebagainya.
Jaminan kualitas (Quality Assurance), adalah aktivitas
yang menjamin kualitas dari aktivitas lain seperti, monitoring, inpeksi,
testing, pemeriksaan dan lain sebagainya.
Proses mengatur semua kegiatan ini sehingga mereka dapat
dianalisis dengan baik disebut manajemen rantai nilai. Tujuan dari
manajemen rantai nilai adalah untuk memastikan bahwa orang-orang
yang bertanggung jawab atas setiap tahap dari rantai nilai
berkomunikasi dengan satu sama lain, untuk membantu memastikan
produk semakin di tangan pelanggan sebagai mulus dan secepat
mungkin.
2.6. Tujuan dan Hasil
Idealnya, VCA dapat membantu perusahaan dalam
mengidentifikasi daerah-daerah yang dapat dioptimalkan untuk
efisiensi maksimum dan profitabilitas. Misalnya dalam bisnis
perbankan, value chain yang amat penting adalah pada sisi
penggalangan dana dan penyaluran kredit. Dalam industri manufaktur,
tentu saja yang paling penting adalah pada mata rantai proses

Informasi Proses Bisnis

Page 12

procurement bahan baku, quality assurance, proses produksi,
marketing & sales, dan servis. Sedangkan pada bisnis jasa consulting,
rantai proses yang paling memberikan value adalah materi/modul,
fasilitator, dan sales. Dalam organisasi yang Anda tekuni sekarang,
proses value chain analysis itu perlu dijalankan agar diketahui pada
area apa saja terdapat proses yang paling memberikan valued added
bagi kinerja organisasi.
Tahapan selanjutnya dalam area yang teridentifikasi
sebagai high value added areas, semua sumber daya untuk menopang
proses tersebut harus dioptimalkan. Mulai dari sumber daya
peralatannya,

teknologi,

sistem

operasi,

hingga

SDM

yang

menjalaninya.Sayangnya, banyak organisasi yang luput melakukan hal
yang

sangat

elementer

(namun

fundamental)

tersebut.Banyak

perusahaan dan organisasi yang gagal melacak key value chain dalam
dirinya, dan kemudian gagal juga dalam mengalokasikan sumber daya
secara cerdas.
Ambil misalnya, dalam hal pengelolaan SDM. Banyak
perusahaan yang menganggap seluruh SDM dalam organisasinya
bersifat sama, tanpa memandang apakah sebagian diantara mereka
masuk dalam key value chain atau tidak. Akibatnya, treatment
pengembangan kepada semua SDM itu dilakukan sama dan seragam.
Ini bukan saja melelahkan tapi juga merupakan pemborosan. Kenapa
tidak fokus saja pada SDM yang berada pada high value added areas,
dan “menggodok” talenta-talenta kelas dunia yang berada pada area
itu. Inilah yang dilakukan oleh perusahaan kelas dunia seperti IBM,
Google, Microsoft, Apple dan juga General Electric.Ratri Suyani (dari
berbagai sumber)

Informasi Proses Bisnis

Page 13

BAB III
EVEN PADA PROSES BISNIS
3.1. Apa itu Event?
Event adalah “media komunikasi”. Merupakan “jembatan”
untuk menyampaikan suatu maksud / tujuan dari principal (client)
kepada target, Rangkaian kegiatan yang memberikan pegalaman
secara “live”, langsung dan nyata.
Event Organizer


EO adalah Translator & Eksekutor



Menerjemahkan Ide ke dalam konsep kreatif

Informasi Proses Bisnis

Page 14



Melaksanakan konsep menjadi sebuah pengalaman kegiatan
yang langsung dan nyata

Tujuan Event
Pihak berkepentingan thd suatu event
1. Principal : pemilik, pemodal, client, sponsor
 Marketing :“sesuatu untuk dijual”

 image / pencitraan / kesan

2. Pelaksana event (organizer/panitia)
 Profit

 Non Profit

Jangkauan Event
Event hanya menjangkau secara “Terbatas”
1.

Kelompok yang disasar

2.

Kapasitas/quota TAPI BISA MEMBERI DAMPAK YANG TAK
TERBATAS

3.2. Faktor Pendukung
Beberapa faktor yang mendukung sehingga terselenggara sebuah
event adalah :

Informasi Proses Bisnis

Page 15

1. Ada Situasi (Moment)
suatu kondisi yang melatarbelakangi ataupun momentum yang tepat.
2. Ada Tujuan
Jawaban dari latarbelakang yang bisa berdampak pada pencapaian
pencitraan / image yang diinginkan
3. Ada Sumber Daya
Sumber penopang penyelenggaraan event : SDM, anggaran, peralatan,
dll
4. Kemauan & kemampuan
Sikap mental dan semangat yang harus dimiliki
Event Kreatif
Agar sebuah event selalu diingat dan meninggalkan citra yang
positif, salah satu strategi yg dilakukan adalah membuat event secara
kreatif. Kreatifitas bisa dibuat dengan 2 kata kunci : UNIK dan
BERBEDA

Project Brief
EO Memulai sebuah simulasi perencanaan event biasanya
diawali dengan proses “brainstorming” yang hasilnya dituangkan ke
dalam sebuah concept/project brief. Project brief menjadi pondasi,
dasar, acuan proses penyelenggaraan sebuah event.
Menyusun Latar Belakang & Tujuan
1.

Tentukan 2 – 5 situasi, fenomena dan atau momentum yang terjadi
saat itu dan melatarbelakangi rencana event

2.

Tentukan 2-5 tujuan yang hendak dicapai dengan cara menjawab
latarbelakang

Informasi Proses Bisnis

Page 16

Contoh :
3.3.

Latar Belakang :
1.

Banyaknya siswa yang tidak masuk sekolah karena ditengarahi
terkena penyakit demam berdarah

2.

Prestasi nilai rata2 sekolah dalam ujian mendatang dikhawatirkan
turun akibat banyaknya siswa tidak mengikuti pelajaran/ujian
Tujuan :

1.

Membuat kegiatan aksi peduli dan penangkalan bahaya Demam
Berdarah di lingkungan sekitar Sekolah

2.

Menyelenggarakan program tryout dan apresiasi internal sekolah
terhadap prestasi nilai belajar.

3.4 Ide & Tema Kreatif
Kreatifitas nilainya sangat relatif. Dari tujuan yg ada team ini
EO/Panitia inti melanjutkan brainstorming ke ide event dengan
memasukkan unsur :
1.

“Berbeda” atau “Tidak Biasanya”

2.

Memasukkan unsur “Keunikan”
Contoh Ide Event kreatifitasnya:

Informasi Proses Bisnis

Page 17

Biasanya :
1.

Penyuluhan dari Dinkes / puskesmas

2.

Bersifat satu arah
Tidak Biasa :

1.

Lomba teater antar kelas dengan tema “Keluarga sehat anti demam
berdarah”

2.

Lomba Poster anti demam berdarah
Keunikan :

1.

Bersifat menghibur

2.

Melibatkan partisipasi aktif siswa

3.

Ada hadiahnya

3.4. Deskripsi & Detail Program
Setelah ditentukan jenis eventnya, langkah selanjutnya adalah
membuat deskripsi dan detail program komponen deskripsi & detail
program/event:
Event Description
1.

Nama Program / event

2.

Waktu kegiatan

Informasi Proses Bisnis

Page 18

3.

Lokasi

4.

Deskripsi kegiatan :Penjelasan umum kegiatan
Creative Packaging

5.

Content Event : penjelasan masing-masing rangkaian kegiatan

6.

Outlooks & Branding Concept : rencana desain penampakan, layout,
dan material pendukung, penataan material promosi sponsor

7.

Promo & Sosialisasi : rencana promosi ke pihak internal dan eksternal
Funding & Sponsorship

8.

Rencana Partner/mitra

9.

Rencana Biaya

10.

Rencana Pendanaan/sponsorship

Events adalah termasuk notasi utama dalam BPMN yang
merepresentasikan sesuatu yang terjadi selama berjalannya proses yang dapat
mempengaruhi alur proses. Events terbagi dalam 3 jenis, yaitu Start Events,
Intermediate Events dan End Events. Secara sederhana, Start Events adalah
event yang menunjukkan awal dari proses bisnis, End Events adalah event
yang menunjukkan berakhirnya suatu proses bisnis, dan Intermediate Events
adalah event yang terjadi di pertengahan proses bisnis. Infografis dibawah ini
menggambarkan set lengkap Events yang digunakan dalam BPMN.

Informasi Proses Bisnis

Page 19

Jangan pusing dulu melihat infografis diatas :).Anda tidak perlu
menghafalkan semua notasi tersebut, tetapi yang perlu anda perhatikan
adalah pola dari masing-masing notasi itu.Jika anda sudah memahami
polanya, maka pasti anda dapat menguasai semuanya. Untuk memahami
pola notasi sebuah events, perhatikan gambar berikut ini:

Ada empat bagian gambar yang perlu dipahami:

Informasi Proses Bisnis

Page 20



Garis lingkaran terluar dari notasi, bisa terputus atau garis menyambung.
Jika terputus, maka artinya notasi ini tidak menginterupsi sebuah aktivitas,
sebaliknya jika garis menyambung, maka notasi ini akan menginterupsi
sebuah aktivitas
Garis lingkaran bagian dalam dari notasi menunjukkan lokasi dari



sebuah event. Jika tidak ada garis lingkaran dalam (alias lingkaran
hanya satu, tapi tipis) maka artinya notasi tersebut adalah start event.
Jika tidak ada garis dalam (lingkaran hanya satu dan tebal) maka
artinya notasi tersebut adalah end event. Namun jika ada lingkaran
dalam (lingkaran ada 2) maka artinya notasi tersebut adalah
intermediate event.


Internal markers, adalah gambar di dalam lingkaran, menunjukkan jenis
event dari notasi tersebut, apakah message, timer, error, cancel dan lainlain.



Apakah internal marker dalam lingkaran terblok hitam atau tidak. Jika
terblok hitam menunjukkan aktivitas throw (mengirim), namun jika tidak
terblok maka menunjukkan aktivitas catch (menerima).

Informasi Proses Bisnis

Page 21

3.5. INTERMEDIATE EVENTS
Salah satu tantangan dalam membuat proses bisnis yang baik adalah
adanya banyak skenario yang harus diantisipasi atau difasilitasi. Biasanya
skenario itu

digunakan

untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan

seperti

bagaimana jika data pemohon tidak lengkap, bagaimana jika terjadi error,
bagaimana jika waktu proses terlalu lama, bagaimana jika saldo pelanggan tidak
cukup, dan masih banyak pertanyaan lainnya. Maka disinilah BPMN
menunjukkan kelebihannya dibandingkan notasi yang lain. BPMN menyediakan
skenario yang lebih untuk berbagai kemungkinan proses bisnis yang terjadi, salah
satunya dengan menggunakan Intermediate Events. Dengan menggunakan
Intermediate Events, kita bisa mengantisipasi beragam skenario yang mungkin
terjadi di tengah-tengah proses bisnis yang sedang berjalan.Diantara intermediate
events yang sering digunakan adalah sebagai berikut:



None Intermediate Event: Biasanya digunakan untuk merepresentasikan
perubahan status dalam proses bisnis.

Informasi Proses Bisnis

Page 22



Message Intermediate Event: Digunakan untuk merespon jika ada pesan
masuk atau mengirim pesan keluar



Timer Intermediate Event: Digunakan untuk menunjukkan adanya delay
dalam proses, atau menjalankan aktivitas dalam rentang waktu tertentu.



Error Intermediate Event: Digunakan untuk melempar atau menerima
sebuah error pada proses bisnis.



Cancel Intermediate Event: Digunakan untuk membatalkan transaksi
pada sebuah sub-proses.



Compensation Intermediate Event: Digunakan untuk menginisiasi atau
menghandle kompensasi pada sebuah proses. Kompensasi dapat diartikan
sebagai suatu alternatif proses yang dijalankan ketika terjadi suatu
kegagalan proses tanpa harus memunculkan error.



Rule Intermediate Event: Digunakan hanya untuk menghandle
Exception, dan akan dijalankan ketika suatu rule (aturan) terbukti bernilai
True.



Link Intermediate Event: Menghubungkan dengan Link Event yang lain
agar memungkinkan suatu proses melompat ke proses lainnya. Dalam
pemrograman hal semacam ini sama dengan GO TO statement



Multiple Intermediate Event: Event yang bisa di-trigger dengan lebih
dari satu cara.

3.6. CONTOH PENGGUNAAN

Informasi Proses Bisnis

Page 23

Timer Start Event
Misalnya, dalam sebuah sistem diperlukan aktivitas untuk
membackup database, yang dilakukan pada setiap akhir minggu untuk
membackup seluruh transaksi yang terjadi selama seminggu yang
lalu.Maka, notasi untuk aktivitas tersebut adalah sebagai berikut.

Dalam notasi tersebut, kita menggunakan Timer Start
Event.TImer Start Event digunakan jika kita ingin melakukan aktivitas
pada waktu atau tanggal tertentu atau jika aktivitas tersebut memiliki
siklus waktu.Karena aktivitas backup dilakukan menggunakan siklus
waktu mingguan, yaitu setiap hari jumat, maka kita menggunakan Timer
Start Event seperti contoh diatas. Sehingga setiap hari jumat pukul 00.00
WIB, proses bisnis akan aktif dan melaksanakan aktivitas membackup
data.
3.7. Timer Intermediate Event
Mari kita kembangkan proses bisnis kita diatas. Aktivitas
backup database tidak selalu sukses karena berbagai hal. Oleh karenanya
kita perlu mengantisipasi jika aktivitas backup database error, apa yang
harus dilakukan. Selain itu, adakalanya kita memiliki server lain sebagai
backup server utama, sehingga setelah database dibackup, file hasil backup
bisa dikirimkan ke server backup.

Informasi Proses Bisnis

Page 24

Perhatikan gambar diatas, pada aktivitas backup database,
terdapat sebuah Boundary Event.Boundary Event adalah sebuah
Intermediate Event yang menempel pada Task/Aktivitas.Pada gambar
diatas boundary event berjenis Error Intermediate Event dengan garis
lingkarang solid (tidak putus2) yang artinya dia bersifat Interrupt, atau
menginterupsi aktivitas yang ditumpanginya. Dengan kata lain, jika pada
aktivitas muncul error maka Error Intermediate Event akan diaktifkan dan
akan melanjutkan proses ke bawah yaitu Message End Event, dimana
event ini akan mengirim pesan kesalahan dan proses berhenti.

Namun, jika aktivitas backup database berhasil, maka ia
menemui Timer Intermediate Event, dimana event ini akan menunggu
(delay) selama 30 menit untuk mengirim file hasil backup ke server
backup, dan selanjutnya proses selesai.

Informasi Proses Bisnis

Page 25

1. MANAJEMEN BISNIS

BAB IV
MANAGEMEN BISNIS

4.1. Pengertian Managemen Bisnis
Manajemen

bisnis

akan

sangat

berguna

ketika

anda

menjalankan kegiatan bisnis. Manajemen sendiri merupakan ilmu yang

Informasi Proses Bisnis

Page 26

berhubungan dengan berbagai hal yang terkait dengan pengaturan,
perancangan dan pengawasan dari suatu kegiatan termasuk juga bisnis.Istilah
manajemen berasal dari kata di bahasa italia yaitu manggiare atau yang
memiliki arti mengendalikan. Menurut Marg Parker Foler, manajemen
merupakan seni untuk menyelesaikan sesuatu melalui kerja orang lain. Seni
ini juga merupakan cara untuk bisa mencapai suatu tujuan tertentu yang
dapat memberikan keuntungan bagi keseluruhan organisasi maupun beberapa
pihak. Selain itu, manajemen juga diambil dari kata dalam bahasa Inggris
yaitu manage yang memiliki arti mengatur atau mengelola.
Bisnis memiliki definisi sebagai satu jenis kegiatan yang
bertujuan untuk menjual produk – produk dalam bentuk barang maupun jasa.
Dapat disimpulkan bahwa Pengertian Manajemen Bisnis ialah suatu kegiatan
mengatur penjualan produk-produk agar dapat memberikan keuntungan
sebesar besarnya pada para pelakunya. Manajemen bisnis berguna untuk
membantu para pelaku bisnis dalam menjalankan bisnisnya sehingga dapat
menghindari adanya resiko mendapatkan kerugian dalam bisnis tersebut.
2. DASAR DASAR MANAGEMEN BISNIS
Untuk mencapai keterampilan manajemen tingkat tertingi
diawali dari keterampilan tingkat dasar terlebih dahulu.Secara garis besar
pernah dibahas pada tulisan piramida keterampilan manajemen
terdahulu.Berikut keterampilan dasar manajemen yang harus dikuasai
untuk menuju level piramida berikutnya:
1.Plan
Planning atau perencanaan adalah langkah pertama dan paling
penting dalam tugas manajemen.Ini paling sering diabaikan atau langkah
yang sengaja dilewatkan. Sejumlah perencanaan dan detail pelaksanaan
sangat perlu dilakukan dalam mencapai sukses bisnis. Kesuksesan tanpa

Informasi Proses Bisnis

Page 27

rencana hanyalah keberuntungan saja, sedangkan keberuntungan porsinya
sangat kecil sekali

2. Organiz
Seorang manajer harus mampu mengatur tim, tugas, dan
proyek-proyek dalam rangka untuk mendapatkan pekerjaan tim dilakukan
dengan cara yang paling efisien dan efektif. Sebagai manajer awal, Anda
mungkin mengatur tim kerja kecil atau tim proyek. Keterampilan yang
sama ini akan diperlukan nanti dalam karir Anda ketika Anda harus
mengatur departemen atau divisi baru perusahaan.Bila Anda
mengorganisasi pekerjaan, yang perlu anda lakukan adalah menentukan
peran yang dibutuhkan


menetapkan tugas dengan peran,



menentukan sumber daya terbaik (orang atau peralatan) untuk
peran,



memperoleh sumber daya dan mengalokasikan mereka ke
peran, dan



menetapkan sumber daya untuk mendelegasikan tugas dan
wewenang dan



tanggung jawab kepada mereka.

Informasi Proses Bisnis

Page 28

3. Direct/Mengarahkan
Mengarahkan adalah langkah untuk memastikan bahwa rencana
sudah dapat dilaksanakan sesuai jalurnya. Selain itu anda juga harus
memastikan tim anda mengetahui dengan pasti tujuan bisnis yang akan
dijalankan. Dan memastikan semua berperan sesuai fungsinya.;Anda akan
lebih efektif memimpin tim menuju tujuan Anda jika Anda memberikan
dorongan kepada mereka (memimpin mereka) daripada memberi perintah.
Lebih baik Anda memotivasi orang-orang dalam tim Anda dan membantu
dan mengilhami mereka terhadap tujuan tim.
4.Kontrol
Pada langkah di atas, Anda telah merencanakan pekerjaan,
mengorganisir sumber daya untuk mewujudkannya paling efisien, dan
diarahkan tim untuk mulai bekerja. Pada langkah kontrol, Anda memonitor
pekerjaan yang sedang dilakukan.Anda membandingkan kemajuan aktual
dengan rencana tersebut.Anda memverifikasi bahwa organisasi bekerja
seperti yang Anda dirancang itu.
Hal-hal yang perlu anda kontrol antara lain:


Schedule, memastikan semua kegiatan telah dilaksanakan
sesuai dengan jadwal



Keuangan, memonitor alokasi keuangan, pengeluaran dan
pemasukan



Sumberdaya, memonitor dan memastikan semua sudah
menjalankan fungsi seperti yang dikehendaki. Mengukur
kinerja personalia dan lain-lain.

Informasi Proses Bisnis

Page 29



Menguasai keterampilan dasar manajemen pada level ini
membantu anda bisa melaksanakan tugas sesuai dengan
rencana yang ditetapkan. (Galeriukm). dikutip dari galeriuk


4.3. Komponen bisnis

Komponen Bisnis
Bisnis mencakup beberapa komponen yang saling terkait dan
berhubungan satu dengan yang lain. Komponen komponen dari bisnis
antara lain adalah manajemen bisnis, branding, layanan dan produk, relasi
dan juga pelanggan. Manajemen bisnis merupakan komponen yang utama
dalam sebuah bisnis agar bisa berhasil.Manajemen memiliki tujuan untuk
membuat rencana, mengelola dan menjalankan suatu bisnis.Komponen
lain dari bisnis adalah branding. Branding atau pembuatan merek adalah
suatu komponen yang penting untuk memberikan citra pada bisnis yang
nantinya akan mendukung dalam pencapaian untuk keberhasilan bisnis.
Ketika pembuatan merek dilakukan dengan tepat, maka akan lebih banyak
potensi konsumen yang tertarik pada barang tersebut.
Kualitas merek juga akan menentukan kepercayaan konsumen
yang nantinya akan berpengaruh pada pendapatan dan keuntungan yang
bisa didapatkan dari hasil bisnis tersebut. merek juga memiliki pengaruh

Informasi Proses Bisnis

Page 30

emosional pada masyarakat, yaitu merek dapat memberikan kesan dan
sudut pandang yang berbeda mengenai suatu barang dan produsen.
Layanan dan produk juga termasuk dalam cakupan manajemen
bisnis.Layanan dan produk adalah komponen komponen dalam bisnis yang
ditawarkan ke konsumen dan pasar.Komponen bisnis selanjutnya adalah
partner, yaitu pihak pihak yang terkait dalam pelaksanaan bisnis dan
berperan dalam usaha pencapaian tujuan kesuksesan dalam bisnis.

4.4. Perencanaan manajemen bisnis

Perencanaan secara garis besar diartikan seagai proses
mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan
itu, dan mengembangkann rencana aktivitas kerja organisasi. Pada
dasarnya yang dimaksud perencanaan yaitu memberi jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan apa(what), siapa (who), kapan (when), dimana
(where), mengapa (why), dan bagaimana (how). Jadi perencanaan yaitu
fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan pemilihan dari
sekumpulan kegiatan-kegiatan dan pemutusan tujuan-tujuan,
kebijaksanaan-kebijaksanaan serta programprogram yang dilakukan.
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen

Informasi Proses Bisnis

Page 31

karena tanpa perencanaan berjalan. Rencana dapat berupa rencana
informal atau secara formal.Rencana informal adalah rencana yang tidak
tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu
organisasi.Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus
dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu.Rencana
formal adalah merupakan bersama anggota korporasi, artinya setiap
anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal
dibuat untuk mengurangi ami guitar dan menciptakan kesepahaman
tentang apa yang harus dilakukan.
Dalam sebuah perencanaan terdapat unsur-unsur
perencanaan.Perencanaan yang baik harus dapat menjawab enam
pertanyaan yang disebut sebagai unsurunsur perencanaan. Unsur pertama
adalah tindakan apa yang harus dikerjakan, kedua ada sebabnya rindakan
tersebut harus dilakukan, ketiga dimana tindakan tersebut dilakukan,
keempat kapa tindakan tersebut dilakukan, kelima siapa yang akan
melakukan tindakan tersebut, dan yang terakhir bagaimana cara
melaksanakan tindakan tersebut. Dalam sebuah perencanaan juga perlu
memperhatikan sifat rencana yang baik. Sifat rencana yang baik yakni :


Pemakaian kata-kata yang sederhana dan jelas dalam arti mudah
dipahami oleh yang menerima sehingga penafsiran ang berbedaberbeda dapat ditiadakan.



Fleksibel, suatu rencana harus dapat menyesuaikan dengan keadaan
yang seebenarnya bila ada perubahan maka tidak semua rencana
dirubah dimungkinkan diadakan peneysuaian-penyesuaian saja.
Sifatnya tidak kaku harus begini dan begitu walaupun keadaan lain
dari yang direncanakan.



Stabilitas, tidak perlu setiap kali rencana mengalami perubahan jadi
harus dijaga stabilitasnya setiap harus ada dalam pertimbangan.

Informasi Proses Bisnis

Page 32



Ada dalam perimbangan berarti bahwa pemberian waktu dan faktorfaktor produksi kepada siapa tujuan organisasi seimbang dengan
kebutuhan.



Meliputi seluruh tindakan yang dibutuhkan, jadi meliputi fungsifungsi yang ada dalam organisasi.
Untuk bisa mencapai kesuksesan bisnis yang tepat, maka

diperlukan manajemen bisnis yang terencana dengan matang sehingga
mampu mengarahkan bisnis menuju arah yang tepat dan mengantisipasi
adanya kerugian yang mungkin dihadapi oleh suatu bisnis.Memulai
perencanaan manajemen bisnis bukan hanya terletak pada modal. Banyak
atau sedikitnya modal tidak menjamin suatu bisnis akan bisa sukses
dengan tepat. namun dengan manajemen yang tepat, maka akan diperoleh
pelaksanaan bisnis yang efisien dalam menggunakan modal yang tersedia.
Untuk mencapai perencanaan manajemen bisnis yang efisien, maka perlu
dilakukan perhitungan yang cermat mengenai modal yang ada dengan
disesuaikan pada kegiatan operasional dari pabrik atau perusahaan hingga
beberapa waktu yang ada di masa depan. Membuat anggaran jangka
panjang yang tepat akan sangat tepat dalam membantu perusahaan agar
bisa mencapai kesuksesan.
Menurut T. Hani Handoko (1999) kegiatan perencanaan pada dasarnya
melalui empat tahap sebagai berikut :
 Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan

 Merumuskan keadaan saat ini

 Mengidentifikasikan segala kemudhan dan hambatan

Informasi Proses Bisnis

Page 33

 Mengembangkan rencana / serangkaian kegiatan untuk pencapaian
tujuan.
Beberapa Manfaat Berencanaan Membantu manajemen untuk
menyesuaikan diri dengan perubahanperubahan lingkungan
1.

Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi
lebih jelas

2.

Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat

3.

Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi

4.

Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian
organisasi

5.

Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami

6.

Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti

7.

Menghemat waktu, usaha, dan dana

Beberapa kelemahan perencanaan adalah :
1.

Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan
pada kontribusi nyata

2.

Perencanaan cenderung menunda kegiatan

Informasi Proses Bisnis

Page 34

3.

Perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk
berinisiatif dan berinovasi

4.

Kadang-kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penanganan
setiap masalah pada saat masalah tersebut terjadi

5.

Ada beberapa rencana yang diikuti caracara yang tidak konsisten

Hambatandalam Penetapan dan Tujuan dan Perencanan
1. Tujuan yang Tidak Tepat
Tujuan yang tidak tepat mempunyai banyak bentuk.Membayar
deviden yang besar kepada pemegang saham mungkin tidak jika dananya
didapatkan dengan mengorbankan penelitian dan pengembangan tujuan
mungkin juga tidak tepat jika tujuan tersebut tidak dapat dicapai. Jika
Kmart menetapkan tujuan untuk memperoleh lebih bayak pendapatan
dibanding Wal-Mart tahun depan, karyawan perusahaan mungkin. Tujuan
juga tidak tepat jika tujuan itu menepatkan terlalu banyak penekanan pada
ukuran kuantitatif maupun kalitatif dari keberhasilan.
2. Sistem Penghargaan yang Tidak Tepat
Dalam beberapa lingkungan, sistem penghargaan yang tidak tepat
merupakan hambatan dalam penetapan tujuan dan perencanaan

3. Lingkungan yang Dinamis dan Kompleks

Informasi Proses Bisnis

Page 35

Sifat dari suatu lingkungan organisasi juga merupakan
hambatan bagi penetapan tujuan dan perencanaan yang efektif. Perubahan
yang cepat, inovasi teknologi, dan persaingan yang ketat juga dapat
meningkatkan kesulitan bagi suatu organisasi untuk secara akurat
mengukur kesempatan dan ancaman di masa mendatang
4. Keengganan untuk Menetapkan Tujuan
Hambatan lain terhadap perencanaan yang efektif adalah tujuan
bagi mereka sendiri dan untuk unit-unit yang merupakan tanggung jawab
mereka. Alasan untuk ini mungkin adalah kurangnya rasa percaya diri atau
takut akan kegagalan. Jika seorang manajer menetapkan suatu tujuan
spesifik, ringkas, dan berhubungan dengan waktu, maka apakah ia
mencapai atau tidak mencapai tujuan tersebut akan tampak nyata. Manajer
yang secara sadar atau tidak sadar berusaha untuk menghindari tingkat
tanggung jawab ini lebih mungkin untuk menghindari usaha perencanaan
organisasi.Pfizer, suatu perusahaan farmasi besar, mengalami masalah
karena manajernya tidak menetapkan tujuan untuk penelitian dan
pengembangan. Sebagai akibatnya, organisasi tersebut jauh tertinggal di
belakang karena manajer tidak memiliki cara untuk mengetahui seberapa
efektif usaha penelitian dan pengembangan mereka sebenarnya.
5. Penolakan terhadap Perubahan
Hambatan lain dalam menetapkan tujuan dan perencanaan
adalah penolakan terhadap perubahan. Perencanaan pada intinya terkait
dengan perubahan sesuatu dalam organisasi.Avon Products hampir
membuat dirinya sendiri bangkrut beberapa tahun yang lalu karena
perusahaan bersikeras melanjutkan kebijakan pembayaran deviden yang
besar kepada para pemegang sahamnya.Ketika laba mulai turun, manajer
menolak memotong deviden dan mulai melakukan pinjaman untuk
membayar deviden tersebut. Hutang perusahaan meningkat dari $3 juta

Informasi Proses Bisnis

Page 36

menjadi $1,1 miliar dalam waktu delapan tahun. Pada akhirnya, manajer
terpaksa menyelesaikan masalah dan memotong deviden.
6. Keterbatasan
Keterbatasan (constraints) yang membatasi apa yang dapat
dilakukan organisasi merupakan hambatan utama yang lain.

BAB V

Informasi Proses Bisnis

Page 37

PROSES INFORMASI DAN COTOH
KASUS
5.1. Pemprosesan Informasi Dalam Belajar.
Teori belajar pemrosesan informasi/sibernetik merupakan teori
belajar yang relatif baru dibandingkan teori-teori belajar lainnya.Menurut
teori sibernetik, "belajar" adalah pemrosesan informasi.Teori ini lebih
mementingkan sistem informasi dari pesan atau materi yang dipelajari.
Bagaimana proses belajar berlangsung, sangat ditentukan oleh sistem
informasi dari pesan tersebut. Oleh sebab itu, teori sibernetik berasumsi
bahwa tidak ada satu jenispun cara belajar yang ideal untuk segala situasi.
Sebab cara belajar sangat ditentukan oleh sistem informasi.
Asumsi teori belajar sibernetik (Lusiana, 1992):
1.

Antara stimulus dan respon terdapat suatu seri tahapan pemrosesan
informasi di mana pada masing-masing tahapan dibutuhkan
sejumlah waktu tertentu.

2.

Stimulus yang diproses melalui tahapan-tahapan tadi akan
mengalami perubahan bentuk atau pun isinya.

3.

Salah satu dari tahapan mempunyai kapasitas terbatas.
Komponen

pemrosesan

informasi

dipilah

berdasarkan

perbedaan fungsi, kapasitas, bentuk informasi, serta proses terjadinya.
Komponen tersebut adalah

Informasi Proses Bisnis

Page 38

1.

Sensory Receptor (SR)
Sensory Receptor (SR) merupakan sel tempat pertama kali
informasi diterima dari luar.Di dalam SR informasi ditangkap dalam
bentuk aslinya, bertahan dalam waktu sangat singkat, dan informasi
tadi mudah terganggu atau berganti.

2.

Working Memory (WM)
Working Memory (WM) diasumsikan mampu menangkap informasi
yang diberi perhatian oleh individu.Karakteristik WM adalah
memiliki kapasitas terbatas (informasi hanya mampu bertahan
kurang lebih 15 detik tanpa pengulangan) dan informasi dapat
disandi dalam bentuk yang berbeda dari stimulus aslinya.Artinya
agar informasi dapat bertahan dalam WM, upayakan jumlah
informasi

tidak

melebihi

kapasitas

disamping

melakukan

pengulangan.
3.

Long Term Memory (LTM)
Long Term Memory (LTM) diasumsikan:
a. berisi semua pengetahuan yan telah dimiliki individu,
b. mempunyai kapasitas tidak terbatas,
c. sekali informasi disimpan di dalam LTM ia tidak akan pernah
terhapus atau hilang.
Adapun implikasi teori pemrosesan informasi terhadap
kegiatan pembelajaran adlah sebagai berikut:
1.

Model pemrosesan informasi dari belajar dan ingatan memiliki
signifikasi

yang

besar

bagi

perencanaan

dan

desain

pembelajaran dalam proses pendidikan. Belajar dimulai dengan
pemasukan stimulasi dari reseptor dan diakhiri dengan umpan
balik yang mengikuti performance pembelajar.

Informasi Proses Bisnis

Page 39

2.

Secara keseluruhan stimulasi yang diberikan kepada pembelajar
selama pembelajaran berfungsi mensupport yang terjadi pada
pembelajaran.

5.2. Konsep Sensasi,Atensi,Persepsi,dan Memori
A.

Konsep Sensasi
Sensasi

merupakan

tahap

pertama

stimulus

mengenai

indera.Sensasi merupakan pengalaman elementer yang tidak memerlukan
penguraian verbal. Sensasi adalah proses manusia dalam dalam menerima
informasi sensoris [energi fisik dari lingkungan] melalui penginderaan dan
menerjemahkan informasi tersebut menjadi sinyal-sinyal “neural” yang
bermakna. Fungsi alat indera dalam menerima informasi sangat penting,
melalui

alat

lingkungannya,

indera,

manusia

memperoleh

dapat

memahami

pengetahuan

dan

kualitas

kemampuan

fisik
untuk

berinteraksi dengan dunianya.Ketajaman sensasi dipengaruhi oleh faktor
personal, perbedaan sensasi dapat disebabkan perbedaan pengalaman atau
lingkungan budaya disamping kapasitas alat indera yang berbeda.
B.

Konsep Perhatian (Attention)
Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian
stimuli menjadi menonjol dalam kesdaran pada saat stimuli lainnya
melemah (Kenneth E. Andersen). Faktor eksternal yang mempengaruhi
perhatian dimana hal ini ditentukan oleh faktor-faktor situasional
personal. Faktor situasional terkadang disebut sebagai determinan
perharian yang bersifat eksternal atau penarik perhatian (attention
getter) dan sifat-sifat yang menonjol, seperti :


Gerakan (Movement) secara visual tertarik pada objek-objek
yang bergerak.

Informasi Proses Bisnis

Page 40



Intensitas Stimuli (Stimulus Intensity), kita akan memerharikan
stimuli yang menonjol dari stimuli yang lain



Kebaruan (Novelty), hal-hal yang baru dan luar biasa, yang
beda, akan menarik perhatian.



Perulangan (Repeatation), hal-hal yang disajikan berkali-kali
bila deisertai sedikit variasi akan menarik perhatian.

C.

Konsep Persepsi
Sensasi

adalah

bagian

dari

persepsi.Persepsi

adalah

pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan yang diperoleh
dengan menyimpulkan informasi & menafsirkan pesan.Persepsi
memberikan

makna

pada

stimuli

inderawi

(sensory

stimuli).

Menafsirkan makna informasi inderawi tidak hanya melibatkan sensasi,
persepsi

tetapi

juga

atensi,

ekspektasi,

motivasi

dan memori

( Desiderato, 1976).
Contoh : Anda melihat kawan anda melihat etalase di toko.
Anda menyergapnya dari belakang, “udah lupa sama aku ya..”, orang
tersebut memablik dan anda terkejut ternyata ia bukan kawan anda tetapi
orang yang tidak anda kenal.
D.

Konsep Memori
Dalam komunikasi intrapersonal, memori memegang peranan
penting dalm memperngaruhi persepsi maupun berpikir. Memori adalah
system yang sangat berstruktur yang menyebabkan organisme sanggup
merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk
membimbing perilakunya ( Schlessinger dan Groves, 1976). Setiap
stimuli menenai indera kita, setiap saat pula stimuli itu direkam secara
sadar atau tidak sadar.
Memori melewati tiga proses :

Informasi Proses Bisnis

Page 41

a.

Perekaman (encoding) adalah pencatatan informasi melalui

b.

reseptor indera dan sirkit syaraf internal.
Penyimpanan (strorage) adalah menentukan