Laporan Mekanika Tanah I Contoh

LAPORAN PRAKTIKUM
MEKANIKA TANAH

ASAL TANAH
KECAMATAN
KOTA/KABUPATEN

: BATOH
: LHUNG BATA
: BANDA ACEH

KELOMPOK : 5 (LIMA)
NAMA:MERYA MONITA
NAMA:TEUKU DANI AKBAR
NAMA:CHAIRANI

NIM : 0803120562
NIM : 0803120502
NIM : 0803120553

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH
BANDA ACEH
2012

LEMBAR PENILAIAN
Lembar penilaian terhadap buku laporan praktikum mekanika tanah II dengan nomor
mata kuliah FTs – 207, semester III yang dilaksanakan oleh kelompok V

Nama :
Merya Monita
Teuku Dani Akbar
Chairani

NIM :
0803120562
0803120502
0803120553

Penilaian


Nilai

Kerajinan
Kerjasama
Kebersihan kerja
Ketelitian hitugan
Kebagusan bahasa
Kerapian buku
Ketajaman bahasa
Mengetahui
Pemeriksa
Ir.H.M.Ahsan Jass,M.Eng
NIK. 19530815 199909 1001

LEMBAR PEMERIKSAAN
Buku laporan praktikum mekanika tanah ini di kerjakan oleh kelompok praktikum V,
dalam semester VII tahun ajaran 2011 – 2012.
No Nama


NIM

1

Merya Monita

0803120562

2

Teuku Dani Akbar

0803120502

3

Chairani

0803120553


Tanda tangan

Nilai

Catatan pemeriksaan :
Catatan ini di tujukan kepada mahasiswa yang akan mempelajari lebih lanjut
agar tidak turut terkecoh dengan kekurangan yang terdapat didalamnya.
1.
Pembahasan
2.
Susunan acara
3.
Pemakaian bahasa
4.
Ejaan
5.
Daftar - daftar
6.
Gambar – gambar


Banda aceh, 19 Mai 2012
Pemeriksa
Ir.H.M.Ahsan Jass,M.Eng
NIK. 19530815 199909 1001

KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya Sehingga kami dari kelompok V (lima)
Fakultas Teknik Muhammadiyah dapat melaksanakan paraktek mekanika tanah dan
menyelesaikan laporan praktikum ini dalam waktu yang telah ditetapkan.
Tujuan dari pelaksanaan pratikum ini adalah untuk mengetahui Sifat – sifat dan
kekuatan tanah sekaligus mengenal dan mempergunakan alat – alat Laboraturium
yang dipakai pada saat pengujian (pemeriksaan).
Pratikum ini merupakan salah satu syarat dari mata kuliah yang wajib diikuti oleh
Mahasiswa Fakultas Teknik Muhammadiyah Jurusan Teknik Sipil.
Dalam laporan ini penulis menyusun menurut materi – materi yang sesuai dengan saat
pelaksanaan praktikum yang dilaksanakan pada Laboraturium Mekanika Tanah
Fakultas Teknik Muhammadiyah.
Kami dari kelompok V ( lima ).Dalam pelaksanaan peraktikum dan
penyusunan laporan ini tidak telepas dari bantuan semua pihak, baik dalam bentuk

materi maupun motipasi. Oleh karenanya, dalam kesempatan ini kami dari kelompok
V ( lima ) mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1.
Bapak/Ibu yang telah membimbing kami dalam melaksanakan
peraktikum Mekanika Tanah pada Labotorium Fakultas Teknik.
2.
Rekan–rekan Mahasiswa yang telah berpartisipasi aktif selama
pelaksanaan peraktikum dan penulisan ini.
Kami menyadari sepunuhnya bahwa dalam pelaksanaan peraktikum dan penyusunan
laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami mengharapkan keritikan
dan saran yang sifatnya membangun dan tercapainya perbaikan mutu dan
kesempurnaan di masa yang akan datang.
Besar harapan kami semoga laporan peraktikum ini dapat kiranya memberikan
manfaat dan bertambah ilmu, Khususnya bagi kami dari kelompok V (lima) dan
rekan-rekan sesama Mahasiswa Teknik Sipil, serta bagi yang membaca laporan ini
pada umumnya.
Amin Ya Rabbal ‘alamin
Batoh,
Wasalam
Penyusun


19 Mei 2012

DAFTAR ISI
LEMBARAN PENILAIAN .................................................. i
LEMBARAN PEMERIKSAAN .............................................................. ii
KATA PENGANTAR........................................................................................ iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
BAB II PEKERJAAN LAPANGAN ................................................................ 2
1.1 Keadaan alam lokasi ............................................................................................. 2
1.2 Cara pengambilan contoh
tanah.............................................................................. 2
1.3 Pengambilan sampel tanah
terganggu....................................................................... 2
1.4 Pengambilan sampel
tanah tidak terganggu ............................................................. 3
1.5 Cara pegang
tanah................................................................................................... 3
1.5.1 Contoh tanah terganggu.......................................................................... 3

1.5.2 Contoh tanah tidak terganggu................................................................. 4
BAB III PEKERJAAN LABORATORIUM....................................................... 5
3.1 Pengukuran batas cair................................................................................... 5
3.2 Pengukuran batas plastis............................................................................... 6
3.3 Percobaan Unconfined Compression............................................................ 7
3.4 Percobaan CBR........................................................................................... 8
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN ....................................................... 11
4.1 Pengukuran sifat fisis...............................................................................11
4.2 Batas cair dan batas plastis.....................................................................12
4.2.1 Pengukuran sifat mekanis.....................................................................12
4.2.2 Percobaan kuat tekan selinder..............................................................12
4.3 Klasifikasi tanah...................................................................................... 13
4.3.1 Sistem Klasifiklasi tanah AASHTO...................................................... 14
4.3.2 Sistem Klasifiklasi tanah USCR............................................................ 15
4.4 Sifat pemanfatan teknik tanah ................................................................. 15
4.5 Data Hasil Praktikum.............................................................................. 16
BAB V ASAL TANAH ......................................................................................... 18
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 19
1.1 Kesimpulan ............................................................................................ 19
1.2 Saran....................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................20

LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam pekerjaan teknik sipil, tanah memang peranan penting baik itu
digunakan sebagai bahan kontribusi maupun tanah sebagai tempat diletakkannya
struktur bangunan. Sesuai dengan proses terjadinya, tanah tersusun dari berbagai
mineral, sifat dan prilaku yang berbeda-beda. Tanah yang digunakan dalam pekerjaan
teknik sipil tersebut mempunyai sifat fisis dan sifat mekanis yang berbeda-beda, yang
tidak dapat digunakan untuk hal yang sama dalam suatu kontruksi, maka dari itu
dilaksanakan pemeriksaan tanah yang bertujuan untuk menyelidiki sifat-sifat fisis dan
mekanis, maka sejauh mana pemakaian tanah tersebut dalam bidang teknik sipil. Hal
tersebut terutama sebagai tempat meletakkan pondasi suatu kontruksi dan sebagai
bahan kontruksi, baik dalam hal pembuatan bangunan gedung maupun pembuatan
jalan.
Berdasarkan jenis tanah dapat ditentukan juga kegunaan dari kontruksi yang
dibangun diatas permukaan tanah tersebut, contohnya suatu kontruksi yang karena
penurunannya kecil dan berjalan cepat sesuai degan jenis tanah pasif.
Pekerjaan pemeriksaan tanah mulai dengan pengambilan sampel tanah pada sebuah

lokasi. Sampel tanah dibawa kelaboratorium untuk pelaksanaan pengukuran dan
pemeriksaan terhadap sifat fisis dan mekanisnya. Pengukuran sifat fisis meliputi
pengukuran kerapatan massa, batas cair dan batas plastis. Sedangkan pengukuran
terhadap sifat mekanis meliputi pengukuran CBR dan pengukuran konsolidasi.
Kesemua percobaan ini dilaksanakan di laboratorium mekanika tanah UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH ACEH.
BAB II
PEKERJAAN LAPANGAN
2.1 Keadaan Alam Lokasi
Lokasi sampel tanah untuk praktikum mekanika tanah ini berada di desa
Batoh, kecamatan Lhung Bata, lokasi tempat pengambilan sampel ini adalah
merupakan tanah lapangan. Tanah yang diambil adalah asli, bukan merupakan tanah
timbunan.
2.2 Cara Pengambilan Contoh Tanah
Sebelum sampel tanah diambil untuk diuji sebagai bahan penelitian, tanah
tersebut digali lebih kurang sedalam 50 cm, setelah itu diambil untuk dijadikan
sampel. Pengambilan sampel tanah meliputi pengambilan terganggu dan tanah tak
terganggu.
2.3 Pengambilan Sampel Tanah Terganggu
Pada saat pengambilan sampel tanah terganggu ini dilakukan dengan

menggunakan cangkul dan tanah berada dalam keadaan lembab. Sebelum sampel
diambil, terlebih dahulu tanah dibersihkan kemudian dilakukan penggalian lebih
kurang sedalam 50 cm dari permukaan tanah yang sudah dibersihkan, tujuan dari
penggalian ini adalah untuk menghindari tanah yang mengandung humus atau sampah
karena pemilihan jenis tanah harus disesuaikan dengan percobaan yang akan menjadi
objek praktikum. Selanjutnya tanah diambil lebih kurang 5 kg, kemudiaan
dimasukkan ke dalam kantong plastik.
2.4 Pengambilan Sampel Tanah Tidak Terganggu

Pada saat pengambilan sampel tanah tidak terganggu, areal pengambilan tanah
dalam keadaan tergenang air hujan. Pengambilan sampel tidak terganggu ini
dilakukan dengan menggunakan Tube (Tabung). Pada saat pengambilan sampel tanah,
tanah berada dalam keadaan tidak terganggu kadar airnya.
Pengambilan tanah tidak terganggu dilakukan dengan memasukkan Tube
kedalam tanah, Tube diusahakan penuh terisi dengan tanah. Setelah itu Tube diangkat
dari dalam tanah bersama dengan tanah yang sudah terisi dalam ruangan Tube
tersebut. Jika tanah dalam keadaan kering, maka Tube yang berisi tanah perlu
direndam dalam posisi tegak lurus terhadap permukaan air selama lebih kurang 2
(dua) hari. Perendaman sampel tanah bertujuaan untuk mencegah kadar air tanah
berkurang (kering).
2.5 Cara Penggangkutan Tanah
2.5.1 Contoh Tanah Terganggu
Pengangkutan sampel tanah terganggu ini dilakukan dengan cara memasukkan
sampel tanah kedalam kantong plastik untuk mengurangi pengaruh dari suhu dan
kelembaban udara yang dapat mempengaruhi kadar air sampel tanah tersebut.
2.5.2 Contoh Tanah Tak Terganggu
Pengangkutan sampel tanah tak terganggu ini dipengaruhi beberapa faktor
yang harus diperhatikan, antara lain :
Getaran
Suhu, dan
Kelembaban Udara
Selama dalam perjalanan, sampel ini harus tetap dipegang untuk mengurangi getaran
langsung yang ditimbulkan oleh kendaraan, dan kedua ujung Tube harus ditutup
plastik agar kadar air nya tidak berkurang atau sesuai dengan keadaan alam dan tidak
dipengaruhi oleh sinar matahari dan kelembaban udara selama perjalanan.
BAB III
PEKERJAAN LABORATORIUM
3.1. Pengukuran Batas Cair
Pengukuran batas cair bertujuan untuk mengetahui kadar air pada suatu keadaan tanah
yang cenderung menunjukkan sifat seperti benda cair. Pengukuran batas cair ini
menggunakan sampel tanah yang telah dikeringkan dalam oven selama 24 jam pada
temperatur 105º C.
Sampel tanah yang telah kering dalam oven dikeluarkan kemudian
dihancurkan (ditumbuk) dengan menggunakan palu porselen. Hal ini dilakukan bukan
untuk menghancurkan partikel-partikel tanah tetapi sekedar untuk melepaskan butiran
tanah yang satu dengan yang lainnya. Kemudian sampel tanah tersebut diayak dengan
saringan no. 40 sampai beratnya kira-kira 300 gram. Sampel yang lolos diletakkan
diatas plat kaca berukuran 30 x 30 cm, kemudian tanah dicampur dengan air sedikit
demi sedikit dan diaduk dengan menggunakan spatula, pengadukan dilakukan
sedemikian rupa sehingga sampel tanah tercampur rata menyerupai adonan.
Pengukuran batas cair ini dilakukan dengan menggunakan casagrande yang telah
diatur tinggi rendahnya dengan perbandingan tangkai gooving tool sebagai alat ukur.
Siapkan 6 container kecil diberi nomor dan ditimbang beratnya. Mangkuk casagrande
tersebut diisi dengan adonan sampel tanah, kemudian diratakan permukaannya dan
dibuat akur tepat ditengah mangkuk casagrande hingga ke dasar mangkuk casagrande
tersebut dengan menggunakan gooving tool. Dilakukan dengan sedemikian rupa agar
terhindar dari kemungkinan adanya rongga udara. Pemutaran handle mangkuk sesuai

dengan ketukan yaitu yaitu 3 kali diatas 25 ketukan dan 3 kali dibawah 25 ketukan, ini
juga sesuai dengan air yang diberikan sampai bagian tengah alur tanah merapat
sepanjang 0,5 inchi (13 mm). Pengukuran kadar air dilakukan dengan mengambil
adonan tanah kira-kira sebanyak satu sendok yang diambil dibagian tengah mangkuk
casagrande lalu dimasukkan dalam container tadi dan langsung ditimbang agar tidak
terjadi perubahan kadar air.
Selanjutnya container yang telah diisi tanah tersebut dimasukkan kedalam oven
selama 24 jam pada temperatur 105º C. Setelah itu container dikeluarkan dari oven
dan didinginkan serta ditimbang kembali beratnya.
Hasil perhitungan dari percobaan ini digambarkan pada grafik hubungan antara kadar
air dan ketukan. Dengan menggunakan grafik tersebut kadar air untuk batas cair pada
jenis tanah yang diuji dapat di tentukan yaitu dengan menarik garis perpotongan log
25. Pada percobaan ini diperoleh batas cair 32,388 % data perhitungan selengkapnya
dapat dilihat pada Formulir 100/02/01.
3.2. Pengukuran Batas Plastis
Batas Plastis adalah kadar air terhadap suatu tanah yang memperlihatkan sifat
plastis tanah. Batas tersebut ditentukan menurut cara dikemukakan oleh A.Attenberg
angka batas plastis merupakan pasangan dari batas cair.
Dalam batas cair sampel tanah yang digunakan harus lolos saring no. 40
peralatan yang digunakan adalah : lumping dan palu porselen, plat kaca 30 x 30 cm,
spatula, oven timbangan dan saringan no. 40.
Sampel tanah diletakkan diatas kaca 30 x 30 cm dan ditambahkan air sedikit demi
sedikit hingga tanah tercampur air. Adonan tanah diambil kira-kira sebesar kelereng,
kemudian diguling-gulingkan diatas plat kaca sehingga membentuk batang
memanjang dengan diameter kira-kira 3 mm, apabila terjadi keretakan pada saat
berdiameter 3 mm campuran tanah tersebut segera dimasukkan kedalam container
yang telah ditimbang berat kosongnya dan segera ditutup agar kadar air tidak
terpengaruhi oleh suhu dan kelembaban sekitar, container diberi nomor dan
ditimbang, kemudian dimasukkan kedalam oven selama 24 jam pada temperatur 105º
C. Setelah kering oven, container yang berisi batangan tadi dikeluarkan dari dalam
oven. Didinginkan dan kemudian ditimbang.
Dari hasil perhitungan diperoleh batas plastis sebesar 21,348% sedangkan
harga indek plastis yang diperoleh adalah 11,20 % data perhitungan dapat dilihat pada
formulir 100/02/01.
3.3. Percobaan Unconfined Compression ( Tekan Silinder Bebas )
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kekuatan dari elemen
tanah yang berbentuk silinder dan melawan satu tekanan menurut arah sumbu
memanjang. Sampel tanah yang digunakan dalam percobaan ini adalah tanah yang
tidak terganggu. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan tube dan
diusahakan agar kepadatan dan kadar airnya tidak mengalami perubahan pada waktu
percobaan diameter uji minimum 2,5 cm. Peralatan yang digunakan antara lain :
extruder, trimmer, mitre box, wire saw, kaliper, stopwatch, plat kaca, timbangan,
compression machine, dan peralatan yang diperlukan untuk mencari kadar air yaitu : 3
container, oven, timbangan. Sampel tanah yang diuji pada percobaan ini adalah tanah
yang tidak terganggu, diambil dengan cara menggali permukaan tanah sampai pada
kedalaman 50 cm, kemudian tanah diambil dengan menggunakan tube yang telah
dipersiapkan.
Sampel tanah dikeluarkan dari tube dengan menggunakan extrude, lalu benda
uji tanah yang telah diambil terlebih dahulu dipotong menurut tinggi yang dibutuhkan.

Bentuk akhir dari benda uji ini kemudian diukur, masing-masing meliputi diameter
dari tiga bagian dan tiga tinggi dari benda uji tersebut, lalu timbang plat kaca tempat
benda uji. Untuk pengukuran kadar air sampel yang digunakan adalah sampel yang
tersisa dari sampel yang telah diambil untuk percobaan uji tekan silinder bebas.
Persiapkan mesin compressi, formulir pencatatan, stopwatch, catatan satuan
skala dial beban, dan skala regangan. Benda uji yang telah berbentuk silinder telah
ditempatkan ditengah tumpuan pada mesin compressi dan stopwatch dijalankan
secara bersamaan dan kemudian dilakukan pembacaan dial regangan dan interval
waktu ¼,1/2,2/3,1 dan seterusnya dengan interval waktu ½ menit. Mesin kompressi
dihentikan bila pembacaan dial beban telah sampai tiga kali berturut-turut atau
menjadi lebih kecil, buat sket bentuk benda uji setelah percobaan pada formulir yang
disediakan.
Setelah percobaan selesai, sampel dipotong menjadi tiga bagian, kemudian
dimasukkan kedalam container yang telah disiapkan untuk pengukuran kadar air. Data
perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada formulir nomor 106/01/02.
3.4. Pengujian CBR (California Bearing Ratio) Laboratorium
CBR (California Bearing Ratio) lapangan adalah perbandingan antara beban
penetrasi suatu lapisan/bahan tanah atau perkerasan terhadap bahan standar dengan
kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama.
Nilai CBR laboratorium biasanya digunakan untuk perencanaan pembangunan
jalan baru dan lapangan terbang. Untuk menentukan nilai CBR Laboratorium harus
disesuaikan dengan peralatan dan data hasil pengujian kepadatan, yaitu pengujian
pemadatan ringan untuk tanah dan pengujian pemadatan berat untuk tanah.
Peralatan yang digunakan antara lain :
·
Mesin Penetrasi ( Loading Machine ) dilengkapi alat pengukur beban
·
Cetakan logam berbentuk silinder
·
Piringan pemisah dari logam ( Space Disk )
·
Alat penumbuk sesuai pengujian pemadatan ringan untuk tanah ( SNI 031742-1989) dan pengujian pemadatan berat untuk tanah ( SNI 03-1743-1989 ).
·
Alat pengukur pengembangan ( Swell )
·
Keping beban dengan berat 2,27 kg ( 5 lb )
·
Torak penetrasi dari logam 49,5 mm
·
Dua buah arloji pengukur penetrasi
·
Talam alat perata dan tempat untuk rendam
·
Alat timbang sesuai pengujian pemadatan ringan untuk tanah ( SNI 03-17421989) dan pengujian pemadatan berat untuk tanah ( SNI 03-1743-1989 ).
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menilai kekuatan tanah dasar yang dikompaksi
di laboratorium yang akan digunakan dalam perencanaan tebal perkerasan. Hasil
percobaan dinyatakan sebagai nilai CBR ( california bearing ratio ) Laboratorium
yang digunakan dalam menentukan kualitas relatif tanahsubbase dan menentukan
prosentase pengembangan suatu tanah (evaluasi kemungkinan tanah
mengembang/expansive soils)
Nilai Beban Satuan Standar untuk Beberapa Penetrasi
Penetrasi
(mm)

Tegangan Standar
(inch)

(Mpa)

(1bs)

2,5

0,1

6,9

1000

5,0

0,2

10,3

1500

7,5

0,3

13,0

1900

10,0

0,4

16,0

2300

12,7

0,5

18,0

2600

Catatan :
1 kPa = 0,01 kg/cm2
1 Mpa = 10,0 kg/cm2
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Pada bagian ini akan disebutkan data dan hasil pemeriksaan sifat-sifat fisis maupun
sifat mekanis serta klasifikasi tanah yang akan diperiksa. Dengan demikian dapat di
uraikan secara ringkas sifat-sifat teknis dan kemungkinan pemanfaatan tanah tersebut
dalam bidang Teknik Sipil.
4.1 Pengukuran Sifat Fisis
Pengukuran sifat fisis tanah dilakukan pada sample tanah yang diambil secara biasa.
Pengukuran sifat fisis ini bertujuan untuk mendapatkan data-data yang di perlukan
untuk menentukan klasifikasi tanah yang diuji, yang sangat membantu dalam
perencanaan dan pekerjaan teknik Sipil.
4.1.1 pengukuran Kerapatan Massa
Kerapatan massa (mass density) mempunyai dimensi kg/m3. Besaran kg disini bukan
besaran gaya yang merupakan angka ukur dari sebuah timbangan. Di lain pihak, berat
jenis (specific gravity) tanpa dimensi karena angka berat jenis merupakan
perbandingan kerapatan massa suatu sample tanah pada suhu nol derajat celcius
terhadap kerapatan massa air pada suhu empat derajat celcius. Pengukuran langsung
dari pratikum ini berupa berat satuan (unit weight) butir-butir tanah.
4.1.2 Batas Cair dan Batas Plastis
Dari data dan grafik hubungan kadar air dan jumlah ketukan yang tercantum.
Pengukuran batas plastis (PL) pada tiga buah sample diperoleh rata-rata sebesar
34,90%. Dari selisih batas cair dan batas plastis diperoleh indeks plastis (PI) sebesar
29,7%.
4.2 Percobaan Kuat Tekan Slinder
Percobaan ini dilakukan untuk mendapatkan parameter kuat geser dengan
pembebanan aksial tekan. Tegangan maksimum diambil dari tegangan sebelum
sample
Retak atau pecah.tegangan makximum di ambil dari tegangan sebelum sampel retak
atau pecah.Nilai koofesien kohesi (c) 0.288 kg/cm2 dengan sudut kehancuran 600 dan
sudut geser(Φ) 900 - 600=300.
4.2.2 Percobaan geser langsung

Percobaan geser langsung (direct shear) merupakan percobaan seperti
mengunting, yang tujuanya diakukan untuk mendapatkan sudut geser dan koefisien
kohesi (C).
Pengukuran didasarkan pada persamaan coulomb:
S = σ Tan Ø
Dimana:
S = kuat geser tanah
σ = tegangan normal pada bidang geser
Ø = sudut geser
Dari gerafik hubungan antara tegangan normal dan tegangan geser dari tiga buah
percobaan.
4.2.3 Percobaan konsolidasi
Percobaan konsiladasi merupakan penurunan yang terjadi pada arah Vertikal,
sehingga tidak terdapat aliran naik turun pengerakan tanah natural.hal ini terjadi
dalam pengujian di laboraturium dan umumnya juga berlaku di lapangan.
Karakteristik-karakteristik konsolidasi suatu tanah adalah indeks tekanan (Cc)
dan koefisien konsolidasi (Cv).Indek tekanan berhubungan dengan besarnya
konsolidasi atau penurun yang terjadi. Data yang diperoleh dari pengujian konsolidasi
di sajikan dalam bentuk pembacaan dial atau penurunan. Dari gerafik hubungan dari
pembacaan dial dengan log waktu. Harga ini di gunakan untuk mencari nilai koefisien
konsolidasi (Cv). Dengan di ketahui nilai konsolidasi (Cv)ini maka waktu konsolidasi
di lapangan dapat diperhitungkan.
4.3 . Klasifikasi Tanah
Sistem Klasifikasi tanah adalah suatu sistim pengenalan secara sifat mengenai sifatsifat umum tanah.Tanah dapat diklasipikasikan sebagai tanah kohesi dan tidak kohesi
ataupun tanah berbutir kasar dan berbutir halus. Berdasarkan hasil perhitungan sifatsifat fisi, maka secara umum tanah dapat diklasifikasikan kedalam dua sistim yaitu
sebagai berikut :
1.
AASHTO (Amercan Association of State an Highway Transportation Official.
2.
USC (United Soil Classification System)
4.3.1 Sistim Klasifikasi Tanah AASTHO
Berdasarkan tabel 4-4 hal 133 buku sifat-sifat fisis dengan geotenik tanah
oleh joseph E.Bowles, diperoleh :
Bedasarkan lolos seringan no.200.tanah termasuk kelompok A4-A5-,A6, dan
A7.
Berdasarkan nilai batas cair (Liqut Limit).tanah termasuk kelompok A-7-6.
Berdasarkan indek plastisitas (Pastic Index).tanah termasuk kelompok A-7-6.
Berdasarkan index kelompok (GI) termasuk kelompok A-7
Berdasarkan jenis bahan pendukung utama.temasuk kelompok A-7
Untuk menentukan tingkatan relative dari bahan dalam suatu sub kelompok maka di
tentukan indexs kelompok (GI) yang merupakan fungsi dari persantase tanah yang
lolos saringan no 200 dan batas atterbeng,indek kelompok dapat diperoleh dari jumlah
nilai dan gambar.
GI=0,2.a+0,005.ac+0,01.bd
Dimana :
a= Bagian dari persentase yang lolos saringan no 200 yang lebih besar dari 35 dan
titik melebihi 75,dinyatakan sebagai bilangan bulat (berkisar antara 1-40)
b= Bagian dari persentase yang lolos saringan no 200 yang lebih besar dari 15 dan
titik melebihi 55,dinyatakan sebagai bilangan bulat (berkisar antara 1-40)

c= Bagian dari batas cair yang lebih besar dari 4r0 dan tidak lebih besar 60,dapat
dinyatakan sebagai blangan bulat (berkisar 1-20).
d= Bagian dari indek plastisitas yang lebih besar dari 10 dan tidak melebihi
30,dinyatakan sebagai bilangan bulat (berkisar 1-20).
4.3.2 Sistim Klasifikasi Tanah USCS
Sistim Klapikasi Tanah USCS mengelompokkan tanah dalam dua kelompok
besar yaitu:
1.
Tanah yang berbutir kasar, apabila kurang dari 50% berat contoh tanah akan
lolos saringan no 200.
2.
Tanah berbutir halus apabila lebih dari 50% lolos dari saringan no 200 tanah
berbutir kasar dapat berubah salah satu dari:
Krikil apabilah lebih dari setengah fraksi kasar tertahan pada saringan n0 4
pasir apabila lebih dari setengah fraksi kasar berada pada ukuran saringan no 4
dan no 200.
Berdasarkan hasil percobaan yang telah di lakukan maka menurut sistim “USCS”’,
dengan memperhatikan bagian A halaman 130 pada buku yang sama (sifat-sifat
geotenik tanah ),dimana contoh tanah yang lolos saringan no 200 dari 50.
4.4
Sifat-sifat Kemungkinan Pemanfaatan Teknis Tanah.
Sesuai dengan klasifikasi sistim “AASTHO” dimana contoh tanah yang di periksa
merupakan tanah lempung, menurut buku perkerasan jalan raya karangan S.Sukiman,
tanah tersebut tidak dapat di pakai dalam pembangunan jalan bila di bandingkan
dengan kelompok tanah lainya,kualitas buruknya juga dapat terlihat dari daya dukung
tanah yang kecil, padahal tekanan pada permukaan jalan atau tanah dasar,bukan saja
dari beban jalan, tetapi juga beban dari benda yang melalui jalan. Oleh karena itu tanh
tersebut harus di campur dengan bahan-bahan lain untuk meningkatkan daya dukung
tanah. Meski demikinan tanah tersebut dapat di manfaatkan untuk jalan perkerasan
dan harus di tambah lapisan krikil secara periodik untuk stabilitas jalan.
Menurut sistim “USCS” Tanah ini termasuk jenis tanah lempung. Tanah ini
mempunyai batas cair yang cukup tinggi dan kurang baik untuk pembangunan jalan
karena sukar dipadatkan.Tanah ini lebih sesuai bila di gunakan untuk pmbangunan
bendungan,tanggul dan sbagainya karena lebih bersifat plastis,tetapi contoh tanah
tersebut mungkin masih biasa di pakai dengan syarat tekanan terhadapnya tidak
mencapai 1,21 kg/cm2 dan beban gesernya tidak melebihi beban geser contoh tanah
tersebut. Apabila diperlukan kekuatan yang lebih besar lagi, maka tanah itu harus di
campurkan dengan bahan-bahan lain agar indexs plastisnya menjadi kecil.
4.5
Data Hasil Pratikum
Berdasarkan perhitungan (pengolahan) data hasil pemeriksaan sifat fisis dan sifat
mekanis terhadap contoh tanah, maka di peroleh parameter-parameter sebagai tujuan
tiap-tiap pratikum. Adapun hasil-hasil pemeriksaan sifat-sifat tanah tersebut adalah:
Tabel 4.5.1 hasil pemeriksaan sifat fisis .
No Uraian
Nilai
Keterangan
2
1
Berat jenis
kg/cm
Lampiran
2
Batas cair
%
Lampiran
3
Batas plastis
%
Lampiran
4
Indek plastis
%
Lampiran
5
Lewat # 200
%
Lampiran

Tabel 4.2.5 Hasil Pemeriksaan Sifat Mekanis

No Percobaan
1

Uncofined
test

2

Direct shear

Keadaan sampel
▪ Kadar Air
▪ Berat Volume Basah
▪ Berat Volume Kering
▪ Kadar air
▪ Berat Volume Basah
▪ Berat Volume Kering

Nilai
%
gram/cm3
gram/cm3
%
gram/cm3
gram/cm3

BAB V
ASAL TANAH
Pengambilan sample dilaksanakan dangan dua tahap hal ini dikarenakan oleh
pengetesan laboraturium, ada pun samplel tanah yang diambil adalah tanah yang tidak
mempunyai pasir, atau tanah yang tidak mempunyai banyak pasir, Sampel yang
diambil adalah tanah dasar atau tanah liat.
Lokasi tanah yang di ambil untuk sampel ini Terletak pada daerah Banda Aceh, atau
lebih tepatnya pada daerah Lueng Bata, dapat dilihat pada peta di bawah ini.

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dari keseluruhan kesimpulan pekerjaan laboratorium yang telah dilakukan maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
v Pengukuran sifat-sifat tanah meliputi sifat fisis
Hasil sifat fisis yang diperoleh dari test tanah tersebut sebagai berikut:
Ø Batas cair
= 64,6 %
Ø Batas plastis
= 34,90%

Ø Indeks plastis
= 29,7 %
6.2 Saran
1) Kerja sama dalam kelompok sangat baik, di mulai dari awal pratikum sampai
pratikum selesai.
2) Dalam pengolahan data dan perhitungan berkonsultasi dengan pihak laboratorium.
3) Peralatan pratikum sebaaiknya diperbanyak untuk mempermudah pelaksanaan
pratikum.

DAFTAR PUSTAKA