232407068 Makalah IAD Sumber Daya Alam Dan Lingkungan

makalah IAD sumber daya alam dan
lingkungan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya alam adalah unsur lingkungan yang terdiri atas sumberdaya alam
hayati, sumberdaya alam non hayati dan sumberdaya buatan, merupakan salah satu
aset yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sebagai
modal dasar pembangunan sumberdaya alam harus dimanfaatkan sepenuh-penuhnya
tetapi dengan cara-cara yang tidak merusak, bahkan sebaliknya, cara-cara yang
dipergunakan harus dipilih yang dapat memelihara dan mengembangkan agar modal
dasar tersebut makin besar manfaatnya untuk pembangunan lebih lanjut di masa
mendatang.
Alam pada dasarnya mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun serasi dan
seimbang. Oleh karena itu, perlindungan dan pengawetan alam harus terus dilakukan
untuk mempertahankan keserasian dan keseimbangan itu.
Semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik, yang dapat dimanfaatkan
untuk kesejahteraan manusia merupakan sumber daya alam. Tumbuhan, hewan,
manusia, dan mikroba merupakan sumber daya alam hayati, sedangkan faktor abiotik
lainnya merupakan sumber daya alam nonhayati. Pemanfaatan sumber daya alam
harus diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian karena sumber daya alam bersifat

terbatas.
Sumber daya alam ialah semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik yang dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kesejahteraan manusia,
misalnya: tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan tambang, angin, cahaya
matahari, dan mikroba (jasad renik).

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang disebut dengan Sumber Daya Alam?
2. Apa saja klasifikasi sumber daya alam dan lingkungan hidup?
3. Bagaimana konsep-konsep pengolahan sumber daya alam?
4. Bagaimana prinsip dan usaha pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup?

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian Sumber Daya Alam.
2. Dapat mengetahui klasifikasi sumber daya alam dan lingkungan hidup.
3. Mengetahui konsep-konsep pengolahan sumber daya alam.
4. Mengetahui prinsip dan usaha pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Sumber Daya Alam
Sebelum membahas tentang

Sumber Daya Alam (SDA), sebaiknya Anda

mengatahui definisi dari SDA terlebih dahulu.
Menurut Slamet Riyadi (Darmodjo, 1991/1992) mendefinisikan Sumber Daya Alam
sebagai segala isi yang terkandung dalam biosfer, sebagai sumber energi yang potensial,
baik yang tersembunyi di dalam litosfer (tanah), hidrosfer (air) maupun atmosfer
(udara) yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan manusia secara
langsung maupun tidak langsung.

Herman Haeruman Js (Kaligis, 1986) menyatakan bahwa: Sumber Daya Alam
adalah sumber daya yang terbentuk karena kekuatan alami misalnya tanah, air dan
perairan, biodata, udara dan ruang, mineral, bentang alam (landscape), panas bumi
dan gas bumi, angin, pasang surut dan arus laut.
Jadi sumber daya alam adalah segala sesuatu yang ada di sekeliling manusia yang
bukan dibuat manusia, dan yang terdapat di permukaan bumi, baik itu berada di
dalam tanah, laut ataupun air dan di udara, yang dapat dimanfaatkan untuk

pemenuhan kebutuhan manusia maupun organisme lain secara langsung maupun tidak
langsung. Demikian Sumber daya alam ialah semua kekayaan alam baik berupa benda
mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan manusia.

B. Klasifikasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
SDA dapat digolongkan menjadi beberapa macam. Berikut ini akan disajikan
beberapa penggolongan SDA berdasarkan pada sifat, potensi dan jenisnya (Pratiwi
dkk, 2000).
1) Berdasarkan Sifat
Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :
a.

Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable)
misalnya :Hewan, tumbuhan, mikroba, air dan tanah. Disebut terbarukan karena
dapat melakukan reproduksi dan memiliki daya regenerasi (pulih kembali).

b. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable)
misalnya: minyak bumi, gas bumi, batu bara, dan bahan tambang lainnya.
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui ialah sumber daya alam yang

dapat habis dalam penggunaannya atau dapat juga dibentuk lagi tetapi memerlukan
waktu yang lama yaitu ribuan tahun bahkan jutaan tahun. Contohnya semua jenis
bahan galian (tambang). Dalam Undang-Undang No. 11 tahun 1976 tentang
pertambangan dan bahan galian diklasifikasikan menurut kepentingannya bagi negara
sebagai berikut
1) Golongan A yaitu golongan bahan galian strategis.

Contoh: semua jenis batu batu bara, minyak bumi, bahan radio aktif, tembaga,
aluminium, timah putih, mangan, besi, nikel, dan sebagainya. Bahan galian ini penting
untuk menjamin perekonomian negara.
2) Golongan B yaitu golongan bahan galian vital.
Contoh: emas, perak, magnesium, seng, wolfarm, batu permata, mika, asbes, dan
sebagainya. Bahan galian penting untuk memenuhi hajat hidup orang banyak.
3) Golongan C yaitu bahan galian yang tidak termasuk ke dalam golongan A atau B
Contoh: bahan galian yang termasuk bahan industri.
c.

Sumber daya alam yang tidak habis,
misalnya udara, matahari, energy pasang surut, energi laut dan air dalam siklus
hidrologi.


2) Berdasarkan Potensi
Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi beberapa macam, antara
lain sebagai berikut.
a.

Sumber daya alam materi
Merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya,
batu, besi, emas, kayu, serat kapas, kaca, dan rosela.

b. Sumber daya alam energy
Merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan sebagai sumber energi. Misalnya
batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun, sinar matahari, energi pasang surut air
laut, dan kincir angin.
c.

Sumber daya alam ruang
Merupakan sumber daya alam yang berupa ruang atau tempat hidup, misalnya area
tanah (daratan) dan angkasa.


3) Berdasarkan Jenis
Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut :
a.

Sumber daya alam nonhayati (abiotik)
Sumber Daya Alam nonhayati disebut juga sumber daya alam fisik, yaitu sumber daya
alam yang berupa benda-benda mati. Misalnya : bahan tambang, tanah, air, dan kincir
angin.

b. Sumber daya alam hayati (biotic)

Sumber daya alam hayati disebut juga sumber daya alam yang berupa mahkluk hidup.
Misalnya : hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.

C. Konsep-konsep Pengelolaan Sumber Daya Alam
Sumber daya alam memiliki peranan dalam pemenuhan kebutuhan manusia. Untuk
memudahkan pengkajiannya, pemanfaatan SDA dibagi berdasarkan sifatnya, yaitu
SDA hayati dan nonhayati.
1. Sumber daya alam hayati


a) Tumbuhan
Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang
sangat beragam dan melimpah. Organisme ini memiliki
kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan pati melalui
proses fotosintesis.
Oleh
karena
itu,
tumbuhan
merupakan produsen atau
penyusun
dasar rantai
makanan. Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat
mengakibatkan kerusakan bahkan kepunahan dan hal ini
akan berdampak pada rusaknya rantai makanan.
Kerusakan yang terjadi karena punahnya salah satu faktor
dari
rantai
makanan
akan

berakibat
punahnya konsumen tingkat di atasnya. Pemanfaatan
tumbuhan oleh manusia diantaranya:


Bahan makanan: padi, jagung,gandum,tebu



Bahan bangungan: kayu jati, kayu mahoni



Bahan bakar (biosolar): kelapa sawit



Obat: jahe, daun binahong, kina, mahkota dewa




Pupuk kompos.

b) Pertanian dan perkebunan
Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena
sebagian
besar
penduduk
Indonesia
mempunyai
pencaharian di bidangpertanian atau bercocok tanam.
Data statistik pada tahun 2001menunjukkan bahwa 45%
penduduk Indonesia bekerja di bidang agrikultur. Hal ini

didasarkan pada kenyataan bahwa negara ini memiliki
lahan seluas lebih dari 31 juta ha yang telah siap tanam,
dimana
sebagian
besarnya
dapat

ditemukan
di
PulauJawa.Pertanian di Indonesia menghasilkan berbagai
macam tumbuhan komoditi ekspor, antara lain padi,
jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai, ubi, dan singkong.
Di samping itu, Indonesia juga dikenal dengan hasil
perkebunannya,
antara
lain karet (bahan
baku
ban), kelapa
sawit (bahan
baku minyak
goreng), tembakau(bahan
baku
obat
dan rokok), kapas (bahan
baku tekstil), kopi(bahan
minuman), dan tebu (bahan baku gula pasir).
c) Hewan, peternakan, dan perikanan

Sumber dayaa alam hewan dapat berupa hewan liar
maupun
hewan
yang
sudah
dibudidayakan.
Pemanfaatannya dapat sebagai pembantu pekerjaan berat
manusia, seperti kerbau dan kuda atau sebagai sumber
bahan pangan, seperti unggas dan sapi.Untuk menjaga
keberlanjutannya,
terutama
untuk
satwa
langka,
pelestarian secara in situ dan ex situ terkadang harus
dilaksanakan.Pelestarian in situ adalah pelestarian yang
dilakukan di habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex
situ adalah pelestarian dengan memindahkan hewan
tersebut dari habitatnya ke tempat lain. Untuk
memaksimalkan
potensinya,
manusia
membangun
sistem peternakan, dan juga perikanan, untuk lebih
memberdayakan sumber daya hewan.
2. Sumber daya alam nonhayati
Ialah sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali
keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus-menerus,
contohnya: air, angin, sinar matahari, dan hasil tambang.

a) Air

Air merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk
hidup dan bumi sendiri didominasi oleh wilayah
perairan.Dari total wilayah perairan yang ada, 97%
merupakan air asin (wilayahlaut, samudra, dll.) dan
hanya
3%
yang
merupakan
air
tawar
(wilayah sungai, danau,
dll.).
Seiring
dengan
pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan akan air,
baik itu untuk keperluan domestik dan energi, terus
meningkat. Air juga digunakan untukpengairan, bahan
dasar industri minuman,
penambangan,
dan
aset rekreasi. Di bidang energi, teknologi penggunaan
air sebagai sumber listrik sebagai pengganti dari
minyak bumi telah dan akan terus berkembang karena
selain terbaharukan, energi yang dihasilkan dari air
cenderung
tidak
berpolusi dan
hal
ini
akan
mengurangi efek rumah kaca.Pelestarian air dapat
berupa pelstarian kuantitas air. Pelestarian kuantitas air
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
penyediaan air, pemanfaatan air.
b) Angin
Pada era ini, penggunaan minyak bumi, batu bara,
dan berbagai jenis bahan bakar hasil tambang mulai
digantikan dengan penggunaan energi yang dihasilkan
oleh angin. Angin mampu menghasilkan energi dengan
menggunakan turbin yang pada umumnya diletakkan
dengan ketinggian lebih dari 30 meter di daerah
dataran tinggi.Selain sumbernya yang terbaharukan
dan selalu ada, energi yang dihasilkan angin jauh lebih
bersih dari residu yang dihasilkan oleh bahan bakar lain
pada umumnya. Beberapa negara yang telah
mengaplikasikan turbin angin sebagai sumber energi
alternatif adalah Belandadan Inggris.
c) Tanah

Tanah termasuk salah satu sumber daya alam
nonhayati
yang
penting
untuk
menunjang
pertumbuhan penduduk dan sebagai sumber makanan
bagi berbagai jenis makhluk hidup.Pertumbuhan
tanaman pertanian dan perkebunan secara langsung
terkait dengan tingkat kesuburan dan kualitas tanah.
Tanah tersusun atas beberapa komponen, seperti
udara, air, mineral, dan senyawa organik. Pengelolaan
sumber daya nonhayati ini menjadi sangat penting
mengingat pesatnya pertambahan penduduk dunia dan
kondisi cemaran lingkungan yang ada sekarang ini. Jika
lapisan tanah tersebut mentah, artinya zat-zat makan
yang ada di lapisan itu belum dapat dimakan oleh
tumbuh-tumbuhan, tanah mentah tersebut bila
dicangkuli, diberi pupuk hijau dan kandang kemudian
ditanami, lama kelamaan akan berubah menjadi tanah
(zat-zat makanan yang ada di dalamnya sudah dapat
diisap oleh tumbuh-tumbuhan).
d) Hasil tambang
Sumber daya alam hasil penambangan memiliki
beragam fungsi bagi kehidupan manusia, seperti bahan
dasar infrastruktur, kendaraan
bermotor,
sumber
energi, maupun sebagai perhiasan. Berbagai jenis
bahan hasil galian memiliki nilai ekonomi yang besar
dan hal ini memicu eksploitasi sumber daya alam
tersebut. Beberapa negara, seperti Indonesia dan Arab,
memiliki pendapatan yang sangat besar dari sektor ini.
Jumlahnya
sangat
terbatas,
oleh
karena
itu
penggunaannya
harus
dilakukan
secara
efisein.Beberapa
contoh
bahan
tambang
dan
pemanfaatannya:
Minyak Bumi


Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang;



Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor;



Minyak Tanah untuk bahan baku lampu minyak;



Solar untuk bahan bakar kendaraan diesel;



LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar kompor gas;



Oli ialah bahan untuk pelumas mesin;



Vaselin ialah salep untuk bahan obat;



Parafin untuk bahan pembuat lilin; dan



Aspal untuk bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton)

1) Terbentuknya Minyak Bumi dan Pengolahannya
Apakah anda mengetahui istilah lain dari minyak bumi? Minyak bumi disebut juga
bahan bakar fosil sebab terbentuk dari fosil hewan maupun tumbuhan laut. Dalam
bahasa Inggris minyak bumi di sebut Petroleum (Petro = batu dan oleum = minyak),
jadi maksudnya adalah minyak batuan. Minyak bumi, terbentuk sebagai hasil akhir
dari perombakan bahan-bahan organik (sel-sel dan jaringan hewan/tumbuhan laut)
yang tertimbun selama berjuta-juta tahun di dalam tanah, baik di daerah daratan
ataupun di daerah lepas pantai. Proses pembentukan minyak bumi ini berlangsung
dalam jangka waktu jutaan tahun. Baik hewan maupun tumbuhan laut yang pada
waktu itu tumbuh dan berkembang di dasar laut, zat organiknya tertutup oleh lapisanlapisan rombakan batuan lain/endapan tanah yang berasal dari erosi di daratan atau
pegunungan.

Lapisan

penguraiansempurna

penutup
zat-zat

ini

menghalangi

tersebut,

sedangkan

terjadinya
naiknya

oksidasi

dan

suhu

dan

tekanan menyebabkan terjadinya penyulingan bertingkat dari zat organik yang
sebagiannya telah terurai itu, maka terpisahlah minyak bumi dan gas alam. Teori ini di
dukung oleh fakta bahwa minyak bumi umumnya terdapat padabatuan endapan yang
berpori. Minyak dan gas terbentuk dalam jumlah yang relatif sedikit dan terpancar di
daerah

batuan

endapan,

yang

kemudian

mengumpul

dalam tempat-tempat

penyimpanan berabad-abad yang lalu. Tempat-tempat penyimpanan itu biasanya
mengandung batu kapur atau batu pasir yang kedap, sedemikian sehingga gas dan
minyak terperangkap di dalamnya.Biasanya batu kapur dan batu pasir tersebut pada
bagian dalamnya cukup berpori, sehingga dapat dilalui cairan minyak untu kemudian
mengumpul membentuk sumur-sumur pada bagian yang kedap cairan. Pori-pori
ini umumnya mengandung 3% batu kapur dan 35% batu pasir. Pada tempattempat penyimpanan minyak batuan tersebut, biasanya pada bagian atas terdapat gas,

bagian tengah minyak bumi dan bagian bawah larutan garam, sesuai dengan
perbedaan massa jenisnya.
Sumber utama produksi minyak yang terperangkap ini biasanya jauh di bawah
permukaan tanah, dan ada tiga bentuk utama jebakan minyak ini, yaitu
1) Jebakan Antiklin, berupa lengkungan yang terbentuk oleh dorongangerakan lapisan
batuan ke atas.
2) Jebakan Patahan, disebabkan oleh pergeseran dua lapisan batuan yang bergerak
kedua arah yang berlawanan, yang satu bergerak ke atas yang lain bergerak ke bawah.
3) Jebakan Ketidakselarasan (Straigrafik), terjadi karena batuan yang berpori terjepit
oleh lapisan batuan yang tak berpori.
Ada pula jebakan yang terbentuk di sekeliling endapan abtuan garam, di bawah
permukaan laut. Tinggi endapan garam itu dapat mencapai 8 km dan bergaris tengah
0,8 km, maka di sekeliling bukit garam tersebut akan terkumpul minyak bumi.
Lebih dari setengah bagian dari jumlah minyak bumi di dunia berasal dari Era
Cenozoicum (kira-kira 70 juta tahun yang lalu), pada Periode Tertier. Selanjutnya
minyak bumi ada pula yang berasal dari Era Paleozoicum dengan jumlah yang paling
sedikit, sedangkan jumlah yang paling kecil terjadi di Era Mesozoicum. Minyak bumi
yang terdapat di Indonesia paling banyak terbentuk pada masa Periode Tertier
tersebut, yang terbanyak ditemukan di daerah Sumatera, Kalimantan dan Jawa.
2) Pengolahan Minyak Bumi.
Bahan utama yang terkandung di dalam minyak bumi adalah Hidrokarbon (Alifatik
dan Siklik), yang sebagaian besar adalah alkana dan siklo alkana. Campuran ini dapat
dipisahkan menjadi komponen-komponennya secara penyulingan/destilasi bertingkat
yang dilakukan berdasarkan adanya perbedaan titik didih setiap komponenkomponen campuran tersebut. Sesuai dengan banyaknya atom karbon (C) dari
alkanayang bersangkutan.

Makin

besar jumlah

atom karbon

pada alkana

tersebut, makin tinggi titik didihnya.
Destilasi Minyak Bumi.
Proses penyulingan minyak bumi sampai jadi komponen minyak yang siap dipakai
untuk bahan bakar dan lain sebagainya meliputi tahapan proses sebagai berikut:
1) Penguapan

Minyak bumi dialirkan melalui pipa ke dalam dapur pemanas dan berubah menjadi
uap.
2) Pemisahan Komponen Minyak
Uap minyak bumi dialirkan ke dalam menara fraksinasi. Menara fraksinasi ini
tersusun dari puluhan tingkat bak pengembun uap. Uap naik ke atas tiap tingkat
menara melalui tutup gelembung. Uap dari komponen minyak bumi yang titik didihnya
leibh tinggi akan mengembun pada bak pengembunan yang lebih rendah. Minyak bumi
yang titik didihnya lebih rendah. Sedangkan uap dari komponenkomponen minyak
bumi yang titik didihnya lebih rendah mengembun pada bak pengembunan yang lebih
tinggi dari menara.
Dari pemisahan di menara fraksinasi ini diperoleh beberapa komponen. Pada
umumnya komponen-komponen yang dihasilkan minyak bumi dari satu tempat ke
tempat lainnya tidak banyak berbeda. Yang berbeda biasanya hanya perbandingan
komponen-komponen yang dihasilkan. Kolom penyulingan bertingkat minyak bumi
yang dikenal dengan nama kolom fraksinasi, merupakan suatu silinder baja
yang tingginya kira-kira 37 m dan di dalamnya mempunyai bilik-bilik dengan katupkatup baja pula sebagai tempat pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi tersebut.
(Liliasari dalam Dahar, RW, 1990: 393)
Batu Bara
dimanfaatkan untuk bahan bakar industri dan rumah tangga.
1) Terbentuknya Batu Bara dan Pengolahannya
Anda perlu mengetahui proses terbentunya batu bara dan pengolahannya. Apa
itu batu bara? Batu bara adalah mineral hitam yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan
purba. Pada periode karbon (300 juta tahun yang lalu) dan pada periode Creta (100
juta tahun yang lalu), iklim bumi dan komposisi atmosfer sangat cocok utnuk
melimpahruahnya pertumbuhan tanaman. Di daratan yang sangat luas, di daratan
yang berpaya-paya ataupun di air dangkal tumbuh-tumbuhan pada saat itu tumbuh
dengan suburnya.
Ketika tumbuhan mati, tumbuhan tersebut terbenam ke dalam rawa.
Tidak adanya oksigen di dalam rawa menyebabkan tumbuhan tersebut tidak
membusuk, melainkan berubah menjadi bahan serata yang di sebut gambut.
Ketika lapisan gambut yang saling bertumpuk mendapat tekanan yang sangat

besar dari permukaan, maka lapisan itu brubah menjadi batu bara lunak (lignit),
tekanan yang lebih besar mengubah batu bara lignit menjadi batu bara muda
(bituminus) yang kadang-kadang berubah menjadi batu bara yang keras dan
mengkilap (antrasit). Kedua jenis batu bara tersebut di tambang untuk dimanfaatkan.
Berlangsungnya proses perubahan ini disebabkan oleh kurangnya konsentrasi
oksigen dalam rawa-rawa, sehingga dengan bantuan panas yang
timbul oleh tekanan batuan di atas gambut keluarlah gas-gas nitrogen, hydrogen dan
oksigen dari senyawa karbon kompleks yang merupakan sisa-sisa tumbuhan tadi, yang
akhirnya akan menyebabkan kadar karbon pada zat-zat sisa tersebut makin tinggi.
Zat-zat lain yang dibebaskan pula selama proses pembentukan batu bara ini
diantaranya CO2, H2O, dan CH4.
Proses pembentukan batu bara di kenal sebagai proses karbonisasi, karena
makin tua umur batu bara, makin tinggi kadar karbonnya. Apabila diurutkan, maka
pembentukan batubara dimulai dengan tahap pembentukan gambut, kemudian batu
bara muda atau lignit, selanjutnya baru terbentuk batu bara. Batu bara itu dapat
mengalami perubahan lebih lanjut karena pertambahan tekanan serta naiknya suhu
menjadi antrasit, yang kadar karbonnya tertinggi.
Macam-macam zat yang terjadi selama pembentukan batu bara menunjukkan
perbedaan kadar karbon yang dikandungnya. Makin tinggi kadar karbon tersebut,
makin tinggi pula kualitas batu bara tersebut, yang ditunjukkan pula oleh nilai kalori
yang dihasilkannya pada pembakaran.
Cara lain untuk menunjukkan jenis-jenis batubara adalah dengan cara
melihat lapisan-lapisan batu bara yang tampak secara langsung, tanpa
menggunakan mikroskop, seperti yang diusulkan oleh Marie Stopes dan di
kenal sebagai sistem Stopes; yaitu Vitrain yang sifatnya hitam mengkilat
seperti kaca; Fusain yang disebut juga mineral batu bara yang bersifat mudah
pecah dan berdebu; Durain yang bersifat keras dan seringkali berbentuk;
Clarain yang bersifat lapisan-lapisan yang berkilauan (Liliasari dalam Dahar,
RW,1990).
2) Pengolahan Batu Bara
Batu bara hasil penambangan. Sebelum dipergunakan perlu pengolahan terlebih
dahulu, seperti harus dilakukan pemurnian batu bara dari zat pencemaran dan

pemotongan menjadi bentuk-bentuk dan ukuran yang sesuai dengan permintaan
konsumen. Banyak produk kimia diturunkan dari batu bara. Dari batu bara dapat
diperoleh Kokas yang selanjutnya akan di dapat berbagai macam zat, seperti:
Ter, yaitu hasil penguraian yang mudah menguap terdiri atas zat cair dan mengembun
langsung, gas (CH4 dan H2) untuk bahan bakar dan minyakminyak
ringan (Zat cair yang mudah menguap). Bila minyak-minyak ringan ini dimurnikan
melalui destilasi bertingkat akan terpisah menjadi Benzena (C6H6), Toluena (C7H8),
dan campuran dari tiga macam Silena (C8H10). Zat ini bermanfaat sebagai pelarut dan
pereaksi untuk membuat zat-zat kimia yang lain. Ter didestilasi untuk menghilangkan
bagian yang mendidih antara 3500 – 4000C, menghasilkan residu ter yang digunakan
sebagai bahan bakar. Senyawa-senyawa penting yang dapat diisolasi dari hasil destilsi
dengan metode ekstraksi diantaranya: Naftalen (C10H8), Antrasen (C14H10), Fenol
atau disebut juga Karbol (C6H5OH), dan Piridin (C5H5N).
Dalam kehidupan sekarang ini banyak bahan yang dibuat melalui industri kimia
berasal dari batu bara diantaranya obat-obatan, cat, bahan peledak, pestisida dan
plastik.
Sebagai contoh dapat diubah menjadi asam salisilat, yang
dipergunakan sebagai bahan dasar aspirin ataupun minyak gandapura sebagai
obat.
Biji Besi
Untuk peralatan rumah tangga, pertanian dan lain-lain
Tembaga
merupakan jenis logam yang berwarna kekuning-kuningan, lunak dan mudah ditempa.
Bauksit
Sebagai bahan dasar pembuatan alumunium.
Emas dan Perak
untuk perhiasan
Marmer
Untuk bahan bangunan rumah atau gedung
Belerang
Untuk bahan obat penyakit kulit dan korek api
Yodium

Untuk obat dan peramu garam dapur beryodium
Nikel
Untuk bahan pelapis besi agar tidak mudah berkarat.
Gas Alam
Untuk bahan bakar kompor gas
Mangaan
Untuk pembuatan pembuatan besi baja
Grafit
Bermanfaat untuk membuat pensil

D. Masalah Kependudukan dan Lingkungan Hidup
Pemanfaatan Sumber Daya Alam di Indonesia menimbulkan berbagai masalah yang
baru terasa akhir-akhir ini :
1. Masalah kesempatan kerja bagi penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya.
2. Masalah pertambahan angkatan kerja dan kesukaran atau hambatan dalam bidang
pengembangan industry sehubungan dengan pertambahan angkatan kerja tersebut.
3. Masalah pengandaan dan permintaan akan bahan-bahan dasar, seperti kayu, bahanbahan

mineral

dan

bahan-bahan

tersebut

bila

penggunaannya

berlebihan

dikhawatirkan akan merugikan generasi yang akan datang.
4. Masalah pembiayaan, penentu arah dan pola pendidikan, riset dan perkembangan
teknologi yang sangat berbeda antara Negara yang satu dengan yang lain.
5. Masalah yang berkaitan dengan kepincangan neraca perdagangan nasional, dimana
perbandingan nilai ekspor dan impor terlalu besar. Pada Negara-negara maju ekspor
barang-barang jadi ke Negara-negara berkembang memiliki nilai yang sangat besar
dibandingkan impor yang dilakukan Negara maju tersebut dari Negara berkembang
karena yang diimpornya berupa bahan-bahan dasar untuk membuat barang-barang
jadi tersebut, bila hal ini dibiarkan terus menerus maka neraca perdagangan milik
Negara maju dan berkembang bila dibandingkan sangat pincang atau berat sebelah.

E. Prinsip dan Usaha Pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Usaha pelestarian lingkungan sebenarnya telah dimulai sejak zaman dahulu,
misalnya bagaimana manusia untuk mendapatkan buruan dan tangkapan yang tak
tentu hasilnya, kadang suatu hari dapat banyak tetapi disaat lain dapat sedikit. Untuk

itu kemudian manusia menjinakkan dan memelihara hewan dan tanaman serta
menjaga dari kerusakan dan serangan dari hewan liar. Dengan melakukan usaha
peternakan dan pertanian itu, manfaat lingkungan dapat diperbesar dan resiko
lingkungan diperkecil, sehinga kemungkinan terpenuhinya kebutuhan dasarnya dapat
lebih terjamin. Usaha manusia berupa penjinakkan dan pemeliharaan tumbuhan dan
hewan liar disebut Domestikasi, dan usaha ini merupakan bentuk usaha awal
pengelolaan atau pelestarian lingkungan dalam kebudayaan manusia.
Pengelolaan lingkungan mempunyai ruang lingkup yang luas dengan cara yang
beraneka pula. Namun demikian dapat kita kelompokkan menjadi: pengelolaan
lingkungan secara rutin, perencanaan pengelolaan lingkungan secara dini, perencanaan
perkiraan dampak lingkungan, dan perencanaan perbaikan kerusakan lingkungan.
Bentuk atau cara pelestarian lainnya dapat pula kita mengenalnya seperti cagar alam,
cagar budaya, atau pun cagar biosfer, Suaka Alam, Suaka Margasatwa, Taman
Nasional, dan Taman Hutan Raya.

a.

Cagar alam

Cagar alam adalah sebidang lahan yang dijaga untuk melindungi fauna dan flora yang
ada di dalamnya. Di dalam cagar alam tersebut tidak dibolehkan adanya eksploitasi
mengambil atau memanfaatkan tumbuhan, hewan atau kekayaan alam lainnya. Alam
dalam kawasan tersebut di biarkan apa adanya tumbuh secara alamiah. Namun
demikian dijaman pembangunan ini, adanya keinginan kuat untuk mengikutsertakan
cagar alam dalam proses pembangunan,maka digunakan istilah Taman Nasional. Salah
satu bentuk kawasan konservasi yang dapat mempunyai tujuan ganda tersebut adalah
Taman Nasional. Dengan demikian Taman Nasional adalah kawasan konservasi yang
dikelola secara terpadu artinya semua tujuan perlindungan pengawetan dan
pemanfaatan dapat ditampung dalam satu kesatuan (unit) pengelolaan.
Berbeda dengan kawasan konservasi lain yaitu, Suaka Alam yang meliputi
Cagar Alam dan Suaka Margasatwa. Pada kawasan ini tujuan utama dititik beratkan
kepada perlindungan dan pengawetan semata, sedangkan upaya pemanfaatan secara
langsung terbatas sekali.

b.

Cagar Budaya
Cagar budaya pun memiliki pengertian yang sama dengan cagar alam, hanya

saja yang dilindungi bukan suatu daerah, melainkan suatu hasil kebudayaan manusia,

seperti sebuah candi dengan daerah sekitarnya, daerah condet di ibukota Jakarta juga
merupakan cagar budaya yaitu perkampungan masyarakat Betawi asli, yang sebagian
besar sudah tergusur ke luar Jakarta oleh derasnya pembangunan dan arus penduduk
pendatang.

c.

Cagar Biosfer

Cagar biosfer adalah dapat meliputi suatu daerah yang telah dibudidayakan manusia,
misalnya untuk pertanian secara tradisional dan pemukiman. Cagar biosfer ini sulit
untuk dipertahankan, karena masyarakat yang ada di dalamnya cenderung berubah
dan berkembang pada kehidupan yamng modern.

d.

Suaka Alam

Suaka alam yaitu suatu kawasan yang memiliki ciri khas berupa keragaman dan
keunikan jenis flora yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan
terhadap habitatnya.

e.

Suaka Margasatwa
Suaka margasatwa yaitu suatu kawasan yang memiliki ciri khas berupa

keragaman dan keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat
dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.

f.

Taman Nasional (Pasal 1 butir 13 UU No 5 Taun 1990)
Taman Nasional yaitu kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli,

dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, pariwisata, dan rekreasi. Taman Nasional mempunyai tujuan
utama untuk pemanfaatan di bidang penyediaan tempat Wisata Alam. Hutan lindung
merupakan juga kawasan hutan yang disisihkan dengan tujuan utama untuk
perlindungan tata air, agar keberadaan sistem penyediaan air dapat berlangsung terus
menerus.
Dilihat dari beberapa tujuan kawasan konservasi dan kawasan hutan, jelaslah
bahwa Taman

Nasional dapat menampung semua tujuan baik perlindungan,

pengawetan dan pemanfaatan secara lestari.

Pembangunan Taman Nasional mempunyai azas pokok di mana pengembangan
Azas tersebut dapat disesuaikan dengan kepentingannya. Azas pokok yang dimaksud
adalah merupakan rumusan dari IUCN pada tahun 1969 yang kemudian diterima pada
kongres Taman Nasional Sedunia ke 11 tahun 1972.
Adapun azas pokok tersebut adalah sebagai berikut.
a) Suatu Taman Nasional harus relatif cukup luas.
b) Taman Nasional harus memiliki sumber daya alam yang khas dan unik baik flora,
fauna, ekosistem maupun geiala alam yang masih utuh dan asli.
c) Tidak ada perubahan karena kegiatan eksploitasi dan pemukiman penduduk.
d) Kebijaksanaan dan pengelolaan Taman Nasional berada pada Departemen yang
kompeten dan bertanggungjawab.
e) Memberikan kesempatan kepada pengembangan obyek wisata alam, sehingga terbuka
untuk umum dengan persyaratan khusus untuk tujuan pendidikan ilmu pengetahuan,
budaya, bina cinta alam dan rekreasi.
Memperhatikan azas-azas pokok tersebut Taman Nasional di Indonesia mempunyai
beberapa fungsi utama yaitu :
a) Menjaga keseimbangan ekosistem dan melindungi sistem penyangga kehidupan.
b) Melindungi

keanekaragaman

jenis

dan

mengupayakan

manfaat

sebagai

sumber plasma nutfah.
c) Menyediakan sarana penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan dan
latihan.
d) Memenuhi kebutuhan sarana wisata alam dan melestarikan budaya setempat.
e) Merupakan bagian dari pengembangan daerah setempat.

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia
perlu berdasar pada prinsip ekoefisiensi. Artinya tidak
merusak ekosistem, pengambilan secara efisien dalam
memikirkan kelanjutan SDM. Pembangunan yang
berkelanjutan bertujuan pada terwujudnya keberadaan
sumber daya alam untuk mendukung kesejahteraan
manusia. Maka prioritas utama pengelolaan adalah
upaya pelestarian lingkungan, supaya dapat mendukung
kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak
atau musnah kehidupan bisa terganggu. Upaya menjaga
dan melestarikan sumber daya alam dapat dilakukan
dengan
berbagai
cara
contohnya
dengan
cara
penghijauan
dan
reboisasi,
pembuatan
sengkedan/terasering, pengembangan DAS, Pengelolaan
air limbah, dan penertibam pembuangan sampah. Selain
itu kita dapat mengetahui bagaimana mengelola SDA
agar menghasilkan manfaat yang sangat besar.
Dari
penjelasan
tersebut
diatas
kita
dapat
mengetahui dan memahami alangkah pentingnya
menjaga Sumber Daya Alam demi kelangsungan hidup
jangka panjang.

B. Saran
1. Memperbanyak membaca mengenai
pengelolaan sumber daya alam

klasifikasi

dan

2. Memperbanyak buku referensi
3. Menjaga Kelestarian Sumber Daya Alam

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Abu dan Supatmo.2008.Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta:Rineka Cipta
Tth.Ilmu Alamiah Dasar. Semarang:IKIP PGRI Semarang.
http://file.upi.edu/Direktori/DUALMODES/KONSEP_DASAR_BUMI_ANTARIKSA_
UNTUK_SD/BBM_4.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_alam

Konsep-konsep dalam Pengelolaan Dumber Daya Alam
Manusia hidup di lingkungan sekitarnya seperti lahan air, tumbuhan, binatang, energi, dan atmosfer, yang
menyediakan segala sesuatunya untuk bertahan hidup. Jika terdapat sesuatu yang harus dipenuhi, tetapi
tidak kita dapatkan, maka kita akan berhenti hidup. Pada suatu saat sumber daya alam (SDA) kita dapat
dipakai tanpa rasa takut, karena penduduk sangat sedikit, teknologi kita belum maju, sehingga tidak
memungkinkan pemakaian SDA secara cepat dan besar-besaran. Namun saat-saat tersebut kini sudah
berlalu. Manusia masih hidup di lingkungan sekitarnya, tetapi sekarang kita mampu menggunakan SDA
dalam skala yang tidak dapat dipercaya. Kita dapat mengambil air dari cadangan air yang terletak ratusan
meter di bawah tanah. Dan dengan bantuan teknologi modern, kita dapat meratakan gunung, mengubah
aliran sungai, dan membuat energi nuklir.
Sayangnya, teknologi dan pertumbuhan penduduk sekarang menjadi masalah. Kita temukan bahwa di
masa depan kita harus hidup di lingkungan yang sama, pesawat ruang angkasa bumi kita. Dan ini bukan
merupakan suatu kebanggaan, karena kita temukan bahwa banyak SDA kita tidak dapat digunakan untuk
selama-lamanya.
Penggunaan SDA secara bijaksana bukanlah ide baru, tetapi sekarang, lebih dari sebelumnya, hal itu
harus menjadi tujuan kita bersama. Mengelola SDA kita untuk masa yang akan datang dan masa kini harus
menjadi prioritas bagi kita semua.
1.Sumber Daya Alam
Pada kenyataannya, segala sesuatu di lingkungan kita dapat dianggap sebagai sumber daya alam. Batu
dapat digunakan sebagai penimbun jalan, dijadikan bahan bangunan, dan dijadikan bahan untuk patung.
Angin, air terjun, udara, mineral, serangga, atau apapun di sekitar kita dapat dianggap sebagai sumber
daya. Ketika seseorang mengambil sesuatu dan memakainya untuk melakukan pekerjaan atau mengubah
bagian lain dari lingkungannya, sesuatu tersebut sudah menjadi sumber daya. Bahkan sebelum sesuatu
tersebut digunakan, potensi kegunaannya saja sudah membuat sesuatu tersebut sebagai Sumber Daya
Alam.
2.Sumber Daya Alam yang tidak Pernah Habis

Sumber daya alam yang senantiasa dapat digunakan untuk kegiatan manusia adalah Sumber daya alam
yang tidak pernah habis. Sumber daya alam tersebut memperbaharui diri sendiri secara terus-menerus.
Hal ini bukan berarti sumber daya tersebut tidak terbatas dan juga bukan berarti pemakaian yang salah
tidak dapat memusnahkan sumber daya tersebut, tentu saja tidak.
Sebagai contoh adalah permukaan air. Jika kita mengambil satu galon air dari sungai, beberapa galon
lainnya akan menggantikannya. Jika kita membendung sungai, airnya akan melimpah kemana-mana.
Meskipun demikian, dampaknya terhadap jumlah air keseluruhan di bumi sangatlah kecil. Contoh lainnya
adalah udara.

Kita menggunakan udara untuk bernafas, menumbuhkan tanaman, menerbangkan

pesawat, memutar kincir angin, mengeringkan makanan dan pakaian. Kita dapat merusak udara dengan
polusi. Kita dapat membuatnya menjadi tidak bermanfaat, tetapi kita tidak dapat menghabiskannya, itulah
sumber daya alam yang tidak pernah habis.
3.Sumber Daya yang Dapat diperbaharui
Sumber daya alam yang dapat diganti dengan usaha manusia disebut juga dapat diperbaharui. Hal ini
disebabkan sumber daya dikatakan dapat diperbaharui, bukan berarti sumber daya tersebut tidak akan
pernah habis. Dengan kata lain, kita dapat memanfaatkan sumber daya tersebut, tetapi dengan usaha,
kita masih mungkin mempunyai sumber daya dalam jumlah yang sama sebelum pemakaian.
Sebagai contoh adalah hutan. Kita menggunakan kayu lebih banyak sekarang daripada yang lalu.
Sekarang kita masih memproduksi kayu lebih banyak daripada yang kita pakai. Jenis kayu telah berubah.
Kita tidak lagi memotong kayu-kayu yang besar seperti dulu, sehingga kita tidak kekurangan kayu atau
produk kayu lainnya. Hal ini benar karena adanya pengelolaan area hutan yang baik dan perbaikan
genetik pohon. Contoh lainnya adalah populasi ikan dan marga satwa yang dengan teknik manajemen
perburuan dan penangkapan yang baik, jumlahnya dapat dipulihkan.
4.Sumber Daya yang Habis Pakai
Banyak Sumber daya alam kita jumlahnya terbatas. Sumber daya yang terbatas dan tidak dapat diganti
atau diproduksi ulang disebut sumber daya yang tidak dapat diperbaharui atau yang habis pakai. Dalam
hal ini kita tidak dapat mengelolanya dengan pembaharuan. Sumber daya tersebut juga tidak dapat
memperbaharui dirinya sendiri, sekali dipakai, maka hilang untuk selamnya.

Kita hanya dapat

mengawetkan sumber daya yang habis dipakai dengan cara mempelajari bagaimana pemakaiannya agar
lebih hemat. Kita mungkin berusaha untuk mendapatkannya lebih banyak, kita mungkin dapat mendaur
ulang sebagian diantaranya, tetapi sekali sumber daya tersebut habis, maka kita akan kehilangan untuk
selamanya.
Salah satu sumber daya yang habis dipakai yang sangat penting adalah minyak bumi. Kita sering
mendengar krisis energi. Hal ini berkaitan dengan cadangan minyak di dalam bumi yang kalau kita
keluarkan semuanya, maka habislah energi dari minyak bumi. Kita harus mengembangkan sumber daya
energi lainnya.
Contoh lainnya adalah sumber daya mineral. Kita menggunakan logam, besi, kobal. seng, dan mineral
lainnya untuk pembuatan barang-barang kita. Kita tergantung pada mineral-mineral tersebut untuk
kehidupan kita. Kita harus mengelola sumber daya tersebut agar tersedia dalam waktu selama mungkin.
Lahan pertanian mungkin termasuk dalam katagori ini. Lahan secara konstan dibentuk oleh alam. Kita
dapat mengembangkan lahan yang ada, membuatnya lebih subur, mengalirkan air ke atasnya, dan
memberinya pupuk buatan. Kita bahkan dapat membuat lahan pengganti dalam jumlah yang kecil. Tetapi
semuanya itu tidak menyebabkan lahan termasuk sumber daya yang tidak habis. Hal ini disebabkan

pembentukan kembali lahan oleh alam karena penggunaan yang kurang tepat sangatlah lamban, sekitar
500.000 tahun, sehingga lahan termasuk sumber daya yang tidak dapat diperbaharui.
5.Tinjauan Ekologis
Manusia, pohon, air, binatang, ikan, rumput, sinar matahari, kesemuanya itu lebih banyak lagi termasuk
dalam sistem secara menyeluruh. Sistem ini sengan semua interaksi dan saling ketergantungannya
merupakan ekosistem. Ekologi adalah suatu cabang ilmu yang berhubungan dengan hubungan yang
kompleks antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Sebuah sistem ekologi atau ekosistem adalah
sistem kehidupan dengan lingkungan sekitarnya. Danau, hutan, lembah yang luas dan gurun merupakan
sustu ekosistem.
Pada kenyataanya, kita hidup di dalam ekosistem. Untuk hidup kita tergantung pada lingkungan sekitar
kita. Untuk ribuan tahun lamanya, hal itu tidak menjadi masalah, tetapi sekarang jumlah penduduk
bertambah sangat cepat. Teknologi kita menjadi sangat hebat, sehingga pada beberapa abad belakangan
ini penggunaan sumber daya alam dengan menggunakan teknologi tersebut membuat dampak yang
meningkat terhadap ekosistem.
6.Pengertian Ekologi
Sangatlah penting untuk dicatat bahwa ekologi adalah suatu ilmu. Ekologi dapat didefinisikan sebagai ilmu
yang

mempelajari

hubungan

timbal

balik

antara

makhluk

hidup

dan

lingkungannya. Environmentalisme yang mempunyai perhatian yang sangat besar terhadap lingkungan
tidaklah sama dengan ekologi. Environmentalisme didasarkan pada emosi, nilai, kepercayaan dan politik.
Seorang environmentalis adalah aktifis politik dengan perhatian khusus pada beberapa aspek
lingkungan. Environmentasil mempunyai perhatian terhadap benar dan salah, baik atau buruk serta
bermoral atau tidak bermoral atas dasar persepsi mereka.
Sebagai sebuah ilmu, ekologi didasarkan pada pengamatan dan penafsiran data secara objektif. Seorang
ahli ekologi adalah seorang ilmuwan yang menaruh perhatian pada apa yang diketahuinya dan apa yang
dapat diamati. Mereka tidak menaruh perhatian secara langsung pada baik atau buruk, benar atau salah,
bermoral atau tidak bermoral. Hal-hal tersebut bukanlah termasuk ilmu, karena hal tersebut sangat
terbuka untuk penafsiran yang berbeda dan sangat tergantung tata nilai individu.
7.Ilmu Ekosistem
Sebuah ekosistem adalah sekumpulan organisme, sisa-sisa zat organik, komponen-komponen kimia dan
fisik, dan cuaca seperti sinar matahari dan suhu yang berinteraksi dan perubahan zat dan energi menurut
bentuk dan tempatnya. Ekosistem terdiri dari subsistem biotik dan subsistem abiotik. Subsistem biotik
misalnya adalah hubungan antara tumbuhan dan binatang dalam jaring makanan atau rantai makanan,
sedangkan contoh subsistem abiotik adalah air danau dan unsur-unsur kimia dari tanah dan atmosfer yang
larut kedalamnya, sehingga mempengaruhi tingkat keasaman air.
Pada dasarnya sebuah ekosistem adalah sistem energi. Setiap bagian ekosistem berinteraksi dengan
bagian yang lain dari sistem dan sangat tergantung pada mereka. Ikan di danau menggunakan oksigen di
dalam air yang terlarut dari atmosfer. Tumbuh-tumbuhan di danau menggunakan sinar dari matahari dan
menggunakan mineral dari dasar danau untuk tumbuh.

Semua proses tersebut dalam ekosistem

tergantung pada energi. Dalam kenyataannya dapat dikatakan bahwa tidak akan terjadi sesuatu apapun di
dalam ekosistem tanpa adanya aliran energi.
Terdapat tiga komponen dalam ekosistem, yaitu produsen (pada umumnya tumbuhan hijau yang
memproduksi makanan melalui fotosintesis), transformer (yang dapat mengambil bahan pangan dasar dan
mengubahnya menjadi bentuk organik yang lebih kompleks), dan pengurai (yang menghancurkan materi

organik dan menguraikannya untuk dipakai kembali dalam ekosistem). Suatu organisme dapat menjadi
lebih dari satu komponen seperti tumbuhan hijau adalah produsen dan transformer dan jamur adalah
transformer dan pengurai.
Terdapat empat proses biotik dasar yang terjadi di ekosistem, yaitu sintesis, fotosintesis, respirasi dan
dekomposisi. Sebagian proses dasar tersebut adalah sintesis biologis. Sintesis biologis menunjuk pada
setiap perubahan dalam komposisi, bentuk, ukuran, atau struktur tumbuhan atau binatang dalam
ekosistem. Misalnya adalah penggunaan makanan, mineral, dan air untuk tumbuh dan berkembang biak
tumbuhan atau binatang.
Proses dasar yang kedua adalah fotosistesis. Dalam fotosintesis, tumbuhan mengkonversi air dan
karbondioksida menjadi karbohidrat. Proses ini memerlukan ketersediaan katalisator, yaitu khlorofil, yang
pada umumnya terdapat pada tumbuhan hijau yang sehat. Hal itu juga diperlukan energi dari matahari,
energi yang tergabung di dalam molekul karbohidrat. Kita semua pernah mendengar bahwa karbohidrat
adalah pangan dengan energi tinggi. Hal ini benar karena energi dari matahari disimpan di dalamnya.
Fotosintesis adalah asal-usul dan sumber semua makanan dalam ekosistem.
Proses dasar yang ketiga adalah respirasi. Respirasi adalah suatu proses yang terjadi pada sel-sel
individu tumbuhan dan binatang dan binatang. Hal ini menyangkut pemecahan makanan ke dalam
komponen-komponen penyusunnya dan pelepasan energi.

Sebagai contoh penguraian karbohidrat

menjadi karbondioksida dan air dengan melepaskan energi yang tersimpan, sehingga tersedia untuk
dimanfaatkan sel tumbuhan dan binatang.
Proses dasar yang keempat adalah dekomposisi. Dekomposisi adalah proses penguraian zat-zat organik
menjadi komponen-komponen anorganik. Hanya dengan dekomposisi, unsur-unsur kimia dalam tumbuhan
dan tubuh binatang siap didaur ulang ke dalam subsistem biotik dalam ekosistem.
Ekosistem dapat didefinisikan dalam berbagai cara. Dalam suatu pengertian, akuarium di kelas adalah
sebuah ekosistem. Dalam pengertian lain kelas itu sendiri merupakan sebuah ekosistem dan akuarium
adalah bagian dari ekosistem. Masih dalam pengertian yang lain seluruh sekolah merupakan bagian
ekosistem dalam pengertian geografis.
Segala sesuatu di bumi ini adalah bagaian dari satu atau lebih ekosistem. Pada setiap ekosistem jika kita
melakukan sesuatu pada satu bagian, hal itu akan berpengaruh pada beberapa atau seluruh bagian dari
sistem. Dampaknya sering tidak dapat diramalkan sebelumnya dan mungkin sangat ekstrim.
Dalam teori kupu-kupu dikatakan bahwa kepakan dari sayap kupu-kupu disuatu bagian dunia mungkin
akan berdampak pada iklim di bagian lain dunia. Contoh nyata teori ini adalah kebakaran tambang
tembaga dan batubara di Amerika menyebabkan hujan asam di Canada.
8.Suksesi Ekologis
Tidak ada ekosistem yang benar-benar stabil, sehingga tidak ada keseimbangan alam yang bersifat nyata.
Ekosistem bersifat dinamis, selalu berubah. Satu spesies tumbuhan atau binatang digantikan oleh lainnya.
Penggantian suatu spesies oleh lainya di dalam ekosistem disebut suksesi ekologi. Misalnya dalam
sebuah tambak. Ganggang hanya tumbuh di tambak. Kemudian muncul bunga bakung. Setelah beberapa
tahun tambak akan dipenuhi endapan dan akan menjadi tanah darat lagi. Kemudian ganggang dan
tumbuhan air akan digantikan oleh rumput dan semak beukar. Setelah beberapa tahun kemudian pohonpohon kecil mendominasi daerah tersebut. Akhirnya, digantikan oleh pohon-pohon yang lebih tinggi
sampai kemudian daerah tersebut menjadi hutan mungkin dengan pohon-pohonnya yang tinggi besar.
Konsep yang sangat penting dalam ekologi adalah biome. Biome dapat difikirkan sebagai subsistem biotik
dalam ekosistem yang ekstensif. Ketika kita berbicara tentang biome, kita menggmbarkan dalam

perngertian geografinya dan vegetasi puncaknya. Biome yang utama adalah Antartika, hutan tundra,
gurun, hutan pinus, padang rumput, biome air tawar dan biome lautan. Ilmu yang mempelajari distribusi
dan tempat biome disebut biogeografi.
9.Keseimbangan Alam
Apabila alam dalam keadaan seimbang, sedikit sekali terjadi perubahan. Tumbuhan dan binatang spesies
baru dikembangkan, yang tua mati. Kebakaran, serangga, atau penyakit memusnahkan hutan. Rumput
dan semak belukar menggantikan hutan, walaupun pada akhirnya akan tumbuh hutan baru. Akan tetapi
manusia mengubah segalanya.

Kita membabat hutan, membajak tanah, menguras rawa, serta

membangun kota dan jalan raya. Perubahan besar-besaran dalam ekosistem akan berdampak pada
setiap makhluk hidup termasuk diri kita sendiri. Mengelola sumber daya alam kita secara bijaksana akan
berarti banyak hal. Satu hal berarti terjadi pengendalian alam sehingga kita dapat memanfaatkannya
tanpa merusak keseimbangannya, atau paling tidak tanpa mengganggu keseimbangan tersebut secara
permanen.
10.Jaring Makanan
Setiap makhluk hidup merupakan bagaian dari jaring makanan. Terminologi lain yang sering digunakan
dalam konsep ini adalah rantai makanan. Contohnya adalah sebagai berikut. Benih rumput yang sedang
bersemi mendapatkan makanannya untuk tumbuh dari sisa-sisa bangkai serigala.

Rumput mati,

membusuk, dan menjadi makanan serangga tanah. Serangga tanah dimakan tikus, tikus dimakan
binatang yang lebih besar dan kembali menjadi makanan serigala. Serigala mati, tubuhnya membusuk
dan siklus kembali dimulai.
11.Daya Dukung
Tingkat populasi dapat didefinisikan sebagai jumlah spesies tumbuhan dan hewan tertentu pada daerah
tertentu dan pada waktu tertentu. Daya dukung mengacu pada kemampuan suatu ekosistem untuk
menyediakan makanan dan menyediakan tempat bagi tingkat populasi tertentu. Tingkat populasi tidak
dapat melebihi daya dukung ekosistem.

Daya dukung dipengarui rantai makanan spesies yang

bersangkutan.
Tingkat populasi juga dipengaruhi oleh ketersediaan air, tempat tinggal dan pemangsa. Faktor-faktor
tersebut di atas, juga penyakit dan parasit, membantu populasi setiap spesies tetap berada pada tingkat
yang dapat diterima dalam keseimbangan alam. Ketika populasi melebihi daya dukung ekosistem, maka
penyakit, pemangsa, dan kelaparan akan mengurangi tingkat populasi. Itulah cara alami.
Pertanian secara drastis meningkatkan daya dukung dunia untuk manusia. Pertanian tanaman pangan dan
produksi ternak secara intensif dapat meningkatkan daya dukung ekosistem tersebut. Pada saat yang
sama, kita tidak dapat menubah salah satu aspek ekosistem tanpa berpengaruh juga terhadap bagian
yang lain dari ekosistem.
12.Populasi Manusia
Pada tahun 2000 jumlah penduduk dunia diperkirakan 6 miliar. Jika kita akan terus makan, bertempat
tinggal dan menggunakan pakaian pada abad mendatang, kita harus merencanakannya sekarang. Kita
harus mulai pengelolaan sumber daya alam kita dengan lebih baik. Kita harus mempelajari bagaimana
meningkatkan keterampilan dan peralatan dalam pengelolaan sumber daya alam kita.
Tidak ada yang lebih membahayakan dari pada kelaparan global atau mati karena wabah penyakit. Kita
tidak akan kehabisan sumber daya alam, tetapi tantangannya adalah sebelum kita. Mengelola sumber
daya alam kita secara hati-hati adalah lebih penting sekarang dari pada sebelumnya.

13.Penggunaan Sumber Daya
Semua makhluk hidup bergantung pada ekosistemnya untuk bertahan hidup. Dengan transportasi dan
komunikasi modern, dunia adalah ekosistem kita. Kita harus memperoleh segala sesuatu untuk hidup dari
sistem tersebut dan tidak mungkin menyinambungkan jumlah penduduk yang hidup sekarang tanpa
mengubah ekosistem. Ketahanan hidup kita tergantung dari penggunaan sumber daya alam.
Dengan kata lain, penyalahgunaan sumber daya alam tidak dapat dibiarkan. Masyarakat kita harus
mempunyai makanan dalam jumlah yang sangat besar. Dan itu hanya dapat diproduksi dengan peralatan
modern, pertanian skal besar, tetapi petani tidak membiarkan lahannya rusak karena erosi. Adalah sangat
mungkin untuk menghasilkan produk pertanian dengan sedikit kerusakan pada tanah.

Masalah kependudukan dan lingkungan hidup
1. Masalah Kependudukan
Masalah kependudukan di Indonesia adalah jumlah penduduk
yang besar dan distribusi yang tidak merata. Hal itu dibarengi dengan masalah lain
yang lebih spesifik, yaitu angka fertilitas dan angka mortalitas yang relatif tinggi.
Kondisi ini dianggap tidak menguntungkan dari sisi pembangunan ekonomi.. Hal itu
diperkuat dengan kenyataan bahwa kualitas penduduk masih rendah sehingga
penduduk lebih diposisikan sebagai beban daripada modal pembangunan. Logika
seperti itu secara makro digunakan sebagai landasan kebijakan untuk
mengendalikan laju pertumbuhan penduduk Secara mikro hal itu juga digunakan
untuk memberikan justifikasi mengenai pentingnya suatu keluarga melakukan
pengaturan pembatasan jumlah anak.
2. MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan
hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan
hidup segenap makhluk hidup di bumi.
BENTUK KERUSAKAN AKIBAT ULAH MANUSIA
a. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
b. Perburuan liar.
c. Merusak hutan bakau.
d. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
e. Pembuangan sampah di sembarang tempat.
f. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
g. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas
Prinsip dan Upaya pelestarian SDA dan lingkungan Hidup
-

Mengoptimalkan SDA sesuai kebutuhan
Mencari alterenatif pengganti SDA yang tidak dapat diperbaharui
Tidak marusak lingkungan hidup di sekitar kita
Berusaha menghijaukan bumi kembali

- Menjaga Lingkungan kita .
ABSTRAK
Lingkungan, yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan,
da