Panduan Evaluasi Kesehatan Ibu dan Anak
MAJELIS RAKYAT PAPUA KELOMPOK KERJA PEREMPUAN
PANDUAN EVALUASI PROGRAM
KESEHATAN IBU DAN ANAK MASYARAKAT ASLI PAPUA
DI
LIMA WILAYAH ADAT
PROVINSI PAPUA
MAJELIS RAKYAT PAPUA – POKJA PEREMPUAN -2016
GIZI BALITA DAN PENANGANAN KASUS TERTENTU
1. Tanyakan masalah apakah ada masalah kesehatan yang paling serius seperti wabah dan
sebagainya.
2. Tanyakan pendapat mereka berapa kali paling
Page | 1
KETERANGAN
sedikit ibu hamil seharusnya memeriksakan
kandungan selama masa kehamilan.
Bagian ini bertujuan untuk mengukur
3. Tanyakan pendapat mereka kapan seharusnya
pengetahuan masyarakat perempuan
bayi diberikan ASI untuk pertama kalinya
tentang gizi balita dan penanganan
setelah dilahirkan.
terhadap kasus tertentu dalam 12
4. Tanyakan pendapat mereka kapan seharusnya
bayi diberikan air atau cairan lain (selain ASI) bulan terakhir.
untuk pertama kali setelah dilahirkan.
5. Tanyakan berapa banyak asupan makanan yang seharusnya diberikan kepada seorang
anak yang mengalami mencret/diare. ( Anak di sini adalah usia bawah lima tahun).
6. Tanyakan berapa banyak minuman yang seharusnya diberikan kepada seorang anak yang
mengalami mencret/diare.
7. Tanyakan apakah pernah diadakan penyuluhan kesehatan dalam 12 bulan terakhir , jika
ada,siapa yang melakukan penyuluhan.
| MAJELIS RAKYAT PAPUA – POKJA PEREMPUAN
KUNJUNGAN KE POSYANDU
1. Tanyakan apakah pernah membawa anak ke Posyandu selama 3 bulan terakhir, baik untuk
penimbangan balita, pemeriksaan kesehatan, imunisasi, pemberian makanan tambahan,
dan kegiatan lainnya. Jika tidak pernah atau belum pernah dibawa ke Posyandu selama 3 Page | 2
bulan terakhir ini ,tanyakan alasan mereka
2. Tanyakan apakah Posyandu tersebut
terletak di dalam lingkungan masyarakat KETERANGAN
yang sama dengan anak tinggal.
3. Tanyakan apakah ibu atau anak pernah Bagian ini bertujuan untuk menggali
mendapatkan kunjungan dari kader informasi mengenai riwayat
posyandu atau pelayanan kesehatan seperti kunjungan anak dan ibu ke pelayanan
dokter, bidan, mantri yang mengajak anak Posyandu selama 3 (tiga) bulan
dan Ibu Hamil untuk menimbangkan berat terakhir.
badan di posyandu atau memeriksakan
kesehatan ke fasilitas kesehatan.
4. Tanyakan frekuensi anak mengunjungi Posyandu tersebut dalam 3 bulan terakhir.
5. Tanyakan kapan terakhir kali kegiatan Posyandu.
6. Tanyakan apakah ada bidan atau petugas puskesmas di Posyandu tersebut pada saat
kunjungan terakhir
7. Tanyakan apakah ada Petugas Puskesmas?.Jika ada petugas puskesmas, tanyakan siapakah
petugas puskesmas yang memberikan pelayanan tersebut. Petugas tersebut dapat berupa
dokter, bidan puskesmas, bidan desa, perawat, mantri, tenaga kesehatan lain, atau lainnya.
8. Tanyakan apakah masyarakat membayar untuk pelayanan pada saat kunjungan terakhir di
Posyandu, baik itu biaya yang resmi dipungut ataupun biaya yang tidak resmi
Jika membayar, tanyakan jumlah uang yang dibayarkan tersebut. Jika anak saat kunjungan
terakhir tersebut mendapatkan beberapa pelayanan, dan anak/orang tua harus membayar
setiap pelayanan tersebut, maka tuliskan total dari semua biaya yang dikeluarkan untuk
kunjungan terakhir tersebut.
9. Tanyakan apakah pada saat kunjungan terakhir tersebut, petugas posyandu/kesehatan
memberitahu ibu kondisi kesehatan anak.
10. Tanyakan apakah anak menerima PMT ( Pemberian Makanan Tambahan ) dari kegiatan
posyandu dalam 15 bulan terakhir.
11. Tanyakan apakah ibu - ibu pernah mendapatkan penyuluhan/keterangan/informasi tentang
pemeliharaan kesehatan bayi dan balita dari posyandu dalam waktu 15 bulan terakhir.
12. Tanyakan apakah anak tersebut menerima pelayanan yang disebut dibawah ini:
| MAJELIS RAKYAT PAPUA – POKJA PEREMPUAN
a. Penimbangan badan.
b. Makanan tambahan.
c. Pil vitamin A.
d. Garam beryodium.
e Imunisasi.
f Pemeriksaan kesehatan,
g.Penyuluhan Kesehatan
h. Pengukuran tinggi badan
I . Vitamin lainnya
j. Obat
Page | 3
KESEHATAN IBU HAMIL DAN MELAHIRKAN SERTA KASUS
TERTENTU
1. Tanyakan apakah ibu hamil rajin memeriksakan kehamilan di Puskesmas yang ada, jika
tidak ,,tanyakan alasan tidak rutin memeriksakan kehamilan.
2. Tanyakan apakah pada saat kehamilan
pernah
mengalami
masalah
dalam KETERANGAN
kehamilan
3. Tanyakan apakah ada kasus ibu yang Bagian ini bertujuan untuk
mengalami
keguguran
pada
saat mengumpulkan data mengenai
pengalaman/riwayat kehamilan dan
hamil.tanyakan alasan keguguran.
4. Tanyakan apakah pada saat melahirkan melahirkan,, dan pengetahuan wanita
pernah ada yang mengalami masalah hingga tentang kesehatan dan gizi bayi dan
balita.
berujung meninggal dunia.
5. Tanyakan berapa kali kejadian ibu
melahirkan meninggal terjadi disana.
6. Tanyakan apakah ada anak yang dilahirkan dalam keadaan meninggal .
7. Tanyakan berapa kali terjadi anak lahir dalam keadaan meninggal.
8. Tanyakan apakah ada anak lahir hidup namun kemudian meninggal, termasuk anak yang
dilahirkan dalam keadaan hidup kemudian meninggal tidak lama setelah kelahiran.
9. Tanyakan apakah ada tempat pelayanan/fasilitas kesehatan modern atau tradisional
(dukun) dan yang mana paling banyak dikunjungi oleh ibu-ibu hamil
10. Tanyakan apakah ada Fasilitas kesehatan yang modern atau baik untuk pelayanan ibu
melahirkan disana
11. Tanyakan Pelayanan petugas dalam fasilitas kesehatan bagi ibu hamil dan melahirkan.
12. Tanyakan apakah ada orang asli Papua sebagai petugas kesehatan ,Dokter atau Bidan
disana.
| MAJELIS RAKYAT PAPUA – POKJA PEREMPUAN
13. Tanyakan apakah ada Bidan desa terlatih di sana yang siap melayani ibu hamil dan
melahirkan 24 jam. ( kalau ada Bidan di tempat kegiatan bisa dilakukan diskusi langsung
dengan yang bersangkutan sehingga informasi penting yang diinginkan bisa diperoleh
lebih banyak).
14. Tanyakan berapa rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk sekali kunjungan untuk Page | 4
mendapatkan pelayanan pemeriksaan kehamilan dan saat melahirkan .
15. Tanyakan tempat pelayanan/fasilitas kesehatan dimana ibu-ibu melakukan persalinan.
16. Tanyakan apakah tempat yang dipilih oleh ibu untuk melahirkan ,apakah di ruangan
fasilitas kesehatan yang ada atau di rumah .
17. Tanyakan proses persalinan yang pernah di alami ,apakah normal atau bermasalah.
18. Tanyakan tentang perawatan lanjutan selama 40 hari setelah melahirkan ,tentang gizi dan
nutrisi,tentang pembetrian ASI bagi bayi.
19. Tanyakan apakah ada bantuan dari pemerintah yang diterima bagi ibu Hamil.
20. Tanyakan apakah mereka mengetahui tentang HIV-AIDS dan penyakit Menular Seksual
atau tidak.
21. Melalui pengamatan secara langsung anggota Pokja Perempuan MRP bisa melihat kondisi
kaum perempuan dan anak-anak yang ada di lokasi sehingga bisa mengambil suatu pikiran
analisis awal ada masalah kesehatan ( contoh ,,Badan Kurus, Tidak bersih , ada penyakit
kulit,anak-anak perut buncit dan mata cekung,anak-anak rewel , tidak ada petugas
kesehatan yang tetap )
| MAJELIS RAKYAT PAPUA – POKJA PEREMPUAN
Persalinan dikatakan normal jika keluarnya bayi melalui „jalan lahir‟ tanpa alat tambahan.
Page | 5
Persalinan yang mengalami komplikasi biasanya menyebabkan ibu yang akan melahirkan
menerima suntikan untuk merangsang proses kelahiran, menggunakan alat bantu persalinan
seperti cunam atau forcep, atau bedah caesar.
Komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu melahirkan adalah: Antepartum hemorrhage:
Pendarahan sebelum melahirkan biasanya disebabkan kelainan kehamilan (seperti kehamilan di
luar kandungan), aborsi, letak plasenta yang menghalangi jalan lahir (biasanya disebabkan
maltrunisi), dan plasenta yang terlepas dari dinding uterus secara prematur sebelum anak lahir
Post partum hemorrhage: (Pendarahan saat melahirkan), diindikasikan jika pendaharan vaginal
lebih dari 500 cc setelah proses melahirkan
Pre-eclampsia and eclampsia: Keracunan kelahiran, ditandai dengan tensi darah yang tinggi
(>150/100), ditemukan kadar protein di urin dan disertai dengan pembengkakan pada punggung
kaki.
Pada eclamsia, gejala ini disertai dengan kejang-kejang. Gejala lainnya (biasanya merupakan
akibat dari tekanan darah yang tinggi) seperti sakit kepala, pandangan kabur, nyeri sendi,
kesulitan bernafas. Hal ini bisa berujung pada gagal ginjal, kerusakan hati, gagal jantung, stroke
atau kematian Infeksi: Ibu melahirkan mengalami infeksi ketika tempratur tubuhnya sama atau
lebih dari 380 C.
Infeksi dapat terjadi pada ibu selama kehamilan, proses kelahiran, atau masa nifas/setelah
persalinan. Infeksi yang paling berbahaya adalah infeksi pada rahim setelah masa melahirkan.
Obstructed labor (Kelahiran macet) , Obstructed labor biasanya terjadi karena kesalahan posisi
bayi (sunsang), letak bahu atau tali pusar yang membelit leher atau kepala bayi mengalami
kesulitan untuk melewati jalan lahir. Biasanya ini terjadi karena ibu/bayi kekurangan gizi selama
masa kehamilan.
Prolonged labor (Kelahiran lama) , Prolonged labor iterjadi jika pembukaan jalan lahir selama
proses kelahiran kurang dari 1 cm per jam.
| MAJELIS RAKYAT PAPUA – POKJA PEREMPUAN
GIZI DAN NUTRISI BAGI ANAK
1. Tanyakan apakah anak tersebut pernah diberi Air Susu Ibu (ASI).
2. Tanyakan berapa lama setelah anak tersebut lahir mulai diberikan ASI, apakah dalam
beberapa menit, beberapa jam, atau
Page | 6
KETERANGAN
beberapa hari.
3. Tanyakan berapa lama anak tersebut
Bagian
ini
bertujuan
untuk
diberi ASI (dalam satuan bulan).
4. Tanyakan mengapa anak tersebut mendapatkan informasi apakah anak
tidak lagi/berhenti diberi ASI, mendapatkan gizi yang cukup melalui
apakah karena ibu sakit/lemah, pemberian ASI dan makanan.
payudara ibu sakit, ibu bekerja, ibu
minum pil KB, ibu ingin hamil lagi
atau sedang hamil lagi, ASI tidak keluar atau tidak cukup, anak sakit, anak tidak mau
menyusui lagi, anak tidak bisa menghisap susu, anjuran dokter atau petugas kesehatan, atau
penyebab lainnya
5. Tanyakan pada umur berapa anak tersebut pertama kali diberikan minum air/cairan, baik
air tawar, air gula, madu, air beras, atau air teh.
6. Tanyakan pada umur berapa anak tersebut mulai diberikan makanan/minuman lain selain
ASI secara teratur (setiap hari).
7. Tanyakan apakah dalam 1 minggu terakhir anak tersebut mengkonsumsi susu, telur, daging
sapi, daging babi, ayam atau bebek, ikan, nasi, padi- padian yang lain, umbi-umbian, sayursayuran, buah-buahan, mie instan, cemilan, atau permen/coklat/dll.
8. Tanyakan apakah di sekolah ada program atau pelajaran tentang “cuci tangan pake sabun”
Bagi anak sekolah. ( Jika ada guru di tempat kegiatan ,bisa ditanyakan langsung tentang
kegiatan program kesehatan di Sekolah bagi anak-anak sekolah yang sudah dilaksanakan
selama ini).
| MAJELIS RAKYAT PAPUA – POKJA PEREMPUAN
FASILITAS KESEHATAN
1. Tanyakan tentang ketersediaan masing-masing sarana kesehatan yang terletak di
desa/kelurahan.
Page | 7
2. Tim Puskesmas sesuai jadwal dapat melakukan kegiatan Puskesmas Keliling ke tempattempat tertentu dalam wilayah kerjanya,
untuk mendekatkan pelayanan dengan
KETERANGAN
masyarakat.
3. Tanyakan apakah puskesmas atau Bagian ini bertujuan untuk mengetahui
puskesmas pembantu terdekat berada di masalah-masalah tentang pelayanan
kecamatan
yang
sama
dengan kesehatan, ketersediaan sarana dan
desa/kelurahan sampel.
prasarana
maupun
ketersediaan
4. Tanyakan berapa waktu yang dibutuhkan tenaga kesehatan dalam memberikan
untuk satu kali perjalanan dari kantor
pelayanan yang berada di masyarakat
kepala desa/kelurahan ke masing-masing
termasuk keberadaan praktik klinik
sarana pelayanan kesehatan terdekat
swasta.
dengan kendaraan yang paling umum di
gunakan
oleh
masyarakat
di
desa/kelurahan. Konversikan ke dalam menit jika responden menjawab dalam satuan jam.
5. Tanyakan berapa jarak dari kantor kepala desa/kelurahan ke masing-masing sarana
pelayanan kesehatan terdekat (untuk satu kali perjalanan).
6. Tanyakan berapa banyak tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan dan atau
tinggal. Tenaga kesehatan yang dimaksud adalah termasuk dokter pria, dokter wanita,
perawat/mantri kesehatan, bidan desa, bidan dan dukun bayi.
7. Tanyakan jumlah tenaga kesehatan yang dimaksud yang tinggal di wilayah desa/kelurahan
tersebut. Termasuk tenaga kesehatan yang sebenarnya tidak bertugas di desa/kelurahan
tersebut namun tinggal di wilayah desa/kelurahan.
8. Tanyakan Berapa orang asli Papua yang menjadi petugas kesehatan. ( tanpa bertanya bisa
langsung dilihat ada tidaknya petugas kesehatan asli Papua di lokasi tersebut melalui Papan
struktur yang ada di dinding atau mencoba berkeliling dan mengamati secara langsung ).
Jika ada petugas kesehatan orang asli Papua ,bisa dilakukan diskusi secara singkat dengan
yang bersangkutan untuk memperoleh informasi yang diinginkan antara lain tentang :
Penyakit menular yang sering terjadi disana yang mungkin sering mewabah setiap tahun
dana apa tindakan yang diambil oleh petugas kesehatan.
| MAJELIS RAKYAT PAPUA – POKJA PEREMPUAN
FASILITAS AIR BERSIH
1. Tanyakan sumber air mana saja yang digunakan oleh masyarakat tersebut untuk keperluan
minum/masak.
2. Tanyakan sumber air mana saja yang digunakan oleh masyarakat tersebut untuk keperluan Page | 8
mandi/cuci .
3. Tanyakan jenis jamban apa saja yang
KETERANGAN
digunakan oleh masyarakat tersebut untuk
Buang Air Besar (BAB)
Bagian
ini
bertujuan
untuk
4. Tanyakan jenis jamban yang paling umum mendapatkan informasi tentang Air
digunakan oleh masyarakat tersebut
dan Sanitasi , informasi tentang sarana
5. Menanyakan adanya saluran limbah/ got di air
bersih,
jenis
jamban
yang
wilayah tersebut
digunakan, saluran pembuangan air
6. Menanyakan kapan pertama kali terdapat
limbah rumah tangga dan cara
saluran limbah/got tersebut
pengelolaan sampah yang digunakan
Persentase rumah tangga di wilayah tersebut
masyarakat tersebut.
yang menggunakan saluran limbah/got yang
ada
7. Tanyakan ke mana saja biasanya masyarakat tersebut membuang air limbah rumah tangga
a. Lubang pembuangan air, jika air limbah disalurkan ke suatu lubang yang dikhususkan
untuk pembuangan air rumah tangga tersebut b. Ke sungai/danau/laut c. Dibuang begitu
saja ke samping/belakang rumah
8. Menanyakan cara-cara mengelola sampah yang biasa dilakukan oleh rumah tangga atau
masyarakat.
9. Menanyakan cara mengelola sampah yang paling umum dilakukan oleh rumah tangga atau
masyarakat.
10. Anggota Pokja Perempuan pada saat kunjungan bisa langsung mengamati kesehatan
lingkungan pada saat mengelilingi lokasi setempat. ( Misalnya tentang sistim MCK =
Mandi Cuci Kakus yang ada dll)
| MAJELIS RAKYAT PAPUA – POKJA PEREMPUAN
PANDUAN EVALUASI PROGRAM
KESEHATAN IBU DAN ANAK MASYARAKAT ASLI PAPUA
DI
LIMA WILAYAH ADAT
PROVINSI PAPUA
MAJELIS RAKYAT PAPUA – POKJA PEREMPUAN -2016
GIZI BALITA DAN PENANGANAN KASUS TERTENTU
1. Tanyakan masalah apakah ada masalah kesehatan yang paling serius seperti wabah dan
sebagainya.
2. Tanyakan pendapat mereka berapa kali paling
Page | 1
KETERANGAN
sedikit ibu hamil seharusnya memeriksakan
kandungan selama masa kehamilan.
Bagian ini bertujuan untuk mengukur
3. Tanyakan pendapat mereka kapan seharusnya
pengetahuan masyarakat perempuan
bayi diberikan ASI untuk pertama kalinya
tentang gizi balita dan penanganan
setelah dilahirkan.
terhadap kasus tertentu dalam 12
4. Tanyakan pendapat mereka kapan seharusnya
bayi diberikan air atau cairan lain (selain ASI) bulan terakhir.
untuk pertama kali setelah dilahirkan.
5. Tanyakan berapa banyak asupan makanan yang seharusnya diberikan kepada seorang
anak yang mengalami mencret/diare. ( Anak di sini adalah usia bawah lima tahun).
6. Tanyakan berapa banyak minuman yang seharusnya diberikan kepada seorang anak yang
mengalami mencret/diare.
7. Tanyakan apakah pernah diadakan penyuluhan kesehatan dalam 12 bulan terakhir , jika
ada,siapa yang melakukan penyuluhan.
| MAJELIS RAKYAT PAPUA – POKJA PEREMPUAN
KUNJUNGAN KE POSYANDU
1. Tanyakan apakah pernah membawa anak ke Posyandu selama 3 bulan terakhir, baik untuk
penimbangan balita, pemeriksaan kesehatan, imunisasi, pemberian makanan tambahan,
dan kegiatan lainnya. Jika tidak pernah atau belum pernah dibawa ke Posyandu selama 3 Page | 2
bulan terakhir ini ,tanyakan alasan mereka
2. Tanyakan apakah Posyandu tersebut
terletak di dalam lingkungan masyarakat KETERANGAN
yang sama dengan anak tinggal.
3. Tanyakan apakah ibu atau anak pernah Bagian ini bertujuan untuk menggali
mendapatkan kunjungan dari kader informasi mengenai riwayat
posyandu atau pelayanan kesehatan seperti kunjungan anak dan ibu ke pelayanan
dokter, bidan, mantri yang mengajak anak Posyandu selama 3 (tiga) bulan
dan Ibu Hamil untuk menimbangkan berat terakhir.
badan di posyandu atau memeriksakan
kesehatan ke fasilitas kesehatan.
4. Tanyakan frekuensi anak mengunjungi Posyandu tersebut dalam 3 bulan terakhir.
5. Tanyakan kapan terakhir kali kegiatan Posyandu.
6. Tanyakan apakah ada bidan atau petugas puskesmas di Posyandu tersebut pada saat
kunjungan terakhir
7. Tanyakan apakah ada Petugas Puskesmas?.Jika ada petugas puskesmas, tanyakan siapakah
petugas puskesmas yang memberikan pelayanan tersebut. Petugas tersebut dapat berupa
dokter, bidan puskesmas, bidan desa, perawat, mantri, tenaga kesehatan lain, atau lainnya.
8. Tanyakan apakah masyarakat membayar untuk pelayanan pada saat kunjungan terakhir di
Posyandu, baik itu biaya yang resmi dipungut ataupun biaya yang tidak resmi
Jika membayar, tanyakan jumlah uang yang dibayarkan tersebut. Jika anak saat kunjungan
terakhir tersebut mendapatkan beberapa pelayanan, dan anak/orang tua harus membayar
setiap pelayanan tersebut, maka tuliskan total dari semua biaya yang dikeluarkan untuk
kunjungan terakhir tersebut.
9. Tanyakan apakah pada saat kunjungan terakhir tersebut, petugas posyandu/kesehatan
memberitahu ibu kondisi kesehatan anak.
10. Tanyakan apakah anak menerima PMT ( Pemberian Makanan Tambahan ) dari kegiatan
posyandu dalam 15 bulan terakhir.
11. Tanyakan apakah ibu - ibu pernah mendapatkan penyuluhan/keterangan/informasi tentang
pemeliharaan kesehatan bayi dan balita dari posyandu dalam waktu 15 bulan terakhir.
12. Tanyakan apakah anak tersebut menerima pelayanan yang disebut dibawah ini:
| MAJELIS RAKYAT PAPUA – POKJA PEREMPUAN
a. Penimbangan badan.
b. Makanan tambahan.
c. Pil vitamin A.
d. Garam beryodium.
e Imunisasi.
f Pemeriksaan kesehatan,
g.Penyuluhan Kesehatan
h. Pengukuran tinggi badan
I . Vitamin lainnya
j. Obat
Page | 3
KESEHATAN IBU HAMIL DAN MELAHIRKAN SERTA KASUS
TERTENTU
1. Tanyakan apakah ibu hamil rajin memeriksakan kehamilan di Puskesmas yang ada, jika
tidak ,,tanyakan alasan tidak rutin memeriksakan kehamilan.
2. Tanyakan apakah pada saat kehamilan
pernah
mengalami
masalah
dalam KETERANGAN
kehamilan
3. Tanyakan apakah ada kasus ibu yang Bagian ini bertujuan untuk
mengalami
keguguran
pada
saat mengumpulkan data mengenai
pengalaman/riwayat kehamilan dan
hamil.tanyakan alasan keguguran.
4. Tanyakan apakah pada saat melahirkan melahirkan,, dan pengetahuan wanita
pernah ada yang mengalami masalah hingga tentang kesehatan dan gizi bayi dan
balita.
berujung meninggal dunia.
5. Tanyakan berapa kali kejadian ibu
melahirkan meninggal terjadi disana.
6. Tanyakan apakah ada anak yang dilahirkan dalam keadaan meninggal .
7. Tanyakan berapa kali terjadi anak lahir dalam keadaan meninggal.
8. Tanyakan apakah ada anak lahir hidup namun kemudian meninggal, termasuk anak yang
dilahirkan dalam keadaan hidup kemudian meninggal tidak lama setelah kelahiran.
9. Tanyakan apakah ada tempat pelayanan/fasilitas kesehatan modern atau tradisional
(dukun) dan yang mana paling banyak dikunjungi oleh ibu-ibu hamil
10. Tanyakan apakah ada Fasilitas kesehatan yang modern atau baik untuk pelayanan ibu
melahirkan disana
11. Tanyakan Pelayanan petugas dalam fasilitas kesehatan bagi ibu hamil dan melahirkan.
12. Tanyakan apakah ada orang asli Papua sebagai petugas kesehatan ,Dokter atau Bidan
disana.
| MAJELIS RAKYAT PAPUA – POKJA PEREMPUAN
13. Tanyakan apakah ada Bidan desa terlatih di sana yang siap melayani ibu hamil dan
melahirkan 24 jam. ( kalau ada Bidan di tempat kegiatan bisa dilakukan diskusi langsung
dengan yang bersangkutan sehingga informasi penting yang diinginkan bisa diperoleh
lebih banyak).
14. Tanyakan berapa rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk sekali kunjungan untuk Page | 4
mendapatkan pelayanan pemeriksaan kehamilan dan saat melahirkan .
15. Tanyakan tempat pelayanan/fasilitas kesehatan dimana ibu-ibu melakukan persalinan.
16. Tanyakan apakah tempat yang dipilih oleh ibu untuk melahirkan ,apakah di ruangan
fasilitas kesehatan yang ada atau di rumah .
17. Tanyakan proses persalinan yang pernah di alami ,apakah normal atau bermasalah.
18. Tanyakan tentang perawatan lanjutan selama 40 hari setelah melahirkan ,tentang gizi dan
nutrisi,tentang pembetrian ASI bagi bayi.
19. Tanyakan apakah ada bantuan dari pemerintah yang diterima bagi ibu Hamil.
20. Tanyakan apakah mereka mengetahui tentang HIV-AIDS dan penyakit Menular Seksual
atau tidak.
21. Melalui pengamatan secara langsung anggota Pokja Perempuan MRP bisa melihat kondisi
kaum perempuan dan anak-anak yang ada di lokasi sehingga bisa mengambil suatu pikiran
analisis awal ada masalah kesehatan ( contoh ,,Badan Kurus, Tidak bersih , ada penyakit
kulit,anak-anak perut buncit dan mata cekung,anak-anak rewel , tidak ada petugas
kesehatan yang tetap )
| MAJELIS RAKYAT PAPUA – POKJA PEREMPUAN
Persalinan dikatakan normal jika keluarnya bayi melalui „jalan lahir‟ tanpa alat tambahan.
Page | 5
Persalinan yang mengalami komplikasi biasanya menyebabkan ibu yang akan melahirkan
menerima suntikan untuk merangsang proses kelahiran, menggunakan alat bantu persalinan
seperti cunam atau forcep, atau bedah caesar.
Komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu melahirkan adalah: Antepartum hemorrhage:
Pendarahan sebelum melahirkan biasanya disebabkan kelainan kehamilan (seperti kehamilan di
luar kandungan), aborsi, letak plasenta yang menghalangi jalan lahir (biasanya disebabkan
maltrunisi), dan plasenta yang terlepas dari dinding uterus secara prematur sebelum anak lahir
Post partum hemorrhage: (Pendarahan saat melahirkan), diindikasikan jika pendaharan vaginal
lebih dari 500 cc setelah proses melahirkan
Pre-eclampsia and eclampsia: Keracunan kelahiran, ditandai dengan tensi darah yang tinggi
(>150/100), ditemukan kadar protein di urin dan disertai dengan pembengkakan pada punggung
kaki.
Pada eclamsia, gejala ini disertai dengan kejang-kejang. Gejala lainnya (biasanya merupakan
akibat dari tekanan darah yang tinggi) seperti sakit kepala, pandangan kabur, nyeri sendi,
kesulitan bernafas. Hal ini bisa berujung pada gagal ginjal, kerusakan hati, gagal jantung, stroke
atau kematian Infeksi: Ibu melahirkan mengalami infeksi ketika tempratur tubuhnya sama atau
lebih dari 380 C.
Infeksi dapat terjadi pada ibu selama kehamilan, proses kelahiran, atau masa nifas/setelah
persalinan. Infeksi yang paling berbahaya adalah infeksi pada rahim setelah masa melahirkan.
Obstructed labor (Kelahiran macet) , Obstructed labor biasanya terjadi karena kesalahan posisi
bayi (sunsang), letak bahu atau tali pusar yang membelit leher atau kepala bayi mengalami
kesulitan untuk melewati jalan lahir. Biasanya ini terjadi karena ibu/bayi kekurangan gizi selama
masa kehamilan.
Prolonged labor (Kelahiran lama) , Prolonged labor iterjadi jika pembukaan jalan lahir selama
proses kelahiran kurang dari 1 cm per jam.
| MAJELIS RAKYAT PAPUA – POKJA PEREMPUAN
GIZI DAN NUTRISI BAGI ANAK
1. Tanyakan apakah anak tersebut pernah diberi Air Susu Ibu (ASI).
2. Tanyakan berapa lama setelah anak tersebut lahir mulai diberikan ASI, apakah dalam
beberapa menit, beberapa jam, atau
Page | 6
KETERANGAN
beberapa hari.
3. Tanyakan berapa lama anak tersebut
Bagian
ini
bertujuan
untuk
diberi ASI (dalam satuan bulan).
4. Tanyakan mengapa anak tersebut mendapatkan informasi apakah anak
tidak lagi/berhenti diberi ASI, mendapatkan gizi yang cukup melalui
apakah karena ibu sakit/lemah, pemberian ASI dan makanan.
payudara ibu sakit, ibu bekerja, ibu
minum pil KB, ibu ingin hamil lagi
atau sedang hamil lagi, ASI tidak keluar atau tidak cukup, anak sakit, anak tidak mau
menyusui lagi, anak tidak bisa menghisap susu, anjuran dokter atau petugas kesehatan, atau
penyebab lainnya
5. Tanyakan pada umur berapa anak tersebut pertama kali diberikan minum air/cairan, baik
air tawar, air gula, madu, air beras, atau air teh.
6. Tanyakan pada umur berapa anak tersebut mulai diberikan makanan/minuman lain selain
ASI secara teratur (setiap hari).
7. Tanyakan apakah dalam 1 minggu terakhir anak tersebut mengkonsumsi susu, telur, daging
sapi, daging babi, ayam atau bebek, ikan, nasi, padi- padian yang lain, umbi-umbian, sayursayuran, buah-buahan, mie instan, cemilan, atau permen/coklat/dll.
8. Tanyakan apakah di sekolah ada program atau pelajaran tentang “cuci tangan pake sabun”
Bagi anak sekolah. ( Jika ada guru di tempat kegiatan ,bisa ditanyakan langsung tentang
kegiatan program kesehatan di Sekolah bagi anak-anak sekolah yang sudah dilaksanakan
selama ini).
| MAJELIS RAKYAT PAPUA – POKJA PEREMPUAN
FASILITAS KESEHATAN
1. Tanyakan tentang ketersediaan masing-masing sarana kesehatan yang terletak di
desa/kelurahan.
Page | 7
2. Tim Puskesmas sesuai jadwal dapat melakukan kegiatan Puskesmas Keliling ke tempattempat tertentu dalam wilayah kerjanya,
untuk mendekatkan pelayanan dengan
KETERANGAN
masyarakat.
3. Tanyakan apakah puskesmas atau Bagian ini bertujuan untuk mengetahui
puskesmas pembantu terdekat berada di masalah-masalah tentang pelayanan
kecamatan
yang
sama
dengan kesehatan, ketersediaan sarana dan
desa/kelurahan sampel.
prasarana
maupun
ketersediaan
4. Tanyakan berapa waktu yang dibutuhkan tenaga kesehatan dalam memberikan
untuk satu kali perjalanan dari kantor
pelayanan yang berada di masyarakat
kepala desa/kelurahan ke masing-masing
termasuk keberadaan praktik klinik
sarana pelayanan kesehatan terdekat
swasta.
dengan kendaraan yang paling umum di
gunakan
oleh
masyarakat
di
desa/kelurahan. Konversikan ke dalam menit jika responden menjawab dalam satuan jam.
5. Tanyakan berapa jarak dari kantor kepala desa/kelurahan ke masing-masing sarana
pelayanan kesehatan terdekat (untuk satu kali perjalanan).
6. Tanyakan berapa banyak tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan dan atau
tinggal. Tenaga kesehatan yang dimaksud adalah termasuk dokter pria, dokter wanita,
perawat/mantri kesehatan, bidan desa, bidan dan dukun bayi.
7. Tanyakan jumlah tenaga kesehatan yang dimaksud yang tinggal di wilayah desa/kelurahan
tersebut. Termasuk tenaga kesehatan yang sebenarnya tidak bertugas di desa/kelurahan
tersebut namun tinggal di wilayah desa/kelurahan.
8. Tanyakan Berapa orang asli Papua yang menjadi petugas kesehatan. ( tanpa bertanya bisa
langsung dilihat ada tidaknya petugas kesehatan asli Papua di lokasi tersebut melalui Papan
struktur yang ada di dinding atau mencoba berkeliling dan mengamati secara langsung ).
Jika ada petugas kesehatan orang asli Papua ,bisa dilakukan diskusi secara singkat dengan
yang bersangkutan untuk memperoleh informasi yang diinginkan antara lain tentang :
Penyakit menular yang sering terjadi disana yang mungkin sering mewabah setiap tahun
dana apa tindakan yang diambil oleh petugas kesehatan.
| MAJELIS RAKYAT PAPUA – POKJA PEREMPUAN
FASILITAS AIR BERSIH
1. Tanyakan sumber air mana saja yang digunakan oleh masyarakat tersebut untuk keperluan
minum/masak.
2. Tanyakan sumber air mana saja yang digunakan oleh masyarakat tersebut untuk keperluan Page | 8
mandi/cuci .
3. Tanyakan jenis jamban apa saja yang
KETERANGAN
digunakan oleh masyarakat tersebut untuk
Buang Air Besar (BAB)
Bagian
ini
bertujuan
untuk
4. Tanyakan jenis jamban yang paling umum mendapatkan informasi tentang Air
digunakan oleh masyarakat tersebut
dan Sanitasi , informasi tentang sarana
5. Menanyakan adanya saluran limbah/ got di air
bersih,
jenis
jamban
yang
wilayah tersebut
digunakan, saluran pembuangan air
6. Menanyakan kapan pertama kali terdapat
limbah rumah tangga dan cara
saluran limbah/got tersebut
pengelolaan sampah yang digunakan
Persentase rumah tangga di wilayah tersebut
masyarakat tersebut.
yang menggunakan saluran limbah/got yang
ada
7. Tanyakan ke mana saja biasanya masyarakat tersebut membuang air limbah rumah tangga
a. Lubang pembuangan air, jika air limbah disalurkan ke suatu lubang yang dikhususkan
untuk pembuangan air rumah tangga tersebut b. Ke sungai/danau/laut c. Dibuang begitu
saja ke samping/belakang rumah
8. Menanyakan cara-cara mengelola sampah yang biasa dilakukan oleh rumah tangga atau
masyarakat.
9. Menanyakan cara mengelola sampah yang paling umum dilakukan oleh rumah tangga atau
masyarakat.
10. Anggota Pokja Perempuan pada saat kunjungan bisa langsung mengamati kesehatan
lingkungan pada saat mengelilingi lokasi setempat. ( Misalnya tentang sistim MCK =
Mandi Cuci Kakus yang ada dll)
| MAJELIS RAKYAT PAPUA – POKJA PEREMPUAN