View of TE KENDALI PERALATAN LISTRIK MELALUI JARINGAN KOMPUTER

  

KENDALI PERALATAN LISTRIK

MELALUI JARINGAN KOMPUTER

  Agus Haryawan Jurusan Teknik Elektronika Politeknik Pratama Mulia Surakarta

  ABSTRAK The function of most major computer network is for data communication. This function can be expanded to control electrical equipment that is located quite a distance, for example in areas of large and spacious building or house that is located away from the office.

  By utilizing the UDP protocol and the Delphi programming language, some electrical equipment can be controlled through a computer network. Moreover, computers now become cheaper and cheaper. Using a cheap computer to control electrical appliances becomes more profitable.

  Keyword: computer network, paralel port, interface, client, server cukup memiliki sifat waktu nyata

LATAR BELAKANG (real-time)

  Perkembangan teknologi Proses kendali melalui jaringan komputer dapat meningkatkan komputer dapat memberikan solusi efisiensi dan efektivitas dalam yang tepat terhadap masalah kendali melakukan setiap pekerjaan karena peralatan listrik secara jarak jauh. komputer bukan hanya sekedar

  Sampai saat ini masyarakat masih pengolah data dan gambar saja tetapi bergantung pada alat seperti remote penggunaannya semakin meluas, salah control untuk mengendalikan peralatan satu di antaranya adalah sebagai alat listrik dalam jarak jauh. Akan tetapi pengontrol, baik secara langsung untuk kendali tersebut hanya dapat dilakukan jarak dekat, maupun untuk jarak yang pada jarak tertentu saja. cukup jauh.

  Permasalahan ini mendorong Jaringan komputer adalah salah peneliti untuk mengadakan penelitian satu alternatif yang cukup baik dan perancangan peralatan pemantau mengingat jaringan ini sudah tersebar dan pengendali jarak jauh yang efektif di berbagai wilayah di dunia. Selain dan efisien. Harga komputer yang memiliki biaya operasional yang semakin murah memungkinkan cukup murah, fasilitas ini juga penggunaan komputer untuk kontrol merupakan media komunikasi dan peralatan listrik menjadi lebih sarana informasi antar individu yang menguntungkan. Peneliti merancang sebuah sistem yang dapat digunakan Untuk dapat menggunakan port untuk mengontrol (on/off) peralatan paralel, kita harus mengetahui listrik yang dalam penggunaannya alamatnya. Base address LPT1 tidak bergantung pada jarak yaitu biasanya adalah 888 (378h) dan LPT2 dengan mengoptimalkan jaringan biasanya632 (278h). alamat tersebut komputer dengan sistem koneksi adalah alamat yang umum digunakan, client-server. tergantung dari jenis komputer.

  Konfigurasi alamat tersebut dapat diubah melalui BIOS untuk komputer- ANTARMUKA MENGGUNAKAN komputer masa kini. LPT1 biasanya

PORT PARALEL memiliki alamat dasar $378

  Port paralel atau port printer sedangkan LPT2 adalah $278. Ini sebenarnya terdiri dari tiga bagian adalah alamat umum yang bisa yang masing-masing diberi nama dijumpai, namun alamat-alamat dasar sesuai dengan tugasnya dalam ini bisa berlainan antara satu komputer melaksanakan pencetakan pada printer. dengan komputer lainnya. Tiga bagian tersebut adalah:

  

  Data Port (DP) Data Port digunakan untuk mengirim data yang harus dicetak oleh printer.

  

  Printer Control (PC) Printer Control digunakan untuk mengirimkan kode-kode kontrol dari komputer ke printer, misalnya kode kontrol untuk menggulung kertas.

  

  Printer Status (PS) PS digunakan untuk mengirimkan kode-kode status printer ke komputer, misalnya menginformasikan bahwa kertas telah habis.

  DP, PC dan PS sebenarnya adalah port-port 8 bit, namun hanya

  Gambar 1 Konfigurasi slot DB-25 female

  DP yang benar-benar 8 bit. Untuk PC dan PS, hanya beberapa bit saja yang dipakai berarti hanya beberapa bit saja dari port-port ini yang dapat kita manfaatkan untuk keperluan interfacing.

  Gambar 2 Konfigurasi register

  Konfigurasi pin dan nama sinyal konektor paralel standar DB-25 adalah sebagai berikut:

  Gambar 3 Nama-nama sinyal port paralel

  Sedangkan register-register yang berkaitan dengan alamat-alamat port tersebut adalah sebagai berikut:

  Gambar 4 Register-register port paralel

  S7, C0, C1 dan C3 berlogika inverted, artinya jika misalkan pin 11 high maka bit S7=0. Jika C0=1 maka akan mengakibatkan pin 1 low. Atau : pin 11=0  S7=0

  C0=1  pin 1=0 PERANCANGAN Perancangan Hardware

  Skema sistem yang dibuat adalah sebagai berikut:

  Gambar 5 Skema sistem

  Port data yang akan digunakan untuk kendali peralatan listrik merupakan port 8 bit. Logikanya, 2

  8

  atau 256 peralatan listrik dapat kita kendalikan melalui port data ini. Jika ingin mengontrol lebih dari 8 peralatan listrik, maka dibutuhkan decoder yang mendekode 8 bit data output. Peneliti menggunakan 8 buah lampu untuk dikendalikan melalui masing-masing bit port data. Jadi, tidak diperlukan decoder untuk rangkaian antarmukanya. A1 2 A2 4 A3 6 A4 8

  1OE 1 Y1 18 Y2 16 Y3 14 Y4 12 A5 11 A6 13 A7 15 A8 17 Y5 9 Y6 7 Y7 5 Y8 3 2OE 19 74LS244

  13 25 12 24 11 23 10 22 9 21 8 20 7 19 6 18 5 17 4 16 3 15 2 14 1 DB25 RELAY LAMPU

AC

Gambar 6 Rangkaian antarmuka dengan perangkat keras yang akan dikontrol

  Perangkat yang akan dikontrol terhubung ke komputer server melalui port paralel. Oleh sebab itu, program yang berjalan di komputer server membutuhkan prosedur yang dapat mengakses port paralel. Program library yang menyediakan fungsi ini sudah tersedia di Internet. Kita dapat menggunakan dan mengintegrasikannya ke dalam program yang kita buat.

  Library yang penulis gunakan gunakan adalah library dengan nama io.dll. Library ini dibuat dengan menggunakan bahasa Delphi. Library ini terdiri dari beberapa prosedur dan fungsi yang berhubungan dengan port paralel, baik untuk output, input atau untuk operasi seperti geser kiri dan kanan. Prosedur dan fungsi tersebut adalah:

  procedure PortOut(Port : Word; Data : Byte); procedure PortWordOut(Port : Word; Data : Word); procedure PortDWordOut(Port : Word; Data : DWord); function PortIn(Port : Word) : Byte; function PortWordIn(Port : Word) : Word; function PortDWordIn(Port : Word) : DWord; procedure SetPortBit(Port : Word; Bit : Byte); procedure ClrPortBit(Port : Word; Bit : Byte); procedure NotPortBit(Port : Word; Bit : Byte); function GetPortBit(Port : Word; Bit : Byte) : WordBool; function RightPortShift(Port : Word; Val : WordBool) :

  WordBool; function LeftPortShift(Port : Word; Val : WordBool) : WordBool; function IsDriverInstalled : Boolean;

Perancangan Software

  Kita dapat memanggil fungsi- fungsi ini, setelah kita deklarasikan di awal program dengan cara sebagai berikut:

  procedure PortOut(Port : Word; Data : Byte); stdcall; external 'io.dll';

  Untuk fungsi atau prosedur yang lain dideklarasikan dengan cara yang sama seperti di atas.

  Untuk menulis ke port data, prosedur di atas dapat langsung dipanggil di program utama dengan cara:

  portout(888,databyte);

  Diagram sekuensial databyte adalah data dengan type byte yang akan dituliskan ke register port data.

  Diagram aktivitas

  Gambar 8 Diagram sekuensial

  Antarmuka program server

  Gambar 9 Antarmuka server Gambar 7 Diagram aktivitas dimasukkan ke input text box. Kondisi Antarmuka program client awal port data berisi 0.

  Gambar 12 Seting alamat IP client di Gambar 10 Antarmuka client komputer server

PENGUJIAN

  Komputer client dinyalakan, Pengujian dilakukan di Politama alamat IP diset ke 192.168.0.10, sama dengan memanfaatkan jaringan dengan alamat IP yang dimasukkan ke komputer kampus. Komputer server input di program server. Program yang terhubung ke lampu dan client dijalankan.

  IP server komputer client dihubungkan dengan dimasukkan sesuai dengan alamat IP jaringan kampus. server 192.168.0.20, lalu klik cari server untuk memastikan keberadaan komputer server.

  Gambar 11 Skema pengujian

  Komputer server dialamati dengan alamat IP 192.168.0.20. Selanjutnya, peralatan listrik (lampu)

  Gambar 13 Client mencari komputer

  dan antarmuka dihubungkan ke

  server

  komputer server. Program server dijalankan. Alamat

  IP client Jika komputer server ditemukan, KESIMPULAN maka akan muncul keterangan bahwa komputer dapat

  1. Jaringan ada respons dari komputer server. dimanfaatkan untuk kontrol

  Selanjutnya, kontrol peralatan listrik peralatan listrik seperti lampu bisa dimulai. penerangan, AC dan sebagainya.

  2. Protokol UDP efisien untuk kontrol melalui jaringan sebab tidak membutuhkan prosedur yang rumit seperti pada protokol TCP.

  3. Port data dapat langsung diakses dari program, sehingga rangkaian antarmuka bisa lebih sederhana dan efisien.

  SARAN

  1. Program dapat dikembangkan

  Gambar 14 Pengujian untuk meng-on-kan

  untuk mengendalikan peralatan

  ke 8 buah peralatan listrik dari client

  yang lebih banyak dengan memanfaatkan komponen Tampilan server akan mengikuti dekoder pada rangkaian kontrol dari client. Misalkan, jika antarmuka dan perubahan pada meng-onkan ke-8 peralatan listrik, di program client dan server. komputer client, 8 buah indikator

  2. Program dapat dikembangkan menyala merah. Di komputer server, 8 dengan memakai protokol TCP buah indikator juga menyala sinkron sehingga koneksi dari client ke dengan yang ada di komputer client. server lebih handal.

   Marco Cantu, 2003, Mastering Delphi 7, Sybex Inc,

   Paulus Andi Nalwan, 2003, Teknik Antarmuka dan Pemrograman, PT Elex Media Komputindo, Jakarta

  Budiharto, 2004,  Widodo

  Interfacing Komputer dan Mikrokontroler, PT Elex Media

  Gambar 15 Respon server terhadap

  Komputindo, Jakarta

  kiriman data dari client

   Frank D Petruzella, 2001, Elektronik Industri, ANDI Yogyakarta