hukum uni eropa supranasional dan interg (1)

TENTANG ORGANISASI UNI EROPA
Struktur organisasi Uni Eropa dipayungi oleh tiga pilar kerjasama:
1. Komunitas Eropa (”European Community”) merupakan kerangka hukum yang
mewadahi kebijakan komunitas yang berhubungan dengan pasar tunggal (“single
market), perdagangan international, bantuan pembangunan, kebijakan moneter,
pertanian, perikanan, lingkungan, pembangunan daerah, energi dstnya.
2. Kebijakan keamanan dan hubungan luar negeri (“Common Foreign and Security
Policy/CFSP”);
3. Peradilan dan masalah dalam negeri (“Justice and Home Affairs”) yang
menangani kerjasama di bidang hukum perdata dan pidana, kebijakan
keimigrasian dan asylum, pengawasan perbatasan, pengawasan lalu lintas obat
terlarang, kerjasama kepolisian dan pertukaran informasi.
Ketiga pilar ini diarahkan pada tujuan-tujuan utama dan diatur menurut prinsip-prinsip
dasar dan sebagian dengan satu kerangka institusi.
Tujuan-tujuan utama dari Uni Eropa adalah meningkatkan kemajuan ekonomi dan social,
terutama dengan penciptaan pasar bebas, pemerataan ekonomi dan social serta melalui
pendirian integrasi ekonomi dan moneter termasuk mata uang tunggal (EURO). Untuk
hubungan eksternal keluar, tujuan utama Uni Eropa adalah untuk lebih menonjolkan
identitas ataupun peranan Uni Eropa dalam percaturan internasional, khususnya
kebijakan bersama di bidang keamanan dan hubungan luar negeri termasuk pembangunan
kebijakan pertahanan bersama.

Adapun prinsip-prinsip dasar yang dianut Uni Eropa adalah menghargai identitas
nasional anggota, demokrasi, dan menjunjung hak azazi manusia.
Uni Eropa memiliki struktur organisasi yang cukup lengkap guna menyokong tiga pilar
kerjasama di atas. Berikut adalah institusi dan lembaga terkait Uni Eropa berikut tugas
dan kewenanganya:
I. Institusi Uni Eropa:
1. Parlemen
Merupakan institusi satu-satunya yang anggotanya dipilih langsung oleh rakyat negara
anggota yang sekarang ini berjumlah 785 anggota. Anggota parlemen dipilih sekali 5

tahun oleh rakyat di seluruh negara anggota yang sekarang berjumlah lebih kurang 492
juta jiwa. Keputusan tentang Undang-Undang UE dibuat oleh parlemen dengan
bekerjasama dengan dewan setingkat menteri (council of ministers). Selain itu parlemen
juga terlibat dalam membuat draft peraturan-peraturan di bidang misalnya perlindungan
lingkungan, hak konsumen, persamaan hak, transportasi, ketenagakerjaan, jasa dan
perdagangan. Parlemen juga punya wewenang bersama dewan menteri atas penentuan
anggaran tahunan UE. President parlemen sekarang: Hans-Gert Pöttering
2. Dewan menteri
Dewan ini pada prinsipnya adalah menteri-menteri yang sedang menjabat di negaranegara anggota. Pengiriman menteri sebagai wakil suatu negara tergantung kepada
agenda yang akan dibicarakan seperti menlu, menkeu, menteri pertanian dstnya.

Kepresidenan pada dewan ini dipilih secara rotasional sekali dalam 6 bulan. Dewan
menteri

adalah

institusi

utama

UE

dalam

hal

pengambilan

keputusan

dan


mengkoordinasikan pelaksanaanya di masing-masing negara anggota.
Untuk itu dewan ini bertugas : bersama-sama parlement membuat dan mensahkan
Undang-Undang, melakukan koordinasi kebijakan ekonomi negara anggota, menentukan
dan melaksanakan politik luar negeri dan keamanan bersama berdasarkan pedoman yang
dibuat dewan, dewan juga yang akan merundingkan perjanjian bilateral antara UE dengan
pihak ketiga termasuk kawasan, negara atau organisasi internasional, mengkoordinir
pelaksanaan program di bidang kepolisian dan kerjasama di bidang peradilan dan tindak
kriminal dan seperti yang sudah dijelaskan tadi ikut bersama parlemen membuat
anggaran tahunan.
Keputusan yang diambil oleh dewan bisa berupa : peraturan, directives, keputusan,
program bersama (common actions), rekomendasi atau opini. Dewan berhak mengadopsi
kesimpulan, deklarasi atau resolusi. Khusus dalam fungsinya sebagai legislator,
sebetulnya Komisi Eropa yang membuat draftnya yang kemudian dibicarakan dan
dimodifikasi di rapat dewan sebelum menyetujuinya secara bersama dengan parlemen
(co-decision). Jumlah suara yang dimiliki tiap negara di dalam pengambilan keputusan di
dewan ditetapkan berdasarkan traktat UE.
3. Komisi Eropa

Komisi Eropa merupakan lembaga eksekutif independen UE. Tugas utamanya adalah

merepresentasikan dan menjaga kepentingan Uni Eropa secara keseluruhan. Komisi
Eropa bertanggung jawab dalam membuat draft proposal untuk hukum-hukum Eropa
yang harus dipresentasikan ke parlemen dan dewan menteri. Sebagai lembaga eksekutif,
komisi Eropa menjalankan segala keputusan yang ditetapkan oleh parlemen UE dan
dewan menteri, dengan kata lain lembaga yang menjalankan tugas harian UE,
menerapkan kebijakan, menjalankan program-program dan mendistribusikan dana serta
mewakili UE di forum-forum internasional.
Komisi Eropa dibentuk bersamaan dengan parlemen dan dewan menteri (1950 an)
berdasarkan traktat pendirian. Komisi Eropa berkedudukan di Brussels dan Luxemburg.
Anggotanya sebanyak 27 (satu negara satu komisioner) dipilih sekali dalam 5 tahun.
Anggota komisi Eropa mengadakan pertemuan sekali dalam 1 minggu di Brussels (hari
Rabu).
Dalam tugas keseharian komisi Eropa dibagi menjadi direktorat jenderal (Dirjen) yang
dibagi berdasarkan departemen-departemen bidang. Draft proposal di statu bidang akan
disusun oleh Dirjen terkait melalui konsultasi dengan menteri negara terkait, lembaga
masyarakat, bisnis dan Dirjen terkait di Komisi sendiri. Keputusan tentang pengajuan
draft proposal ke parlemen dan dewan menteri dilakukan berdasarkan “simple majority
vote” (14 : 27).
4. Pengadilan UE
Merupakan lembaga peradilan UE didirikan tahun 1952 dan berkedudukan di Luxemburg

yang termaktub di traktat batubara. Tugasnya adalah untuk menjamin semua hukum dan
peraturan UE sudah diinterpretasikan, dijalankan dan dipatuhi sebagaimana mestinya dan
berlaku sama untuk semua orang. Lembaga ini akan mencegah hukum dan peraturan
yang sama dibuat oleh lembaga yang sama ditingkat Nasional. Lembaga ini memiliki
wewenang untuk menangani kasus antara negara anggota, institusi UE, bisnis dan
individu. Pengadilan beranggotakan satu jaksa per negara anggota (27 anggota) dan 8
pengara umum yang dipilih bersama sekali 6 tahun dan dapat dipilih kembali. Para jaksa
jarana sekali melakukan pertemuan akbar. Mereka bertemu berdasarkan “grand chamber”
dengan anggota 13, 5 atau 3.

Untuk membantu pengadilan UE, dibentuklah pada tahun 1989 suatu lembaga yang
disebut “Court of First Instante” yang bertugas menangani kasus-kasus yang diajukan
oleh individu, pelaku bisnis dan organisasi termasuk kasus persaingan sebelum ditangani
oleh pengadilan UE.
Pengadilan UE dan “Court of First Instante” memiliki presiden masing-masing yang
ditunjuk oleh para jaksa sekali dalam 3 tahun.
Lembaga baru yang berada dibawah “Court of First Instante” adalah “European Civil
Service Tribunal” yang menangani kasus antara UE dengan pegawainya.
5. Auditor
Lembaga audit. UE ini dibentuk tahaun 1975 dan berkedudukan di Luxemburg. Tugas

lembaga ini adalah mengaudit penggunaan dana yang berasal dari pembayar pajak dan
menjamin pengunaan dana tersebut secara legal, ekonomis dan sesuai tujuan. Lembaga
ini berhak mengaudit individu dan organisasi yang menggunakan dana UE. Untuk
melakukan hal ini lembaga ini perlu menjaga independensinya dan menjalin kerjasama
dengan lembaga lain. Tugas kunci lembaga adalah mempersiapkan dan melaporkan hasil
audit tahunan ke parlemen dan dewan menteri serta memberikan opini terhadap proposal
tentang peraturan keuangan dan anti korupsi dan fraud.
Anggota lembaga ini ditunjuk oleh dewan mentri yang terdiri dari perwakilan tiap tiap
negara anggota (27 anggota) yang dipilih sekali dalam 6 tahun dan dapat dipilih lagi.
Lembaga ini selanjutnya memilih seorang Presiden dengan masa jabatan 3 tahun.
II. Badan Konsultative
1. Komite ekonomi dan sosial Eropa
Badan ini merupakan penasehat yang merupakan perwakilan dari tenaga kerja, ikatan
buruh, petani, konsumen dan kelompok swadaya masyarakat lainya. Badan ini
menyampaikan aspirasi dan memperjuangkan kepentingan mereka dalam diskusi
kebijakan dengan parlemen, dewan mentir dan komisi UE.
2. Komite Daerah
Badan ini merupakan badan penasehat yang terdiri dari utusan dari daerah dan otoritas
daerah. Badan ini harus dimintai pendapatnya sebelum keputusan tentang kebijakan
regional, lingkungan dan transportasi diambil ditingkat UE.

III. Badan Keuangan

1. Bank Investasi Eropa
Tugasnya adalah meminjamkan dana untuk investasi skala besar guna kepentingan UE
seperti pelabuhan laut dan udara, konservasi lingkungan, rel kereta api terutama kepada
daerah tertinggal, calon anggota dan negara berkembang.
2. Dana Investasi Eropa
Badan ini didirikan khusus untuk membantu usa kecil menengah
3. Bank Central Eropa
Tugas Bank ini hádala untuk mengendalikan Euro, mata uang tunggal UE. Badan ini juga
bertanggung jawab dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan ekonomi dan
moneter UE. Bank ini berkedudukan di Frankfurt-Jerman.
IV. Badan antar lembaga
1. Kantor publikasi resmi UE
Berfungsi sebagai rumah publikasi UE bagi seluruh organisasi UE termasuk
memproduksi dan mendistribusikan semua publikasi cetak dan elektronik UE.
2. Kantor perekrutan personalia UE
Setelah dibentuk tahun 2003, badan ini berfungsi menyusun materi ujian seleksi
personalia yang akan bekerja di organisasi UE yang lebih efisien dibanding kalau setiap
institusi memiliki satu departemen SDM. Dana yang dihabiskan lembaga ini sekitar 21

juta Euro setiap tahunya (11 % lebih sedikit dibanding kalau dilaksanakan disetiap
institusi).
3. Sekolah Administrasi Eropa
Sekolah ini didirikan pada tanggal 10 Februari 2005 yang betugas memberikan pelatihan
untuk bidang khusus untuk staff UE. Kursus-kursus yang diberikan terbuka untuk seluruh
staff dari seluruh instansi UE dengan tujuan menanamkam nilai-nilai dasar, pemahaman
yang lebih baik dan skala ekonomis. Sekolah ini bekerjasama dengan departemen
pelatihan instansi lain EU.

SUPRANASIONALISME
Supranasionalisme melibatkan negara-negara bekerja sama dengan satu sama lain dengan
cara yang tidak memungkinkan mereka untuk mempertahankan kontrol penuh atas
perkembangan , yaitu , negara dapat diwajibkan untuk melakukan hal-hal terhadap
preferensi mereka dan keinginan mereka karena mereka tidak memiliki kekuatan untuk
menghentikan keputusan . Supranasionalisme membutuhkan hubungan antar - negara di
luar kerjasama dalam integrasi , dan mengakibatkan kehilangan kedaulatan nasional.
Supranasionalisme dalam bentuk federalisme atau neofunctionalism atau spill -over
neofunctionalism adalah model konsep dalam kebijakan integrasi Uni Eropa .
Neofunctionalism berfokus pada kebutuhan kesejahteraan manusia , bukan konflik politik
dan hukum , dan bahwa orang-orang dikumpulkan ke dalam kelompok-kelompok

kepentingan sebagai pelaku utama dalam integrasi . Neofunctionalism dikembangkan dan
disempurnakan antara tahun 1955 dan 1975 oleh Haas , Philippe Schmitter , Leon
Lindberg , Stuart Scheingold , Donald Puchala , Joseph Nye , dan banyak lainnya masih
tetap menjadi upaya paling komprehensif dan canggih untuk memberikan teori umum
Integrasi

Eropa

dan

batu

ujian

untuk

selanjutnya

karya


ilmiah

.

Neofunctionalism digunakan untuk menganalisis integrasi Eropa pada tingkat
supranasional . Sejak tahun 1975 , meskipun banyak studi kasus mendalam tentang isu spesifik daerah , ikhtisar sejarah Masyarakat Eropa , dan kritik dari neofunctionalism ,
tidak ada sintesis teoritis sebanding dapat ditemukan. Prediksi utama neofunctionalistic
adalah bahwa integrasi ekonomi Eropa akan menjadi mandiri . Dasar teoritis untuk
prediksi ini adalah konsep " fungsional & Politik spillover " dimana langkah awal menuju
integrasi memicu dinamika ekonomi dan politik endogen menyebabkan kerjasama lebih
lanjut . Seperti Mikkelsen meletakkannya pada ' integrasi dalam satu sektor akan
cenderung melahirkan dorongan sendiri dan menyebar ke sektor-sektor lain.
Contoh kasus yang diselesaikan dengan metode supranasional adalah kasus Van Gend en
Loos v Nederlandse Administratie der Belastinge (Case 26/62) 1963. Van Gend en Loos,
sebuah perusahaan importir, diharuskan membayar bea cukai pada urea-formaldehida
(lem) yang diimpor dari Jerman ke Belanda di bawah undang-undang yang diadopsi
setelah penciptaan EEC. Para importir menentang pembayaran di pengadilan Belanda

atas dasar bahwa tugas tambahan dilanggar Arl.25 (ex 12) dari Traktat (melarang
pengenalan bea masuk baru). Pengadilan Belanda merujuk pertanyaan kepada Mahkamah

Pengadilan (ECJ) untuk interpretasi.
ECJ memutuskan:
1. Komisi Eropa (kemudian dikenal sebagai EEC) adalah suatu tatanan hukum baru
dalam hukum internasional, atas nama yang menyatakan telah membatasi hak-hak
kedaulatan mereka di bidang tertentu dan mata pelajaran yang terdiri tidak hanya
negara tetapi juga individu;
2. Pasal 25 (ex 12) dari Traktat menghasilkan efek langsung dalam hubungan antara
negara-negara anggota dan rakyat mereka, menciptakan hak-hak individu yang
pengadilan nasional harus lindungi.

INTERGOVERNMENTAL
Intergovernmental mengambil perspektif yang sama sekali berbeda terhadap integrasi
Eropa, fokus pada aktor negara dan konsep dominan kedaulatan dan keamanan nasional
dalam hubungan antarnegara. Intergovernmentalism mengusulkan logika keragaman ,
yang menetapkan batas ke tingkat yang proses spillover dapat membatasi kebebasan
bertindak dari pemerintah . Implikasi dari logika keragaman adalah bahwa pada isu-isu
penting yang menjadi kepentingan bersama , kerugian tidak dikompensasi oleh
keuntungan pada isu-isu lainnya . Intergovernmentalism liberal Moravcsik memiliki tiga
unsur penting yang menggabungkan , teori liberal pembentukan preferensi nasional;
analisis intergovernmentalistic negosiasi antar negara dan ; asumsi perilaku negara
rasional .
Model sinkretis Integrasi Eropa didasarkan pada premis bahwa Uni Eropa didirikan pada
ambivalensi dalam hal tujuan yang sekunder untuk tujuan menyeluruh membuat perang
Eropa lain terpikirkan . Model Syncretic didasarkan pada pandangan akal sehat bahwa
Uni Eropa adalah sistem campuran , hibrida dari kedua elemen supranasional dan antar
pemerintah yang berdampingan di sepanjang sisi satu sama lain .
Contoh kerjasama intergovernmental di Uni Eropa adalah pembentukan Single European
Act . The Single European Act (SEA) merupakan revisi besar pertama dari 1957 Treaty of
Rome. SEA mengatur tujuan membangun pasar tunggal pada 31 Desember 1992 di Uni
Eropa, dan mengkodifikasi European Political Cooperation, cikal bakal European Union's
Common Foreign and Security Policy. SEA ditandatangani di Luksemburg pada tanggal
17 Februari 1986, dan di Den Haag pada tanggal 28 Februari 1986, lalu mulai berlaku
pada tanggal 1 Juli 1987, di bawah Komisi Delors.
Penandatanganan SEA tumbuh dari ketidakpuasan antara anggota Masyarakat Eropa pada
1980-an tentang kurangnya perdagangan bebas di antara mereka. Para pemimpin dari
bidang bisnis dan politik ingin menyelaraskan hukum antar negara dan menyelesaikan
perbedaan kebijakan.
Traktat ini disusun dengan tujuan untuk melaksanakan bagian dari laporan Dooge pada
reformasi kelembagaan masyarakat dan "white paper" Komisi Eropa pada reformasi
pasar umum. Traktat yang dihasilkan bertujuan untuk menciptakan sebuah "Pasar

Tunggal" dalam Komunitas pada tahun 1992, dan sebagai cara untuk mencapai ini,
mengadopsi proses legislatif lebih kolaboratif, kemudian dikenal sebagai prosedur
kerjasama, yang memberikan Parlemen Eropa suatu hal nyata dalam legislatif untuk
pertama kalinya dan memperkenalkan lebih suara mayoritas di Dewan Menteri.
Berdasarkan prosedur Dewan bisa, dengan dukungan dari Parlemen dan bertindak atas
usul oleh Komisi, mengadopsi usul legislatif dengan mayoritas tertentu, tapi Dewan juga
bisa mengesampingkan penolakan terhadap hukum yang diusulkan oleh Parlemen dengan
mengadopsi usulan bulat . SEA ditandatangani atas dasar kesepakatan politik yang
dicapai pada Dewan Eropa yang diselenggarakan di Luksemburg pada tanggal 3
Desember 1985.
Elemen inti SEA adalah untuk menciptakan sebuah Pasar Tunggal dalam Komunitas
Eropa pada tahun 1992, tanggal dimana, diharapkan, reformasi legislatif yang terlihat
dibutuhkan akan telah selesai. Dalam rangka untuk mewujudkan hal ini obyektif, SEA
mengubah proses legislatif dengan memperkenalkan prosedur kerjasama dan dengan
memperluas "Qualified Majority Voting" ke area baru. Langkah-langkah diambil untuk
memperpendek proses legislatif. SEA dimaksudkan untuk menghilangkan hambatan dan
meningkatkan harmonisasi dan daya saing di antara negara-negara tersebut.