Sejarah Singkat dan kerangka Alkitab

Etimologi
Istilah Alkitab berasal dari kata “Al-Kitab” (bahasa Arab) yang berarti “buku” atau “kitab”. Dalam bahasa
bahasa Inggris disebut the Bible atau Holy Bible yang berarti Kitab Suci, yang diambil dari kata Yunani,
“biblos” – Kitab.
Alkitab adalah Kitab Suci yang diinspirasikan/diilhamkan Allah kepada para penulis sehingga mereka menulis
kitab Suci sesuai dengan keinginan Allah, tanpa salah, secara keseluruhannya, bukan hanya dalam bentuk
pikiran, tetapi juga kata-katanya adalah pilihan Allah, secara sempurna.
Kanon Alkitab
Kata kanon berasal dari akar kata “reed” atau buluh (bah. Inggris “cane”; bah Ibr. “Ganeh”; bah. Yunani
“kanon” dan bah. Indonesia diterjemahkan “patok”). Kata “kanon” dalam kaitannya dengan Alkitab berarti
“daftar kitab-kitab yang diterima/diakui secara sah.” Alkitab adalah sebuah ukuran yang telah ditetapkan, atau
sebuah ukuran yang telah pasti, yang tidak boleh ditambahkan maupun dipendekkan.
Alkitab terdiri dari 66 bagian yang disebut dengan kitab, 39 PL dan 27 PB. Ditulis dalam kurun waktu 1500
tahun, dari tahun 1500 BC – 100 AD oleh 35 penulis selama lebih dari 35 generasi, dari segala lapisan
masyarakat. Ditulis diberbagai tempat yang berbeda dalam waktu yang berbeda-beda. Ditulis dalam dua bahasa
yang berbeda: Bahasa Ibrani (PL) dan Yunani (PB). Kriteria Kanon Alkitab
Pembagian dan statistik ke-66 kitab dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
Alkitab Perjanjian
Kej. kitab 1
Lama
Kel. 2

Taurat
Im.
3
Bil. 4
Ul.
5
Yos. 6
Hak. 7
Rut 8
1Sam. 9
2Sam. 10
1Raj. 11
Kitab sejarah
2Raj. 12
1Taw. 13
Tulisan2Taw. 14
tulisan
Ezr. 15
Neh. 16
Est. 17

Ayb. 18
Mzm. 19
Kitab puji-pujian/ucapan
Ams. 20
syukur
Pkh. 21
Kid. 22
Nabi-nabi
Nabi-nabi besar
Yes. 23
Yer. 24

50 pasal
40
27
36
34
24
21
4

31
24
22
25
29
36
10
13
10
42
150
31
12
8
66
52

1533 ayat 31831 kata
1213
26962

859
20068
1288
26857
959
23015
658
15281
618
15785
85
2162
810
20745
695
16794
816
20016
719
19090

942
16879
822
20989
280
6176
406
8706
167
4785
1070
14474
2461
35156
915
11871
222
4496
117
1974

1292
30632
1364
34516

Rat. 25
Yeh. 26
Dan. 27
Hos. 28
Yl.
29
Am. 30
Ob. 31
Yun. 32
Mi. 33
Nabi-nabi kecil
Nah. 34
Hab. 35
Zef. 36
Hag. 37

Za.
38
Mal. 39
Mat. 40
Injil Sinoptik
Mrk. 41
Injil
Luk. 42
Yoh. 43
Sejarah
Kis. 44
Rom. 45
1Kor. 46
2Kor. 47
Gal. 48
Ef.
49
Flp. 50
Surat-surat Paulus
Kol. 51

1Tes. 52
Perjanjian
2Tes. 53
Baru
1Tim. 54
Surat
2Tim. 55
Tit. 56
Flm. 57
Ibr.
58
1Ptr. 59
Surat-surat Petrus
2Ptr. 60
Yak. 61
1Yoh. 62
Surat-surat Yohanes
2Yoh. 63
3Yoh. 64
Yud. 65

Akhir zaman
Why. 66
Total Statistik Perjanjian Lama atau Kitab-Kitab Ibrani 39
Total Statistik Perjanjian Baru atau Kitab-Kitab Yunani Kristen 27

5
48
12
14
3
9
1
4
7
3
3
3
2
14
4

28
16
24
21
28
16
16
13
6
6
4
4
5
3
6
4
3
1
13
5

5
3
5
1
1
1
22
929
260

154
1273
357
197
73
146
21
48
105
47
56
53
38
211
55
1071
678
1151
879
1007
433
437
257
149
155
104
95
89
47
113
83
46
25
303
108
105
61
105
13
14
25
404
23145
7957

2514
31797
9747
4297
1617
3414
507
1095
2496
979
1152
1322
947
5142
1481
20168
13079
22259
17067
22066
8846
8943
5897
2959
2725
1953
1866
1749
954
2184
1558
898
390
6483
1838
2328
1517
2410
285
316
638
10396
496485
161772

Total Statistik Alkitab

66
buku

1189
pasal

31102
ayat

658257
kata

Dalam Bahasa Yunani.
Dalam bahasa Yunani ada empat kata yang artinya sama-sama mengasihi, tetapi dalam
lingkup yang berbeda.
1. Kata benda στοργη - STORGÊ dengan kata kerjanya STERGEIN berarti kasih
mesra dari orang tua kepada anaknya dan begitu juga sebaliknya.
2. Kata EROS dari kata Yunani, yang kita terjemahkan EROS, artinya kasih asmara
antara pria dan wanita yang mengandung nafsu birahi.
3. Kata benda φιλεω - PHILEÔ dengan kata kerjanya φιλειν - PHILEIN berarti kasih
sayang yang sejati antar sahabat dekat. Biasanya kasih ini tidak mempunyai
hubungan darah. Kasih ini lebih kepada persahabatan.
4. Kata benda αγαπαω - AGAPAÔ dengan kata kerjanya αγαπαν - AGAPAN, yang kita
terjemahkan AGAPE, artinya kasih yang tanpa perhitungan dan tanpa peduli orang
macam apa yang dikasihinya. Seringkali disebut dengan kasih yang walaupun.

PERTANYAAN TENTANG 4 JENIS KASIH.
B.1. Apakah kasih storge, eros, phileo, agape ada
dalam Alkitab?

Penulis mencari hal ini dalam software e-sword, bagian Strong’s Hebrew and Greek
Dictionaries. Berikut ini adalah hasil yang didapatkan, apakah ke-empat kasih tersebut
ada dalam Alkitab.
G25 ἀγαπάω agapaō
Total KJV Occurrences: 142
love, 74. Mat_5:43-44 (2), Mat_5:46 (2), Mat_6:24, Mat_19:19, Mat_22:37, Mat_22:39,
Mar_12:30-31 (2), Mar_12:33 (2), Luk_6:27, Luk_6:32 (4), Luk_6:35, Luk_7:42, Luk_10:27,
Luk_11:43, Luk_16:13, Joh_8:42, Joh_10:17, Joh_13:34 (2), Joh_14:15, Joh_14:21,
Joh_14:23 (2), Joh_14:31, Joh_15:17, Rom_8:28, Rom_13:8-9 (2), 1Co_2:9, 1Co_8:3,
2Co_11:11, 2Co_12:15, Gal_5:14, Eph_5:25, Eph_5:28, Eph_5:33, Eph_6:24, Col_3:19,
1Th_1:3, 1Th_3:12, 1Th_4:9, 2Ti_4:8, Jam_1:12, Jam_2:5, Jam_2:8, 1Pe_1:8, 1Pe_1:22,
1Pe_2:17, 1Pe_3:10, 1Jo_2:15 (2), 1Jo_3:11, 1Jo_3:14, 1Jo_3:18, 1Jo_3:23, 1Jo_4:7,
1Jo_4:11-12 (2), 1Jo_4:19-21 (4), 1Jo_5:2 (2), 2Jo_1:1, 2Jo_1:5, 3Jo_1:1
loved, 38. Mar_10:21, Luk_7:47, Joh_3:16, Joh_3:19, Joh_11:5, Joh_12:43, Joh_13:1 (2),
Joh_13:23, Joh_13:34, Joh_14:21, Joh_14:28, Joh_15:9 (2), Joh_15:12, Joh_17:23 (2),
Joh_19:26 (2), Joh_21:7, Joh_21:20, Rom_8:37, Rom_9:13, 2Co_12:15, Gal_2:20, Eph_2:4,
Eph_5:25, 2Th_2:16, 2Ti_4:10, Heb_1:9, 2Pe_2:15, 1Jo_4:10-11 (3), 1Jo_4:19, Rev_1:5,
Rev_3:9, Rev_12:11
loveth, 20. Luk_7:5, Luk_7:47, Joh_3:35, Joh_14:21 (2), Joh_14:24, Rom_13:8, 2Co_9:7,
Eph_5:28 (2), Heb_12:6, 1Jo_3:10 (2), 1Jo_3:14, 1Jo_4:7-8 (2), 1Jo_4:20-21 (2), 1Jo_5:1 (2)
beloved, 7. Rom_9:25 (2), Eph_1:6, Col_3:12, 1Th_1:4, 2Th_2:13, Rev_20:9
lovest, 2. Joh_21:15-16 (2)
lovedst, 1. Joh_17:24

G26
ἀγάπη agapē
Total KJV Occurrences: 116
love, 84. Mat_24:12, Joh_5:42 (2), Joh_13:35, Joh_15:9-10 (3), Joh_15:12-13 (2),
Joh_17:26, Rom_5:5, Rom_5:8, Rom_8:35, Rom_8:39, Rom_13:9-10 (3), Rom_15:30,
1Co_4:21, 1Co_16:24, 2Co_2:4, 2Co_2:8, 2Co_5:14, 2Co_8:6-8 (3), 2Co_8:24, 2Co_13:11,
2Co_13:14, Gal_5:6, Gal_5:13, Gal_5:22, Eph_1:4, Eph_1:15, Eph_2:4, Eph_3:17,
Eph_3:19, Eph_4:2, Eph_4:15-16 (2), Eph_5:2, Eph_6:23, Phi_1:9, Phi_1:17, Phi_2:1-2 (2),
Col_1:4, Col_1:8, Col_2:2, 1Th_5:8, 1Th_5:13, 2Th_2:10, 2Th_3:5, 1Ti_1:14, 1Ti_6:11,
2Ti_1:7, 2Ti_1:13, Phm_1:5, Phm_1:7, Heb_6:10, Heb_10:24, 1Jo_2:5, 1Jo_2:15, 1Jo_3:1,
1Jo_3:16-17 (2), 1Jo_4:7-10 (4), 1Jo_4:12, 1Jo_4:16-18 (7), 1Jo_5:3, 2Jo_1:3, 2Jo_1:6,
Jud_1:2, Jud_1:21, Rev_2:4
charity, 28. 1Co_13:1-4 (7), 1Co_13:8, 1Co_13:13 (2), 1Co_14:1, 1Co_16:14, Col_3:14,
1Th_3:6, 2Th_1:3, 1Ti_1:5, 1Ti_2:15, 1Ti_4:12, 2Ti_2:22, 2Ti_3:10, Tit_2:2, 1Pe_4:8 (2),
1Pe_5:14, 2Pe_1:7, 3Jo_1:6, Jud_1:12, Rev_2:19
charitably, 1. Rom_14:15
dear, 1. Col_1:13
love’s, 1. Phm_1:9
loved, 1. Eph_5:2
G5368 Φιλέω phileō
Total KJV Occurrences: 26
love, 10. Mat_23:5-6 (2), Luk_20:46, Joh_15:19, Joh_21:15-17 (3), 1Co_16:22, Tit_3:15,
Rev_3:19
loveth, 6. Mat_10:37 (2), Joh_5:20, Joh_12:25, Joh_16:27, Rev_22:15
kiss, 3. Mat_26:48, Mar_14:44, Luk_22:47
loved, 3. Joh_11:36, Joh_16:27, Joh_20:2
lovest, 3. Joh_11:2-3 (2), Joh_21:17 (2)
kindness, 1. Act_28:2
Dengan melihat hasil diatas, sangat jelas bahwa kata kasih dalam bahasa Yunani, dari
empat yang sering kita dengar, hanya dua kata saja yang dicatat dalam Alkitab, yakni:
Agape dan Phileo. Penulis pernah membaca suatu artikel, ada kemungkinan storge juga
pernah ditulis, tetapi kata tersebut gabungan dari kata Phileo dan Storge. Tetapi yang
lebih pasti, kata tersebut penulis tidak mendapatkannya dalam Alkitab Bahasa Yunani
versi Software e-sword.

B.2 Dalam Alkitab kita diajarkan, ada tiga obyek
"mengasihi" yaitu :
Luk 10:27 Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan
dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal
budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Jadi ada tiga
obyek mengasihi yang Firman Tuhan ajarkan, yaitu:
1. Mengasihi Tuhan Allah. Hal ini perintah yang pertama dan yang terutama, yang
harus kita lakukan. Allah sudah terlebih dahulu mengasihi kita, untuk itulah kita
harus mengasihi Allah.
2. Mengasihi sesama manusia. Mengasihi sesama yang baik kepada kita mungkin
adalah hal yang mudah kita lakukan, tetapi bagaimana mengasihi sesama yang

jahat kepada kita? Tentu hal ini sangat sulit, tetapi Firman Tuhan dengan tegas
mengatakan, kita harus mengasihi.
3. Mengasihi diri-sendiri. Mengasihi diri sendiri sering terlupakan, karena memang
tidak secara langsung Alkitab mencatatnya. Mengasihi diri sendiri bukan berarti
mementingkan kepentingan diri sendiri, tetapi lebih kepada penerimaan diri,
Karena masih banyak orang yang tidak bisa menerima dirinya sendiri dari fisik,
latar belakang keluarga, kemampuan, dll.

B.3 Apakah AGAPE/AGAPAO hanya dimiliki oleh
Allah?
Mari kita lihat dalam Matius 5:44.
ITB : Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka
yang menganiaya kamu.
KJV : But I say unto you, Love your enemies, bless them that curse you, do good to them
that hate you, and pray for them which despitefully use you, and persecute you;
GNT : ᾿Εγὼ δὲ λέγω ὑμῖν, ἀγαπᾶτε τοὺς ἐχθροὺς ὑμῶν, εὐλογεῖτε τούς καταρωμένους
ὑμᾶς, καλῶς ποιεῖτε τοῖς μισοῦσιν ὑμᾶς καὶ προσεύχεσθε ὑπὲρ τῶν ἐπηρεαζόντων ὑμᾶς
καὶ διωκόντων ὑμᾶς,
Dalam ayat ini, Tuhan Yesus memberikan perintah kepada kita untuk mengasihi musuh
kita dengan kasih agapate yang merupakan akar kata dari AGAPE/AGAPAO. Apabila
Tuhan memberikan perintah seperti itu, seharusnya kita sebagai manusia sanggup
memberikan kasih agape kepada sesama kita, dalam ayat ini secara khusus, kepada
musuh kita. Berarti manusia mampu memberikan kasih agape terhadap sesama, bahkan
kepada musuh kita.

B.4 Apakah Allah selalu memakai kasih Agape?
Mari kita lihat dalam 1 Korintus 6:22.
ITB: Siapa yang tidak mengasihi Tuhan, terkutuklah ia. Maranata!
KJV: If any man love not the Lord Jesus Christ, let him be Anathema Maranatha.
GNT: εἴ τις οὐ φιλεῖ τὸν Κύριον ᾿Ιησοῦν Χριστόν, ἤτω ἀνάθεμα. Μαράν ἀθά.
Ayat ini mengajarkan kita untuk mengasihi Tuhan dengan kasih phileō. Berarti Tuhan juga
memberi perintah supaya kita mengasihi Dia sebagai sahabat dekat, karena Allah kita
selain Allah yang Trasenden (yang jauh dan tidak bisa dijangkau), Allah juga Allah yang
Imanen (Allah yang dekat dengan kita), Jadi Allah tidak selalu memakai kasih agape.
Bahkan dalam ayat ini dengan jelas bahwa kita dituntut untuk mengasihi Allah kita
dengan kasih sebagai seorang sahabat (phileo).

B.5 Bagaimana urutan yang benar dari kasih yang
terkecil sampai yang terbesar?
Pertanyaan ini sering dengan mudah dijawab, dan biasanya ada beberapa orang yang
mengatakan eros diposisikan paling rendah dibandingkan dengan yang lain, ada juga

yang mengatakan storge yang lebih awal dan agape selalu paling tinggi derajatnya
dibandingkan dengan yang lain. Tetapi apakah benar seperti itu? Untuk menjawab
pertanyaan ini, kita harus melihat kembali pengertian dari masing-masing empat kata
kasih tersebut dalam bahasa Yunani di atas. Penulis akan mencatatnya kembali dibawah
ini untuk memudahkan pembaca.
STORGÊ berarti kasih mesra dari orang tua kepada anaknya dan sebaliknya.
EROS artinya kasih asmara antara pria dan wanita yang mengandung nafsu birahi.
PHILEÔ berarti kasih sayang yang sejati antar sahabat dekat.
AGAPAÔ/AGAPE, artinya kasih yang tanpa perhitungan dan tanpa peduli orang macam
apa yang dikasihinya.
Apabila kita melihat pengertian tentang 4 kasih seperti diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa tidak ada urutan terbesar dan terkecil, hanya saja 4 kasih tersebut saling
keterkaitan satu dengan yang lainnya.
Contoh pertama. Kasih tanpa perhitungan (agape) bisa dimiliki kasih orang tua kepada
anaknya, dan berapa banyak contoh orang tua yang mau berkorban untuk anaknya,
tentunya dalam hal ini adalah orang tua yang benar. Orang tua penulis-pun melakukan
hal yang sama, yaitu selalu mengorbankan kepentingan dirinya sendiri hanya untuk
anaknya. Jadi orang tua–pun yang juga manusia, mampu memberikan kasih agape.
Contoh kedua. Kasih suami kepada istri, sepasang suami istri-pun juga dapat
memberikan kasih agape. Apabila para pembaca berkenan, dapat membaca kisah yang
sangat luar biasa dan mengharukan dari pasangan dalam cerita love never fails.
Klik link ini : http://renungan-harian-kita.blogspot.com/2010/09/love-never-fails.html
Contoh ketiga. Seorang sahabat-pun juga dapat memberikan kasih yang walaupun.
Penulis sangat yakin bahwa orang disekitar para pembaca ada orang yang akan
memberikan kasih tersebut, walaupun tidak mempunyai hubungan darah dengan
saudara. Walau mungkin ada beberapa orang yang tidak bertindak seperti itu. Bahkan
Penulis pernah bertemu dengan seseorang yang Penulis tidak kenal, tetapi memberikan
kasih agape. Suatu saat, ada seorang pengendara motor menolong Penulis, waktu motor
Penulis mogok di tengah jalan. Dan pada saat kehabisan bensin, orang tersebut meniup
lobang bensin motor saya (percaya ga percaya setelah itu motornya hidup) dan akhirnya
Penulis sampai SPBU dengan selamat. Bahkan orang tersebut tidak mau dibayar.
Kesimpulannya adalah tidak ada yang lebih besar atau lebih kecil dari keempat jenis
kasih dalam bahasa Yunani, hanya saja kasih itu diungkapkan kepada seseorang
dengan waktu, kondisi, jenis kelamin, usia dan pribadi yang berbeda!

B.6 Apabila kasih tidak ada urutannya, kenapa
dalam Yoh.3:16 Tuhan memberikan Agape?
Mari kita lihat dalam ayat yang terkenal, yaitu Yohanes 3:16.
ITB: Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal.
KJV: For God so loved the world, that he gave his only begotten Son, that whosoever
believeth in him should not perish, but have everlasting life.

GNT: οὕτω γὰρ ἡγάπησεν ὁ Θεὸς τὸν κόσμον, ὥστε τὸν υἱὸν αὐτοῦ τὸν μονογενῆ
ἔδωκεν, ἵνα πᾶς ὁ πιστεύων εἰς αὐτὸν μὴ ἀπόληται, ἀλλ᾿ ἔχῃ ζωὴν αἰώνιον.
Bahasa Yunani dari kata kasih dalam ayat diatas adalah êgapêsen yang merupakan kata
kerja - dalam bentuk aorist active indicative - third person singular, kata ini berasal dari
kata αγαπαω - 'AGAPAÔ', mengasihi. αγαπη – AGAPÊ.
Tuhan memberikan kasih agape dalam Yoh.3:16 untuk menunjukkan kasih yang tanpa
perhitungan (unconditional love) kepada kita. Jadi, Kasih Allah yang tidak dimiliki oleh
manusia adalah kasih yang diberikan oleh Allah, seperti Yoh.3:16. Sehingga,
fokusnya bukan di kata “kasih” tetapi pada kata “kasih Allah”. Fokusnya kepada
siapa yang memberikan kasih tersebut, dan kata “kasih Allah” tidak boleh dipisahkan,
karena apabila fokusnya di kata “kasih (agape)” maka manusia-pun mampu
memberikannya terhadap sesamanya.
Semahal-mahalnya sebuah gitar hanya jadi barang rongsokkan apabila tidak ada yang
memainkannya. Begitu juga dengan pelajaran 4 jenis kasih ini, hanya akan menjadi teori,
apabila kita tidak pernah menerapkannya kedalam kehidupan kita masing-masing.

Sumber
Wisdom of God
Lewis, C. S., “The Four Loves (Empat Macam Kasih)”, Bandung : Pionir Jaya, 2010 cet.1.
E-Sword – The Sword of the LORD with an electronic edge
KBBI-Kamus Besar Bahasa Indonesia v1.1
http://christianity.about.com
http://alkitab.sabda.org/dictionary
http://www.sarapanpagi.org

INILAH PERBEDAAN KITAB SUCI KATOLIK DAN KRISTEN
PROTESTAN

bibe kitab suci kristen protestan

bible kitab suci katolik
Kitab suci Katolik dan kitab suci Kristen Protestan memang ada perbedaan yang khas. Perbedaannya adalah
pada jumlah kitabnya. Katolik punya 73 kitab sedangkan kristen protestan punya 66 kitab.
Dalam Katolik ada 46 kitab Perjanjian Lama, sedangkan dalam Kristen Protestan alkitabnya menggunakan kitab
versi King James hanya 39 kitab Perjanjian Lama. Sedangkan kitab Perjanjian Baru jumlahnya sama yakni 27
kitab. Ada 7 kitab yang diakui oleh Gereja Katolik sebagai kitab suci, sedangkan Kristen Protestan tidak
mengakui 7 kitab tersebut sebagai kitab suci. Tujuh kitab itu sering disebut “Deuterokanonika”.
Deuterokanonika berasal dari bahasa Yunani yang artinya “termasuk kanon kedua”, daftar yang kedua. Yang
termasuk deuterokanonika adalah:
Kitab Yudith
Kitab Tobit
Kitab Makabe I

Kitab Makabe II
Kitab Kebijaksanaan
Kitab Putera Sirakh
Kitab Baruch.
Sedangkan kitab Kejadian – Maleakhi disebut Protokanonika (kanon yang pertama) adalah sama-sama diakui
oleh Katolik dan Kristen Protestan. Mengenai isi dan terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia juga sama tidak
ada bedanya, demikian juga dengan Perjanjian Baru.
Sehingga untuk membedakan dari segi sampul/kulit luarnya, Kitab Suci Bible Katolik di sampulnya ditambahi
tulisan Deuterokanonika, sering ditulis lengkap “Alkitab Deuterokanonika”, maksudnya Alkitab yang di
dalamnya ada deuterokanonika.

Ilustrasi Kasih
Kasih Tak Terbatas
Seorang pemuda hanya tertunduk lesu, memandang tiang gantungan yang menanti di hadapannya.
Andaikan ia tahu akan berakhir begini, tentu tidak akan sekarang ... sudah terlambat. Seorang petugas
mengikatnya dengan tali dan mempersiapkannya untuk digantung. Sambil menuju tiang gantungan, terlintas di
pikirannya, ibunya yang juga satu-satunya keluarganya yang tinggal, sedang menangisinya. Kini hanya tinggal
menunggu lonceng. Ya, tinggal menunggu sedentang lonceng dan ia akan meninggalkan dunia fana ini untuk
selama-lamanya. Peraturannya saat itu, hukuman gantung dilaksanakan setelah lonceng besar berbunyi. Ia
sudah pasrah dan menunggu ajalnya.

Saat itu pukul 11 siang hari. Ditunggunya satu jam ... dua jam ... lonceng tidak juga berbunyi hingga
pukul 2 siang. "Akh, berarti kematianku sudah sangat dekat?" pikir si pemuda. Tapi lonceng tidak juga
berdentang hingga pukul 5 sore. Lonceng itu memang bergerak sejak siang, namun ternyata bukan bunyi yang
dikeluarkannya, melainkan tetesan darah !!! Di tengah-tengah lonceng besar tersebut, ternyata ada seorang
wanita tua yang menjepit bola di dalam lonceng hingga tidak terdengar bunyinya. Saat lonceng tersebut
dipukul, wanita ini menjepitkan dirinya di dalam lonceng besar itu. Wanita tua itu tak lain adalah ibu sang
pemuda yang akan dihukum!!! Akhirnya, pemuda tersebut dibebaskan dari hukumannya karena lonceng
tersebut tidak juga berbunyi, sesuai dengan peraturan yang ada. Begitu besarnya cinta Ibu itu terhadap anaknya,
hingga dia rela mempertaruhkan nyawanya sendiri demi menyelamatkan anak yang dikasihinya. Ibu itu
melambangkan Tuhan kita, Yesus Kristus yang telah rela membayar harga yang seharusnya menjadi tanggungan
kita, dengan mati di kayu salib, agar kita diselamatkan. Seharusnya, kitalah yang sepatutnya digantung, kitalah
yang sepatutnya disalib! Namun cinta Tuhan amat besar bagi kita, Cintanya tiada batasnya bagi kita anak-anak
Nya.
Yohanes 3:16. "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang
kekal? Yohanes 4:9. "Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah
mengutus

Anak-Nya

yang

tunggal

ke

dalam

dunia,

supaya

kita

hidup

oleh-Nya.

Roma 8:39. "Atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak
akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Kasih anak sepanjang
penggalah ... Kasih ibu sepanjang abad ... Kasih Tuhan sepanjang masa. (Anonim)

Ilustrasi Kesetiaan
Ayat bacaan: Amsal 20:6
===================
“Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?”

“Dicari, cowok setia”. Demikian status salah seorang teman di sebuah situs jejaring.
Sebegitu sulitnyakah mencari cowok setia? Dari komentar-komentar yang ada ternyata
ia baru saja putus karena pasangannya ketahuan selingkuh. Jika kita melihat
perkembangan di jaman modern ini masalah kesetiaan memang menjadi barang yang
semakin langka. Ketidaksetiaan semakin lama semakin dianggap sebagai sesuatu yang
wajar. Lewat berbagai lagu, film dan kejadian sehari-hari kita terus menemukan berbagai
bentuk ketidaksetiaan sebagai sesuatu yang manusiawi dan lumrah. Tidak heran maka

semakin lama semakin sulit saja menemukan sosok manusia yang bisa setia, baik dalam hubungan, pekerjaan
dan sebagainya, termasuk tentunya pada Tuhan. Ada banyak alasan yang bisa dijadikan dasar untuk melegalkan
ketidaksetiaan itu. Membesar-besarkan kekurangan pasangan, mencari-cari kejelekan misalnya, sampai kepada
menyalahkan pihak ketiga. “Bukan saya yang mulai, tapi dia yang menggoda duluan..” itu contoh alasan klasik
yang menyalahkan pihak ketiga, padahal setiap manusia punya pilihan apakah mau untuk tetap setia atau
menyambut godaan itu.
Mencari orang baik mungkin mudah, tapi mencari orang yang setia sama sulitnya dengan mencari
jarum ditumpukan jerami. Jika ini kita alami hari-hari ini, hal yang sama sebenarnya sudah terjadi sejak
dahulu kala. Salomo menuliskan hal ini dalam salah satu Amsalnya. “Banyak orang menyebut diri baik hati,
tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?” (Amsal 20:6). Mengaku teman itu mudah, namun menjadi
sahabat yang setia baik dalam suka maupun duka susahnya minta ampun. Dari masa ke masa kita akan terus
berhadapan dengan masalah ini, bahkan diantara kita sendiri pun mungkin sulit untuk setia. Padahal masalah
kesetiaan ini merupakan salah satu kualitas utama yang diharapkan ada dalam diri orang percaya. Lihatlah apa
pesan Paulus kepada Timotius. “…kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.” (1
Timotius 6:11). Sementara Salomo mengingatkan “Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya;
lebih baik orang miskin dari pada seorang pembohong.” (Amsal 19:22).
Kepada Tuhan pun manusia seringkali sulit untuk setia. Sementara Tuhan memberikan kasih setiaNya yang
begitu besar, untuk setia sedikit saja kita susah. Alasannya bisa bermacam-macam. Mulai dari merasa
permintaan tidak didengarkan Tuhan, tidak kunjung lepas dari kesulitan, uang, jabatan bahkan jodoh. Tidak
jarang kita melihat orang yang rela menyangkal imannya demi kekasih. Tuhan begitu mengasihi kita. Bahkan
anakNya yang tunggal pun Dia berikan agar kita semua selamat. Kurang apa lagi? Kehadiran Yesus di dunia ini
untuk menggenapkan kehendak Bapa pun sudah menunjukkan sesuatu yang seharusnya bisa kita teladani. Yesus
membuktikan kesetiaanNya menanggung segala beban dosa kita sampai mati. Tanpa itu semua mustahil
kita bisa menikmati hadirat Tuhan hari ini dan mendapat janji keselamatan setelah episode kehidupan di dunia
ini. Kita mengaku sebagai anak Tuhan, tapi kita tidak kunjung bisa meneladaniNya. Disamping itu sering pula
kita terus meminta perkara besar dalam doa-doa kita, sementara perkara kecil saja kita tidak bisa menunjukkan
kesetiaan dan tanggung jawab. Apa yang dijanjikan Tuhan kepada orang setia sesungguhnya jauh lebih besar
daripada berkat dalam kehidupan dunia yang sementara ini. “Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku
akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.” (Wahyu 2:10c). Ada mahkota kehidupan yang siap
dikaruniakan kepada semua orang yang mau taat dan setia sampai mati.
Dalam perumpamaan tentang talenta kita sudah melihat bagaimana Tuhan memandang kesetiaan. Ketika kita
diberi perkara kecil, kita harus sanggup mempertanggungjawabkan itu dan melakukannya dengan baik. Lihat
apa kata Tuhan kepada hamba yang mampu setia kepada perkara kecil yang dipercayakan Tuhan. “Maka kata
tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia
dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah
dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.” (Matius 25:21,23). Bagaimana reaksi Tuhan kepada orang yang
tidak setia? Haruskah Tuhan mempercayakan sesuatu yang lebih besar kepada orang yang tidak sanggup
bertanggungjawab dalam perkara kecil? Tentu tidak. “campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam
kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.”(ay 30). Itu menjadi bagian dari
orang yang tidak setia. Maka benarlah nasihat yang diberikan Lukas. “Barangsiapa setia dalam perkaraperkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara
kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.” (Lukas 16:10).
Mulailah setia dari perkara-perkara kecil. Ketika ada sesuatu yang dipercayakan Tuhan kepada kita, lakukanlah
dengan benar dan dengan setia. Bersyukurlah senantiasa, meski apa yang ada saat ini mungkin kecil
dibandingkan jerih payah kita, tapi ingatlah bahwa Tuhan pasti menghargai kesungguhan, kejujuran dan
kesetiaan anda. Pada saatnya nanti, Dia akan mempercayakan sesuatu yang lebih besar. Menjadi baik saja
tidak cukup, kita harus mampu pula meningkatkan kapasitas diri kita untuk menjadi pribadi yang setia,
yang bisa dipercaya. Untuk menerima janji dan berkat Tuhan dibutuhkan usaha serius dan perjuangan kita untuk

terus setia. Dan semua itu berawal dari hal yang kecil. Tuhan akan melihat sejauh mana kita bisa dipercaya
untuk sesuatu yang lebih besar lagi. Tidaklah sulit bagi Tuhan untuk memberkati kita, tapi kita dituntut untuk
membuktikan dulu sejauh mana kita mampu setia kepadaNya. Disamping itu, saya pun percaya bahwa lewat
hal-hal yang kecilpun Tuhan mampu memberkati kita secara luar biasa. Apapun yang ada pada kita saat ini,
bersyukurlah untuk itu, dan lakukan sebaik-baiknya dengan kesetiaan dan kejujuran. Tuhan mampu memberkati
itu menjadi luar biasa, dan mempercayakan kita untuk hal-hal yang lebih besar lagi pada waktunya.

SUKACITA MEMBUAT PERBEDAAN
Ilustrasi:
Suatu kali Joni mendapat hadiah undian berupa uang tunai sebesar Rp 200jt. Iapun segera pergi ke bank untuk
mencairkannya dan mengecek apakah uang itu sudah masuk ke rekening. Benar saja, uang itu memang telah
masuk ke rekeningnya.
Dalam perjalanan menuju kembali ke rumah, Joni yang membawa sepeda motor terus tersenyum sumringah.
Di tengah perjalanan, tiba-tiba ban motornya bocor terkena pecahan beling. Biasanya jikalau mengalami hal ini,
dia pasti akan bersungut-sungut, namun kali ini ia tetap bersukacita. Ia pun membawa motornya ke bengkel
untuk diperbaiki.
Namun kemudian setelah melanjutkan perjalanan, dia terpaksa harus terjebak macet parah di sebuah
persimpangan jalan. Dia baru bisa melaluinya setelah 30 menit menunggu. Biasanya dia akan menggerutu,
namun dia tetap saja bersukacita.
Di sepanjang perjalanan, dia hanya memikirkan uangnya sehingga apapun yang dialami itu tidak mempengaruhi
sukacitanya.
Demikian juga dengan kita, apapun yang kita hadapi dalam ini, dan seberat apapun pergumulan yg mungkin
kita hadapi, bila kita tetap bersukacita, maka hal itu akan membuat perbedaan. Kita akan tetap mampu
melewatinya.
Lantas apa yg membuat kita bisa bersukacita?
Sukacita karna kita tau Tuhan pasti pelihara kita, sukacita karna kita tau Tuhan pasti lindungi kita dan tolong
kita dalam segala pergumulan.
Kasih dan kebaikan Tuhanlah yang senantiasa membuat kita bersukacita. Bukankah itu semua lebih indah
daripada apapun?

Ilustrasi Damai Sejahtera
Pada suatu hari disebuah kerajaan..
Seorang raja membuat lomba yang membuat para pelukis tersohor dari negeri-negeri pun berdatangan.

"Lomba melukis yang berjudul 'damai sejahtera' , aku beri waktu 3hari. Yg terbaik akan aku beri hadiah" kata
sang raja.
3 hari kemudian.. cuma 3 pelukis yg berhasil menyelesaikan gambar mereka dan memberikan pada sang raja.
Lukisan 1 : ada sebuah danau biru yg bening dengan ikan2 yg banyak dan ditengah2 terdapat perahu kecil dan
seorang yg sedang bersiul memancing dgn udara sepoi-sepoi dan langit biru yg cerah "Ini lah damai sejahtera"
kata pelukis pertama.
Lukisan 2 : ada sebuah gunung yang hijau, udara khas yg sejuk dengan sawah-sawah.. matahari yg cerah, pohon
yg rindang.. dan 2 orang sedang duduk dibawah pohon sambil tertawa bahagia. "Inilah damai sejahtera" kata
pelukis ke2.
Lukisan 3 : sebuah laut yang luas berwarna hitam krn sedang terjadi badai, ditengah2 ada angin topan, langit yg
gelap dengan sambaran petir dimana2. Sebuah batu karang yg diterjang ombak. langit hitam pekat bahkan
terlihat abstrak krn warna yg dipakai hanya warna gelap.. tapi, terdapat 1 batu karang yg ada lubang,
didalamnya terdapat seekor burung pipit sedang bersiul riang. "Inilah damai sejahtera" kata pelukis ke3.
"Aku setuju dengan lukisan 3" kata Raja.
Damai sejahtera bukanlah dimana kita sedang dalam keadaan atau posisi nyaman2 saja tanpa masalah, itu
namanya comfort zone.
Damai sejahtera adalah seseorang yg tetap bisa tersenyum ketika badai masalah datang menerpanya.

Ilustrasi Kesabaran
Di tempat saya bekerja tadi kebetulan ada yang sedang membersihkan gudang. Ada sebuah koran tua tergeletak,
judulnya lumayan seram. “Cekcok, Suami Bunuh Istri”. Sebuah bentuk tekanan hidup dalam satu keluarga,
dimana begitu besarnya tekanan menjadikan sang suami sulit mengendalikan emosinya. Bayangkan, hanya
gara2 sedikit keributan akibat makanan kecil yang diperebutkan anak2 mereka, sang suami tega menendang
istrinya dan menginjak tengkuknya hingga meninggal. Menyesal? itu kata klise yang sering kita dengar ketika
semuanya sudah terlambat. Dan itu pula yang diungkapkan sang suami, tapi kata2 itu tidak akan pernah
mengembalikan istrinya dalam keadaan hidup. Bayangkan, kejadian itu berlangsung didepan anak2nya.
Bagaimana anak2 tersebut akan dihantui kejadian seperti itu sepanjang hidupnya. Semua hanya karena emosi,
semua akibat beratnya tekanan hidup. Semua akibat tidak adanya pegangan.
Dalam rangka memberi petunjuk2 terakhir kepada Timotius, sebelum mereka berpisah untuk selamanya, Rasul
Paulus memberi pesan agar Timotius tetap mampu menguasai diri dalam segala hal, dan tabah dalam
penderitaan. Kesabaran sangat penting dan dapat menghindarkan anda dari hal2 yang bisa merugikan orang lain
bahkan diri sendiri. Anda harus mampu bersabar ketika menghadapi emosi orang lain, anda harus mampu
bersabar menghadapi masalah, anda pun harus mampu menyabarkan diri anda sendiri ketika sedang emosi.
Di hari2 ini dimana begitu banyak tekanan hidup, pesan Rasul Paulus menjadi sangat relevan. Dalam keadaan
apapun, tetaplah sabar, dan tetaplah fokus melayani Tuhan. Ketika Tuhan Yesus menunjukkan tingkat kesabaran
yang luar biasa, seperti itu pula kita harus berusaha, seperti yang diinginkan Tuhan. Dan itu semua tidak pernah
sia2. Ada damai sejahtera menunggu anda.

Ilustrasi Kesabaran

Bacaan Alkitab : Amsal 16:21-32 Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya,
melebihi orang yang merebut kota. (Amsal 15:32).
Seorang psikolog pernah mengadakan sebuah eksperimen dengan anak-anak berkaitan dengan penguasaan diri.
Seorang anak akan ditinggal sendirian dalam sebuah ruangan dengan diberi sebuah lonceng dan manisan.
Seberapa tahan anak tersebut dengan manisannya dalam kesendiriannya di dalam ruangan tersebut itulah yang
akan dinilai. Ada anak yang tidak dapat bertahan lama dalam ruangan dan gelisah kemudian membunyikan
lonceng sebagai tanda menyerah. Adapula yang bertahan sampai jangka waktu yang diberikan. Puluhan tahun
kemudian dilakukan evaluasi pada obyek yang sama. Anak yang mampu menguasai dirinya berhasil dalam
hidupnya, sementara yang cepat membunyikan lonceng menjadi preman yang merugikan masyarakat dan
negara. Penguasaan diri adalah hal yang penting dalam kehidupan seseorang. Raja Daud tidak dapat menguasai
hawa nafsunya, sehingga ia berbuat zinah dan akhirnya membunuh suami Batsyeba. Akibatnya, keluarganya
pun mengalami masalah. Raja Daud adalah seorang yang luar biasa namun gagal penguasaan nasfu birahinya.
Contoh lain adalah Yudas Iskariot. Ia termasuk dalam 12 murid Yesus dan mengikuti seluruh pelayananYesus.
Seharusnya ia setia kepada Yesus. Akan tetapi apa yang terjadi? Kegagalan menguasai diri dan keserakahan
harta membuai mata rohaninya buta. Padahal selama ini ia selalu mendengar pengajaran-pengajaran Yesus. Saya
sangat percaya bahwa Firman Tuhan memiliki kuasa dalam kehidupan seseorang termasuk Yudas. Sayangnya,
ia membiarkan dirinya dipikat dan diseret dengan keinginan dagingnya dan hidupnya berakhir dengan tragis.
Banyak orang yang tidak berhasil dalam hidupnya meski memiliki IQ (tingkat intelegensia) tinggi, tetapi
memliki EQ (tingkat penguasaan emosi) yang rendah. Apapun yang dibangun dengan susah payah akhirnya
ambruk karena penguasaan diri yang lemah. Jika Anda memiliki penguasaan diri yang lemah, kini tiba saatnya
untuk berlatih menguasai diri. Jangan pernah menyerah untuk melatihnya dan sejalan waktu akan tercipta
karakter yang sabar.
SEMUA ORANG MEMPUNYAI KESABARAN. NAMUN HANYA ORANG SUKSES YANG BERSEDIA
BELAJAR MEMANFAATKANNYA