Slide INF102 Pertemuan 5 IP dan Netmask
JARINGAN
KOMPUTER
PERTEMUAN 5
RABU, 28 FEBRUARI 2018
SAFITRI JAYA, S.KOM, M.T.I
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
Skema IP Addressing
IP Address versi 4 terdiri 32 bits.
Terbagi menjadi dua bagian Bagian networkID (alamat jaringan) dan Bagian
HostID (alamat host), hal ini tergantung dari subnetmask (akan dibicarakan
lebih lanjut).
32 bit dibagi menjadi 4 bagian setiap bagian terdiri
dari 8 bit.
Untuk kemudahan dikonversi menjadi desimal.
Netmask / Subnet mask
■ Pada Pengalamatan Logik, selain butuh nomor IP dibutuhkan netmask atau subnetmask
yang digunakan untuk menentukan bagian mana dari sebuah alamat yang merupakan
alamat jaringan dan alamat host
■ Netmask besarnya sama dengan nomor IP yaitu 32 bit.
■ Ada tiga pengelompokan besar subnet mask :
–
–
–
255.0.0.0
255.255.0.0
255.255.255.0.
■ Hal tadi biasa disebut class, dikenal tiga class :
–
Class A, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.0.0.0 dengan range alamat
1.0.0.0 – 126.0.0.0
–
Class B, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.255.0.0 dengan range alamat
128.1.0.0 – 191.254.0.0
–
Class C, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.255.255.0 dengan range
alamat 192.0.1.0 – 223. 255.254.0
–
Class D dengan range alamat 224.0.0.0 – 239.255.255.255
–
Class E dengan range alamat 240.0.0.0 – 254. 255.255.255
IP Dan Netmask…
■ Pengalamatan Logik merupakan Gabungan antara IP
dan Netmask
■ Penulisan biasanya sbb :
–
–
–
–
–
IP : 202.95.151.129
Netmask: 255.255.255.0
Alamat jaringan : 202.95.151.0
Alamat host : 0.0.0.129
CIDR (Classless InterDomain Routing) : 202.95.151.129 / 24
■ Perhitungan antara IP dan Netmask akan
menghasilkan NetworkID
CIDR
■ merupakan sebuah metode yang digunakan untuk mengkategorikan alamat
IP dengan tujuan untuk mengalokasikan lamat IP kepada pengguna dan
untuk efsiensi dalam proses routing paket-paket IP di dalam jaringan
komputer.
■ Ketika kita menerima sebuah blok alamat dari ISP, umumnya kita akan
menerima dalam bentuk 192.168.1.10/28. Maksud dari angka-angka
tersebut adalah bahwa kita berada pada subnet 28. Hal ini berarti kita
menggunakan sebanyak 28 angka 1 pada netmask
(11111111.11111111.11111111.11110000) atau berarti subnet mask kita
adalah menjadi 255.255.255.240
■ CIDR umumnya digunakan untuk kebutuhan koneksi jaringan yang tidak
dapat disediakan oleh class
■ Penggunaan subnet mask maksimal adalah /30, karena 2 bit harus disimpan
sebagai host
■ Dalam jaringan, tidak semua alamat bisa digunakan sebagai alamat host,
setidaknya ada 2 alamat yg tidak bisa digunakan yaitu alamat pertama
yang menjadi alamat jaringan dan alamat terakhir yang menjadi alamat
broadcast dari jaringan tersebut
IP Addresses
Terdiri dari 2 bagian:
– Nomor network, Biasa disebut NetworkID (NetId)
■ Dalam satu jaringan NetID untuk semua jaringan sama
–
Nomor host (HostId)
■ Ini yang biasa disebut IP Address, dalam satu jaringan tidak ada yang nomor
IP-nya sama
Network ID atau Porsi Network
■ Host/Komputer pada sebuah jaringan pada dasarnya hanya
bisa berkomunikasi secara langsung dengan perangkat yang
satu jaringan dengan komputer tersebut. NetID harus sama.
■ Subnet mask yang menentukan NetworkID dan yang mana
sebagai porsi nomor komputer/host
■ Biasanya semua yang bernilai 0 pada pengalamatan
jaringan itulah yang disebut NetworkID (Tapi tidak
selalu)
■ Peralatan jaringan layer 3, Routers menggunakan NetworkID
ketika dia butuh untuk memforward data ke Jaringan yang lain
Penggunaan Subnet Mask
■ Subnet mask sebenarnya merupakan alat yang dipakai untuk melihat dalam IP address mana
bagian dari NetID dan HostID.
■ Untuk melihat NetID pada jaringan kita lakukan operasi AND antara Netmask dan IP Address
■ Misal :
–
–
10.252.240.6 Netmask 255.255.255.0
Konversi menjadi biner dan AND-kan
–
–
–
00001010.11111100.11110000.00000110
11111111.11111111.11111111.00000000 AND
00001010.11111100.11110000.00000000
–
Jadi NetID kita adalah 10.252.240.0
■ Dalam satu jaringan NetID akan sama
Pembagian Subnet Mask
Class A, adalah
semua nomor IP
yang mempunyai
subnetmask
255.0.0.0
Class B, adalah
semua nomor IP
yang mempunyai
subnetmask
255.255.0.0
Class C, adalah
semua nomor IP
yang mempunyai
subnetmask
255.255.255.0
Pembagian Subnet
MaskNetwor Host Host
IP Address
Host
k
Netmask Class A 1111111 0000000 0000000 0000000
1
IP Address
0
Networ Networ
k
k
0
0
Host
Host
Netmask Class B 1111111 1111111 0000000 0000000
1
IP Address
Netmask Class
C
1
0
Networ Networ Networ
k
k
k
0
Host
1111111 1111111 1111111 0000000
1 192.168.2.31dan netmask 1
Misal
255.255.255.00
yang bitnya 1 pada netmask berarti pada IP itulah NetID
komputer kita.
Bit 0 pada Netmask berhubungan dengan nomor Host
NetID 192.168.2.0
Nomor Hostnya 3
Jangkauan Network ID
■ Pada satu Jaringan NetID akan selalu sama
■ Class A, misal Penomoran Host merupakan kombinasi 24 bit
Networ
k
Host
Host
Host
8 bits
8 bits
8 bits
Dengan 24 bit kombinasi,
maka dimungkinkan ada
224 host/komputer yang
terhubung. Sama dengan
16,777,216 host
Jangkauan Network ID…
■ Class B, terdapat 16 bit kombinasi untuk host, dimungkin untuk kelas
B sebanyak 65,536 dalam satu jaringan
Networ Networ
k
k
Host
Host
8 bits
8 bits
Jangkauan Network ID
■ Class C dimungkin ada 254 komputer yang bisa
terhubung ke jaringan
■ Misal 192.168.16.0 Maka host bisa diberi nomor IP
192.168.16.1 – 192.168.16.254
■ Nomor terakhir yaitu 192.168.16.255 disebut
broadcast
Networ Networ Networ Host
k
k
k
8 bits
Broadcast
■ Alamat yang digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang
harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu jaringan
■ Jika suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh host yang ada
pada jaringannya, tidak perlu membuat replikasi paket sebanyak
jumlah host tujuan, Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka
seluruh host yang ada pada network akan menerima paket tersebut
■ Seluruh host pada jaringan yang sama harus memiliki broadcast
address yang sama dan alamat tersebut tidak boleh digunakan
sebagai nomor IP untuk host tertentu
■ Nomor Broadcast biasanya adalah nomor terakhir IP pada suatu
jaringan (Segment host yang nilai bitnya 1)
Broadcast…
■ Misal ID Jaringan 192.168.16.0 Netmask 255.255.255.0
■ Broadcast 192.168.16.255
■ Misal ID Jaringan 192.168.0.0 Netmask 255.255.0.0
■ Broadcast 192.168.255.255
■ Berikan Kesimpulan dari data diatas?
Tentukan Mana yang satu
jaringan mana yang tidak ?
■10.252.230.3 netmask 255.255.255.0
■10.252.240.6 Netmask 2155.255.255.0
■10.252.230.6 Netmask 255.255.0.0
■10.252.250.250 netmask 255.255.0.0
■???
Subnetting
■ Dalam sebuah jaringan komputer, sekelompok komputer dan peralatan jaringan
yang memiliki routing prefi IP address yang sama dinamakan sebuah
subnetworks atau subnet
■ Dengan menggunakan subnetting, sebuah jaringan yang besar bisa dipecah dan
dibentuk menjadi sebuah jaringan-jaringan yang lebih kecil. Proses tersebut
dinamakan dengan subnetting.
■ Keterbatasan jumlah host dalam IPv4, dimana jumlah maksimal alamat IP yang
dimungkinkan adalah sebanyak 232 alamat IP
■ IP dibagi menjadi 2 golongan, yaitu:
– IP publik yaitu alamat IP yang langsung terhubung kedalam internet,
dimana IP tersebut bersifat unik di keseluruhan jaringan internet.
– IP private yaitu alamat IP yang bersifat tidak umum, yang hanya dikenali
oleh jaringan lokal saja. Agar dapat terhubung ke internet dibutuhkan
beberapa server yang bisa digunakan untuk mengkonversi alamat kita
sehingga terhubung kedalam internet.
Perhitungan subnetting
Ketika sudah diputuskan untuk memilih sebuah subnet mask, maka kita
perlu untuk menentukan beberapa hal yaitu: jumlah subnet, host yang
valid, dan alamat broadcast. Maka dari subnet yang telah dipilih tadi
perlu dijawab 5 buah pertanyaan mendasar berikut:
1. Berapa jumlah subnet yang dihasilkan?
2. Berapa jumlah host yang valid untuk setiap subnet?
3. Mana sajakah subnet-subnet yang valid?
4. Alamat broadcast dari setiap subnet adalah?
5. Manakah host-host yang valid untuk setiap subnet?
Perhitungan subnetting
Misal :
untuk melakukan subnetting pada alamat jaringan 192.168.1.0 dengan
subnet mask 255.255.255.192 maka bentuk dari subnet mask tersebut
adalah
11111111 – 11111111 – 11111111 - 110000000
Jawaban untuk masing-masing pertanyaan diatas adalah
1. Berapa jumlah subnet yang dihasilkan?
Jumlah subnet = 2i . Dimana i adalah jumlah bit 1(satu) dalam subnet
mask terakhir. Akan kita ambil oktet terakhirnya, 11000000. Sehingga
dapat kita tentukan bahwa jumlah subnet dengan i=2, adalah 22 = 4
subnet.
Perhitungan subnetting
2. Berapa jumlah host yang valid untuk setiap subnet?
Jumlah host per-subnet=2y -2. Dimana y adalah jumlah angka 0 (nol). Dari oktet
terakhir 11000000, dapat kita tentukan jumlah host valid/subnet dengan y=6
adalah 26 – 2 = 62 host/subnet.
3. Mana sajakah subnet-subnet yang valid?
Sebelumnya harus kita tentukan ukuran blok subnetnya. Dari contoh diatas maka
ukuran blok per subnet adalah 256 – 192 = 64. Kita mulai dari 0 dengan
menambahkannya dengan ukuran bloknya, hingga mencapai angka subnet
masknya (dari contoh diatas adalah 192).
0 + 64 = 64 : valid
64 + 64 = 128 : valid
128 + 64 = 192 : tidak valid
Tetapi blok 192 akan menjadi tidak valid karena semua bit-nya adalah 1.
Sehingga dua subnet yang valid adalah 64 dan 128.
Perhitungan subnetting
4. Alamat broadcast dari setiap subnet adalah?
Adalah nomor yang tepat sebelum subnet yang selanjutnya (subnet
selanjutnya - 1). Sehingga alamat broadcast dari tiap subnet adalah
Subnet 64 ->127
Subnet 128 -> 191
5. Manakah host-host yang valid untuk setiap subnet?
Akan menjadi lebih mudah jika kita gunakan dalam bentuk tabel
Blok
Maka didapatkan bahwa host yang valid untuk
subnet 64 adalah antara 65 - 126,
1
2
Subnet
64
128
Host Pertama
65
129
Host Terakhir
12
6
190
12
7
191
atau lengkapnya 192.168.1.65 – 192.168.126
dengan alamat broadcast 127 (192.168.1.127).
subnet 128 adalah antara 129-190,
Alamat Broadcast
atau lengkapnya 192.168.1.129 – 192.168.190
dengan alamat broadcast 191 (192.168.1.191)
KOMPUTER
PERTEMUAN 5
RABU, 28 FEBRUARI 2018
SAFITRI JAYA, S.KOM, M.T.I
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
Skema IP Addressing
IP Address versi 4 terdiri 32 bits.
Terbagi menjadi dua bagian Bagian networkID (alamat jaringan) dan Bagian
HostID (alamat host), hal ini tergantung dari subnetmask (akan dibicarakan
lebih lanjut).
32 bit dibagi menjadi 4 bagian setiap bagian terdiri
dari 8 bit.
Untuk kemudahan dikonversi menjadi desimal.
Netmask / Subnet mask
■ Pada Pengalamatan Logik, selain butuh nomor IP dibutuhkan netmask atau subnetmask
yang digunakan untuk menentukan bagian mana dari sebuah alamat yang merupakan
alamat jaringan dan alamat host
■ Netmask besarnya sama dengan nomor IP yaitu 32 bit.
■ Ada tiga pengelompokan besar subnet mask :
–
–
–
255.0.0.0
255.255.0.0
255.255.255.0.
■ Hal tadi biasa disebut class, dikenal tiga class :
–
Class A, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.0.0.0 dengan range alamat
1.0.0.0 – 126.0.0.0
–
Class B, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.255.0.0 dengan range alamat
128.1.0.0 – 191.254.0.0
–
Class C, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.255.255.0 dengan range
alamat 192.0.1.0 – 223. 255.254.0
–
Class D dengan range alamat 224.0.0.0 – 239.255.255.255
–
Class E dengan range alamat 240.0.0.0 – 254. 255.255.255
IP Dan Netmask…
■ Pengalamatan Logik merupakan Gabungan antara IP
dan Netmask
■ Penulisan biasanya sbb :
–
–
–
–
–
IP : 202.95.151.129
Netmask: 255.255.255.0
Alamat jaringan : 202.95.151.0
Alamat host : 0.0.0.129
CIDR (Classless InterDomain Routing) : 202.95.151.129 / 24
■ Perhitungan antara IP dan Netmask akan
menghasilkan NetworkID
CIDR
■ merupakan sebuah metode yang digunakan untuk mengkategorikan alamat
IP dengan tujuan untuk mengalokasikan lamat IP kepada pengguna dan
untuk efsiensi dalam proses routing paket-paket IP di dalam jaringan
komputer.
■ Ketika kita menerima sebuah blok alamat dari ISP, umumnya kita akan
menerima dalam bentuk 192.168.1.10/28. Maksud dari angka-angka
tersebut adalah bahwa kita berada pada subnet 28. Hal ini berarti kita
menggunakan sebanyak 28 angka 1 pada netmask
(11111111.11111111.11111111.11110000) atau berarti subnet mask kita
adalah menjadi 255.255.255.240
■ CIDR umumnya digunakan untuk kebutuhan koneksi jaringan yang tidak
dapat disediakan oleh class
■ Penggunaan subnet mask maksimal adalah /30, karena 2 bit harus disimpan
sebagai host
■ Dalam jaringan, tidak semua alamat bisa digunakan sebagai alamat host,
setidaknya ada 2 alamat yg tidak bisa digunakan yaitu alamat pertama
yang menjadi alamat jaringan dan alamat terakhir yang menjadi alamat
broadcast dari jaringan tersebut
IP Addresses
Terdiri dari 2 bagian:
– Nomor network, Biasa disebut NetworkID (NetId)
■ Dalam satu jaringan NetID untuk semua jaringan sama
–
Nomor host (HostId)
■ Ini yang biasa disebut IP Address, dalam satu jaringan tidak ada yang nomor
IP-nya sama
Network ID atau Porsi Network
■ Host/Komputer pada sebuah jaringan pada dasarnya hanya
bisa berkomunikasi secara langsung dengan perangkat yang
satu jaringan dengan komputer tersebut. NetID harus sama.
■ Subnet mask yang menentukan NetworkID dan yang mana
sebagai porsi nomor komputer/host
■ Biasanya semua yang bernilai 0 pada pengalamatan
jaringan itulah yang disebut NetworkID (Tapi tidak
selalu)
■ Peralatan jaringan layer 3, Routers menggunakan NetworkID
ketika dia butuh untuk memforward data ke Jaringan yang lain
Penggunaan Subnet Mask
■ Subnet mask sebenarnya merupakan alat yang dipakai untuk melihat dalam IP address mana
bagian dari NetID dan HostID.
■ Untuk melihat NetID pada jaringan kita lakukan operasi AND antara Netmask dan IP Address
■ Misal :
–
–
10.252.240.6 Netmask 255.255.255.0
Konversi menjadi biner dan AND-kan
–
–
–
00001010.11111100.11110000.00000110
11111111.11111111.11111111.00000000 AND
00001010.11111100.11110000.00000000
–
Jadi NetID kita adalah 10.252.240.0
■ Dalam satu jaringan NetID akan sama
Pembagian Subnet Mask
Class A, adalah
semua nomor IP
yang mempunyai
subnetmask
255.0.0.0
Class B, adalah
semua nomor IP
yang mempunyai
subnetmask
255.255.0.0
Class C, adalah
semua nomor IP
yang mempunyai
subnetmask
255.255.255.0
Pembagian Subnet
MaskNetwor Host Host
IP Address
Host
k
Netmask Class A 1111111 0000000 0000000 0000000
1
IP Address
0
Networ Networ
k
k
0
0
Host
Host
Netmask Class B 1111111 1111111 0000000 0000000
1
IP Address
Netmask Class
C
1
0
Networ Networ Networ
k
k
k
0
Host
1111111 1111111 1111111 0000000
1 192.168.2.31dan netmask 1
Misal
255.255.255.00
yang bitnya 1 pada netmask berarti pada IP itulah NetID
komputer kita.
Bit 0 pada Netmask berhubungan dengan nomor Host
NetID 192.168.2.0
Nomor Hostnya 3
Jangkauan Network ID
■ Pada satu Jaringan NetID akan selalu sama
■ Class A, misal Penomoran Host merupakan kombinasi 24 bit
Networ
k
Host
Host
Host
8 bits
8 bits
8 bits
Dengan 24 bit kombinasi,
maka dimungkinkan ada
224 host/komputer yang
terhubung. Sama dengan
16,777,216 host
Jangkauan Network ID…
■ Class B, terdapat 16 bit kombinasi untuk host, dimungkin untuk kelas
B sebanyak 65,536 dalam satu jaringan
Networ Networ
k
k
Host
Host
8 bits
8 bits
Jangkauan Network ID
■ Class C dimungkin ada 254 komputer yang bisa
terhubung ke jaringan
■ Misal 192.168.16.0 Maka host bisa diberi nomor IP
192.168.16.1 – 192.168.16.254
■ Nomor terakhir yaitu 192.168.16.255 disebut
broadcast
Networ Networ Networ Host
k
k
k
8 bits
Broadcast
■ Alamat yang digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang
harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu jaringan
■ Jika suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh host yang ada
pada jaringannya, tidak perlu membuat replikasi paket sebanyak
jumlah host tujuan, Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka
seluruh host yang ada pada network akan menerima paket tersebut
■ Seluruh host pada jaringan yang sama harus memiliki broadcast
address yang sama dan alamat tersebut tidak boleh digunakan
sebagai nomor IP untuk host tertentu
■ Nomor Broadcast biasanya adalah nomor terakhir IP pada suatu
jaringan (Segment host yang nilai bitnya 1)
Broadcast…
■ Misal ID Jaringan 192.168.16.0 Netmask 255.255.255.0
■ Broadcast 192.168.16.255
■ Misal ID Jaringan 192.168.0.0 Netmask 255.255.0.0
■ Broadcast 192.168.255.255
■ Berikan Kesimpulan dari data diatas?
Tentukan Mana yang satu
jaringan mana yang tidak ?
■10.252.230.3 netmask 255.255.255.0
■10.252.240.6 Netmask 2155.255.255.0
■10.252.230.6 Netmask 255.255.0.0
■10.252.250.250 netmask 255.255.0.0
■???
Subnetting
■ Dalam sebuah jaringan komputer, sekelompok komputer dan peralatan jaringan
yang memiliki routing prefi IP address yang sama dinamakan sebuah
subnetworks atau subnet
■ Dengan menggunakan subnetting, sebuah jaringan yang besar bisa dipecah dan
dibentuk menjadi sebuah jaringan-jaringan yang lebih kecil. Proses tersebut
dinamakan dengan subnetting.
■ Keterbatasan jumlah host dalam IPv4, dimana jumlah maksimal alamat IP yang
dimungkinkan adalah sebanyak 232 alamat IP
■ IP dibagi menjadi 2 golongan, yaitu:
– IP publik yaitu alamat IP yang langsung terhubung kedalam internet,
dimana IP tersebut bersifat unik di keseluruhan jaringan internet.
– IP private yaitu alamat IP yang bersifat tidak umum, yang hanya dikenali
oleh jaringan lokal saja. Agar dapat terhubung ke internet dibutuhkan
beberapa server yang bisa digunakan untuk mengkonversi alamat kita
sehingga terhubung kedalam internet.
Perhitungan subnetting
Ketika sudah diputuskan untuk memilih sebuah subnet mask, maka kita
perlu untuk menentukan beberapa hal yaitu: jumlah subnet, host yang
valid, dan alamat broadcast. Maka dari subnet yang telah dipilih tadi
perlu dijawab 5 buah pertanyaan mendasar berikut:
1. Berapa jumlah subnet yang dihasilkan?
2. Berapa jumlah host yang valid untuk setiap subnet?
3. Mana sajakah subnet-subnet yang valid?
4. Alamat broadcast dari setiap subnet adalah?
5. Manakah host-host yang valid untuk setiap subnet?
Perhitungan subnetting
Misal :
untuk melakukan subnetting pada alamat jaringan 192.168.1.0 dengan
subnet mask 255.255.255.192 maka bentuk dari subnet mask tersebut
adalah
11111111 – 11111111 – 11111111 - 110000000
Jawaban untuk masing-masing pertanyaan diatas adalah
1. Berapa jumlah subnet yang dihasilkan?
Jumlah subnet = 2i . Dimana i adalah jumlah bit 1(satu) dalam subnet
mask terakhir. Akan kita ambil oktet terakhirnya, 11000000. Sehingga
dapat kita tentukan bahwa jumlah subnet dengan i=2, adalah 22 = 4
subnet.
Perhitungan subnetting
2. Berapa jumlah host yang valid untuk setiap subnet?
Jumlah host per-subnet=2y -2. Dimana y adalah jumlah angka 0 (nol). Dari oktet
terakhir 11000000, dapat kita tentukan jumlah host valid/subnet dengan y=6
adalah 26 – 2 = 62 host/subnet.
3. Mana sajakah subnet-subnet yang valid?
Sebelumnya harus kita tentukan ukuran blok subnetnya. Dari contoh diatas maka
ukuran blok per subnet adalah 256 – 192 = 64. Kita mulai dari 0 dengan
menambahkannya dengan ukuran bloknya, hingga mencapai angka subnet
masknya (dari contoh diatas adalah 192).
0 + 64 = 64 : valid
64 + 64 = 128 : valid
128 + 64 = 192 : tidak valid
Tetapi blok 192 akan menjadi tidak valid karena semua bit-nya adalah 1.
Sehingga dua subnet yang valid adalah 64 dan 128.
Perhitungan subnetting
4. Alamat broadcast dari setiap subnet adalah?
Adalah nomor yang tepat sebelum subnet yang selanjutnya (subnet
selanjutnya - 1). Sehingga alamat broadcast dari tiap subnet adalah
Subnet 64 ->127
Subnet 128 -> 191
5. Manakah host-host yang valid untuk setiap subnet?
Akan menjadi lebih mudah jika kita gunakan dalam bentuk tabel
Blok
Maka didapatkan bahwa host yang valid untuk
subnet 64 adalah antara 65 - 126,
1
2
Subnet
64
128
Host Pertama
65
129
Host Terakhir
12
6
190
12
7
191
atau lengkapnya 192.168.1.65 – 192.168.126
dengan alamat broadcast 127 (192.168.1.127).
subnet 128 adalah antara 129-190,
Alamat Broadcast
atau lengkapnya 192.168.1.129 – 192.168.190
dengan alamat broadcast 191 (192.168.1.191)