KEGUNAAN DAUN SIRSAK (Annona Muricata L) UNTUK MEMBUNUH SEL KANKER dan PENGGANTI KEMOTERAPI

  

KEGUNAAN DAUN SIRSAK (Annona Muricata L)

UNTUK MEMBUNUH SEL KANKER dan

PENGGANTI KEMOTERAPI

  1) 2) 3) 4) 5)

Utari K. , Eka Nursa! tri , Intan Sari A. , Ra! ka Sari. , Winda A.K. ,

  6) 1,2,3,4,5)

AgnesSri Harti

6) Program S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Program D-III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

  

ABSTRAK

Tanaman sirsak (Annona muricata L) merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai

obat kanker dan pengganti kemoterapi. Kanker adalah penyakit berbahaya yang menyerang DNA

manusia. Annonaceous acetogenis atau yang lebih sering disebut dengan acetogenin yang terkandung

dalam daun sirsak dapat membunuh sel-sel kanker dengan cara menghambat ATP yang menjadi

sumber energi bagi pertumbuhan kanker. Senyawa ! tokimia yang menjadi anggota acetogenin seperti

muricereacin dan murihexocin C memiliki kekuatan yang melebihi kefektifan dari adreamycin (obat

kemoterapi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa acetogenin berperan untuk membunuh

sel kanker dan derivat senyawa acetoginin dapat digunakan sebagai pengganti kemoterapi. Adanya

acetoginin mempunyai aktivitas untuk membunuh sel kanker.

  Kata kunci: daun sirsak, sel kanker, acetogenin, kemoterapi

ABSTRACT

  

Plants soursop (Annona muricata L) is one plant that can be used as a substitute for chemotherapy and

cancer drugs. Cancer is an insidious disease that attacks the human DNA. Annonaceous acetogenis or

more often called acetogenin contained in soursop leaves can kill cancer cells by inhibiting ATP the

energy source for the growth of cancer. Phytochemical compounds that are members acetogenin like

muricereacin and murihexocin C has a power that exceeds the effectiveness of adreamycin (chemotherapy

drugs). The result of research of soursop leaf to kill cancer cells and replacement of chemotherapy. That

compounds may contribute acetogenin to kill cancer cells and derivate of acetoginin compounds can be

used as a substitute for chemotherapy and have activity to kill cancer cells.

  Keywords: acetogenin, cancer, soursop leaves, chemotherapy

  Jurnal KesMaDaSka - Juli 2013 PENDAHULUAN

  Daun sirsak mempunyai kasiat yang manjur untuk menyembuhkan penyakit kank- er. Daun sirsak menjadi alternatif banyak pasien untuk mengobati yang mana daunnya mudah di dapat dan rasanya juga enak. Kan- dungan acetoginin dalam daun sirsak mem- punyai manfaat untuk menyerang sel kanker dengan aman dan efektif secara alami, tanpa rasa mual, berat badan turun, rambut rontok, seperti yang terjadi pada terapi kemo.

  Banyak pasien kanker mempercayai manfaat dari daun sirsak sebagai salah satu alternatif untuk mengobati kanker. Daun sir- sak bersifat seperti kemoterapi dan mempu- nyai kemampuan untuk membunuh sel-sel yang tumbuh abnormal, serta membiarkan sel-sel yang tumbuh normal.

  Senyawa acetoginin yang terdapat dalam daun sirsak berperan sebagai inhibi- tor sumber energi untuk pertumbuhan sel kanker. Kekuatan energi menyebabkan sel tidak bisa membelah dengan baik. Aceto- genin yang ikut masuk ke dalam tubuh akan menempel pada reseptor dinding sel dan ber- fungsi merusak ATP di dinding mitokondria. Akibatnya produksi energi didalam sel kank- er terhenti dan akhirnya sel kanker akan mati.

  Kanker dikenal sebagai penyakit yang paling ditakuti karena proses penyembuhan dan pengobatannya sangat mahal. Akibat yang ditimbulkan juga sangat fatal. Peny- embuhan kanker secara medis biasanya di- tangani dengan kemoterapi, operasi, dan radioterapi. Faktor eksternal yang dapat me- nyebabkan kanker, yaitu radiasi, radikal be- bas, sinar ultra violet, virus, infeksi, rokok, dan bahan kimia dari makanan. Sementara faktor internal yang menyebabkan kanker yaitu faktor genetik atau bawaan, faktor hor- monal, faktor kejiwaan, dan kekebalan tubuh. Daun sirsak yang mudah didapat ternyata ungan acetogenin yang terdapat didalamnya.

  Pembuatan Ekstrak Daun Sirsak

  Cara pengolahan daun sirsak untuk pengobatan kanker dapat di uraikan sebagai berikut ini.

  1. Pada pengobatan kanker, daun sirsak (10-15 lembar) direbus dengan 3 gelas air (600 cc) hingga tersisa 1 gelas air rebusan. Pada saat merebus sebaiknya menggunakan kendi atau panci yang ter- buat dari tanah liat agar kemurnian zat yang ada pada daun sirsak tetap terjaga.

  Air rebusan di minum selagi hangat se- tiap hari, pagi atau sore hari selama 3 ! 4 pekan. Perlu diperhatikan, pengambilan daun sirsak sebaiknya di mulai dari daun ke-4 atau ke-5 ujung pucuk. Hal ini di karenakan pada daun yang terlalu muda, senyawa belum banyak terbentuk. Se- mentara pada daun yang tua sudah mulai rusak sehingga kadarnya berkurang.

  2. Memanfaatkan daun sirsak kering 10- 15 lembar di rebus dengan 2 gelas air (400cc) sehingga tersisa 1 gelas air re- busan. Proses perebusan membutuhkan waktu 1-1,5 jam saja, jadi lebih cepat prosesnya dibanding cara yang sebel- umnya. Proses pengeringan sebaiknya tidak di lakukan di bawah sinar matahari terik karena di khawatirkan akan meru- sak senyawa dalam daun sirsak. Daun sirsak kering memiliki senyawa yang tetap sama dengan daun sirsak basah karena yang berkurang dalam proses pengeringan hanya kadar airnya. Semen- tara, senyawa dalam daun tetap terjaga. Penyimpanan daun sirsak dalam lemari pendingin maksimal sepekan sejak pe- metikan karena proses pendinginan yang lama di khawatirkan akan merusak se- nyawa dalam daun selain aroma daun

  Jurnal KesMaDaSka - Juli 2013 tasi.

  3. Pengolahan daun sirsak yang lain yaitu dengan cara memblender 3-5 lembar daun sirsak basah dengan menambahkan ¼ gelas air (50cc) air hangat untuk mem- bantu proses penghancuran. Sebelum di blender, daun sebaiknya di potong men- jadi 3-4 bagian agar lebih cepat hancur. Setelah hancur, masukan daun ke wa- dah dengan penutup rapat, lalu tambah- kan 1 gelas air panas ke dalamnya dan aduk sampai rata. Tutup wadah dengan rapat agar panas tetap terjaga dan pro- ses ekstraksi senyawa dapat maksimal. Biarkan selama 15-20 menit, setelah itu saring olahan untuk di ambil airnya dan minum selagi hangat. Bila tidak ada blender, pengolahan daun sirsak bisa juga dengan cara di gerus menggunakan cobek dengan teknik pengolahan yang sama dengan cara di blender. Pengolahan dengan cara di blender atau di gerus tida- klah semaksimal ekstraksi senyawa daun sirsak di bandingkan dengan teknik per- tama (perebusan daun basah) dan teknik ke-2 (perebusan daun kering), tetapi lebih efesien. Hasil olahan pada kedua teknik umumya beraroma langu yang cukup menyengat. Untuk menekan aro- manya bisa di tambahkan sedikit perasan buah nanas atau buah lain yang lebih di sukai. Dan jangan menambahkan gula aren murni, madu, atau gula pasir bila rasanya tidak anda sukai, karena sudah melalui proses kimiawi.

  PEMBAHASAN

  Senyawa acetogenin pada daun sirsak memiliki cara kerja serupa dengan satu obat kemoterapi. Obat kemoterapi kanker itu ada- lah adreamycin (sebuah nama dagang). Men- urut Dr Aru Wisaksono Sudoyo, ahli hema- memang merupakan salah satu obat kemoter- api kanker. Adreamycin populer lantaran efektif mengobati leukimia dan kanker se- perti paru-paru,payudara,dan tiroid. Adriay- cin mengandung senyawa antikanker doxo- rubicin. Senyawa itu mampu mengganggu aktivitas pembelahan DNA pada sel kanker. Ujung-ujungnya sel kanker sulit untuk tum- buh dan berkembang. Singkat kata tugas ad- reamycin yang di berikan lewat penyuntikan atau infus itu adalah membunuh sel kanker.

  Senyawa acetogennis pada daun sirsak bekerja mirip adreamycin itu. Acetogenin mampu menghambat produksi energi ATP di dalam sel kanker. Efeknya pembelahan sel kanker terganggu.

  Perbandingan dengan adreamycin jus- tru terkuak pada daun sirsak. Riset Rieser MJ, Fang XO, Zeng L, dan McLaughin JL dalam Journal of Natural Product mengungkapkan cis-annonacin, salah satunya senyawa dari lima senyawa aktf di biji !cis-annonacin- 10-one, cis-gonio-thalamicin, arianacin, dan javoricin !memiliki kemampuan sitotoksik sebagai senyawa antikanker. Penelitian yang memakai metodete Brine Shrimp Lethality (BSL) itu juga menjelaskan senyawa cis-an- nonacin memiliki potensi 10.000 kali lebih besar daripada adreamycin untuk mengatasi sel tumor. Senyawa itu juga bersifat sitotok- sik selektif terhadap kanker usus besar.

  Sejatinya tes BSL merupakan uji awal untuk mendata jenis-jenis bahan aktif dari ekstrak tanaman. Tes itu dipakai karena mudah,murah,dan hanya perlu sedikit bahan uji. Bila bahan aktif sudah diperoleh, pen- gujian bahan-bahan itu dilakukan lebih spe- siÞ k lewat serangkaian tes lanjutan lainnya. Tes BSL yang memakai larva udang Artemia salina sebagai bahan uji tidak bisa menjadi pedoman untuk memukul rata keampuhan senyawa aktif. Maka dari itu riset Rieser MJ

  Jurnal KesMaDaSka - Juli 2013

  potensi 10.000 kali lebih besar daripada ad- reamycin.

  Setiap jenis kanker memiliki dosis pen- anganan berbeda. Dosis itu bergantung dari riwayat penyakit pasien. Kanker getah ben- ing, misalnya, perlu dosis doxorubicin sebe- sar 50 mg per luas permukaan tubuh. Con- tohnya sebagai berikut. Bila tinggi pasien 150 cm dan bobot 60 kg, maka dosis yang dibu- tuhkan adalah akar dari tinggi tubuh dikali bobot tubuh, dibagi 3.600. Dari perhitung an diperoleh luas permukaan tubuh pasien 1,58 (150 x 60/3.600 = 2,5; 2,5 = 1,58), maka do- sis yang diperlukan adalah 1,58 x 50 mg= 79 mg.

  Annonaceous acetogenins memiliki sitotoksisitas terhadap sel kanker. Artinya, senyawa acetogenins di dalam sirsak dapat membunuh sel kanker. Berikut fakta peng- hambatan senyawa acetogenins hasil di Lab- oratorium Culture Cell, Pusat Kanker Purdue ,Amerika Serikat.

  Banyak sekali senyawa bioaktif Þ ti- kimia yang ditemukan dalam daun sirsak. Penelitian pertama mengenai sifat sitotoksik acetogenins dilakukan oleh Universitas Pur- duwe, di West Lavayette, Indiana, Amerika Serikat. Penelitian lain membuktikan khasiat kandungan acetogenins diberbagai negara di- hasilkan bahwa sebanyak 20 test laboratori- um menemukan bahwa daun sirsak memiliki sitotoksik terhadap sel kanker.

  Acetogenins adalah senyawa poliketi- da dengan struktur C-34 atau C-37 rantai kar- bon tidak bercabang yang terikat pada gugus lakton. Senyawa ini memiliki 350 senyawa turunan yang ditemukan pada keluarga An- nonaceae. Sebanyak 82 senyawa diantaranya ada pada sirsak.

  Acetogenins hanya membunuh sel kanker yang ada dalam tubuh, sedangkan sel normal tidak akan diserang dan akan tetap tumbuh. Kemoterapi dapat menimbulkan efek rasa mual, berat badan turun, dan ram- but rontok. Sebaliknya, acetogenins tidak menimbulkan apapun. Acetogenins dapat melindungi sistem kekebalan tubuh dan mencegah infeksi yang mematikan. Pengo- batan menggunakan acetogenins akan mem- buat penderita kanker merasa lebih kuat dan lebih sehat selama proses keperawatan, serta memiliki penampilan Þ sik yang membaik.

  Ketika sel kanker tahan terhadap ke- moterapi, keadaan ini menjelaskan behwa sel kanker semakin kuat untuk mengembangkan sifat resisten (kebal) terhadap obat-obatan kemoterapi. Fenomena ini disebut dengan multi-drug resistans (MDR) atau obat ke- moterapi.

  Salah satu cara sel-sel kanker melawan obat kemoterapi adalah menciptakan suatu pompa antar-sel yang mampu mendorong agen antikanker keluar dari sel sebelum agen tersebut membunuh sel-sel kanker. Annona- ceous acetogenins tidak hanya efektif mem- bunuh sel kanker, tetapi memiliki kekuatan yang melebihi keefektifan adriamycin (obat kemoterapi). Di bawah ini adalah senyawa Þ tokimia anggota acetogenins yang mampu membunuh berbagai macam sel kanker

  

Gambar 1. Struktur Kimia Acetogenins

  Jurnal KesMaDaSka - Juli 2013 Gambar 2. Mekanisme dari sel kanker

  Gambar 3. Perbedaan sel normal dan sel yang terkena kanker

  Jurnal KesMaDaSka - Juli 2013 Senyawa Acetogennis Penghambatan sel kanker (ED 50) A B C D E F

  • -1 -1 -1

  Annopentocins A 1.71 x 10 17,93 1,63 6,07 x 10 1,14 3,58 x 10 -2 -1 -1 -1 Annopentocins B 2,74 x 10 3,56 1,64 3,79 x 10 2,12 x 10 1,62 x 10

  • -2 -1 -1 -1 Annopentocins C 2,06 x 10 2,97 1,24 2,68 x 10 2,28 x 10 4,28 x 10 -2 -1 -2 -1 -2 Cis-annomuricin dan <10 6,11 x 10 <10 1,22 x 10 1,32 <10 trans-annomuricin

  Sumber : Zuhud E, 2011 Keterangan:

  

A. Sel kanker paru-paru; B. Sel kanker payudara; C. Sel kanker usus; D. Sel kanker ginjal; E. Sel kanker prostat;

  F. Sel kanker pankreas Penghambatan Acetogennins terhadap Sel Kanker Senyawa Acetogenins (ED ) Penghambatan Sel Kanker (Mg / ml) 50 A B C D E F

  Muricoreacin 0,23 1,3 0,57 0,71 0,025 2,3 Murihexocin C 1,1 3,8 1,3 2,5 0,86 0,49 Adryamicin 0,013 0,21 0,055 0,027 0,11 0,0042

  Sumber : Zuhud E, 2011

  Keterangan :

  

Sel kanker paru-paru;B. Sel kanker payudara ; C. Sel Kanker usus ; D. Sel kanker ginjal ; E. Sel kanker prostat ;

F. Sel kanker pankreas.

  Penelitian yang di lakukan oleh Chang lebih besar dari adriamycin untuk mengatasi tahun 2001 menurut Ervizal juga menyatakan kanker. bahwa annonacecus acetogenins secara in vi-

DAFTAR PUSTAKA

  tra (reaksi di dalam tubuh) dapat di jadikan sebagai senyawa sitotoksik bagi sel hepa- Astika, Ayu.2013. Khasiat Selangit Manggis toma, sel kanker hati pada manusia jenis sel

  dan Sirsak Tumpas Beragam Penyakit.

  Hep-G(2) dan Hep-2,2 15. Penelitian lain Araska. Yogjakarta. 73-75 di Taiwan tahun 2003 melaporkan bahwa

  Hastomi, I. Engga Sujayana. 2012 . Gempur Annonacin-senyawa utama acetogenins di Habis Ragam Penyakit dengan Sirsak. dalam sirsak bersifat sangat beracun terhadap

  Cahaya Atma Pustaka. Yogyakarta. 24- sel kanker serviks, kanker payudara, kanker 26 kandung kemih, dan kanker kulit.

  Holistic Health Solution, 2012. Holistic

  Health Solution, Khasiat Fantastis Sir- KESIMPULAN sak vs Srikaya. Grasindo. Jakarta 94-96

  Senyawa acetogenins yang terdapat Zuhud, Ervizal. 2011. Bukti Kedahsyatan pada daun sirsak mempunyai kegunaan un-

  Sirsak Menumpas Kanker. Agromedia.

  tuk membunuh berbagai macam sel kanker.

  Jakarta Selatan. 56-57 Cis-annonacin memiliki potensi 10.000 kali

  • oo0oo-